Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN LANJUT USIA (PMT LANSIA)

Nomor : 440/B.V.KAK.USILA.0002.04/436.6.3.36/2017

A. PENDAHULUAN

Penduduk yang telah lanjut usia (lansia) merupakan untuk dari masyarakat
yang memiliki risiko tinggi mendapatkan masalah kesehatan, sehingga perlu
medapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini menurut
Depkes RI, lansia digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Kelompok lansia dini (pra lansia) : 45 – 59 Tahun

b. Kelompok lansia : > 60 Tahun

c. Kelompok lansia risiko tinggi : > 70 Tahun

Salah satu wujud nyata meningkatkan dan memelihara kesehatan


masyarakat khususnya lansia, Departemen Kesehatan Republik Indosia melalui
Dinas kesehatan kota Surabaya khususnya puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan bagi lansia dalam bentuk posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan
wahana pelayanan bagi kaum lansia yang dilakukan dari, oleh dan untuk kaum
lansia yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatis

B. LATAR BELAKANG

Penduduk yang telah lanjut usia merupakan unsur dari masyarakat yang
memiliki resiko tinggi mendapatkan masalah kesehatan, sehingga membutuhkan
makanan yang sehat dan bergizi guna mempertahankan daya tahan tubuh. Salah
satu bentuk perhatian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam
menyehatkan 10.870 penduduk yang telah lanjut usia yaitu dengan cara
memberikan makanan tambahan yang kaya akan gizi melalui program Pemberian
Makanan Tambahan bagi pra lansia dan lansia. Hal ini berarti perlu pula
meningkatkan pelayanan dan pembinaan kesehatan bagi lansia sesuai visi, misi
dan tata nilai Puskesmas Tenggilis.
Visi Puskesmas Tenggilis yaitu Pelayanan Puskesmas yang berkualitas dan
profesional untuk mencapai kesehatan masyarakat yang optimal. Misi Puskesmas
Tenggilis antara lain:

1. Melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berkualitas

2. Melaksanakan program Kesehatan secara profesional dan berintegritas.

3. Mendorong kemandirian bagi masyarakat

4. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan Kesehatan

Dalam rangka tewujudnya program pemberian PMT Usia Lanjut diperlukan


komitmen dan kerjasama, hal ini sejalan dengan Tata Nilai Puskesmas Tenggilis
yaitu:

1. Peran lintas sektor

- Unit TU berperan dalam pembuatan surat pemberitahuan.

- Program Gizi berperan dalam pelaksana kegiatan.

2. Peran lintas sektor

Kader berperan dalam pelaksanaan kegiatan.

Dalam rangka tewujudnya program pemberian PMT Usia Lanjut diperlukan


komitmen dan kerjasama, hal ini sejalan dengan Tata Nilai Puskesmas Tenggilis
yaitu:

1. Komitmen

2. Kerjasama

3. Disiplin

4. Profesional

5. Ikhlas

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.

C1. Tujuan Umum

Penyelenggaraan pemberian makanan tambahan bagi pra lansia dan lansia


adalah menyehatkan penduduk yang telah lanjut usia dengan cara memberikan
makanan tambahan yang kaya akan zat gizi melalui program pemberikan
makanan tambahan bagi pra lansia dan lansia.

C2. Tujuan Khusus

Program kegiatan pemberian makanan tambahan bagi pra lansia dan lansia ini
dimaksudkan juga untuk merubah perilaku keluarga supaya dapat memberikan
makanan yang sehat dan bergizi secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi pra lansia dan


lansia diberikan sebanyak 4 (empat) kali sebulan atau 48 kali selama 1 (satu) tahun.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Langkah – langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Penjadwalan pembagian PMT lansia yang berkoordinasi dengan kader


(berperan dalam pelaksanaan kegiatan dan penyebaran informasi kepada
sasaran)

2. Dilakukan pembagian PMT pada lansia oleh kader

3. Dilakukan pencatatan dan pelaporan pembuktian pelaksanaan kegiatan (kader


berperan dalam pelaporan PMT lansia)

4. Dilakukan monitoring terhadap kegiatan yang telah berjalan

F. SASARAN

Penyelenggaraan pemberian makanan tambahan bagi pra lansia dan lansia


di posyandu lansia di wilayah Puskesmas Tenggilis.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Terlampir

H. PEMBIAYAAN

Pembiyaan ini didanai oleh APBD Kota Surabaya


I. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Hasil pelaksanaan kegiatan ditulis di buku kegiata masing-masing pelaksana


kegiatan setiap selesai kegiatan. Monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
dilakukan oleh penanggung jawab program setiap bulan dan dilakukan evaluasi
pelaksaan kegiatan setiap 3 (tiga) bulan oleh Penanggung Jawab UKM dan
Penanggung jawab Program. Hasil evaluasi terhadap monitoring pelaksanaan
kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

- Pencatatan kegiatan pembagian PMT dicatat sesuai daftar hadir oleh kader,
pelaporan yang dilaporkan kader berupaa laporan kwitansi, nota, pembelian
undangan, daftar hadir kepada penanggung jawab program setiap 1 (satu)
bulan sekali untuk diverifikasi dan dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Tenggilis dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

- Laporan evaluasi kegiatan berisi ketepatan jadwal kegiatan, sasaran, hasil


kegiatan dan kendala yang dihadapi dalam kegiatan disertai dengan rencana
tindak lanjut. Laporan evaluasi kegiatan ini dibuat setiap 6 bulan sekali (akhir
Juni dan akhir Desember) dan ditujukan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Tenggilis.

Surabaya, 27 Desember 2017


Mengetahui,
Kepala UPTD. Puskesmas Tenggilis Penanggung Jawab Kegiatan

dr. Dessy J. Setia


NIP: 19671208 199603 2 002 Mu`ini
NIP. 196207031984032015

Anda mungkin juga menyukai