Anda di halaman 1dari 5

ALAT, BAHAN dan MEDIA DALAM SENI LUKIS

Seniman dalam menciptakan suatu karya seni tentunya membutuhkan


seperangkat perlengkapan alat dan bahan. Alat dan bahan merupakan bagian yang
fundamen dalam proses penciptaan karya, disamping ide dan kreativitas seniman. Alat,
bahandanmedia merupakan komponen fisik sebagai unsur penciptaan karya seni lukis.
Dan kwalitas dari alat, bahan dan media, menjadi pertimbangan penting dalam
menghasilkan karya yang bagus. Mungkin merk jadi pertimbangan kedua dalam
memilih alat dan bahan, tetapi itu semua akan nol jika tidak diimbangi dengan
ketrampilan dan keahlian dalam melukis atau menggambar. Sebelum saya membahas
lebih jauh tentang pembagian, kegunaan, dan karakter dari semua unsur di atas, ada
baiknya kita pelajari lebih dulu definisi dari semua itu. Berikut akan dijelaskan
pengertian dari alat, bahan dan media di atas.

Alat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu benda yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu; perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud.
Dengan demikian alat merupakan bagian yang bersifat kebentukan dan mempunyai
kegunaan yang khas dan spesifik. Sedangkan bahan menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah, (segala) sesuatu yg dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan
tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah .
Definisi di atas hampir sama dengan alat, tetapi ada sedikit perbedaan, bahan disini
lebih meluas untuk kategorisasi bentuk atau unsur. Lantas apa yang dimaksud dengan
media, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah alat, atau perantara,
penghubung. Pengertian media dalam seni lukis mungkin lebih pas sebagai perantara,
atau penghubung. Penghubung antara alat dan bahan untuk pencapaian suatu maksud
atau dalam hal ini adalah lukisan atau gambar. Dari semua definisi di atas, akan di
jelaskan lebih lanjut mengenai kategorisasi alat, bahan, dan media dalam seni lukis.

1. Alat dalam seni lukis.

Alat sebagai komponen vital dalam melukis, dan pemakaian alat sebagai
pendukung dari bahan. Alat dalam seni lukis ini antara lain berupa kuas, pisau
palet, palet cat, kain lap, pisau cutter(kater), rautan, penghapus, pena, bulu
unggas, jangka, penggaris, pantograph, merupakan beberapa alat yang lazim
digunakan. Tetapi kadang, alat yang lazim digunakan tersebut tidak dapat
memenuhi tujuan, sehingga sang kreator menciptakan alat yang lebih spesifik
dan personal. Kuas idealnya digunakan untuk menggoreskan cat, untuk
menghasilkan suatu objek. Sebagai pendukung untuk hasil yang maksimal
dalam melukis, maka di perlukan kuas dengan berbagi macam ukuran dan
karakter. Dalam melukis di perlukan kuas kecil sampai yang besar, dan
mempunyai ujung kuas yang berbeda dan dari bahan yang berbeda pula.
Idealnya bentuk ujung kuas berbentuk, lancip,runcing, lancip datar, bulat, pipih,
mekar, bulat runcing dan bulat rata. Dan bulu dari kuas mempunyai bahan baku
yang berbeda, lazimnya bahan yang dipakai adalah bulu babi, rambut kuda,
serat fiber, dan bahan tumbuhan. Pesan saya jangan sampai teman-teman
menjadi “pendekar kuas tunggal”, karena penggunaan kuas yang sedikit akan
berpengaruh di hasil karya lukis teman-teman.

Palet cat dan pisau palet, palet cat tentunya kita sudah tahu, biasanya
berbentuk elips atau bulat, dan mempunyai lubang yang berfungsi sebagai
pegangan. Tetapi pemakaian palet cat yang lebih personal dapat memanfaatkan
pecahan keramik, kaca, fiber, atau benda-benda lainnya. Sedangkan piasu palet
merupakan alat pendukung dalam pengelolaan cat, sebelum dipakai untuk
melukis dan pada waktu melukis. Spesifikasi piasu palet idealnya berbentuk
seperti pisau pada umumnya, tetapi ada juga yang berbentuk seperti sendok.
Bahan baku yang digunakan dalam pisau palet berupa besi stainless dan kayu
sebagi gagang. Penggunan pisau palet sebagai pendukung dalam penciptaan
efek-efek dalam lukisan seperti ketebalan, tekstur, dan goresan. Pisau cuter,
rautan mempunyai kegunaan sebagai alat peruncing pensil, dan untuk teknik
yang lebih personal. Selanjutnya adalah jenis alat ukur, seperti penggaris,
janggka, dan pantograph. Penggunaan penggaris sebagai pendukung dalam
melukis untuk pengukuran bentuk atau objek, untuk pencapaian hasil yang
akurat.

