Anda di halaman 1dari 36

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum RSUD Jombang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang merupakan

Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang, dan

merupakan Rumah Sakit type B Pendidikan. Telp. (0321) 863502, Fax.

(0321)879316, website : www.rsudjombang.com, email :

rsudjombang@yahoo.co.id, luas tanah : 32670m2 dengan luas bangunan

24879m2, jumlah SDM : 1503 dengan 41 dokter spesialis.


Kami memberikan pelayanan yang bermutu kepada seluruh lapisan

masyarakat melalui SDM yang professional, produktif dan berkomitmen

dengan sarana yang memadai dan managemen yang efektif, efisien,

mandiri serta CINTAKU (Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau, Aman,

Kenyamanan, Umum)
4.1.2 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten

Jombang pada tanggal 30 april sampai 5 Mei RSUD Kabupaten Jombang

terletak di Jalan K. H. Wahid Hasyim No. 52, Kepanjen Jombang, Jawa

Timur. Secara geografis Kabupaten Jombang terletak disebelah selatan

garis katulistiwa berada antara 112o 03’ 46” sampai 112o 27’ 21” Bujur

Timur dan 7o 20’ 48” sampai 7o 46’ 41” Lintang Selatan, dengan luas

wilayah 1.159,50 Km2.

63
64

Gambar 4.1 Peta RSUD Kabupaten Jombang

4.1.2 Karakteristik Responden

Subyek penelitian yang dipergunakan adalah dua responden yang

memiliki diagnosa medis yang sama yaitu Gagal Ginjal Kronis dengan

masalah keperawatan kelebihan volume cairan yang memiliki tanda

edema, anemia dan sudah melakukan hemodialisa.

1.1.3 Pengkajian
1) Identitas Pasien dan Riwayat Keperawatan
65

Tabel 4.1 Identitas Pasien dan Riwayat Keperawatan.


Identitas Pasien 1 Pasien 2
Hari/Tanggal/Jam Senin/30-04-2018/ Selasa/01-05-2018/ 08.00
08.00 WIB WIB
Nama Tn. S Tn. S
Umur 50 tahun 36 tahun
Jenis Kelamin Laki laki Laki laki
Suku/ Bangsa Jawa Timur/Indonesia Jawa Timur/Indonesia
Agama Islam Islam
Pekerjaan Karyawan Pabrik Gula Tukang las
Pendidikan SMP STM
Alamat Jatirejo Diwek Kauman ngoro
No. Register 38-64-93 38-64-49
Tanggal MRS 30 April 2018 01 Mei 2018
Diagnosa Medis ESRD + ANEMIA + HD ESRD + ANEMIA + HD
REGULER REGULER
Keluhan Utama Pasien mengatakan kaki Pasien mengatakan kaki
kanan dan kiri bengkak, kanan dan kiri bengkak,
badan terasa lemas badan terasa lemas

Riwayat Masuk Pada tanggal 30 april Pada tanggal 01 Mei 2018


Rumah Sakit 2018 hari senin Saat hari minggu sore saat
dirumah, pasien dirumahnya pasien
mengeluh kaki kanan dan mengeluh kaki kanan dan
kiri bengkak, badan kiri bengkak badan terasa
terasa lemas keletihan, lemas dan habis makan
keluarga langsung muntah-muntah
membawa pasien ke keluarganya langsung
RSUD Jombang pada membawa pasien ke
pukul 07.00 WIB. Pasien RSUD Jombang pada
sudah cuci darah dua kali pukul 05.00 WIB.
setiap hari selasa dalam 1 Pasien mengatakan sudah
minggu yang lalu cuci darah dua kali setiap
hari jumat dalam 1
minggu yang lalu
Upaya yang telah Pasien mengatakan Pasien mengatakan
dilakukan langsung di bawa ke dibawa ke RSUD jombang
RSUD Jombang
Terapi/operasi Pasien mengatakan Pasien mengatakan pernah
yang pernah pernah operasi di operasi di masukkan
dilakukan masukkan selang untuk selang untuk cuci darah di
cuci darah di tangan tangan sebelah kiri
sebelah kiri
Riwayat penyakit Pasien mengatakan Pasien mengatakan
dahulu biasanya pusing biasanya batuk pilek
Obat obat yang Jamu serbuk Mixagrib, oskadon
dikonsumsi
Kebiasaan Pasien merokok Pasien mengatakan tidak
66

merokok merokok
Alergi Pasien tidak mempunyai Pasien mengatakan tidak
alergi obat atau makanan punya alergi obat atau
makanan
Kebiasaan berobat Pasien beli jamu serbuk Pasien tidak pernah
berobat, hanya beli obat di
toko
Riwayat penyakit Pasien mengatakan Pasien mengatakan
keluarga keluarganya ada riwayat keluarganya tidak
hipertensi dan DM mederita penyakit DM
maupun hipertensi
Riwayat kesehatan Pasien mengatakan Pasien mengatakan tinggal
lingkungan kondisi rumah bersih, di daerah pedesaan dekat
setiap pagi disapu oleh sawah dan rumah
istri, pasien membuang tetangga, kondisi rumah
sampah pada tempatnya bersih, setiap pagi disapu
oleh istri, pasien tidak
membuang sampah
disungai, tetapi sampah
dibakar
Riwayat kesehatan Pasien tidak KB Pasien tidak KB
lainnya
Alat bantu yang di Pasien tidak Pasien tidak menggunakan
pakai : menggunakan gigi palsu, gigi palsu, kacamata, dan
- Gigi palsu kacamata, dan alat bantu alat bantu pendengaran
- Kacamata pendengaran
- Pendengaran
- lainnya
2) Genogram
a) Kasus Pasien ke-I

Gambar 4.2 Genogram kasus pasien ke-II

Keterangan

 : Laki-laki

O : Perempuan
67

… : Tinggal dalam satu rumah

: Garis keturunan

― : Garis perkawinan

: Pasien

b) Kasus pasien ke-II

Gambar 4.2 Genogram kasus pasien ke-I

Keterangan

 : Laki-laki

O : Perempuan

… : Tinggal dalam satu rumah

: Garis keturunan

― : Garis perkawinan

: Pasien

3) Pengkajian 11 Pola Gordon

Tabel 4.2 Pengkajian 11 Pola Gordon


Pasien 1 Pasien 2
68

Pola-pola
Fungsi Sebelum Sakit Saat MRS Sebelum Sakit Saat MRS
Kesahatan

Pola persepsi Pasien beli


Pasien minum Pasien Pasien minum
terhadap jamu serbuk obat dari Rumah membeli obat obat dari Rumah
kesehatan- Mandi 2xSakit di toko Sakit
managemen
sehari Pasien tidak Mandi 2x Pasien hanya
kesehatan
mandi sama sehari diseka saja
Gosok gigi 2x sekali
Gosok gigi 2x Gosok gigi tidak
sehari Gosok gigi tidak pernah
sehari
Mencuci pernah
rambut 2 hari Mencuci rambut Mencuci Mencuci rambut
sekali tidak pernah rambut 2 hari tidak pernah
sekali

