Disusun Oleh :
SUTRIYONO
H1C013035
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan tentang dunia robot saat ini sangatlah pesat, seperti robot
industri dan robot servis. Robot-robot ini sering digunakan untuk membantu proses
produksi di pabrik-pabrik dalam proses kegiatan industrinya. Seiring dengan
perkembangan teknologi saat ini, pembicaraan seputar robot tidak hanya seputar dunia
industri namun sudah melingkup ke dunia yang lebih luas seperti dunia medis,
pekerjaan rumah tangga, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh pada pabrik pembuatan mobil, mobil-mobil yang dibuat tidak
akan memiliki kepresisian yang tinggi jika proses pengerjaannya dilakukan oleh
manusia, karena manusia memiliki rasa lelah jika bekerja secara terus menerus dan
pada saat lelah ketelitian pekerjaan yang dilakukan dapat berkurang. Lain halnya jika
pekerjaan tersebut dilakukan oleh robot, mobil-mobil yang dibuat akan memiliki
kepresisian cukup baik selain waktu yang diperlukan untuk proses pembuatan akan
relatif lebih cepat jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh tangan manusia.
Contoh lain tim gegana yang bekerja menjinakan bom jika tidak berhati-hati
maka bom bisa meledak dan melukai bahkan membunuhnya tetapi jika pekerjaan
digantikan oleh robot, pekerjaan itu tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Untuk itu,
robot sangatlah berpengaruh bagi aktivitas atau kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup maupun membantu menyelesaikan suatu pekerjaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis merumuskan
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apakah fungsi penggunaan robot di industri ?
2. Bagaimana cara kerja robot di industri ?
3. Apa saja komponen dari robot ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
BAB II
ISI
A. Pengertian Robot
Robot berasal dari kata robota yang dalam bahasa Ceko yang berarti budak, pekerja
atau kuli. Pertama kali kata robota diperkenalkan oleh Karel Capek dalam sebuah pentas
sandiwara pada tahun 1921 yang berjudul RUR (Rossums Universal Robot). Pentas ini
mengisahkan mesin yang menyerupai manusia yang dapat bekerja tanpa lelah yang kemudian
memberontak dan menguasai manusia (Gambar 1). Istilah robot ini kemudian mulai
terkenal dan digunakan untuk menggantikan istilah yang dikenal saat itu, yaitu automaton.
B. Tujuan Penggunaan Robot Untuk Industri
1. Meningkatkan jumlah produksi
2. Kestabilan dan meningkatkan kualitas produk
3. Peningkatan dalam Manajemen Produksi
4. Lingkungan kerja yang manusiawi
5. Penghematan sumber daya.
C. Aplikasi Robot
1. Penanganan Material
Salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan dalam indsutri adalah proses
dimana material-material harus dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainya.
Material tersebut harus berpindah dengan posisi yang tepat dan dalam waktu yang
tepat pula. Proses tersebut dinamakan material handling atau penanganan material.
Contoh aplikasi material handling adalah ketika sebuah material yang berjalan
pada konveyor setiap beberapa detik harus dikeluarkan dan ditempatkan pada
lokasi yang berbeda. Robot berfungsi memindahkan material tersebut dengan
waktu yang akurat pada lokasi yang tepat. Bila terjadi keterlambatan waktu dalam
pemindahan material maka material yang lain akan menumbuk dibelakang
material sebelumnya.
2. Palletizing
Yaitu apabila suatu robot dalam industri melakukan kerja dengan
memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya tanpa robot melakukan
gerakan berpindah tempat. Pada palletizing, posisi base manipulator kaku,
tertanam pada lantai ataupun pada posisi yang tidak dapat berubah posisi.
3. Line Tracking
Line Tracking berbeda dengan palletizing, robot material handling dengan tipe
line tracking memiliki base manipulator yang dapat bergerak. Pergerakan
manipulator tersebut bisa menggunakan mekanisme rel atapun roda
4. Pengelasan
Robot pengelasan secara luas telah digunakan dalam industri. Robot ini
menggunakan koordinat artikulasi yang memiliki 6 sumbu. Robot ini dibagi
menjadi jenis yaitu las busur dan las titik.
5. Pengecatan
Sebagian besar produk industri dari material besi sebelum dikirim ke bagian
penjualan harus terlebih dahulu dilakukan pengecatan sebagai akhir dari proses
produksi. Teknologi untuk melakukan pengecatan ini dapat secara manual maupun
secara otomatis, yaitu dengan menggunakan robot.
