Di susun oleh :
Dian Aliza Pratidina, S.Pd
19280418010138
https://media.neliti.com/media/publications/67298-ID-algoritma-criss-crosss-dan-
branch-and-bo.pdf
Algoritma Criss-cross dan Branch and Bound dalam Pemrograman Linier Integer, Studi
Kasus: Produksi Pangan
Criss-cross Algorithm and Branch and Bound in Integer Linear Programming, Case
Study:Food Production
Langkah 1 (Pengidentifikasian)
Terdapat tiga buah roti yang akan dipertanyakan jumlah produksinya yakni pastel tutup,
roll batik, dan roti mandarin. Masing-masing roti sudah tersimpan takaran dari bahan
bakunya, dimana dalam produksi ini memiliki batasan adalah minimal satu buah roti
masing-masing harus diproduksi, sementara batasan bahan baku yang harus dipenuhi
adalah gula pasir tidak melebihi 3.000 gram, tepung tidak melebihi 20.000 gram, telur
100 butir, margarin 10.000 gram dan penggunaan listrik yang tidak bisa melebihi angka
8.000 rupiah, dengan asumsi harga listrik Rp 500,00 per Kwh dan semua roti memiliki
keuntungan yang sama. Tujuan utama kasus ini adalah berapa roti yang harus diproduksi
untuk masing-masing jenis roti sehingga mampu memaksimalkan keuntungan.
Langkah 2 (Pendefinisian)
Dari kasus tersebut bentuk matriks pemodelan pemrograman linier yang terjadi
setelah dilakukan penyamaan satuan untuk bahan baku dan penggunaan daya listrik
adalah sebagai berikut :
Langkah 3 (Penyelesaian)
Nilai perbandingan keuntungan tiap roti dibuat berbeda-beda agar bisa menghasilkan
variasi hasil dan jumlah proses pencabangannya, hal ini dikarenakan nilai perbandingan
keuntungan tiap roti atau nilai variabel fungsi tujuan bisa dengan mudah merubah variabel
dominan:
Dimana:
VR3,VR6, dan VR10: nilai variabel fungsi tujuan,
nR3,nR6 dan nR10: jumlah masing masing variabel fungsi tujuan,
Hmax: hasil maksimum dari fungsi tujuan berdasarkan batasan-batasan yang ada. Berdasarkan
data tersebut diperoleh nilai integer melalui proses branch and bound seperti pada Tabel 2.
Dimana:
nR3i, nR6i, dan nR10i: jumlah masing-masing variabel fungsi tujuan yang bernilai bulat,
Hmax: hasil maksimum dari fungsi tujuan dengan nilai bulat,
HPB: hasil maksimum dari fungsi tujuan dengan nilai bulat menggunakan model pembulatan ke
bawah untuk nilai nR3,nR6,nR10,
nCab: banyak pencabangan yang dibentuk,
niCab: urutan pencabangan yang menemukan nilai global optimal integer,
nCC: banyaknya iterasi criss-cross yang dilakukan.
Efisiensi yang dilakukan pada algoritma branch and bound ini ditunjukkan pada Tabel 3 yaitu
Tabel hasil perhitungan sisa bahan baku yang didapat dari batasan bahan baku dikurangi
dengan penggunaan berdasarkan roti yang dihasilkan.
Sebagai keterangan pada Tabel 3.
SL adalah sisa penggunaan listrik, SG adalah sisa gula, STp adalah sisa tepung, SM adalah sisa
margarin, STl adalah sisa telur. Tabel 3 menunjukan dengan menggunakan pemrograman
linier integer ini nilai salah satu bahan baku yang digunakan bisa digunakan semaksimal
mungkin. Kombinasi sisa bahan baku yang ada pada Tabel sudah tidak bisa digunakan untuk
membuat sebuah roti lagi, yang dikarenakan salah satu bahan baku dari rotinya habis atau
tidak mencukupi.
Langkah 4 (Penginterpretasian)
Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan, algoritma criss-cross dengan branch and
bound dapat digunakan untuk mencari nilai integer dalam kasus optimalisasi produksi
makanan. Dalam mencari nilai maksimum integer, algoritma branch and bound bekerja
dengan membuat pencabangan pilihan untuk nilai desimal ke nilai integer atas atau bawah
dari salah nilai desimal yang muncul. Nilai integer atas dan bawah yang dicabangkan
diwujudkan dengan memberi fungsi pembatas tambahan pada matriks inisialisasinya.
Rollins, Ambrose dan Reigns membeli kaos, celana dan sepatu bersama-sama, mereka
membawa uang masing-masing Rp 200.000,-. Ambrose membeli 1 kaos, 1 celana dan 2
pasang sepatu tetapi uang yang ia punya masih kurang Rp 5.000,- sehingga Ia meminjam
uang pada Reigns. Reigns sendiri membeli 3 kaos, 1 celana dan 1 pasang sepatu dan
masih memiliki sisa uang Rp 10.000,- setelah dipinjam oleh Ambrose sedangkan Rollins
membeli 2 kaos, 2 celana dan 1 pasang sepatu dan tidak mempunyai uang sisa. Tentukan
:
1. Model matematika dari soal cerita diatas
2. Harga 1 buah kaos, 1 celana dan 1 pasang sepatu
1. Membuat pemisalan untuk setiap barang yang dijual menjadi sebuah variabel, yaitu :
Kaos = a
Celana = b
Sepatu = c
2. Menerjemahkan setiap kalimat dalam soal menjadi persamaan linear tiga variabel:
a. Ambrose membeli 1 kaos, 1 celana dan 2 pasang sepatu tetapi uang yang ia punya
masih kurang Rp 5.000,- sehingga Ia meminjam uang pada Reigns.
diubah menjadi :
a + b + 2c = (200.000 + 5.000)
a + b + 2c = 205.000
b. Reigns sendiri membeli 3 kaos, 1 celana dan 1 pasang sepatu dan masih memiliki sisa
uang Rp 10.000,- setelah dipinjam oleh Ambrose
diubah menjadi :
3a + b + c = (200.000 – 5.000 – 10.000)
3a + b + c = 185.000
c. Rollins membeli 2 kaos, 2 celana dan 1 pasang sepatu dan tidak mempunyai uang sisa
diubah menjadi :
2a + 2b + c = 200.000
{
3. Mencari nilai tiap variabel dengan menggunakan metode eliminasi subtitusi
a b 2c 205000
_ (4)
3a b c 185000
2a c 20000
Eliminasi variabel b pada (2) dan (3)
3a b c 185000 x2
2a 2b c 200000
6a 2b 2c 370000 (5)
2a 2b c 200000
4a c 170000
Eliminasi variabel c pada (4) dan (5)
2a c 20000
4a c 170000
6a 150000
150000
a
6
a 25000
4 25000 c 170000
100000 c 170000
c 170000 100000
c 70000
Subtitusi a dan c ke persamaan (1)
a b 2c 205000
165000 b 205000
b 205000 165000
b 40000
Maka didapat harga masing-masing barang, yaitu :
a = kaos = Rp 25.000,-
b = celana = Rp 40.000,-
c = sepatu = Rp 70.000,-
c) Alternatif penyelesaian soal ini bisa juga menggunakan metode determinan, dengan
bantuan Ms. Excel. Berikut lampirannya :
Pada iterasi ke-23 didapat nilai a = 25.000, y = 40.000 dan z = 70.000 (dalam rupiah). Artinya
harga 1 buah kaos adalah Rp 25.000,00, 1 buah celana seharga Rp 40.000,00 dan 1 pasang sepatu
seharga Rp 70.000,00.
3. Nilai Viskositas air µ dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini:
T(oC) 103 Ns / m 2
0 1,792
10 1,308
30 0,801
50 0,549
70 0,406
90 0.317
100 0,284
Perkirakan harga viskositas air µ pada temperature 40o menggunakan polinom Newton
Penyelesaian :
f x1 f x0 1,308 1, 792
f x1 , x0 0, 0484
x1 x 0 10 0
f x2 f x1 0,801 1,308
f x2 , x1 0, 02535
x2 x 1 30 10
f x3 f x2 0,549 0,801
f x3 , x2 0, 0126
x3 x 2 50 30
f x4 f x3 0, 406 0,549
f x4 , x3 0, 00715
x4 x 3 70 50
f x3 , x2 , x1 f x2 , x1 , x0 0, 000319 0, 000768
f x3 , x2 , x1 , x0 0, 00000898
x3 x 0 50 0
f x4 , x3 , x2 f x3 , x2 , x1 0, 000136 0, 000319
f x4 , x3 , x2 , x1 0, 00000305
x4 x 1 70 10