Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan
tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Menurut WHO sehat
adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sakit adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan dan
gejala sakit secara subjektif dan objektif sehingga penderita tersebut
memerlukan pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.
(Iqbal, 2009).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistol mengalami
kenaikan melebihi batas normal (tekanan sistol diatas 140 mmHg dan diasto
90 mmHg). Berdasarkan tinggi rendahnya diastol maka terdapat beberapa
gradasi tekanan darah tinggi meliputi, hipertensi berat apabila tekanan diastol
lebih besar dari 130 mmHg, hipertensi sedang apabila diastol 105 mmHg
sampai 129 mmHg. Hipertesi ringan apabila tekanan diastol 90 sampai 104
mmHG, dan hipertensi borderline bila tekanan darah yang normal dan tak
terdapat kelainan organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan
diastol lebih dari 120 mmHg. Nilai normal WHO 120/80 mmHg sampai
140/90 mmHg.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan
penyebab kematian tertinggi di indonesia. Salah satu penyebab terjadinya
hipertensi akibat banyaknya penderita hipertensi yang tidak patuh
melaksanakan diet yang diberikan (Rosyid, 2011).
Penyakit hipertensi mendapat perhatian karena di negara maju penyakit
tersebut telah menjadi keprihatinan tersendiri. Berdasarkan data kesehatan
dunia (WHO) memperlihatkan yang memperlihatkan yang menderita
hipertensi mencapai 50% sedangkan yang diketahui dan mendapatkan
pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik. Prevalensi
penderita hipertensi di indonesia tercatat sampai 31,7% dari populasi pada usia
18 tahun keatas dan dari jumlah tersebut 60% penderita hipertensi akan
menderita stroke, sementara sisanya kana terkena gangguan jantung, gagal
ginjal dan kebutaan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari tiap anggota (Duvall,2011)
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan. Kemudian membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang
harus dilakukan. Yaitu, mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi bagi keluarga, merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
disekitarnya bagi keluarga.
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan di Kelurahan RW 01, RT 01
sebanyak 120 kk terdapat sekitar 50% menderita hipertensi. Sehingga
berdasarkan data tesebut maka mahasiswa melakukan keluarga binaan pada
salah satu keluarga untuk meningkatkan status kesehatan keluarga dengan
memberikan asuhan keperawatan keluarga.
1.2 Batasan Masalah
Dalam membuat masalah ini, mahasiswi hanya menulis asuhan
keperawatan keluarga dalam kasus hipertensi pada keluarga Tn. A yang
beralamat di RT 01.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini adalah
agar mahasiswi mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada
keluarga yang salah satu anggotanya menderita hipertensi.

Tujuan Khusus
- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn.A dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.A dengan
hipertensi
- Mahasiswa mampu menyususun rencana asuhan keperawatan pada Tn.A
dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada Tn.A dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada Tn.A dengan hipertensi

1.4 Manfaat Penulisan


- Bagi Penulis
- Sebagai penerapan teori yang telah di dapat bangku kuliah khususnya
family health nursing dan community health nursing.
- Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang perawatan
kesehatan dalam keluarga.
- Mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat keluarga.
- Institusi
- Dapat mengevaluasi hasil mata ajaran dan aplikasinya di keluarga dan
masyarakat
- Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat
- Keluarga
- Membantu keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya
- Membantu keluarga untuk mengambil keputusan
- Membantu keluarga merawat/menolong anggota keluarga yang sakit
- Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
- Membantu keluarga agar mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

