Anda di halaman 1dari 8

Widyakala Volume 3 Maret 2016

ISSN : 2337-7313 print

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga


Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek

Aptaguna, A.1, Pitaloka, E.1


1
Program Studi Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya, anggaaptaguna@gmail.com
2
Program Studi Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya, oka@upj.ac.id

Abstract : The purpose of this study is to analyze the effect of service quality and
price on purchase intention of GO-JEK GO-ride in South Tangerang. GO-JEK is
a mobile app-based business that provides service to all transportation, delivery,
lifestyle and payment services. In this study, 100 college students were selected by
random sampling as respondents. Data resulted from research questionnaire,
were analyzed by multiple regression analysis. Results from this study showed
that the quality of service has significant and positive effect on purchase intention
of GO-JEK GO-ride. However price didn’t have a significant impact on
customers' purchase intention of GO-JEK ride.
Keywords : service quality, price, purchase intention, GO-JEK

Abstrak : Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak kualitas pelayanan dan


harga terhadap minta beli GO-JEK. GO-JEK adalah jasa transportasi berbasis
aplikasi online. Pada penelitian ini layanan GO-JEK dikhususkan pada layanan
GO-ride di kalangan mahasiswa/i yang berdomisili di Tangerang Selatan.
Responden penelitian ini adalah 100 mahasiswa yang dipilih secara acak (random
sampling). instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Data dari
kuesioner yang sudah diisi kemudian diolah dengan teknik regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas layanan berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli jasa GO-JEK GO-ride. Sedangkan variabel harga
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli jasa GO-JEK GO-ride.
Kata Kunci : kualitas layanan, harga, minat beli, GO-JEK

LATAR BELAKANG memasarkan jasa mereka kepada para


Pada era globalisasi saat ini begitu konsumen.
banyak inovasi, sarana dan fasilitas yang Salah satu tujuan dari aktivitas
dapat digunakan oleh perusahaan dalam pemasaran adalah untuk meningkatkan
memasarkan atau menarik minat minat beli yaitu sesuatu diperoleh dari
konsumen salah satunya adalah dengan proses belajar dan proses pemikiran yang
memanfaatkan aplikasi online. Hal ini juga yang membentuk suatu persepsi. Minat
dilakukan oleh perusahaan pendatang baru beli ini menciptakan suatu motivasi yang
yang bergerak dibidang jasa transportasi terus terekam dalam benaknya dan
yaitu GO-JEK. Perusahaan penyedia menjadi suatu keinginan yang sangat kuat
layanan ojek ini memanfaatkan saranan yang pada akhirnya ketika seorang
teknologi yang jaringan yaitu internet konsumen harus memenuhi kebutuhannya
dalam melayani pelanggan. Pelanggan akan mengaktualisasikan apa yang ada
melakukan pemesanan dengan membuat didalam benaknya itu (Oliver, 2006).
aplikasi GO-JEK sarana ini juga Pada penelitian Saidani dan Arifin
digunakan oleh GO-JEK dalam (2012), kualitas produk, kualitas pelayanan
dan kepuasan konsumen mempengaruhi

