Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup untuk
membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan harus
mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk tetap dapat
bertahan. Dalam upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis
yang tepat, salah satu strategi itu adalah strategi pembiayaan.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan kursus
ketrampilan berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan ketrampilan
berusaha tetapi juga akan meningkatkan keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha
anda. Kadang-kadang bantuan juga diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran,
subsidi sewa; usaha tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur;
atau untuk bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
Modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern seperti sekarang ini,
tetapi dalam kenyataanya telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal kedatangan
Islam. Memang perlu diakui tanpa ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil
rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai dengan yang ditargetkan. Hanya saja
system ekonomi Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan system kapitalis yang
selalu berupaya memperkuat modal dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai target
yang diingkan system ini bisa saja menghalalkan segala macam cara tanpa memikirkan
apakah yang ditempuh menguntungkan atau merugikan pihak lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud modal?
2. Apa saja yang termasuk dalam jenis modal ?
3. Apa saja sumber-sumber dana usaha?
4. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui tentang modal
1
2. menjelaskan jenis-jenis modal
3. Menjelaskan sumber-sumber dana usaha
4. menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha

1.4 Manfaat Penulisan :


1) Manfaat Teoretis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam rangka memperkaya wawasan pembaca dalam bidang kewirausahaan
2) Manfaat Praktis
Makalah ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran dan menambah wawasan pembaca terhadap sumber pencarian
modal dalam usaha

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian modal


Secara etimologi, bahwa pengertian modal atau harta dalam bahasa arab disebut
dengan al-amal (mufrad tunggal) atau al-amwal (jamak). Sedangkan untuk secara harfiah, al-
amal atau harta adalah segala sesuatu yang engkau miliki.Sedangkan dalam bahasa Inggris,
pengertian modal secara etimologi diartikan sebagai capital. Capital yang mengandung arti
sebagai barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan manusia yang diperlukan bukan untuk
2
memenuhi secara langsung keinginan manusia akan tetapi untuk membantu dalam
memproduksi suatu barang lain yang dapat memenuhi kebutuhan setiap manusia baik itu
secara langsung dan mampu menghasilkan suatu keuntungan. Modal merupakan hal yang
sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa modal bisnis tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil pun
membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya.Pada intinya modal adalah aset utama
perusahaan untuk menjalankan bisnis dimana umumnya berbentuk dana atau uang. Dengan
uang maka bisnis bisa berjalan dengan lancar untuk mendukung proses produksi hingga
pemasarannya.

2.2 Jenis-jenis Modal


Jenis Modal Berdasarkan Fungsi
Modal berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal perseorangan dan modal
sosial. Berikut penjelasan dari keduanya:
1. Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang memiliki fungsi
untuk memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba kepada pemiliknya. Misalnya:
deposito, property pribadi, saham, dan lainnya.
2. Modal Sosial
Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dimana modal
tersebut memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam melakukan
kegiatan produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar (baca: Pengertian Pasar),
dan lainnya.

Jenis Modal Berdasarkan Wujud


Jenis-jenis modal juga dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu modal konkret atau
modal aktif dan modal abstrak atau modal pasif. Penjelasan modal konkret dan modal abstrak
yaitu:
1. Modal Konkret (Modal Aktif)
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat diliht secara kasat mata atau
berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat, mesin, gudang dan
bentuk sarana prasarana lainnya.
2. Modal Abstrak (Modal Pasif)

3
Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat terlihat secara
kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk keberlangsungan perusahaan
seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hal pendirian.keuntungan.
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara
bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut
merupakan utang, yang pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam
tiga golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama
satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka pendek adalah
rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan
dengan batasan tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan
sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk
jumlah yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari
jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi
apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.Apabila penjualan dilakukan dengan kredit
berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu
kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan
menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual
atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya
perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan
yang menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada
pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya.Di sini pembeli
membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah
pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli
memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang.
Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang

4
menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang
mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan
utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak
tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani
surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang
sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari
jatuh temponya. Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat
utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana utang
tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit),
surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak
yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes payables).
b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya lebih
dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah
term loan dan leasing.
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10
tahun.Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode
tertentu (amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun.Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang,
perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki
suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh
hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara
mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu
alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama
seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas
aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing
adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan
pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode tertentu.
Ada tiga bentuk utama dari leasing :
5
a. Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing cooporation
atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan kembali aktiva
yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama periode tertentu dengan syarat tertentu.
Dalam hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan
menjadi leasse (penyewa).
b. Service Leases
Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang
financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau perlengkapan.
Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang memberikan hak kepada leasse untuk
membatalkan leasing itu dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis
waktu berlakunya tersebut.Misalnya karena faktor keusangan.
c. Financial Leasing
Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan atau
maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam hal ini lessor
menerima pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga penuh dan bunga yang
diinginkan lessor.
c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya
lebih dari 10 tahun.Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan
perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari
utang jangka panjang adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si
debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran
kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh temponya atau
berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin
funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut ”amortization system”.

