Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
beserta Penjelasannya
Asrur Rifa 08.00
Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM ( Hak Asasi Manusia) –
Pelanggaran HAM di Indonesia maupun di dunia sudah sangat banyak terjadi. Peristiwa seperti penganiayaan,
pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, penyiksaan sudah sering kita dengar di berbagai media. Tiap
manusia di dunia ini memiliki hak asasi yang memang harus dilindungi dan dijunjung tinggi, akan tetapi hak
asasi yang dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Karena itulah selayaknya tidak ada
seorang pun yang boleh untuk melanggar sebuah hak asasi manusia orang lain.
A. Faktor Internal
Faktor internal berarti adanya dorongan seseorang untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
dalam diri pelaku pelanggaran HAM.
Sikap egois dan mementingkan diri sendiri akan mengakibatkan seseorang lalai dari kewajibannya dan selalu
menuntut haknya dalam berbagai kepentingan. Sikap ini juga akan menyebabkan seseorang memiliki hasrat
yang besar untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Karena sikap buruk tersebut, akhirnya bukan tidak
mungkin seseorang akan menghalalkan segala cara agar haknya terpenuhi walau caranya bisa melanggar hak
orang lain.
Tingkat kesadaran masing-masing orang memang berbeda-beda. Ada yang sangat menghargai HAM dan ada
juga yang sangat mengabaikan adanya HAM tersebut. Rendahnya kesadaran HAM akan mengakibatkan
seorang pelanggar HAM berbuat semena-mena kepada orang lain. Pelanggar tidak mau tahu bahwa orang lain
juga mempunyai hak asasi manusia yang harus dijaga dan dihormati.
Sikap ini tentu akan berakibat penyimpangan terhadap Hak asasi manusia. Semakin rendah kesadaran HAM
seseorang, makin besar pula sikap masa bodoh seseorang terhadap HAM.
3. Kurangnya sikap toleransi
Sikap tidak toleran akan mengakibatkan munculnya rasa saling tidak menghormati dan menghargai atas
keberadaan orang lain. Seakan-akan kedudukan seseorang direndahkan dan dilecehkan. Pada akhirnya sikap
ini akan menjerumuskan seseorang untuk melakukan diskriminasi pada orang lain.
B. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal, yaitu faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan peanggaran HAM. Faktor-faktor ini diantaranya sebagai berikut :
1. Penyalahgunaan kekuasaan
Kekuasaan di dunia ada banyak sekali. Kekuasaan ini ada di lingkungan keluarga, di lingkungan masyarakat
atau pun dilingkungan bangsa dan negara. Kekuasaan tidak selalu mengarah pada kekuasaan pemerintah,
namun dalam bentuk kekuasaan lain salah satunya kekuasaan di sebuah perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar HAM. Dapat kita simpulkan
bahwa setiap kekuasaan yang disalahgunakan akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
2. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak tegas dan klemar-klemer akan mengakibatkan timbulnya banyak
pelanggaran HAM yang akan terjadi. Kasus pelanggaran HAM yang tidak diselesaikan secara tuntas tentu
menjadi pemicu aksi pelanggaran HAM lain yang mungkin lebih merugikan.
Para pelanggar tidak akan merasa jera/kapok untuk melakukan hal serupa jika tidak diberi hukuman setimpal
sesuai perbuatan yang dilakukannya.
Aparat penegak hukum yang semena-mena dalam mengambil keputusan juga merupakan bentuk pelanggaran
HAM dan menjadi contoh tidak baik, hal ini juga dapat menjadi pemicu terjadinya bentuk pelanggaran HAM
lainnya.
Segudang manfaat yang ditawarkan dalam internet juga dapat dipergunakan oleh pelaku kejahatan. Misalnya
saja perampokan uang dalam ATM oleh sekumpulan Hacker atau bisa juga penculikan seseorang melalui
jejaring sosial.
Memang segala sesuatu yang menyimpang akan mengakibatkan hal yang buruk. Jika teknologi tidak
dipergunakan sesuai aturan maka yang terjadi adalah timbul bentuk pelanggaran HAM.