Pola nutrisi Makan 3x Makan dari Makan 3x Makan dari


metabolis sehari, porsi 1 menu Rumah sehari, porsi 1 menu rumah
piring habis Sakit 3x sehari, piring habis sakit 3x sehari,
porsi 1 piring porsi 1 tidak
tidak habis, habis, tinggal
hanya 3 sendok setengah porsi
Makan nasi, Makan nasi,
saja
sambel, tahu, sayur, tahu Nafsu makan
tempe, ayam Nafsu makan tempe, telur menurun.
menurun.
Minu Minu Minum air putih
m air putih 4-5 Minum air putih m air putih 5-6 1 botol aqua
gelas/24jam ± 1 botol aqua gelas ± sedang
1000cc/24jam, sedang 1500cc/24jam, ±600cc/24jam
±600cc/24jam

Pola BAB 1x sehari Selama MRS BAB 2x sehari BAB 1x sehari


eliminasi dengan BAB 2x dengan dengan dengan
konsistensi konsistensi konsistensi konsistensi
lembek warna lembek warna lembek warna lembek warna
kuning kuning kuning kuning
BAK 5-6x BAK setiap pagi BAK 4-5x BAK setiap pagi
24jam ± 750cc ± 200cc dengan 24jam ± 750cc ± 150cc dengan
dengan warna warna kuning dengan warna warna kuning
kuning jernih pekat dan bau kuning jernih pekat dan bau
dan bau khas khas urine dan bau khas khas urine
urine urine

Pola Beraktivitas Beraktivitas Beraktivitas Beraktivitas


aktivitas dan tanpa bantuan tidur, duduk di tanpa bantuan dibantu keluarga
latihan tempat tidur. orang lain, seperti makan,
69

orang lain. makan, minum, bekerja sebagai minum, dan


sendiri dan toilet tukang las toilet
diantar istri
Istirahat, duduk
Ngobrol istirahat dan dan tidur di RS
dengan tidur di RS Ngobrol
anggota dengan
keluarga dan keluarga,
tetangga teman dan
tetangga
Setiap pagi
selalu jalan-
jalan

Pola istirahat Tidak ada tidur sering Kualitas tidur Kualitas tidur
tidur gangguan terbangun karena lelap dan tidak sering terbangun
tidur, lelap dan badan terasa sering karena badan
tidak sering lemas, bolak terbangun terasa capek.
terbangun balik kamar
mandi Tidur ± 7-8 Tidur ± 4-5
tidur ± 6-7 jam/hari jam/hari
jam/hari Tidur ± 4-5
jam/hari
70

Pola sensori
dan kognitif.
Sensori :
Pasie Pasie Pasie Pasie
Fungsi
n bisa n bisa mencium n bisa n bisa mencium
penciuman.
mencium dengan baik mencium dengan baik
dengan baik dengan baik
Pasie Pasie
n bisa n bisa
Fungsi mendengar mendengar
Pasien bisa dengan baik Pasien bisa dengan baik
pendengaran
mendengar mendengar
Fungs dengan baik Pasien bisa dengan baik Pasien bisa
i melihat dengan melihat dengan
Pasien bisa baik Pasien bisa baik
pengelihatan
melihat dengan melihat dengan
Fungs baik Bisa baik Bisa
i pengecap membedakan membedakan
Bisa rasa asin,manis, Bisa rasa asin,manis,
membedakan dan asam membedakan dan asam
rasa rasa
Fungs asin,manis, dan Bis asin,manis, dan Bis
i peraba asam a membedakan asam a membedakan
halus dan kasar halus dan kasar
Bisa Bisa
membedakan membedakan
Prose halus dan kasar Proses pikir halus dan kasar Proses pikir
s pikir lancar lancar
Is Isi
Proses pikir i pikir logis atau Proses pikir pikir logis atau
lancar mudah lancar mudah
Isi pikir
Is dimengerti Is dimengerti
i pikir logis pembicaraanya i pikir logis pembicaraanya
atau mudah atau mudah
Daya ingat dimengerti Daya ingat baik dimengerti Daya ingat baik
pembicaraanya masih bisa pembicaraanya masih bisa
menyebutkan menyebutkan
Daya ingat kejadian 2 Daya ingat kejadian 2
baik masih bisa minggu yang baik masih bisa minggu yang lalu
menyebutkan lalu atau lebih menyebutkan atau lebih
kejadian 2 kejadian 2
minggu yang minggu yang
lalu atau lebih lalu atau lebih

Pola persepsi
dan konsep
diri
Gambara
Senang dengan Senang dengan Senang dengan Senang dengan
n diri
anggota tubuhnya tubuhnya tubuhnya
71

tubuhnya

Ideal diri
Baik Menerima
Menerima Baik, sabar
penyakitnya
penyakitnya
bahwa itu adalah
bahwa itu adalah
cobakan dari
cobakan dari
Tuhan
Tuhan
Identita
s diri
Pasien berjenis Pasien berjenis Pasien berjenis
kelamin laki Pasien berjenis
kelamin laki kelamin laki laki
laki kelamin laki laki
laki berkeluarga
berkeluarga berkeluarga
berkeluarga punya anak istri
punya anak istri
Harg punya anak punya anak
a diri istri istri Kontak mata
pasien bagus
Mau Mau mau
berkomunikasi Kontak mata
berkomunikasi berkomunikasi
dengan orang pasien bagus
mau dengan orang dengan orang
lain lain
berkomunikasi lain
dengan orang
Peran diri Peran sebagai
lain
Pasien sebagai pasien yang
Pasien sebagai dirawat di RS
kepala Peran sebagai
kepala
keluarga pasien yang
keluarga
dirawat di RS

Pola Hubungan Hubungan Hubungan Hubungan


hubungan dengan dengan anggota dengan dengan anggota
peran anggota keluarga baik anggota keluarga baik
keluarga baik keluarga baik
Hubunga Hubunga
Hubungan n dengan pasien Hubungan n dengan pasien
dengan yang lain baik dengan yang lain baik
tetangga baik tetangga baik
Peran terganggu Peran terganggu
karena harus karena harus
MRS MRS

Pola Sudah Sudah mengerti Sudah Sudah mengerti


seksualitas mengerti tentang mengerti tentang
tentang seksualitas tentang seksualitas
seksualitas seksualitas

Pola Pasien cerita Pasien cerita Pasien cerita Pasien cerita


penenganan dengan masalah dengan masalah
stress keluarganya kesehatan keluarganya kesehatan
jika mengalami dengan tenaga jika mengalami dengan tenaga
72

