Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pengertian
LKPD dapat diartikan sebagai panduan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar.
LKPD dapat juga diartikan sebagai “lembaran kertas” yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik.

Macam-macam LKPD
1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
2. LKPD membantu PD menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
ditemukan
3. LKPD yang berfungsi untuk menuntun belajar
4. LKPD untuk penguatan
5. LKPD yang berisi petunjuk praktikum

Macam kegiatan belajar yang memerlukan LKPD:


1. Menyimak
2. Berdiskusi
3. Mengamati
4. Bereksperimen
5. Praktikum atau percobaan
6. Berdebat, dll.
Lampiran

Contoh LKPD
Contoh 1: LKPD untuk SD Kelas II

Kegiatan Menyimak

Topik: Mengapa Bumiku Berguncang?


Tujuan:
1. Siswa dapat membaca dengan baik.
2. Siswa mengerti isi bacaan.
3. Siswa dapat melakukan dialog.
4. Siswa dapat menerangkan proses terjadinya gempa bumi.
5. Siswa mengerti cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.

Prosedur:
1. Ajak voluntir sebanyak tiga orang siswa
2. Siswa pertama membaca dengan keras bacaan yang tersedia
3. Siswa ke dua dan ke tiga berperan sebagai Udin dan Ayah melakukan dialog.
4. Siswa pertama membacakan pertanyaan satu per satu dan kelas mencoba menjawab
pertanyaan.

BACAAN
Udin siswa kelas II Sekolah Dasar
Dia tinggal di Kota Yogyakarta.
Pagi itu pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006, Udin bangun tidur agak
kesiangan.
Dengan tergesa-gesa Udin bersiap-siap ke sekolah.
Saat Udin baru saja memakai sepatu di teras depan rumahnya, tiba-tiba
tubuhnya bergoyang-goyang.
Udin sangat ketakutan.
Sambil menangis dan berteriak memanggil ibunya, Udin berlari ke halaman
rumahnya yang luas
Sampai di halaman dan gempa bumi sudah reda, Udin masih terus menangis
dan memanggil-manggil ibunya.
Beberapa saat ibu dan bapaknya menghampiri dan memeluk Udin.
Bersyukur sekali keluarga Udin selamat.
Mereka semua akhirnya menuju tempat pengungsian, karena memang atap
rumahnya banyak yang roboh.
Di tempat pengungsian Udin berbincang-bincang dengan bapaknya.
Dialog
Udin : Pak, mengapa bumi bisa berguncang seperti tadi ya?
Bapak : Peristiwa itu namanya gempa bumi
Udin : Udin tahu pak, tapi mengapa bisa terjadi dan mengapa pagi-pagi
sekali
Bapak : Ya nak, gempa bumi itu terjadinya kapan saja, tiba-tiba dan cepat.
Gempa bumi disebabkan karena di dalam bumi kita sangat panas
Udin : Mengapa panas di dalam bisa menyebabkan bumi berguncang
pak?
Bapak : Oh...ya bapak jelaskan. Panas di dalam bumi lama lama mendorong
lapisan-lapisan bumi di bagian atasnya sampai di bagian
permukaan bumi
Udin : lapisan-lapisan bumi..............., apa itu pak?
Bapak : Ya bumi ini terdiri dari beberapa lapisan, termasuk kerak bumi di
bagian yang paling luar. Nanti di kelas V kamu akan belajar lebih
banyak tentang lapisan-lapisan bumi.
Gempa bumi dapat juga diakibatkan oleh runtuhan
gua kapur, daerah tambang dan ledakan nuklir.
Udin : Terima kasih pak, Udin jadi mengerti
Bapak : Ya, sekarang bapak segera ikut kerja bakti untuk membantu
para korban dan kamu tetap waspada serta jangan takut!

Sesudah membaca bacaan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


1. Di kota manakah Udin tinggal?
2. Kapan di kota Udin terjadi gempa bumi besar?
3. Apa yang dirasakan Udin saat gempa bumi terjadi?
4. Apa sajakah yang bisa menyebabkan gempa bumi?
5. Bagaimana Udin menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi?
Contoh 2, LKPD untuk SMP Kelas VII

Kegiatan Penyelidikan

A. Topik: Mari Kita Menemukan Sifat-Sifat Benda Cair


B. Tujuan:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat benda cair
Setiap hari kita mandi menggunakan air, minum sirup dan menggoreng
menggunakan minyak goreng. Air, sirup dan minyak goreng tersebut memiliki sifat-
sifat khas. Mari kita temukan sifat-sifat khas zat-zat cair tersebut dan mengapa
demikian.

