BAB IV
2.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum RSUD Jombang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang merupakan
Kenyamanan, Umum)
4.1.2 Gambaran Lokasi Penelitian
garis katulistiwa berada antara 112o 03’ 46” sampai 112o 27’ 21” Bujur
Timur dan 7o 20’ 48” sampai 7o 46’ 41” Lintang Selatan, dengan luas
63
64
memiliki diagnosa medis yang sama yaitu Gagal Ginjal Kronis dengan
1.1.3 Pengkajian
1) Identitas Pasien dan Riwayat Keperawatan
65
merokok merokok
Alergi Pasien tidak mempunyai Pasien mengatakan tidak
alergi obat atau makanan punya alergi obat atau
makanan
Kebiasaan berobat Pasien beli jamu serbuk Pasien tidak pernah
berobat, hanya beli obat di
toko
Riwayat penyakit Pasien mengatakan Pasien mengatakan
keluarga keluarganya ada riwayat keluarganya tidak
hipertensi dan DM mederita penyakit DM
maupun hipertensi
Riwayat kesehatan Pasien mengatakan Pasien mengatakan tinggal
lingkungan kondisi rumah bersih, di daerah pedesaan dekat
setiap pagi disapu oleh sawah dan rumah
istri, pasien membuang tetangga, kondisi rumah
sampah pada tempatnya bersih, setiap pagi disapu
oleh istri, pasien tidak
membuang sampah
disungai, tetapi sampah
dibakar
Riwayat kesehatan Pasien tidak KB Pasien tidak KB
lainnya
Alat bantu yang di Pasien tidak Pasien tidak menggunakan
pakai : menggunakan gigi palsu, gigi palsu, kacamata, dan
- Gigi palsu kacamata, dan alat bantu alat bantu pendengaran
- Kacamata pendengaran
- Pendengaran
- lainnya
2) Genogram
a) Kasus Pasien ke-I
Keterangan
: Laki-laki
O : Perempuan
67
: Garis keturunan
― : Garis perkawinan
: Pasien
Keterangan
: Laki-laki
O : Perempuan
: Garis keturunan
― : Garis perkawinan
: Pasien
Pola-pola
Fungsi Sebelum Sakit Saat MRS Sebelum Sakit Saat MRS
Kesahatan
Pola istirahat Tidak ada tidur sering Kualitas tidur Kualitas tidur
tidur gangguan terbangun karena lelap dan tidak sering terbangun
tidur, lelap dan badan terasa sering karena badan
tidak sering lemas, bolak terbangun terasa capek.
terbangun balik kamar
mandi Tidur ± 7-8 Tidur ± 4-5
tidur ± 6-7 jam/hari jam/hari
jam/hari Tidur ± 4-5
jam/hari
70
Pola sensori
dan kognitif.
Sensori :
Pasie Pasie Pasie Pasie
Fungsi
n bisa n bisa mencium n bisa n bisa mencium
penciuman.