masalah kesehatan masalah kesehatan

Pola Pasien sholat 5 Pasien hanya Pasien sholat 5 Pasien hanya


kenyakinan waktu berdoa saja waktu berdoa saja
dan nilai

4) Pemeriksaan Fisik

4.3 Tabel Pemeriksaan Fisik.


Pemeriksaan KU : Lemah KU : Lemah
Umum Kes : Compos Mentis Kes: Compos Mentis
GCS : 4-5-6 GCS : 4-5-6
TD : 140/90 mmHg TD : 160/100 mmHg
N : 96x/ menit N : 100x/ menit
S : 37,5ºC S : 37,6ºC
RR : 22x/ menit RR : 22x/ menit
BB sebelum MRS 54kg 3 BB sebelum MRS 55kg 2
minggu yang lalu minggu yang lalu
BB saat MRS 56kg BB saat MRS 57kg
Pemeriksaan Inspeksi Inspeksi
Fisik 1) Kepala : Rambut bewarna 1) Kepala : Rambut bewarna
hitam, beruban, rambut hitam, rambut tidak rapi
tidak rapi 2) Muka : tampak pucat
2) Muka : tampak pucat 3) Mata : Konjungtiva
3) Mata : Konjungtiva anemis, simetris kanan dan
anemis, simetris kanan kiri
dan kiri 4) Telinga : Simetrsis kanan
4) Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen,
dan kiri, tidak ada bersih
serumen, bersih 5) Hidung : simetris, tidak ada
5) Hidung : simetris, tidak kotoran
ada kotoran 6) Mulut : bibir kering
6) Mulut : bibir kering 7) Leher : tidak ada
7) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis
bendungan vena jugularis 8) Dada : simetris, tidak ada
8) Dada : simetris, tidak ada tarikan intercoste, tidak ada
tarikan intercoste, tidak massa
ada massa 9) Abdomen : tidak ada
9) Abdomen : tidak ada ascites, tidak ada benjolan
ascites, tidak ada benjolan 10) Genetalia : pasien
10) Genetalia : pasien mengatakan tidak ada
mengatakan tidak ada masalah
masalah 11) Anus : Tidak terdapat
11) Anus : Tidak terdapat hemoroid
hemoroid 12) Ekstremitas bawah : kedua
12) Ekstremitas bawah : kaki udema
kedua kaki udema
73

Palpasi Palpasi
1) Leher : Tidak ada 1) Leher : Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis bendungan vena jugularis
2) Abdomen : tidak ada nyeri 2) Abdomen : tidak ada nyeri
tekan Kuadran I : Tidak tekan Kuadran I : Tidak
ada pembesan hepar, ada pembesan hepar,
Kuadran II : Tidak ada Kuadran II : Tidak ada
pembesaran lien, Kuadran pembesaran lien, Kuadran
III : Tidak ada nyeri tekan III : Tidak ada nyeri tekan
apendik, Kuadran IV : apendik, Kuadran IV :
Tidak teraba skibala Tidak teraba skibala,
3) Ekstrimitas Atas : akral 3) Ekstrimitas Atas : akral
hagat, Tidak ada nyeri hangat, tidak ada nyeri
tekan, CRT kembali ≤ 2 tekan, CRT kembali ≤ 2
detik, terdapat udema pada detik
tangan sebelah kanan
4) Ekstrimitas Bawah: Tidak 4) Ekstrimitas Bawah : tidak
ada nyeri tekan, turgor ada nyeri tekan, turgor
kulit kembali ≥ 2 detik kulit kembali ≥ 2 detik
5) Edema derajat 2 (ditekan 5) Edema derajat 3 (ditekan
5mm& kembali 5 detik) 6mm& kembali 7 detik)

Auskultasi Auskultasi
1) Dada : Tidak ada 1) Dada : tidak ada wheezing,
wheezing, tidak ada tidak ada ronchi, suara
ronchi, suara jantung S1 jantung S1 dan S2 tunggal
dan S2 tunggal 2) Abdomen : Bising usus
2) Abdomen : Terdapat bising 14x/menit
usus 12x/menit Perkusi
Perkusi 1) Dada : Suara paru sonor
1) Dada : Suara paru sonor, suara jantung pekak
Suara jantung pekak 2) Abdomen : timpani
2) Abdomen : timpani

5) Hasil Pemeriksaan Diagnostik


74

Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Pem Kasus 1 Nilai Normal Kasus 2 Nilai Normal
erik
saan

Lab Tanggal 30 april 2018 Tanggal 30 April 2018

HEMATOLOGI HEMATOLOGI
Darah lengkap Darah lengkap
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Hemoglobin : 7.3 g/dl Leukosit : 9.86
Leukosit : 5.25 Hematokrit : 20,5 %
Hematokrit : 22.9 Eritrosit : 2.67
Eritrosit : 2.58 13.2 – 17.7 Trombosit : 166 13.2 – 17.7
Trombosit : 162 Hitung jenis :
Hitung jenis : 3.8 – 10.6 10^3µl Segmen : 82 % 3.8 – 10.6
Segmen : 55 % Limfosit : 10 %
Limfosit : 26 % 40-52 % Monosit : 6 % 40-52 %
Monosit : 7 % KIMIA KLINIK
KIMIA KLINIK 4.4-5.9 10^6/µl Kreatin serum : 9.33 4.4-5.9
Kreatin serum : 7.44
150-450 mg/dl 150-450
mg/dl Urea : 105.2 mg/dl
Urea : 187,2 mg/dl

50-70 % 50 – 70

25-40 % 25 – 40 2-

2-8 % 8

0.90-1.30 mg/dl 0.90-1.30

13.0-43.0 mg/dl 13.0-43.0

6) Terapi
Tabel 4.5 Terapi
75

Pasien 1 Pasien 2
Injeksi Nabic 1 x 1 25 mg Injeksi Ondancetron 1 x 4 mg
Injeksi Asam Folat 1 x 5 mg Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
Injeksi Allopurinol 1 x 50 mg Pre PRC 1 kolf 200cc
Transfusi darah 1 kolf 200cc pre HD

1.1.4 Analisa Data

Tabel 4.6 Analisa Data


Analisa data Etiologi Problem
Klien 1
DS : Retensi Kelebihan
- Pasien mengatakan kaki kiri dan natrium dan air volume cairan
kanannya bengkak , badan terasa
lemas
DO :
- K.U
- Terdapat udema di kaki kanan dan kiri
- Derajat edema 2 (ditekan 5mm &
kembali 5detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- BB sebelum MRS 54kg 3 minggu
yang lalu
- BB MRS 56kg
Input :
- Minum ±600 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 piring tidak
habis : ±150 cc
Output :
- BAK setiap pagi ± 200cc dengan
warna kuning pekat dan bau khas
urine
- IWL : 840cc
- Balance cairan : -290cc
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 96x/ menit
S : 37,5ºC
RR : 22x/ menit
- Pemeriksaan Lab:
Hemoglobin : 7.3 g/dl
Kreatinin serum : 7.44 mg/dl
Urea : 187.2 mg/dl
Hematokrit : 22.9%
76

Klien 2
DS : Retensi Kelebihan
Pasien mengatakan kaki kanan dan kiri natrium dan air volume cairan
bengkak, badannya lemas
DO :
- K.U lemah
- Terdapat udema di kaki kanan dan kiri
- Derajat edema 3 (ditekan 7mm &
kembali 7detik
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- BB sebelum MRS 55kg 2 minggu
yang lalu
- BB MRS 57kg
Input
- Minum ±600 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 piring tidak
habis : ±150 cc
Output
- BAK setiap pagi ±150cc dengan
warna kuning pekat dan bau khas
urine
- IWL : 855cc
- Balance Cairan : -255cc
- TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 100x/ menit
S : 37,6C
RR : 22x/ menit
- Pemeriksaan Lab:
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Kreatin serum : 9.33 mg/dl
Urea : 105.2 mg/dl
Hematokrit : 20,5 %

4.1.5 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.7 Diagnosa Keperawatan

1) Klien 1
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air
yang ditandai dengan :
77

