Anda di halaman 1dari 11

PEMBERIAN KONDOM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Westra Kharisma IB,drg


PURWAHARJA 1 NIP19810630 200902 006

1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara memberikan kontrasepsi kondom
pada akseptor KB

2. Tujuan Memberikan kontrasepsi kondom

3. Kebijakan 1. Pelayanan dilakukan di puskesmas


2. Dilakukan setiap hari
3. Pelayanan diberikan oleh dokter atau bidan

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006

5. Langkah- 1. Konseling pra pelayanan


langkah Sapa klien dengan ramah dan memperkenalkan diri
Tanyakan tujuan kedatangannya
Tanyakan apa alasannya ingin menggunakan kondom
Tanyakan tujuan reproduksi (apakah klien ingin mengatur jarak
kehamilan atau ingin membatasi anak)
2. Prosedur pelayanan
Melakukan demonstrasi pemakaian kondom
Melakukan persiapan kondom
Melakukan pemberian kondom
Melakukan pencatatan hasil pelayanan di K-1 dan register KB
3. Konseling pasca pelayanan
Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah
Minta klien mengulangi lagi penjelasan apa yg telah diberikan
Jawab semua pertanyaan klien
Beritahu klien cara menggunakan kondom

6. Unit terkait Ruang KIA,KB

7. Dokumen
terkait SOP PNC, SOP Konseling KB, SOP Konseling HIV-IMS

8. Rekaman
historis Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka.
NAMA
Tandatangan Puskesmas
PUSKESMAS
NIP
1. Pengertian Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan/atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian /
menimbulkan multi persepsi

2. Tujuan Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.


Kata kunci : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk...........

3. Kebijakan Berisi Kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
Misalnya, untuk SOP Imunisasi Pada Bayi, pada Kebijakan dituliskan
Keputusan Kepala Puskesmas No.005/2016 tentang Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak

4. Referensi Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk
buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka

5. Prosedur Prosedur / Langkah-langkah dapat digabung atau terpisah.


Bila terpisah kolom prosedur ini diisi oleh standar alat dan / atau bahan yang
diperlukan dalam menyelesaikan proses kerja tertentu

6. Langkah- Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah


langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu

7. Bagan Alir Bisa diisi atau tidak


Bagan Alir / Diagram Alir (flow chart) untuk mempermudah dalam
pemahaman langkah-langkah kegiatan.

8. Hal-hal yang Berisi hal-hal yang perlu diperhatikan/pengawasan tertentu dalam langkah-
perlu langkah prosedur
diperhatikan
9. Unit terkait Berisi unit-unit yang terkait dan / atau prosedur terkait dalam proses kerja
tersebut

10. Dokumen Berisi dokumen internal yang terkait dengan prosedur kerja tersebut
terkait
11. Rekaman Berisi perubahan / revisi pada SOP tersebut
historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

( SOP )

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang


dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana
dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (Permenpan No.035
tahun 2012)
2. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam
dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku
3. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya
4. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah masing-
masing, maka Format SOP dapat disesuaikan dengan Perda tersebut
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat
mengacu Permenpan No.35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam
buku Pedoman Penyusunan Dokumen FKTP
c. Prinsipnya adalah Format SOP yang digunakan dalam satu institusi harus
SERAGAM
5. Syarat Penyusunan SOP
a. SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan atau oleh Unit Kerja
tersebut. Tim / Panitia Akreditasi yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP, karena komitmen pelaksanaan SOP
hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan
SOP
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan
c. Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana,
kapan, dan mengapa
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat, dan objek harus jelas
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan bahasa
yang dikenal pemakai
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien
harus diperhatikan aspek keselamatan pasien
6. KOP / HEADING SOP

JUDUL
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman :
Nama Ka.
NAMA
Tandatangan Puskesmas
PUSKESMAS
NIP

a. LOGO
Logo yang dipakai adalah Logo Pemerintah Kabupaten/Kota, dan lambang
Puskesmas

b. KOTAK KOP / HEADING


- Heading hanya dicetak halaman pertama
- Kotak FKTP diberi Logo Pemerintah Daerah, dan nama Puskesmas
- Kotak Judul diberi Judul / Nama SOP sesuai proses kerjanya
- Nomor Dokumen, diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di
Puskesmas / Pemerintah Kota, dibuat sistematis agar ada keseragaman
- Nomor Revisi, diisi dengan status revisi, dapat menggunakan angka, dokumen
baru diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi angka 1, dan
seterusnya. Dapat juga menggunakan huruf, dokumen baru diberi huruf A,
dokumen revisi pertama diberi huruf B, dan seterusnya
- Tanggal Terbit, diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
- Halaman, diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut, misalnya SOP tersebut sebanyak 5 halaman, tulis 1/5.
Namun, ditiap halaman selanjutnya dibuat footer, pada halaman kedua tulis
2/5, dan halaman terakhir tulis 5/5
- Ditetapkan Kepala FKTP, nama Kepala FKTP tanpa gelar, diberi tanda tangan

c. ISI SOP
Lihat Lampiran SOP

d. DIAGRAM ALIR (FLOW CHART)


Bagan alir secara garis besarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir
makro dan diagram alir mikro
i. Diagram Alir Makro
Menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita
tingkatkan. Hanya mengenal satu simbol, yaitu SIMBOL BALOK

ii. Diagram Alir Mikro


Menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari riap tahapan diagram makro,
bentuk simbol sebagai berikut
Awal kegiatan

Akhir kegiatan

Simbol Keputusan

YA
?

TIDAK

Penghubung

Dokumen
Arsip

Anda mungkin juga menyukai