Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologį Įnformasį dan Įlmu Komputer e-ĮSSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2753 - 2760 http://j-ptįįk.ub.ac.įd

Perancangan dan Implementasi Sistem Pola Berjalan Pada Robot


Humanoid Menggunakan Metode Inverse Kinematic
Riko Andianto1, Rizal Maulana2, Gembong Edhi Setyawan3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1rikoandianto@gmail.com, 2rizal_lana@ub.ac.id, 3gembong@ub.ac.id
Abstrak
Robot merupakan karya yang sangat panting bagi kehidupan manusia modern saat ini. Robot diciptakan
untuk memudahkan aktivitas manusia sehari hari khusunya robot humanoid, yakni robot yang mampu
menirukan hampir segala kegiatan manusia sepenuhnya, mulai dari robot memiliki sendi sampai robot
yang mampu berjalan dan berolahraga, namun kendala yang sering terlihat pada robot humanoid adalah
robot yang belum mampu berjalan dengan baik, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh nilai kesalahan dan hasil yang maksimal dalam proses berjalan pada robot humanoid
menggunakan metode inverse kinematic. Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang proses
berjalan dengan rinci dan perhitungan nilai dari masing-masing sendi agar robot mampu berdiri dan
berjalan sebagaimana mestinya. Rancangan penelitian robot humanoid ini menggunakan aktuator
berupa motor servo Dynamixel AX-12 sebagai penggerak dan minicomputer Raspberry Pi sebagai otak
dan pemroses semua instruksi yang diberikan untuk robot. Implementasi robot humanoid ini dari
rancangan yang telah dibuat meliputi spesifikasi software dan hardware dari komponen penyusun robot.
Pengujian robot humanoid ini meliputi jalan lurus robot, jalan serong robot dan pengujian waktu yang
ditempuh dari pergerakannya. Pengujian jalan lurus robot memiliki tingkat akurasi rata-rata 92% dan
waktu 51,4 detik, sedangkan jalan serong memiliki tingkat akurasi 86% dan waktu 69,46 detik.
Kata kunci: robot, motion, humanoid, inverse kinematic, Raspberry Pi.

Abstract
Robot is a very important work for the life of modern humans currently. Robot created to facilitate
human activities daily, especially humanoid robot, the robot is able to similar almost all human
activities completely, ranging from robots have joints to robots that are able to walk and exercise, but
the constraints are often seen in the humanoid robot has not been able to walk Well, therefore this study
aims to obtain the error value and maximum results in the process running on humanoid robot using
kinematic inverse method. This study will provide an overview of the process of walking in detail and
the calculation of the value of each joint so that the robot is able to stand and walk properly. The
humanoid robot research design uses actuators in the form of Dynamixel AX-12 servo motor as
propulsion and minicomputer Raspberry Pi as the brain and processor of all instructions given to the
robot. Testing of this humanoid robot includes the robot's straight path, the robot oblique path and the
testing time taken from the movement. Testing of robot straight path has an average rate of 92% and
time 54,1 second, while the straight road has 86% accuracy and time 69,46 second.
Keywords: robot, motion, humanoid, inverse kinematic, Raspberry Pi.

dengan kecerdasan buatan (artificial


1. PENDAHULUAN intelligence) (Gonzales 1987).
Kata robot diambil dari bahasa Ceko Robot merupakan karya yang sangat
(Chech), yang memiliki arti pekerja (worker). penting bagi kehidupan manusia. Robot
Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang diciptakan untuk memudahkan aktivitas manusia
mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik di sehari-hari, mulai dari robot yang dapat
bawah kendali dan pengawasan manusia, membantu kebakaran, robot yang mampu
ataupun yang dijalankan dengan serangkaian melihat situasi dan kondisi melalui udara serta
program yang telah didefinisikan terlebih dahulu robot yang mampu melakukan aktivitas seperti