Jangka, digunakan sebagai penunjang dalam penciptaan objek yang


mempunyai bentuk bulat. Dimana penciptaan objek yang bulat relative sulit,
sehingga di perlukan alat bantu berupa jangka untuk pencapaian optimal. Alat
pendukung selanjutnya adalah berupa pantograph, mungkin ini merupakan alat
bantu yang lebih spesifik dalam penggunaannya. Bentuk dari pantograph lebih
mirip jangka, tetapi mempunyai fungsi yang berbeda. Bentuk alat ini segi empat
dan mempunyai tumpuan berupa pensil sebagai pembuat garis. Dan pada setiap
sudut bagian panttograp mempunyai as roda atau istilahnya bagian yang
berfungsi sebagai poros untuk bergerak. Pantograph digunakan untuk membuat
sketsa, alat ini berguna sebagai alat bantu dalam pembuatan sketsa. Biasanya
digunakan untuk pencapaian hasil sketsa yang maksimal. Apabila ketrampilan
dari sang kreator sudah cukup lihai dan mumpuni dalam pembuatan sketsa,
maka penggunaan pantograph dapat dikesampingkan.

2. Bahan dalam seni lukis.

Bahan dalam seni lukis, merupakan bagian yang berfungsi menciptakan


bentuk atau objek dalam lukisan. Bahan adalah materi yang disiapkan dan di
olah kreator dalam menciptakan lukisan atau gambar. Definisi bahan seperti
yang telah dijelaskan di atas, merupakan suatu bagian atau unsur. Memang
bahan disini merupakan jenis dari unsur benda, dapat bersifat cair, padat, gel
dan lainnya. Memang untuk memenuhi dan menghasilkan karya lukis dengan
berbagai macam karakter, diperlukan berbagai jenis bahan. Pengelompokan
jenis bahan dalam seni lukis umumnya dibagi menjadi dua macam, yaitu bahan
kering dan bahan basah(cair). Bahan kering antara lain berupa pensil, spidol,
konte, arang(charcoal), pastel, dan sebagainya. Sedangkan bahan cair antara
lain cat air, tinta cina, cat minyak, cat akrilik, cat tempera, dan cat lainnya.
a. Bahan kering.

Bahan kering lebih menekankan pada unsur yang padat dan bersifat
kering. Bahan kering pertama berupa pensil, bahan baku pensil merupakan
olahan dari bahan tambang, tumbuhan yang diolah secara kimia, dan melalui
produksi pabrikan untuk menghasillkan bentuk seperti yang sekarang ini. Pensil
dibagi menjadi dua yaitu pensil hitam(black) dan pensil warna(color). Pensil
hitam umumnya memang berwarna hitam, tetapi mempunyai tingkat kepekatan
warna hitam yang berbeda. Dan kepekatan warna dalam pensil biasanya
ditandai dengan kode dari pabrik, dan kode itu biasanya tertera di ujung atas
pensil. Dan kode yang dikeluarkan dari pabrik yang berbeda itu sama, kepekatan
warna pensil mempunyai kode B, yang berarti black(hitam). Sehingga warna
hitam pensil yang semakin pekat, maka akan mempunyai kode numerik yang
semakin tinggi. kode dalam pensil ini antara lain 1b, 2b, 3b, 4b, 6, dan 7b,
semakin tinggi nilai numerik tersebut maka akan semakin hitam atau pekat.
Selanjutnya pensil hitam mempunyai kode yang berhubungan dengan tingkat
kekaburan warnanya, kebalikan dari kepekatan warna. Kode dalam pensil jenis
ini adalah H (hard), yang berarti keras. Dan kekerasan bahan pensil tersebut
akan mempengaruhi kekuatan warna yang dihasilkan. Kode dalam pensil ini
adalah 1h, 2h, 3h, 4h, 5,h, 6h, dan 7h, semakin tinggi maka akan semakin kabur
warna hitam pensil tersebut. Untuk merk pabrik pensil hitam yang popular dan
berkwalitas adalah merk Faber Castel dan Steadler.

