OLEH:
AINAYA NURRACHMA HAKIM
H0917006
Oleh : Assist. Prof. Dr. Sastia Prama Putri dari Osaka University, Japan.
Oleh : Prof. Dr. Senay Simsek dari Notrh Dakota State University, USA
- Pati atau stach adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang tidak larut
dalam air.
- Pati dapat diperoleh dari berbagai sumber, yakni dari serealia (beras, jagung,
gandum), leguminosa (polong-polongan), tuber and root (kentang, ubi jalar), atau juga
dari buah (pisang, mangga).
- Pati merupakan satu-satunya polisakarida yang dapat kita cerna.
- Tiap jenis pati memiliki bentuk dan ukuran granulanya masing-masing.
- Pati gandum memiliki bentuk granula yang unik karena tidak seperti granula pati
lainnya, pati gandum memiliki ukuran bervariasi (besar dan kecil, tidak seragam)
- Granula pati yang memiliki ukuran yang paling besar yaitu pati kentang.
- Granula pati yang memiliki ukuran yang paling kecil yaitu pati beras.
- Granula pati tersusun atas 2 polimer yakni amilosa dan amilopektin dengan
konsentrasi yang berbeda-beda.
- Amilosa merupakan polimer penyusun pati yang memiliki struktur tidak bercabang.
Amilosa merupakan komponen yang menyebabkan pati menjadi pera.
- Amilopektin merupakan polimer penyusun pati yang memiliki struktur bercabang.
Amilopektin adalah komponen pati yang mempengaruhi sifat gel pada pati, sehingga
mempengaruhi tekstur pati menjadi kenyal.
- Pemberian air dan pemanasan pada pati dapat menyebabkan terjadinya
pembengkakan dan penyerapan air oleh pati, dan rusaknya struktur kristalin. Proses
ini dinamakan proses gelatinisasi yang ditandai dengan meningkatnya viskositas.
Contohnya pada pemasakan nasi. Beras yang semua berwarna bening, setelah
dimasak pada suhu tinggi dan waktu yang lama, warnanya akan berubah menjadi
putih keruh dan tekstur yang tidak lagi keras, namun menjadi nasi yang lembut dan
kenyal.
MATERI HARI KE 3
Oleh : Prof. Dr. Ir. Koen Dewettnick from Ghent Uniersity of Belgium
- Dalam 1 buah cokelat, terdapat 30-50 biji coklat yang diselubungi oleh daging buah
yang manis dan berwarna putih. Biji cokelat ini dapat dipisahkan dengan selubung
dagingnya menggunakan tangan.
- Tahapan produksi:
Biji cokelat – fermentasi dan pengeringan – pembersihan – biji cokelat –
penggorengan biji – winnowing (penghilangan kulit ari) – cocoa nibs
Fermentasi pada cokelat terjadi dalam 3 fase yakni sbb
1. Fase anaerobik (didominasi yeast, menghasilkan etanol dan pektinase)
2. Fase mikroaerobik ( didominasi bakteri asam laktat, menghasilkan asam
laktat)
3. Fase aerobik (didominasi bakteri asam asetat, menghasilkan asam asetat)
Pengeringan pada produksi konvensional di Indonesia masih menggunakan sinar
matahari dan penggorengan menggunakan kayu bakar. Namun sebaiknya
penggunaan kayu bakar untuk pengeringan biji cokelat dihindari karena dapat
mengakibatkan kontaminasi zat karsinoenik dari pembakaran.
- Setelah biji cokelat telah menjadi cocoa nibs, butuh beberapa proses lagi untuk
mengolahnya menjadi cokelat yang sebenarnya. Seperti grinding, mixing with sugar,
refining, conching, dan tempering and moulding.
Refining merupakan operasi yang sederhana namun sangat penting yang
menghasilkan tekstur lembut dengan mengecilkan ukuran partikel.
Conching merupakan salah satu proses essensial pada produksi cokelat.
Merupakan kombinasi dari tahap mixing dan shearing. Dilakukan dengan cokelat
pada suhu 50oC selama beberapa jam. Proses conching mengembangkan
viskositas cokelat. Pada proses ini, terjadi penurunan kadar air, pembentukan
flavor coklat, pengembangan struktur cokelat, penurunan viskositas.
- Komposisi coklat terdiri dari cocoa butter, cocoa mass, vanilin, emulsifier, milk
powder, dan gula