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2753
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2754

manusia. Robot manusia sering dikenal sebagai humanoid dengan menggunakan metode Inverse
robot humanoid. Robot humanoid adalah robot Kinematic sebagai perhitungan setiap sudutnya.
yang memiliki struktur menyerupai manusia
dimana robot tersebut memiliki kontruksi 2. PERHITUNGAN INVERSE
kepala, badan, tangan dan kaki. Robot humanoid KINEMATICS
ini dapat diciptakan dalam berbagai aktivitas, 2.1 Metode Inverse Kinematic
salah satu contohnya di Indonesia yakni robot Inverse kinematic merupakan suatu
penari dan robot sepak bola. Robot tersebut metode analisis untuk melakukan transformasi
banyak diminati oleh masyarakat, khususnya dari ruang Cartesian ke ruang sendi. Metode
mahasiswa yang sedang melakukan riset dan digunakan untuk mencari variabel sudut (joint)
menempuh pendidikan di tingkat atas, dan tidak robot dalam menentukan posisi dan orientasi
jarang Kementrian Riset dan Teknologi dari end effector. Dalam menentukan koordinat
Perguruan Tinggi mengadakan event end effector harus disesuaikan dengan batas area
perlombaan robot tingkat regional, nasional kerja dari jangkauan robot. Kinematik
bahkan internasional (DIKTI 2016). mempelajari bagaimana suatu gerakan terjadi
Beberapa metode yang mendukung meliputi perhitungan matematis secara geometri
proses gerak robot telah banyak digunakan, ruang tentang hubungan antara sudut-sudut yang
tetapi masih terdapat masalah yang dihadapi harus dibentuk oleh beberapa proses pada robot
oleh robot saat pertandingan sedang dengan koordinat yang diharapakan (Surya
berlangsung. Salah satu metode yang bisa
Setiawan, 2015)
digunakan yaitu metode Inverse Kinematic.
Analisis persamaan kinematik dapat
Metode ini yang nantinya akan digunakan untuk
diselesaikan dengan cara yang paling dasar yaitu
proses berjalan dan mengetahui seberapa besar
menggunakan trigonometri. Setiap komponen
kesalahan robot pada saat berjalan, karena
dalam koordinat (x, y) dinyatakan sebagai
berdiri dan berjalannya robot sangat menentukan
transformasi dari tiap-tiap komponen ruang
proses untuk gerakan selanjutnya.
sendiri (r, 𝜃). Jari-jari r dalam persamaan, sering
Dalam penelitian ini, peneliti
ditulis sebagai panjang lengan atau link l.
mengangkat permasalahan yang sering muncul
Formulasi inverse kinematic lebih sulit
dalam perlombaan Robot Nasional, yaitu pada
daripada forward kinematic, dengan
pola berjalan kaki robot humanoid yang sering
menentukan inverse kinematic seperti pada
kali menggunakan metode trial & error untuk
Gambar 1, dapat ditentukan pergerakan robot
membuat robot humanoid dapat berjalan.
sesuai dengan keinginan.
Metode trial & error atau yang sering disebut
dengan Forward Kinematic ini tidak fleksibel,
dikarenakan jika hendak mengubah pergerakan
atau membuat gerakan baru pada kaki robot
harus melakukan trial-error (uji coba berkali-
kali) untuk mendapatkan gerakan/posisi tiap
sendi yang diharapkan, sehingga hal ini
Gambar 1 Proses Inverse Kinematic
menyebabkan kurang efisiennya waktu dalam
proses pengerjaan. Berdasarkan Gambar 1 dapat
disimpulkan bahwa rumus dari inverse kinematic
Berdasarkan penelitian-penelitian yang
dijelaskan pada:
telah dilakukan sebelumnya, maka pada
penelitian ini akan menerapkan metode Inverse 𝑟 = √𝑦 2 + 𝑥 2 ............................................. (1)
Kinematic sebagai perhitungan gerakan kaki Setelah nilai r didapatkan maka
robot. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan selanjutnya mencari nilai sudut dari 𝑞1 dengan
hasil akhir dari penelitian dapat memberikan bantuan dari rumus aturan kosinus:
solusi merekayasa pola berjalan kaki Robot