Selanjutnya adalah jenis pensil warna, pensil ini mempunyai beragam


warna dari hasil proses pabrikan. Pensil warna telah mengalami proses produksi,
sehingga sampai pada bentuk yang sekarang ini. Standar dari pensil warna
berjumlah 12 warna, dan lebih dari standar dapat mencapai tingkatan warna 36
sampai 48. Semua warna dari pensil warna telah dipatenkan oleh pabrik,
sehingga kita tidak perlu mencampur warnanya. Tetapi apabila kita
menginginkan warna yang berbeda, maka pencampuarn dapat dilakukan pada
saat melukis. Untuk jenis pensil warna dapat diperoleh ditoko buku dan alat tulis.
Dan untuk merk pabrik yang popular dan berkwalitas, adalah merk Luna, Faber
Castel, dan Grebel. Dan jenis media kering selanjutnya adalah spidol, mungkin
bahan ini kurang popular untuk menggambar. Dikarenakan, bahan ini sulit dalam
pengoperasiannya, dalam hal membentuk objek lukisan. Idealnya spidol dipakai
untuk sketsa, arsir, garis, dan outline. Untuk pembagian spidol ada dua, yaitu
spidol warna dan hitam. Selanjutnya untuk jenis ketahanan warna, ada spidol
permanen dan non permanen.

Bahan kering selanjutnya adalah jenis pastel, ketegori pastel ada dua yaitu
pastel minyak(oil) dan pastel kering(dry). Pastel minyak, pastel jenis ini berbasis
minyak, karena dalam proses produksinya memang mencampurkan unsur
minyak. Karakter dari pastel jenis ini licin,dan agak basah, sehingga dalam
proses melukis sering terkendala bagi yang belum biasa. Bentuk pabrik dari
pastel ini seperti pensil hanya sedikit kecil dan lebar. Untuk merk dar pastel ini
cukup banyak, seperti Faber Castel, dan merk-merk lainnya. Mungkin itu merk
yang standard an popular yang biasa di pakai oleh adik-adik kita, tetapi untuk
kwalitas yang lebih bagus dan spesifik mungkin dapat diperoleh di toko material
art. Setahu saya pabrik yang mengeluarkan pastel khusus ini adalah Winsor n
Newton, dan Talens. Jenis pastel yang kedua adalah pastel kering, karakter dari
pastel ini memang kering tidak mengandung minyak. Mungkin kita bisa
membanyangkan pastel jenis ini sama dengan kapur tulis, tetapi berbeda dalam
bahan bakunya. Pastel kering ini jarang kita temui di toko-toko alat tulis sekitar
kita, dikrenakan kurangnya informasi dari pastel jenis ini, lazimnya pastel yang
biasa digunakan adalah jenis pastel minyak. Pastel kering mempunyai karakter
warna yang kering dan khas, goresan dari pastel ini mempunyai efek yang
berbeda dengan pastel minyak. Untuk mendapatkan pastel jenis ini, di took
khusus art material di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan
kota besar lainnya yang mempunyai basis kesenian. Untuk pastel kering
diproduksi oleh winsor n Newton, Talens, dan lainnya.

Konte, merupakan bahan untuk melukis sama seperti pensil, hanya saja
bahan dasarnya berbeda. Konte terbagi menjadi dua jenis, konte batangan dan
konte bubuk. Konte batang hanya tersedia warna hitam, sedang untuk konte
bubuk ada yang berwarna. Untuk kategorisasi konte batangan ada dua macam
konte minyak dan konte kering. Konte minyak yang dapat diperoleh di took,
biasanya merk steadler. Sedang untuk konte kering bermerk bali artist, pagoda,
dan merk winsor n newton. Bahan berikutnya yang non konvensional adalah
arang atau charcoal, bahan ini dapat diperoleh di sekitar kita, dari kayu bekas
sisa pembakaran. Arang merupakan bahan kering yang mungki tidak di produksi,
sifatnya yang mudah didapat dan murah. Bahan arang kayu ini mungkin jarang
kita gunakan, mungkin dirasa kurang praktis dan efektif. Sebenarnya bahan
arang ini, apabila dikelola secara optimal maka bukan tidak mungkin akan
menghasilkan karya seni lukis yang bagus dan khas.