BAB II
METODOLOGI
2.1 Lokasi Praktik
Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah
dikelurahan pekauman RW 01, RT 01, banjarmasin
2.2 Strategi Perencanaan
Mahasiswi melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di
kelurahan pekauman RW 01, RT 01, Banjarmasin
2.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Wawancara
Dilakukan secara langsung dengan klien yang khususnya Ny.S dan
keluarga di rumah Tn. A
- Observasi
Melihat keadaan umum Ny.S beserta keluarganya seperti mengukur tanda-
tanda vital (Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah).
- Catatan Kesehatan
Ny.S menderita hipertensi sejak usia sekitar 40 tahun sampai sekarang
usianya 45 Tahun
- Kunjungan Rumah
Dilakukan bersama dengan observasi yaitu sebanyak 3 kali kunjungan.
2.4 Pengelolahan Data
Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan
keluarga, kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta di
evaluasi.
2.5 Jadwal kegiatan
Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai
tanggal 8 April 2019 s/d 11 April 2019
- 8 April 2019 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan
- 9 April 2019 Melakukan pengkajian
- 10 April 2019 Melakukan Intervensi
- 11 April 2019 Melakukan Implementasi dan Evaluasi
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Demografi Profile
Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data
umum nama kepala keluarga yaitu Ny.S dengan usia 45 tahun, pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga dan kadang menjaga anak titpan tetangga.
Alamat kelurahan pekauman RW 01, RT 01 Banjarmasin. Komposisi
keluarga yaitu Tn.A sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh
bangunan dan istri klien sebagai ibu rumah tangga saja, memiliki 3 anak
yang 1 orang sudah menikah yaitu Ny F dan 2 orang masih belum
menikah yaitu An.N dan An.T yang masih berstatus pelajar. Rata-rata
penghasilan Tn.A Rp. ± 500.000 - 1.500.000 tingkat kesejahteraan
keluarga termasuk tingkat sejahtera II.

3.1.2 Daftar Anggota Keluarga

Nama- Hubungan
L
Nama dengan Tanggal Pendidi-
No / Umur Status
Anggota Kepala Lahir Kan
P
Keluarga Keluarga
20 – 3 –
1. Ny. S Istri P 45 thn SD Menikah
1974
4 - 10- Belum
2. An. N Anak P 14 thn SMP
2005 Menikah
4 - 10- Belum
3. An. T Anak L 10 thn SD
2009 Menikah

3.1.3 Daftar Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia


Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dunia
3.1.4 Tipe keluarga
Nuclear Family
3.1.5 Rumah dan Lingkungannya
a. Rumah
Tn. A tinggal bersama anak di rumah sendiri, lantai rumah
terbuat dari semen, rumah memiliki 2 jendela dan ventilasi yang
cukup memadai, penerangan menggunakan listrik dan kebersihan
rumah cukup dengan ukuran 6 x 10.
b. Dapur
Alat masak yang digunakan menggunakan kompor gas
c. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah di bawah kolong tertutup
d. Sumber Air Minum
Air minum yang digunakan didapat dari PDAM yang direbus dan
air isi ulang, Air yang digunakan untuk mencuci adalah air PDAM
e. Jamban
Jamban yang digunakan keluarga yaitu septic tank
f. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Tn. A dengan cara
dibakar dan kadang dibung ditempat sampah tersendiri yang tiap
minggu pagi diambil.
g. Kandang
Keluarga Tn. A memiliki kandang ternak kambing yang terletak
di belakang rumah yang kotorannya langsung ke tanah, kebersihan
kandang kurang jarak dengan rumah ± 11 meter.
h. Lingkungan
Keluarga Tn.A tidak memiliki halaman rumah yang digunakan
sebagai apotek hidup dan beberapa tanaman hias

i. Alat – Alat Kesejahteraan


Keluarga Tn. A memiliki fasilitas hiburan berupa televisi dan
mesin cuci untuk mencuci pakaian.

3.1.6 Keluarga Berencana


Dalam keluarga Ny. S menggunakan KB suntik 3 bulan dan
selama menggunakan KB tidak ada keluhan
3.1.7 Keadaan Ibu Hamil
Dalam keluarga Tn. A tidak terdapat anggota keluarga yang
hamil
Riwayat Persalinan
Anak ke L/P Penolong BB saat lahir Keadaan Jenis
Persalinan lahir Persalinan
Ke -1 P Dukun 3.500 grm sehat Normal
Ke -2 P Bidan 2.800 grm Sehat Normal
Ke -3 L Bidan 2.500 grm Sehat Normal

