Anda di halaman 1dari 110

1

1. LAPORAN

A. Pengertian Laporan

Pengertian Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada
dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan,
berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan
sendiri) ketika si pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

B. Fungsi Laporan

 Sebagai bahan pertanggungjawaban

 Alat menyampaikan informasi

 Alat pengawasan

 Bahan penilaian

 Bahan pengambilan keputusan

C. Manfaat Laporan

 Dasar penentuan kebijakan.

 Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

 Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

 Sebagai sumber informasi

D. Ciri-ciri Laporan

a. Ringkas.

Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan
dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

b. Lengkap.

Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

c. Logis.

Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya
yang masuk akal.

d. Sistematis.

Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang
berurutan dan saling berhubungan.
2

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan:

 Harus jelas dan cermat

 Mengandung kebenaran dan objektifitas

 Lengkap

 Tegas dan konsisten

 Langsung mengenai sasaran

 Disampaikan kepada orang dan alamat tujuan yang tepat

 Disertai dengan saran-saran

 Tepat waktu

E. Jenis-jenis Laporan

a. Laporan berdasarkan waktu

Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertentu
(laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap
bulan.

Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan

b. Laporan berdasarkan bentuk

Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat, isinya
antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah

Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah pendek
maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat.

Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan
pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.

c. Laporan berdasarkan penyampaian

Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung

Laporan tertulis adalah contoh: surat, naskah dan memo

Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh: disampaikan
melalui media presentasi (power point)

d. Laporan berdasarkan sifat

Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga jika laporan
terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
3

Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga hanya orang
tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

e. Laporan berdasarkan isinya

Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja

Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa adanya
pembahasan lebih lanjut

Laporan analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara mendalam

Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan atau
pemilihan mana yang terbaik

Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas seseorang atau
kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.

F. Langkah-langkah membuat laporan

 Menentukan masalah yang akan dilaporkan

 Mengumpulkan bahan, data dan fakta

 Mengklasifikasi data

 Mengevaluasi dan mengolah data

 Membuat kerangka laporan

G. Struktur / Kerangka Laporan

A. Pendahuluan

 Maksud dan tujuan penulisan laporan

 Masalah pokok yang dilaporkan

 Sistematika laporan

B Batang tubuh

 Data dan fakta pelaksanaan kegiatan

 Kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan

 Masalah yang terjadi

 Pembahasan masalah

C Penutup

 Kesimpulan

 Saran
4

2. KARANGAN

Pengertian Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu
kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Ciri-Ciri Karangan
Adapun ciri-ciri karangan yang baik yaitu:

 Jelas dan gampang dimengerti pembaca


 Memiliki kesatuan yang baik, berarti tiap tiap kalimat penjelasnya logis dan menolong gagasan
utama paragraf.
 Memiliki organisasi yang baik, berarti tiap tiap kaliamat tersusun dengan urut dan logis.
 Efisien atau Ekonomis, keefisienan ini dibutuhkan pembaca sehingga lebih gampang menangkap
mengisi dalam karangan.
 Menggunakan bahasa yang gampang di terima dan dimengerti pembaca.

 Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:

 Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi

a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa

b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang

menunjukkan peristiwa awal sampai akhir

c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

 Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek
dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi

a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu

b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman

pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,

merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu

objek yang dideskripsikan

c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil

objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia,


5

d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode

realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau

sikap penulis

 Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah


pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan
fakta untuk memperjelas pemaparan.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi

a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya

b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi

(data faktual)

c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan

kehendak

d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif

terhadap fakta yang ada

e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau

tentang proses kerja sesuatu

 Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk


membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian
memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi

a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran

gagasan pengarang sehingga kebenaran itu

diakui oleh pembaca

b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,

grafik, tabel, gambar

c. Dalam argumentasi pengarang berusaha

mengubah sikap, pendapat atau pandangan

pembaca

d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang

menghindarkan keterlibatan emosi


6

e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat

pengarang, kita dapat menggunakan

bermacam-macam pola pembuktian

 Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi
pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.

Unsur-Unsur Karangan
Adapun unsur-unsur karangan diantaranya:

 Gagasan/Ide, ini adalah pendapat atau pengetahuan penulis yang nantinya bakal dituangkan
dalam wujud tulisan.
 Tuturan, yaitu pengungkapan gagasan wujud khusus sehingga pembaca sanggup jelas
karangan tersebut.
 Tatanan, yaitu penyusunan gagasan atau gagasan pengarang menghiraukan asas, keputusan
dan teknik menulisnya.
 Wahana, yaitu pengantar dari gagasan selanjutnya berbentuk bhs tulis yang berhubungan
dengan kosa kata, gramatika dan retorika.

Langkah-Langkah Membuat Karangan


Cara atau beberapa langkah mengakibatkan karangan yaitu:

 Pertama, menentukan tema karangan yang bakal ditulis


 Kumpulkan ide, information atau bahan-bahan untuk karangan
 Susun kerangka karangan.
 Kembangkan kerangka karangan yang dibikin jadi karangan sebenarnya.
 Terakhir berikan judul pada karangan yang di buat.

Contoh Karangan
Berikut ini merupakan perumpamaan karangan persuasi:

Sampah jadi salah satu persoalan ibukota yang hingga kini belum terselesaikan. Kapadatan penduduk
yang terus makin tambah dan kurangnya kesadaran penduduk bakal kebersihan jadi kendala tersendiri
dalam pengelolaan sampah. Banyak penduduk yang tinggal di pinggiran sungai mengikis sampah ke
sungai. Padahal, mereka jelas jika sampah yang mereka membuang sanggup mengakibatkan persoalan
bagi mereka sendiri.

Selain mencemari sungai, sampah-sampah yang menumpuk sanggup meghambat aliran sungai dan
selanjutnya sungai bakal meluap waktu musim penghujan datang. Hasilnya, ribuan rumah penduduk
bakal terkena bencana bancir dan lebih dari satu besar kudu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Berbagai aktivitasakan terganggu seperti aktivitas studi mengajar.

Untuk itu, menumbuhkan kesadaran bakal kebersihan penduduk sangatlah penting. Mari bersama-
sama memelihara kebersihan lingkungan dengan langkah mengikis sampah pada tempatnya untuk
jauhi banjir dan memelihara kelestarian sungai.
7

3.CERITA RAKYAT

Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di dalam masyarakat.
Cerita rakyat berkembang secara turun temurun dan didampaikan secara lisan sehingga cerita rakyat
sering disebut dengan sastra lisan.Umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarang tidak
dikenal.

 Struktur cerita Rakyat


 Orientasi (Pengenalan)
 Komplikasi atau Insiden (Alur)
 Resolusi/Interpretasi

 ciri-ciri cerita rakyat:


 Disampaikan turun-temurun
 Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
 Kaya nilai-nilai luhur
 Bersifat tradisional
 Mempunyai banyak versi dan variasi
 Memiliki bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya
 Bersifat anoni artinya nama pengarang tidak dikenal
 Berkembang dari mulut ke mulut
 Cerita rakyat disampaikan secara lisan

 Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Ada beberapa macam jenis cerita ratyat diantaranya: Fabel atau cerita binatang, Legenda atau
cerita asal usul, cerita jenaka dan cerita pelipur lara.

 Cerita Binatang (Fabel)

Cerita binatang (Fabel) adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dengan peran
seperti manusia, binatang tersebut dapat berbicara, makan, minum, berkeluarga dan lain
sebagainya. Dengan demikian, fabel tidak hanya sebagai cerita binatang, namun juga sebagai
metamorfosis kehidupan manusia. Maksud dari penggambaran melalui binatang agar kisah
atau cerita tersebut tidaksampai menyinggung orang yang mendengar atau membacanya.
Contoh fabel antara lain : Burung bangau dan seekor anjing, Singa dan Beruang dan lain
sebagainya.
8

 Cerita Asal-Usul ( Legenda )

Secara garis besar cerita asal-usul terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-Tumbuhan

Contoh :

Padi bermula dari Dewi Sri

Gadung beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang
beracun.

Tandan jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.

Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungan antara pohon
jagung dan pohon gadung terlalu dekat.

2. Cerita Asal-Usul Binatang

Contoh :

Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi bajunya tertukar dengan baju kerbau yang
besar.

Darah ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia karena asal mula ikan
mas adalah manusia.

3. Cerita Asal-Usul Terjadinya Tempat

Contoh :

Nama gunung tengger konon diambil dari sepasang suami istri yang bernama Rar
Anteng dan Joko Seger.

Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari perahu milik
sangkuriang. Karena ia murka perahu itu ditendang hingga tertelungkup dan berubah
menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

 Cerita Pelibur Lara

Jenis cerita ini disebut dengan pelibur lara karena memang cerita ini memiliki fungsi untuk
menghibur hati. Dalam cerita ini dikisahkan hal-hal yang indah-indah, penuh fantasi dan
impian yang menawan. Misalnya tentang kehidupan istana, keajaiban-keajaiban senjata
keramat dan sakti, putri yang cantik ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan
dan kebahagiaan.

 Cerita Jenaka

Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka seperti Pak Belalang,
Lebai Malang. Lebai Malang menggambarkan orang yang karena keserakahannya justru
selalu tidak memperoleh apa-apa.
9

4.TAJUK RENCANA

PengertianTajuk rencana/Editorial

merupakan artikel pokok dalam surat kabar berupa pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang
menjadi pembicaraan saat surat kabar itu diterbitkan. Biasanya dalam tajuk rencana/Editorial
diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi
tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan dan harapan redaksi akan peran serta
pembaca.

Ciri-ciri tajuk rencana yaitu:

 Berisi pendapat atau opini tentang kejadian atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
 Berisi tentang ulasan terhadap suatu masalah yang dimuat
 Adanya pikiran subjektif dari redaksi
 Merupakan tulisan pendek
 Tergolong prosa nonfiktif semi-ilmiah, karena isu yang ada merupakan isu faktual (nyata)
 Hanya dimuat di surat kabar
 Gaya bahasa yang digunakan formal
 Bertujuan untuk memberikan pandangan kepada masyarakat serta bermaksud untuk mengajak
masyarakat tertarik dengan isu yang sedang diperbincangkan.

Fungsi Tajuk Rencana

Secara umum fungsi tajuk rencana yaitu untuk menjelaskan berita, menjelaskan arti dan akibat dari
sebuah fenomena kepada masyarakat luas. Tajuk rencana juga menjadi isi dari latar belakang dari
hubungan dengan fakta sosial dan juga faktor yang dapat menjadi pengaruh secara keseluruhan.

Tujuan Tajuk Rencana

 Mengajak masyarakat atau oembaca untuk ikut berpikir dalam masalah atau isu/topik yang
sedang berkembang di kehidupan sekitar.
 Memberikan pandangan kepada masyarakat terhadap isu yang sedang berkembang

Struktur Teks Tajuk Rencana

 Thesis Statement (Pertanyaan Pendapat)

Thesis statement merupakan pertanyaan pendapat yang berisi topik tentang kejadian atau
permasalahan yang akan dibahas. Atau bisa dikatakan sebagai sudut pandang penulis tentang
peristiwa atau permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat.

 Argumentasi (Alasan)

Argumentasi merupakan alasan yang menjadi penguat pendapat atau opini yang hendak disampaikan,
argumentasi ini bisa dalam bentuk fakta, pertanyaan umum, menurut ahi, opini hasil penelitian dan
lain sebagainya. Pada bagian ini penulis berupaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa apa yang
ditulisnya benar adanya.
10

 Reiteration (Pernyataan Ulang Pendapat)

Reiteration adalah bagian ini berisikan pernyataan atau penegasan kembali tentang pendapat yang
sudah ditulis agar pembaca lebih yakin terhadap isi teks tersebut, seringkali juga ditambahkan saran
terhadap pembaca.

Format Penulisan Tajuk Rencana

 Judul, terkait dengan topik/ isu yang akan dibahas


 Latar belakang. menjelaskan sepintas akan isu/ topik.
 Tokoh. Mengungkapkan tokoh-tokoh yang terkait (opsional)
 Masalah. Mengutarakan masalah yang terjadi dalam isu.
 Peristiwa, hal-hal yang terjadi pada isu
 Opini penulis terkait dengan isu tersebut
 Saran, terhadap permasalahan yang muncul pada isu tersebut
 Kesimpulan, ringkasan dari pembahsan.
 Anggota redaksi, mengenakan tim yang terlibat dalam pemberitaan dalam surat kabar.

Contoh Tajuk Rencana

Persiapan Semarang Menyambut Mudik

Posisinya yang berada di antara Jawa bagian barat dan timur mengakibatkan Kota Semarang menjadi
lintasan atau transit para pemudik, baik yang menggunakan jalur laut, darat, maupun udara. Arus
mudik telah masuk lewat Pelabuhan Tanjung Emas. Sejumlah kapal motor merapat dengan membawa
ratusan penumpang. Mereka berasal dari beberapa daerah di Kalimantan. Dari Semarang mereka
kemudian melanjutkan perjalanan ke beberapa daerah di Jawa Tengah.

Arus mudik jalur darat memang belum terlihat. Belum ada lonjakan penumpang di moda transportasi
kereta api dan bus. Untuk kereta api diprediksi peningkatan penumpang akan terjadi pada H-10
hingga H+10 Lebaran. Di Stasiun Poncol diperkirakan meningkat sekitar 50 persen, sementara
Stasiun Tawang lebih dari 14 persen. Penumpang angkutan bus biasanya meningkat pada H-7
Lebaran. Sebuah agen bus mengungkapkan, dari hari biasa yang 200 penumpang biasanya naik jadi
900 penumpang.

Pemudik dengan kendaraan sendiri, baik bersepeda motor maupun mengendarai mobil, diperkirakan
juga tetap besar. Apalagi dengan penawaran jalan tol yang bisa sampai Gringsing, sehingga
kemungkinan menyedot arus mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pemudik yang
membawa sepeda motor juga perlu memperoleh perhatian dan pelayanan khusus, baik yang datang
dengan berkendara atau memaketkan sepeda motornya lewat darat maupun laut.

Sejak sekarang perlu disiapkan posko-posko untuk memantau dan mengamankan mudik Lebaran.
Pengendalian lalu lintas diperlukan untuk mencegah penumpukan kendaraan di satu jalur atau
kawasan. Posko itu juga bisa berfungsi sebagai rest area dan pelayanan kesehatan bagi pengendara
sepeda motor yang lelah setelah berkendara berjam-jam. Selain itu petugas perlu berjaga di lokasi-
lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan, seperti di sekitar pasar tradisional.

Pemkot juga perlu segera menata dan membereskan sarana dan prasarana, mulai rute, rambu, dan
penerangan jalan yang akan dilalui pemudik. Rute dan rambu yang jelas akan memberikan kejelasan
arah bagi mereka, sementara penerangan akan memberikan rasa nyaman dan aman ketika mereka
11

harus berkendara pada malam hari. Perhatian juga perlu diberikan kepada proyek yang belum selesai
seperti underpass Jatingaleh. Material yang masih berserakan perlu dirapikan.

Masih cukup waktu bagi Pemkot Semarang untuk menyiapkan diri guna melayani kebutuhan para
pemudik, baik yang menjadikan Semarang sebagai tujuan atau sebagai tempat transit. Melayani para
pemudik yang melintas layaknya tamu menjadi keniscayaan. Perlu dipastikan mereka mendapat
kenyamanan dan keamanan berkendara. Juga akan segera mendapatkan perawatan jika di perjalanan
jatuh sakit. Dengan demikian Semarang bisa menjadi kota yang ramah bagi para pemudik.
12

5. IKLAN

A.Pengertian Iklan

Iklan yaitu sebuah media yang digunakan untuk mempromosikan menawarkan sebuah produk
kepada khalayak ramai agar penikmat tertarik hingga mengonsumsi atau menggunakan produk.

B.Tujuan Iklan

Tujuannya adalah untuk memperkenalkan suatu produk, baik barang maupun jasa kepada
masyarakat, guna menarik perhatian masyarakat untuk mengenali, membeli, hingga mengonsumsi
atau menggunakan produk yang diiklankan.

C.Fungsi Iklan

 Sebagai informasi (menyampaikan info produk baru, ciri-ciri, dan lain-lain).


 Sebagai persuasi (mengarahkan konsumen untuk membeli).
 Sebagai reminder (iklan mengingatkan konsumen tentang produk tertentu agar selalu
menggunakan produk tersebut).

D.Struktur Pembuatan Iklan

 Orientasi : orientasi adalah perkenalan dari iklan itu sendiri dimana dalam orientasi ini sudah
diketahui informasi tentang apa iklan tersebut.
 Tubuh Iklan atau Inti Iklan : tubuh iklan yaitu isi iklan atau topik yang disampikan kepada
khalayak ramai di tubuh iklan ini sudah sangat jelas informasi yang disampaikan dan orang
mudah memahami suatu iklan tersebut.
 Justifikasi : justifikasi adalah tempat dimana orang bisa mengetahui lebih lanjut tentang
sebuah iklan seperti alamat , alamat web , nomor telphone , email , media sosial resmi dan
sebagainya.

