OLEH
FITRIA WAHYU ANDINI
061730320200
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Kekayaan sumber daya alam tersebut salah satunya tercurah pada
sektor pertanian [1]. Begitu juga dengan perkembangan penggunaan teknologi
pertanian yang sangat pesat dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membantu petani dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha petani.
Petani membutuhkan sistem kerja yang detail, kecepatan, ketepatan, serta
kuantitas menjadi suatu hal yang wajib dipenuhi dalam proses pertanian.
Dalam kegiatan memanen produksi hasil pertanian saat ini, masih
menggunakan sistem manual yang dimana metode ini masih memiliki kekurangan
yaitu memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar sehingga menjadi tidak
efisien dan efektif. Oleh karena itu perlu adanya suatu metode yang dapat
membantu tugas petani dalam hal kegiatan memanen. Misalnya dengan
menggunakan robot pada proses memanen. Robot industri yang sederhana dan
populer saat ini, yang biasa digunakan ialah robot manipulator (arm robot).
Fungsi dari robot lengan tersebut, untuk memegang barang dan memindahkan
barang dari suatu tempat ketempat lain sesuai dengan kebutuhan industri yang
biasa dikenal pick and place arm robot [2].
Menurut Robot Institute Of America, salah satu riset unggulan di Carnigie
Mellon University, robot merupakan suatu sistem yang dapat di program dan
dapat diprogram kembali, memiliki komponen-komponen, dirancang dengan
sistem manipulator mekanik agar dapat melakukan pemindahan barang-barang
dengan suatu program yang diisikan dan disesuaikan untuk dapat melaksanakan
berbagai macam tugas [3]. Sehingga robot dapat diartikan sebagai suatu sistem
otomatis yang dapat di program (Programmable Automation) salah satunya
penggunaan arm robot [4].
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan robot ini adalah membahas prinsip kerja
pengendalian robot lengan 4 Degree Of Freedom (DOF) untuk memilah buah
tomat berwarna hijau berbasis fuzzy logic.
C. Tujuan
1. Mempelajari prinsip kerja arm robot manipulator sebagai pemindah barang
menggunakan fuzzy logic.
2. Mempelajari pergerakkan arm robot manipulaor 4 Degree Of Freedom
(DOF) dalam memindahkan dan mengambil buah tomat.
D. Manfaat
1. Mengetahui prinsip kerja arm robot manipulor sebagai pemindah barang
menggunakan fuzzy logic.
2. Mengetahui pergerakkan pada arm robot manipulaor 4 Degree Of Freedom
(DOF) dalam memindahkan dan mengambil buah tomat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Artificial Intelligence
Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) merupakan inovasi baru di
bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada
1940 dan 1950. Menurut H.A.Simon (1987): ”Kecerdasan buatan (artificial
intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait
dengan pemrograman computer untuk melakukan hal yang dalam pandangan
manusia adalah cerdas”[15].
Demikian juga agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti dan sebaik manusia)
maka harus diberi bekal pengetahuan, sehingga mempunyai kemampuan untuk
menalar. Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan terhadap mesin, ada 2 bagian
utama yang sangat dibutuhkan :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), bersifat fakta-fakta, teori , pemikiran
dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
2. Motor Inferensi (Inference Engine), kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.
D. Sensor Jarak
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini
didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat
dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi
E. Sensor Citra
Sensor citra yang digunakan pada tugas akhir ini adalah Pi camera berupa
papan kecil, sekitar 36mm x 36mm, sehingga cocok untuk mobile application atau
lainnya di mana ukuran dan kualitas gambar yang penting. Menghubungkan ke
Raspberry Pi dengan cara kabel pita singkat. Kamera terhubung ke prosesor
BCM2835/BCM2836 pada Pi melalui bus CSI, link bandwidth yang lebih tinggi
yang membawa data pixel dari kamera kembali ke prosesor.
Kamera yang digunakan untuk melakukan proses akusisi gambar yaitu Pi
camera yang merupakan kamera khusus yang didesain untuk mini komputer
Raspberry Pi. Dengan ukuran kecil, modul kamera Raspberry Pi dapat digunakan
untuk mengambil gambar dengan kualitas high definition memiliki resolusi asli
dari 5 megapixel, dan memiliki lensa fokus tetap di papan. Dalam hal gambar
diam, kamera ini mampu 2592 x 1944 pixel gambar statis, dan juga mendukung
1080p30, 720p60 dan 640x480p60/90 video, dapat bekerja pada semua model
Raspberry Pi yang terhubung pada port CSI. berikut gambar 2.7 fisik dari Pi
camera [20].