3.1.8 Keadaan Balita


Dalam keluarga Tn.A tidak terdapat balita

3.1.9 Pemanfaatan Fasilitas kesehatan


Apabila salah satu keluarga Tn. A ada yang sakit, maka yang
dilakukan oleh keluarga adalah membawa ke dokter yang di pabrik
karena istri Tn.A khususnya Ny.S sering mengeluh sakit kepala, badan
lemas, dan pandangan berkunang-kungan, maka dari itu jika ada
anggota keluarga yang sakit maka akan berobat kedokter praktek dan
puskesmas terdekat
3.1.10 Riwayat Penyakit keluarga
Menurut Tn. A alm. Ayah klien menderita penyakit jantung dari
Istri Tn A menderita penyakit hipertensi Dari ke 3 anak klien Tn. A
menurut pengakuan Tn. A anak tertua nya yang juga menderita
Hipertensi.
3.1.11 Penyakit yang Diderita sekarang
Tn. A menderita hipertensi. Klien mengatakan “kadang merasa
pusing, dan leher terasa tegang jika merasa pusing klien kadang hanya
membiarkannya saja dan dibawa istirahat, klien mengatakan jarang
memeriksakan tekanan darahnya paling tinggi tekanan dara klien 180
mmHg, Klien tidak memiliki tensi meter sendiri dan jarang memeriksa
tekanan darah
3.1.12 Hasil Pemeriksaan Fisik pada Ny.S dengan Hipertensi
a. Tanda-tanda vital
Temp: /axila, P: 88x/mnt, Resp: 23x/mnt, Bp: 170/100 mmHg
b. Kepala dan Leher
Rambut pendek dan berwarna hitam bergelombang tidak ada lesi.
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
d. Hidung
Simetris, tidak ada rabas/sekret, tidak ada sumbatan, tidak ada
gangguan penciuman.
e. Mulut
Membran mukosa lembab, gigi lengkap, tidak ada gangguan
pengecap, tidak ada disfagia.
f. Telinga
Simetris, tidak ada gangguan pendengaran.
g. Leher
Simetris, Tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar tiroid.

3.2 Tugas dan Fungsi keluarga


Tugas dan Fungsi Sangat Tidak
No. Baik Sedang
Keluarga baik baik

Mengenal masalah
1. kesehatan setiap √
anggota keluarga

Mengambil keputusan
2. untuk tindakan √
kesehatan yang tepat

Memberikan perawatan
kepada anggota
3. √
keluarga yang sakit,
balita, dan lanjut usia

Mempertahankan
suasana rumah yang √
4.
menguntungkan untuk
kesehatan

Mempertahankan
hubungan timbal balik
5. √
antara keluarga dan
lembaga kesehatan

Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap


anggota keluarga, namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan
terhadap keluarganya karena menganggap penyakit hipertensi yang
diderita, merupakan hal yang biasa terbukti dengan jarangnya
memeriksakan tekanan darah dan memiunum obat penurunan tekanan
darah hal ini diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan namun cukup
mampu mengambil keputusan dalam tindakan kesehatan jika sudah tidak
dapat ditangani akan tetapi masih kurang bisa mengambil tindakan
kesehatan yang tepat. Keluarga mampu memberikan perawatan
sederhana kepada anggota keluarga yang sakit, dengan memberi obat anti
hipertensi, keluarga cukup mampu menciptakan suasana di rumah yang
menguntungkan untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga
kesehatan.

3.3 Analisa Data


Dari data di atas dapat disimpulkan :
Keluarga Tn.A yang salah satu anggota keluarganya yaitu Ny.S
menderita hipertensi. Klien mengatakan “kadang merasa pusing Hanya
saja tidak terlalu diperhatikan dan menganggap biasa saja”. Keluarga
mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap anggota keluarga,
namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya
karena menganggap penyakit hipertensi yang diderita akan hilang dengan
sendirinya, diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan namun cukup
mampu mengambil keputusan dalam tindakan kesehatan jika sudah tidak
dapat ditangani, keluarga juga bisa mengambil tindakan kesehatan yang
tepat, keluarga mampu memberikan perawatan sederhana kepada anggota
keluarga yang sakit, dengan membawa berobat ke dokter, keluarga cukup
mampu menciptakan suasana di rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan, dan keluarga juga mampu mempertahankan hubungan timbal
balik antara keluarga dengan lembaga kesehatan.
” Hasil pemeriksaan fisik : Temp : 36 /axial, Pulse : 80 x/menit, Resp :

23 x/menit, BP : 170/100 mmHg”.

