Anda di halaman 1dari 74

STRATEGI PELAKSANAAN

HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :1
SP : BHSP
Tanggal : 25 Desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan namanya Tn.I
 Pasien mengatakan mendengar bisikan, bisikan itu muncul pada saat siang
dan malam hari.
 Pasien mengatakan munculnya bisikan kurang lebh 4x.
 Pasien mengatakan ketika bisikan muncul pada waktu pesien menyendiri.
DO :
 Kontak mata masih kurang
 Pasien tampak memperhatikan

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, selamat siang pak, Pak perkenalkan nama saya
Rizky Rachman, saya senangnya dipanggil Rizky, saya perawat dari
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin saya perawat yang akan
merawat anda. Saya disini dinas dari jam 08.00-14.00 WITA. Nama
bapa siapa? Senangnya dipanggil siapa?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “Pa, boleh kita berkenalan?”
Waktu : “Bapa, berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap?
Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Bapa mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“apakah Tn.I mendengar sesuatu tanpa wujudnya? Apa yang bapak dengar?
Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu waktu? Berapa kali sehari di
alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapa rasakan saat mendengar suara itu? Apa yang Tn.I lakukan
saat mendengar suara itu? Bagaimana kalau kita belajar mencegah suara-
suara? Bapak, ada 4 cara mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut, kedua minum obat dengan teratur, ketiga
dengan cara bercakap-cakap dengan org lain. Ke empat melakukan kegiatan
yang sudah terjadwal.
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapa setelah kita bercakap-cakap?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“bapak apakah masih ingat apa yang kita bicarakan tadi, coba ulangi
ya?”
b. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 11.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya besok belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
d. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :2
SP : SP 1
Tanggal : 26 Desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan tidak ingat cara menghardik
 Pasien mengatakan tidak memasukkan kejadwal kegiatan harian cara
menghardik
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn,I
hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
a. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 10.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
c. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :3
SP : SP 1
Tanggal : 27 desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding
 Pasien mengatakan masih tidak ingat cara menghardik
 Pasien mengatakan masih tidak memasukkan kegiatan menghardik
kejadwal harian
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn,I
hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
a. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 14.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
c. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :4
SP : SP 1
Tanggal : 28 Desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding
 Pasien mengatakan mulai memasukkan kejadwal kegiatan harian
meskipun tidak melakukan sepenuhnya
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang
 Pasien tampak mempraktekkan cara menghardik halusinasi
 Jadwal kegiatan pasien dilakukan meskipun tidak semuanya terisi

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn,I
hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
a. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
c. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :5
SP : SP 1
Tanggal : 29 Desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn.
I hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
a. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, Tn.I
bisa ceritakan kepada saya.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 10.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
c. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :6
SP : SP 1
Tanggal : 30 desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn.
I hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
a. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
b. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 14.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
c. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :7
SP : SP 1
Tanggal : 31 desember 2016

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn.
I hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
d. Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
e. Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 15.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
f. Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :8
SP : SP 1
Tanggal : 1 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn,I
hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
 Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke :9
SP : SP 1
Tanggal : 2 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Menjelaskan mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapiutik
- Berjabat tangan
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
b. Bantu pasien mengenali halusinasi meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi dan respon saat terjadi halusinasi.
c. Latih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghadik
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
c. Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali belajar menghardik
halusinasi?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan Tn.
I hari ini.? Masih ingat apa yang di jelaskan kemarin.? Sesuai dengan janji
kita hari ini akan belajar kembali cara menghardik halusinasi. Sekarang saya
contohkan dulu ya. Nanti Tn.I mengulang apa yang saya ajarkan tadi.?
Pertama-tama tutup telinga, lalu ucapkan suara itu palsu, suara itu tidak
nyata. Sampai suara itu hilang
3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“Tn.I sebutkan cara-cara mengontrol halusinasi?”
 Tindakan lanjut klien
“nah bapak sudah mulai ingat apa yang kita bicarakan tadi, walaupun
masih ada yang terlewat. nanti kalu bapak mendengar suara lagi, bapak
bisa ceritakan kepada saya.”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu kembali
untuk belajar tentang cara menghardik halusinasi yang
pertama.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 10.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 10
SP : SP 2
Tanggal : 3 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
b. Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
c. Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
d. Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”
 Konrak
Topik : “bagaiman kalo hari ini kita kembali berbincang-bincang
mengenai tentang 6 benar obat dan pentingnya minum obat
secara teratur?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 14.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 11
SP : SP 2
Tanggal : 4 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 12
SP : SP 2
Tanggal : 5 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 14.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 13
SP : SP 2
Tanggal : 6 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 15.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 14
SP : SP 2
Tanggal : 7 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”

