PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM Tanggal Pengkajian : 17-03-2014
1. Nama kepala keluarga : Tn. K
2. Usia : 26 tahun
3. Alamat : MASAGENA
4. Pekerjaan kepala keluarga : Pertambangan
5. Pendidikan kepala keluarga : SMA
6. Agama : ISLAM
7. Kewarganegaraan/Suku bangsa :INDONESIA/BUGIS
8. Komposisi keluarga
No.
Nama
JK
Hub dgn KK
Usia
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
1.
Ny. D
P
Isteri
25
S.1
Islam
guru
Genogram
26
25
Keterangan :
= laki-laki = klien
= meninggal = perempuan
= menikah
= serumah
= keturunan
1
2
2
4
Keterangan :
1 = ruang tamu
2 = kamar tidur
3 = ruang keluarga sekaligus dapur
4 = kamar mandi / wc
2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Diwilayah Tn.K dan Ny. D jarak antara satu rumah
dengan yang lainnya cukup dekat. Dan untuk kegiatan seperti arisan atau kegiatan lainnya Ny D
mengatakan belum ada karena masih pasangan yang baru menikah.
3. Mobilitas Geografis keluarga : menurut Ny. D selama ini mereka sering berpindah tempat
karena tuntutan pekerjaan dari suaminya, tetapi mereka telah memutuskan untuk membangun
rumah di kampung halamannya
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: menurut Ny.D dan Tn.K, kedua
keluarga tidak terdapat perkumpulan ataupun perkumpulan khusus, Cuma saat kemarin acara
pernikahannya, semua keluarga berkumpul.
5. Sistem pendukung keluarga: saat ini dalam keluarga tidak terdapat keluarga yang sakit, dan
hubungan satu keluarga dengan yang lainnya cukup baik.
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga : menurut Ny. D dan Tn.K dalam keluarganya biasanya
berkomunikasi dengan bahasa bugis dan Indonesia dan saat ini waktu bertemu keduanya hanya
sesekali karena kesibukan dari keduanya.
2. Struktur kekuatan keluarga: Dalam keluarga Ny.D, Tn.K sebagai kepala keluarga
berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan Ny. D menjalankan perannya sebagai istri yang
harus menyiapkan keperluan suaminya dirumah dan juga sebagai pencari nafkah tambahan. Dan
menurutnya dia sering masak jarang makan diluar.
3. Nilai dan norma keluarga : sebagai bagian dari masyarakat bugis dan beragama islam
memiliki nilai-nilai dan dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua dan
suaminya. Namun selama ini meraka jarang makan bersama karena suaminya jarang di rumah.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan dari Ny. D mereka berdua berusaha Dalam pemenuhan kebutuhan sandang,
pangan, dan papan dengan jalan bekerja Tn. K bekerja di pertambangan dan Ny. D bekerja sebagai
guru
2. Fungsi mendapatkan status social
Untuk memperoleh status social di masyarakat Ny. D berusaha dengan mengikuti berbagai
organisasi dalam masyarakat. Namun, karena mereka masih merupakan pengantin baru jadi
mereka belum mengikuti organisasi apapun. Tapi mereka sudah berusaha dengan menjalin
komunikasi yang baik dengan para tetangga baru mereka.
3. Fungsi sosialisasi
Sejauh ini hubungan antara Ny. D dan Tn. K terhadap keluarga mereka masing-masing baik dan
saat ini Ny. D berusaha untuk belajar dan banyak bertanya kepada orang-orang yang lebih
berpengalaman seperti orang tua, kakak, dan teman-teman serta tetangga mengenai tugas, peran,
dan fungsi keluarga yang baik.
4. Fungsi pemenuhan kesehatan
a. Manurut keluarganya, masalah kesehatan yang dihadapi Saat ini adalah Ny. D dan Tn. K
belum mengetahui bagaimana cara untuk menyiapkan kehamilan yang baik dan benar, serta klien
juga belum mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan suaminya.
b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami sejauh
ini dirinya hanya bertanya kepada orang tua, kakak-kakak, dan teman-teman yang telah menikah.
Dan apabila orang-orang yang mereka Tanya tidak tau barulah ia mulai bertanya ke patugas
kesehatan.
c. Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah dengan cara memberi makan,
minum obat, dan selalu menjaga kenyaman dan isterahat anggota keluarga yang sakit
d. Dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan, Ny. D belum bisa mengatur perabot-
perabot rumah tangganya dengan baik karena tidak memiliki dapur yang memadai sehingga ruang
keluarga yang seharusnya digunakan saat santai malahan jadi ruang dapur
e. Ny. D mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar rumahnya tetapi
mereka jarang ke fasilitas pelayanan tersebut hanya waktu tertentu.
5. Fungsi religious
Setelah menikah mereka mengatakan rajin beribadah ke masjid bersama suaminya, dan apabila
mereka tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka berusaha untuk menjalankan sholat
berjamaah di rumah mereka.
6. Fungsi rekreasi
Saat ini mereka jarang untuk berkumpul bersama karena suami yang jarang ada di rumah dan saat
ini mereka juga ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata hanya saja karena kesibukan keduanya
sehingga mereka menunda rencana mereka tersebut
7. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. D tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan berencana ingin segera memiliki anak tapi
hal ini belum sempat mereka diskusikan bersama karena suami jarang berada di rumah.
