Dokumen - Tips - Proposal Penyuluhan Cuci Tangan
Dokumen - Tips - Proposal Penyuluhan Cuci Tangan
A. TOPIK
Langkah-Langkah Cuci Tangan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu
menerapkannya. Langkah-langkah cara mencuci tangan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian mencuci tangan
b. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
c. Menjelaskan tekhnik 6 langkah mencuci tangan
d. Menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci tangan
B. LANDASAN TEORI
Definisi cuci tangan
Menurut Tim Depkes (2007) mencuci tangan adalah membersihkan
tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan
dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu menurut Perry &
Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting
dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi.
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanik dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air (Tietjen,
et al., 2004). Sedangkan menurut Purohito (1995) mencuci tangan merupakan
syarat utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan keperawatan
misalnya: memasang infus, mengambil spesimen. Infeksi yang diakibatkan dari
pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada fasilitas pelayanan
kesehatan. Infeksi ini berhubungan dengan prosedur diagnostik atau terapeutik
1
dan sering termasuk memanjangnya waktu tinggal di rumah sakit (Perry &
Potter, 2000).
Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar
hilang. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan mikroba ke pasien dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan
dan lengan (Schaffer, et al., 2000). Cuci tangan harus dilakukan dengan baik
dan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun
memakai sarung tangan atau alat pelindung lain. Hal ini dilakukan untuk
menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga
penyebaran penyakit dapat dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.
Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah memakai sarung tangan. Cuci
tangan tidak dapat digantikan oleh pemakaian sarung tangan.
2
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
9. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
10. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
11. Keringkan dengan handuk sekali pakai/tissue sampai benar-benar kering.
Gunakan handuk/tissue tersebut untuk menutup kran
3
4) Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme
khususnya pada tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah,
selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi
5) Setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminasi dengan
mikroorganisme virulen atau secara epidemiologis merupakan
mikroorganisme penting. Benda ini termasuk pengukur urin atau alat
penampung sekresi
6) Setelah melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien yang
terinfeksi atau kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna
secara klinis atau epidemiologis
7) Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi
8) Setelah melakukan asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien
yang tidak infeksius.
Dengan kata lain:
Mencuci tangan umumnya dilakukan saat:
1. Sebelum makan
2. Sebelum menyiapkan makanan
3. Setelah memegang daging mentah
4. Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
5. Sesudah menggunakan kamar mandi
6. Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
7. Setelah mengganti popok atau pembalut
8. Sebelum dan setelah mengobati luka
9. Setelah membersihkan atau membuang sampah
10. Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.
Khusus bagi tenaga medis di Rumah Sakit, terdapat 5 waktu yang tepat untuk
mencuci tangan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
4
3. Menurunkan penyebab akibat diare dan ISPA.
4. Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus,
SARS, dan Flu burung.
5. Keluarga menjadi terbiasa hidup sehat
D. KARAKTERISTIK AUDIENS
Audiens atau peserta penyuluhan adalah orang-orang yang berada di poli anak
RSAL
1. Diare.
Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk
anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian terkait
menemukan bahwa cuci tangan dengan sabut dapat memangkas angka
penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan
keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga
penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-
kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman
penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan
yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah,
dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan
tempat makannya yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun
dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi
pencegahan adalah: Mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air
olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air
(25%), sumber air yang diolah (11%).
5
dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman
penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak
hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. Bukti-bukti telah
ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti
-mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat
mengurangi tingkat infeksi hingga 25 persen. Penelitian lain
di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi
infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia pada anak-anak
balita hingga lebih dari 50 persen.
Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran
pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian
penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya
untuk ascariasis dan trichuriasis.
DAFTAR PUSTAKA
Paisal, Zain. (2013). Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun.
http://www.catatandokter.com/2013/01/manfaat-cuci-tangan-pakai-sabun-
ctps.html. 30 September 2014.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka
Cipta, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mencuci_tangan_dengan_sabun