Itu mungkin sebagian bahan kering yang lazim digunakan untuk melukis
dan menggambar. Walaupaun masih ada bahan lain yang digunakan oleh
pelukis yang bersifat lebih personal. Sebenarnya kreativitas untuk menciptakan
sebuah karya seni lukis itu tidak terbatas. Maka dari itu sang kreator dituntut
untuk berekplorasi dalam pencarian bahan yang baru untuk melukis. Sebagai
contoh bahan yang non konvensional, seperti endapan kopi hitam untuk melukis.
Yang saya tahu pelukis dari Lampung, telah menggunakan media kopi ini untuk
melukis. Untuk menghasilkan karya seni lukis yang berbeda dan orisinal, bukan
tidak mungkin kita bereksplorasi bahan untuk melukis.

b. Bahan basah(cair)

Bahan untuk melukis yang umumnya bersifat basah, sebenarnya di bagi


menjadi dua yaitu bahan berbasis minyak dan bahan berbasis air. Semua
bahan cair yang kita kenal seperti cat, tinta, mungkin itu yang biasa kita
gunakan dalam melukis. Memang pembuatan lukisan dengan bahan cat,
harus dicampur dengan air atau minyak. Bahan basah yang sering kita
gunakan adalah cat minyak, cat minyak adalah bahan untuk melukis dengan
campuran minyak yang khusus. Bahan yang satu ini paling banyak digunakan
oleh seniman-seniman sejak jaman Renaisans. Pada jaman tersebut
seniman masih membuat dan mengolah sendiri bahan jenis ini, belum ada
pabrik yang membuatnya. Sebenarnya yang pertama kali menemukan cat
minyak adalah Jean Van Eyck. Cat minyak pada waktu itu belum mencapai
bentuknya seperti yang sekarang ini, mungkin masih dibuat sendiri. Semua
bahan baku cat tersebut diperoleh dari tumbuhan dan tambang, yang diolah
untuk menghasilkan warna-warna. Hingga pada perkembangan selanjutnya
cat minyak mulai diproduksi, dan di pack dalam bentuk pasta tube. Cat
minyak untuk melukis, sekarang sudah gampang kita peroleh di toko art
material. Merk cat minyak seperti winton, amsterdan, talens, louvre, lefranc,
maries, Greco dan van gogh. Kita dapat memilih sesuai dengan selera dan
keuangan kita. Tentunya untuk menghasilkan lukisan yang bagus dan
berkwalitas, maka kita harus selektif dalam memilih merk cat minyak yang
berkwalitas juga.

Bahan basah selanjutnya adalah cat air, dari namanya kita sudah tahu
bahwa campuran cat ini adalah air. Cat air mempunyai karakter yang
transparan dan basah, karena penggunan cat air dituntut dengan air yang
cukup. Idealnya penggunaan cat air adalah untuk membuat lukisan yang
transparan atau aquarel. Merk dari cat air seperti osama, sakura, guitar,
pentels, dan wisnsor n newton, dapat diperoleh ditoko art material. Cat yang
berbasis air selanjutnya adalah cat akrilik, cat ini dalam pencampurannya
menggunakan air. Karakter dari cat ini dapat transparan, menutup dan
bersifat basah. Penggunaan cat akrilik untuk melukis transparan maka harus
diperlukan banyak air, sebaliknya untuk melukis blok atau opaque cat cukup
dicampur sedikit air. Kelebihan dari cat akrilik adalah cepat kering dan bau
dari cat tidak terlalu menyengat. Sehingga proses melukis dapat selesai
dengan cepat dan tidak mengganggu sistem pernafasan kita yang
diakibatkan bau kimia tersebut.

Tinta china merupakan bahan basah yang juga kerap digunakan dalam
melukis hitam putih. Idealnya tina ini digunakan untuk membuat sketsa-
sketsa, tetapi juga dapat untk melukis.

Anda mungkin juga menyukai