“Huhh” desah George sambil membanting badanya ke bangku kereta. “Perasaan kami juga begitu!” kata Dick. Sebab kalau tidak begitu kita
bukan Lima Sekawan namanya. Lagipula Timmy pintar sekali- bahkan dia
“ Sebentar lagi kereta berangkat, untung kita bisa berlibur bersama-sama lebih pintar dari kita”
lagi, setelah lama berpisah”
“Itu betul ! Ia sudah sering membantu kita dalam berbagai petualangan,
apabila kita sedang terpojok dan tidak tahu akal lagi. Aku juga rindu pada
anjingmu itu George” kata Julian sambil menggangukan
kepala.Sementara itu kereta api meluncur dengan laju.George tidak tahan
duduk lama-lama. Dia berdiri lagi.