E.Ciri – Ciri Iklan

 Singkat : Waktu yang digunakan ( tidak lebih dari 1 menit )


 Jelas : Tujuan dari iklan tesebut jelas
 Padat : Pemilihan kata yang biasanya bermakna ambigu
 Menarik : Tampilan dari iklan tersebut

F.Ciri – Ciri Kebahasaan Iklan

 Menggunakan Slogan

Slogan adalah perkataan atau kalimat yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk
menyampaikan sesuatu. Slogan biasanya terdiri dari empat sampai lima kata yang mudah diingat dan
tentunya memiliki daya tarik yang kuat agar pesan yang dimaksud bisa sampai ke orang yang
diajak.Dalam iklan, slogan adalah pernyataan atau susunan kata tertentu yang menjelaskan singkat
suatu produk atau jasa layanan sehingga mudah diingat publik. Slogan sangat penting untuk dunia
periklanan. Dengan slogan, iklan tersebut akan mudah diingat publik dan akan lebih terkenal.
13

 Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar
melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal. Terdapat beberapa kalimat persuasif
yang terdapat pada iklan produk tersebut, salah satunya adalah : “murah, cepat dan handal”.

 Menggunakan Subjek Orang Pertama

Teks iklan biasanya menggunakan subjek orang pertama tunggal atau jamak, seperti aku, saya, dan
kami untuk mengganti pihak atau instansi pemasang iklan. Subjek yang digunakan pada teks iklan
tersebut adalah subjek orang pertama jamak, yaitu kami.

G.Pemabagian Iklan

Pembagian iklan sendiri terdapat 2 macam yaitu Iklan Jasa dan Iklan Barang

Iklan jasa

Iklan jasa ialah informasi yang isinya menawarkan sebuah jasa pada khalayak ramai berupa
keterampilan , kemampuan , dan pelayanan.

Contoh Iklan Jasa : Jasa Ojek Online

Iklan Klinik atau Pengobatan

Iklan Jasa pengantaran Barang

Iklan barang

Iklan barang ialah informasi yang menawarkan sebuah barang pada khlayak ramai.

Contoh Iklan Barang : Iklan Sepatu

Iklan Pakaian

Iklan Handphone
14

6.SURAT

A. DEFINISI SURAT
Pengertian surat adalah sebuah sarana komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak (seseorang) kepada pihak lain (seseorang lainnya). Informasi dari
surat itu dapat berupa dalam:

1. Pemberitahuan
2. Pernyataan
3. Perintah
4. Permintaan / permohonan
5. Laporan

B. FUNGSI SURAT
Dilihat dari pengertian surat, adapun fungsi dari sebuah surat adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi.
2. Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran
ataugagasan.
3. Sebagai alat bukti tertulis.
4. Sebagai alat untuk mengingat.
5. Sebagai bukti historis.
6. Sebagai pedoman kerja.

C. JENIS SURAT
Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat digolongkan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Surat pribadi
2. Surat dinas
3. Surat niaga
Berikut ini merupakan pengertian dari ketiga jenis surat yang telah dijelaskan diatas sebagai berikut:
a. Surat Pribadi
Adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Komunikasi
antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarsejawat, dan antarteman. Digunakan kartu pos, warkat
pos, atau surat bersampul.
b. Surat Dinas
Segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Salah
satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti
penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan pendapat
dari instansi kepada instansi lain dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.
c. Surat Niaga
Surat yang dipergunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti
perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa. Adapun macam-macam dari surat niaga adalah sebagai
berikut:
1. Surat penawaran
2. Surat pengaduan
3. Surat pesanan
4. Surat pengiriman
5. Surat pembayaran barang
6. Surat penagihan, dan sebagainya.

D. BAGIAN-BAGIAN SURAT
1.Kop Surat
- Nama Lembaga
- Logo Surat
-Alamat Lengkap Instasi
-No Lembaga
15

2.Inti Surat
-No Surat
- Lampiran
- Hal / Perihal
- Tanggal Penulisan Surat
3.Tujuan Surat
4.Salam Pembuka
5.Isi Surat
-Pendahuluan
-Inti Surat
-Penutup
6.Salam Penuup
7.Identitas Penulis / Pembuat Surat
-Nama Lengkap
-TTD
-Cap
-No Code
8.Tembusan
16

7. FORUM ILMIAH

A. Pengertian Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan / perkumpulan resmi yang membahas tentang suatu
masalah. Sering dimanfaatkan untuk berdiskusi ilmiah, untuk bertukar pikiran secara bebas, dsb.
Dalam forum tersebut ada beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda, yakni penyaji,
pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melakukan tugasnya dan
menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan. Forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela, dan memprtahankan
pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan.

Forum ilmiah termasuk kegiatan yang berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena
mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran
untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.

B. Kiat-kiat yang diterapkan dalam Forum Ilmiah

Menarik minat dan perhatian peserta

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik / masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat
menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik
ilustrasi, dll). Mengetahui latar belakng peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar
jelas oleh seluruh peserta yang berada didalam ruangan.

Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas

Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan
yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat terhadap butir-butir inti.

Menjaga etika ketika tampil didepan forum ilmiah

Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan
(menyinggung) perasaan orang lain.

C. Jenis-jenis Forum Ilmiah

Diskusi panel

Seminar

Simposium

Konferensi

Lokakarya

Whole groupe

Buz groupe

Syndicate group
17

Brainstorming

Informal debate

Fish bowl

Santiaji

Muktamar

Diskusi kelompok

Bedah buku

D. Etika dalam berforum ilmiah

Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menunjang kelangsungan
di dalam forum ilmiah tersebut.

Etika berkomunikasi dalam forum ilmiah :

1. Jujur tidak berbohong

2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan

3. Lapang dada dalam berkomunikasi

4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik

5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien

6. Tidak mudah emosi / emosional

7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog

8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan

9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan

10. Bertingkah laku yang baik

E. Hal yang perlu diperhatikan dalam Forum Ilmiah

Hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah “kejujuran”. Dalam dunia ilmiah,
kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala
hal menyangkut informasi yang disajikan.

Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut :

1. Setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu,
akan mencari klarifikasiapabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah
pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb.

2. Setiap peserta wajib menghargai pendapat atau gagasan orang lain. Hal ini mensyaratkan bahwa dia
wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (bertanya).
18

Etika yang harus dijaga oleh moderator adalah :

1. Harus adil. Artinya, semua peserta sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama
dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung.

2. Seorang moderator juga harus menaati jadwal atau waktu yang telah ditentukan.
19

8.TEKS BIOGRAFI

A.Pengertian Teks Biografi

Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam
mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis oleh
seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.Selain biografi, ada juga yang
namanya Autobiografi. Autobiografi merupakan suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh
tesebut. Untuk itu, antara biografi dan autobiografi sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat
ditinjau dari penulisnya, apakah riwayat tersebut ditulis sendiri atau orang lain yang menulisnya.

B.Ciri – Ciri Teks Biografi

Teks biografi harus memuat informasi berdasarkan fakta pada toko yang diceritakan dalam bentuk
narasi.Memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah-masalah
sampai pada akhirnya sukses, sehingga patut menjadi teladan

Teks biografi memiliki struktur yang jelas

C. Jenis- Jenis Biografi

BERDASARKAN SISI PENULIS

Autobiografi, Suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut.

Biografi, Suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam mengarungi
kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis oleh orang lain.

Biografi berdasarkan izin penulisan dibagi menjadi dua:

Authorized biography : sebuah biografi yang penulisannya mendapatkan izin atau sepengetahuan
tokoh yang akan di tulis cerita hidupnya.

Unauthorized biography: biografi yang penulisannya tanpa seizing dan sepengetahuan tokoh yang
akan di tulis kisah hidupnya. Biasanya penulisan unauthorized biography terjadi karena tokoh tersebut
telah wafat.

BERDASARKAN ISINYA

Biografi perjalanan hidup, berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau diambil dari
bagian-bagian yang dianggap mempunyai kesan.Biografi perjalanan karir, berisi sebuah perjalanan
karir seorang tokoh mulai dari awal hingga karir yang dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan
karir dalam mencapai sebuah kesuksesan tertentu.

BERDASARKAN PERSOALAN YANG DIBAHAS

Biografi politik, penulisan cerita hidup tokoh suatu Negara dilihat dari sudut pandang politik. Biografi
semacam ini mendapatkan bahan dari kumpulan berbagai riset. Akan tetapi, biografi politik biasanya
tidak lepas atau sarat akan kepentingan penulis atau tokoh yang minta untuk ditulis.Biografi
intelektual, biografi ini hampir sama dengan biografi politik, persamaannya yaitu kumpulan bahannya
yang didapatkan dari berbagai riset. Namun, penulisannya dituangkan dalam gaya bahasa
20

ilmiah.Berdasarkan jurnalistik, sebuah biografi yang penulisannya didapatkan dari hasil wawancara
dengan tokoh yang akan ditulis atau tokoh yang menjadi rujukan sebagai bahan pendukung cerita.

BERDASARKAN PENERBIT

Buku sendiri, sebuah biografi tokoh yang dijadikan buku oleh penerbit dengan biaya produksi mulai
dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung sendiri. Penulisan biografi ini bertujuan untuk
laku dijual dipasaran atau mendapatkan perhatian publik.

Buku subsidi, penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh sponsor. Biasanya
biografi seperti jika dilihat dari segi komersil tidak akan laku ataupun jika laku harga jualnya terlalu
tinggi sehingga tidak terjangkau.

d. StrukturTeks Biografi

A. ORIENTASI

Tahap ini adalah bagian pengenalan suatu tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh tersebut di
dalam teks biografi.

B. PERISTIWA DAN MASALAH

Tahap ini adalah bagian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh tokoh. Berisi penjelasan suatu
cerita baik itu berupa pemecahan masalah, proses berkarir, peristiwa menyenangkan, menegangkan,
menyedihkan hingga mengesankan yang pernah dialami oleh tokoh hingga mengantarkannya meraih
mimpi, cita-cita dan kesuksesan.Semua kejadian tersebut diurai disini.

C. REORIENTASI

Tahap ini adalah bagian penutup. Berisi mengenai pandangan penulis kepada tokoh yang dikisahkan.
Reorentasi ini bersifat opsional semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.

E.Unsur Kebahasaan Teks Biografi

A. KATA HUBUNG

Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kata dengan kata yang lain
dalam sebuah kalimat dan juga kata hubung antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.Apabila kata
hubung tersebut berfungsi sebagai penyambung kata dalam sebuah kalimat, kata hubung itu
dinamakan konjungsi intrakalimat. Contoh : dan , tetapi, lalu, kemudian.Apabila kata hubung tersebut
berfungsi menyambungkan antara satu kalimat dengan kalimat lain, kata hubung itu dinamakan
konjungsi antarkalimat. Contoh :

*oleh karena itu

*akan tetapi

*meskipun demikian

*tidak hanya itu.

B. RUJUKAN KATA
21

Rujukan kata yaitu kata yang merujuk pada kata lain yang sudah diungkapkan sebelumnya. Kata
rujukan dikatagorikan menjadi beberapa bagian, antara lain:

Kata rujuk benda atau hal. Contoh : ini, itu, tersebut.

Kata rujuk tempat. Contoh : disini, disana, disitu.

Kata rujuk orang. Contoh : dia, ia, beliau, mereka, -nya.

C. PERISTIWA, WAKTU DAN TEMPAT

Dalam teks biografi, terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu dan tempat yang
dialami oleh tokoh.

D. KATA KERJA

Kata kerja atau verba adalah suatu kelompok kata yang menjelaskan sesuatu hal yang dilakukan oleh
tokoh. Kata kerja dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan bentuk dan berdasarkan jenis.

KATA BERDASARKAN BENTUK

1.Kata kerja dasar

Kata kerja dasar adalah kata kerja yang masih dalam bentuk aslinya, yang berarti kata kerja ini belum
mengalami pengimbuhan baik awalan, akhiran ataupun sisipan.

Contoh : Adil, ambil, ajak

2. Kata kerja berimbuhan

Kata kerja berimbuhan merupakan kata kerja yang sudah mengalami penambahan, baik berupa
awalan, akhiran, maupun sisipan.

Contoh :Mengambil. Awalan = me + ambil (kata kerja dasar)


Mengadili. Awalan = meng + adil (kata kerja dasar) + i (akhiran)
22

9. PUISI

A.Pengertian Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama, rima, ritma dan
lirik dalam setiap baitnya. Umumnya unsur diatas puisi juga memiki makna dan dapat
mengungkapkan perasaan dari sang penyair yang dikemas dalam bahasa imajinatif dan disusun
menggunakan struktur bahasa yang padat penuh makna. Puisi merupakan karya seni berupa tulisan
yang menggunakan kualitas estetika (keindahan bahasa) sehingga berfokus pada bunyi, irama, dan
penggunaan diksi.Berdasarkan jenisnya puisi dapat dibagi menjadi dua jenis yakni puisi baru dan pusi
lama. Masing masing jenis puisi tersebut tentunya juga memiliki ciri-ciri dan struktur yang berbeda
pula antara puisi baru dan puisi lama. Pada artikel kali ini materi belajar akan memberikan materi
tentang pengertian puisi, ciri-ciri, struktur, jenis, unsur, dan contoh puisi baik puisi baru maupun puisi
lama.

B.Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Sumardi mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat,
dipadatkan bahasanya dan diberi irama sesuai bunyi yang padu dengan pemilihan kata kiasan yang
bersifat imajinatif. Berbeda dengan herman waluyo yang menyebut bahwa pengertian puisi
merupakan karya sastra tertulis yang paling awal ditulis manusia dalam sejarah.
Menurut Thomas Carlye "Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran yang disampaikn secara
musikalisasi".
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian puisi
secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik dan
menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan estetika bahasa yang padu.

C.Unsur-Unsur Puisi

Pada umumnya unsur-unsur puisi dapat dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis yakni
struktur fisik dan struktur batin.

*Unsur Ekstrinsik Puisi


Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan, dan tidak
memiliki pengaturan baris hingga pada baris puisi yang tidak selalu diawali huruf besar (kapital) dan
diakhiri dengan tanda titik. Namun hal semacam ini dapat menentukan pemaknaan dari suatu puisi.
Diksi: Diksi adalah pemilihat kata yang digunakan oleh sang penyair didalam puisinya. Karena puisi
bersifat memiliki bahasa yang padat maka pemilihan kata yang sesuai dan mengandung makna harus
dilakukan. Pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan estetika
(keindahan bahasa).
Imaji: Imaji atau yang lebih kerap disebut denganimajinasi merupakan unsur yang melibatkan
penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan lain sebagainya. Penggunaan
imaji bertujuan agar pembaca maupun pendengar dapat berimajinasi atau membayangkan bahkan
merasakan apa yang dirasakan oleh penyair.
Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret seperti
permata senja dapat berati pantai atau tempat yang sesuai untuk melihat datangnya senja. Kata
konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji.
Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolah olah menghidupkan
dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa
yang digunakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain
sebagainya.
Irama/Rima: Irama atau rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah maupun akhir puisi.
23

*Unsur Intrinsik Puisi


Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang
dihasilkan dari suatu puisi. Tanpa tema yang jelas tentunya akan menghasilkan puisi yang tidak jelas
maknanya.
Nada: Nada berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya. Umumnya nada yang digunakan
akan bervariasi seperti nada sombong, nada tinggi, nada rendah dan lain sebagainya.
Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan
dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.

D.Puisi Baru dan Puisi Lama

 Puisi Baru
Puisi terbagi menjadi dua jenis, Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat
oleh aturan yang memiliki bentuk lebih bebas dari puisi lama dalam segala hal seperti rima,
baris, bait, diksi dan sebagainya.

Ciri-ciri puisi baru :


1. Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
2. Memiliki sajak yang teratur.
3. Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
4. Umumnya berbentuk empat seuntai.
5. Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
6. Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.

Jenis-Jenis Puisi Baru


Puisi baru sendiri dapat dikatogerikan menjadi 2 macam yakni berdasarkan isi dan berdasarkan
bentuk:

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya


Balada: adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah.
1. Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau sesuatu
yang dianggap begitu penting dan sakral.
2. Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya menimbulkan efek
romantisme.
3. Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa.
Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur
pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar;
ada teladan.
5. Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri sendiri,
atau meratapi suatu peristiwa.
6. Satire: adalah puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap
seseorang atau sesuatu.

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

1. Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap baitnya atau sering
disebut puisi dua seuntai.
24

2. Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga
seuntai.
3. Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap baitnya atau disebut
dengan puisi empat seuntai.
4. Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut puisi
lima seuntai.
5. Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi enam
seuntai.
6. Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan
puisi tujuh seuntai.
7. Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan
puisi delapan seuntai.
8. Soneta: Soneta merupakan puisi paling terkenal di kalangan penyair karena terkesan susah
untuk diciptakan dan merupakan sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta sendiri
erupakan jenis buisi baru yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi
empat bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir
mengandung tiga baris.

 Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-
aturan penulisan yang berlaku seperti:

1. Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.


2. Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu bait.
3. Sajak atau rima.
4. Banyaknya suku kata.
5. Penggunaan irama.

Ciri-Ciri Puisi Lama


Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.


2. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.
3. Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti gaya bahasa, diksi, rima,
intonasi dan sebagainya.