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2755
𝑦
𝑞1 = 𝑎𝑟𝑐 cos ............................................. (2) sebagai tempat untuk memasukkan metode
𝑟
invers kinematic. Terakhir setelah semua
Dengan menggunakan rumus kosinus,
tahapan berhasil dilaksanakan, maka robot akan
maka didapatkan nilai :
dapat berjalan sesuai perintah.
𝐿21 + 𝑟 2 −𝐿22
𝑞2 = 𝑎𝑟𝑐 cos = .............................. (3) 3.2. Perancangan Sistem Perangkat Lunak
2𝐿21 𝑟

Dengan menambahkan nilai 𝑞1 dan Perancangan sistem perangkat lunak yang


𝑞2 maka didapatkan nilai dari: telah disebutkan di bab kebutuhan sistem
perangkat lunak adalah tentang bagaimana cara
𝜃1 = 𝑞1 + 𝑞2 .............................................. (4) agar sistem ini mampu berjalan seimbang
Selanjutnya mencari nilai dari 𝑞3 agar dengan sistem perangkat keras yang akan
nantinya dapat digunakan untuk mencari dari menjalankan suatu instruksi yang dibutuhkan
nilai 𝜃2 : robot untuk berjalan sebagaimana fungsi yang
telah ditentukan
𝐿21 + 𝐿22 −𝑟 2
𝑞3 = 𝑎𝑟𝑐 cos = .............................. (5)
2𝐿21 𝑟

𝜃2 = 180o - 𝑞3 ............................................... (6)

3. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
3.1. Gambaran Umum Sistem
Pada tahap ini menjelaskan tentang
gambaran umum sebuah sistem yang akan
dibangun, perancangan sistem baik hardware
maupun software sehingga nanti akan
membentuk suatu implementasi sistem yang
dirancang.

Gambar 2 Gambaran Umum Sistem


Gambaran umum sistem pada penelitian ini
dijelaskan dalam Gambar 2, pertama membuat
motion gerakan yang menjadi awal atau acuan
untuk robot dapat bergerak sesuai yang
diingnkan, kedua terdapat CM-510 controller
sebagai kontroler servo motor yang menjadi
penggerak utama dalam robot ini yang nantinya
kontroler ini akan digunakan untuk memasukkan
program dari IDE Atmel Studio yang didalamnya
terdapat program seperti jalan, kode kode yang Gambar 3 Flowchart Sistem
akan digunakan untuk mengoperasikan semua . Terdapat perangkat lunak yang dapat
kerja yang dibutuhkan robot untuk melakukan digunakan dalam perancangan robot yakni,
gerakan. Selanjutnya terdapat mini komputer Roboplus, IDE Atmel Studio maupun perangkat
lunak yang terdapat pada terminal Raspberry Pi.
raspberry untuk menjalankan perintah dari CM-
Perancangan perangkat lunak digunakan untuk
510 yang digunakan sebagai translator dan juga