mencium dengan baik mencium dengan baik
dengan baik dengan baik
Pasie Pasie
n bisa n bisa
Fungsi mendengar mendengar
Pasien bisa dengan baik Pasien bisa dengan baik
pendengaran
mendengar mendengar
Fungs dengan baik Pasien bisa dengan baik Pasien bisa
i melihat dengan melihat dengan
Pasien bisa baik Pasien bisa baik
pengelihatan
melihat dengan melihat dengan
Fungs baik Bisa baik Bisa
i pengecap membedakan membedakan
Bisa rasa asin,manis, Bisa rasa asin,manis,
membedakan dan asam membedakan dan asam
rasa rasa
Fungs asin,manis, dan Bis asin,manis, dan Bis
i peraba asam a membedakan asam a membedakan
halus dan kasar halus dan kasar
Bisa Bisa
membedakan membedakan
Prose halus dan kasar Proses pikir halus dan kasar Proses pikir
s pikir lancar lancar
Is Isi
Proses pikir i pikir logis atau Proses pikir pikir logis atau
lancar mudah lancar mudah
Isi pikir
Is dimengerti Is dimengerti
i pikir logis pembicaraanya i pikir logis pembicaraanya
atau mudah atau mudah
Daya ingat dimengerti Daya ingat baik dimengerti Daya ingat baik
pembicaraanya masih bisa pembicaraanya masih bisa
menyebutkan menyebutkan
Daya ingat kejadian 2 Daya ingat kejadian 2
baik masih bisa minggu yang baik masih bisa minggu yang lalu
menyebutkan lalu atau lebih menyebutkan atau lebih
kejadian 2 kejadian 2
minggu yang minggu yang
lalu atau lebih lalu atau lebih
Pola persepsi
dan konsep
diri
Gambara
Senang dengan Senang dengan Senang dengan Senang dengan
n diri
anggota tubuhnya tubuhnya tubuhnya
71
tubuhnya
Ideal diri
Baik Menerima
Menerima Baik, sabar
penyakitnya
penyakitnya
bahwa itu adalah
bahwa itu adalah
cobakan dari
cobakan dari
Tuhan
Tuhan
Identita
s diri
Pasien berjenis Pasien berjenis Pasien berjenis
kelamin laki Pasien berjenis
kelamin laki kelamin laki laki
laki kelamin laki laki
laki berkeluarga
berkeluarga berkeluarga
berkeluarga punya anak istri
punya anak istri
Harg punya anak punya anak
a diri istri istri Kontak mata
pasien bagus
Mau Mau mau
berkomunikasi Kontak mata
berkomunikasi berkomunikasi
dengan orang pasien bagus
mau dengan orang dengan orang
lain lain
berkomunikasi lain
dengan orang
Peran diri Peran sebagai
lain
Pasien sebagai pasien yang
Pasien sebagai dirawat di RS
kepala Peran sebagai
kepala
keluarga pasien yang
keluarga
dirawat di RS
4) Pemeriksaan Fisik
Palpasi Palpasi
1) Leher : Tidak ada 1) Leher : Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis bendungan vena jugularis
2) Abdomen : tidak ada nyeri 2) Abdomen : tidak ada nyeri
tekan Kuadran I : Tidak tekan Kuadran I : Tidak
ada pembesan hepar, ada pembesan hepar,
Kuadran II : Tidak ada Kuadran II : Tidak ada
pembesaran lien, Kuadran pembesaran lien, Kuadran
III : Tidak ada nyeri tekan III : Tidak ada nyeri tekan
apendik, Kuadran IV : apendik, Kuadran IV :
Tidak teraba skibala Tidak teraba skibala,
3) Ekstrimitas Atas : akral 3) Ekstrimitas Atas : akral
hagat, Tidak ada nyeri hangat, tidak ada nyeri
tekan, CRT kembali ≤ 2 tekan, CRT kembali ≤ 2
detik, terdapat udema pada detik
tangan sebelah kanan
4) Ekstrimitas Bawah: Tidak 4) Ekstrimitas Bawah : tidak
ada nyeri tekan, turgor ada nyeri tekan, turgor
kulit kembali ≥ 2 detik kulit kembali ≥ 2 detik