49
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

minat beli. Kualitas pelayanan dipandang armada atau kendaraan yang beratribut
sebagai salah satu komponen yang perlu GO-JEK. GO-JEK juga memberikan
diwujudkan oleh perusahaan, karena layanan GO-drive (taksi online), dan jasa
memiliki pengaruh untuk mendatangkan perwatan kecantikan dan kebersihan (GO-
konsumen baru dan dapat mengurangi glam dan GO-clean).
kemungkinan pelanggan lama untuk Layan GO-JEK khususnya GO-ride
berpindah keperusahaan lain. cukup banyak digunakan berbagai
Dalam upaya meningkatkan minat kalangan, termasuk para mahasiswa/i yang
beli, harga juga berperan dalam tinggal di Tangerang Selatan. Tangerang
mempengaruhi minat konsumen akan Selatan dianggap dapat mewakili kota
suatu produk. Pada penelitian Sundalangi, besar di provinsi Banten. Dan populasi
Mandey dan Jorie (2014), Kualitas produk, mahasiswa/i di Tangsel cukup banyak baik
daya tarik iklan dan potongan harga secara yang berkampus di sekitar wilayah
bersama-sama berpengaruh terhadap Minat Tangsel maupun Jakarta. Dari survey pra-
beli konsumen untuk mengkonsumsi Pizza penelitian diketahui bahwa mahasiwa/i
Hut. Harga adalah sesuatu yang harus tertarik menggunakan layanani ini karena
diberikan oleh konsumen untuk cukup praktis. Pada penelitian ini peneliti
mendapatkan keunggulan yang ditawarkan mengkaji fenomena penggunaan jasa GO-
oleh bauran pemasaran perusahaan. JEK layanan GO-ride (ojek) dikalangan
Bagi pelanggan harga merupakan mahasiswa/i yang berdomisili di tangerang
hal yang penting karena mampu membuat selatan.
pelanggan dari pasar industri memperoleh Rumusan Masalah
keuntungan. Produk yang mampu 1. Adakah pengaruh antara kualitas
memberikan keuntungan, harga jual yang pelayanan dan harga terhadap
kompetitif dan skema pembayaran yang minat beli?
lunak akan memungkinkan pengguna 2. Seberapa besar pengaruh kualitas
memperoleh margin keuntungan yang pelayanan terhadap minat beli?
lebih tinggi. Harga merupakan salah satu 3. Seberapa besar pengaruh harga
faktor penentu dalam pemilihan merek terhadap minat beli?
yang berkaitan dengan keputusan membeli
konsumen. Ketika memilih diantara Tujuan Penelitian
merek-merek yang ada, konsumen akan 1. Untuk mengetahui pengaruh
mengevaluasi harga secara absolut tetapi kualitas pelayanan serta harga
dengan membandingkan beberapa standar terhadap minat beli
harga sebagai referensi untuk melakukan 2. Untuk mengetahui berapa besar
pembelian. pengaruh kualitas pelayanan
GO-JEK adalah perusahaan yang terhadap minat beli
memimpin revolusi industri transportasi 3. Untuk mengetahui berapa besar
ojek. GO-JEK bermitra dengan para pengaruh harga terhadap minat beli
pengendara ojek berpengalaman di Jakarta
meliputi area JABODETABEK, Bandung, LANDASAN TEORI
Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama Kualitas Layanan
dalam pengiriman barang, pesan antar Kualitas merupakan suatu kondisi
makanan, berbelanja dan berpergian di dinamis yang berpengaruh dengan produk,
tengah kemacetan. GO-JEK menggunakan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
aplikasi online dalam pemesanan jasa GO- memenuhi atau melebihi harapan
JEK, yang memudahkan para pelanggan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi
memesan atau menggunakan pelayanan kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai
jasa. Saat ini perkembangan GO-JEK upaya pemenuhan kebutuhan dan
sudah sangat pesat dengan banyaknya keinginan konsumen serta ketepatan

50
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

penyampaiannya dalam mengimbangi 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu


harapan konsumen (Tjiptono, berubah.
2007). Kualitas pelayanan (service quality) Dimensi kualitas pelayanan menurut
dapat diketahui dengan cara Kotler (2007)adalah sebagai berikut:
membandingkan persepsi para konsumen a. Tangibles (bukti langsung), meliputi
atas pelayanan yang nyata-nyata mereka penampilan fisik dan perlengkapan
terima/peroleh dengan pelayanan yang dengan indikator:
sesungguhnya mereka harapkan/inginkan 1) Kebersihan, kerapian dan kenyamanan
terhadap atribut-atribut pelayanan suatu ruangan.
perusahaan. Jika jasa yang diterima atau 2) Penataan ruang tunggu dan ruang
dirasakan (perceived service) sesuai periksa kesehatan pasien.
dengan yang diharapkan, maka kualitas 3) Kesiapan dan kebersihan alat-alat yang
pelayanan dipersepsikan baik dan dipakai.
memuaskan, jika jasa yang diterima b. Reliability (keandalan), yaitu
melampaui harapan konsumen, maka kemampuan memberikan pelayanan
kualitas pelayanan dipersepsikan sangat yang dijanjikan dengan akurat dan
baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa memuaskan dengan indikator:
yang diterima lebih rendah daripada yang 1) Prosedur penerimaan pasien yang cepat
diharapkan, maka kualitas pelayanan dan tepat.
dipersepsikan buruk. 2) Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan
Menurut Kotler (2007) definisi perawatan yang cepat dan tepat.
pelayanan adalah setiap tindakan atau c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu respon atau kesigapan karyawan dalam
pihak kepada pihak lain, yang pada membantu pelanggan dan memberikan
dasarnya tidak berwujud dan tidak pelayanan yang cepat dan tanggap
mengakibatkan kepemilikan apapun. dengan indikator:
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak 1) Cepat tanggap menyelesaikan keluhan
dikaitkan pada satu produk fisik. pasien.
Pelayanan merupakan perilaku produsen 2) Memberikan informasi yang jelas dan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mudah dimengerti.
keinginan konsumen demi tercapainya 3) Saat dibutuhkan pasien, mampu
kepuasan pada konsumen itu sendiri. bertindak dengan tepat dan cepat.
Kotler juga mengatakan bahwa perilaku d. Assurance (jaminan), dimensi ini
tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum meliputi suatu pengetahuan dan
dan sesudah terjadinya transaksi. Pada ketrampilan yang dimiliki petugas
umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi dalam melayani konsumen. Dimensi ini
akan menghasilkan kepuasan yang tinggi diukur dengan indikator:
serta pembelian ulang yang lebih sering. 1) Memberikan jaminan kesembuhan.
Kata kualitas mengandung banyak definisi 2) Tidak terjadi komplikasi atau kesalahan.
dan makna, orang yang berbeda akan 3) Jadwal pelayanan dijanjikan dengan
mengartikannya secara berlainan tetapi tepat.
dari beberapa definisi yang dapat kita e. Emphaty (empati), meliputi
jumpai memiliki beberapa kesamaan kemudahan dalam melakukan
walaupun hanya cara penyampaiannya saja hubungan, komunikasi yang baik,
biasanya terdapat pada elemen sebagai perhatian pribadi, dan memahami
berikut: kebutuhan pelanggan dengan indikator:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau 1) Bersikap ramah.
melebihkan harapan pelanggan. 2) Perhatian terhadap keluhan pasien dan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, keluarga.
manusia, proses dan lingkungan

51
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

3) Pelayanan kepada semua pasien tanpa Minat beli merupakan bagian dari
memandang status sosial. komponen perilaku dalam sikap
Dimensi dan indikator di ataslah yang mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan
digunakan sebagai instrumen kuesioner Taylor dalam Tjiptono (2007), minat beli
dalam penelitian ini. adalah tahap kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan
Harga Produk membeli benar-benar
Menurut Kotler (2007) harga dilaksanakan. Menurut Oliver (2006) efek
merupakan sejumlah uang yang hierarki minat beli digunakan untuk
dibebankan atas suatu produk atau jasa menggambarkan urutan proses munculnya
atau jumlah dari nilai yang ditukar keyakinan (beliefs). Sikap (attitudes) dan
konsumen atas manfaat-manfaat karena perilaku pengetahuan kognitif yang
memiliki atau menggunakan produk atau dimiliki konsumen dengan mengaitkan
jasa tersebut. Harga adalah jumlah uang atribut, manfaat, dan obyek (dengan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan mengevaluasi informasi), sementara itu
sejumlah kombinasi dari barang beserta sikap mengacu pada perasaan atau respon
pelayanannya. efektifnya. Sikap berlaku sebagai acuan
Jadi harga adalah sejumlah uang yang yang mempengaruhi dari lingkungannya.
dibutuhkan atau ditukarkan kekonsumen Indikator Minat Beli menurut Tjiptono
untuk mendapatkan atau memiliki suatu (2007), minat beli dapat diidentifikasi
barang yang memiliki manfaat serta melalui indikator-indikator sebagai
penggunaannya. berikut:
Indikator yang mencirikan harga menurut 1. Minat transaksional, yaitu
Kotler yaitu: kecenderungan seseorang untuk
1. Keterjangkauan harga. membeli produk.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas 2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan
produk. seseorang untuk mereferensikan
3. Daya saing harga. produk kepada orang lain.
4. Kesesuaian harga dengan manfaat 3. Minat preferensial, yaitu minat yang
produksi. menggambarkan perilaku seseorang
5. Harga mempengaruhi daya beli beli yang memiliki prefrensi utama pada
konsumen. produk tersebut. Preferensi ini hanya
6. Harga dapat mempengaruhi konsumen dapat diganti jika terjadi sesuatu
dalam mengambil keputusan. dengan produk prefrensinya.
Ke-enam indikator di atas disusun menjadi 4. Minat eksploratif, minat ini
instrumen kuesioner dalam penelitian ini menggambarkan perilaku seseorang
untuk variabel harga. yang selalu mencari informasi
mengenai produk yang diminatinya
Minat Beli dan mencari informasi untuk
Minat beli adalah sesuatu diperoleh mendukung sifat-sifat positif dari
dari proses belajar dan proses pemikiran produk tersebut.
yang yang membentuk suatu persepsi. Indikator minat beli di atas disusun
Minat beli ini menciptakan suatu motivasi menjadi instrumen kuesioner dalam
yang terus terekam dalam benaknya dan penlitian ini.
menjadi suatu keinginan yang sangat kuat
yang pada akhirnya ketika seorang Penelitian sebelumnya
konsumen harus memenuhi kebutuhannya Pada penelitian Saidani dan Arifin
akan mengaktualisasikan apa yang ada (2012), kualitas produk, kualitas pelayanan
didalam benaknya itu Oliver (2006). dan kepuasan konsumen mempengaruhi
minat beli. Terbukti secara empiris