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2756

mengetahui alur dari kerja sistem melalui juga sebagai rumus untuk menghitung nilai
diagram alir, yang mana program alir tersebut theta (𝜃). Percobaan pertama menggunakan
berisi mengenai inisialisai servo pada Raspberry nilai x=1 dan y=2, dari nilai koordinat tersebut
Pi kemudian memasukkan nilai input x dan y,
menghasilkan nilai theta (𝜃) 82,61o dan 164,6o.
setelah input diterima maka akan diteruskan
menuju proses perhitungan, proses perhitungan Percobaan kedua menggunakan nilai parameter
tersebut akan meneruskan untuk memerintah input koordinat x=2 dan y=5, dari nilai koordinat
robot agar CM-510 dapat memberikan instruksi tersebut menghasilkan nilai theta (𝜃) 81,13o dan
kepada motor servo untuk menggerakkan robot 138,5o. Percobaan ketiga menggunakan nilai x=3
sampai robot mampu menjalankan perintah jalan dan y=6, dari nilai koordinat tersebut
yang sesuai dengan sudut yang telah ditentukan. menghasilkan nilai theta (𝜃) 82,61o dan 127,3o.
4. PENGUJIAN DAN ANALISIS Percobaan keempat menggunakan nilai x=4 dan
y=6, dari nilai koordinat tersebut menghasilkan
4.1 Pengujian Nilai Koordinat
nilai theta (𝜃) 88,23o dan 122,9o. Percobaan
Pengujian nilai koordinat digunakan kelima menggunakan nilai x=5 dan y=8, dari
sebagai acuan nilai dasar dari gerak robot. nilai koordinat tersebut menghasilkan nilai
Pengujian ini memiliki nilai koordinat x dan y theta (𝜃) 78,49o dan 102,3o. sebagai sudut yang
pada robot yamg memiliki 3 DOF (Degree Of harus dibutuhkan untuk kaki robot memenuhi
Freedom) atau yang disebut dengan derajat nilai perhitungan dari inverse kinematic.
kebebasan. Dalam percobaan nilai koordinat
4.2 Pengujian Jalan Lurus Robot
akan diketahui nilai dari masing-masing sudut
yang dibutuhkan kaki robot untuk membentuk Pengujian jalan lurus robot digunakan
sudut yang diinginkan dengan perhitungan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
inverse kinematic. Untuk dapat mengetahui nilai keberhasilan gerakan robot pada saat sudut yang
dari masing-masing sudut, dibutuhkan 5 dibutuhkan sudah memenuhi derajat yang sesuai
percobaan nilai masukan x dan y yang berbeda, dengan motion atau gerakan berjalan tanpa
dimana nilai masukan x dan y tidak boleh lebih terjatuh dengan memberikan lima masukan yang
dari perbandingan besar, misalkan x memiliki berbeda pada tiap-tiap koordinat x dan y.
nilai 1 dan y memiliki nilai 9. Hal ini tidak dapat Koordinat x dan y tersebut digunakan untuk
digunakan karena nilai yang dihasilkan tidak menghitung nilai sudut dari kedua kaki robot
akan sesuai dengan nilai end effector dari robot (kaki kanan dan kaki kiri). Setelah itu dilakukan
yang sesuai dengan kondisi berjalan robot. pengujian berjalan robot sebanyak sepuluh kali
dengan parameter sudut terdeteksi, pergerakan
Tabel 1 Tabel Nilai Koordinat masing masing
Sudut jalan lurus dan keterangan yang dihasilkan dari
semua pengujian. Lima nilai koordinat tersebut
yakni :
1. x=1 dan y=2
2. x=2 dan y=5
3. x=3 dan y=6
4. x=4 dan y=6
Dari percobaan tabel 1, peneliti 5. x=5 dan y=8
membuat 5 nilai parameter sebagai masukan x
dan y dengan nilai yang berbeda. Nilai x dan y
merupakan nilai awal untuk mendapatkan nilai
sudut yang nantinya akan digunakan sebagai
acuan untuk mendapatkan posisi sudut pada
robot. Nilai yang dibutuhkan yaitu nilai r (jari
jari), nilai q1, q2, q3 sebagai nilai bantuan dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2757