3.4 Tahapan Penjajakan I


Masalah kesehatan
3.4.1 Ancaman Kesehatan
a. Kurang / tidak sehat
Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada
keluarga khususnya Tn. A yang salah satu anggota keluarganya
yaitu Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi ditandai
dengan Tn.A dan istri tampak bingung dan tertawa saat ditanya
apakah melakukan pantangan terhadap makanan dan aktivitas.
b. Krisis :-

3.5 Tahap Penjajakan II


Diagnosa Keperawatan Keluarga
3.6 P
Data Masalah
Data Subjektif : Masalah Kesehatan: r
Klien mengatakan sudah lama Ny S menderita Hipertensi i
menderita hipertensi dan kadang Masalah keperawatan : o
merasa pusing namun menganggap Defisiensi pengetahuan mengenai r
hal itu bisa hilang dengan penyakit yang diderita pada i
sendirinya dan klien mengetahui keluarga khususnya Tn. A yang t
adanya pantangan atau pembatasan salah satu anggota keluarganya a
makanan yang harus yaitu Ny.S berhubungan dengan s
dikonsumsinya, namun sesekali ketidakmampuan keluarga merawat
klien tetap mengkomsumsi makanan anggota keluarga yang menderita
yang dapat meningkatkan tekanan hipertensi ditandai dengan Tn.A dan
darah seperti maknan yang istri tampak bingung dan tertawa
berlemak. saat ditanya apakah melakukan
Data objektif : pantangan terhadap makanan dan
Tanda – tanda vital: aktivitas
o
T: 36 C
P: 80x/mnt
R: 23 x/mnt
Bp: 170/100 mmHg
Masalah
Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga
khususnya Tn. A yang salah satu anggota keluarganya yaitu Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi ditandai dengan Tn.A dan istri tampak
bingung dan tertawa saat ditanya apakah melakukan pantangan terhadap
makanan dan aktivitas
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah :
1. x1 1 Ny. S menderita hipertensi.
Actual
Kemungkinan masalah dapat
diubah adalah sebagian karena
hipertensi merupakan penyakit
Kemungkinan menahun yang kronis. Hanya
masalah dapat dapat diminimalkan dengan pola
2. ½x 2 1
diubah : hidup dan diet yang tepat
Hanya sebagian sehingga pengetauan dan
kesadaran akan perubahan
perilaku sangat mempengarui
status keseatan klien
Potensial masalah untuk dicegah
cukup karena tidak terlalu
memperhatikan status
kesehatannya terbukti dengan
Potensi masalah
jarangnya klien memriksakan
3. untuk dicegah: x1
kesehatan terkait dengan
Cukup
pemeriksaan tekanan darah dan
minum obat dan masih
mengkonsumsi makanan yang
berlemak..
Menonjolnya masalah merupakan
Menonjolnya masalah berat yang harus
masalah : ditangani karena hipertensi
4. Masalah harus x1 1 sangat berbahaya bila tidak
segera diatasi ditangani terutama dengan
merubah pola hidup yang tidak
baik menjadi pola hidup sehat.
3
Berdasarkan masalah diatas, maka masalah kesehatan yang muncul adalah :
1. Defisiensi pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga
khususnya Ny S berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi ditandai dengan Klien tampak bingung dan
tertawa saat ditanya apakah melakukan pantangan terhadap makanan dan
aktivitas (3 2/3)
Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga

Masalah Masalah Tujuan jangka Tujuan jangka Evaluasi


No Intervensi
Kesehatan Keperawatan Panjang Pendek Standar
Kriteria
1 Resiko penyakit Ke tidak mampuan Setelah 2x Setelah 2x instruksi Respon verbal  Keluarga  Kaji
hipertensi kambuh keluarga merawat kunjungan keluarga dapat dapat pengetahuan
kembali pada Ny S anggota keluarga yang rumah, keluarga menyebutkan mengerti keluarga
sakit hipertensi B.D dapat merawat tentang : apa itu tentang
kurang pengetahuan anggota keluarga penyakit penyakit
 Pengertian
tentang penyakit dan yang sakit hipertensi hipertensi
penyakit
faktor penyebabnya  Keluarga  Jelaskan apa
hipertensi,
dapat itu penyakit
faktor-faktor
menyebut hipertensi
yang menyebab
kan faktor- kepada
kannya
faktor yang keluarga
 Akibat
menyebabka dengan
komplikasi nya
n timbulnya meng
 Cara penyakit gunakan
penanganan hipertensi bahasa yang
penyakit mudah
hipertensi dipahami
 Keluarga  Jelaskan
dapat faktor-faktor
menyebut penyebab
kan cara penyakit
penanga nan hipertensi
penyakit serta
hipertensi komplikasin
ya
Implementasi Dan Evaluasi

