-- 1/5 . DITETAPKAN OLEH: DIREKTUR, STANDAR TANGGALTERBIT: PROSEDUR OPERASIONAL dr. Rakhmat Malik NIP.196505022002121001 PENGERTIAN Pemantapan mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang terjadi pada tiap tahap pemeriksaan sehingga diperoleh hasil yang tepat dan teliti. Pemantapan mutu internal laboratorium dilakukan terhadap semua pasien yang memerlukan pemeriksaan di laboratorium yang meliputi: 1. Tahap Pra-Analitik - Persiapan pasien - Pengambilan bahan - Penampungan bahan - Penyimpanan bahan - Pengiriman bahan 2. Tahap Analitik - Persiapan reagen/bahan pemeriksaan - Persiapan alat - Kalibrasi alat - Pelaksanaan pemeriksaan 3. Tahap Post-Analitik - Pencatatan dan pelaporan hasil - Pelaporan hasil pemeriksaan RSUD MAJENE PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
-- 2/5 . TUJUAN Untuk menjamin keabsahan hasil yang dikeluarkan, dengan melakukan uji ketelitian, uji ketepatan, deteksi adanya kesalahan baik acak maupun sistemik KEBIJAKAN 1. Keputusan Bupati Majene Nomor 1623/HK/KEP- BUP/V/2013, tanggal 15 Mei 2013, tentang pembentukan Tim Penyusun SPO RSUD Kabupaten Majene. 2. Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Majene Nomor 13/RSU_SK/VIII/2013, tanggal 1 Agustus 2013 tentang pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan RSUD Majene. PROSEDUR A. Mengkalibrasi Alat : Alat yang perlu dikalibrasi adalah : -Centrifuge -Mikropipet -Kulkas Kalibrasi alat dilakukan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Makassar dan diberi sertifikat B. Melakukan uji Ketelitian-Ketepatan : -Menggunakan bahan control yang sudah diketahui nilainya yaitu bahan control Assayed -Bahan control Assayed dapat digunakan untuk : Uji ketepatan & ketelitian, uji kualitas reagen, uji metode pemeriksaan Uji ketelitian : Menggunakan bahan control Assayed Dilakukan 2 priode yaitu : RSUD MAJENE PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
-- 3/5 . a. Priode pendahuluan : Digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik -Pemeriksaan bahan control bersama specimen setiap hari kerja -Setiap nilai dicatat dalam formulir -Setelah didapat 25 nilai pemeriksaan, dihitung : Nilai rata-rata (mean), Standart Deviasi (SD), Koefisien Variasi (CV), Batas peringatan (mean ±2 SD) dan batas control (mean ±3 SD) -Nilai mean dan SD yang diperoleh dipakai sebagai nilai rujukan priode control -Bila nilai Bacth ganti baru harus dimulai periode pendahuluan lagi b. Periode control : Menentukan validitas pemeriksaan pada hari tersebut -Bahan control diperiksa setiap hari kerja -Catat nilai pada formulir priode control -Dihitung penyimpangannya terhadap nilai rujukan dalam satuan SD, dengan rumus sbb : Satuan SD = Xi – mean SD Satuan SD yang diperoleh diplot pada kertas grafik control Evaluasi Hasil : - Apabila hasil pemeriksaan terletak didalam batas perhitungan (mean + 2SD) maka hasil RSUD MAJENE PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
-- 4/5 . pemeriksaan bahan control dinyatakan terkontrol baik sehingga seluruh pemeriksaan specimen pada hari pemeriksaan tersebut dianggap dapat diterima hasilnya - Apabila hasil pemeriksaan terletak didaerah peringatan (mean + 2SD sampai mean + 3SD), maka kemungkinan terjadi penyimpangan hasil pemeriksaan bahan control sehinggaperlu diteliti prosedur pemeriksaannya tetapi belum perlu dilakukan pemeriksaan ulang - Hasil pemeriksaan dinyatakan menyimpang apabila : 1. Ada hasil pemeriksaan bahan control terletak diluar kontrol (mean + 3SD) 2.Hasil pemeriksaan bahan control selama 2 kali berturut-turut terletak diluar batas peringatan (mean + 2SD) pada pihak yang sama - Menggunakan serum control yang telah diketahui nilai kontrolnya - Dilihat hasil pemeriksaannya terletak di dalam/di luar rentang nilai control - Bila hasil terletak di dalam rentang nilai control maka dianggap hasil pemeriksaan bahan control tepat sehingga hasil pemeriksaan specimen juga tepat RSUD MAJENE PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
-- 5/5 . - Bila terletak diluar rentang nilai control, dianggap hasil pemeriksaan bahan control tidak tepat, sehingga hasil pemeriksaan specimen juga tidak tepat