\
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 15
SP : SP 2
Tanggal : 8 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 10.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 16
SP : SP 2
Tanggal : 9 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 14.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 17
SP : SP 2
Tanggal : 10 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 15.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 18
SP : SP 2
Tanggal : 11 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 19
SP : SP 2
Tanggal : 12 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 20
SP : SP 2
Tanggal : 13 Januari 2017

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
4. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
2. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

3. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI

Nama Klien : Tn. I


No. CM : 00.85.xx
Interaksi ke : 21
SP : SP 2
Tanggal : 14 Januari 2017

III. Proses Keperawatan


5. Kondisi Klien
DS :
 Pasien mengatakan masih ingat dengan perawat
 Pasien mengatakan masih mendengar bisikan yang menyuruh pasien
memukul dinding dan mengamuk
 Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
DO :

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata baik
 Pasien dapat memperaktekan cara menghardik dengan halusinasi.

6. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran

7. Tujuan Khusus :
Membina hubungan saling percaya
Mengevaluasi kegiatan menghardik
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
Pasien dapat menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa.
Pasien dapat menjelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program.
Pasien dapat memasukan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
8. Tindakan keperawatan
 Evaluasi sp 1/ menghardik dan beri pujian
 Ajarkan pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat: (6
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat).
 Jelaskan jika obat tidak diminum, putus obat dan cara minum obat.
 Anjurkan pasien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

IV. Proses Pelaksanaan Tindakan


4. Tahap interaksi
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, Tn.I selamat pagi
 Evaluasi/Validasi
Tn.I msingat dengan saya?
Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul? Apakah Tn.I sudah pakai
cara yang kita latih kemarin yaitu minum obat teratur? Apakah bapa
ingat nama obatnya? Apakah Tn.I masukan dalam kegiatan harian?
 Konrak
Topik : “baikalh, sesuai janji kemarin bagaimana kalau hari ini kita
mengulang percakapan mengenai tentang minum obat dengan
prinsip 6 benar obat?”
Waktu : “berapa lama bapa ingin kita bercakap-cakap belajar
menghardik? Bagaimana kalau 10 menit pa?
Tempat : “Tn.I mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau kita bicara
disini?
5. Kerja
“Assalmualaikum Tn.I? masih ingat dengan saya? Tn.I masihkan
mendengar suara-suara bisikan? Tn.I minum obat sangatlah penting supaya
suara-suara yang Tn.I dengar, yang mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang Tn.I minum? (perawat menyiapkan obat) ini
yang warna kuning muda Clozapine, warna merah muda Haloperidol, warna
putih Trihexiphenidril, warna coklat aminitripilin. Dan waktu minum
obatnya 3x/hari dari jam 08.00 pagi, 13.00 siang dan jam 20.00 malam. Kalu
suara-sura sudah hilang obatnya tdak boleh dihentikan. Nanti kunsultasikan
dengan dokter, sebab kalau putus obat Tn.I akan kembali lagi, kalu obat
habis Tn.I mint sama dokter lagi. Tn.I juga harus benar minum obat,
perhatikan kemasannya, waktu dan jumlah obat yang diminum setiap hari.

6. Fase terminasi
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Tn.I setelah diskusi dan belajar tadi?
 Evaluasi Perawat (Objektif)
“jadi sudah berapa cara yang sudah Tn.I pelajari tadi untuk
mengontrol halusinasi? Yang pertama dengan menghardik dan
kedua dengan minum obat yang teratur dengan prinsip 6 benar obat.
Tn.I sebutkan lagi cara-cara mengontrol halusinasi yan gkita pelajari
tadi.?
 Tindakan lanjut klien
“nanti dan selanjutnya Tn.I rajin ya minum obatnya, biar sura bisikan
itu hilang dan minun obatnya teratur dan tepat waktu serta obat yang
diminum harus lengkap yang disarankan dokter”
 Kontrak yang akan datang
Topik : “Saya kira sampai disini dulu, nanti kita bertemu lagi dan
membahas tentang obat yang kita bahs tadi.”
Waktu : “jam berapa? Bagaimana jika jam 17.00? Berapa lama waktu
untuk belajar? Bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat : “ Bapak maunya nanti belajar dimana? Bagaimana kalau
disini saja ya.?
 Salam Penutup
“Assalamualaikum bapa.”

Anda mungkin juga menyukai