Diagnosa
No Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan

1 9 April Ketidak mampuan ♦ Mengkaji Tanggal


keluarga merawat pengetahuan tentang
2019 10 April 2019
anggota keluarga penyakit hipertensi
Jam 16.30 yang sakit ♦ Menjelaskan apa itu Jam 16.30
hipertensi B.D penyakit hipertensi
S :
kurang kepada keluarga
pengetahuan dengan ♦ Keluarga Ny.S
tentang penyakit menggunakan mengatakan bahwa
dan faktor bahasa yang mudah mereka telah
penyebabnya dimengerti mengetahui
♦ Menjelaskan faktor- tentang penyakit
faktor penyebab hipertensi
penyakit hipertensi O :
serta komplikasinya
♦ Keluarga dapat
menyebutkan
faktor-faktor
penyebab penyakit
dan penanganan
penyakit hipertensi
A :

♦ Masalah teratasi
P :

♦ Intervensi
dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada
saat ini dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry. 2009).
Menurut muwarni (2011), penyakit hipertensi merupakan suatu
keadaan dimana tekanan sistol mengalami kenaikan yang melebihi batas
normal (tekanan sistol 140 sampai 90 mmHg) berdasarkan tinggi
rendahnya diastol maka dapat beberapa gradasi tekanan darah tinggi,
meliputi , hipertensi berat apabila tekanan diastol lebih besar dari 130
mmHg, hipertensi sedang apabila diastol 105 mmHg sampai 129 mmHg.
Hipertesi ringan apabila tekanan diastol 90 sampai 104 mmHG, dan
hipertensi borderline bila tekanan darah yang normal dan tak terdapat
kelainan organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan diastol
lebih dari 120 mmHg. Nilai normal WHO 120/80 mmHg sampai 140/90
mmHg.
Tanda dan gejala hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga,
terkadang disertai mual dan muntah akibat penigkatan tekanan darah,
penglihatan kabur karena kerusakan retina sebagai dampak dari
hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena terjadi kerusakan
susunan saraf pusat, nukturia karena adanya tekanan darah ginjal dan
filtrasi glomerulus, edema dependen, telinga berdengung, edema
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan kapiler.
(Ardiyansah.2012). berdasarkan teori tersebut dilihat dari tanda dan
gejala hipertensi sesuai dengan yang dirasakan Ny.S seperti sakit kepala
dan penglihatan berkunang-kunang. Selain gejala dan tanda yang ada,
penyakit hipertensi yang dialami klien ini diperparah dengan kurang
pengetahuan klien mengenai makanan yang harus dihindari bagi
penderita hipertensi.
Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan
perumusan masalah pada konsep, analisa dan standar yang dapat
dijadikan acuan dalam menganalisa. Sebelum memutuskan tentang
masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada keluarga Tn.A
Masalah kesehatan yang dilakukan ialah kurang pengetahuan
mengenai penyakit yang diderita, Hal ini disebabkan karena faktor
pendidikan, sekalipun menyadari bahwa memiliki berbagai pantangan
dalam mengkomsumsi makanan akan tetapi akibat kurangnya
pengetahuan mengakibatkan pemahaman akan hipertensi sangat kurang
sehingga menimbulkan Ny.S masih saja mengkomsumsi makanan yang
menjadi risiko terjadinya hipertensi. Salah satu cara yang dilakukan
dalam mengatasi hal ini adalah dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga Tn A dan keluarga mengenai penyakit yang
dideritanya, serta menjelasakan akibat dari pola hidup yang tidak sehat
yang dapat mengakibatkan hipertensi.

4.2 Tahap Perencanaan


Pada tahap perencaaan, penulis dan keluarga Tn A mendiskusikan
dan merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan masalah kesehatan yang teridentifikasi pada saat pengkajian
dilakukan. Adapun sasaran dari pembuatan perencanaan ini adalah Ny.S
sebagai klien. Pada tahap ini, diharapkan agar seluruh anggota keluarga
ikut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Setelah mendiskusikan dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan
bersama keluarga Tn A maka penulis membuat Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) mengenai hipertensi beserta leaflet. Kemudian penulis membuat
kontrak berikutnya kepada keluarga Tn A untuk mengadakan pertemuan
kembali untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan yaitu
pada tanggal 11 April 2019.