DS : Pasien mengatakan kaki kanan dan kiri bengkak, badannya


lemas
DO :
- K.U lemah
- Terdapat oedema di kaki kiri dan kanan
- Derajat edema 2 (ditekan 5mm & kembali 5detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- BB sebelum MRS 54kg 3 minggu yang lalu
- BB MRS 56kg
Input :
- Minum ±600 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc
Output :
- BAK setiap pagi ± 200cc warna kuning pekat, bau khas urine
- IWL : 840cc
- Balance cairan : -290cc
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 96x/ menit
S : 37,5ºC
RR : 22x/ menit
Hemoglobin : 7,3 g/dl
Kreatinin serum : 7,44 mg/dl
Urea : 187,3 mg/dl
Hematokrit : 22.9%
2) Klien 2
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air
yang ditandai dengan :
DS :
Pasien mengatakan badannya lemas dan capek
DO :
- K.U lemah
- terdapat udema di kaki kanan dan kiri
- Derajat edema 3 (ditekan 7mm & kembali 7detik)
- turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- BB sebelum MRS 55kg 2 minggu yang lalu
- BB MRS 57kg
Input
- Minum ±600 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc
Output
- BAK setiap pagi ±150cc dengan warna kuning pekat dan bau
khas urine
- IWL : 855cc
- Balance Cairan : -255cc
- TTV :
78

TD : 170/110 mmHg
N : 110x/ menit
S : 37ºC
RR : 28x/ menit
- Pemeriksaan Lab:
Hemoglobin : 6,9 g/dl
Kreatin serum : 9,33 mg/dl
Urea : 105,2 mg/dl
Hematokrit : 20,5 %

4.1.6 Intervensi

Tabel 4.8 Intervensi


Intervensi Klien 1 Klien 2
Diagnosa Kelebihan volume cairan Kelebihan volume cairan
keperawata berhubungan dengan retensi berhubungan dengan retensi
n natrium dan air natrium dan air
Tujuan dan Tujuan : Tujuan :
Kriteria Setelah di lakukan tindakan Setelah di lakukan tindakan
hasil keperawatan, diharapkan keperawatan, diharapkan
masalah kelebihan volume masalah kelebihan volume
cairan dapat teratasi cairan dapat teratasi
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :
- K.U Baik - K.U Baik
- Penurunan udema - Penurunan udema
- Penurunan BB - Penurunan BB
- Turgor kulit kembali ≤ 2 detik - Turgor kulit kembali ≤ 2 detik
- Jumlah cairan input seimbang - Jumlah cairan input seimbang
dengan jumlah cairan output dengan jumlah cairan output
- TTV : - TTV :
TD : 120/70 mmHg TD : 120/70 mmHg
N : 60-100x/ menit N : 60-100x/ menit
S : 35,6ºC - 36,6ºC S : 35,6ºC - 36,6ºC
RR : 16-24x/ menit RR : 16-24x/ menit
Hemoglobin 13,2-17,7 g/dl Hemoglobin 13,2-17,7 g/dl
Kreatin serum 0,90-1,30 Kreatin serum 0,90-1,30
mg/dl mg/dl
Urea 13,0-43,0 mg/dl Urea 13,0-43,0 mg/dl
Hematokrit 40-52% Hematokrit 40-52%
Intervensi Observasi : Observasi :
dan 1. Awasi denyut jantung, 1. Awasi denyut jantung,
Rasional tekanan darah tekanan darah
R/ takikardia dan hipertensi R/ takikardia dan hipertensi
terjadi karena kegagalan terjadi karena kegagalan
ginjal untuk mengeluarkan ginjal untuk mengeluarkan
urine, perubahan fase urine, perubahan fase
oliguria gagal ginjal dan oliguria gagal ginjal dan
perubahan pada sistem perubahan pada sistem
renin-angiotensin renin-angiotensin
2. Kaji kulit, wajah, area 2. Kaji kulit, wajah, area
79

tergantung untuk edema. tergantung untuk edema.


Evaluasi derajat edema (pada Evaluasi derajat edema
skala+1 sampai +4) (pada skala+1 sampai +4)
R/ edema terjadi terutama pada R/ edema terjadi terutama pada
jaringan yang tergantung jaringan yang tergantung
pada tubuh. Berat badan pada tubuh. Berat badan
dapat meningkat sampai 4,5 dapat meningkat sampai 4,5
kg cairan kg cairan
3. Auskultasi paru dan bunyi 3. Auskultasi paru dan bunyi
jantung jantung
R/ kelebihan cairan dapat R/ kelebihan cairan dapat
menimbulkan edema paru menimbulkan edema paru
dan gagal jantung dibuktikan dan gagal jantung dibuktikan
oleh terjadinya bunyi napas oleh terjadinya bunyi napas
tambahan, dan bunyi jantung tambahan, dan bunyi jantung
ekstra ekstra
4. Kaji tingkat kesadaran; 4. Kaji tingkat kesadaran;
selidiki perubahan mental, selidiki perubahan mental,
adanya gelisah adanya gelisah
R/ dapat menunjukkan R/ dapat menunjukkan
perpindahan cairan, perpindahan cairan,
akumulasi toksin, asidosis, akumulasi toksin, asidosis,
ketidakseimbangan ketidakseimbangan
elektrolit, atau terjadinya elektrolit, atau terjadinya
hipoksia hipoksia

Mandiri : Mandiri :
5. Catat pemasukan dan 5. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan dengan pengeluaran cairan dengan
akurat akurat
R/ perlu untuk menentukan R/ perlu untuk menentukan
fungsi ginjal , kebutuhan fungsi ginjal , kebutuhan
penggantian cairan, penggantian cairan,
penurunan risiko kelebihan penurunan risiko kelebihan
cairan cairan
6. Timbang berat badan tiap 6. Timbang berat badan tiap
hari dengan alat dan pakaian hari dengan alat dan pakaian
yang sama yang sama
R/ penimbangan berat badan R/ penimbangan berat badan
harian adalah pengawasan harian adalah pengawasan
status cairan terbaik. status cairan terbaik.
Peningkatan berat badan Peningkatan berat badan
lebih 0,5 kg/hari diduga ada lebih 0,5 kg/hari diduga ada
retensi cairan retensi cairan
7. Batasi masukan cairan 7. Batasi masukan cairan
R/ manajemen cairan diukur R/ manajemen cairan diukur
untuk menggantikan untuk menggantikan
pengeluaran dari semua pengeluaran dari semua
sumber ditambah perkiraan sumber ditambah perkiraan
kehilangan yang tak tampak kehilangan yang tak tampak
(metabolisme, diaforesis) (metabolisme, diaforesis)

Edukasi : Edukasi :
80

8. Memberikan penjelasan pada 8. Memberikan penjelasan pada


pasien dan keluarga tentang pasien dan keluarga tentang
GGK dan rasional dalam GGK dan rasional dalam
pembatasan cairan pembatasan cairan
9. Memberikan pendidikan 9. Memberikan pendidikan
tentang anjuran diet tinggi tentang anjuran diet tinggi
kalori, rendah natrium, kalori, rendah natrium,
kalium dan rendah protein kalium dan rendah protein