7. JTAG Header JTAG interface digunakan untuk memprogram chip SoC dan
chip SMSC didalam board. Pabrikan juga menggunakan JTAG untuk
menguji hardware pada saat pembuatannya.
8. RCA Video output sebagai video output cadangan pada Raspberry Pi
apabila fungsi HDMI tidak digunakan.
9. GPIO Header terdiri dari 26 pin yang berfungsi untuk pengontrolan suatu
perangkat yang dikontrol oleh suatu perangat lunak baik dikonfigurasi
sebagai pin input maupun sebagai pin output. Fitur-fitur pada GPIO
diantaranya: pin I2C, pin RX TX, pin PWM, pin PPM dan disediakan pin
dengan tegangan 5V dan 3.3V. Semua pin pada GPIO memiliki tingkat
logika 3.3V.
10. DSI Display connector, dengan 15 pin flat flex yang tampak persis dengan
dega CSI-2 interface, biasanya digunakan untuk display LCD seperti LCD
pada ponsel. DSI juga dapat digunakan sebagai I2C.
11. SD card slot sebagai slot untuk SD card atau slot mikro SD, yang berisikan
OS untuk di akses oleh pengguna Raspberry Pi B.
12. Micro USB power, dengan power input 5V 1A DC untuk memenuhi
kebutuhan tegangan dan arus pada Raspberry Pi B.
G. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem
komputer[21]. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu
komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari
elemen-elemen dasar yang sama. Hampir semua input mikrokontroler hanya dapat
memproses sinyal input digital dengan tegangan yang sama dengan tegangan
logika dari sumber. Tegangan positif sumber umumnya adalah 5 volt. Padahal
dalam dunia nyata terdapat banyak sinyal analog atau sinyal dengan tegangan
level. Pada pembuatan tugas akhir ini saya menggunakan mikrokontroller berupa
arduino.
Lebih jelasnya Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Arduino Mega 2560
Chip mikrokontroller ATmega2560
Tegangan operasi 5V
Tegangan input (yang
7V - 12V
direkomendasikan, via jack DC)
Tegangan input (limit, via jack 6V - 20V
DC)
Digital I/O pin 54 buah, 6 diantaranya
menyediakan PWM output
Analog Input pin 16 buah
Arus DC per pin I/O 20 mA
Arus DC pin 3.3V 50 mA
Arduino Mega 2560 dapat ditenagai dengan power yang diperoleh dari
koneksi kabel USB, atau melalui power supply eksternal. Pilihan power yang
digunakan akan dilakukan secara otomatis. External power supply dapat diperoleh
dari adaptor AC-DC atau bahkan baterai, melalui jack DC yang tersedia, atau
menghubungkan langsung GND dan pin Vin yang ada di board. Board dapat
beroperasi dengan power dari external power supply yang memiliki tegangan
antara 6V hingga 20V. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
rentang tegangan ini. Jika diberi tegangan kurang dari 7V, pin 5V tidak akan
memberikan nilai murni 5V, yang mungkin akan membuat rangkaian bekerja
dengan tidak sempurna. Jika diberi tegangan lebih dari 12V, regulator tegangan
bisa over heat yang pada akhirnya bisa merusak board. Dengan demikian,
tegangan yang di rekomendasikan adalah 7V hingga 12V. Beberapa pin power
pada Arduino Mega:
a. GND. Ini adalah ground atau negatif.
b. Vin. Ini adalah pin yang digunakan jika ingin memberikan power langsung
ke board Arduino dengan rentang tegangan yang disarankan 7V – 12V
c. Pin 5V. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut mengalir tegangan
5V yang telah melalui regulator
d. V3. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut disediakan tegangan
3.3V yang telah melalui regulator
e. IOREF. Ini adalah pin yang menyediakan referensi tegangan
mikrokontroler. Biasanya digunakan pada board shield untuk memperoleh
tegangan yang sesuai, apakah 5V atau 3.3V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan untuk penunjangan program ini yaitu
persiapan administratif seperti pembuatan kerangka laporan, pembuatan instrumen
monitoring dan evaluasi program, dan juga persiapan lain yang bertujuan untuk
lebih menata pelaksanaan program agar dapat terlaksana dengan baik
2. Pembuatan Alat
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dalam empat tahap yaitu meliputi
pembelian komponen (komponen elektronik maupun mekanik), pembuatan Modul
yaitu meliputi pembuatan komponen- komponen elektrik seperti pembuatan
sistem minimum Mikrokontroler, pembuatan program, perakitan inputan (berupa
sensor) dan output. Dari Modul yang telah dibuat kemudian dilakukan instalasi/
perakitan pada mekanik. Finishing yaitu merapikan dan memperindah tampilan
dari alat yang telah di buat.
