Anda di halaman 1dari 6

Percobaan Ke-2 Rabu, 21 Februari 2018

ANALISIS ABU

A. Tujuan
- Menentukan berat abu yang diperoleh dari proses pengabuan kering
- Menentukan persen abu yang diperoleh dari proses pengabuan kering
- Mengetahui prinsip dasar analisis kadar abu
- Mengaplikasikan metode pengabuan berdasarkan sifat bahan

B. Prinsip Dasar
Percobaan analisis abu didasarkan pada prinsip pengabuan cara langsung atau
pengabuan kering yaitu semua zat organik di oksidasi pada suhu tinggi sekitar 500 –
600oC, kemudian zat yang tertinggal setelah proses pembakaran ditimbang.

C. Cara Kerja
Cawan pengabuan dibersihkan, dibakar dalam tanur, didinginkan dalam desikator,
lalu ditimbang. Sampel dihaluskan dan dimasukkan ke cawan pengabuan. Cawan
pengabuan dan sampel dimasukkan ke tanur pengabuan, dibakar sampai didapat abu
berwarna abu-abu atau sampai beratnya tetap. Pengabuan dilakukan dalam dua tahap,
pertama pada suhu 400 oC dan kedua pada suhu 550oC. Dinginkan dalam desikator
kemudian ditimbang.

D. Hasil Pengamatan
Perlakuan Pengamatan
- Cawan porselen dicuci hingga - Massa awal = 30,8641 gram
bersih, dikeringkan, lalu
ditimbang
- Dimasukkan dalam oven pada - Cawan porselen dalam oven
suhu 100oC selama 1 jam
- Didinginkan dalam desikator - Massa = 30,8609 gram
lalu ditimbang
- Diulang sampai didapat berat - Massa 1 = 30,8594 gram
konstan (pengovenan - Massa 2 = 30,8612 gram
selanjutnya hanya 10 menit) - Massa 3 = 30,8614 gram
- Rata-rata = 30,8607 gram
- Sampel beras putih halus - Sampel berupa serbuk
ditimbang sebanyak 3 gram berwarna putih
dalam cawan yang sudah - Massa sampel = 3,0005 gram
diketahui beratnya - Massa sampel + cawan =
33,8612 gram
- Dimasukkan ke furnace - Cawan + sampel di dalam
furnace
- Di furnace selama 7 jam pada - Sampel menjadi hitam dan
suhu 500oC menggumpal
- Didinginkan pada desikator - Sampel + cawan menjadi
selama 10 menit dingin
- Ditimbang dan dicatat - Massa = 31,7552 gram

Tabel pengamatan
Massa cawan Massa cawan + Massa cawan + Massa sampel Massa abu
kosong sampel abu
30,8607 gram 33,8612 gram 31,7552 gram 3,0005 gram 0,8945 gram

