Anda di halaman 1dari 25

Pemeriksaan Camshaft

dan Rocker Arm

INSTITUT Disusun Oleh :


TEKNOLOGI Jony Pardamean Simanungkalit ( 0121603018 )
INDONESIA 2019
Pengertian Camshaft

Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk menjalankan
poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup dengan
menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka berputar.
Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol sangat
penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan
pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama
langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara
langsung(melalui mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang
disebut ”rantai waktu”.
Rocker Arm

 Rocker arm berfungsi untuk membuka dan menutup katup (klep), baik
katup hisap dan katup buang. Ketika katup hisap tertekan oleh rocker
arm maka campuran udara dan bahan bakar dapat masuk ke dalam
ruang bakar, sedangkan ketika katup buang tertekan oleh rocker arm
maka gas hasil pembakaran dapat keluar melalui katup buang.

 Rocker arm terpasang pada bagian rocker arm shaft atau poros rocker
arm. Pada kendaraan dengan mekanisme katup tipe OHV (Over Head
Valve), rocker arm ini dihubungkan dengan poros pendorong (push
rod). Bila poros nok (cam shaft) berputar dan poros nok menekan
pengangkat katup (valve lifter) maka akan mendorong batang
pendorong sehingga batang mendorong akan menekan rocker arm
dan akhirnya rocker arm akan menekan katup agar katup membuka.
Cara kerja camshaft :
Saat camshaft posisi menekan
Bila camshaft atau poros nok menekan rocker arm (pada tipe OHC) atau saat poros
nok menekan valve lifter (pada tipe OHV) maka tekanan dari poros nok akan
disalurkan untuk menekan rocker arm kemudian rocker arm akan menekan katup.
Akibat katup tertekan oleh rocker arm maka katup akan membuka.
Saat camshaft posisi tidak menekan
Bila camshaft atau poros nok tidak menekan rocker arm (pada tipe OHC) atau saat
poros nok tidak menekan valve lifter (pada tipe OHV) maka tidak ada tekanan
yang akan menekan rocker arm sehingga katup tidak akan membuka.
Jenis-jenis Camshaft :
 Tipe Over Head Valve (OHV)

Tipe mekanisme katup yang pertama adalah OHV, OHV ini merupakan
singkatan dari Over Head Valve yang mempunyai pengertian sebuah
mekanisme katup dengan penempat katupnya di kepala silinder (makanya
namanya over head valve, head = atas, valve = katup). Sementara itu
camshaft-nya berada di bawah yaitu pada blok silinder, untuk menggerakkan
katup camshaft dibantu dengan valve lifter (pengangkat katup) dan push rod
antara rocker arm. Dibandingkan dengan tipe dohc dan sohc, mekanisme katup
tipe ini dibutuhkan banyak komponen untuk menggerakkan katup, sehingga
pada putaran tinggi pembukaan dan penutupan katup kuran ideal.
 Tipe SOHC (Singgle Over Head Camshaft)

Mekanisme katup yang kedua adalah tipe SOHC (Singgle Over Head
Camshaft), sesuai dengan namanya bahwa pada tipe ini Camshaft (poros nok)
terletek diatas (head camshaft = camshaft di atas). Perbedaan mendasar dari
tipe ohv adalah letak dari camshaftnya, kalau posisi katup masih sama yaitu
dikepala silinder. Selain itu tipe SOHC ini tidak menggunakan pushrod dan
valve lifter seperti pada tipe OHV. SOHC memiliki performa yang lebih
baik, pada kecepatan tinggi katup dapat membuka/menutup lebih cepat karena
katup langsung digerakkan oleh camshaft tanpa melalui pushrod dan lifter
seperti pada tipe OHV.
 Tipe DOHC (Double Over Head Camshaft)

Mekanisme katup yang ketiga adalah tipe DOHC, tipe yang satu ini pada
prinsipnya hampir sama dengan tipe yang diatas (SOHC), bedanya kalau ini j
umlah camshaftnya terdapat 2. 1 Camshaft khusus untuk menggerakkan
katup buang, dan satnya lagi untuk menggerakkan katup hisap. Tipe ini
dianggap yang paling baik, diantara ketiga jenis mekanisme katup. Akan
tetapi biasanya, mobil yang menggunakan tipe ini mempunyai harga yang
lebih mahal dibandingkan dengan mobil lain dikelasnya.
Pemeriksaan

Kali ini kita akan melakukan pemeriksaan pada sistem camshaft, hal-
hal yang perlu dilakukan adalah :
 Menyiapkan alat dan bahan.
 Menyiapkan alat tulis untuk menulis hasil pemeriksaan dan hasil
pengukuran.
Alat dan Bahan:

Tool Box
SST ( Special Service Tool )
Feeler Gauge
Mikrometer
Dalam pemeriksaan camshaft, dilakukan pengukuran pada :
 Kelengkungan camshaft
 Jarak main arah sumbu camshaft
 Tinggi camshaft
 Celah antara camshaft dan jurnal
 Diameter jurnal camshaft
 Poros rocker arm dan rocker arm
 Celah arm ke poros
 Kelengkungan poros rocker arm
Dan didapati hasil pengukurannya adalah :
1. Kelengkungan camshaft : 0,01 mm
2. Jarak main arah sumbu camshaft : 0,15 mm
3. Tinggi camshaft ( H ) : 1. Intake : 5,75 mm
Exhaust : 5,9 mm
2. Intake : 5,75 mm
Exhaust : 5,9 mm
4. Celah antara camshaft dan jurnal : 0,05 mm
5. Diameter jurnal camshaft : A. 45 mm
B. 45 mm
C. 45 mm
6. Poros rocker arm dan arm : 1. Garis tengah dalam poros rocker arm :
19 mm
2. Garis tengah poros rocker arm :
0,03 mm
7. Celah arm ke poros : 0,05 mm
8. Kelengkungan poros rocker arm : 0,01 mm
Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengukuran yang dilakukan dapat disimpulkan


bahwa camshaft masih layak digunakan dan tidak perlu dilakukan
penggantian komponen pada sistem camshaft.

Anda mungkin juga menyukai