Kolaborasi Kolaborasi
10. Awasi pemeriksaan 10.Awasi pemeriksaan
laboratorium : laboratorium :
a. BUN, kreatinin a. BUN, kreatinin
R/ mengkaji berkelanjutnya dan R/ mengkaji berkelanjutnya dan
penanganan gagal ginjal. penanganan gagal ginjal.
Kreatinin adalah indikator Kreatinin adalah indikator
yang lebih baik untuk fungsi yang lebih baik untuk fungsi
ginjal karena tidak ginjal karena tidak
dipengaruhi oleh hidrasi, dipengaruhi oleh hidrasi,
diet, dan katabolisme diet, dan katabolisme
jaringan jaringan
b. Hb/Ht b. Hb/Ht
R/ penurunan nilai dapat R/ penurunan nilai dapat
mengindikasikan hemodilusi mengindikasikan hemodilusi
(hipervolemia); namun (hipervolemia); namun
selama gagal lama, anemia selama gagal lama, anemia
sering terjadi sebagai akibat sering terjadi sebagai akibat
kehilangan/penurunan kehilangan/penurunan
produksi eritropoetin produksi eritropoetin
11. berikan obat sesuai 11. berikan obat sesuai
indikasi indikasi
a. diuretik, contoh furosemid a. diuretik, contoh furosemid
(Lasix), mannitol (osmitrol) (Lasix), mannitol (osmitrol)
R/ diberikan pada fase gagal R/ diberikan pada fase gagal
ginjal akut pada upaya ginjal akut pada upaya
mengubah ke fase mengubah ke fase
nonoliguria, untuk nonoliguria, untuk
melebarkan lumen tubular melebarkan lumen tubular
dan debris, menurunkan dan debris, menurunkan
hiperkalemia, dan hiperkalemia, dan
meningkatkan volume urine meningkatkan volume urine
adekuat adekuat

4.1.7 Implementasi
Tabel 4.9 Implementasi
Pasien I Implementasi Pasien II Implementasi
81

Selasa , Rabu,
01 Mei 02 Mei
2018 2018

Jam Jam
Observasi : Observasi :
08.00 10.00
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
TD : 130/90 mmHg TD : 170/110 mmHg
N : 96x/ menit N : 110x/ menit
08.15 S: 370C 10.15 S : 37,60C
RR: 22x/ menit RR: 22x/ menit
2. Mengukur derajat edema 2. Mengukur derajat edema
(derajat 2 ditekan 3mm & 3. Mencatat jumlah dan
kembali 5 detik) warna urine saat BAK
08.30 Mandiri : warna kuning pekat,
3. Mencatat jumlah dan Jumlah ±150cc
warna urine saat BAK 4. 57kg
warna kuning pekat,
Jumlah ±200cc 10.30 5. Mencatat pemasukan
09.00 4. Mengukur BB 56kg cairan
± 600 cc/hari
5. Mencatat pemasukan
cairan 6. Memberikan penjelasan
± 600 cc/hari kepada keluarga tentang
pembatasan cairan
6. Memberikan penjelasan 500+150cc/24 jam
kepada keluarga tentang
pembatasan cairan 7. Kolaborasi dengan tim
500+200 cc/24 jam 11.00 medis pemberian obat
diuretic
7. Kolaborasi dengan tim Injeksi Ondancetron
medis pemberian obat Injeksi Ranitidin 50 mg 2
diuretic x 1 ampul
Injeksi Nabic 1x1 PRC 1 kolf 200cc
Injeksi Asam Folat 2x1
Injeksi Allopurinol 1x1
Transfuse darah 1 kolf
200cc

4.1.8 Catatan Perkembangan


Tabel 4.10 Catatan Perkembangan Hari ke-3

Tanggal Kasus I Tanggal Kasus II


82

Rabu, 02 S : Kamis, S:
Mei Pasien mengatakan kaki 03 Mei Pasien kaki kanan dan kiri
2018 kanan dan kiri masih 2018 masih bengkak dan
bengkak dan badan masih mengatakan badanya masih
lemas lemas
O: O:
- K.U lemah - K.U lemah
- Terdapat udema di kaki - Terdapat udema di kaki
kiri dan kanan kiri dan kanan
- Derajat edema 2 (ditekan - Derajat edema 3 (ditekan
3mm & kembali 5detik) 5mm & kembali 7detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 - Turgor kulit kembali ≥ 2
detik detik
- BB 56kg - BB 57kg
- HB 9 g/dl - HB 7.4 g/dl
Input : Input
- Transfuse darah 200cc - Transfuse darah 200cc
- Minum ±700 cc/24jam - Minum ±650 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 - Makan 3x sehari porsi 1
piring tidak habis : ±150 piring tidak habis : ±150
cc cc
Output : Output
- BAK ± 250cc dengan - BAK ±200cc dengan
warna kuning pekat dan warna kuning pekat dan
bau khas urine bau khas urine
- IWL : 840cc - IWL : 855cc
- Balance cairan : -40cc - Balance Cairan : -55cc
- TTV : - TTV :
TD : 130/80 mmHg TD : 180/110 mmHg
N : 100x/ menit N : 110x/ menit
S : 37,2C S : 37,6ºC
RR : 22x/ menit RR : 22x/ menit
A: A:
Masalah Kelebihan volume Masalah Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan cairan berhubungan dengan
retensi natrium dan air retensi natrium dan air
belum Teratasi belum Teratasi
83

P: P:
Intervensi Dilanjutkan Intervensi Dilanjutkan
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
2. Mengukur derajat 2. Mengukur derajat
edema edema
3. Catat pemasukan dan 3. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan pengeluaran cairan
dengan akurat dengan akurat
4. Timbang berat badan 4. Timbang berat badan
tiap hari tiap hari
5. Batasi masukan 5. Batasi masukan
cairan 500 + 250cc cairan 500 + 200cc
6. Mengevaluasi 6. Mengevaluasi
keseimbangan intake keseimbangan intake
dan output cairan dan output cairan
7. Kolaborasi dengan 7. Kolaborasi dengan
tim medis pemberian tim medis pemberian
obat diuretic obat diuretic
Injeksi Nabic 1 x 1 Injeksi Ondancetron
Injeksi Asam Folat 2 Injeksi Ranitidin 50
x1 mg 2 x 1 ampul
Injeksi Allopurinol PRC 1 kolf 200cc
1x1 8. Kolaborasi pemberian
8. Kolaborasi pemberian dukungan nutrisi,
dukungan nutrisi,
memberikan
memberikan
dukungan intake dukungan intake
tinggi protein, tinggi tinggi protein, tinggi
kalori kalori
9. Pre HD jam 11.00
WIB
84

Catatan Perkembangan Hari ke-4


Kamis, S: Jumat S:
03 Mei Pasien mengatakan kaki 04 Mei Pasien mengatakan kaki
2018 kanan dan kiri masih 2018 kanan dan kiri masih
bengkak badannya lemas bengkak dan sesak nafas
O: O:
- K.U lemah - K.U lemah
- Terdapat udema di kaki - Terdengar ronchi
kiri dan kanan - Terdapat udema di kaki
- Derajat edema 1 (ditekan kiri dan kanan
3mm & kembali 3detik) - Derajat edema 2 (ditekan
- Turgor kulit kembali ≥ 2 5mm & kembali 5 detik)
detik - Turgor kulit kembali ≥ 2
- BB 56 detik
Input : - HB 8,7g/dl
- Minum ±750 cc/24jam - BB 57
- Makan 3x sehari porsi 1 Input
piring tidak habis : ±150 - Transfuse darah 200cc
cc - Minum ±700 cc/24jam
Output : - Malam minum 200cc
- BAK ± 200cc dengan - Makan 3x sehari porsi 1
warna kuning pekat dan piring tidak habis : ±150
bau khas urine cc
- IWL : 840cc Output
- Balance cairan : -140cc - BAK ±250cc dengan
- TTV : warna kuning pekat dan
TD : 140/80 mmHg bau khas urine
N : 98x/ menit - IWL : 855cc
S : 36,8ºC - Balance Cairan : +145cc
RR : 22x/ menit - TTV :
TD : 190/110 mmHg
A: N : 110x/ menit
Masalah Kelebihan volume S : 37,7ºC
cairan berhubungan dengan RR : 28x/ menit
retensi natrium dan air A:
Teratasi sebagian Masalah Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan
retensi natrium dan air
belum Teratasi
85