Jenis-Jenis Puisi Lama

1.Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan gaib, umumnya antra
digunakan dalam upacara tertentu seperti mantra yang digunakan untuk menolak datangnya hujan dan
sebaliknya.
2.Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. puisi ini memiliki sajak a-
a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Pantun dapat bedakan
berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun kehidupan dan sebagainya.
3.Talibun: adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap dalam setiap baitnya.
biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
4.Syair: adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a. Biasanya syair
menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
5.Karmina: adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.
25

6.Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya, memiliki
sajak a-a-a-a dan memiliki nasehat atau amanat.

Contoh Puisi

kau yang telah ada di hatiku.


yang selalu bisa membuatku merasaka.
indahnya cinta yang telah tercipta.

kini telah kurasakan betapa ku mencintai mu.


selalu menyayangi mu dan mengasihimu.
mendambakan datangnya dirimu.

indahnya cinta yang kau beri.


membuatku tak merasa sepi.
kau yang selalu hadir dalam hariku tuk..
mencintaiku.

nikmatnya cinta bagai surga seperti itulah


yang kurasa...
aku yakin bisa bahwa cinta kita kan kekal
selamanya.....
26

10. PANTUN

A.Pengertian pantun
Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-
kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-
hal yang bermanfaat.

B.Ciri-Ciri Pantun
Ciri-ciri utama pantun adalah sebagai berikut..

 Pantun mempunyai bait, setiap bait pantun disusun oleh baris-baris. Satu bait terdiri dari 4
baris.
 Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
 Setiap baris terdiri dari 4-6 kata
 Setia bait pantun terdiri dari sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran,
baris ketiga dan keempat merupakan isi. (Walaupun sampiran tidak berhubungan langsung
dengan isi, namun lebih baik apabila kata-kata pada sampiran merupakan cermin dari isi yang
hendak disampaikan).
 Pantun bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a- (tidak boleh a-a-b-b atau sajak lain).

Menurut Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut...

 Terdiri dari empat baris


 Tiap baris terdiri dari 9-10 kata
 Dua baris pertama disebut sampiran sedangkan dua baris berikutnya berisi apa maksud si
pemantun yang mana di bagian ini disebut isi pantun.

C.Syarat-Syarat pantun

Adapun syarat-syarat pantun antara lain sebagai berikut...

 Satu bait pantun terdiri dari 4 baris


 Baris ke -1 dan ke-2 adalah sampiran dan baris ke-3 dan ke-4 adalah isi pantun
 Satu baris pantun terdiri dari 8-12 suku kata
 Pantun bersajak a-b-a-b

D.Macam-Macam Pantun

Macam-macam pantun diketogorikan dalam 2 macam antara lain sebagai berikut...


1. Macam-Macam Pantun Berdasarkan Siklus Kehidupan (Usia)

 Pantun Anak-Anak adalah pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang
mana pantun ini menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
 Pantun Orang Muda adalah pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau
berkmakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri,
dll), dan nasib.
 Pantun Orang Tua adalah pantun mengenai orang tua mengenai ada budaya, agama, nasihat
dll.
27

2. Macam-Macam Pantun Berdasarkan Isinya

 Pantun Jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik
 Pantun Nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik, dan memberikan
nasihat moral, budi perkerti, dll.
 Pantun Teka-Teki adalah pantun yang berisikan teka teki dan pendengar atau pembaca
diberi kesempatan untuk teka-teki pantun tersebut.
 Pantun Kiasan adalah pantun yang berisi kiasan biasa untuk menyampaikan suatu hal secara
tersirat.

E.Jenis-jenis Pantun
Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang
biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema
isinya.

1. Pantun Nasihat
Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun
masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat.
Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

Contoh:

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi


Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik.
Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya.
Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat
yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

Contoh:

Duduk manis di bibir pantai


Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan
pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan
kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang
nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
28

Contoh:

Kalau sudah duduk berdamai


Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan
pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan
kebersamaan.

Contoh:

Terendak bentan lalu dibeli


Untuk pakaian, saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih
sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk
menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

Contoh:

Jelas sudah muram si duda


Karena kasihnya tiada lagi asa
Tiada detik bias wajah dinda
Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya
lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari
jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan
didikan moral bagi mereka.

Contoh:

Kita menari ke luar bilik


Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagi kita nyanyikan
29

11. PARAGRAF

A.Pengertian Paragraf

Paragraf ialah suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas
dari pada kalimat. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri
dari beberapa kalimat, yang berisiskan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran
utama sebagai pusatnya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf terdiri dari
beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang
mengahasilkan sebuah informasi. Paragarf juga dapat disebut sebagai penuangan ide dari penulis
melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai
karangan yang singkat.

B.Ciri – Ciri Paragraf

Setelah kamu mengetahui tentang pengetian dari paragraf kini mari kita pelajari tentang ciri-ciri
sebuah paragraf. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

 Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam. Yakni, dengan jarak lima ketukan spasi
untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada baris selanjutnya biasanya lebi maju
dari kalimat pad abaris pertama.
 Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat penjelas.
 Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
 Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik merupakan kalimat pokok atau
gambaran umum tentang ide yang ingin di sampaikan. Sedangkan kalimat penjelas
merupakan gambaran rinci dari ide yang akan di sampaikan. Dengan kata lain
kalimt penjelas menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat
pada kalimat topik. Misalnya, kita ingin membahas masalah bola. Maka kalimat
utama paragraf tersebut merupakan gambaran umum tentang bola, sedangkan
kalimat penjelasnya bisa berupa gambaran khusus tentang bola tersebut.

C.Jenis – Jenis Paragraf

Dengan ciri-ciri paragraf yang telah disebutkan di atas, kita dapat memahami bagai mana dentuk
sebuah paragraf itu. Selanjutnya akan kita bahas tentang jenis-jenis dari paragraf. Adapun jenisnya
sebagai berikut:

 Paragraf berdasarkan jenis ceritanya yakni:


 Paragraf Narasi

Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian


berdasarkan urutan waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi
kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian merupakan paragraf
yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi runtut cerita
yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan sebuah tindakan
yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir dari
cerita.
30

 Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,


menyampaikan informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik
kepada orang lain. Tujuan paragraf eksposisi ialah untuk memberikan
informasi kepada oarang lain. Untuk memahami paragraf eksposisi kita harus
mengana lisis dan juga menghubungkan dengan pengetahuan ynag kita miliki.

 Paragraf Agumentasi

Paragraf Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk


mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan
juga fakta (yang benar terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk
meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar
adanya dan terbukti nyata.

 Paragraf persuasi

Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mempunyai tujuan untuk


membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh
penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus bisa pembaca
percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.

 Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya:


 Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal


paragraf. Dan untuk kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama.

 Paragraf induktif

Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir


paragraph. Dan kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama.

 Paragraf campuran (deduktifinduktif)

Paragraf campuran (deduktifinduktif) merupakan paragraf yang kalimat


utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya
berada di tengah-tengah paragraf.

D.Fungsi Paragraf

 Adapun fungsi dari paragraf sediri adalah :

1. Mengekspresikan gagasan yang tertulis

Maksudnya mengekspresikan gagasan disisni ialah memberikan bentuk suatu


pikiran dan juga perasaan ke dalam rangkaian kalimat yang tersusun sehingga
membentuk suatu kesatuan.
31

2. Untuk menandai peralihan gagasan baru

Maksudnya sebuah karangan yang terdiri beberapa paragraf memiliki beberapa


ide atau gagasan. Dan ide atau gagasan tersebuat teletad di masing masing
paragraf. Sehingga jika kita membuat paragraf baru maka kita juga membuat
gagasan baru.

3. Untuk memudahkan menulis dan pembaca

Yakni memudahkan penulis dalam menyusun gagasannya. Dan untuk


memudahkan pembaca dalam memahami gagasan dari penulis.

4. Memudahkan pengembangan topik

Yakni dalam mengembangkan topik sebuah karangan ke dalam bentuk


pemikiran yang lebih kecil.

5. Untuk memudahkan pengendalian variable

Yakni pengarang lebih mudah dalam mengendalikan variabel, terutama pada


karangan yang terdiri dari banyak variabel.
32

12. PIDATO

A.Pengertian Pidato
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai atau berorasi dalam menyatakan
pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran mengenai suatu hal. Biasanya pidato dibawakan oleh
seorang yang memberikan orasi serta pernyataan tentang hal-hal atau peristiwa penting dan juga patut
untuk diperbincangkan. Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin guna memimpin dan
berorasi di depan khalayak ramai atau anak buahnya.
Pidato merupakan suatu ucapan yang memiliki susunan yang baik guna disampaikan kepada orang
banyak. Contoh pidato penting seperti pidato kenegaraan, pidato dalam menyambut hari besar, pidato
untuk membangkitkan semangat, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik adalah suatu pidato dapat memberikan kesan positif bagi orang-orang banyak yang
mendengarkan pidato yang disampaikan tersebut. Kemampuan dalam berpidato atau berbicara di
depan publik dapat membantu dalam meraih jenjang karir yang baik.
Berpidato merupakan salah satu wujud dalam kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu itu, berpidato
mementingkan ekspresi gagasan serta penalaran dengan memakai bahasa lisan yang didukung aspek
nonbahasa, seperti ekspresi wajah, pelafalan, kontak pandang, dan intonasi suara. Pidato yang baik
memerlukan beberapa kriteria. Berikut kriteria dalam berpidato.

B.Kriteria Berpidato

 Isi pidato yang akan disampaikan memiliki kesesuaian dengan kegiatan atau acara yang
berlangsung.
 Isinya bersifat menggugah serta dapat bermanfaat bagi para pendengar pidato tersebut.
 Isi pidatonya tidak menimbulkan pertentangan.
 Isinya benar, objektif, dan jelas.
 Bahasa yang dipakai dapat dengan mudah dipahami pendengar.
 Bahasanya disampaikan dengan santun, bersahabat, dan rendah hati.

C.Tata Cara dan Etika Berpidato


~Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah serta urutan darimana untuk memulai
berpidato, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Etika berpidato lebih merujuk pada nilai-nilai
kepatutan yang harus diperhatikan serta dijunjung ketika pada saat seseorang sedang berpidato.
~Urutan dalam berpidato biasanya diawali dari pembukaan, sajian isi pidato, dan penutup.
~Pembukaan berisi sapaan kepada pihak-pihak yang telah diundang dan hadir dalam acara atau
kegiatan tersebut. Sajian isi pidato merupakan hasil dari penjabaran gagasan pokok-pokok yang akan
disampaikan pada saat berpidato. Sajian isi perlu diperinci sesuai dengan kondisi waktu yang
disediakan. Penutup pidato berisi tentang penyegaran kembali dari gagasan pokok yang telah
disampaikan, harapan, dan ucapan terima kasih kepada para pendengar atas partisipasinya.
Etika berpidato menjadi pegangan penting bagi orang yang akan berpidato. Pada saat berpidato, tidak
boleh menyinggung perasaan orang lain dan berupaya untuk menghargai serta membangun rasa
optimisme bagi para pendengarnya. Selain itu, diperhatikan juga keterbukaan, kejujuran, empati, serta
persahabatan yang perlu diusahakan dalam berpidato.
33

D.Tujuan Pidato

1. Mempengaruhi orang lain supaya mau mengikuti apa kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberikan suatu pemahaman atau sebuah informasi kepada orang lain.
3. Membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang disampaikan dan menghibur sehingga
orang lain senang dengan apa yang disampaikan.

E.Jenis-jenis Pidato

 Pidato pembukaan, yaitu pidato yang ada pada awal sebuah acaara, biasanya dibawakan oleh
pembawa acara.
 Pidato pengarahan, yaitu bertujuan untuk mengarahkan suatu pertemuan.
 Pidato sambutan, yaitu pidato yang disampaikan oleh orang penting dalam sebuah acara, dan
dilakukan secara berurutan.
 Pidato Peresmian, yaitu pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk
meresmikan sesuatu.
 Pidato Laporan, yaitu pidato yang isinya melaporkan sebuah kegiatan.
 Pidato pertanggung jawaban, yaitu pidato yang berisi suatu laporan pertanggung jawaban.

F.Metode Pidato
1. Impromptu yaitu suatu metode dalam berpidato yang serta merta tanpa persiapan terlebih
dahulu.
2. Memoriter yaitu metode berpidato yang dengan menghapalkan naskah teks pidato terlebih
dahulu.
3. Naskah yaitu suatu metode dalam berpidato dengan membacakan teks pada saat berpidato.
4. Ekstemporan yaitu metode berpidato yang terlebih dahulu menyiapkan secara garis besar
konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato.

G.Ciri-Ciri Pidato yang Baik


1. Memiliki tujuan yang jelas
2. Isinya mengandung kebenaran
3. Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar
4. Menciptakan suasana efektif dengan pendengar
5. Penyampaiannya jelas dan juga menarik
6. Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas
7. Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa
8. Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat
9. Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat

H.Fungsi Pidato
1. Mempermudah komunikasi antara atasan dengan bawahan.
2. Mempermudah komunikasi antara sesama anggota dalam suatu organisasi.
3. Menciptakan keadaan yang kondusif dimana cukup 1 orang saja yang melakukan orasi
tersebut.
34

I.Sistematika Berpidato
1. Pendahuluan atau pembukaan
2. Salam pembuka
3. Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
4. Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Pengantar ke topik
6. Isi
7. Penutup
8. Ucapan terimakasih
9. Salam

J.Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan khalayak umum, alangkah baiknya untuk melakukan
berbagai persiapan. Berikut persiapan sebelum berpidato.
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui durasi lama waktu pada saat berpidato
3. Menyusun kata-kata sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca
4. Mengetahui jenis pidato serta tema acara.
5. Menyiapkan berbagai bahan dan perlengkapan pidato

K.Sifat-Sifat Pidato

1. Pidato pembukaan merupakan suatu pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa
acara atau dapat disebut dengan mc.
2. Pidato pengarahan merupakan pidato guna mengarahkan pada suatu acara
pertemuan.
3. Pidato sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada acara kegiatan yang
dapat dilakukan beberapa orang dan dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh
dalam meresmikan sesuatu.
5. Pidato laporan merupakan pidato yang isinya tentang melaporkan suatu kegiatan.
6. Pidato pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi mengenai laporan
pertanggungjawaban.
35

13.CERPEN

A.Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain
yang lebih panjang, seperti novella dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia
beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu
sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang
diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman
saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian
serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

 Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.

1. Sumardjo dan Saini


Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi
kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
2. Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai
bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek
atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta
memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.

3. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan


Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau
perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
C.Ciri-Ciri Cerpen

1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel


2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang
digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap
penyelesainnya.
6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut
merasakan kisah dari cerita tersebut.
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
36

D.Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi
sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur
abstrak tersebut.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari
cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada
komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek
tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai
mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
6. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek
tersebut oleh pembacanya.

E.Unsur Unsur Cerpen

 Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema
biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana
si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
2. Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan
urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu
permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik >
selesaian.
3. Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya
mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh
baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.
37

5. Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang
telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu
hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan
sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan
sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak
langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur
tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi
dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
6. Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut
pandang ada 4, antara lain:
1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang
terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian
dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai
tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena
setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus
mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja
keras.
2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku
tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada
pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat
mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang
dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab
ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan
dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai
saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain.
Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan.
Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah
tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang
mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama.
Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya
kota Jakarta.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja
hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui
segalanya.
Contoh:
Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum
satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga
yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang
38

tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya.
Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk
berkunjung, dia tidak menyukainya.
4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya
melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun
terbatas pada seorang tokoh saja.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang
kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya,
mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya
tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
5. Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut
kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

 Unsur-Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat penulis yang
mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen tersebut. Ada beberapa latar belakang yang
mempengaruhi penulis, diantaranya adalah:
1. Ideologi Negara
2. Kondisi Politik
3. Kondisi Sosial, dan
4. Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.

2. Latar belakang penulis


Latar belakang penulis adalah faktor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau
memotivasi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor,
antara lain:
1. Riwayat hidup sang penulis

Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan
mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan
dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa
dan genre khusus seorang penulis cerpen.

2. Kondisi psikologis
Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita. Mood atau
psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam cerita mereka, misalnya jika
mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

3. Aliran sastra penulis


Aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra yng
berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa
diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
39

F. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen

1. Nilai agama

Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang
berkaitan dengan ajaran agama.

2. Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam
cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

3. Nilai moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika
yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang
baik maupun nilai yang buruk.

4. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang
berlaku.
40

14. Novel

Pengertian Novel

Novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang-orang di sekitarnya serta menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Biasanya, cerita
dalam novel dimulai dari peristiwa atau kejadian terpenting yang dialami oleh tokoh cerita, yang
kelak mengubah nasib kehidupannya

B. CIRI-CIRI NOVEL

Ciri-ciri novel sebagai berikut:

1. Ditulis dengan narasi atau penjelasan kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan
suasana kejadian atau peristiwa.
2. Alur ceritanya kompleks
3. Jumlah kata biasanya di atas 10.000 kata
4. Minimal jumlah halaman sebanyak 100 halaman
5. Minimal dibaca satu buah novel 2 jam
6. Skala novel lebih luas dibandingkan cerpen
7. sifat dari novel adalah realistis karena pengarang yang lebih tahu dengan situasi yang digambarkan
pada novel.