8. Fungsi afeksi
Selama ini dalam menjalankan aktifitas masing-masing mereka selalu berusaha untuk saling
mendukung satu sama lainnya dan berusaha untuk saling menghargai satu sama lain.
STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Menurut Ny.D dirinya tidak tahu dari pihak
suaminya sedang mengalami pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang menjadi stresor adalah
adaptasi dengan rumah tangganya yang masih baru dimana dia sudah sering ditinggal sendiri
dirumah awal pernikahannya. Karena pekerjaan suaminya. Dan saat ini Ny. D juga mengatakan
bahwa mantan dari suaminya masih sering menghubunginya.
2. Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/ stresor: baik. Dan Ny.D sekarang lagi
berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar memasak, mengurusi
suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya mencari nafkah.
3. Strategi koping yang digunakan: untuk menghadapi stressor Ny.D banyak belajar dari
orang tuanya dan teman-temannya yang sudah menikah tentang cara mengurusi rumah tangga.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Ny. D
Tn. K
Tinggi badan
155 cm
170 cm
Berat badan
45 kg
60 kg
Tekanan darah
100/50 mmhg
120/80 mmhg
Pernafasan
22 x/ menit
22 x/ menit
Suhu
36,5 ºc
36,6 ºc
Nadi
76 x/menit
90 x/menit
HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat membantu dirinya mempersiapkan
bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangun.
ifa's blog
blog ini berisi tentang artikel umum dan keperawatan..
Kamis, 24 Februari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
¯ Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga baru menikah .
¯ Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga baru
menikah.
¯ Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga baru menikah.
1.3 Manfaat
¯ Agar dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga baru menikah .
¯ Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga
baru menikah.
¯ Agar dapat mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga baru menikah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. keluarga
keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan
anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-
masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, ia
mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya
yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus,
yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian
rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga .
Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang komprehensif,
yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan
keintiman”.
Hariyanto, 2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih,
memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi,
punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada
ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara
anggota keluarga , interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah
Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2. Ada keterbatasan, 3.
Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
Struktur keluarga (ikatan darah) : 1.Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal, keluarga
sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari
jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4. Patrilokal, suami istri
tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.
a. Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar
1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama,
sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih
indikator KS tahap I.
2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,
tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan.
Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan, lantai bukan
tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan
3. KELUARGA SEJAHTERA II
Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama, makan 2 kali sehari,
pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan (idem), daging/ telur minimal 1 kali seminggu,
Pakaian baru setahun sekali, Luas lantai 8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir, Anggota yang
berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat baca tulis, Umur 7-
15 tahun bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga masih pus saat ini berkontrasepsi.
2.2. Tugas perkembangan keluarga baru menikah menurut Duval (Sociological Perspective)
1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.
4. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan
rencana punya anak.
2.3. Masalah keperawatan kesehatan keluarga
ü Komunikasi keluarga disfungsional
ü Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik peran
orangtua
ü Perubahan penampilan peran
ü Gangguan citra tubuh
ü Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping
keluarga
ü risiko terhadap tindak kekerasan
ü perilaku mencari bantuan kesehatan,
ü gangguan tumbuh kembang,
ü risiko penularan penyakit,
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian
merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga . Agar diperoleh data
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga , perawat diharapkan menggunakan
bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara
sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa
(Friendman, 1998: 56).
a. Pengumpulan data
1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga .
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan
penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
H. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas perubahan
pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan
menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain
merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan
kesehatan.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang
terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana untuk
problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
- Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
- Resiko (ancaman kesehatan)
- Keadaan sejahtera (wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga ;
Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual
Contoh 1
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi
masalah kekurangan nutrisi.
c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan masalah
kekurangan nutrisi.
Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak
mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa
yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan
ketiga etiologi tersebut
Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran suami
Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).
Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman)
Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah kurang
bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.
Contoh
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.
Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan
etiologi.
Contoh
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R
3. Menyusun prioritas
Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang
dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap klien dan
efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
1
Sifat masalah
Aktual (Tidak/kurang sehat)
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2
2
1
0
2
3
1
4
Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
Skoring :
Skor
_____________ x Bobot
Angka tertinggi
4. Menyusun tujuan
Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi
kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi
tujuan dan operasional perencanaan.
Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik
2. Tujuan jangka menengah
3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan
2.6 Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai
diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-
hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
2.7 Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya.
Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan
mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga . Evaluasi disusun dengan
menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama
proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
o Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pada anggota keluarga sehingga dapat
tumbang sesuai usia. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual. Asah, kebutuhan
pendidikan anak, untuk masa depan
DAFTAR PUSTAKA
Agustiansyah, Tri A. 2009. Asuhan Keperawatan keluarga Pasangan Baru Menikah dengan
Masalah KB. http://ners86.wordpress.com/2009/03/30/asuhan-keperawatan- keluarga /
http://lensaprofesi.blogspot.com/2009/01/konsep- keluarga .html
http://blog.ilmukeperawatan.com/asuhan-keperawatan- keluarga -dengan-stroke.html
‹
›
Beranda
Lihat versi web
My Profile
Foto saya
Hafifah Parwaningtyas
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.