Anda di halaman 1dari 2

astronomi

Bagaimana Keadaan Tubuh Jika Kita Meninggal di Luar


Angkasa?

Namun pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi tubuh jika kita meninggal di luar angkasa?
Menurut catatan NASA yang dikutip PopSci, hanya ada 18 orang yang pernah meninggal di
luar angkasa. Meski demikian, angka tersebut cukup tinggi mengingat hanya sedikit orang
yang pernah merasakan hidup di luar angkasa.

Menjawab pertanyaan ini, Chris Hadfield, mantan komandan ISS berpendapat. Menurutnya,
potensi paling berbahaya adalah ketika spacewalk, atau berjalan di luar pesawat, dan hal ini
lazim dilakukan. Sedikit kesalahan dalam prosedur, nyawa adalah taruhannya.

Bahkan dengan prosedur yang sudah benar, satu meteorit kecil dapat menyobek pakaian
luar angkasa astronot yang menyediakan oksigen dan perlindungan dari suhu ekstrem.

yarn
Jika terpapar, dalam 10 detik saja air di kulit serta darah kita akan menguap. Sebagai
gantinya, tubuh akan terisi dengan nitrogen yang ketika larut di kulit akan membentuk
gelembung yang segera akan meledakkan kita.

Dalam 15 detik kesadaran kita sudah hilang dan dalam 30 detik saja paru-paru sudah tak
berfungsi dan badan lumpuh. Jauh sebelum itu, tubuh kita sudah menjadi jasad karena
sesak napas dan dekompresi, seraya tubuh membeku karena panas tubuh hilang di hampa
udara.

NASA sendiri disebut tak memiliki kebijakan soal mayat di antariksa. Namun Hadfield
menyebut bahwa pelatihan ISS memberi sedikit gambaran untuk menangani mayat di luar
angkasa.

Ketika tubuh kita meninggal di luar angkasa, tubuh akan ditangani sebagai biohazard,
sehingga jasad akan dipakaikan pakaian bertekanan dan disimpan di tempat yang dingin
hingga kembali ke Bumi.

Anda mungkin juga menyukai