Anda di halaman 1dari 2

Amorphophallus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


(Dialihkan dari Bunga bangkai)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Amorphophallus
Bunga bangkai raksasa
(Amorphophallus titanum)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tidak
Angiospermae
termasuk):
(tidak
Monokotil
termasuk):
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Subfamili: Aroideae
Bangsa: Thomsonieae
Genus: Amorphophallus
Blume ex Decne.[1]
Spesies
Lihat pada teks.
Sinonim
 Brachyspatha Schott,
1856
 Conophallus Schott,
1856

Amorphophallus adalah nama marga tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Bunga dan
tumbuhan vegetatifnya (daun) tumbuh bergantian. Bunganya pada waktu-waktu tertentu
mengeluarkan bau bangkai yang keras, sehingga umum dinamai sebagai bunga bangkai.
Beranggotakan sekitar 200 spesies, herba berumbi ini menyebar di wilayah tropika dan
ugahari. Nama ilmiahnya berasal dari bentuk bunganya yang menyerupai penis rusak (Gr.:
amorphos, bentuk yang rusak; phallos, alat kelamin lelaki).[2]

Umbi dan bagian-bagian lain dari tanaman mengeluarkan getah yang gatal. Namun umbi dari
beberapa jenisnya dapat dimakan setelah diproses dengan cara tertentu, atau diolah lebih
lanjut menjadi tepung bahan kue-kue dan makanan lain.[3]

Pemerian
Tumbuhan berupa terna atau herba, dengan umbi di bawah tanah. Fase vegetatif (daun)
tumbuh bergantian dengan fase generatif (bunga dan buah). Beberapa jenis berukuran kecil,
namun beberapa yang lain tumbuh meraksasa. Umbi bulat gepeng atau agak gepeng, ada pula
yang agak silindris memanjang tak beraturan, hingga serupa wortel. Daun biasanya soliter
pada tumbuhan dewasa, jarang-jarang 2-3, meskipun kadang-kadang 2-3 helai pada yang
muda. Tangkai daun biasanya panjang, halus, jarang-jarang kasar berbintil, biasanya dengan
pola-pola loreng dari pelbagai warna dan bentuk. Helaian daun kurang lebih membundar
pada garis besarnya, majemuk, terbagi dalam 3 poros utama yang kurang lebih sama
besarnya, masing-masing terbagi-bagi lagi dalam anak-anak daun bentuk jorong-lonjong
hingga bentuk garis, dengan ujung meruncing atau berekor, anak daun yang ujung paling
besar.[4]

Perbungaan dalam tongkol soliter, jarang-jarang tumbuh bersama daun; ketika muda
terlindungi oleh seludang bentuk perahu; tongkol duduk, lebih pendek atau jauh lebih
panjang dari seludang. Tongkol kurang lebih terbagi atas bagian betina, di mana bunga-bunga
betina duduk berjejal-jejal; bagian jantan; dan bagian steril yang disebut apendiks, di bagian
paling atas. Buah berupa buah buni berbiji-1 hingga banyak; jingga-merah jika masak, jarang
biru atau putih; biji bentuk elipsoid.[4]

Agihan dan ekologi


Bunga bangkai merupakan tumbuhan dataran rendah dari wilayah tropika dan ugahari,
menyebar dari Afrika barat ke timur hingga kepulauan di Samudra Pasifik. Jenis-jenisnya
tidak ditemukan di Amerika, walaupun ada sejenis kerabatnya yang tumbuh di sana, yakni
Dracontium.

Terna ini kebanyakan didapati tumbuh di hutan-hutan hujan dataran rendah, hutan musim,
termasuk pula di hutan-hutan yang terganggu, hutan sekunder dan lahan-lahan pertanian.
Jarang didapati di tanah kapur, bunga bangkai kadang-kadang ditemukan tumbuh di
lapangan-lapangan yang terbengkalai.

Banyak jenisnya yang bersifat endemik. Dari sekitar 25 spesies yang tumbuh di Indonesia, 18
di antaranya endemik: delapan spesies menyebar terbatas di Sumatera, lima di Jawa, tiga di
Kalimantan, dan satu spesies endemik Sulawesi.[5]

Bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanum terkenal karena memiliki bunga terbesar,
yang ukurannya mencapai tinggi 2,5 meter dan lebar 1,5 m. Bunga Amorphophallus gigas
tingginya dapat melebihi bunga A. titanum, namun dengan tangkai bunga yang panjang;
‘kuntum’ bunganya sendiri relatif lebih pendek. Keduanya tumbuhan endemik dari hutan-
hutan Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai