Anda di halaman 1dari 6

Hal Mengerikan Ini Ada Dalam Dongeng Putri Salju Versi Asli

Tanti Yulianingsih
20 Apr 2018, 09:36 WIB

148

Ibu tiri Putri Salju dan Cermin Ajaib tampil pada Disney On Ice bertajuk Dare to Dream!
di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/4/2015). Acara ini digelar untuk merayakan 75
tahun cerita mengenai Disney Princess (Liputan6.com/Panji Diksana)
Liputan6.com, California - Putri Salju (Snow White) adalah dongeng sepanjang masa,
yang dicintai anak-anak dari generasi ke generasi. Menceritakan tentang kemenangan
kebaikan atas kejahatan yang berakhir manis.

Alkisah, Putri Salju yang masih muda dan cantik menjadi objek kecemburuan sang ibu
tiri yang berambisi jadi perempuan paling rupawan di muka Bumi.

Setiap hari, ia mematut diri di depan cermin ajaib, sembari bertanya, siapa gerangan
wanita tercantik di dunia. Awalnya, jawabannya selalu sama: Sri Ratu.

Namun, seiring waktu, Putri Salju tumbuh jadi gadis jelita. Kulitnya seputih salju, bibir
merah merona, dan rambut panjang berwarna sehitam kayu eboni. Pesonanya
mengalahkan sang ratu. Bahkan, cermin ajaib pun tak bisa berdusta.

BACA JUGA

 5 Dongeng Anak-anak yang Ternyata Sarat Ilmu Pengetahuan


 Mengapa Putri Disney Pakai Gaun Biru? Ternyata Ini Alasannya
 2 Negara Ini Diramalkan Jadi Lokasi Pecahnya Perang Dunia III

Tak rela dikalahkan anak tirinya, sang ratu jahat kesal bukan kepalang. Ia murka.
Seorang pemburu pun diperintahkah untuk menghabisi Putri Salju.

Seperti dikutip dari The Vintage News, Kamis (19/4/2018), tak tega, pemburu itu
kemudian membuang sang putri ke dalam hutan, dalam kondisi bernyawa.

Putri Salju kemudian tinggal bersama tujuh kurcaci yang menolongnya, nyaris terbunuh
oleh apel beracun, tapi akhirnya ia hidup kembali saat tubuhnya berada di peti kaca.
Tak hanya selamat, ia juga menemukan cinta sejatinya. Seorang pangeran.

Oleh Walt Disney, fabel asal Jerman, yang berasal dari Abad ke-19 itu, diubah menjadi
film animasi musikal pada 1937.
Snow White and the Seven Dwarfs masuk dalam daftar 10 film paling terkenal
sepanjang masa.

Ternyata, sang animator asal Amerika Serikat itu mengedit beberapa bagian dalam
dongeng aslinya yang dipublikasikan Brothers Grimm asal Jerman, Sneewittchen --
yang lebih suram dan mengerikan dari versi Disney.

Jacob dan Wilhelm Grimm tak pernah berniat memunculkan dongeng seperti Putri Salju,
Cinderella, Rapunzel, atau yang lainnya.

Grimm bersaudara adalah akademikus, peneliti, sekaligus penulis yang mengumpulkan


cerita-cerita rakyat yang merupakan bagian dari tradisi lisan yang kaya, yang telah
diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka menerbitkan koleksinya pada 1812,
sebagai kisah-kisah soal rumah tangga.

Beda dengan saat ini, dongeng-dongeng tersebut tidak ditujukan untuk anak kecil. Kata
demi kata yang tertulis di sana memuat hal-hal yang hanya boleh dikonsumsi orang
dewasa: kekerasan, incest, seks, dan hal-hal kejam.

2 dari 2 halaman

Penggalan Kisah Mengerikan


Snow White and the Seven Dwarfs. (Sumber Wikimedia Commons)
Bagian ini tentu saja tak ditulis dalam dongeng ala Disney. Misalnya, Cinderella dalam
versi aslinya dikisahkan, dua kakak tirinya rela memotong jari-jari kakinya agar muat di
sepatu kaca.

Sementara dalam "Little Snow-White" -- judul asli Putri Salju (Snow White), sang ratu
jahat meminta seorang pemburu untuk membawa anak tirinya ke hutan untuk dibunuh.

Putri Salju digambarkan masih berusia tujuh tahun, bukan 14 tahun versi Disney. Apa
pun, usia dalam dua versi tersebut terlalu dini untuk menikah.

Dalam versi Grimm, sang ratu meminta pemburu membawa organ dalam Putri Salju
sebagai bukti bahwa ia tak lagi bernyawa.

"Bunuh dia, dan buktikan bahwa ia telah mati. Bawakan padaku paru-paru dan hatinya,"
kata sang ratu.

Pemburu yang tak tega akhirnya membunuh seekor babi hutan, membawa paru-paru
dan hati hewan itu pada sang ratu jahat yang kemudian memakannya.
"Juru masak lalu merebusnya dengan garam, lalu perempuan jahat itu memakannya. Ia
mengira telah melahap paru-paru dan hati Putri Salju," demikian penggalan kisah versi
Grimm.

Belakangan, ketika tahu Putri Salju masih hidup, ratu mencoba membunuh anak tirinya
tiga kali.

Pertama dengan korset yang sangat ketat, yang mencekik jalur napas Putri Salju dan
membuatnya pingsan.

Cara kedua dengan sisir beracun. Para kurcaci berhasil menyelamatkan sang putri dua
kali. Terakhir, ratu jahat menipunya dengan apel beracun--sama seperti yang kita lihat
di film Disney.

Pingsan hingga dikira mati, tubuh Putri Salju ditempatkan di peti kaca. Suatu ketika,
seorang pangeran terpesona dengan kecantikannya. Ia ingin membawa gadis itu ke
kerajaannya.

Saat membawa peti jenazah keluar rumah, salah satu kurcaci tersandung. Kotak kaca
itu pun terguncang hebat, hingga membuat apel yang menyumbat tenggorokan Putri
Salju terlepas. Gadis itu hidup kembali, tanpa ciuman dari Sang Pangeran.

Dalam film, juga dalam cerita rakyat, Putri Salju dan Pangeran jatuh cinta dan menikah-
- meski disebutkan dalam kisah asli bahwa usia Snow White baru tujuh tahun.

Dalam film Snow White and the Seven Dwarfs, tujuh kurcaci kemudian mengejar ratu
jahat untuk balas dendam. Sang ratu lari ke hutan, ia pun jatuh ke jurang lalu tewas.

Sementara, versi Grimm menyebut, sang ratu menghadiri pernikahan Putri Salju. Di
sana-lah ia kemudian dijatuhi hukuman menari sampai mati.

"Mereka menaruh sepasang sepatu besi ke dalam bara api, mengangkatnya dengan
jepitan besi ke hadapan perempuan itu. Kemudian kakinya dipaksa masuk ke sepatu
yang membara itu dan menari hingga jatuh dan mati."

Anda mungkin juga menyukai