2.3 Sumber dana usaha


1) Sumber Internal
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya pada dasarnya dapat dibedakan
dalam sumber intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources). Modal
yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan
6
sendiri di dalam perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net
profit) dan akumulasi penyusutan. (accumulated depreciations). Sebenarnya ditinjau
dari penggunaannya atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak
ada bedanya. Berikut ini akan dijelaskan ke dua jenis modal yang berasal dari sumber
intern perusahaan yaitu :
1. Keuntungan/Laba ditahan
Keuntungan/laba yang ditahan adalah besarnya laba yang dimasukkan dalam
cadangan atau ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama
periode tertentu, juga tergantung kepada kebijakan deviden (dividend policy) dan
kebijakan penanaman kembali (plowing back policy) yang dijalankan oleh perusahaan
yang bersangkutan.
2. Depresiasi
Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari akumulasi
penyusutan /depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari depresiasi
setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh
perusahaan bersangkutan. Sementara sebelum akumulasi depresiasi itu digunakan
untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai
perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama
waktu itu akumulasi depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam
perusahaan sendiri. Makin besar jumlah akumulasi depresiasi berarti makin besar
“sumber intern” dari dana yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
B) Sumber Eksternal
Sumber ekstern adalah sumber modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang
yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik,
peserta atau penanam saham di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur
adalah utang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur
tersebut adalah apa yang disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan
perusahaan dengan menggunakan modal asing dinamakan debt-financing. Dana yang
berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan adalah
merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan,
dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi “modal sendiri”. Dengan
demikian pada dasarnya dana yang berasal dari sumber eksternal adalah terdiri dari
modal asing dan modal sendiri.
Pada dasarnya pihak pemberi modal yang utama dapat digolongkan dalam tiga
golongan :
7
1) Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
maupun untuk jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun).
Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari 1 tahun
banyak terjadi pada penjualan barang dagangan dan bahan mentah oleh suplier kepada
langganan. Dalam hal demikian berarti langganan atau pembeli membiayai operasi
perusahaannya dengan dana yang berasal dari suplier (pemasok). Supplier atau
manufacturer sering pula menjual mesin-mesin atau peralatan lain hasil produksinya
kepada suatu perusahaan atau pabrik yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut
dengan jangka waktu pembayaran 5 samapai dengan 10 tahun. Pembeli mesin tersebut
harus melunasi harga mesin dalam jangka waktu tertentu dengan cara mengangsurnya
setiap waktu sesuai kontrak yang dibuatnya. Dalam hal ini perusahaan pembeli mesin
tersebut membiayai pembelian mesin dengan dana yang berasal dari suplier untuk
jangka waktu tertentu.
2) Bank-bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit
disamping pemberian jasa-jasa lainnya di bidang keuangan. Setiap Bank mempunyai
peraturan-peraturan dan kebijakan yang berbeda antara satu bank dengan lainnya di
bidang kredit. Kredit yang diberikan Bank dalam bentuk jangka pendek, jangka
menengah atau jangka panjang. Syarat-syarat kredit jangka pendek umumnya lebih
lunak dibanding kredit jangka panjang. Hal ini disebabkan kredit jangka panjang
meliputi dana yang besar dan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
3) Pasar Modal
Pasar modal adalah sebagai sumber modal ekstern ketiga yang utama. Pasar
modal adalah pasar abstrak tempat bertemunya calon pemodal (investor) di satu pihak
dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di pihak
lain. Atau dengan perkataan lain pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran
dana jangka menengah atau jangka panjang. Pemodal adalah perorangan atau lembaga
yang menanamkan dananya dalam efek (saham), sedangkan emiten adalah perusahaan
yang menerbitkan saham untuk ditawarkan kepada masyarakat.
 Cara Memperoleh Modal
Para pengusaha memperoleh modal salah satunya yaitu melalui program pemerintah
untuk pengusaha kecil dan menengah, yang dikenal dengan Kredit Investasi Kecil
(KIK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) dan Kredit Candak Kulak (KCK).
Kredit investasi maksudnya ialah kredit untuk membangun gedung-gedung, pabrik
8
beserta perlengkapannya, sedangkan kredit modal lancar bertujuan untuk
memperlancar kegiatan perusahaan terutama untuk modal kerjanya. Maksud
pemerintah menyediakan kredit ini adalah :
 Membantu pengusaha kecil dan pedagang kecil dalam bidang permodalan
dengan persyaratan lunak dan bunga rendah.
 Medorong meningkatkan usaha-usaha di bidang industri, rehabilitasi,
perluasan produksi barang, jasa dan hiburan.
 Mendorong timbulnya kegiatan pengusaha-pengusaha kecil sehingga dapat
menyerap tenaga kerja baru
 Membantu kegiatan-kegiatan pedagang kecil (KCK)

2.4 Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan Usaha


Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal usaha agar tidak terjebak hutang besar
yang bisa mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :
o Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana
o Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan tingkat suku bunga pinjaman
o Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali
o Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal atau dana
o Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah keuangan suatu usaha agar
proses pencicilan untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang telah di
tentukan
o Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara pelaku usaha
dengan investor
o Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan
o Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan sebagai modal
dasar untuk memulai suatu usaha.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka modal
mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan
masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah modal itu mengandung
begitu banyak dan berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga
belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.Jika di lihat dari sejarahnya,
maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan ini dapat
dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri
adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam
perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana
pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai
atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini
belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat atau pembaca, agar
dapat.Membuka sebuah peluang usaha

10
DAFTAR PUSTAKA

http://dana usaha.files/wordpress.com
http://id.modal.org/wiki
http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-modal.html

Anda mungkin juga menyukai