E. Perhitungan
1. Massa abu
Massa = (Wcawan + abu) – (Wcawan kosong)
= 31,7552 gram – 30,8607 gram = 0,8945 gram
2. Persen abu
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢
% abu = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100
0,8945 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 3,0005 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 = 29,8117 %
F. Pembahasan
Percobaan analisis abu ini bertujuan untuk menentukan persen abu yang
dihasilkan dari sampel beras putih setelah pemanasan pada suhu tinggi. Dimana prinsip
dari percobaan ini didasarkan pada pengabuan kering yaitu semua zat organik di oksidasi
pada suhu tinggi sekitar 500 – 600 C, kemudian zat yang tertinggal setelah proses
pembakaran ditimbang.
Sebelum dilakukan percobaan, cawan porselen harus di preparasi terlebih dahulu.
Pertama, cawan porselen dicuci menggunakan sabun dan akuades agar kotoran yang
menempel bisa hilang karena kotoran-kotoran tersebut dapat mempengaruhi berat cawan
porselen. Setelah itu cawan porselen harus dioven pada suhu 100oC selama 1 jam agar
airnya bisa benar-benar menguap, dipilih suhu tersebut karena berada pada titik didih air
sehingga dapat dipastikan bahwa air sudah benar-benar menguap. Saat pencucian dan
pengovenan, cawan porselen tidak diperbolehkan tersentuh tangan praktikan secara
langsung. Hal ini dikarenakan tangan praktikan menghasilkan minyak melalui keringat
dimana minyak ini tidak akan hilang saat proses pengovenan sehingga nantinya bisa
mempengaruhi berat cawan porselen. Setelah di oven, cawan porselen dikeluarkan dan
didinginkan dalam desikator. Desikator merupakan instrumen yang pada bagian
bawahnya terdapat kapur atau juga dapat digunakan silika. Selain untuk mendinginkan,
desikator juga berfungsi untuk memindahkan uap air yang masih tersisa pada cawan
porselen. Pemindahan uap air ini dilakukan dengan memanfaatkan silika yang ada.
Dalam memasukkan cawan porselen untuk keperluan pendinginan, perlu diperhatikan
untuk membuka tutup desikator secara perlahan-lahan karena apabila tutup desikator
dibuka seluruhnya maka udara luar dapat masuk. Setelah dingin, dilakukan penimbangan
menggunakan neraca analitik. Kemudian cawan porselen kembali di oven sampai
didapatkan berat konstan. Digunakannya cawan porselen adalah karena alat tersebut
berbahan dasar keramik yang tahan pada suhu panas sehingga saat proses pengabuan
yang memerlukan suhu tinggi tidak akan merusak alat dan sampel.
Beras putih yang sudah dihaluskan menjadi serbuk kemudian ditimbang sebanyak
3,0005 gram ke cawan porselen yang sudah diketahui beratnya. Sampel dan cawan
porselen dimasukkan ke furnace pada suhu 500oC selama 7 jam. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan senyawa organik yang terkandung di dalamnya sehingga yang tersisa
hanya senyawa anorganik nya saja karena zat organik memiliki ikatan yang lemah antar
gugus dan atomnya maka senyawa ini mudah mengurai pada suhu tinggi dan senyawa
organik cenderung mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah. Setelah di furnace,
sampel didinginkan dalam desikator. Sampel beras putih yang awalnya berupa serbuk
berwarna putih mengalami perubahan menjadi gumpalan berwarna hitam setelah
pemanasan. Hal tersebut dikarenakan reaksi dengan oksigen yang menghasilkan karbon
berwarna hitam. Setelah ditimbang menggunakan neraca analitik ternyata hasil yang
didapat sebesar 31,7552 gram.
Melalui perhitungan dapat diketahui bahwa massa abu yang didapat adalah
sebesar 0,8945 gram sedangkan kadar abu yang didapat sebesar 29,8117 %. Kadar abu
merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu
bahan pangan. Kadar abu tersebut dapat menunjukkan total mineral dalam suatu bahan
pangan. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran akan terbakar tetapi bahan
anorganiknya tidak, karena itulah disebut kadar abu.

G. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Berat abu yang di dapat adalah 0,8945 gram
- Persen abu yang di dapat adalah 29,8117 %
- Prinsip dasar analisis kadar abu pada praktikum ini didasarkan pada metode
pengabuan kering dimana zat organik pada sampel beras putih di oksidasi pada suhu
tinggi 500oC dan kemudian dilakukan penimbangan zat tertinggal setelah proses
pembakaran
- Karena dalam percobaan ini sampel yang digunakan adalah beras putih yang
merupakan suatu bahan pangan hasil pertanian, maka metode yang digunakan adalah
pengabuan kering.

H. Daftar Pustaka
Anonim. 2017. Abu (Analisis Kimia). Id.m.wikipedia.org/wiki/abu_(analisis_kimia).
(Diakses pada Sabtu, 17 Februari 2018. Pukul 08 : 26 WIB).
Fauzi. 2006. Analisa Bahan Pangan dan Hasil Pertanian. Jember : FTP UNEJ
Hanifah, Nida. 2015. Analisis Kadar Abu. Nidahanifah2013.wordpress.com. (Diakses
pada Sabtu, 17 Februari 2018. Pukul 08 : 04 WIB)
Sudarmadji, Dkk. 2003. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberti
Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

I. Lampiran

gambar 1. Sampel awal

Gambar 2. Sampel halus


Gambar 3. Hasil Pengabuan

Anda mungkin juga menyukai