UMBI-UMBIAN
“Review: Kandungan Gizi dan Anti-nutrisi serta Perubahannya Akibat Proses
Pengolahan pada Kacang Tunggak (V. unguiculata subsp. unguiculata).”
DISUSUN OLEH :
Bagitu pula pada komposisi lemak yang tidak tergantung pada dosis
irradiasi yang diberikan pada empat kultivar kacang tunggak. Bila diamati,
sampel yang tidak diiradiasi memiliki kandungan lemak yang sama atau
kurang dari beberapa sampel yang diiradiasi. Siddhuraju, et al. (2002) dan
Seda, et al. (2001) dalam Darfour, et al. (2012), melaporkan bahwa radiasi
gamma tidak menyebabkan perubahan dalam kandungan minyak kedelai dan
kacang tanah yang dilakukan pada penelitian sebelumnya. Secara umum,
untuk sejumlah besar produk makanan, tidak ada perubahan nilai gizi bahkan
pada dosis radiasi yang lebih tinggi (Diehl, 1995; Darfour et al., 2012).
Iradiasi tidak berpengaruh signifikan pada kadar abu dari semua empat
kultivar kacang tunggak (iradiasi dan non-iradiasi).
Selanjutnya, hasil penelitian mengenai efek dari pengolahan pada sifat
gizi kacang tunggak dalam bentuk tepung yang dilakukan oleh
Avanza, et al. (2013) dapat dilihat pada Tabel 2. Kandungan protein dan
karbohidrat umumnya berkurang tetapi pada tingkat yang lebih rendah
daripada pengurangan zat anti-nutrisi atau tetap tidak berubah dengan
perlakuan panas (pemasakan dan autoklaf). Secara umum, untuk semua
varietas kacang tunggak, pengurangan protein sebesar 0,3%-7% dengan
perlakuan autoclaving (121 0C, 30 menit) dan 3%-6% dengan perlakuan
pemasakan (100 0C, 60 menit), dalam hal ini sampel Z1 lebih banyak
terpengaruhi.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Tepung Kacang Tunggak yang Diberi Perlakuan
Di sisi lain, untuk pengurangan karbohidrat varietas SF dan CU lebih
tinggi (sekitar 35%) dengan kedua perlakuan termal (pemasakan 60 menit dan
autoklaf 30 menit) tetapi tidak untuk semua perlakuan pada sampel CO dan
SF. Kehilangan protein dan senyawa nitrogen lainnya di bawah perlakuan
panas dapat dikaitkan dengan oksidasi parsial dari asam amino tertentu,
seperti tyr dan his (Rocha et al., 2002; Avanza, et al., 2013) bersama dengan
senyawa nitrogen lainnya (Monica et al., 1992; Avanza, et al., 2013). Namun,
pengurangan karbohidrat dapat dikaitkan dengan pelarutan pati larut dalam
kacang-kacangan selama proses pemasakan.
Kemudian, hasil dari penelitian mengenai perubahan zat anti-nutrisi
dari kacang tunggak selama pengolahan yang dilakukan oleh Kalpanadevi
dan Mohan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3. dan Tabel 4.
Tabel 3. Pengaruh Pengolahan terhadap Senyawa Anti-Gizi Kacang Tunggak