3. Pengujian Alat
Pengujian di lakukan pada alat secara dua tahap. Pada tahap Pertama
pengujian dilakukan terhadap masing-masing komponen dan program. Pengujian
tahap kedua dilakukan terhadap keseluruhan baik program, alat dan mekanik.
4. Perancangan Ulang
Perancangan ulang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap hasil pengujian
yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memberikan desain alat yang lebih
baik dari desain sebelumnya. Tahap ini juga dapat dilewati jika pada pengujian
pertama tidak dapat masalah yang berarti dari alat yang dibuat.
5. Penerapan
Pada tahap ini alat sudah berhasi dibuat secara keseluruhan dan siap untuk
melakukan penerapan dengan melakukan simulasi.
6. Evaluasi
Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan
dari program yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan
dan pengembangan menjadi lebih baik lagi. Evaluasi dilakukan dengan cara
diskusi satu kelompok dan juga dosen pembimbing.
- Merancang bentuk badan dari robot atau mendesain robot otomatis sebagus
mungkin dengan ukuran-ukuran yang sesuai agar tidak mengganggu kerja
robot pada akhirnya.
Berikut mekanik arm robot yang dirancang untuk membuat robot terlihat pada
gambar dibawah ini:
1. Skematik Rangkaian
Rangkaian pendeteksi rintangan pada alat ini menggunakan sensor jarak HC-
SR 04 dan Arduino Mega 2560 yang dimana sensor jarak ini berfungsi untuk
mendeteksi jarak pada objek berupa tomat. Data jarak yang didapat oleh sensor
jarak ini akan dikirim ke Arduino, dan Arduino akan memerintahkan sebuah
perintah ke driver motor untuk menggerakkan motor DC sebagai penggerak joint
setiap link arm robot. Pada gambar 3.5 dibawah ini merupakan skematik
rangkaian yang digunakan.
Arduino Mega 2560 digunakan untuk mengolah data yang dikirim dari
sensor jarak. Kemudian arduino akan memerintahkan sebuah perintah pada
motor servo.
3. Output
Output pada alat ini berupa :
a. Motor Servo
Motor Servo digunakan untuk menerima perintah dari arduino, setelah itu
motor servo akan menggerakkan setiap lengan arm robot.
2. Flowchart
Pada gambar 3.8 digunakan sebagai inputan variabel 2 sensor yang dimana;
Inputan pertama ialah, sensor kamera yang terdiri dari 7 warna himpunan fuzzy,
dimana; Merah (0-22), Kuning (22-38), Hijau (38-75), Biru Muda (75-130),
purple (130-160), Merah (160-179) dan inputan kedua sensor jarak; yaitu: near (1-
8), Medium (8-10), Far (10-14).
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3.9 a. Memberfunction output motor servo 1 (base)
b. Memberfunction output motor servo 2 (link 1)
c. Memberfunction output motor servo 3 (link 2)
d. Memberfunction output motor servo 4 (gripper)
Pada gambar 3.9 merupakan hasil output himpunan fuzzy yang digunakan
pada output dengan variabel motor servo 1 pada bagian base robot, motor servo 2
di link 1, motor servo 3 berada pada link 2 dan motor servo 4 digunakan pada
gripper yang mempunyai variabel seperti standby, move, dan take yang
Pada perancangan rules fuzzy logic arm robot 4 degree of freedom akan
memutuskan untuk mendeteksi satu warna dari 6 warna dan range warna yang
berbeda. Satu warna yang harus dideteksi oleh sensor kamera ialah warna hijau
jika sensor jarak mendeteksi benda berwarna hijau dari jarak dekat, sedang,
maupun jauh maka motor servo hanya akan dapat mendeteksi jarak buah < 8 cm,
apabila sensor jarak telah mendeteksi maka pada setiap link arm robot akan
bergerak untuk mengambil dan memindahkan buah tomat hijau tersebut sesuai
dengan fungsi robot pick and place arm robot. Namun, ketika ada benda yang
bukan warna hijau maka arm robot 4 degree of freedom tidak akan bergerak,
mengambil ataupun memindahkan tomat hijau tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai hasil uji coba dan pembahasan sistem
yang telah dibuat. Sub bab yang akan dibahas meliputi overview pengujian, data
perhitungan dan analisa pada sistem keseluruhan robot. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui kerja dari perangkat keras dan perangkat lunak sistem, apakah
dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditentukan.