52
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

kualitas produk dan kualitas layanan variabel kualitas produk, iklan, dan citra
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen merek berpengaruh secara signifikan
dan minat beli ulang. Penelitian terhadap minat beli. Sedangkan variabel
Sundalangi, Mandey dan Jorie (2014) harga tidak berpengaruh pada minat beli.
menunukan Kualitas produk, daya tarik Jika kualitas produk memuaskan dan citra
iklan dan potongan harga secara bersama- merek cukup kuat maka konsumen
sama berpengaruh terhadap Minat beli memiliki kepercayaan terhadap produk
konsumen untuk mengkonsumsi Pizza tersebut, sehingga harga bukan menjadi
Hut. Pengaruh yang diberikan oleh pertimbangan utama dalam menentukan
variabel tersebut digambarkan dengan F pembelian produk tersebut.
hitung lebih besar dari F Tabel sehingga Beberapa penelitian terdahulu telah
dinyatakan berpengaruh secara simultan mengkaji faktor-faktor yang
terhadap Minat beli konsumen untuk mempengaruhi minat beli. Namun
mengkonsumsi Pizza Hut. sepengetahuan peneliti belum ada
Penelitian Arslan dan Zaman penelitian yang mengkaji minat beli pada
(2014) mengenai minat beli konsumen di jasa transportasi online khususnya GO-
retail store menunjukan citra merek, JEK dengan unit analisis mahasiswa di
kualitas peayanan adalah variabel yang Tangerang Selatan. Hal tersebut menjadi
mempengaruhi minta beli secara poin originalitas dari penelitian ini.
signifikan. Namun variabel harga tidak Berdasarkan kajian penelitian
memiliki pengaruh signifikan terhadap terdahulu di atas, maka kerangka
minat beli. Hal ini karena menurut pemikiran dalam penelitian ini adalah
konsumen harga produk-produk yang sebagai berikut:
dijual sudah seusia dengan nilai produk.
Konsumen lebih mengtamakan citra merek Kualitas
dan pelayanan dalam pembelian suatu layanan
produk. X1
Nikhashem, et al (2012) melakukan Minat beli
penelitian minat beli pada jasa travel Y
online untuk produk tiket. Hasil penelitian Harga
mereka menunjukan kualitas pelayanan (e- X2
service quality) , persepsi harga dan iklan
menjadi faktor yang berpengaruh Gambar 1. Kerangka pemikiran.
signifikan terhadap minat beli. Faktor yang
berkontribusi besar tehadap minat beli Hipotesis penelitian
adalah e-sevice quality dan iklan. Dalam H1 : Kualitas layanan mempengaruhi
era digital e-service quality ternyata tetap minat beli
memiliki daya tarik bagi pelanggan dan H2 : Harga mempengaruhi minat beli
dianggap lebih praktis dibanding jasa
penjualan tiket konvensional. Selain itu METODE PENELITIAN
layanan online dapat menjangkau lebih Objek penelitian ini adalah
banyak konsumen karena tidak ada transportasi publik GO-JEK, GO-JEK
hamabatan goegrafis. Penelitian ini adalah salah satu sarana transportasi
menyarankan perusahaan untuk berbasis motor dengan melalui media
meningkatkan e-service quality dan online sebagai cara pemesananan.
frekuensi iklan porduk dalam pelayanan Penelitian ini menggunakan metode
tiket online di berbagai media. penelitian kuantitatif Adalah yang lebih
Penelitian dengan topik yag sama menekankan pada aspek pengukuran
juga dialakukan oleh Mirabi, Akbariyeh & secara obyektif terhadap fenomena sosial.
Tahmasebifard (2015). Pada penelitian ini Untuk dapat melakukan pengukuran,