C. JENIS-JENIS NOVEL

1. Jenis-jenis novel berdasarkan kejadian nyata dan tidak nyata

- Novel fiksi aalah novel yang tidak nyata atau tidak ada kejadian di dunia. Novel ini hanya fiktif
(karangan) dari pengarang. Contohnya Harry Potter
- Novel non-fiksi adalah novel dari kejadian yang pernah ada atau ilmiah. Contohnya adalah Laskar
Pelangi

2. Jenis-jenis novel berdasarkan genre cerita

- Novel romantis. Cerita yang digambarkan dalam novel ini berupa kasih sayang dan cinta. Contohnya
Ayat-ayat cinta
- Novel horor/menyeramkan. Novel ini berisi tentang cerita yang menakutkan. Contohnya Bangku
Kosong
- Novel misteri. Novel ini berisi tentang misteri. Contohnya novel Agatha Christie
-Novel komedi. Novel ini berisi tentang cerita komedi yang membuat kita ketawa. Contohya Kambing
jantan.
- Novel inspiratif. Berisi tentang cerita kisah inspiratif. Contohnya Negeri 5 Menara.

3. Jenis-jenis novel berdasarkan isi dan tokoh

- Novel teenlit. Novel ini berisi tentang cerita remaja. Contohnya adalah novel Dealova
- Novel Chicklit. Novel ini berisi tentang cerita perempuan muda dan permasalahan yang
dihadapinya. Contohnya adalah Miss Jutek
- Novel Songlit. Novel ini dibuat berdasarkan cerita dari sebuah lagu. Contohnya adalah
41

- Novel dewasa. Novel ini berisi tentang cerita orang dewasa. Contohnya adalah novel Saman dan
Larung.

D. UNSUR-UNSUR NOVEL

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra dalam atau yang ada dalam sastra itu sendiri. Unsur
intrinsik novel meliputi :

1. Tema
Ide Pokok yang menjiwai seluruh cerita. Tema dapat berupa sosial, keluaga, remaja, percintaan
religius.

2. Tokoh : Tokoh juga disebut orang yang ada dalam novel tersebut.
Ada 3 macam tokoh yaitu tokoh utama dengan ciri : sering muncul,
banyak masalah, berwatak protagonis

3. Penokohan : Penokohan juga disebut karakter. Setiap tokoh mempunyai karakter yang berbeda.
Ada 2 macam karakter yaitu Protagonis dan Antagonis.
a. Protagonis yaitu watak yang baik. Biasanya dimiliki oleh tokoh utama
b. Antagonis yaitu watak yang tidak baik (penentang kebaikan)
4. Latar : Latar meliputi 3 hal yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana

5. Alur : yaitu urutan peristiwa. Ada 2 macam alur yaitu alur maju dan alur mundur.
a. Alur maju yaitu cerita yang peristiwanya sekarang dan kedepan
b. Alur mundur yaitu cerita yang peristiwanya telah berlalu.

6. Amanat : Pesan yang disampaikan pengarang secara tersirat. Amanat diambil dari effek samping
dari sebuah peristiwa. Pesan biasanya bersifat positif

7. Sudut pandang : Cara memposisikan diri pengarang terhadap hasil karyanya. Ada 2 macam sudut
pandang yaitu:
a. Sudut orang pertama (akuan) apabila pengarang ikut terlibat dalam cerita tersebut. Pengarang ikut
berperan aktif.
b. sudut porang ketiga (diaan) apabila pengarang berada di luar cerita. Cerita ini biasanya
menggunakan nama orang sebagai tokoh.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel tersebut. Adapun beberapa unsur Ekstrinsik
Novel yaitu

Sejarah/Biografi Pengarang biasanya sejarah/biografi pengarang berpengaruh pada jalan cerita di


novelnya

Situasi dan Kondisi secara langsung maupun tidak langsung, situasi dan kondisi akan berpengaruh
kepada hasil karya
42

Nilai-nilai dalam cerita Dalam sebuah karya sastra


terkandung nilai-nilai yang disisipkan oleh
pengarang. Nilai-nilai itu antara lain :

Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti baik buruk

Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam kehidupan masyarakat (
misalnya, saling memberi, menolong, dan tenggang rasa )

Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia
( misalnya adat istiadat ,kesenian, kepercayaan, upacara adat )

Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa,
alur, tema )
43

15 . KARYA ILMIAH

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan diungkapkan

dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya

tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan

sistematis.
Karya tulis ilmiah disusun jarus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan
personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang digunakan di dalam suatu karya tulis
ilmiah ialah bahasa Indonesia yang baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD).

B. CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH

Karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa yang digunakan di

dalam suatu bidang ilmu tertentu. ragam bahasa tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat bidang

ilmu tersebut. Oleh karena itu, para peneliti haruslah menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang

keilmuannya masing-masing.

 Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah sebagai berikut :

1. Reproduktif

Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus diterima dan dimaknai oleh para

pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

2. Tidak Ambigu

Artinya suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar. Penulis

harus menguasai materi atau harus mampu untuk menyusun kalimat dengan subjek dan prediket yang

jelas.

3. Tidak Emotif

Artinya karya tulis harus disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya. Hal-hal yang

diungkapkan harus rasional, tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulisnya.

4. Penggunaan Bahasa Baku

Karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan, kata, kalimat, dan

paragrafnya.
44

5. Penggunaan Kaidah Keilmuan

Suatu karya ilmiah harus memuat atau menggunakan istilah-istilah dalam bidang keilmuan tertentu

sesuai dengan bidangnya penulis, ini menjadi bukti bahwasanya penulis menguasai apa yang

ditulisnya.

6. Bersifat Dekoratif dan Rasional

Artinya penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu

makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan kerunutan pikiran yang logis, lancer, dan

kecermatan penulisannya.

7. Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward

Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada setiap paragraph dalam setiap

bab. Bersifat straight forward artinya langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi

langsung ke penjelasan.

8. Menggunakan Kalimat Efektif

Artinya kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga makna yang ingin disampaikan kepada

pembaca tepat mengenai sasaran.

C. JENIS KARYA TULIS ILMIAH

Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
 Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung maupun tidak langsung.
Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian suatu masalah, atau analisis fakta hasil
observasi.
 Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah seseorang melakukan
penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan, dan lain sebagainya.
 Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat
strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.
 Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2 untuk memperoleh gelar
magister.
 Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3 untuk
memperoleh gelar doktor.

D. TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH


 Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi dengan
masyarakat, atau bagi para peminatnya
 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur
 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dari keilmuannya
 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa
45

 Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan
ilmiah yang sistematis

E. MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH


 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
 Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan
 Memperoleh kepuasaan intelektual
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
 Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
 Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

F. SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Latar Belakang Masalah

Merupakan alasan mengapa peneliti harus mengambil penelitian ini untuk diteliti olehnya. Suatu

gejala atau peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu latara belakang permasalahan.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul tersebut, kemudian dapat diidentikasi berbagai

macam masalah lain yang timbul. Hal ini sangat penting dilakukan guna memilih dan menetapkan

masalah yang akan ditulis.

3. Pembatasan Masalah

Kualitas suatu karya ilmiah tidak terletak pada banyaknya masalah yang diambil, akan tetapi lebih

kepada sebarapa dalam karya tersebut mengupas permasalahan yang ada. Oleh karena itu, masalah

haruslah dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas

4. Perumusan Masalah

Merupakan pertanyaa yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan

diteliti. Perumusan masalah biasanya menggunakan kalimat Tanya.

5. Tujuan Penelitian

Haruslah karya ilmiah mengungkapkan tujuan penelitiannya secara lengkap, operasional, dan

konsisten dengan perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya. Tujuan penelitian

memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan

6. Manfaat Penelitiaan

Bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis menyangkut

kegunaan praktis penelitian tersebut.


46

7. Landasan Teoritis

Merupakan pengkajian ilmiah terhadap pengetahuan yang telah ada. Kajian tersebut berbentuk

hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Teori yang dikutip haruslah

bersumber dan dapat dipertanggung jawabkan.Dalam landasan teori, juga harus pula dikaji mengenai

penelitian yang rleevan atau berhubungan dengan pernelitian saat ini. Penelitiaan yang relevan

tersebut diperlukan untuk melihat bahwa penelitian yang sebelumnya memiliki unsur-unsur yang

dapat mendukung penelitian saat ini.

8. Kerangka Pemikiran

Merupakan arahan penalaran saat penulis menyusun penelitiannya. Kerangka pemikiran ini berguna

untuk mewadahi teori-teori yang dikutip menjadi rangkaian yang utuh yang mengarah pada hasil

sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti menyusun argumen yang raisonal didasarkan atas

teori-teori yang telah diungkapkan. Jawaban sementara atas masalah disebut dengan hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yeng sedang diteliti. Hipotesis disusun

berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu. hipotesis dinyatakan dalam

bentuk kalimat pernyataan.

9. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat peneilitan harus disampaikan secara jelas. Waktu penelitian harus disampaikan dari

pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan penelitian.

10. Metodologi Penelitian

Merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan

penelitian

11. Populasi dan Sampel

Populasi ialah besarnya cakupan responden penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan sampel

penelitian ialah segelintir responden yang dianggap sudah mewakili populasi penelitian, sehingga

penelitian menjadi tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu banyak.

12. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum data dilakukan analisis, maka ada perlunya data tersebut diuji terlebih dahulu. Hal tersebut

dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi dan uji statistik.

13. Pembahasan Hasil Analisis Data

Dibahas dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan bidang studi yang diminati berdasarkan

konsep-konsep yang telah diutarakan.


47

14. Simpulan Penelitian

Merupakan perangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu karya tulis ilmiah. Rangkuman

bersifat sistetis dan sistematisuntuk menarik simpulan yang bersifat umum dari variabel-variabel yang

diteliti.

15. Saran Penelitian

Dibuat berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ditulis sebelumnya. Saran berisi pemecahan

masalah yang diteliti atau tindak lanjut penelitian sehingga lebih operatif.

G.KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH


Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan non-ilmiah antara lain:
1. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah.
2. Lugas --tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
3. Logis --disusun berdasarkan urutan yang konsisten
4. Efektif --ringkas dan padat.
5. Efisien -- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
6. Objektif berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,

sebenarnya, dan konkret.


7. Sistematis --baik penulisan dan pembahasan
48

16. RESENSI

Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud disini bisa berupa berupa
buku dan karya seni film dan drama.Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi
yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.
Unsur-unsur Resensi
Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat dikatakan utuh, berikut ini unsur-unsurnya:

1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik
memberikan nilai lebih tersendiri.

2. Menyusun Data Buku


Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:

 Judul buku;
 Pengarang;
 Penerbit;
 Tahun terbit beserta cetakannya;
 Dimensi buku;
 Harga buku;

3. Isi Resensi Buku


Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta
kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.

4. Penutup Resensi Buku


Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.

Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
3. Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku..

Tujuan Resensi
Perlu kita ketahui bahwa tujuan resensi diantaranya sebagai berikut:

 Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di resensi.


 Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum dari sebuah karya secara
ringkas.
 Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, cara
penulisan buku.
 Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
 Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya lainnya.
49

Manfaat Resensi
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya
tersebut.

2. Sarana Promosi Buku


Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan
melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.

3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga
dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.

4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan
imbalan berupa uang atau lainnya. Lumayan kan!

Syarat menjadi Resensator

 Suka membaca.
 Memiliki pengetahuan tentang resensi.
 Sudah membaca secara keseluruhan isi buku yang akan diresensi.

Syarat dalam penyusunan sebuah Resensi

 Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
 Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal
yang berhubungan dengan tema.
 Memiliki alasan terhadap buku yang akan diresensi.
 Harus bermanfaat.
50

17. PROPOSAL

A.PENGERTIAN PROPOSAL

Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara
sistematis, matang dan teliti yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian baik itu
penelitian di lapangan ataupun penelitian di perpustakaan.

Untuk mengetahui arti dari proposal, berikut saya sertakan pengertian proposal dari beberapa
pandangan dari para ahli:

 Hasnun Anwar (2004 : 73) proposal adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
 Jay (2006 : 1) proposal adalah alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat
berfungsi secara efisien.
 Pengertian Proposal Menurut KBBI (2002) adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti
sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun
penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki
setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di
dalam langkah-langkah penulisan proposal.
 Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah
rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti
terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya
dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu
permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang,
instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan
suatu pekerjaan.

B.Tujuan Proposal adalah memperoleh bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan
memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu
dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama terang.

C.Fungsi Proposal

1. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan sebagainya.
2. Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3. Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
4. Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
5. Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

D.JENIS JENIS PROPOSAL

Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Proposal Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun
kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha, proposal dalam
bentuk kerjasama antar perusahaan.
2. Proposal Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang
berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek pembangunan.
51

3. Proposal Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya
penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan
kegiatan penelitan.
4. Proposal Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu
maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.

Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:

1. Proposal bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri
atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas,
personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian
pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
2. Proposal bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan
biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus
selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
3. Proposal semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena
tidak selengkap jenis proposal formal.

E.UNSUR-UNSUR PROPOSAL

1. Latar belakang masalah, Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang
diteliti. Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan
seminar, dan diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok
masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat
landasan berpijak yang lebih kokoh.
2. Rumusan masalah, Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah
disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan
masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara
empiris.
3. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
4. Hipotesis, Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar
hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas.Adapun
rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan,
dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan
pertautan antara dua variabel atau lebih.
5. Asumsi penelitian, Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu
dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang
diperolehnya dari orang lain melalui karya tulisnya.
6. Manfaat penelitian, Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya penelitian
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
7. Ruang lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus
dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik.
keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan
kepercayaan yang tidal memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.
52

8. Kajian pustaka, dan Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan
kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian.

Definisi operasional. Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang
dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat para
ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok
dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi.
53

18. DRAMA

A.Pengertian Drama Secara Umum

Kata drama dari bahasa Yunani yaitu dromai yang mepunyai makna berbuat, bertindak, dan bergerak
melakukan aksi sesuai naskah. Secara umum, drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.Pementasan drama dikenal dengan
istilah teater. Drama juga bisa dikatakan sebagai cerita dalam naskah yang diperagakan dalam
panggung. Secara umum drama mempunyai dua makna secra sempit dan secara luas.

 Pengertian Drama Menurut Para Ahli


 Menurut Moulton :Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak
(disajikan langsung dalam tindakan).
 Menurut Balthazar Vallhagen :Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan
sifat manusia dalam gerakan.
 Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama adalah seni yang bisa menglahirkan
gerakan dan aksi yang bisa dijadikan pertunjukan.
 Menurut Budianta : Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan
fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
 Menurut Tim Matrix Media Literata : Drama adalah suatu bentuk narasi yang
menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang
dipentaskan.
 Menurut Seni Handayani : Drama adalah suatu bentuk komposisi berdasarkan dua
cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama sendiri dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
 Menurut Wildan : Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni,
sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan
drama dipentaskan.
 Menurut Anne Civardi : Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-
kata dan diperagakan dengan gerakan.

B.Jenis-Jenis Drama
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis
drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana,
serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat
dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:

1. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.


2. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
3. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
4. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut
dagelan.
54

7. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan
suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
8. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

 Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:


1. Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
2. Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai
hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
3. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak dapat
diraba.
4. Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan
di bioskop.
5. Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
6. Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi
digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.

Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama
berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :

1. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.


2. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.

C.Unsur-Unsur Drama

1. Tema : merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
2. Alur : jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai
babak terakhir.
3. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga
dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
4. Watak : perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis
adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak
antagonis merupakan watak yang jahat.
5. Latar : gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang
berlangsung.
6. Amanat drama : pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut
kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh
drama tersebut.
55

D.Ciri-Ciri Teks Drama


1. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama
dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks.
2. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik ("..."). Hal ini karena dialog
drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak
menggunakan tanda petik.
3. Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus
dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam
tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan
huruf pada dialog.
4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
E.Struktur Teks Drama
 Dalam sebuah teks drama tersusun 3 struktur yaitu

1. Prolog
Prolog adalah bagian pengantar dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini
digunakan untuk menceritakaan keadaan atau gambaran secara umum dari sebuah
cerita.

2. Dialog
Dialog adalah komunikasi antar tokoh atau pemain yang terjadi dalam sebuah drama,
pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih.

3. Epilog
Epilog adalah bagian penutup dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya ini berisi
kesimpulan, simpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.

F.Tujuan Drama
1. Untuk membahagiakan sekaligus menghibur intruksi untuk para penonton.
2. Memperoleh suatu pengetahuan, pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
3. Untuk menghibur santai dan pengalaman mengenai estetika.
G.Manfaat Drama
1. Membentuk kersa sama yang baik dalam sebuah pergaulan sosial.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi bagian setiap
orang.
3. Mengembangkan emosi yang sehat untuk pada anakanakagar dapat melahirkan daya
kreasi.
4. Dapat menghilangkan rasa malu, gugup, takut yang terdapat pada didri seseorang.
5. Mengembangkan sifat dan sikap percaya diri untuk tampil didepan orang banyak.
6. Mengharagai pendapat dan pikiran seseorang dengan cara baik.
56

19. ARTIKEL

A.Pengertian Artikel

Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI
2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Dalam arti lain, Artikel juga merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan
tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur,
sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa berita
atau “kharkas”.