6. Perakitan
Proses perakitan menggunakan baut, mur, sekrup ataupun keling. Dalam
rangka melaksanakan tugas perakitan, komponen yang akan dirakit harus
ditempatkan pada sekitar robot.
D. Struktur Robot
1. Robot industri pada umumnya terdiri dari :
a. Sebuah bangunan besar dan kokoh dengan beberapa lengan yang keluar.
b. Lengannya terdiri dari : penjepit, sensor, peralatan pada ujung lengan dan
dapat digerakkan dengan leluasa.
Sistem robot memiliki memiliki tiga komponen dasar, yaitu : Manipulator,
kontroler, dan Power (daya).
Manipulator
Lengan yang memberikan gerakan robot untuk memutar, melipat,
menjangkau objek. Gerakan ini di sebut dengan derajat kebebasan robot atau
jumlah sumbu yang ada pada robot. manipulator terdiri dari beberapa segmen
dan sambungan (joint).
Kontroler
Suatu peralatan yang bertugas sebagai pengendali dari gerakan robot.
Kontroler membentuk sistem kontrol yang akan menentukan input dan output
suatu robot.
Power Daya
Power supply adalah sebuah unit yang menyediakan tenaga pada
kontroler dan manipulator sehingga dapat bekerja. Power supply dalam suatu
sistem robot dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk kontroler dan
bagian untuk manipulator. Bagian kontroler menggunakan elektrik sedangkan
bagian manipulator bisa menggunakan elektrik, pneumatik, hidrolik ataupun
ketiganya
End Effector
Untuk memenuhi kebutuhan dari tugas robot atau si pemakai.
3. Sistem Kontrol
a. Jenis Robot Control
Ada beberapa jenis pengatur gerakan pada robot, diantaranya :
Point to Point
Countouring
Line Tracker
Intelligent Robot
c. Sensor
Sensor pada robot industri ada dua kategori, yaitu :
Internal Sensor
Digunakan untuk mengontrol posisi, kecermatan dan lain-lain.
Contohnya adalah potensiometer, optical encoder.
External Sensor
Digunakan untuk mengontrol dan mengkoordinasi robot dengan
environment. Contohnya adalah switch sentuh, infra merah.
Menurut jenis dan fungsinya dapat dilihat beberapa tipe sensor di bawah ini :
Kontak Sensor
Dapat digunakan untuk mendeteksi kontak atau gaya. Ada dua jenis
yaitu Touch Sensor dan Stress / Force Sensor.
Proximity Sensor
Jika jarak antara obyek dan sensor dekat. Misalnya untk mengetahui
jarak dari objek.
Optical Sensor
Untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu barang.
Vision Sensor
Untuk mendefinisikan benda, alignment dan inspection.
Voice Sensor
Untuk mengenali jenis benda dan melakukan perintah lewat suara.
Dan masih banyak jenis-jenis sensor lainnya. Biasanya sensor digunakan
untuk pengukuran kondisi fisis, seperti temperature, tekanan, aliran listrik dan
lain-lain.
E. Cara Kerja
Pada dasarnya robot dibuat meniru dari system tubuh kita seperti:
Energi atau makanan untuk metabolisme tubuh. Robot memiliki daya atau baterai
Otak untuk mengontrol seluruh sistem tubuh. Robot memiliki komputer untuk
mengontrol seluruh sistem.
Robot terdiri dari berbagai komponen yang bisa digerakan mirip rangka pada
tubuh kita. Untuk menggerakan komponen ini digunakan aktuator. Aktuator dapat
berupa motor, selenoid, hidrolik dan pneumatik.
Untuk menggerakan aktuator ini dibutuh daya. Baterai untuk menggerakan motor,
pompa untuk mengerkan hidrolik dan angin untuk menggerakan pneumatik. Aktuator
di hubungkan ke sirkuit elektrik. Sirkuit dihubungkan ke motor atau selenoid. Motor
dan selenoid akan mengatur gerakan dari sistem hidrolik atau pneumatik dengan jalan
memanipulasi sistem katup.
4. Brancing
Memungkinkan
dilakukannya
variasi
dari
gerakan
tergantung
pada
lingkungannya
BAB III
PENUTUP
Dalam industri penggunaan robot sekarang sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi
industri pemakai nya dikarenakan kebutuhan produksi dengan tingkat yang tinggi dan juga
kualitas produksi yang di hasilkan. Tetapi disisi lain pengawasan oleh SDM juga masih di
butuhkan karena robot hanya alat bantu semata yang tidak sepintar manusia.
DAFTAR PUSTAKA