53
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

setiap fenomena sosial di jabarkan layanan sebesar 1 point dengan asumsi


kedalam beberapa komponen masalah, variabel lain tetap maka akan
variabel dan indikator. Pengumpulan data meningkatkan minat beli sebesar 0,156
menggunakan data primer Kuesioner yang point.
disebarkan kepada 100 responden Kualitas layanan berpengaruh
mahasiswa/i yang berdomisili di tangerang terhadap minat beli GO-JEK jenis GO-ride
selatan. Teknik pengambilan sampel telah memberikan kualitas layanan yang
dengan random sapling. Penilaian sangat baik seperti atribut yang dibawa
kuesioner menggunakan sakla interval 1-5 dan dikenakan pengendara GO-JEK (GO-
semakin besar maka persepsi responden JEK driver) yang lengkap seperti helm,
semakin positif terhadap pernyataan dalam masker, penutup kepala (untuk pelanggan).
kuesioner. Motor yang digunakan GO-JEK juga
Teknik Analisa Data motor yang nyaman dan aman sesuai
Teknik analisis data multiple linear standar yang ditetapkan GO-JEK. GO-JEK
regression Regresi linear adalah alat driver juga dinilai cukup responsive
statistik yang dipergunakan untuk terhadap permintaan pelanggan dan
mengetahui pengaruh antara satu atau mengetahui rute tujuan pelanggan. GO-
beberapa variabel terhadap satu buah JEK driver juga dinilai komunikatif
variabel. Variabel yang mempengaruhi dengan pelanggan dan memiliki empati
sering disebut variabel bebas, variabel dalam membantu dan melayani pelanggan.
independen atau variabel penjelas. Hal-hal tersebut menunjukan pelayanan
Variabel yang dipengaruhi sering disebut GO-JEK GO-ride sudah memenuhi kriteria
dengan variabel terikat atau variabel (Bukti Fisik), reliability (Keandalan),
dependen. Instrumen penelitian Responsiveness (Ketanggapan), Assurance
sebelumnya telah diuji dengan uji validitas (Jaminan), Empathy (Empati) yang baik.
pearson product momentum dan Dengan melakukan peningkatan kualitas
reliabilitas dengan cornbach alpha. Hasil layanan dengan baik maka minat beli akan
uji validitas dan reliabilitas menunjukan dapat terwujud.
bahwa seluruh butir pertanyaan pada Dengan selalu meningkatkan
kuesionel valid dan riliable. Untuk kualitas layanan yang diberikan oleh
mengetahui pengaruh antar variabel maka perusahaan dan konsumen dapat
digunakan Uji hipotesis secara simultan merasakan kualitas dari layanan yang
dan parsial pada tingkat kepercayaan 95% diberikan sehingga konsumen dapat
(a = 5%). uji hipotesis dilakukan dengan merasakan kepuasaan dari penggunaan
mebandingkan nilai signifikansi pada F- layanan jasa yang diberikan ooleh
statistik dan t-statistik. Jika nilai perusahaan. Menurut Mowen dalam Oliver
signifikansi pada F-statistik dan t-statistik (2006) efek hierarki minat beli digunakan
tidak lebih dari 0.05 maka variabel untuk menggambarkan urutan proses
independen memiliki pengaruh yang munculnya keyakinan (beliefs). Sikap
signifikan terhadap variabel dependen. (attitudes) dan perilaku pengetahuan
Jika nilai signifikansi pada F-statistik dan kognitif yang dimiliki konsumen dengan
t-statistik lebih besar dari 0.05 maka mengaitkan atribut, manfaat, dan obyek
variabel independen tidak memiliki (dengan mengevaluasi informasi). Dengan
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
variabel dependen. perusahaan sangat memungkinkan dalam
meningkatkan minat beli dari calon
PEMBAHASAN konsumen, maka semakin baik kualitas
Nilai koefisien pelayanan adalah layanan yang diberikan akan semakin
0.156, artinya setiap kenaikan kualitas meningkatkan minat beli pada konsumen.