P: P:
Intervensi Dilanjutkan Intervensi Dilanjutkan
1. Mengukur TTV 1. Mengukur TTV
2. Mengukur derajat 2. Mengukur derajat
edema edema
3. Catat pemasukan dan 3. Catat pemasukan dan
pengeluaran cairan pengeluaran cairan
dengan akurat dengan akurat
4. Timbang berat badan 4. Timbang berat badan
tiap hari tiap hari
5. Batasi masukan 5. Batasi masukan
cairan 500 + 200cc cairan 500 + 250cc
6. Mengevaluasi 6. Mengevaluasi
keseimbangan intake keseimbangan intake
dan output cairan dan output cairan
7. Kolaborasi dengan 7. Kolaborasi dengan
tim medis pemberian tim medis pemberian
obat diuretic obat diuretic
Injeksi Nabic 1 x 1 Berikan O2 nasal
Injeksi Asam Folat 2 Injeksi Ondancetron
x1 Injeksi Ranitidin 50
Injeksi Allopurinol mg 2 x 1 ampul
1x1 Transfuse darah
8. Kolaborasi pemberian 200cc
dukungan nutrisi, Pre HD jam 11.00
memberikan
WIB
dukungan intake
8. Kolaborasi pemberian
tinggi protein, tinggi
kalori dukungan nutrisi,
Transfuse darah memberikan
200cc dukungan intake
tinggi protein, tinggi
kalori
86

Catatan Perkembangan Hari ke-5


Jumat, S: Sabtu, S:
04 Mei Pasien mengatakan kaki 05 Mei Pasien mengatakan kaki
2017 kanan dan kiri bengkaknya 2018 kanan dan kiri bengkaknya
berkurang dan badan lemas berkurang dan badan lemas
berkurang berkurang, sesak berkurang

O: O:
- K.U lemah - K.U lemah
- Edema di kaki kanan dan - Edema di kaki kiri dan
kiri berkurang kanan berkurang
- Derajat edema 1 (ditekan - Derajat edema 1 (ditekan
2mm & kembali 3 detik) 3mm & kembali 3 detik)
- Turgor kulit kembali ≥ 2 - Turgor kulit kembali ≥ 2
detik detik
- BB 55kg - BB 56kg
- HB 10,7g/dl - HB 10g/dl
Input Input
- Transfusi darah 200cc - Transfuse darah 200cc
- Minum ± 700 cc/24jam - Minum ±750 cc/24jam
- Makan 3x sehari porsi 1 - Makan 3x sehari porsi 1
piring tidak habis : ±150 piring tidak habis : ±150
cc cc
Outout Output
- BAK ± 300cc dengan - BAK ±350cc dengan
warna kuning pekat dan warna kuning pekat dan
bau khas urine bau khas urine
- IWL : 825cc - IWL : 840cc
- Balance cairan : -75cc - Balance Cairan : -90cc
- TTV : - TTV :
TD : 140/90 mmHg TD : 160/100 mmHg
N : 100x/ menit N : 96x/ menit
S : 36,8ºC S : 37ºC
RR : 22x/ menit RR : 22x/ menit
A: A:
Masalah Kelebihan volume Masalah Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan cairan berhubungan dengan
retensi natrium dan air retensi natrium dan air
Teratasi sebagian Teratasi sebagian

P: P:
Intervensi dihentikan Intervensi dihentikan
Pasien KRS Pasien KRS
87

4.1.9 Perbandingan
Tabel 4.11 perbandingan
Pasien 1

Tanggal Input Output Balance Edema BB HB


Cairan
01/05/2018 Minum 600 cc Urine 200 cc Derajat 2 56kg 7.3 g/dl
Makan 150 cc IWL 840 cc ditekan 3mm
750 cc 1040 cc -290 cc kembali 5detik
02/05/2018 Minum 700 cc Urine 250 cc Derajat 2 56kg 9 g/dl
Makan 150 cc IWL 840 cc ditekan 3mm
Transfuse kembali 5detik
darah 200cc
1050 cc 1090 cc -40 cc
03/05/2018 Minum 750 cc Urine 200 cc Derajat 1 56kg -
Makan 150 cc IWL 840 cc ditekan 3mm
750 cc 1040 cc -140 cc kembali 3detik
04/05/2018 Minum 700 cc Urine 300 cc Derajat 1 55kg 10,7 g/dl
Makan 150 cc IWL 825 cc ditekan 2mm
Transfuse kembali 3detik
darah 200cc
1050 cc 1125 cc -75 cc
88

Pasien 2

Tanggal Input Output Balance Edema BB HB


Cairan
02/05/2018 Minum 600 cc Urine 150 cc Derajat 3 57kg 6.9 g/dl
Makan 150 cc IWL 855 cc ditekan 7mm
750 cc 1005 cc -255 cc kembali 7detik

03/05/2018 Minum 650 cc Urine 200 cc Derajat 3 57kg 7.4 g/dl


Makan 150 cc IWL 855 cc ditekan 5mm
Transfuse kembali 7detik
darah 200cc
1000 cc 1095 cc -55 cc
04/05/2018 Minum 700 cc Urine 250 cc Derajat 2 57kg 8.7 g/dl
Makan 150 cc IWL 855 cc ditekan 5mm
Malam minum kembali 5detik
200cc
Transfuse
darah 200 cc
1250 cc 1105 cc +145 cc
05/05/2018 Minum 750 cc Urine 350 cc Derajat 1 56kg 10 g/dl
Makan 150 cc IWL 840 cc ditekan 3mm
Transfuse kembali 3detik
darah 200cc
1100 cc 1190 cc -90 cc

2
89

4.1.10 Evaluasi
Tabel 4.12 Evaluasi

pasien 1 pasien 2
Jumat 04 Mei 2018 Sabtu 05 Mei 2018
S: S:
Pasien mengatakan kaki kanan dan Pasien mengatakan kaki kanan
kiri bengkaknya berkurang dan dan kiri bengkaknya berkurang
badan lemas berkurang dan badan lemas berkurang, sesak
berkurang
O:
- K.U lemah O:
- Edema di kaki kanan dan kiri - K.U lemah
berkurang - Edema di kaki kiri dan kanan
- Derajat edema 1 (ditekan 2mm berkurang
& kembali 3 detik) - Derajat edema 1 (ditekan 3mm
- Turgor kulit kembali ≥ 2 detik & kembali 3 detik)
- BB 55kg - Turgor kulit kembali ≥ 2 detik
- HB 10,7g/dl - BB 56kg
Input - HB 10g/dl
- Transfusi darah 200cc Input
- Minum ± 700 cc/24jam - Transfuse darah 200cc
- Makan 3x sehari porsi 1 piring - Minum ±750 cc/24jam
tidak habis : ±150 cc - Makan 3x sehari porsi 1 piring
Outout tidak habis : ±150 cc
- BAK ± 300cc dengan warna Output
kuning pekat dan bau khas urine - BAK ±350cc dengan warna
- IWL : 825cc kuning pekat dan bau khas urine
- Balance cairan : -75cc - IWL : 840cc
- TTV : - Balance Cairan : -90cc
TD : 140/90 mmHg - TTV :
N : 100x/ menit TD : 160/100 mmHg
S : 36,8ºC N : 96x/ menit
RR : 22x/ menit S : 37ºC
A: RR : 22x/ menit
Masalah Kelebihan volume cairan A:
berhubungan dengan retensi Masalah Kelebihan volume cairan
natrium dan air Teratasi sebagian berhubungan dengan retensi
natrium dan air Teratasi sebagian
P: P:
Intervensi dihentikan Intervensi dihentikan
Pasien KRS Pasien KRS