5) Edema derajat 2 (ditekan 5) Edema derajat 3 (ditekan
5mm& kembali 5 detik) 6mm& kembali 7 detik)
Auskultasi Auskultasi
1) Dada : Tidak ada 1) Dada : tidak ada wheezing,
wheezing, tidak ada tidak ada ronchi, suara
ronchi, suara jantung S1 jantung S1 dan S2 tunggal
dan S2 tunggal 2) Abdomen : Bising usus
2) Abdomen : Terdapat bising 14x/menit
usus 12x/menit Perkusi
Perkusi 1) Dada : Suara paru sonor
1) Dada : Suara paru sonor, suara jantung pekak
Suara jantung pekak 2) Abdomen : timpani
2) Abdomen : timpani
HEMATOLOGI HEMATOLOGI
Darah lengkap Darah lengkap
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Hemoglobin : 7.3 g/dl Leukosit : 9.86
Leukosit : 5.25 Hematokrit : 20,5 %
Hematokrit : 22.9 Eritrosit : 2.67
Eritrosit : 2.58 13.2 – 17.7 Trombosit : 166 13.2 – 17.7
Trombosit : 162 Hitung jenis :
Hitung jenis : 3.8 – 10.6 10^3µl Segmen : 82 % 3.8 – 10.6
Segmen : 55 % Limfosit : 10 %
Limfosit : 26 % 40-52 % Monosit : 6 % 40-52 %
Monosit : 7 % KIMIA KLINIK
KIMIA KLINIK 4.4-5.9 10^6/µl Kreatin serum : 9.33 4.4-5.9
Kreatin serum : 7.44
150-450 mg/dl 150-450
mg/dl Urea : 105.2 mg/dl
Urea : 187,2 mg/dl
50-70 % 50 – 70
25-40 % 25 – 40 2-
2-8 % 8
6) Terapi
Tabel 4.5 Terapi
75
Pasien 1 Pasien 2
Injeksi Nabic 1 x 1 25 mg Injeksi Ondancetron 1 x 4 mg
Injeksi Asam Folat 1 x 5 mg Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
Injeksi Allopurinol 1 x 50 mg Pre PRC 1 kolf 200cc
Transfusi darah 1 kolf 200cc pre HD
Klien 2
DS : Retensi Kelebihan
Pasien mengatakan kaki kanan dan kiri natrium dan air volume cairan
bengkak, badannya lemas
DO :
- K.U lemah
- Terdapat udema di kaki kanan dan kiri
- Derajat edema 3 (ditekan 7mm &
kembali 7detik
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- BB sebelum MRS 55kg 2 minggu
yang lalu
- BB MRS 57kg
Input
- Minum ±600 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 piring tidak
habis : ±150 cc
Output
- BAK setiap pagi ±150cc dengan
warna kuning pekat dan bau khas
urine
- IWL : 855cc
- Balance Cairan : -255cc
- TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 100x/ menit
S : 37,6C
RR : 22x/ menit
- Pemeriksaan Lab:
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Kreatin serum : 9.33 mg/dl
Urea : 105.2 mg/dl
Hematokrit : 20,5 %
1) Klien 1
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air
yang ditandai dengan :
77
TD : 170/110 mmHg
N : 110x/ menit
S : 37ºC
RR : 28x/ menit
- Pemeriksaan Lab:
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Kreatin serum : 9,33 mg/dl
Urea : 105,2 mg/dl
Hematokrit : 20,5 %
4.1.6 Intervensi
Mandiri : Mandiri :
5. Catat pemasukan dan 5. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan dengan pengeluaran cairan dengan
akurat akurat
R/ perlu untuk menentukan R/ perlu untuk menentukan
fungsi ginjal , kebutuhan fungsi ginjal , kebutuhan
penggantian cairan, penggantian cairan,
penurunan risiko kelebihan penurunan risiko kelebihan
cairan cairan
6. Timbang berat badan tiap 6. Timbang berat badan tiap
hari dengan alat dan pakaian hari dengan alat dan pakaian
yang sama yang sama
R/ penimbangan berat badan R/ penimbangan berat badan
harian adalah pengawasan harian adalah pengawasan
status cairan terbaik. status cairan terbaik.
