REPRODUKSI I
Seorang perempuan berusia 36 tahun, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan: ibu rumah
tangga, suku sunda, HPHT: 7 Juli 2016, TP: 14 April 2017 paritas G3P1A1, usia kehamilan
saat ini 36 minggu. Pasien datang ke puskesmas pada tanggal 14 Maret 2016 untuk
melakukan kontrol rutin, Pasien mengatakan imunisasi TT ke-2 belum dilakukan, beberapa
hari ini klien mengatakan BAK menjadi sering, dan sulit bernafas. Pasien mengatakan selalu
membawa gunting dan bawang putih dibungkus kain hitam dan disematkan di pakaian bagian
dalamnya untuk menghindari roh jahat. Hasil pemeriksaan fisik: keadaan umum baik,
kesadaran: compos mentis, BB: 65 Kg (sebelum hamil BB 55 Kg) TB: 150 cm, TD: 130/80
mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 22 x/menit, Suhu 36.5 ºcelcius, muka tampak cloasma
gravidarum, kolostrum (+), abdomen tidak simetris, tampak linea nigra dan striae
gravidarum, hasil pemeriksaan Leopold: TFU 3 jari di bawah PX, teraba agak bundar, lunak
dan kurang melenting, teraba bagian datar memanjang di sebelah kiri ibu, presentasi teraba
keras dan melenting, sudah masuk PAP, DJJ:140 x/menit, tidak ada varises vagina., reflek
patella (+/+). Hasil USG: bayi tunggal, hidup,cairan amnion cukup.
Dosis booster mungkin diperlukan pada bumil yang sudah pernah diimunisasi.
Pemberian dosis booster 0,5 ml IM disesuaikan dengan jumlah vaksinasi yang pernah
diterima sebelumnya seperti pada tabel berikut :
PERNAH PEMBERIAN, SELANG WAKTU MINIMAL
1 kali TT 2, 4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)
2 kali TT 3, 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang
waktu minimal terpenuhi)
3 kali TT 4, 1 tahun setelah TT3
4 kali TT 5, 1 tahun setelah TT4
5 kali Tidak perlu lagi
Vaksin TT merupakan vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontraindikasi dalam
pemberiannya. Meskipun demikian, jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi
berat terhadap imunisasi TT pada masa lalunya (contoh : kejang,koma,demam >40
deraja Celcius, nyeri/bengkak ekstensif di lokasi bekas suntikan). Ibu dengan panas
tinggi dan sakit berat dapat diimunisasi segera setelah sembuh.
[pemeriksaan Leopold: TFU 3 jari di bawah PX] Sumber : Asuhan Ibu Dalam
Masa Kehamilan, Buku Ajar Kebidanan (Antenatal Care), 2017
Pemeriksaan Leopold merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan
TFU (Tinggi Fundus Uteri), letak janin, DJJ (Denyut Jantung Janin, dan kondisi janin.
Leopold ini dapat dilakukan pada usia kehamilan diatas 22 minggu sehingga dapat
menentukan bagian janin, misalnya kepala,bokong, punggung, dan bagian terkeil
janin. PX (PROCESSUS XIPHOIDEUS), : titik acuan tetap pengukuran tinggi
fundus
a. Leopold I : Untuk mengindetifikasi bagian janin yang terdapat di bagian fundus
uteri dan menentukan tinggi fundus uteri. Umumnya, yang terdapat pada bagian
fundus uteri yaitu bagian kepala dan bokong. Pengukuran tinggi fundus uteri
dilakukan dari tepi atas tulang simfisis pubis sd. bagian fundus uteri.
b. Leopold II : Mengidentifikasi lokasi Punggung, dalam menentukan lokasi DJJ dan
bagian terkecil janin
c. Leopold III : Mengidentifikasi bagian terendah janin yang terletak di pintu atas
panggul (PAP) dan apakah bagian terendah janin telah masuk pintu atas panggul
atau belum.
d. Leopold IV : Mengidentifikasi apakah kepala janin telah masuk (divergen) pintu
atas panggul (PAP) atau belum (konvergen).
[sudah masuk PAP]
Jika telah masuk PAP, maka dapat diukur seberapa jauh bagian terendah janin
masuk PAP dengan cara menggunakan perlimaan jari. Jika bagian kepala telah
masuk PAP dan teraba oleh 3 jari, maka 2/5 bagian kepala telah masuk ke dalam
PAP.
[DJJ:140 x/menit] Denyut Jantung Janin normal 120-160 dpm
[cloasma gravidarum]
[linea nigra]
[striae gravidarum]
2. Bagaimana adaptasi ibu terhadap kehamilan?
Sistem Reproduksi dan Payudara
a. Uterus : Berat naik 20-50 gram
b. Sistem Kardiovaskuler
Peningkatan pada sistem kardiovaskular tidak terlepas dari pengaruh peningkatan
kadar estrogen, progesteron, dan prostaglandin. Akibat perubahan yang terjadi,
sistem ini akan beradaptasi selama kehamilan.
c. Sistem Respirasi
d. Sistem Perkemihan
e. Sistem Integumen
f. Sistem Muskuloskeletal
g. Sistem Neurologi
h. SistemPencernaan
i. Sistem Endokrin
3. Bagaimana kebutuhan nutrisi selama kehamilan?
a. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
b. Peningkatan berat badan selama kehamilan
c. Pola peningkatan berat badan selama kehamilan
4. Imunisasi apa saja yang diperlukan selama kehamilan?
5. Faktor yang mempengaruhi perawatan ibu hamil?
(Nilai dan keyakinan (budaya) selama kehamilan)
6. Apa saja masalah kesehatan yang mungkin muncul berdasarkan trimester beserta
penatalaksanaannya?
7. Pendidikan kesehatan apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil?
8. Pengkajian: anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
penunjang.
9. Diagnosa Keperawatan