 Istilah Artikel Ilmiah memiliki 4 Dimensi, yaitu:

• Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian
atau gagasan analitis kritis.

• Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam
bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara
eksplisit.

• Dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel
dengan bentuk karya tulis lain.

• Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal (umum).

B.Tujuan Artikel

Tujuan penulisan artikel ilmiah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
seseorang, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dalam penulisan artikel imiah
tersebut, tujuan dalam penulisan artikel ilmiah.

• Mendeskripsikan cara menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah ditentukan dan
diteliti.

• Mendeskripsikan pembatasan ruang lingkup artikel ilmiah tersebut.

Manfaat Artikel

C.Manfaat menulis artikel ilmiah ialah sebagai berikut:

• Sarana untuk menyampaikan ide penulis dalam mengembangkan daya imajinasi serta kreatif.

• Berpikir sistematis serta berbahasa secara tertib dan teratur.

• Memahami tujuan menulis yang nantinya akan mampu menguasai kompetensi menulis yang
harus dicapai.

• Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal ilmiah.

• Memberi dampak akademis bagi pembaca.

D.Ciri-Ciri Artikel
57

• Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin kebenaranya

• Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil – hasil
penelitian yang telah dilakukan, dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya.

• Artikel ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran – pemikiran penulis. Akan tetapi,
pemikiran itu dikuatkan / didasari oleh data valid berupa hasil penelitian sebelumnya, teori,
maupun fakta yang ditulis ke dalam artikel.

• Menggunakan metode penulisan yang sistematis. Dengan tujuan agar semua informasi dalam
artikel dapat di terima oleh masyarakat luas.

• Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan
bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif, dan efektif, akan membuat bahasa artikel
ilmiah terasa padat, dan berisi.

E.Jenis-Jenis Artikel

 Narasi

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

 Deskripsi

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

 Argumentasi

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/
fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran
pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.

 Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi
pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

F.Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah

• Reproduktif, maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh
pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar
terdapat satu pemahaman dengan pembaca.

• Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.

• Menggunakan Istilah Keilmuan. Artinya, penulis harus menggunakan bahasa keilmuwan


dalam bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap lmu tertentu yang dikuasai.
58

• Rasional. Artinya, penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran
yang lancar dan kecermatan penulisan.

• Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.

• Menggunakan kalimat yang efektif.

 Selain itu, ada pula langkah untuk menulisnya. Karakteristik menulis karya ilmiah atau artikel
ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Menguji gagasan

Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik atau
gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di tentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah
pengujian.

• Pola penggarapan artikel:

Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan. Soesono
memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan artikel tersebut.

• Pola pemecahan topic:

Pola ini untuk memcah topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan yang menjadi subtopic
atau bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa. Pola dan pemecahannya: pola ini lebih
dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan
jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.

• Pola kronologi:

Pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.

• Pola pendapat:

Pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri
tentang topik yang di kerjakan.

• Pola perbandingan:

Pola ini dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola
pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.

2. Menulis bagian pendahuluan

Untuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan Dengan dari
tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali penulisan artikel.

• Ringkasan

Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar.
59

• Pernyataan yang menonjol.

Pertanyaan yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar bertujuan untuk membuat pembaca
merasa tertarik.

• Pelukisan

Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin tahu atau
ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.

• Anekdot

Pembukaan jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah-olah menjadi fiksi.

• Pertanyaan

Pendahuluan ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang bagus /
baik.

• Kutipan orang lain

Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si pembaca, sekaligus
membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu

• Amanat langsung

Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa lebih akrab karena seolah-
olah tertuju kepada perorang-orangan.

3. Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama

Untuk ini disarankan bagiannya dipecah menjadi beberapa bagian, masing-masing dibatasi dengan
subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejenak. Sub judul itu juga
bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru. Oleh karena itu, ada baiknya sub judul
tidak ditulis secara kaku.

4. Menutup artikel

Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan
dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya.

5. Pemeriksaan isi artikel

Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu harus dilakukan ialah melakukan
pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus
rajin memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat
membantu kita dalam menjawab. Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik
pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan? Jika tulisan kita cenderung
serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?
60

20. KALIMAT FAKTA dan KALIMAT OPINI

A. Kalimat Fakta

• Pengertian Kalimat Fakta

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fakta adalah suatu yang benar-benar ada
atau terjadi. Jadi saya dapat menyimpulkan bahwa kalimat fakta adalah kalimat yang
didalamnya mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi.

• Ciri-ciri Kalimat Fakta

1. Bisa dibuktikan kebenarannya

2. Mempunyai data yang tepat dan akurat, misal waktu kejadian, tempat dan tanggal

3. Mempunyai narasumber yang dapat dipercaya dan terpercaya

4. Bersifat objektif, yaitu data benar-benar ada dan tidak dibuat-buat. Biasanya
dilengkapi dengan data yang menggambarkan suatu objek

5. Biasanya kalimat fakta dapat menjawab semua pertanyaan dari 5 W + 1 H

6. Menunjukkan kejadian yang pernah terjadi

7. Informasinya berasal dari kejadian yang sebenarnya

• Contoh Kalimat Fakta

1. Jakata merupakan ibukota negara Indonesia

2. RA Kartini lahir di kota Jepara

3. Harimau adalah hewan karnivora

4. Indonesia merdeka pada tahun 1945

5. Lesti adalah pemenang D’Academy 1

6. Joko Widodo adalah presiden ke 7 Indonesia

7. Pada tahun 2006, YouTube di akuisisi oleh Google

8. CEO BukaLapak saat ini adalah Achmad Zaky

9. Jepang pernah menjajah Indonesia

10. Paus adalah mamalia laut

• Kesalahan ketika mengamati kalimat fakta

Kadang soal seperti mencari kalimat fakta dalam paragraf muncul saat kita ujian. Nah, salah satu
penyebab utamanya adalah kurang teliti dalam menganalisa kalimat.
61

 Jenis – Jenis Fakta

1. Fakta Umum - Kebenaran yang berlaku epanjang zaman. Contohnya : Matahari


terbenam di barat dan terbit di timur.

2. Fakta Khusus - Kebenaran yang berlaku pada satu atau beberapa waktu tertentu.
contohnya : Aldi membaca buku.

B. Kalimat Opini

• Pengertian Kalimat Opini

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini mempunyai tiga arti, yaitu pendapat,
pikiran, pendirian. Jadi, kalimat opini adalah kalimat hasil pemikiran, pendapat seseorang
baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya subjektif. Maksudnya adalah
hasil dari menduga-duga, jadi belum tentu semua orang sependapat. Misalnya, uang Rp
20.000 mungkin dianggap banyak oleh orang kaya, tetapi dianggap banyak oleh orang tidak
mampu.

• Ciri-ciri Kalimat Opini

1. Tidak bisa dibuktika kebenarannya

2. Bersifat subjektif dan biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran dan uraian yang
menjelaskannya

3. Pemikiran pribadi/tidak terdapat narasumber

4. Berisi tanggapan atas peristiwa yang terjadi

5. Menunjukkan peristiwa yang belum/akan dilakukan

6. Argumen atau pendapat seseorang

7. Informasi yang disampaikan belum dibuktikan kebenarannya

8. Kadang, menggunakan kata: bisa jadi, mungkin, menurut, sangat, tidak mungkin,
seharusnya dan sebaiknya

• Contoh kalimat opini

1. Saya mungkin akan membeli sepeda itu

2. Sebaiknya kamu memakai baju yang kamu beli kemarin

3. Pendapat saya, sebaiknya dia di angkat jadi ketua

4. Ruangan ini tidak nyaman

5. Tas itu sangat bagus sekali

6. Kata Dian, kemarin Indra menikah

7. Seharusnya, saya giat belajar agar bisa wisuda tahun ini


62

8. Menurutnya itu hal yang baik, padahal tidak

9. Diperkirakan, 80% penduduk desa mengungsi ke posko banjir

10. Bekerja menjadi Tukang Kayu tidak mudah

 Jenis – Jenis Opini

1. Opini perorangan - contohnya Lari sejauh 100 meter sudah melelahkan.

2. Opini umum - contohnya makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan.

• Contoh kalimat fakta dalam berita

 Dalam berita diatas kamu bisa mengambil kalimat fakta yang ada, contohnya:

1. Kapal dinakhkodai Capt Harson T

2. Kami telah mengeluarkan notice to marine, yang menunjukkan kalimat fakta adalah
kata telah.

3. Dua petugas dari kesatuan penjagaan laut KSOP telah disiagakan


63

 Sedangkan kalimat opininya:

1. Dari awal pemeriksaan, tidak ada kerusakan fisik pada kapal. Nah kalimat ini menadi
opini karena belum terbukti tidak ada kerusakan fisik kapal. Bisa saja ada yang keliru

 Perbedaan Fakta dan Opini

Dari pengertian dan contoh fakta dan opini pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
perbedaan antara fakta dan opini adalah fakta merupakan suatu peristiwa/ keadaan yang
terjadi berdasarkan kenyataan dan dapat dibuktikan kebenarannya, sedangkan opini
merupakan suatu gagasan atau pendapat seseorang yang belum dapat dibuktikan
kebenarannya karena berdasarkan perkiraan dan perasaan.
64

21. KRITIK dan ESAI

A.Pengertian Kritik dan Esai

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan

kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik
buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan esai adalah karangan
prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
(Depdikbud, 1997: 270 ).

B.Fungsi kritik sastra adalah sebagai berikut.

a. Membina dan mengembangkan sastra. Melalui kritik sastra, kritikus berusaha menunjukkan
struktutr sebuah karya sastra, memberikan penilaian, menunjukkan kekuatan dan kelemahannya,
serta memberikan alternatif untuk pengembangan karya sastra tersebut.

b. Pembinaan apresiasi sastra. Para kritikus berusaha membantu para peminat karya sastra
memahami sebuah karya sastra. Kritikus berusaha mengungkap daerah-daerah yang lemah yang
terdapat dalam karya sastra. Analisis struktur sastra, kmentar dan interprestasi, menjelaskan
unsur-unsurnya,serta menunjukan unsur-unsur yang tersirat dan tersurat, akan dapat
menuingkatkan apresiasi sastra.

c. Menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Kritik sastra merupakan wadah analisis karya
sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa, dan teknik penceritaan. Hal ini merupakan
sumbangan pula untuk para ahli sastra dalam mengembangkan teri sastra. Para pengarang pun
dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya, sehingga ciptaannya lebih
berkembang. Untuk membuat kritik dan esai terhadap karya sastra, penulis dapat menggunakan
dua pendekatan yakni dengan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

C. Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai

a. Ciri-ciri Kritik Sastra yaitu:

- Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.

- Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra.

- Pertimbangan bersifat obyektif.

- Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.

- Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.

- Tidak berprasangka.

- Tidak terpengaruh siapa penulisnya.


65

b. Ciri-ciri Esai yaitu :

- Berbentuk prosa.

- Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

- Memiliki gaya pembeda.

- Selalu tidak utuh.

- Memenuhi keutuhan penulisan.

- Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal.

D.Tipe-Tipe Esai

Ada enam tipe esai, yaitu:

1. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan
sebagainya.

2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap
satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini
pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.

3. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari
kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan
biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.

4. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan
menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir
tentang dirinya sendiri.

5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan
hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada
para cendekiawan.

6. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini
membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.
Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
66

E. Ciri-ciri Esai

1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan


bahasa dan ungkapan figuratif.

2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang
khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan
subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada
para pembaca.

5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan,
pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan
yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca
tergantung di awang-awang.

6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya
sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
dugaannya kepada pembaca.

F. Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
 Paragraf Pertama Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan,
berikut esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat
mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf
berikutnya yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.
 Paragraf Kedua sampai kelima.Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang
memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-argumennya dituliskan
sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
 Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan
kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai
sebuah sinesai untuk meyakinkan pembaca

G. Langkah-langkah membuat Esai

1. Tentukan topik Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan
untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum,
atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda
harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik
67

anda. Sebagai contoh, bila topik tentang "Indonesia" adalah satu topik yang masih sangat
umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah
tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini
menjadi "Kekayaan Budaya Indonesia" atau "Situasi Politik di Indonesia". Setelah anda yakin
akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda
memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda
jauh lebih kuat dan berkarakter.

a Tentukan Tujuan. Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah
untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana
melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?
Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

b Tuliskan Minat Anda. Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa
subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin
baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di
sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang
anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan
mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

c Evaluasi Potensial Topik . Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan
masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang
topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik
yang anda pilih.

d Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda
tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu
memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. Tujuan dari pembuatan outline adalah
meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.

a Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas

b Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang
cukup lebar diantaranya

c Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:

– Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik

– Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat


dipahami pembaca

– Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi
tersebut

d Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut.
Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
68

3. Tuliskan esai anda dalam kalimat yang singkat dan jelas. Suatu pernyataan esai
mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda
telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang
telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan esai anda
terdiri dari dua bagian:

– Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia

– Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

4. Tuliskan tubuh esai anda: Mulailah dengan poin-poin penting kemudian buatlah beberapa
sub topik dan kembangkan sub topik yang telah anda buat

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik
yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan
menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang
serupa:

a Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda
adalah: "Pemberantasan korupsi di Indonesia", anda dapat menuliskan: "Pemberantasan
korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama".

b Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat
sampai lima baris.

c Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat
berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.

d Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
Setelah menuliskan tubuh esai, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan
kesimpulan.

5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)

a Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.

– Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-
benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

– Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang
anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk
membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.

– Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk
menyampaikan poin anda.

b Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan esai
anda.

c Tutup paragraf anda dengan pernyataan esai anda


69

6. Tuliskan kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat
(namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas) yang
menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat
menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.

7. Berikan sentuhan terakhir

a Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika
naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.

b Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal,
dan sebagainya

c Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah.
Baca dan baca kembali naskah anda.

d Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?

e Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat
yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.

f Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.


70

22. MAJAS

A.Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara
imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa
tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias kias
ataupun konotasi.

B.Macam-macam Majas

Mengenai macam-macamnya, majas dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu majas
perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Berikut ini ulasannya.

 Majas Perbandingan

Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan
suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian. Dalam
majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai beberapa subjenisnya.

1. Personifikasi

Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.

Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera
bermain di pantai.

2. Metafora

Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam
bentuk ungkapan.

Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan
merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

3. Asosiasi

Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata
sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang
sangat mirip.

4. Hiperbola

Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat
artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme

Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.
71

Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel
menggantikan frasa “orang cacat”.

6. Metonimia

Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.

Contoh: Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air mineral.

7. Simile

Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti;
hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah
kegiatan dengan ungkapan.

Contoh: Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori

Yaitu enyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang
dimaksud berarti pemimpin keluarga.

9. Sinekdok

Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk
menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah
kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda
atau situasi.

Contoh:

Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.

10. Simbolik

Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

 Majas Pertentangan

Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan
dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat tersebut. Jenis ini dapat dibagi menjadi
beberapa subjenis, yakni sebagai berikut.

1. Litotes

Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes merupakan ungkapan untuk
merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang sebaliknya.
72

Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.

2. Paradoks

Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.

Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.

3. Antitesis

Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.

Contoh: Film tersebut disukai oleh tua-muda.

4. Kontradiksi Interminis

Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya diikuti dengan
konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.

Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di perbatasan.

Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang tujuannya untuk menyindir seseorang ataupun
perilaku dan kondisi. Jenis ini terbagi menjadi tiga subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Ironi

Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.

Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa ditiduri.

2. Sinisme

Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.

Contoh: Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

3.Sarkasme

Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.

Contoh: Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

 Majas Penegasan

Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan pengaruh kepada
pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian. Jenis ini dapat dibagi menjadi tujuh
subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Pleonasme

Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif, namun memang
sengaja untuk menegaskan suatu hal.
73

Contoh: Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.

2. Repetisi

Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.

Contoh: Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.

3. Retorika

Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.

Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat menjelang hari raya?

4. Klimaks

Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki asuransi
kesehatan.

5. Antiklimaks

Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan sesuatu dengan
mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.

Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya sadar akan
kearifan lokalnya masing-masing.

6. Pararelisme

Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai
definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika kata
yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai epifora.

Contoh majas: Kasih itu sabar.

Kasih itu lemah lembut.

Kasih itu memaafkan.

7. Tautologi

Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau ujaran.

Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga saling
menyayangi.
74

23. SILOGISME

A.Pengertian Silogisme

Penarikan kesimpulan sangat berhubungan dengan silogisme. Lalu apa itu silogisme? Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun atas dua proposisi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

B.Bentuk Silogisme

Telah dikatakan diatas bahwa silogisme disusun oleh pernyataan dan kesimpulan atau proposisi dan
konklusi. Di dalam proposisi terdapat dua buah premis yaitu premis mayor (premis umum) dan premis
minor (premis khusus).