4.2 Pembahasan
90

Patient, Setelah dilakukan pengkajian data yang diperoleh dari

peneliti pada pengkajian data subjektif, pasien 1 mengatakan kaki kanan

& kiri bengkak dan badan terasa lemas. Data objektif didapati pasien KU

lemah, Terdapat udema di kaki kanan dan kiri, derajat edema 2 (ditekan

5mm & kembali 5detik), Turgor kulit kembali ≥ 2 detik, BB sebelum MRS

54kg 3 minggu yang lalu, BB MRS 56kg, Minum ±600 cc/24jam, Makan

3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc, BAK setiap pagi ± 200cc

dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL : 840cc, Balance

cairan : -290cc. TD : 140/90 mmHg, N : 96x/ menit, S : 37,5ºC, RR :

22x/ menit, Hemoglobin : 7.3 g/dl, Kreatinin serum : 7.44 mg/dl, Urea :

187.2 mg/dl, Hematokrit : 22.9%. Sedangkan pada pasien 2 data sebjektif,

pasien mengatakan kaki kanan dan kiri bengkak, badannya lemas K.U

lemah, Terdapat udema di kaki kanan dan kiri , Derajat edema 3 (ditekan

7mm & kembali 7detik, Turgor kulit kembali ≥ 2 detik, BB sebelum MRS

55kg 2 minggu yang lalu, BB MRS 57kg, Minum ±600 cc/24jam, Makan

3x sehari porsi 1 piring tidak habis : ±150 cc, BAK setiap pagi ±150cc

dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL : 855cc, Balance

Cairan : -255cc, TD : 160/100 mmHg, N : 100x/ menit, S : 37,6C, RR :

22x/ menit , Hemoglobin : 6,9 g/dl, Kreatin serum : 9.33 mg/dl, Urea :

105.2 mg/dl, Hematokrit : 20,5 %.


Implementasi, pada kedua kasus dilakukan dengan implementasi

keperawatan yang sama sesuai dengan rencana keperawatan yang telah

disusun sebelumnya. Tindakan keperawatan tersebut adalah mengukur

TTV, mengukur derajat edema, mencatat pemasukan dan pengeluaran

cairan dengan akurat, meniimbang berat badan tiap hari, batasi masukan
91

cairan, mengevaluasi keseimbangan intake dan output cairan, melakukan

kolaborasi dengan tim medis pemberian obat diuretic. Menjelaskan pada

pasien dan keluarga pasien tentang pembatasan cairan di dalam tubuh

perlu diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan. Jumlah cairan yang

dikonsumsi setara dengan urine yang dikeluarkan ditambah jumlah IWL.


Comporation, berdasarkan pengkajian pada pasien 1 dan 2

mengalami masalah kelebihan volume cairan sehingga terjadi edema ,

diberikan pembatasan cairan disesuaikan dengan produksi urine yaitu

produksi urine 24jam + 500cc, dan pengalami penurunan sehingga

dilakukan transfuse darah 200cc. Pada pasien 1 hari ke 2 dibatasi cairan

500cc + 200cc, dilakukan Injeksi Nabic 1 x 1 25 mg, Injeksi Asam Folat 1

x 5 mg, Injeksi Allopurinol 1 x 50 mg, Transfusi darah 1 kolf 200cc, HB

7.3 g/dl. Hari ke 3 catatan perkembangan mengalami peningkatan HB 9

g/dl, penurunan balance cairan -40cc, minum 700cc, makan 150cc, output

BAK 250cc, IWL 840cc, dilakukan pembatasan cairan 500cc + 250cc.

Hari ke 4 catatan perkembangan peningkatan balance cairan -140cc,

minum 750cc, makan 150cc, penurunan BAK 200cc, IWL 840cc,

dilakukan pembatasan cairan 500cc + 200cc, transfuse darah 200cc. Hari

ke 5 catatan perkembangan peningkatan HB 10.7 g/dl, penurunan balance

cairan -75cc, minum 700cc, makan 150cc, peningkatan BAK 300cc, IWL

825cc. Pada pasien 2 hari ke 2 dibatasi cairan 500cc + 150cc, Injeksi

Ondancetron 1 x 4 mg, Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg, Pre PRC 1 kolf 200cc,

HB 6.9 g/dl, dibatasi cairan 500cc + 150cc. Hari ke 3 catatan

perkembangan mengalami balance cairan -55cc, minum 650cc, makan

150cc, BAK 200cc, IWL 855cc, HB 7.4 g/dl, dilakukan pembataan cairan
92

500cc + 200cc, transfuse darah 200cc. Hari ke 4 catatan perkembangan

pasien mengalami sesak nafas RR 28x/menit, minum 700cc , malam

minum 200cc, HB 8.7 g/dl, peningkatan balance cairan +140cc, BAK

250cc, IWL 855cc, dilakukan pemasangan O2 nasal 4ml, pembatsan cairan

500cc + 250cc, transfuse darah 200cc. Hari ke 5 catatan perkembangan

sesak nafas berkurang RR 22x/menit, minum 750cc, HB 10 g/dl, balance

cairan -90cc, IWL 840cc, BAK 300cc. Dari hasil evaluasi didapatkan

pasien 1 dan 2 telah didapatkan bahwa kedua pasien tidak memiliki

perbedaan antara teori dan kasus, tetapi pada pasien 1 dan 2 terdapat

perbedaan dalam perkembangannya masing-masing, tapi pada pasien 2

hari ke4 mengalami sesak nafas kelebihan cairan sehingga masuk ke paru

paru, terdengar ronchi.


Outcome, pada pasien 1 dan 2 dilakukan pembatasan cairan,

transfuse darah, HD regular dan rawat inap dalam penyembuhan penyakit.

Hasil asuhan keperawatan selama 6 hari pada pasien 1 dan 2 dengan

masalah kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan air yaitu KU

masih lemah, penurunan edema , penurunan BB, peningkatan HB, pasien 1

balance cairan -75cc, pasien 2 balance cairan -90cc.


Theory, Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal

yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

(Rendy & Margareth, 2012).. Penderita Gagal Ginjal Kronis biasanya

mengalami penahanan cairan dan natrium yang menyebabkan kelebihan

volume cairan dalam tubuh. Pada penderita gagal ginjal kronis, ginjal

mengalami kerusakan kehilangan kemampuan untuk mempertahankan


93

volume dan komposisi cairan dalam keadaan normal, yang terjadi seecara

perlahan-lahan, berlangsung terus menerus sampai ginjal tidak dapat

berfungsi sama sekali. Awalnya pada pasien gagal ginjal kronis mengalami

keluhan utama yang sering dirasakan adalah cepat merasa lelah, mual

muntah, serta mulut kering. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh gagal

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elekrolit,

yang akhirnya dapat menyebabkan retensi urea dalam darah, retensi cairan

dan natrium sehingga terjadinya edema ekstremitas dan penambahan berat

badan (Dharma dkk, 2015). Untuk itu dilakukan tindakan farmakologi

yaitu dengan cara pengobatan diuretika untuk mencegah retensi natrium

dan tindakan keperawatan yang utama, pertama pasien perlu dilatih untuk

melakukan pembatasan konsumsi cairan intake dan output sesuai dengan

kebutuhan, berdasarkan penghitungan keseimbangan cairan dalam 24 jam,

Mengingat fungsi ginjal yang rusak sangat sulit untuk dilakukan

pengembalian , maka tujuan dari pembatasan cairan adalah untuk

mencegah terjadinya kelebihan volume cairan yang dapat berakibat

komplikasi terhadap gangguan fungsi dari organ lain dan meningkatkan

harapan hidup klien. Selain pembatasan cairan, tindakan keperawatan yang

kedua dilakukan pada pasien Gagal Ginjal Kronis adalah optimalisasi dan

mempertahankan keseimbangan cairan dan garam, (Rendy & Margareth,

2012), tujuannya untuk mencegah bila terlalu banyak cairan keluar dari

tubuh, volume darah dan tekanan darah akan turun, bila konsentrasi garam

naik maka ginjal akan menahan nartrium dan air, dengan demikian

meningkatkan tekanan darah. Intervensi ketiga pasien dilakukan


94

penimbangan berat badan, peningkatan berat badan dapat menimbulkan

berbagai masalah baru pada pasien antaranya adalah hipertensi, edema

perifer, edema pulmonal, dan dapat meningkatkan resiko dilatasi serta

hipertrofi jantung (Smeltzer dan Bare, 2008). Selain itu tindakan

keperawatan yang belum dilakukan adalah menganjurkan diet tinggi kalori

dan rendah protein, mengontrol ketidakseimbangan elektrolit (Rendy &

Margareth, 2012).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah peneliti membahas tentang managemen asuhan keperawatan

pada pasien Tn. “S” 50thn dan Tn “S” 36thn dengan diagnose medis Gagal

Ginjal Kronis dengan masalah kelebihan volume cairan. Berdasarkan

landasan teori dan penerapan manajemen asuhan keperawatan maka peneliti


95

dapat mengambil kesimpulan dan saran-saran yang mengacu pada

pembahasan.

5.1.1 pengkajian

Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan pada pasien 1

mengatakan kaki kanan dan kiri bengkaknya berkurang dan badan terasa

lemas berkurang, keadaan umum lemah, penurunan derajat udema 1

(ditekan 2mm & kembali 3 detik), turgor kulit kembali ≥ 2 detik, penurunan

BB 55kg, HB naik 10.7 mg/dl, input transfuse darah 200cc, minum

700cc/24jam, makan 3x sehari ± 250cc, output BAK ± 300cc dengan warna

kuning pekat dan bau khas urine, IWL 825cc, Balance cairan -75cc, tekana

darah naik 140/90mmHg, nadi naik 100x/menit, kreatinin serum turun 5.2

mg/dl , urea menurun 57.4 mg/dl.

pada pasien 2 mengatakan kaki kanan dan kiri bengkaknya

berkurang dan badan terasa lemas berkurang, keadaan umum lemah,

penurunan derajat udema 1 (ditekan 3mm & kembali 3 detik), turgor kulit

kembali ≥ 2 detik, penurunan BB 56kg, HB naik 10 mg/dl, input transfuse

darah 200cc, minum 750cc/24jam, makan 3x sehari ± 150cc, output BAK ±

300cc dengan warna kuning pekat dan bau khas urine, IWL 840cc, Balance

cairan -90cc, tekana darah turun 160/100mmHg, nadi turun 96x/menit,

kreatinin serum turun 4.7 mg/dl , urea menurun 55.7 mg/dl.

bahwa kasus 1 dan kasus 2 sama-sama mengalami kelebihan

volume cairan berhubungan dengan natrium dan air.


5.1.1 Intervensi Keperawatan
Intervensi yang sudah diberikan pada kasus 1 dan kasus 2 secara

keseluruhan sama yaitu dengan mengukur TTV, mengukur derajat edema,


96

catat pemasukan dan pengeluaran cairan dengan akurat, timbang berat

badan tiap hari, batasi masukan cairan, mengevaluasi keseimbangan intake

dan output cairan, kolaborasi dengan tim medis pemberian obat diuretik,

memberikan pendidikan kesehatan tentang Gagal Ginjal Kronis,

kolaborasi pemberian dukungan nutrisi, memberikan dukungan intake

tinggi protein, rendah garam.


5.1.2 Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan secara umum dilaksankan peneliti pada

tanggal 30 Mei 2018 – 05 Mei 2018 adalah melakukan TTV, mengukur

derajat edema, mencatat jumlah dan warna setiap pasien BAK,

menghitung keseimbangan cairan masuk dan keluar, menjelaskan pada

pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan, melakukan kolaborasi

dengan tim medis dalam pemberian terapi diuretik, melakukan kolaborasi

pemberian dukungan nutrisi tinggi, rendah garam. Tindakan keperawatan

sesuai dengan intervensi yang telah ditentukan. Klien dan keluarga

kooperatif dalam melakukan perawatan yang diberikan oleh peneliti dan

perawat ruangan.

5.1.3 Evaluasi keperawatan


Evaluasi asuhan keperawatan pada kasus 1 dan kasus 2 berhasil

dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun, tetapi pada kedua

kasus masalah teratasi sebagian pasien rencana KRS.


5.2 SARAN

5.2.1 Manfaat dan penelitian

1) Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu keperawatan medikal

bedah khususnya asuhan keperawatan pada pasien Gagal Ginjal

Kronis dengan kelebihan volume cairan di Paviliun Dahlia RSUD

Jombang.
97

2) Dapat digunakan sebagai acuan untuk memberikan asuhan pada

penderita Gagal Ginjal Kronis dengan kelebihan volume cairan.

3) Diharapkan dapat digunakan sebagai standart operasional prosedur

pada penderita Gagal Ginjal Kronis dengan kelebihan volume cairan.


4) Diharapkan dapat menjadi pembelajaran sehingga responden mengerti

dan mampu menerapkan tentang pentingnya pengaturan keseimbangan

cairan pada penderita Gagal Ginjal Kronis.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber wawasan

atau pengembangan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien Gagal Ginjal Kronis dengan kelebihan volume

cairan untuk membatasi jumlah cairan yang masuk agar tidak terjadi

Kelebihan volume cairan.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan serta

menyempurnakan penelitian ini dengan wawasan atau pengetahuam

terbaru.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan (Perawat)

Diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat lebih

meningkatkan keterampilannya dalam memberikan asuhan keperawatan

yaitu lebih sering mengingatkan dan mendampingi pasien untuk

membatasi cairan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien bisa

lebih bermutu dan lebih baik.

5.2.4 Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan


98

Diharapkan tempat pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi atau

memberikan kebijakan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih

memperhatikan pentingnya pembatasan cairan pada pasien Gagal Ginjal

Kronis. Sehingga asuhan keperawatan dapat dilakukan sesuai dengan

standar dan dapat memberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

5.2.5 Bagi Responden

Dengan asuhan keperawatan yang telah diberikan, diharapkan pasien tidak

malas untuk membatasi cairannya sehingga dapat mencegah komplikasi

yang mungkin dapat terjadi dan mempercepat dalam proses penyembuhan

penyakit.

Anda mungkin juga menyukai