C. Peralatan dan Bahan


 Berbagai benda cair (air, sirup dan minyak goreng)
 Gelas bermulut lebar serta gelas bermulut kecil dan tinggi masing-masing 3 buah
 Buku jurnal

D. Prosedur, Analisis dan Simpulan


1. Tuangkan air, sirup dan minyak goreng secara terpisah pada bermulut besar dan pendek

2. Gambarkan bentuk masing-masing zat cair di dalam gelas tersebut!

Bentuk Bentuk minyak


Bentuk air sirup goreng
3. Tuangkan air, sirup dan minyak goreng pada gelas II (bermulut kecil dan tinggi)

4. Gambarkan bentuk masing-masing zat cair di dalam gelas bermulut kecil dan tinggi

Bentuk Bentuk minyak


Bentuk air sirup goreng

5. Bagaimanakah bentuk-bentuk zat cair saat di gelas I?


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------Bagaimanakah bentuk-bentuk zat cair saat di gelas II?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------Bisa disimpulkan, bahwa bentuk zat cair adalah .......................................
bentuk wadahnya
6. Tuangkan air sirup dalam gelas I, kemudian ukur volume air sirup dengan
menggunakan silinder ukur.
7. Catat volume air sirup tersebut!
Volume air sirup dari gelas I adalah .............................
8. Tuang air sirup dari silinder ukur ke gelas II, kemudian tuangkan lagi ke silinder ukur
untuk mengetahui volumenya lagi.
9. Volume air sirup dari gelas II adalah............................
10. Bisa disimpulkan, bahwa volume zat cair adalah .................................
11. Hubungan antara partikel-partikel dan energi dalam zat padat bisa digambarkan
sebagai berikut.
12. Partikel-partikel zat cair mempunyai energi yang cukup untuk berpindah atau
mengembara. Gerak partikel-partikel ini menyebabkan zat cair ........................dan
..................... seperti wadahnya
13. Partikel-partikel zat cair saling berdekatan rapat, hampir serapat partikel-partikel zat
padat, zat cair juga mempunyai........................... yang tetap
Contoh 3, LKPD untuk SMP Kelas VII

Kegiatan Penyelidikan

Topik: Mari Kita Menjernihkan Air


Tujuan: 1. Mendeskripsikan ciri-ciri air keruh/kotor
2. Menjelaskan contoh cara menjernihkan air

Sumber air tawar dapat tercampur tanah, batu-batuan, ranting, dan benda-benda lain
yang tidak diinginkan. Benda-benda tersebut membuat air menjadi keruh. Penyaringan
air merupakan langkah penting dalam penjernihan air.

A. Peralatan dan Bahan


 botol plastik, dipotong separuh
 kain katun tipis
 pita karet
 kerikil yang bagus

B. Prosedur
1. Berkelompoklah masing-masing 4-5 orang dan kerjakan kegiatan berikut ini.
2. Buatlah sebuah model penyaringan air bersama anggota kelompokmu. Gunakan
bagian atas botol plastik sebagai corong. Gunakan karet untuk mengikat selembar kain
pada ujung corong. Pasanglah corong pada bagian bawah botol yang dipotong itu.
Tuangkan selapis kerikil yang bagus ke dalam corong itu. Kemudian, tuangkan juga
selapis pasir di atas kerikil. Bahan-bahan di dalam corong itu merupakan bagian sistem
penyaringan airmu.
3. Tuangkan air ke dalam toples plastik sampai kira-kira tiga per empat bagian.
Campurkan dua sendok tanah serta sedikit ranting dan daun ke dalam air itu. Tutuplah
toples itu serapat mungkin. Kocoklah campuran itu untuk membuat air berlumpur.
Campuran ini kemungkinan seperti air di waduk atau sungai yang keruh.
4. Diskusikan dengan teman kelompokmu dan ramalkan apa yang akan kamu lihat jika
kamu menuangkan air berlumpur itu melewati saringan. Catatlah ramalanmu itu.
5. Secara perlahan-lahan, tuangkan air berlumpur itu melewati sistem penyaringan dalam
corong. Amatilah bahan yang melewati corong dan masuk ke dasar botol plastik.
6. Catatlah pengamatanmu itu.