Tabel 2 Pengujian Nilai Error Terhadap sudut


90o pada Jalan Lurus Robot

Gambar 4 Hasil Pengolahan Data


Setelah pengolahan data pada nilai
koordinat, selanjutnya melakukan perhitungan
sudut kaki robot berdasarkan metode inverse Kesimpulan dari tabel 2 adalah bahwa
kinematic sesuai dengan Gambar 5. pengujian nilai error terhadap sudut 90o
menghasilkan selisih kesalahan pada saat
mengukur sudut yang terukur dengan sudut yang
diinginkan. Berdasarkan tabel 2 rata-rata error
pada sudut 𝜃1 sebesar 1,14% sedangkan rata-rata
nilai error terhadap sudut 𝜃2 sebesar 1,76%.
4.3 Pengujian Jalan Serong Robot
Pengujian jalan robot juga harus
diperhatikan ketika robot dalam kondisi jalan
yang lain, sama hal nya dengan kondisi robot
dalam keadaan jalan lurus, robot juga harus di uji
dengan jalan serong, dimana kondisi jalan
seperti ini akan dibutuhkan sebagai dasar untuk
fungsi sebagai robot humanoid. Pengujian jalan
Gambar 5 Perhitungan sudut kaki robot serong robot ini akan diberikan masukan
4.2.1 Pengujian Error Terhadap Jalan Lurus koordinat yang sama dengan pengujian jalan
Robot lurus yakni terdapat lima pengujian koordinat
Pengujian error terhadap jalan lurus yang berbeda. Pengujian ini juga digunakan
robot digunakan untuk mengetahui nilai untuk mengetahui besar sudut dari kaki robot
kesalahan dari sudut servo terhadap pergerakan (kanan dan kiri) sehingga akan menghasilkan
robot menggunakan metode inverse kinematic. nilai dari perhitungan metode inverse kinematic
Pengujian error akan diketahui setelah nilai dari secara tepat dan dapat menghasilkan gerakan
sudut yang diinginkan dengan sudut yang yang akurat.
terhitung berdasarkan rumus yang telah Pengujian dilakukan sebanyak sepuluh kali
ditentukan. Peralatan yang digunakan untuk dimana nilai koordinat yang akan diuji akan
perhitungan nilai dari sudut yang terhitung menghasilkan nilai sudut pertama dan nilai sudut
menggunakan busur dan tidak dapat menghitung kedua, terdapat parameter pengujian sudut, jalan
nilai koma dari selisih sudut tersebut. Pengujian serong apakah berhasil atau tidak, dan
ini dilakukan dengan berdasarkan jangkauan keterangan hasil pengujian yang telah dilakukan,
sudut 0-90o. serta menghitung nilai error yang terjadi pada
saat pengujian. Nilai koordinat sama dengan
jalan lurus robot.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2758

Tabel 3 Pengujian Nilai Error Terhadap sudut


90o pada Jalan Serong Robot

Gambar 6 Pengolahan Data robot jalan serong

Setelah pengolahan data pada nilai


koordinat, selanjutnya melakukan perhitungan Kesimpulan dari tabel 3 adalah bahwa
sudut kaki robot pada saat jalan serong pengujian nilai error terhadap sudut 90o
berdasarkan metode inverse kinematic sesuai
menghasilkan selisih kesalahan pada saat
dengan Gambar 7.
mengukur sudut yang terukur dengan sudut yang
diinginkan. Berdasarkan tabel 3 rata-rata error
pada sudut 𝜃1 sebesar 1,14% sedangkan rata-rata
nilai error terhadap sudut 𝜃2 sebesar 1,76%.
4.4 Pengujian Waktu Sampling
Pengujian yang terakhir yakni pengujian
robot pada kondisi jalan lurus dan kondisi jalan
serong. Pengujian ini ditunjukkan untuk
mengetahui waktu sampling terhadap robot
ketika robot melakukan aksi gerakan
berdasarkan perhitungan metode inverse
kinematic. Parameter yang digunakan yaitu
waktu yang dibutuhkan menggunakan satuan
detik (second), gerakan berjalan robot hanya
dibatasi dengan panjang sejauh 1 meter dan
Gambar 7 Perhitungan sudut kaki robot pengukuran waktu menggunakan stopwatch
untuk mengetahui seberapa tepat waktu dalam
4.3.1 Pengujian Error Terhadap Jalan
Serong Robot satuan detik dan juga waktu dalam satuan
milidetik (milisecond/ms).
Pengujian error terhadap jalan lurus
robot digunakan untuk mengetahui nilai 4.4.1 Waktu Sampling Jalan Lurus Robot
kesalahan dari sudut servo terhadap pergerakan Tabel 4 Hasil Pengujian Waktu Robot Pada
robot menggunakan metode inverse kinematic. Jalan Lurus
Pengujian error akan diketahui setelah nilai dari
sudut yang diinginkan dengan sudut yang
terhitung berdasarkan rumus yang telah
ditentukan. Peralatan yang digunakan untuk
perhitungan nilai dari sudut yang terhitung
menggunakan busur dan tidak dapat menghitung
nilai koma dari selisih sudut tersebut. Pengujian
ini dilakukan dengan berdasarkan jangkauan Kesimpulan pengujian jalan lurus
sudut 0-90o. dengan menggunakan 5 koordinat sudut yang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2759

telah diketahui sebelumnya, memiliki waktu melalui minikomputer Raspberry Pi untuk