1. Premis Mayor: Pernyataan akan sebuah kelompok tertentu yang di dalamnya terdapat sifat
dan ciri tertentu.

2. Premis Minor : Pernyataan akan salah satu anggota dari kelompok pada premis mayor.

3. Kesimpulan : Berisi tentang pernyataan yang menyatakan salah satu anggota kelompok
memiliki kekhususan baik dari sifat dan ciri pada kelompok tersebut.

Jika melihat penjelasan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

PMa : A=B

PMi : C=A

K : C=B

Contoh 1:

PMa: Semua binatang unggas berkaki dua

PMi: Ayam berkaki dua

K : Ayam adalah binatang unggas

Contoh 2:

PMa : Semua makhluk hidup memerlukan makanan.

PMi : Tumbuhan adalah makhluk hidup

K : Tumbuhan memerlukan makanan

Contoh 3:

PMa : Semua makanan yang mengandung bahan pengawet tidak sehat bagi tubuh.

PMi : Mie instan mengandung bahan pengawet.

K : Mie instan tidak sehat bagi tubuh.


75

C.Jenis – Jenis Silogisme

Pada dasarnya silogisme dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, Silogisme kategorik, silogisme hipotetik
dan silogisme disyungtif.

1. Silogisme kategorik

Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisi atau pernyataannya berupa kategorik atau
dengna kata lain, silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa kategorik yang menjadi predikat
sedangkan premis minor menjadi subjek.

Contoh

PMa : Semua tanaman membutuhkan oksigen

PMi : Pohon adalah tanaman

K : Pohon membutuhkan oksigen

Contoh

PMa : Semua warga negara Indonesia wajib mengikuti pemilu.

PMi : Michael telah menjadi warga negara Indonesia

K : Michael wajib mengikuti pemilu.

Contoh

PMa : Mamalia adalah hewan menyusui

PMi : Kambing adalah hewan mamalia

K : Kambing adalah hewan menyusui

2. Silogisme hipotetik

Silogisme hipotetik adalah silogisme yang semua proposisi atau pernyataannya berupa hipotetik atau
dengan kata lain, silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa hipotetik yaitu premis yang
berupa pendapat atau argumen.

Contoh

PMa : Jika masi sakit, Budi tak akan datang ke sekolah.

PMi : Hari ini Budi masih sakit.

K : Jadi Budi tak berangkat ke sekolah

Contoh

PMa : Jika pengedar narkoba tertangkap maka akan dihukum mati

PMi : NN adalah pengedar narkoba yang tertangkap


76

K : Maka NN akan dihukum mati.

Contoh

PMa : Jika laptopmu rusak, bawa saja kerumahku untuk ku perbaiki.

PMi : Laptopku tidak rusak

K : jadi, laptopku tak usah dibawa kerumahmu untuk diperbaiki.

3. Silogisme Disyungtif / Alternatif

Silogisme disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan disyungtif, sednagkan
premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor.

Contoh

P1 : Heri cerdas atau bodoh

P2 : Heri bodoh

K : Berarti Heri tidak cerdas

Contoh

P1 : Budi bingung untuk mengambil jurusan Pertanian atau Teknik Mesin

P2 : Budi mengambil jurusan Pertanian

K : Berarti Budi tak mengambil jurusan Teknik Mesin.

Contoh

P1 : Budi jadi pergi ke Jogja atau Bandung

P2 : Budi pergi ke Jogja

K : Berarti budi tak jadi pergi ke Bandung.


77

24. UNGKAPAN dan PRIBAHASA

 UNGKAPAN

A.Pengertian Ungkapan

Ungkapan adalah sebuah kalimat atau kata yang digunakan untuk menerangkan makna kiasan dari
sesuatu. Istilah ungkapan sering disebut juga dengan idiom. Makna lain dari ungkapan hampir sama
dengan peribahasa atau perumpamaan, hanya saja ada beberapa macam jenis kalimat yang
membedakannya, terutama dalam penggunaannya

B.Ciri-ciri ungkapan

1. Konvensi

2. Dalam bentuk kata, frasa atau kalimat

3. Makna tidak bisa dijelaskan secara kaidah

C. Contoh Ungkapan

• Ungkapan dengan menggunakan nama binatang :

Kambing Hitam . Artinya orang yang disalahkan.

Kuda Hitam . Artinya pemenang yang tidak diunggulkan.

• Ungkapan dengan bagian-bagian tumbuhan :

Sebatang Kara . Artinya hidup seorang diri.

Naik Daun . Artinya mendapat nasib baik/naik pangkat.

• Ungkapan yang menggunakan kata indra :

Perang Dingin . Artinya perang tanpa senjata, hanya saling menggertak.

Uang Panas . Artinya uang yang tidak halal.

Melihat Dengan Mata Kepala. Artinya melihat secara langsung.

Memasang Mata . Artinya melihat baik-baik.

Terbuka Matanya . Artinya mulai tahu/mengerti.

Mata Hati . Artinya perasaan dalam hati.

• Ungkapan dengan memakai kata bilangan :

Telah Dua Kepalanya . Artinya mabuk.

Mendua Hati . Artinya ragu-ragu.

Setengah Hati . Artinya tidak dengan bersungguh-sungguh.

Bekerja Setengah-Setengah . Artinya tanggung.


78

Jalan Tengah . Artinya keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil.

Setengah Tiang . Artinya pengibaran bendera tanda berduka cita.

Masuk Tiga , Keluar Empat . Artinya membelanjakan uang lebih besar dari penghasilannya.

Pertemuan Empat Mata . Artinya pertemuan hanya dua orang.

Kaki Lima . Artimya lantai di muka pinti atau di tepi jalan.

Tujuh Keliling . Artinya nama penyakit kepala yang sangat keras.

Berbadan Dua . Artinya sedang mengandung.

Diam Seribu Bahasa =. Artinya tidak berkata sepatah kata pun.

Bersatu Padu . Artinya bersatu benar-benar.

Bersatu Hati . Artinya seiya sekata.

Tiada Duanya . Artinya tidak ada bandingannya.

• Ungkapan dengan bagian tubuh

Lapang Hati . Artinya sabar.

Tinggi Hati . Artinya sombong.

Berkeras Hati . Artinya menurut kemauannya sendiri , tidak mau mundur.

Jatuh Hati . Artinya menjadi cinta.

Tebal Muka . Artinya tidak mempunyai rasa malu.

Hati Kecil . Artinya maksud yang sebenarnya.

Kecil Hati . Artinya mudah tersinggung.

Berhati Batu . Artinya tidak menaruh belas kasihan.

Mendua Hati . Artinya bimbang.


79

 PRIBAHASA

A>Pengertian Peribahasa

Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung
pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan
makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak, seperti, laksana,
macam, bagai dan umpama.

Sedangkan definisi peribahasa menurut arti kata adalah :

1. Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam
peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan) ;

2. Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup
atau aturan tingkah laku.

B. Bentuk-Bentuk Peribahasa

Bentuk-bentuk peribahasa antara lain :

1. Pepatah, adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ujaran dari orang tua.

Contoh : Air tenang menghanyutkan . Berarti orang pendiam, tetpi banyak ilmu.

2. Perumpamaan, adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan.

Contoh : Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati. Berarti
serba sulit dalam menentukan sikap.

3. Pemeo, adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan.

Contoh : Patah Sayap, bertongkat paruh. Berarti tidak putus asa.

C.Ciri-ciri Peribahasa

Kata-kata yang berada didalam peribahasa adalah susunan yang sudah pasti dan tidak bisa diubah

Peribahasa biasanya digunakan untuk menyindir atau juga bisa digunakan untuk memperindah bahasa

Kata-kata dalam peribahasa biasanya teratur, enak jika didengar dan memiliki makna

Peribahasa biasanya dibentuk atau diciptakan berdasarkan suatu pandangan dan perbandingan yang
sangat teliti terhadap alam sekitar dan juga terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan berlaku
dalam masyarakat

Peribahasa dibentuk dan diciptakan dengan satu ikatan bahasa yang padat dan indah, sehingga
peribahasa tersebut akan melekat di mulut masyarakat hingga turun temurun
80

Berikut adalah contoh peribahasa yang lain beserta artinya

1. Besar pasak daripada tiang.

Artinya : Lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak bisa
mengatur keuangan.

2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang.

Artinya : Hanya mau bersama disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.

3. Air beriak tanda tak dalam.

Artinya : Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.

4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama.

Artinya : Setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya
di dunia.

5. Bagai pungguk merindukan bulan.

Artinya : Seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

6. Bagai Makan Buah Simalakama.

Artinya : Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.

7. Menang jadi arang, kalah jadi abu.

Artinya : Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

8. Bagaikan abu di atas tanggul.

Artinya : Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

9. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.

Artinya : Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

10. Adat pasang turun naik.

Artinya : Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

11. Membagi sama adil, memotong sama panjang.

Artinya : Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat
sebelah.

12. Air beriak tanda tak dalam.

Artinya : Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.


81

13. Air tenang menghanyutkan.

Artinya : Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu
pengetahuan dalam pikirannya.

14. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.

Artinya : Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

15. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.

Artinya : Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai
hasil yang baik.

16. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.

Artinya : Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

17. Tong kosong nyaring bunyinya.

Artinya : Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

18. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.

Artinya : Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak
bicara seolah-olah tahu banyak hal.

19. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Artinya : Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

20. Bagaikan burung di dalam sangkar.

Artinya : Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

21. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.

Artinya : Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

22. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.

Artinya : Seiya sekata dalam semua keadaan.

23. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.

Artinya : Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

24. Jauh di mata dekat di hati.

Artinya : Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

25. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.

Artinya : Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang
mengalaminya.
82

26. Lain di bibir lain di hati.

Artinya : Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

27. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat.

Artinya : Berwajah rupawan namun perilakunya jahat.

28. Ada harga ada rupa.

Artinya : Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.

29. Membelah dada melihat hati.

Artinya : Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.

30. Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan.

Artinya : Berpikir baik-baik sebelum bertindak agar tidak kecewa.

 Contoh Peribahasa Umum

1. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya adalah Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya/
pembicaraannya.

2. Ada udang di balik batu. Artinya adalah Ada suatu maksud yang tersembunyi.

3. Ada gula ada semut. Artinya adalah Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang.

4. Anjing menggonggong, khafilah berlalu. Artinya adalah Biarpun banyak rintangan dalam usaha
kita, kita tidak boleh putus asa.

5. Air beriak tanda tak dalam. Artinya adalah Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak
ilmunya.

6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya adalah Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sangat sulit untuk dipilih.

7. Bagai air di daun talas. Artinya adalah Selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendiriannya.

8. Bagai anak ayam kehilangan induk. Artinya adalah Bercerai berai karena kehilangan tumpuan.

9. Bagai duri dalam daging. Artinya adalah Selalu terasa tidak menyenangkan hati dan mengganggu
pikiran

10. Bagai kacang lupa akan kulitnya. Artinya adalah Tidak tahu diri, lupa akan asalnya.
83

25. KONJUNGSI dan KATA ISTILAH

KONJUNGSI

A.PENGERTIAN KONJUNGSI

Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa,
antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah
kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya,
dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.

B.Jenis-Jenis Konjungsi beserta contohnya

Tipe konjungsi atau penghubung pada sebuah wacana bervariasi. Berdasarkan perilaku sintaksis (ilmu
tata kalimat), konjungsi dibagi menjadi lima kelompok yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi
korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antarkalimat dan konjungsi antarparagraf.

1. Konjungsi Koordinatif

Definisi konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang
merangkai dua kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan setara/sederajat.

Berdasarkan sifat hubungannya, jenis-jenis konjungsi koordinatif meliputi :

 . Konjungsi koordinatif penambahan. Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.

Contoh :

(1)Hanifa dan Halwa sedang bermain bersama.

(2)Nanda beserta keluarga bertamasya ke pantai

 . Konjungsi koordinatif perlawanan. Konjungsi yang dipakai yaitu tetapi, melainkan.

Contoh :

(1) Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya menghabiskan dana tetapi juga mengganggu
aktivitas pengguna maskapai.

(2) Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya melainkan adiknya.

 . Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan. Konjungsi yang dipakai yaitu atau.

Contoh:

Jika kamu menawarkan minum, Aku ingin kopi atau teh.

2. Konjungsi Subordinatif

Definisi konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi subordinatif sebagai salah satu jenis
konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi subordinatif ini
menghubungkan dua unsur klausa yang memiliki kedudukan tidak sama/ tidak sederajat. Maka,
84

Kedudukan klausa satu sebagai klausa utama lebih tinggi daripada klausa ke kedua yang manjadi
klausa bawahan/ lebih rendah dari kalimat utama. Macam-macam konjungsi subordinatif :

 . Jenis Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu

Konjungsi waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya menerangkan waktu terjadinya suatu
peristiwa yang dinyatakan dalam klausa primer/utama. konjungsi waktu dapat dibedakan menjadi:

a. Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari. Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Danu selalu tertarik pada mainan sejak ia mulai belajar merangkak.

(2)Rina sudah terbiasa hidup sederhana sedari dia masih muda.

b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,(se)waktu, tatkala ketika,
selama, sambil, sementara, selagi dan seraya.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Begitu Ayah datang, dia memeluk adekku serta

(2)Tatkala fajar menyingsing, ayam jagoku berkokok kencang.

(3)Sebagian orang beriring-iringan menuju kantor sementara aku menuju sekolahan.

(4)Minumlah, selagi kopinya belum dingin.

(5)Aku menunggu suamiku datang seraya menghias kue ulang tahunnya.

(6)Ria menyanyi sambil bergoyang

(7)Maia sangat sedih sewaktu Ahmad Dani meninggalkannya.

(8)Raffi Ahmad akan selalu setia selama ia menjaga sikapnya.

c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu, sesudah, seusai, sehabis,
setelah, selesai.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Sebelum minum obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.

(2)Sehabis bangun, ia langsung menuju dapur untuk memasak.

(3)Seusai pelantikan, Bupati Grobogan mengadakan open house.

(4)Heri mendaftar sebagai mahasiswa paska sarjana setelah lulus sarjana.

(5)Freelancer itu pingsan setelah seharian penuh di depan komputer.

(6)Begitu bel berbunyi, Aan bersorak kegirangan.


85

d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga. Perhatikanlah contoh
berikut.

(1)Belajarlah sampai kamu memasuki liang lahat.

(2)Slank akan tetap di hatiku hingga mereka tak lagi berkarya.

 2.2. Konjungsi subordinatif syarat

Konjungsi syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat digunakan klausa subordinatifnya
menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa primer/utama.
Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau, kalau, apabila, bilamana.

Perhatikanlah contoh berikut :

(1)Ayu tidak akan basah bilamana ia membawa payung.

(2)Inul tidak akan bangkrut, asalkan bisnis karaokenya tetap berjalan.

(3)Jikalau aku jadi bupati, akan ku bangun jalan layang di Kabupaten Grobogan

(4)Rahma akan datang memenuhi undangan kalau tidak ada halangan.

 2.3. Konjungsi subordinatif pengandaian

Konjungsi pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan kemungkinan terlaksananya suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama. Konjungsi
yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,andaikata, umpamanya.

Perhatikanlah contoh berikut:

(1)Seandainya aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan massa.

(2)Andaikata Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui motif sebenarnya.

(3)Andaikan malam ini tidak hujan, bintang-bintang akan dapat kita saksikan.

(4)Umpamanya dia berlari kencang, ia tak akan tertinggal.

(5)Sekiranya saya lebih berhati-hati, kecelakaan ini tidak akan terjadi.

 2.4. Konjungsi subordinatif pernyataan tujuan

Konjungsi subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa subordinatifnya menerangkan
suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal yang disebut dalam klausa primer/utama. konjungsi yang
dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.

Perhatikanlah contoh berikut

(1)Kartika sengaja berdomisili di pulau papua agar dapat berwirausaha di sana.

(2)Fathur bekerja siang malam biar keluarganya hidup berkecukupan.


86

 . konjungsi subordinatif konsesif

Konjungsi konsesif ini terdapat pada kalimat majemuk ketika klausa subordinatifnya menyatakan hal
yang tidak akan dapat mengubah apapun yang dinyatakan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang
dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kandatipun, sekalipun, walaupun.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Walaupun berasal dari keluarga kaya, Fitria tidak pernah sombong.

(2)Kendatipun anak seorang pembantu, Habib tetap bersungguh-sungguh belajar.

 . Konjungsi subordinatif pembandingan

Konjungsi pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal yang disebutkan pada klausa
primer/utama dengan hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif tersebut. Konjungsi yang biasa
digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-akan, sebagai, seolah-olah, laksana, bak,
ibarat, seperti.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dia akan membantumu sebagaimana ayahnya juga telah membantu keluargamu.

(2)Manusia ibarat setitik debu di alam semesta ini.

 . Konjungsi subordinatif yang menerangkan akibat atau hasil

Konjungsi akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan hasil
atau akibat dari hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan
adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat mahal sampai-sampai rumah beserta kiosnya telah
habis terjual.

(2)Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia tak mampu membiayai kuliah anak-
anaknya.

(3)Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya rajin telah menjadi orang
yang berkecukupan.

 . Konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab

konjungsi sebab terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan sebab maupun
alasan terjadinya hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. konjungsi yang digunakan sebab,
oleh karena, karena.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Harga daging sapi di pasar Purwodadi melonjak sebab mendekati hari lebaran.