Peningkatan berat badan Peningkatan berat badan
lebih 0,5 kg/hari diduga ada lebih 0,5 kg/hari diduga ada
retensi cairan retensi cairan
7. Batasi masukan cairan 7. Batasi masukan cairan
R/ manajemen cairan diukur R/ manajemen cairan diukur
untuk menggantikan untuk menggantikan
pengeluaran dari semua pengeluaran dari semua
sumber ditambah perkiraan sumber ditambah perkiraan
kehilangan yang tak tampak kehilangan yang tak tampak
(metabolisme, diaforesis) (metabolisme, diaforesis)
Edukasi : Edukasi :
80
Kolaborasi Kolaborasi
10. Awasi pemeriksaan 10.Awasi pemeriksaan
laboratorium : laboratorium :
a. BUN, kreatinin a. BUN, kreatinin
R/ mengkaji berkelanjutnya dan R/ mengkaji berkelanjutnya dan
penanganan gagal ginjal. penanganan gagal ginjal.
Kreatinin adalah indikator Kreatinin adalah indikator
yang lebih baik untuk fungsi yang lebih baik untuk fungsi
ginjal karena tidak ginjal karena tidak
dipengaruhi oleh hidrasi, dipengaruhi oleh hidrasi,
diet, dan katabolisme diet, dan katabolisme
jaringan jaringan
b. Hb/Ht b. Hb/Ht
R/ penurunan nilai dapat R/ penurunan nilai dapat
mengindikasikan hemodilusi mengindikasikan hemodilusi
(hipervolemia); namun (hipervolemia); namun
selama gagal lama, anemia selama gagal lama, anemia
sering terjadi sebagai akibat sering terjadi sebagai akibat
kehilangan/penurunan kehilangan/penurunan
produksi eritropoetin produksi eritropoetin
11. berikan obat sesuai 11. berikan obat sesuai
indikasi indikasi
a. diuretik, contoh furosemid a. diuretik, contoh furosemid
(Lasix), mannitol (osmitrol) (Lasix), mannitol (osmitrol)
R/ diberikan pada fase gagal R/ diberikan pada fase gagal
ginjal akut pada upaya ginjal akut pada upaya
mengubah ke fase mengubah ke fase
nonoliguria, untuk nonoliguria, untuk
melebarkan lumen tubular melebarkan lumen tubular
dan debris, menurunkan dan debris, menurunkan
hiperkalemia, dan hiperkalemia, dan
meningkatkan volume urine meningkatkan volume urine
adekuat adekuat
4.1.7 Implementasi
Tabel 4.9 Implementasi
Pasien I Implementasi Pasien II Implementasi
81
Selasa , Rabu,
01 Mei 02 Mei
2018 2018
Jam Jam
Observasi : Observasi :
08.00 10.00
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
TD : 130/90 mmHg TD : 170/110 mmHg
N : 96x/ menit N : 110x/ menit
08.15 S: 370C 10.15 S : 37,60C
RR: 22x/ menit RR: 22x/ menit
2. Mengukur derajat edema 2. Mengukur derajat edema
(derajat 2 ditekan 3mm & 3. Mencatat jumlah dan
kembali 5 detik) warna urine saat BAK
08.30 Mandiri : warna kuning pekat,
3. Mencatat jumlah dan Jumlah ±150cc
warna urine saat BAK 4. 57kg
warna kuning pekat,
Jumlah ±200cc 10.30 5. Mencatat pemasukan
09.00 4. Mengukur BB 56kg cairan
± 600 cc/hari
5. Mencatat pemasukan
cairan 6. Memberikan penjelasan
± 600 cc/hari kepada keluarga tentang
pembatasan cairan
6. Memberikan penjelasan 500+150cc/24 jam
kepada keluarga tentang
pembatasan cairan 7. Kolaborasi dengan tim
500+200 cc/24 jam 11.00 medis pemberian obat
diuretic
7. Kolaborasi dengan tim Injeksi Ondancetron
medis pemberian obat Injeksi Ranitidin 50 mg 2
diuretic x 1 ampul
Injeksi Nabic 1x1 PRC 1 kolf 200cc
Injeksi Asam Folat 2x1
Injeksi Allopurinol 1x1
Transfuse darah 1 kolf
200cc