4.3 Tahap Pelaksanaan


Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarga Tn A, maka
dalam tahap pelaksanaan tindakan perawatan, penulis lebih menekankan
pada dua faktor yakni : sifat masalah dan proses pencegahan masalah
sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai perencanaan..
Kemudian melakukan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan
dengan dibantu oleh sumber daya yang tersedia pada keluarga terutama
peran aktif dari seluruh anggota keluarga klien. Dari hasil observasi yang
dilakukan penulis saat pelaksanaan kegiatan, Tn A dan keluarga yang
lainnya sangat antusias untuk mendengarkan materi mengenai hipertensi
yang disampaikan dan terlihat banyak bertanya terutama jenis-jenis
makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita darah
tinggi. Pada kesempatan itu pula dijelaskan cara penanganan hipertensi
secara non-farmakologis kepada Ny.S yaitu dengan pemanfaatan
tanaman apotik hidup yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi (tanpa menggunakan obat-obatan).
4.4 Evaluasi
Adapun tolak ukur yang digunakan penulis dalam mengevaluasi
asuhan keperawatan pada keluarga Tn.A yaitu Ny.S adalah standar
keperawatan, perubahan perilaku dan teori keperawatan. Penyuluhan
kesehatan tentang penyakit Hipertensi dapat menambah pengetahuan
keluarga dan keluarga mampu menyadari masalah yang dihadapi. Standar
keperawatan yang diberikan pada bapak m dan keluarga mampu
membuka wawasan berpikir yang luas terutama berkaitan dengan
penyakit yang diderita Ny.S sekarang.
Metode yang telah dilakukan penulis dalam mengevaluasi adalah
wawancara langsung kepada klien dan keluarga, pengkajian fisik kepada
klien, observasi dengan melihat langsung keadaan klien, keluarga dan
sanitrasi rumah serta kunjungan rumah.

Sedangkan sasaran yang telah dicapai adalah Ny.S dan keluarga


telah memahami akan pentingnya arti pemeliharaan kesehatan, mengerti
tentang tanda dan gejala, faktor pencerus dan risiko, komplikasi,
penanganan dan perawatan hipertensi di rumah serta bersedia
memeriksakan kesehatan pada petugas kesehatan bila ada keluhan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 8 April 2019, didapatkan
masalah kesehatan yang menjadi prioritas utama yang dialami Ny.S yaitu
hipertensi dengan tanda dan gejala yang sering dialaminya seperti sering
merasa pusing, bila berdiri tiba-tiba dan bekerja yang terlalu berat, mata
terasa berkunang-kunang, bahkan terkadang penglihatan terasa gelap.
Masalah keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu
kurangnya pengetahuan dari Ny.S dan anggota keluarga lainnya dalam
mengetahui penyakit yang dialaminya serta tidak mampu mengenal masalah
kesehatan terhadap keluarganya karena menganggap penyakit hipertensi yang
diderita jika sudah minum obat akan hilang dengan sendirinya.
Sebagai seorang perawat kita mempunyai peran dan tanggung jawab
dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anggota
keluarga yang menderita hipertensi. Peran perawat disini yaitu memberikan
penyuluhan pendidikan kesehatan baik pada keluarga maupun pada penderita
itu sendiri, mengobservasi tekanan darah penderita setiap kali kunjungan,
memotivasi keluarga dan menganjurkan penderita untuk mengontrol dirinya
ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
5.2 Saran
- Bagi Klien
- Diharapkan agar Ny.S dapat melaksanakan dan patuh terhadap
pantangan yang mencetuskan terjadinya peningkatan tekanan
darah/Hipertensi.
- Diharapkan agar Ny.S memeriksakan kondisi kesehatan secara teratur
sesuai dengan kemampuan
- Diharapkan agar Ny.S dan keluarga dapat menyadari pola perilaku
hidup sehat dan memelihara kesehatan anggota keluarga lain.

- Bagi Pendidikan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan kesehatan keluarga sehingga dapat tercipta perawatan
profesional, terampil, inovatif, dan bermutu, sehingga mampu memberikan
asuhan keperawatan keluarga secara menyeluruh berdasarkan kode ethik
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai