PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan
tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Menurut WHO sehat
adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sakit adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan dan
gejala sakit secara subjektif dan objektif sehingga penderita tersebut
memerlukan pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.
(Iqbal, 2009).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistol mengalami
kenaikan melebihi batas normal (tekanan sistol diatas 140 mmHg dan diasto
90 mmHg). Berdasarkan tinggi rendahnya diastol maka terdapat beberapa
gradasi tekanan darah tinggi meliputi, hipertensi berat apabila tekanan diastol
lebih besar dari 130 mmHg, hipertensi sedang apabila diastol 105 mmHg
sampai 129 mmHg. Hipertesi ringan apabila tekanan diastol 90 sampai 104
mmHG, dan hipertensi borderline bila tekanan darah yang normal dan tak
terdapat kelainan organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan
diastol lebih dari 120 mmHg. Nilai normal WHO 120/80 mmHg sampai
140/90 mmHg.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan
penyebab kematian tertinggi di indonesia. Salah satu penyebab terjadinya
hipertensi akibat banyaknya penderita hipertensi yang tidak patuh
melaksanakan diet yang diberikan (Rosyid, 2011).
Penyakit hipertensi mendapat perhatian karena di negara maju penyakit
tersebut telah menjadi keprihatinan tersendiri. Berdasarkan data kesehatan
dunia (WHO) memperlihatkan yang memperlihatkan yang menderita
hipertensi mencapai 50% sedangkan yang diketahui dan mendapatkan
pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik. Prevalensi
penderita hipertensi di indonesia tercatat sampai 31,7% dari populasi pada usia
18 tahun keatas dan dari jumlah tersebut 60% penderita hipertensi akan
menderita stroke, sementara sisanya kana terkena gangguan jantung, gagal
ginjal dan kebutaan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari tiap anggota (Duvall,2011)
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan. Kemudian membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang
harus dilakukan. Yaitu, mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi bagi keluarga, merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga.
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan di Kelurahan RW 01, RT 01
sebanyak 120 kk terdapat sekitar 50% menderita hipertensi. Sehingga
berdasarkan data tesebut maka mahasiswa melakukan keluarga binaan pada
salah satu keluarga untuk meningkatkan status kesehatan keluarga dengan
memberikan asuhan keperawatan keluarga.
1.2 Batasan Masalah
Dalam membuat masalah ini, mahasiswi hanya menulis asuhan
keperawatan keluarga dalam kasus hipertensi pada keluarga Tn. A yang
beralamat di RT 01.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini adalah
agar mahasiswi mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada
keluarga yang salah satu anggotanya menderita hipertensi.
Tujuan Khusus
- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn.A dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.A dengan
hipertensi
- Mahasiswa mampu menyususun rencana asuhan keperawatan pada Tn.A
dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada Tn.A dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada Tn.A dengan hipertensi
BAB II
METODOLOGI
2.1 Lokasi Praktik
Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah
dikelurahan pekauman RW 01, RT 01, banjarmasin
2.2 Strategi Perencanaan
Mahasiswi melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di
kelurahan pekauman RW 01, RT 01, Banjarmasin
2.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Wawancara
Dilakukan secara langsung dengan klien yang khususnya Ny.S dan
keluarga di rumah Tn. A
- Observasi
Melihat keadaan umum Ny.S beserta keluarganya seperti mengukur tanda-
tanda vital (Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah).
- Catatan Kesehatan
Ny.S menderita hipertensi sejak usia sekitar 40 tahun sampai sekarang
usianya 45 Tahun
- Kunjungan Rumah
Dilakukan bersama dengan observasi yaitu sebanyak 3 kali kunjungan.
2.4 Pengelolahan Data
Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan
keluarga, kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta di
evaluasi.
2.5 Jadwal kegiatan
Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai
tanggal 8 April 2019 s/d 11 April 2019
- 8 April 2019 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan
- 9 April 2019 Melakukan pengkajian
- 10 April 2019 Melakukan Intervensi
- 11 April 2019 Melakukan Implementasi dan Evaluasi
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Demografi Profile
Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data
umum nama kepala keluarga yaitu Ny.S dengan usia 45 tahun, pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga dan kadang menjaga anak titpan tetangga.
Alamat kelurahan pekauman RW 01, RT 01 Banjarmasin. Komposisi
keluarga yaitu Tn.A sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh
bangunan dan istri klien sebagai ibu rumah tangga saja, memiliki 3 anak
yang 1 orang sudah menikah yaitu Ny F dan 2 orang masih belum
menikah yaitu An.N dan An.T yang masih berstatus pelajar. Rata-rata
penghasilan Tn.A Rp. ± 500.000 - 1.500.000 tingkat kesejahteraan
keluarga termasuk tingkat sejahtera II.
Nama- Hubungan
L
Nama dengan Tanggal Pendidi-
No / Umur Status
Anggota Kepala Lahir Kan
P
Keluarga Keluarga
20 – 3 –
1. Ny. S Istri P 45 thn SD Menikah
1974
4 - 10- Belum
2. An. N Anak P 14 thn SMP
2005 Menikah
4 - 10- Belum
3. An. T Anak L 10 thn SD
2009 Menikah
Mengenal masalah
1. kesehatan setiap √
anggota keluarga
Mengambil keputusan
2. untuk tindakan √
kesehatan yang tepat
Memberikan perawatan
kepada anggota
3. √
keluarga yang sakit,
balita, dan lanjut usia
Mempertahankan
suasana rumah yang √
4.
menguntungkan untuk
kesehatan
Mempertahankan
hubungan timbal balik
5. √
antara keluarga dan
lembaga kesehatan
Diagnosa
No Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
♦ Masalah teratasi
P :
♦ Intervensi
dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada
saat ini dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry. 2009).
Menurut muwarni (2011), penyakit hipertensi merupakan suatu
keadaan dimana tekanan sistol mengalami kenaikan yang melebihi batas
normal (tekanan sistol 140 sampai 90 mmHg) berdasarkan tinggi
rendahnya diastol maka dapat beberapa gradasi tekanan darah tinggi,
meliputi , hipertensi berat apabila tekanan diastol lebih besar dari 130
mmHg, hipertensi sedang apabila diastol 105 mmHg sampai 129 mmHg.
Hipertesi ringan apabila tekanan diastol 90 sampai 104 mmHG, dan
hipertensi borderline bila tekanan darah yang normal dan tak terdapat
kelainan organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan diastol
lebih dari 120 mmHg. Nilai normal WHO 120/80 mmHg sampai 140/90
mmHg.
Tanda dan gejala hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga,
terkadang disertai mual dan muntah akibat penigkatan tekanan darah,
penglihatan kabur karena kerusakan retina sebagai dampak dari
hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena terjadi kerusakan
susunan saraf pusat, nukturia karena adanya tekanan darah ginjal dan
filtrasi glomerulus, edema dependen, telinga berdengung, edema
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan kapiler.
(Ardiyansah.2012). berdasarkan teori tersebut dilihat dari tanda dan
gejala hipertensi sesuai dengan yang dirasakan Ny.S seperti sakit kepala
dan penglihatan berkunang-kunang. Selain gejala dan tanda yang ada,
penyakit hipertensi yang dialami klien ini diperparah dengan kurang
pengetahuan klien mengenai makanan yang harus dihindari bagi
penderita hipertensi.
Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan
perumusan masalah pada konsep, analisa dan standar yang dapat
dijadikan acuan dalam menganalisa. Sebelum memutuskan tentang
masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada keluarga Tn.A
Masalah kesehatan yang dilakukan ialah kurang pengetahuan
mengenai penyakit yang diderita, Hal ini disebabkan karena faktor
pendidikan, sekalipun menyadari bahwa memiliki berbagai pantangan
dalam mengkomsumsi makanan akan tetapi akibat kurangnya
pengetahuan mengakibatkan pemahaman akan hipertensi sangat kurang
sehingga menimbulkan Ny.S masih saja mengkomsumsi makanan yang
menjadi risiko terjadinya hipertensi. Salah satu cara yang dilakukan
dalam mengatasi hal ini adalah dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga Tn A dan keluarga mengenai penyakit yang
dideritanya, serta menjelasakan akibat dari pola hidup yang tidak sehat
yang dapat mengakibatkan hipertensi.
- Bagi Pendidikan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan kesehatan keluarga sehingga dapat tercipta perawatan
profesional, terampil, inovatif, dan bermutu, sehingga mampu memberikan
asuhan keperawatan keluarga secara menyeluruh berdasarkan kode ethik
keperawatan.