Rabu, 02 S : Kamis, S:
Mei Pasien mengatakan kaki 03 Mei Pasien kaki kanan dan kiri
2018 kanan dan kiri masih 2018 masih bengkak dan
bengkak dan badan masih mengatakan badanya masih
lemas lemas
O: O:
- K.U lemah - K.U lemah
- Terdapat udema di kaki - Terdapat udema di kaki
kiri dan kanan kiri dan kanan
- Derajat edema 2 (ditekan - Derajat edema 3 (ditekan
3mm & kembali 5detik) 5mm & kembali 7detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 - Turgor kulit kembali ≥ 2
detik detik
- BB 56kg - BB 57kg
- HB 9 g/dl - HB 7.4 g/dl
Input : Input
- Transfuse darah 200cc - Transfuse darah 200cc
- Minum ±700 cc/24jam - Minum ±650 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 - Makan 3x sehari porsi 1
piring tidak habis : ±150 piring tidak habis : ±150
cc cc
Output : Output
- BAK ± 250cc dengan - BAK ±200cc dengan
warna kuning pekat dan warna kuning pekat dan
bau khas urine bau khas urine
- IWL : 840cc - IWL : 855cc
- Balance cairan : -40cc - Balance Cairan : -55cc
- TTV : - TTV :
TD : 130/80 mmHg TD : 180/110 mmHg
N : 100x/ menit N : 110x/ menit
S : 37,2C S : 37,6ºC
RR : 22x/ menit RR : 22x/ menit
A: A:
Masalah Kelebihan volume Masalah Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan cairan berhubungan dengan
retensi natrium dan air retensi natrium dan air
belum Teratasi belum Teratasi
83
P: P:
Intervensi Dilanjutkan Intervensi Dilanjutkan
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
2. Mengukur derajat 2. Mengukur derajat
edema edema
3. Catat pemasukan dan 3. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan pengeluaran cairan
dengan akurat dengan akurat
4. Timbang berat badan 4. Timbang berat badan
tiap hari tiap hari
5. Batasi masukan 5. Batasi masukan
cairan 500 + 250cc cairan 500 + 200cc
6. Mengevaluasi 6. Mengevaluasi
keseimbangan intake keseimbangan intake
dan output cairan dan output cairan
7. Kolaborasi dengan 7. Kolaborasi dengan
tim medis pemberian tim medis pemberian
obat diuretic obat diuretic
Injeksi Nabic 1 x 1 Injeksi Ondancetron
Injeksi Asam Folat 2 Injeksi Ranitidin 50
x1 mg 2 x 1 ampul
Injeksi Allopurinol PRC 1 kolf 200cc
1x1 8. Kolaborasi pemberian
8. Kolaborasi pemberian dukungan nutrisi,
dukungan nutrisi,
memberikan
memberikan
dukungan intake dukungan intake
tinggi protein, tinggi tinggi protein, tinggi
kalori kalori
9. Pre HD jam 11.00
WIB
84
P: P:
Intervensi Dilanjutkan Intervensi Dilanjutkan
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
2. Mengukur derajat 2. Mengukur derajat
edema edema
3. Catat pemasukan dan 3. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan pengeluaran cairan
dengan akurat dengan akurat
4. Timbang berat badan 4. Timbang berat badan
tiap hari tiap hari
5. Batasi masukan 5. Batasi masukan
cairan 500 + 200cc cairan 500 + 250cc
6. Mengevaluasi 6. Mengevaluasi
keseimbangan intake keseimbangan intake
dan output cairan dan output cairan
7. Kolaborasi dengan 7. Kolaborasi dengan
tim medis pemberian tim medis pemberian
obat diuretic obat diuretic
Injeksi Nabic 1 x 1 Berikan O2 nasal
Injeksi Asam Folat 2 Injeksi Ondancetron
x1 Injeksi Ranitidin 50
Injeksi Allopurinol mg 2 x 1 ampul
1x1 Transfuse darah