Namun, secara tidak langsung juga kemajuan teknologi dapat berdampak negatif bagi banyak orang. Seperti
halnya sentra produksi pabrik yang mencemari lingkungan sehingga kesehatan manusia terancam.
Ketidakseimbangan dan ketidakmerataan gaya hidup sudah mulai munjul di era saat ini. Perbedaan tingkat
kekayaan atau jabatan yang dimiliki seseorang menjadi pemicu kesenjangan sosial dan ekonomi.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan banyak terjadi pelanggaran HAM seperti perampokan, perbudakan,
pelecehan bahkan pembunuhan.
Kesimpulan...
Effendy seorang pakar hukum beranggapan “ Kurang dan tipisnya rasa tanggung jawab." Kurang dan tipisnya
rasa tanggung jawab saat ini sudah sangat melekat dalam masyarakat. Saat ini sudah banyak orang yang
menyepelekan tanggung jawabnya dan selalu menuntut haknya untuk dituruti.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya koruptor dan suap menyuap di negeri ini. Hawa nafsu seakan-akan
melalaikan segalanya, bahkan terkadang mengakibatkan sebuah pelanggaran HAM yang tentu merugikan
banyak pihak. Sebagai generasi bangsa yang baik, tidak seharusnya kita melakukan pelanggaran HAM.
FAKTOR INTERNAL dan EKSTERNAL PENYEBAB
TERJADINYA PELANGGARAN HAM (Hak Asasi
Manusia)
Banyak faktor yang menyebabkan pelanggaran HAM didunia ini. ada faktor Internal yang
disebabkan oleh sang pelaku itu sendiri, atau faktor Eksternal yang disebabkan oleh
keluarga,teman,saudara dan lingkungan dimana si pelaku tinggal. Disini saya akan menyebutkan
faktor Internal dan Eksternal penyebab pelanggaran HAM dan menjelaskannya. Lebih jelasnya bisa
lihat tabel dibawah :
Faktor internal :
Faktor Penjelasan
1. Keadaan psikologis Pelaku dalam keadaan kurang waras,gila,tertekan
para pelaku saat melakukan pelanggaran HAM
2. Sifat egois Pelaku hanya memikirkan perasaannya sendiri,
tanpa memikirkan perasaan orang lain terutama
orang yang ia langgar hak asasinya
3. Tidak toleransi pada orang Pelaku tidak memberikan toleransi atau
lain keringanan terhadap suatu masalah, maupun itu
masalah besar atau kecil. Atau bersifat berlebihan
4. Tingkat kesadaran pelaku Pelaku tidak tau dan tidak mengerti tentang
pelanggaran HAM adanya HAM
5. Tidak memiliki rasa empati Pelaku seenaknya melakukan pelanggaran HAM,
dan rasa kemanusiaan tanpa memikirkan rasa kemanusiaan
6. Adanya pandangan HAM Pelaku merasa bebas karna dia tau dia punya hak
bersifat individualistik sebagai manusia, sehingga ia mementingkan
dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain dan
kepentingan umum
7. Sifat individualis Pelaku tidak ingin bersosalisasi dengan
masyarakat
8. Adanya dendam Pelaku memiliki dendam terhadap orang lain yang
menyebabkan si pelaku melakukan pelanggaran
HAM
9. Adanya diskriminasi dari Pelaku sering mendapat perlakuan diskriminasi
orang yang ada dalam dari orang terdekatnya seperti, orang tua, kakak
kesehariannya dan teman sekolah
Faktor Eksternal :
Faktor Penjelasan
1. Perangkat hukum yang tidak tegas Perangkat hukum seperti polisi, yang
dan tidak jelas sehingga menimbulkan tidak tegas sehingga mudah terjadinya
ketidakpastian hukum pelanggaran HAM
2.Struktur sosial dan politik yang
memungkinkan terjadinya pelanggaran
hukum dan HAM
3. Kesenjangan ekonomi Kesenjangan sosial memberikan
dampak negatif, terlebih memberikan
dorongan untuk melakukan
pelanggaran HAM
4. Teknologi yang digunakan secara Adanya penyalahgunaaan teknologi,
salah umumnya teknologi informasi
6. Adanya pihak yang membantu dan Adanya orang atau pihak yang
mempermudah pelanggaran HAM membuat pelanggaran HAM itu menjadi
mudah dilakukan
7. Kurang berfungsinya lembaga- Ketidak tegasan penegak hukum seperti
lembaga penegak hokum polisi, hakim, jaksa dalam menangani
pelanggaran HAM. Umumnya ini
dilakukan dengan cara menyuap
HAM merupakan sebuah hak yang telah dimiliki oleh setiap individu semenjak ia didalam kandungan
hingga ia meninggal. HAM sendiri merupakan sebuah hak yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
individu guna menciptakan keharmonisan dalam kehidupan antar individu.
HAM merupakan sebuah hak yang diinginkan setiap orang, namun kerap saja dalam pelaksanaannya
kebanyakan orang hanya ingin mendapatkan haknya tanpa ingin menjalankan kewajibannya.
Pelanggaran – pelanggaran HAM pun kerap terjadi di lingkungan masyarakat, sekolah, bahkan tak
luput di lingkungan keluarga. Beberapa contoh pelanggaran HAM di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat berserta penyebab dan cara penyelesaiannya diantaranya :
( Lingkungan Keluarga )
c. Kekerasan dalam rumah tangga baik yang dilakukan ayah terhadap keluarga maupun ibu terhadap
anak.
- Penyebab : Emosi, Ego, Faktor Ekonomi, Kurangnya keharmonisan keluarga, kurangnya iman
- Penyebab : Emosi, Ego, balas dendam, Kurangnya keharmonisan keluarga, kurangnya iman
- Penyelesaiaan : Penjara atau hukuman mati karena sudah menyangkut kejahatan HAM berat.
( Lingkungan Sekolah )
- Penyelesaiaan : Guru BK turun tangan, perbaikan watak dan karakter pelaku bullying.
b. Kasus kekerasan yang dilakukan guru terhadap murid tanpa alasan dan tujuan yang jelas.
- Penyelesaian : Kepala sekolah turun tangan, penyelesaiaan secara kekeluargaan antara guru dan
orangtua
- Penyebab : Adu cekcok antar sekolah, masa labil / proses pencarian jati diri yang salah.
- Penyelesaiaan : Pemberian ilmu agama, perbaikan mental, antar kepala sekolah ikut turun tangan.
( Lingkungan Masyarakat )
- Penyelesaiaan : Adanya aparat kepolisian sebagai pihak penengah dan pemberi solusi.
c. Pencurian
- Penyebab : Faktor ekonomi, tingginya sifat konsumtif yang tidak sebanding dengan pemasukan.
d. Pemerkosaan
- Penyebab : Nafsu birahi, kurangnya iman, tidak memiliki pasangan yang halal, pakaian korban yang
memancing nafsu pelaku.
e. Pembunuhan
- Penyebab : Balas dendam, dendam yang turun temurun, kebencian terhadap suatu individu /
kelompoK
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-
bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Karyawan sakit dan memerlukan perawatan panjang tidak diberikan upah penuh dan di PHK.
Karyawan dinyatakan melakukan pelanggaran tapi tidak diberi kesempatan membela diri langsung
di PHK tanpa mengikuti prosedur
Pimpinan Perusahaan marah dengan kata-kata kasar dan tidak mengindahkan etika (marah
didepan orang banyak).
Melarang karyawan membentuk organisasi serikat pekerja, ikut organisasi politik dan sebagainya.
Pelanggaran kerja yang paling umum ditemui adalah: Memaksakan karyawan untuk kerja lembur
meskipun diberi uang lembur, dan bahkan dibeberapa perusahaan swasta para staff diwajibkan
masuk kerja lembur tanpa uang lembur.