(2)Prestasi belajar Cici menurun karena ia memilih menonton TV ketimbang belajar.


87

2.9. Konjungsi subordinatif yang menyatakan Alat

Konjungsi alat terdapat dalam kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan alat yang
disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Ferdi memancing ikan di sungai dengan menggunakan kail, sehingga hasil tangkapannya tidak
bergitu maksimal.

(2)Andre mengendarai motor tanpa menggunakan helm, sehingga polisi menegurnya.

 2.10. Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara

konjungsi ini terdapat pada kalimat dimana klausa subordinatifnya mennerangkan cara/metode
pelaksanaan dari hal yang disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang digunakan seperti
pada konjungsi alat, yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari Tuhan, semua persoalan akan bisa kita atasi.

(2)Pencari hiu berburu tanpa perduli dengan bahaya yang akan menimpa.

 2.11.Konjungsi subordinatif Komplementasi

Konjungsi komplementasi ini menjadikan klausa subordinatifnya melengkapi hal yang disebutkan
oleh verba klausa primer/utama maupun oleh subjek, baik yang dinyatakan maupun yang tidak.
Konjungsi yang dapat digunakan adalah bahwa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dianya akan berfikir bahwa aku melakukan yang terbaik untuk menolongnya.

(2)Ayah dan ibunya mengatakan bahwa globalisasi harus disertai tekad kuat dan semangat untuk
menaklukkannya.

3. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menyatukan dua kata, frase atau klausa dan hubungan
kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Hubungan ini biasanya dapat dinyatakan dengan
memakai konjungsi :

baik…maupun, contoh : Tak ada yang sempurna, baik aku maupun dia

tidak hanya…tetapi, contoh : Rumah itu tidak hanya tinggi tetapi juga megah.

demikian(rupa)…sehingga, contoh : Toko itu dibuat sedemikian rupa sehingga menarik untuk
dikunjungi pembeli.

apakah…atau…, contoh : aku tidak perduli apakah pulang atau pergi aku tetap menyayanginya.

entah……entah…, contoh : dia akan menerima kadoku entah suka entah tidak
88

4. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat yang
lain. Konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan kalimat baru serta menggunakan huruf kapital
pada awal kalimat (baca : jenis jenis kalimat). konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan meliputi:

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan kesediaannya untuk melakukan suatu hal. Konjungsi yang
biasanya digunakan yaitu demikian, biarpun, sungguhpun, begitu, sekalipun, demikian, walaupun
demikian.Contoh : Puji memang selalu berbeda pendapat dengan adiknya. Walaupun demikian
mereka tetap menyayangi.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan lanjutan dari sebuah peristiwa maupun keadaan.
Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lalu, sesudah itu, kemudian, setelah itu.

Contoh : Putri melakukan perjalanan dari Semarang ke Salatiga dengan sepeda bus. Kemudian dari
Salatiga ia menaiki mobil menuju Yogyakarta.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan adanya suatu hal, keadaan atau peristiwa lain di luar hal
yang telah disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lagi pula, tambahan pula,
selain itu.

Contoh : Campurkan gula dan kopi ke dalam gelas. Selain itu masukkan pula susu kedalamnya.

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari hal yang diterangkan sebelumnya. Konjungsi
yang biasanya digunakan yaitu sebaliknya.

contoh : Kukira wisata Goa Kreo Semarang akan menyenangkan untuk kami. Sebaliknya kondisi
yang tidak terawat membuat kami sesegera pergi dari tempat wisata tersebut.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan situasi/keadaan sebenarnya. Konjungsi yang dapat


digunakan yaitu sesungguhnya, bahwasannya.

Contoh : Kita tidak akan pernah melupakan pahlawan. Bahwasanya para pejuang kemerdekaan itu
menyerahkan jiwa raganya kepada bangsa.

Konjungsi antarkalimat yang dapat menguatkan situasi/keadaan yang disebutkan sebelumya.


Konjungsi yang dapat digunakan yaitu malahan, bahkan.

Contoh : Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan seringkali balasannya
melebihi apa yang kita bayangkan sebelumnya.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan pertentangan kondisi/keadaan yang disebutkan


sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu akan tetapi, namun.

Contoh : Jalan raya Purwodadi hampir di perbaiki setiap tahun sekali. Akan tetapi kondisi tanah yang
mudah retak menjadikannya mudah rusak.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan konsekuensi. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu
dengan demikian.

Contoh : Korea Selatan berkembang dengan sangat cepat. Dengan demikian produk teknologi impor
yang berasal dari sana dijumpai di berbagai tempat.
89

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan akibat. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu oleh sebab
itu, oleh karena itu.

Contoh : Kita tidak akan pernah tau masa depan kehidupan seseorang. Oleh karena itu jangan pernah
meremehkan orang bodoh sekalipun.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan peristiwa yang mendahului suatu hal yang disebutkan
sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sebelum itu.Contoh : Jokowi menjadi Presiden
Indonesia sejak tahun 2014. Sebelum itu, Susilo Bambang Yudhoyono telah memimpin Indonesia
selama 2 periode.

Konjungsi antarkalimat yang menerangkan keeklusifan dari suatu hal yang disebutkan sebelumnya.
Konjungsi yang dapat digunakan yaitu kecuali itu.

Contoh : Mayoritas orang bangga memiliki rumah mewah. Kecuali itu, Andi memilih untuk memiliki
rumah yang sederhana.

5. Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf mengawali suatu paragraf (baca : jenis jenis paragraf) yang berhubungan
dengan paragraf sebelumnya didasarkan pada kandungan makna di paragraf sebelumnya.

Konjungsi antarparagraf yang biasa digunakan yaitu adapun, mengenai, akan hal, dalam pada itu.
Selain itu, konjungsi antarparagraf yang biasanya terdapat dalam cerita sastra lama yaitu alkisah,
sebermula, arkian, syahdan.

Perhatikanlah contoh berikut.

Eksistensi bioteknologi konvensional belum kalah dengan bioteknologi modern. bioteknologi


konvensional memang menggunakan bahan dan alat sederhana dalam memaksimalkan hasil untuk
produk tertentu. Namun, produk-produk yang dihasilkan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Bioteknologi konvensional menghasilkan produk-produk konsumtif seperti tempe, kecap, tauco, tape,
dll.

Adapun bioteknologi modern, termasuk di dalamnya rekayasa genetika menggunakan alat yang
canggih dan harus benar-benar dilakukan oleh ahlinya. Faktanya bioteknologi modern memberikan
hasil produk yang lebih efektif dan efisien. Beberapa produk hasil dari bioteknologi modern yaitu
vaksin, penisilin, enzim, insulin, dll.

KATA ISTILAH

A.Pengertian Kata Istilah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu; sebutan; nama;
kata atau ungkapan khusus.Istilah yang terdapat dalam Bahasa Indonesia berasal dari 3 sumber antara
lain: kosa kata umum bahasa Indonesia, kosa kata bahasa serumpun, dan kosa kata bahasa asing.
Kemudian proses pembentukan dari istilah ini biasanya diawali dengan perpaduan terjemahan dari
bahasa asing serta gabungan dari terjemahan dan serapan.
90

Istilah dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Istilah khusus : suatu kata yang penggunaan serta maknanya terbatas hanya untuk bidang tertentu
(misal : agregat, aritmatika, hama wereng dan lain lain).

Contoh Kalimat :

Meski awalnya ia menolak, akhirnya Dudi bersedia untuk menjalani operasi untuk melakukan proses
amputasi pada kaki sebelah kanannya. (amputasi = proses pemotongan bagian tubuh)

Jawaban dari soal nomor 3 ulangan matematika kemarin kita diminta untuk menggambarkan grafik
perbandingan. (grafik = gambaran pasang surutnya suatu keadaan, data berupa garis)

Pasokan beras masa panen sekarang ini sangat kurang akibat banyaknya kasus hama wereng yang
melanda beberapa lokasi persawahan. (hama wereng = hama yang berasal dari binatang penghisap
cairan tumbuhan padi)

Saat besar nanti, aku ingin masuk ke sekolah seni dan menempuh jalan untuk menggapai mimpiku
menjadi seorang pianis. (pianis = seorang pemain alat musik piano)

Kami mengumpulkan dan menjual kotoran ayam ternak kami sebagai pupuk kandang kepada petani
kampung sebelah. (pupuk kandang = pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan)

2. Istilah umum : suatu kata yang sudah menjadi unsur bahasa umum (misal : daya guna, ambil alih,
kecerdasan dan lain lain).

Contoh Kalimat :

Jumlah tahanan Lapas Nusa Kambangan diprediksikan masih akan bertambah, disusul dengan
semakin banyaknya para pengedar narkoba yang tertangkap. (tahanan = orang yang ditahan)

Dalam rangka mengisi masa libur semester ini, pihak kampus mengadakan kegiatan wisata budaya ke
salah satu keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur. (wisata budaya = perjalanan wisata ke tempat
budaya)

Negara Indonesia memiliki begitu banyak tempat dan barang-barang peninggalan sejarah yang harus
dijaga dan dilestarikan. (peninggalan sejarah = yang telah ada dan menjadi bukti sejarah)

Dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini, diharapkan para generasi muda harapan masa depan
bangsa Indonesia akan memiliki kemandirian untuk menentukan jalan kesuksesannya sendiri tanpa
tergantung pada pemerintah. (kemandirian = perilaku yang mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain)

Para siswa sekolah terbaik umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada siswa
dari sekolah biasa lainnya. (kecerdasan = perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia)

Dalam penggunaannya secara umum suatu istilah memiliki makna yang bersifat umum namun jika
digunakan pada bidang tertentu maka kata tersebut memiliki makna tetap dan pasti
91

26. GURINDAM

A.Pengertian Gurindam

Gurindam adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi yang terdiri dari dua baris kalimat yang
memiliki rima atau sajak yang sama. Gurindam sendiri memiliki lebih dari satu bait yang terdiri
dari 2 baris tiap baitnya. Baris pertama pada gurindam merupakan baris syarat, masalah, persoalan
atau perjanjian dan baris kedua merupakan jawaban atau akibat dari masalah atau hal yang terjadi
pada baris pertama.Gurindam sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2 larik
pada satu bait pantun sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam,
kalimat antar larik/baris saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk
utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.

B.Ciri – Ciri Gurindam

1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.

2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.

3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.

4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.

5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.

6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

C.Macam –Macam Gurindam

Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam
berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh gurindam.

1. Gurindam Berkait

Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga
pada bait seterusnya.

Contoh:

Sebelum berbicara pikir dahulu

Agar tak melukai hati temanmu

kalau berbicara semaumu

tentulah banyak orang yang membencimu


92

Barang siapa tidak memiliki agama

Pastilah sesat hidupnya di dunia.

Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat

Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

2. Gurindam berangkai

Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama
baitnya.

Contoh:

Temukan apa yang dimaksud sahabat

Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas

Nanti kamu menjadi orang yang malas

 Contoh-Contoh Gurindam

Barang siapa tinggalkan sholat

Akan menuntun ke perbuatan maksiat

Barang siapa melakukan perbuatan maksiat

Pasti akan disiksa di akhirat

Jika bekerja tidak berhati lurus

Pikiran akan menjadi tergerus

Jika pikiran selalu tergerus

Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus

Apabila selalu mencela orang

Tandanya dia bermain curang

Jika Anda bermain curang

Tentulah lawan menjadi berang


93

Apabila orang banyak berkata

Itu tandanya dia berdusta

Dengan orang tua jangan pernah melawan

Kalau tidak mau hidup berantakan

Jagalah hati jagalah lisan

Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati

Itulah cara menunjukan bakti

Teruslah menyakiti diri sendiri

Kelak kau akan mati berdiri

Belajar janganlah ditunda-tunda

Karena kamu tidak akan kembali muda

Jika kamu terus menunda

Hilanglah sudah kesempatan berharga

Masa lalu biarlah berlalu

Masa depan teruslah kau pacu

Apabila anak tak diajari ilmu agama

Pastilah anak menjadi tercela

Lestarikan alam kita

sebelum alam menjadi murka

Belajarlah demi masa depan

Untuk mencapai semua harapan

Apabila mata terjaga

Hilanglah semua dahaga


94

Apabila kuping tertutup handuk

Hilanglah semua kabar buruk

Apabila mulut terkunci rapat

Hilanglah semua bentuk maksiat

Apabila tangan tidak terikat rapat

Hilanglah semua akal sehat

Apabila kaki tidak menapak

Larilah semua orang serempak

Jika hendak mencapai akhirat

Teruslah berdoa dan jangan lupa bertaubat

Jika hendak menggapai cita-cita

Bekerjalah lebih dari rata-rata

Jika hendak hidup bahagia

Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia

Jika hendak mencari cinta sejati

Carilah dengan penuh hati-hati

Barang siapa tidak takut tuhan

Hidupnya tidak akan bertahan

Barang siapa tidak pernah puasa

Hidupnya akan penuh dosa

Barang siapa meninggalkan sholat

Berarti dia berbuat maksiat

Barang siapa tidak pernah mengeluarkan zakat

Hartanya tidak akan mendapat berkat

Barang siapa yang mampu melaksanakan haji

Tentulah orangnya patut dipuji


95

Apabila dengki sudah merasuki hati

Tak akan pernah hilang hingga nanti

Apabila kelakuan baik berbudi

Hidup menjadi indah tak akan merugi

Apabila hidup selalu berbuat baik

Tanda dirinya berhati cantik


96

27. AKRONIM

A.Pengertian akronim

Akronim atau disebut juga dengan singkatan merupakan kependekan dari suatu istilah atau nama atau
lainnya, yang dapat berupa gabungan dari awalan kata istilah atau dapat pula gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deretan kata istilah yang diperlukan. Sementara itu, menurut
pedoman EYD mendefinisikan akronim sebagai suatu kependakan yang terdiri atas gabungan awal
huruf atau suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deretan kata penyusunnya yang
diperlakukan sebagai kata.

Dalam membentuk suatu akronim maka perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata kata yang diakronimkan

2. Akronim dibentuk dengan menyelarasakan keserasian kombinasi antara vokal dan konsonan yang
sesuai dengan pola bahasa Indonesia yang lazim.

 Berikut contoh yang termasuk dalam akronim:

a. Akronim nama suatu instansi atau kelembagaan atau organisasi. Berdasarkan pembentukannya,
dibedakan menjadi:

1) Gabungan awalan huruf istilah

Ciri khas pada akronim ini ialah dibuat dengan mengambil awalan huruf istilah dan dirangkai menjadi
satu kata.

Contoh:

1. ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

2. SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome

3. UKI : Universitas Kristen Indonesia

4. OKI :Organisasi Konferensi Islam

5. ASEAN : Association of South East Asian Nations)

6. UNICEF : United Nations Emergency Children’s Fund)

7. ASI : Air Susu Ibu

8. WALHI : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

9. SIM : Surat Ijin Mengemudi

10. HUT : Hari Ulang Tahun

11. WIT : Waktu Indonesia Timur

12. BEM : Badan Eksekutif Indonesia

13. YES : Yakin Esok Sampai


97

14. UPI : Universitas Pendidikan Indonesia

15. LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2) Gabungan suku kata

Merupakan akronim yang disusun atas gabungan suku kata atau gabungan huruf, dan suku kata
dengan huruf awal kapital.

Contoh:

1. Unila : Universitas Lampung

2. Balam : Bandar Lampung

3. Bapelkes : Balai Pelatihan Kesehatan

4. Dispora : Dinas Pemuda dan Olah Raga

5. Kemendikbud : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

6. Himbio : Himpunan Mahasiswa Biologi

7. Wagub : Wakil Gubernur

8. Himasakta : Himpunan Mahasiswa Eksakta

9. Kades : Kepala Desa

10. Brimob : Brigade Mobil

11. Kompensasi : Komunitas Pencinta Sanggar Seni

12. Unbra : Universitas Brawijaya

13. Ipni : Ikatan Penulis Novel Indonesia

14. Hipmi : Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

15. Keppres : Keputusan Presiden

Catatan:

Dari dua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa untuk akronim yang mengambil awalan huruf maka
ditulis dengan huruf kapital semua. Sedangkan pada contoh yang kedua, yang merupakan akronim
dari penggalan suku kata maka ditulis dengan huruf kecil, namun diawali dengan huruf kapital.

b. Akronim yang bukan merupakan nama, tersusun atas gabungan suku kata atau huruf, atau
gabungan keduanya, huruf dan juga suku kata, atau gabungan dari huruf dengan deretan kata pada
istilah tersebut. Akronim jenis ini ditulis dengan huruf kecil semua.
98

Contoh:

1. pelita : pembangunan lima tahun

2. pemilu : pemilihan umum

3. pilkada : pilihan kepala daerah

4. sidak : inspeksi mendadak

5. tilang : bukti pelanggaran

6. jarkom : jaringan komunikasi

7. kopdar : Kopi darat

8. gepeng : gelandangan dan pengemis

9. petrus : penembak misterius

10. isoma : istirahat, sholat, dan makan

11. sinetron : sinema elektronik

12. hanra : pertahanan rakyat

13. harpitnas : hari kejepit nasional

14. otw : on the way

15. rakornas : rapat koordinasi nasional

.
99

28. HURUF BESAR

A. Pengertian Huruf Kapital

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian huruf kapital dipisahkan, huruf diartikan sebagai
unsur abjad yang melambangkan bunyi, sedangkan kapital diartikan sebagai huruf yang berukuran
lebih besar dari pada huruf biasa yang berukuran kecil dari huruf kapital.

Bila digabungkan pengertian huruf kapital adalah huruf yang biasanya digunakan untuk huruf pertama
dari kata pertama dalam suatu kalimat huruf pertama dari nama orang/diri dan sebagainya.

Huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama kalimat petikan langsung.

1. Huruf kapital atau huruf besar digunakan pada huruf pertama pada setiap awal kalimat.

Aturan nomor 1 ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda.

Contohnya:

Ibu selalu pergi ke pasar pada hari minggu.

Angkat semua barang itu dan masukan ke dalam rumah!

Apakah kamu bertemu dengan Andi baru-baru ini?

2. Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata yang memiliki
hubungan dengan nama-nama agama, kitab suci, Tuhan dan termasuk juga kata ganti Tuhan.

Contoh:

Islam

Kristen

Buddha

Hindu

AL Quran

Injil

Weda

Allah

Yesus

Yang Maha Kuasa

Yang Maha Pengasih

Contoh kalimat:

Tunjukanlah hamba-Mu ke jalan yang benar, Yang Maha Kuasa.


100

Aku bertobat keapada-Mu, ya Tuhan Yang Maha Pengampun.

Agama-agama yang diakui di Indonesia antara lain Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan yang terbaru
Konghucu.

3. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan atau keagamaan
bila diikuti nama orang.

Contoh:

Haji Aria Nugraha

Sultan Mahmud ke 3

Kiyai Samsudin

Pastur Paulo

Biksu Citra Dharma

Raja Henry

Pangeran Harry

Ratu Maria

Contoh kalimat:

Kemarin saya bertemu dengan Haji Sanusi saat sedang melaksanakan shalat maghrib. (Benar)

Kata Pak Haji, “Jangan bicara sembarangan kalua tidak ada bukti” (Salah)

Iskandar Syah adalah Sultan yang sangat bijaksana. (Salah)

Pengangkatan Sultan Iskandar Syah sebagai sultan yang baru sangat meriah. (Benar)

4. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama setiap nama jabatan, atau pangkat yang diikuti oleh
nama orang, instansi tertentu, atau tempat.

Contoh:

Presiden Joko Widodo

Bapak Gubernur Ridho

Menteri Perikanan dan Kelautan

Walikota Bandar Lampung

Jenderal Soedirman

Contoh Kalimat:

Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi istana presiden di Bogor.

Indonesia memiliki seorang jendral yang gagah berani yang bernama Jendral Soedirman.
101

Pagi ini gubernur bertemu dengan Bapak Walikota Bandar Lampung.

5. Huruf kapital digunakan pada huruf awal di setiap unsur-unsur nama orang.

Contoh:

Aria Nugraha

Muhammad Ibnu Batuta

Putri Annisa Siti Zahara Sari

Catatan: huruf kapital tidak digunakan pada nama-nama pada huruf pertama kata bin, binti dan alias.

Contoh:

Aria Nugraha bin Muhammad Nassir

Muhtia Azzahra binti Suprapto

6. Huruf kapital tidak digunakan pada huruf awal nama orang, tempat geografis, kota, yang digunakan
sebagai nama ukuran, nama makanan dan nama satuan.

Contoh:

pisang Ambon

tahu sumedang

15 pascal

mesin diesel

gula jawa

jeruk bali

kunci inggris

Contoh kalimat:

Saat berkunjung ke Ambon, aku membeli pisang ambon yang terkenal itu.

Ibu menyuruhku untuk membeli jeruk bali, gula jawa sementara ayah memintaku untuk membeli
kunci inggris.

7. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama suku, bangsa, Negara dan bahasa.

Contoh:

bangsa Indonesia

suku Lampung

orang Dayak
102

bahasa Inggris

Contoh kalimat:

Suku Lampung memiliki ciri-ciri yang unik yaitu, berbicara dengan bahasa Lampung, menulis dengan
aksara Lampung dan tinggal di rumah khas Lampung.

Catatan: Huruf kapital tidak digunakan jika menjadi kata sisipan.

Contoh:

Keinggris-inggrisan

Pengindonesian bahasa asing

Contoh kalimat:

Meskipun dia suku Batak, logat berbicaranya kejawa-jawaan.

8. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama di setiap nama bulan, tahun, peristiwa sejarah, hari-
hari khusus.

Contoh:

bulan Januari

tahun Masehi

hari Raya Idul Fitri

Perang Salib

Konferensi Meja Bundar

Proklamasi Kemerdekan

Contoh kalimat:

Tahun ini hari Raya Idul Fitri jatuh pada bulan Juli.

Aku bertemu dengannya pada hari Kamis di bulan Oktober.

Sejarah mengatakan perang terbesar di Indonesia adalah Perang Diponegoro.

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal pada nama khas dalam geografi.

Contoh:

Selat Sunda

Gunung Rajabasa

Danau Toba

Bukit Barisan Selatan


103

Pegunungan Semeru

Tanjung Harapan

Teluk Kiluan

Sungai Citarum

Rawa Bangke

Catatan: Huruf kapital tidak digunakan pada nama-nama geografi yang tidak khas.

Contoh:

Kapal itu berlayar meninggalkan teluk menuju Pulau Tangkil.

Aku sangat memimpikan untuk mendaki gunung tertinggi di Indonesia yaitu Gunung Semeru.

ikan-ikan yang berada di sungai tercemar oleh limbah.

Indonesia memiliki danau yang terbesar yaitu Danau Toba.

10. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama organisasi, badan atau lembaga, instansi
pemerintah, dan dokumen resmi Negara.

Contoh:

Undang-Undang Dasar 1945

Pancasila

Surat Supersemar

Kementrian Pendidikan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Contoh kalimat:

Hukum Indonesia berdasarkan undang-undang yang telah disepakati yaitu Undang-Undang Dasar
1945.

Adikku menajadi pegawai kementrian di Kementrian Hukum dan Ham.

11. Huruf kapital digunakan pada kata-kata sapan.

Contoh:

Pak

Buk

Tuan

Saudara
104

Anda

Catatan: Huruf kapital tidak digunakan pada kata acuan seperti ibu, bapak, kakak, saudara, dan lain-
lain.

Contoh kalimat:

Bagaimana perasaan Anda?

Selamat pagi Pak?

Permisi Buk, apakah ibu melihat ibu yang memakai baju putih lewat sini.

Hay Kak, perkenanlkan ini adalah kakakku yang pertama

Ada yang bisa saya bantu Tuan? sepertinya tuan muda sedang bingung.

12. Huruf kapital digunakan pada setiap huruf awal pada setiap kata di judul buku, tulisan, artikel, dan
lain-lain.

Contoh:

Berlayar ke Ujung Samudra yang Luas

Manfaat dari Olahraga untuk Kesehatan Tubuh

Nyanyian tentang Alam di Gunung yang Permai

Catatan: kata-kata yang tidak bisa berdiri sendiri atau kata tugas seperti “ke, di, untuk, dari, tentang,
yang” tidak menggunakan huruf kapital.

13. Huruf kapital digunakan sebagai singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.

Contoh:

Dr.

Prof.

S.Pd

Ny.

Sdr.

K.H.

Tn.

Contoh:

Di kampusku ada seorang professor yang baik dia adalah Prof. Subagyanto.

Dia mengatakan bahwa Dr. Aria Nugraha meraih gelar doktornya di Amerika.
105

29. TANDA BACA

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada
suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga
intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa,
lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Tanda titik (.) adalah tanda baca yang digunakan untuk menandakan akhir sebuah kalimat. Tanda titik
(.) disebut juga sebagai jeda panjang untuk mengambil napas. Tanda titik juga digunakan pada akhir
singkatan gelar, jabatan atau pangkat.

Contoh

Rina pergi ke pasar.

Ibu dan ayah berangkat ke kota.

Saya bermain bola bersama teman-teman di lapangan.

Tanda koma (,) adalah tanda baca yang digunakan untuk memberikan jeda sejenak. Biasanya tanda
koma (,) digunakan pada kalimat majemuk baik yang menggunakan kata penghubung maupun yang
tidak menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Tanda koma juga menjadi pemisah pada rincian
atau unsur-unsur dalam sebuah kalimat. Selain itu tanda koma menjadi pemisah petikan langsung
dalam sebuah kalimat.

Contoh

Sehari sebelum saya berangkat, ibu sudah membereskan semua barang bawaan saya.

Ayah pulang dari kota membawa oleh-oleh berupa baju, celana, makanan, dan beberapa hasil
kerajinan tangan.

Pertempuran sudah berlangsung lebih dari tiga jam, banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak.

3. Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua (:) adalah tanda yang digunakan untuk menyatakan akhir sebuah pernyataan yang
diikuti pemerian. Tanda titik dua juga digunakan pada teks drama atau percakapan langsung.

Contoh

Fakultas pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki lima jurasan: Matetika, Bahasa
Indonesia, Fisika, Bahasa Inggris, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Film: Perempuan Berkalung Sorban

Sutradara: Hanung Bramantio

Produser: Chand Parwez Servia


106

3. Saya: Kakak saya mau berangkat sekarang!

Kakak: Sudah pamit sama ibu?

Saya: Sudah kak.

4. Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma (;) adalah tanda yang digunakan untuk menjadi pengganti kata penghubung dalam
kalimat majemuk setara.

Contoh

Hari semakin sore; Ayah belum pulang juga.

Rina membaca buku di kamar; Ibu memasak sayur di dapur; Adik bermain di beranda.

5. Tanda Tanya (?)

Tanda tanya (?) adalah tanda yang mengakhir sebuah kalimat tanya.

Contoh

Siapa nama kamu?

Apa yang kamu inginkan?

Bagaimana kamu bisa sampai disini?

Kapan kamu tiba?

Dimana daerah asal kamu?

Mengapa kamu kesini?

6. Tanda Seru (!)

Tanda seru (!) adalah tanda yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat seruan.

Contoh

Cuci mobil itu sekarang!

Pergi dari sini!

Ambilkan buku itu!

7. Tanda penyingkat (')

Tanda penyingkat adalah tanda yang digunakan untuk menyingkat tahun.

Contoh

Semua aturan sudah jelas dalam UUD '45


107

8. Tanda Petik tunggal ('...')

Tanda petik tunggal adalah tanda yang digunakan untuk mengapit petikan dalam petikan lain. Tanda
petik tunggal juga digunakan untuk mengapit penjelasan kata atau kalimat asing.

Contoh

"Dia memohon padaku 'Tolong selamatkan anak saya', Saat itu aku ingin sekali menolongnya" kata
paman.

9. Tanda Petik Dua ("...")

Tanda petik dua (")adalah tanda yang digunakan untuk mengapit kutipan dari pembicara langsung.
Tanda petik dua juga digunakan untuk mengapit judul sebuah tulisan seperti judul buku, syair atau
lainnya jika ditempatkan dalam kalimat.

Contoh

"Jangan makan buah itu!" kata ayah.

Ibu mengatakan "Jangan keluar rumah jika sedang hujan, sangat berbahaya".

10. Tanda Elipsis (...)

Tanda elipsis (...) digunakan pada penulisan sebuah petika yang tidak sempurna, atau hanya
mengambil bagian tertentu, tidak mengutip secara keseluruhan.

Contoh

Menurut wikipedia "tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
tulisan dan juga intonasi serta jeda yang diamati sewaktu pembacaan...".

11. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung digunakan untuk menyambungkan unsur kata ulang

Contoh

Adik berlari-lari kecil menuju ayah.

Kupu-kupu bermain riang di taman.

Acara makan-makan sudah selesai, saatnya membersihkan semua ruangan.

12. Tanda Garis Miring (/)

Tanda garis miring digunakan untuk menggantikan kata dan, atau, per dan digunakan pada penomoran
nomor surat.

Contoh

Harga beras di pasar adalah Rp. 55.000/ kilo.

13. Tanda Kurung ()


108

Tanda kurung () adalah tanda yang digunakan untuk mengapit tambahan penjelas atau memperjelas
sebuah kata baik berupa angka atau huruf. Contoh penggunaannya bisa dilihat pada setiap item
pembahasan tanda baca ini.

14. Tanda Kurung Siku ([...])

Tanda kurung siku ([...]) adalah tanda yang digunakan untuk mengapit keterangan dalam sebuah
kalimat penjelas yang sudah diapit oleh tanda kurung.

Contoh

Untuk mengerjakan tugas matematika ini (Cara mencari luas segitiga ada pada BAB V [ lihat halaman
350] dalam buku yang dibagikan dosen kemarin).

Penggunaan tanda baca dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan. Sebagai contoh
penggunaan tanda baca titik dalam bahasa internet bisa digunakan untuk memisahkan nama domain
dan ekstensi domain contoh seperti vebma.com. Tanda baca lainnya yang bisa ditemukan adalah tanda
& untuk menggantikan kata 'dan'.
109

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelmateri.com/2015/11/laporan-adalah-pengertian-fungsi-manfaat-ciri-jenis-
macam.html

https://www.sekolahpendidikan.com/2017/12/definisi-detail-atau-pengertian.html

http://www.pelajaran.co.id/2017/26/pengertian-cerita-rakyat-ciri-ciri-jenis-dan-contoh-cerita-
rakyat.html

http://mengakujenius.com/tajuk-rencana-pengertian-ciri-tujuan-dan-contoh-lengkap/

http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-surat-fungsi-jenis-
beserta.htmlhttp://aprita14.blogspot.co.id/2013/05/makalah.htmlhttps://notepam.com/teks-
biografi/

http://materi4belajar.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-puisi-ciri-ciri-jenis-unsur.html

http://www.studiobelajar.com/pantun-pengertian-jenis-contoh/

http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-pantun-ciri-pantun-macam.html

http://definisipengertian.net/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-dan-jenis-
paragraf/http://woocara.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-pidato-tujuan-pidato-metode-
pidato.html

http://gopengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-cerpen-ciri-ciri-struktur-unsur-intrinsik-
unsur-ekstrinsik.html

http://www.artikelmateri.com/2016/03/novel-adalah-pengertian-unsur-intrinsik-
ekstrinsik.htmlhttp://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Ciri-Jenis-dan-Cara-Menulis-Karya-
Tulis-Ilmiah-adalah.html

http://kemahasiswaan.uui.ac.id/berita-55-pengertian-karakteristik-dan-jenisjenis-karya-tulis-
ilmiah.html

http://www.yuksinau.id/resensi-pengertian-unsur-jenis-tujuan-manfaat/

http://materibahasa.com/pengertian-resensi-syarat-unsur-dan-tujuannya/

http://www.ilmusahid.com/2014/11/pengertian-jenis-unsur-fungsi-dan-tujuan-
proposal.htmlhttp://www.pelajaran.co.id/2017/19/pengertian-proposal-fungsi-tujuan-unsur-dan-
macam-macam-bentuk-proposal.html

http://gopengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-drama-jenis-jenis-drama-unsur-unsur-
drama.html

https://santaidamai.com/pengertian-drama/
110

http://forum.teropong.id/2017/01/20/pengertian-artikel-ciri-ciri-artikel-dan-jenis-
artikel/http://www.dosenpendidikan.com/artikel-pengertian-ciri-tujuan-manfaat-
jenis/http://kututugas.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-opini-dan-fakta-beserta.html

http://www.kuliah.info/2015/05/pengertian-contoh-dan-perbedaan-fakta.html

https://intipena.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-ciri-ciri-kritik-dan-esai-lengkap-beserta-
contohnya.html

http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2011/12/esai-dan-kritik-sastra.html

https://blog.ruangguru.com/hal-hal-penting-pada-penulisan-kritik-dan-esai

http://www.studiobelajar.com/majas-pengertian-jenis-
contoh/http://www.bimbelbahasaindonesia.com/2016/02/pengertian-silogisme-beserta-jenis-
dan.html

http://mahniar21.blogspot.co.id/2015/02/peribahasa-ungkapan-dan-
majas.htmlhttp://www.spengetahuan.com/2016/11/pengertian-grafik-beserta-tujuan-fungsi-dan-
jenisnya-lengkap.html

rocketmanajemen.com/definisi-tabel/

http://sitifatimahsim.blogspot.co.id/2015/04/tabel-dan-jenis-jenis-tabel-tabel.html

http://rocketmanajemen.com/definisi-diagram-macam-jenis/

https://dosenbahasa.com/konjungsi

http://www.materikelas.com/konjungsi-pengertian-macam-macam-dan-contoh-
konjungsi/https://dosenbahasa.com/contoh-makna-istilah

http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-
gurindam.htmlhttp://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-akronim-
lengkap.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-penggunaan-huruf-kapital-dalam-bahasa-
indonesia.html

https://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-cara-penulisan-
huruf.htmlhttps://st4in.wordpress.com/2011/11/16/pengertian-tanda-baca-dan-fungsinya/

https://www.kata.co.id/Pelajaran/Pengertian-Tanda-Baca/524

Anda mungkin juga menyukai