8. Kolaborasi pemberian 200cc
dukungan nutrisi, Pre HD jam 11.00
memberikan
WIB
dukungan intake
8. Kolaborasi pemberian
tinggi protein, tinggi
kalori dukungan nutrisi,
Transfuse darah memberikan
200cc dukungan intake
tinggi protein, tinggi
kalori
86
O: O:
- K.U lemah - K.U lemah
- Edema di kaki kanan dan - Edema di kaki kiri dan
kiri berkurang kanan berkurang
- Derajat edema 1 (ditekan - Derajat edema 1 (ditekan
2mm & kembali 3 detik) 3mm & kembali 3 detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 - Turgor kulit kembali ≥ 2
detik detik
- BB 55kg - BB 56kg
- HB 10,7g/dl - HB 10g/dl
Input Input
- Transfusi darah 200cc - Transfuse darah 200cc
- Minum ± 700 cc/24jam - Minum ±750 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 - Makan 3x sehari porsi 1
piring tidak habis : ±150 piring tidak habis : ±150
cc cc
Outout Output
- BAK ± 300cc dengan - BAK ±350cc dengan
warna kuning pekat dan warna kuning pekat dan
bau khas urine bau khas urine
- IWL : 825cc - IWL : 840cc
- Balance cairan : -75cc - Balance Cairan : -90cc
- TTV : - TTV :
TD : 140/90 mmHg TD : 160/100 mmHg
N : 100x/ menit N : 96x/ menit
S : 36,8ºC S : 37ºC
RR : 22x/ menit RR : 22x/ menit
A: A:
Masalah Kelebihan volume Masalah Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan cairan berhubungan dengan
retensi natrium dan air retensi natrium dan air
Teratasi sebagian Teratasi sebagian
P: P:
Intervensi dihentikan Intervensi dihentikan
Pasien KRS Pasien KRS
87
4.1.9 Perbandingan
Tabel 4.11 perbandingan
Pasien 1
Pasien 2
2
89
4.1.10 Evaluasi
Tabel 4.12 Evaluasi
pasien 1 pasien 2
Jumat 04 Mei 2018 Sabtu 05 Mei 2018
S: S:
Pasien mengatakan kaki kanan dan Pasien mengatakan kaki kanan
kiri bengkaknya berkurang dan dan kiri bengkaknya berkurang
badan lemas berkurang dan badan lemas berkurang, sesak
berkurang
O:
- K.U lemah O:
- Edema di kaki kanan dan kiri - K.U lemah
berkurang - Edema di kaki kiri dan kanan
- Derajat edema 1 (ditekan 2mm berkurang
& kembali 3 detik) - Derajat edema 1 (ditekan 3mm
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik & kembali 3 detik)
- BB 55kg - Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- HB 10,7g/dl - BB 56kg
Input - HB 10g/dl
- Transfusi darah 200cc Input
- Minum ± 700 cc/24jam - Transfuse darah 200cc
- Makan 3x sehari porsi 1 piring - Minum ±750 cc/24jam
tidak habis : ±150 cc - Makan 3x sehari porsi 1 piring
Outout tidak habis : ±150 cc
- BAK ± 300cc dengan warna Output
kuning pekat dan bau khas urine - BAK ±350cc dengan warna
- IWL : 825cc kuning pekat dan bau khas urine
- Balance cairan : -75cc - IWL : 840cc
- TTV : - Balance Cairan : -90cc
TD : 140/90 mmHg - TTV :
N : 100x/ menit TD : 160/100 mmHg
S : 36,8ºC N : 96x/ menit
RR : 22x/ menit S : 37ºC
A: RR : 22x/ menit
Masalah Kelebihan volume cairan A:
berhubungan dengan retensi Masalah Kelebihan volume cairan
natrium dan air Teratasi sebagian berhubungan dengan retensi
natrium dan air Teratasi sebagian
P: P:
Intervensi dihentikan Intervensi dihentikan
Pasien KRS Pasien KRS
4.2 Pembahasan
90
& kiri bengkak dan badan terasa lemas. Data objektif didapati pasien KU
lemah, Terdapat udema di kaki kanan dan kiri, derajat edema 2 (ditekan
5mm & kembali 5detik), Turgor kulit kembali ≥ 2 detik, BB sebelum MRS
54kg 3 minggu yang lalu, BB MRS 56kg, Minum ±600 cc/24jam, Makan
3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc, BAK setiap pagi ± 200cc
dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL : 840cc, Balance
22x/ menit, Hemoglobin : 7.3 g/dl, Kreatinin serum : 7.44 mg/dl, Urea :
pasien mengatakan kaki kanan dan kiri bengkak, badannya lemas K.U
lemah, Terdapat udema di kaki kanan dan kiri , Derajat edema 3 (ditekan
7mm & kembali 7detik, Turgor kulit kembali ≥ 2 detik, BB sebelum MRS
55kg 2 minggu yang lalu, BB MRS 57kg, Minum ±600 cc/24jam, Makan
3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc, BAK setiap pagi ±150cc
dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL : 855cc, Balance
22x/ menit , Hemoglobin : 6,9 g/dl, Kreatin serum : 9.33 mg/dl, Urea :
cairan dengan akurat, meniimbang berat badan tiap hari, batasi masukan
91
g/dl, penurunan balance cairan -40cc, minum 700cc, makan 150cc, output
cairan -75cc, minum 700cc, makan 150cc, peningkatan BAK 300cc, IWL
150cc, BAK 200cc, IWL 855cc, HB 7.4 g/dl, dilakukan pembataan cairan
92
cairan -90cc, IWL 840cc, BAK 300cc. Dari hasil evaluasi didapatkan
perbedaan antara teori dan kasus, tetapi pada pasien 1 dan 2 terdapat
hari ke4 mengalami sesak nafas kelebihan cairan sehingga masuk ke paru
masalah kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan air yaitu KU
volume cairan dalam tubuh. Pada penderita gagal ginjal kronis, ginjal
volume dan komposisi cairan dalam keadaan normal, yang terjadi seecara
berfungsi sama sekali. Awalnya pada pasien gagal ginjal kronis mengalami
keluhan utama yang sering dirasakan adalah cepat merasa lelah, mual
muntah, serta mulut kering. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh gagal
yang akhirnya dapat menyebabkan retensi urea dalam darah, retensi cairan
dan tindakan keperawatan yang utama, pertama pasien perlu dilatih untuk
kedua dilakukan pada pasien Gagal Ginjal Kronis adalah optimalisasi dan
2012), tujuannya untuk mencegah bila terlalu banyak cairan keluar dari
tubuh, volume darah dan tekanan darah akan turun, bila konsentrasi garam
naik maka ginjal akan menahan nartrium dan air, dengan demikian
Margareth, 2012).
BAB V
5.1 KESIMPULAN
pada pasien Tn. “S” 50thn dan Tn “S” 36thn dengan diagnose medis Gagal
pembahasan.
5.1.1 pengkajian
mengatakan kaki kanan dan kiri bengkaknya berkurang dan badan terasa
(ditekan 2mm & kembali 3 detik), turgor kulit kembali ≥ 2 detik, penurunan
kuning pekat dan bau khas urine, IWL 825cc, Balance cairan -75cc, tekana
darah naik 140/90mmHg, nadi naik 100x/menit, kreatinin serum turun 5.2
penurunan derajat udema 1 (ditekan 3mm & kembali 3 detik), turgor kulit
300cc dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL 840cc, Balance
dan output cairan, kolaborasi dengan tim medis pemberian obat diuretik,
perawat ruangan.
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun, tetapi pada kedua
Jombang.
97
cairan untuk membatasi jumlah cairan yang masuk agar tidak terjadi
terbaru.
standar dan dapat memberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
penyakit.