Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN MIKROPIPET

No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Hj. YATI SRIMULYATI, S.KM


Tandatangan
LANGENSARI II NIP1970021019890220001

1. Pengertian Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
secara akurat.
2. Tujuan Untuk mengoperasikan dan memipet menggunakan mikropipet secara benar
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Langkah-langkah 1. Set atau atur volume cairan/larutan/sampel yang dibutuhkan
2. Pasangkan tips dengan sempurna pada mikropipet sesuai volume yang diinginkan
untuk volume pemipetan 5 – 200 µl gunakan tips kuning, dan untuk pemipetan 200
- 1000µl menggunakan tips biru.
3. Tekan tombol dengan ibu jari sampai tekanan pertama.
4. Masukan kedalam cairan reagen / bahan pemeriksaan lepaskan tekanan ibu jari
secara perlahan sampai volume terisap, biarkan 1- 3 detik.
5. Angkat pipet dari cairan.
6. Bersihkan dengan tissue bagian luar tips tanpa mengurangi isi cairan/ bahan
pemeriksaan yang diinginkan keluar.
7. Tekan tombol dengan ibu jari sampai tekanan kedua hingga isi cairan / bahan
pemeriksaan yang diinginkan keluar.
8. Lepaskan tips dari mikropipet, masukan ke dalam cairan yang mengandung
desinfektan.
9. Bersihkan selalu mikropipet setiap selesai penggunaan.
10. Simpan kembali mikropipet pada standar mikropipet.
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait Laboratorium

10. Dokumen terkait

11. Rekaman historis


perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
JUDUL
No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
1. Pengertian Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan/atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian / menimbulkan multi persepsi

2. Tujuan Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.


Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk...........”

3. Kebijakan Berisi Kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
Misalnya, untuk SOP Imunisasi Pada Bayi, pada Kebijakan dituliskan “Keputusan Kepala Puskesmas
No.005/2016 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak”

4. Referensi Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka

5. Prosedur Prosedur / Langkah-langkah dapat digabung atau terpisah.


Bila terpisah kolom prosedur ini diisi oleh standar alat dan / atau bahan yang diperlukan dalam
menyelesaikan proses kerja tertentu

6. Langkah-langkah Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu

7. Bagan Alir Bisa diisi atau tidak


Bagan Alir / Diagram Alir (flow chart) untuk mempermudah dalam pemahaman langkah-langkah
kegiatan.

8. Hal-hal yang perlu Berisi hal-hal yang perlu diperhatikan/pengawasan tertentu dalam langkah-langkah prosedur
diperhatikan
9. Unit terkait Berisi unit-unit yang terkait dan / atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut

10. Dokumen terkait Berisi dokumen internal yang terkait dengan prosedur kerja tersebut

11. Rekaman historis Berisi perubahan / revisi pada SOP tersebut


perubahan
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
JUDUL
No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
JUDUL
No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

6. Langkah-langkah

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait

10. Dokumen terkait

11. Rekaman historis


perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

( SOP )

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan (Permenpan No.035 tahun 2012)
2. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku
3. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya
4. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah masing-masing, maka Format SOP dapat
disesuaikan dengan Perda tersebut
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat mengacu Permenpan
No.35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku Pedoman Penyusunan Dokumen FKTP
c. Prinsipnya adalah Format SOP yang digunakan dalam satu institusi harus SERAGAM
5. Syarat Penyusunan SOP
a. SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan atau oleh Unit Kerja tersebut. Tim / Panitia
Akreditasi yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP, karena
komitmen pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam
penyusunan SOP
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan
c. Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan mengapa
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat, dan objek harus jelas
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan bahasa yang dikenal pemakai
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien harus diperhatikan aspek
keselamatan pasien
6. KOP / HEADING SOP

JUDUL
No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Nama Ka. Puskesmas


NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP

a. LOGO
Logo yang dipakai adalah Logo Pemerintah Kabupaten/Kota, dan lambang Puskesmas

b. KOTAK KOP / HEADING


- Heading hanya dicetak halaman pertama
- Kotak FKTP diberi Logo Pemerintah Daerah, dan nama Puskesmas
- Kotak Judul diberi Judul / Nama SOP sesuai proses kerjanya
- Nomor Dokumen, diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di Puskesmas / Pemerintah
Kota, dibuat sistematis agar ada keseragaman
- Nomor Revisi, diisi dengan status revisi, dapat menggunakan angka, dokumen baru diberi nomor 0,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi angka 1, dan seterusnya. Dapat juga menggunakan huruf,
dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B, dan seterusnya
- Tanggal Terbit, diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut
- Halaman, diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SOP tersebut, misalnya
SOP tersebut sebanyak 5 halaman, tulis 1/5. Namun, ditiap halaman selanjutnya dibuat footer, pada
halaman kedua tulis 2/5, dan halaman terakhir tulis 5/5
- Ditetapkan Kepala FKTP, nama Kepala FKTP tanpa gelar, diberi tanda tangan

c. ISI SOP
Lihat Lampiran SOP

d. DIAGRAM ALIR (FLOW CHART)


Bagan alir secara garis besarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro
i. Diagram Alir Makro
Menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan. Hanya
mengenal satu simbol, yaitu SIMBOL BALOK

ii. Diagram Alir Mikro


Menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari riap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut
 Awal kegiatan
 Akhir kegiatan

 Simbol Keputusan

YA
?

TIDAK

 Penghubung

 Dokumen

 Arsip
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395

Anda mungkin juga menyukai