A. Overview Pengujian
2. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur jarak yang terjadi pada titik
pengkuran yang ditentukan.
8. Lalu pilih raspi lalu load, Ketik alamat IP Raspberry Pi yaitu 192.168.2.100
jika dengan kabel LAN dan alamat IP Raspberry Pi yaitu 192.168.43.88 jika
menggunakan Wi-Fi.
9. Setelah terhubung, lakukan proses login Raspberry Pi dengen mengetik
username : pi dan password : raspi dan secara otomatis telah masuk ke
tampilan desktop OS Raspberry Pi.
11. Lalu capture yang ditangkap oleh pi camera akan muncul seperti gambar di
bawah ini dengan pengaturan control warna HSV berwarna hijau:
12. Setelah selesai mengoperasikan robot dan warna buah telah ditentukan
berwarna hijau, robot akan menunggu sampai objek terdeteksi sesuai dengan
warna yang telah diatur. Robot akan beroperasi melakukan proses
pengambilan buah.
4. Langkah-langkah Pengambilan Data
Untuk mengurangi kesalahan dalam melakukan pengambilan daata, maka
perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siapkan alat yang akan diuji dan peralatan alat ukur.
2. Kalibrasi terlebih dahulu peralatan alat ukur yang akan dipergunakan.
6. Implementasi Hardware
Pada robot pengambil buah dengan metode pengolahan citra ini terdiri dari
empat buah servo sebagai penggerak yang terdiri dari, servo base, servo link 1,
dan servo link 2 dan servo end effector. Sebagai masukan data digunakan sensor
ultrasonik dan sensor kamera, kemudian Arduino Mega 2560 serta Raspberry Pi
sebagai controller. Supply tegangan berasal dari baterai Li-Po 11,1 V berkapasitas
2200 mAh yang diatur menjadi tegangan 5V dengan arus sebesar 3A oleh UBEC
(Unive rsal Battery Eliminated Circuit). Untuk mengetahui bahwa rangkaian
hardware telah bekerja dengan baik dan semestinya maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terhadap robot pengambil buah
tomat berwarna hijau dengan metode pengolahan citra hasil yang didapat yaitu :
1. Robot pengambil buah bergerak berdasarkan input koordinat citra yang
ditangkap oleh sensor citra secara realtime.
2. Raspberry Pi pada robot digunakan sebagai pemrosesan data citra untuk
mendapatkan koordinat target yang kemudian perintah gerakan robot di
kirim secara serial ke Arduino Mega 2560 sebagai controller gerakan robot
pengambil buah tomat hijau.
3. Robot digerakan oleh empat buah motor servo yaitu servo base, servo link
1, servo link 2 dan servo end effector untuk mengarahkan end effector ke
titik koordinat citra yang terdeteksi.
Untuk melihat seberapa efektifitas ruang kerja gerakan lengan robot maka
dapat dilihat dari nilai minimum dan maksimum pergerakkan robot pada tabel 4.4
dibawah ini :
Base 0o 180 o
Gripper (End- 4 cm 5 cm
Effector)
Pada tabel 4.4 menunjukkan jika ruang kerja maksimal robot 180o, motor
servo yang pada link 1 dan link 2 memiliki ruang kerja minimal yang berbeda
untuk link 1 memiliki 10o dan pada link 2 minimal ruang kerja 30o . pada saat
aktifitas menggenggam buah tomat lebar ruang kerja selebar 4 cm dari ruang kerja
sebelum mengambil selebar 5 cm.
Pengukuran dilakukan pada setiap servo arm robot yaitu servo base, servo link
1, servo link 2 dan servo gripper. Pengukuran ini berupa nilai tegangan yang di
ukir pada titik uji pengukuran dengan berbagai kondisi arm robot seperti naik,
turun, maju, mundur, kanan, dan kiri. Pada tabel 4.6 berikut ini merupakan hasil
pengukuran nilai tegangan pada setiap servo.