54
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

Tabel 1. Uji hipotesis simultan (uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 86.570 2 43.285 9.959 .000a
Residual 421.590 97 4.346
Total 508.160 99
a. Predictors: (Constant), Harga, Pelayanan
b. Dependent Variable: MinatBeli
P value sebesar 0,000 , yang jauh lebih kecil dari nilai a = 5%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel
kualitas layanan dan variabel harga secara simultan mempengaruhi variabel minat beli pada tingkat keyakinan
95%.

Tabel 2. Uji hipotesis parsial (uji-t)

Unstandardized Coefficients
Model B T-sig
1 (Constant) 7.186 .000
Pelayanan .156 .005
Harga -.083 .424
1. P value pelayanan =0,005. Dengan demikian variabel kualitas layanan mempengaruhi minat beli
dengan tingkat keyakinan sebesar 95%
2. P value harga =0,424. Dengan demikian variabel harga tidak mempengaruhi minat beli pada tingkat
keyakinan 95%

Nilai koefisien harga adalah -0.083 minat beLi terhadap jasa GO-JEK GO-
artinya setiap kenaikan harga sebesar 1 ride.
point dengan asumsi variabel lain tetap
maka akan menurunkan minat beli sebesar KESIMPULAN
0,83 point. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Harga dalam penelitian ini tidak disimpulkan bahwa variabel kualitas layan
berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini dan harga secara simultan berpengaruh
mungkin disebabkan oleh kualitas layanan signifikan terhadp minat beli. Variabel
yang sduah baik sehingga membuat kualitas pelayanan secara parsial
pelanggan tidak mempertimbangkan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
harga. Selain itu karena fenomena ojek sedangkan variabel harga tidak
online cukup baru, banyak pelanggan yang berpengaruh secara signifikan terhapa
berminat menggunakan layanan ini karena minta beli. Kualitas pelayanan GO-JEK
menginginkan pengalaman baru dalam GO-ride menjadi alasan utama yang
transportasi umum. Walaupun demikian mendorong minat pelanggan untuk
harga berbanding negatif dengan minat menggunakan jasa GO-ride. Oleh karena
beli. Semakin tinggi harga layanan GO- itu diharapkan GO-JEK dapat terus
JEK GO-ride maka akan semakin menurun mempertahankan kualiatas layanan yang
sangat baik kepada pelanggan.

55
Aptaguna, A./ Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek/Widyakala Vol.3Maret 2016 pp 49 - 56

DAFTAR PUSTAKA Jurnal EMBA, Vol.2 No.1 Maret, 313-


324.
1. Arslan, M., Zaman, R. 2014. Impact 8. Tjiptono, F. 2007. Strategi
of Brand Image and Service Quality Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta
on Consumer Purchase Intention: A : Andi Ofset.
Study of Retail Store in Pakistan
Research on Humanities and Social
Sciences, Vol.4, No.22, 98-106.
2. Kotler, P. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid
Kesatu. Jakarta : PT. Indeks.
3. Mirabi, V., Akbariyeh, H.,
Tahmasebifard, H,. 2015, A Study of
Factors Affecting on Customers
Purchase Intention (Case Study: the
Agencies of Bono Brand Tile in
Tehran). Journal of Multidisciplinary
Engineering Science and Technology
(JMEST), Vol. 2 Issue 1,. 267-273.
4. Nikhashemi, S. R., Haque, A.,
Yasmin, F., Khatib, A., 2012. Service
Quality and Consumer Purchasing
Intention Toward Online Ticketing:
An Empirical Study in Iran.
International Conference on
Economics, Business Innovation
IPEDR vol.38 (2012), 150-154,
IACSIT Press, Singapore.
5. Oliver, R. L. 2006. Satisfaction A
Behavioral Prespective On The
Costumer. Mc. Graw – Hil. New
York.
6. Saidani, B., Arifin, S. 2012. Pengaruh
Kualitas Produk dan Kualitas
Layanan terhadap Kepuasan
Konsumen dan Minat Beli Pada
Ranch Market. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3
No. 1, pp 1-22.
7. Sundalangi, M., Jorie. 2014. Kualitas
Produk, Daya Tarik Iklan, Dan
Potongan Harga Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Pizza Hut Manado.

56

Anda mungkin juga menyukai