Catatan
Fauna
Flora
Fotografi
Sport
Tips
Traveling
1.518 views
HomeFloraPembentukan Bonsai
Pembentukan Bonsai
22 Desember 2009
Save
Catatan Ringan. Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah
artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan
keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk
pohon aslinya di alam bebas. Secara umum bonsai berbentuk segi tiga asimetris.
Ada lima gaya dasar bonsai :
Tegak lurus (chokkan)
Tegak berliku (tachiki)
Miring (shakan)
Setengah menggantung (han kengai)
Menggantung (kengai)
Selain lima gaya dasar, masih ada gaya lain yang merupakan perkembangan dari kelima gaya
dasar tersebut antara lain :
Sapu terbalik (hokizukuri)
Tertiup angin (pukinagashi)
Terpelintir (nejikan)
Tumbuh di batu (ishizuki)
Mencengkram batu
Menonjolkan akar (neagari)
Cabang merunduk (shidarezukuri)
Bebas (bunjin)
Tumbuh dari batang (ikadabuki)
Akar terjalin (netsunagari)
Untuk menjadikan bonsai berbentuk indah dan alami perlu dilakukan pembentukan bonsai
(training) yang meliputi :
– Pengaturan cabang, ranting dan anak ranting.
– Pengawatan.
– Perundukan dengan ikatan tali.
– Pemangkasan batang, cabang, ranting, daun atau tunas daun.
– Koreksi bonsai
Pengaturan Cabang
Untuk bonsai dengan gaya dasar tegak, tegak berliku dan miring, pengaturan cabang adalah
sebagai berikut :
Untuk bonsai dengan gaya
dasar miring, cabang pertama arahnya berlawanan dengan kemiringan batang. Jarak antar
cabang sebaiknya tidak merata, renggang pada bagian bawah dan makin keatas makin rapat.
Pengawatan
Pengawatan dilakukan untuk membantu pembentukan (membetulkan lekukan atau arah) batang,
cabang atau ranting. Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga atau aluminium karena tidak
berkarat sehingga tidak meracuni tanaman. Besar kawat yang dipakai sekitar sepertiga dari
besar batang, cabang atau ranting yang dililit. Kalau terpaksa bisa menggunakan 2 buah kawat
sekalogus asal antar kawat tidak saling menindih. Sudut lilitan kawat kira-kira 45 derajat dengan
jarak yang relatif sama.
Ikatan Tali
Untuk membengkokkan cabang ke arah bawah selain dengan kawat dapat juga dengan tarikan
tali (tali rafia). ikatkan salah satu ujung tali ke cabang yang akan ditarik kebawah dan ujung tali
satunya diikatkan ke pangkal batang, pangkal akar atau pot.
Pemotongan/Pemangkasan
Pemotongan dimaksudkan untuk memberi bentuk pada bonsai dengan membuang atau
memendekkan batang, cabang atau ranting.
Untuk pemotongan (pembuangan) cabang sebaiknya pada pangkal cabang tersebut dipotong
datar (tidak menyisakan bekas cabang) atau agak melengkung ke dalam batang agar luka bekas
potongan cepat tertutup kulit batang. Begitu juga dengan pemotongan ranting pada cabang.
Pada pemendekan cabang atau ranting, pemotongan dilakukan miring dengan luka potongan
menghadap ke atas agar luka potongan cepat kering dan menutup.
Pembuangan tunas daun sebaiknya dilakukan secepat mungkin sebelum daun muda terbentuk
agar tidak terlalu banyak energi yang terbuang akibat pemotongan tersebut. Tujuan
pembuangan tunas atau daun muda adalah menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang
tidak diperlukan. Khusus pada pengurangan daun pada salah satu cabang atau ranting adalah
untuk menyeimbangkan ukuran cabang terhadap batang atau ukuran ranting terhadap cabang.
Biasanya makin banyak daun pada canang maka pertumbuhan membesar cabang tersebut lebih
cepat dibandingkan dengan cabang yang daunnya sedikit, jadi perbanyaklah daun pada
cabang/ranting yang akan diperbesar ukurannya dan sebaliknya kurangi daun pada
cabang/ranting yang ukurannya melebihi standar. Ukuran yang baik bagi cabang adalah
sepertiga dari ukuran batang dimana cabang tersebut berada.
Koreksi
Koreksi adalah penyempurnaan bentuk bonsai (atau bakalan bonsai) yang sudah terlanjur salah.
Beberapa kesalahan tersebut dapat dilihat pada gambar :
Related Post
Alpukat
Kembang Kertas
Tabulampot Rambutan
Tags:bonsai
8 komentar
1.
Ultimate12
hai…
salam knl juga…
nice blog…
11 Juni 2018Balas
2.
enny
salam kenal juga yahhhh…blognya bagus banget.Top markotop..
enny
11 Juni 2018Balas
3.
4.
yonas
wah bagus sekali artikelnya, hebat banget.
11 Juni 2018Balas
5.
john oriwis
terima kasih info nya bang….
11 Juni 2018Balas
6.
Ficus benyamina
aku pakai kapur sirih campur belerang, direbus, lalu didiamkan, ambil bagian atasnya,
endapannya dibuang.
11 Juni 2018Balas
7.
john oriwis
tenks artikelnya…
saya penggemar bonsai dari Maumere, Flores NTT
mau tanya ni bang…kapur yang dipakai buat campuran belerang untuk bonsai kapur apa di
pakai ?
kapur labur ? kapur sirih atau kapur tulis ?
tenks sebelumnya…
11 Juni 2018Balas
8.
tolong komentarnya ya
Add Comment
Terlaris
Mengenal Beringin
Komentar Terbaru
wisata kalimantan pada Khasiat Kacang Panjang
Roosty pada Jeruk Nipis dan Khasiatnya
Toko Aquatic pada Budidaya Ikan Nila di Pekarangan
Nadhifah pada Nama-Nama Unsur Kimia dan Penemunya
Fitria pada VCO, Minyak Kelapa Murni
Login