C. Analisis dan Simpulan


1. Bandingkan ramalanmu dengan hasil pengamatanmu.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Penyaringan merupakan satu langkah untuk membuat keluaran air aman digunakan.
Bagaimana penyaringan mengubah air berlumpur menjadi lebih jernih?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

3. Wujud zat apakah yang biasanya disaring dan wujud zat apakah hasil penyaringan?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

4. Apakah model penyaringan airmu itu menyerupai kerja PDAM untuk menghasilkan
air minum? Jelaskan.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

5. Jenis makhluk hidup apakah yang biasa hidup di air berlumpur? Jelaskan ciri-ciri
makhluk hidup tersebut!
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Contoh 4, LKPD untuk SMA Kelas X

Kegiatan Diskusi

A. Topik: Mengapa Terumbu Karang semakin Rusak?


B. Tujuan:
Setelah selesai mempelajari LKPD 4 ini diharapkan kalian mampu:
1. Menunjukkan contoh terjadinya perusakan lingkungan.
2. Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.
3. Menyebutkan perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan.
4. Membuat usulan alternatif pemecahan temuan masalah perusakan lingkungan.

C. Kegiatan
1. Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dalam topik pelajaran dan tujuan
belajar tersebut, cermatilah wacana yang diambil dari sumber-sumber terpercaya berikut.
Kemudian lakukan langkah-langkah lanjutannya!

WACANA 1

MENTAWAI, (KOMPAS) - Kondisi terumbu karang di sepanjang pantai Mentawai, dari segi kualitas,
sebenarnya mulai rusak. Pengambilan karang yang kurang selektif oleh masyarakat untuk
diperjualbelikan sebagai hiasan akuarium, menjadi salah satu penyebab. Selain itu, adanya indikasi
penangkapan ikan hias memakai racun diduga ikut menjadi penyebab kerusakan. Akibat racun ini pula,
jenis- jenis ikan tertentu termasuk lobster, terusik keberadaannya dan menjauh dari tepi pantai.
Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Sumbar, Ir Adi Mursito, Selasa (7/3),
mengatakan kerusakan terumbu karang terjadi hampir di sepanjang pantai Mentawai yang panjangnya
mencapai 72 kilometer. "Kami memang dilematis dengan persoalan ini. Di satu pihak, mereka menjual
karang untuk kebutuhan ekonomi, sedangkan di lain pihak, kondisi karang menjadi rusak. Jadi, kami
berharap konsumen bisa mengendalikan diri untuk tidak membeli batuan itu," ujar Adi. Menurut dia,
karena mengembalikan karang pada kondisi semula memerlukan waktu yang lama, maka upaya yang
dilakukan Kapedal lebih ke arah pencegahan agar kerusakan yang terjadi tidak makin parah. Upaya ini
dilakukan melalui pengawasan karang dengan melibatkan elemen masyarakat dan pemerhati
lingkungan.
Meski upaya pengawasan telah dilakukan, menurut Adi hal tersebut masih dirasa kurang. Selama ini,
kesadaran masyarakat yang masih minim menjadi kendala, sehingga diam-diam pengambilan karang
masih dilakukan. Dikatakan Adi, untuk mencegah kerusakan karang pihaknya memiliki gagasan untuk
melakukan konservasi wilayah pesisir Pantai tersebut. Upaya ini dilakukan lantaran Pantai Mentawai
merupakan salah satu pantai di Sumbar yang paling parah/rusak.
Sumber: KOMPAS, Edisi Kamis, 09 Maret 2006 (dimodifikasi)

2. Untuk wacana tersebut temukan dan rumuskan masalah yang terkandung di dalamnya.
3. Temukan jawaban atas permasalahan yang telah Anda susun ini dengan berdiskusi dan
atau mengkaji buku/majalah, atau sumber-sumber bacaan lainnya.
4. Rumuskan simpulan anda, kaitkan dengan contoh kerusakan lingkungan, penyebab, dan
alternatif pemecahannya
5. Siapkan hasil pekerjaan kelompok Anda ini untuk dikomunikasikan atau diskusikan
dengan kelompok lainnya!
D. Tempat Pengerjaan
............................................................................................................................................. ....................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................... ........................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................... ..............................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................

........... ..................(bila tempat ini kurang mencukupi, pengerjaan bisa di kertas terpisah).

Anda mungkin juga menyukai