Standby
5,14 5,14 5,14 5,14
Naik
Standby
5,10 5,10 5,10 5,10
Turun
Standby
5,02 5,02 5,02 5,02
Kanan
Standby
5,14 5,14 5,14 5,14
Kiri
Pada tabel di atas nilai tegangan motor servo mengalami perubahan setiap
pergerakkan arm robot tersebut aktif dari mulai ketika robot standby sampai robot
menggenggam buah tomat dan kembali pada posisi standby. Saat arm robot
bergerak naik dan turun perubahan nilai tegangannya yang terukur, naik 5,2 V dan
turun 5,08 V.
1. Data Tingkat Hit Rate Robot Dalam Proses Pengambilan Buah Tomat
Pada proses pengambilan buah tingkat keberhasilan (hit rate) robot ini
dilakukan untuk membandingkan tingkat efektifitas pengambilan buah dengan
menggunakan logika fuzzy. Percobaan dilakukan sebanyak 45 kali yang terbagi
menjadi 3 bagian dimana percobaan dilakukan dengan 3 bentuk tomat yang
berbeda. berikut Pada tabel 4.7 dibawah ini tabel data hit rate percobaan
pengambilan buah menggunakan fuzzy:
Tabel 4.7 Data Hit Rate Percobaan Pengambilan Buah Menggunakan Fuzzy
Percobaan Tomat
Tomat Hijau 1 Tomat Hijau 2
Ke- Hijau 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
36
Keseluruhan
85
80
75
70
65
Tomat Hijau 1 Tomat Hijau 2 Tomat Hijau 3
Dari data diatas dapat dihitung persentase tingkat keberhasilan robot dalam
melakukan proses pengambilan buah dengan logika fuzzy sebagai berikut:
pergerakkan arm robot pada saat mendeteksi sampai kembali ke posisi awal robot
:
Gambar 4.11 Posisi gerakan awal robot sebelum terdeteksi tomat hijau
(Dok. Pribadi, 2018)
Gambar 4.12 Robot mulai terdeteksi tomat hijau (Dok. Pribadi, 2018)
Gambar 4.13 Robot mulai mengambil buah tomat hijau (Dok. Pribadi, 2018)
Gambar 4.17 Robot kembali ke posisi default awal (Dok. Pribadi, 2018)
D. Analisa
pengolahan citra image processing saat posisi tomat mulai berjalan kearah Pi
camera sampai melewati Pi camera, yang terbaca ialah koordinat X dan Y yang
berbeda-beda.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Melalui metode image processing, arm robot dapat mengindetifikasi dan
mendeteksi image buah tomat yang berwarna hijau dengan baik. Dengan
tingkat persentase 100% untuk tiap percobaan.
2. Dengan menggunakan metode fuzzy logic pergerakkan arm robot mencapai
fungsi maksimal dari 4 degree of freedom (DOF).
3. Arm robot ini dinilai cukup berhasil dalam melakukan tugasnya untuk
pengambilan buah tomat dari conveyor kekeranjang. Hal ini dapat terlihat
dari waktu yang diperlukannya untuk kegiatan tersebut. Pengambilan buah
memerlukan waktu kurang dari 4 detik, ketika memasukkan buah
kekeranjang kurang dari 10 detik dan kembali ke posisi semula memerluka
waktu kurang dari 12 detik.
4. Dalam 45 kali percobaan untuk 3 bentuk buah tomat didapatkan 36 kali
tingkat keberhasilan, sehingga persentase keberhasilan aktifitas robot
mencapai 80 %.
B. Saran
Pembuatan mekanik robot dapat dibangun dengan menggunakan bahan
yang lebih kuat dan tebal agar robot lebih kokoh serta dapat bergerak lebih
leluasa, Menambahkan fitur-fitur tambahan pada program aplikasi interface,
misalnya penambahan tombol Save agar robot dapat menyimpan gerakan secara
keseluruhan kemudian mengerjakannya hanya dengan satu kali perintah tombol
Kirim supaya kinerja robot sebagai sarana pembelajaran dapat lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/72177448-Pengaruh-suhu-terhadap-viskositas-
minyak-pelumas-oli-parmin-lumbantoruan-1-erislah-yulianti-2.html, diakses
05 Desember 2019
https://www.slideshare.net/ilham008/vertical-mill , diakses 10 September
2019