yang berbeda-beda, kondisi tersebut dipengaruhi menjalankan gerakan kepada motor servo.
adanya gerakan yang sedikit berbeda antar sudut
2. Pola berjalan robot humanoid berdasarkan
koordinat dengan perhitungan inverse kinematic
metode inverse kinematic yakni robot
yang telah terhitung. Hasil pengujian dari tabel 4
mampu berjalan pada alas datar dan juga
menunjukkan bahwa waktu yang telah ditempuh
robot mampu untuk berjalan dengan
dalam melakukan gerakan jalan lurus dari satu
perhitungan sudut yang telah dirumuskan
titik ke titik lain menghasilkan rata-rata waktu
dengan memperhatikan nilai dari sudut 𝜃1
51,4 detik.
dan 𝜃2 untuk menghasilkan kondisi sesuai
4.4.2 Waktu Sampling Jalan Serong dengan yang diinginkan (end effector).
Tabel 5 Hasil Pengujian Waktu Robot Pada 3. Untuk melakukan perintah menuju CM-510
Jalan Serong
sebagai kontrol motor servo digunakan
kabel USB seri RS232 sebagai pengiriman
data untuk memanggil motion dari CM-510.
Dari koordinat x dan y maka akan diketahui
nilai dari sudut 𝜃1 dan 𝜃2 . Setelah
minikomputer Raspberry Pi memproses
perhitungan maka nilai dari sudut akan
diteruskan menuju kontrol servo untuk
Kesimpulan dari tabel 5 pada dasarnya sama melakukan sebuah motion jalan.
seperti jalan lurus tetapi proses dari jalan serong
tersebut berbeda dengan jalan lurus, dimana 4. Pengujian robot humanoid dalam metode
pada saat akan memulai gerakan jalan dari inverse kinematic digunakan untuk
kondisi siap menuju langkah awal pergerakan mengetahui error dari setiap sudut, dimana
jalan membutuhkan motion serong. Hal ini dalam kasus ini menggunakan 5 koordinat
menyebabkan adanya tambahan waktu total dari sebagai input dari nilai sudut. Pengujian
jalan serong melebihi 60 detik. Rata-rata waktu nilai error sudut pada 𝜃1 sebesar 1,14% dan
hasil pengujian jalan serong dari satu titik ke titik untuk 𝜃2 sebesar 1,76%.
lain menghasilkan waktu 69,46 detik.
6. DAFTAR PUSTAKA
5. KESIMPULAN DIKTI, KEMENRISTEK. 2016. “Humanoid
League of Control Robot.” Humanoid
Berdasarkan hasil dari tahapan perancangan,
League of Control Robot.
implementasi, pengujian serta analisis hasil
pengujian yang telah dilakukan, peneliti dapat Gonzales. 1987. “artifical intelligent and
robotics.” humanoid robot an
menarik kesimpulan bahwa:
intelligent.
1. Perancangan robot humanoid meliputi Kucuk, Serdar, Bingul, Zafer. 2009. “Forward
body, servo motor, CM-510, and Inverse kinematics.”
mikrokontroler Raspberry Pi sebagai Kusuma, Mario. 2012. “Teknik Support Polygon
kontrol seluruh bagian robot dan baterai pada Humanoid Robot dengan
sebagai sumber tegangan. Pada robot Menentukan Center Of Grafity.”
humanoid ini terdapat 3 DOF untuk Maulana, Insan. 2010. “Robot Humanoid dan
digunakan sebagai perhitungan inverse kecerdasan buatan.”
kinematic. Minikomputer Raspberry Pi dan
Rahmadianto A, Adiprasetiano H, Priyono,
kontrol servo harus berhubungan agar data
M.G. 2014. “Analisis Stable Walking
yang diambil dari CM-510 dapat diproses Humanoid Robot Soccer Berbasis Zero

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2760

Momen Point.” Indonesia Symposium


Robot Soccer Competition.
Surya Setiawan, Firdaus, Budi Rahmadya,
Derisma. 2015. “Penerapan Invers
Kinematika Untuk Pergerakan Kaki
Robot.” Semnastek (Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Andalas).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai