Katarak Ods
Katarak Ods
BAB III
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 49 tahun
Suku/Bangsa : Sumatera
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Keluhan Utama
Mata kabur bagian kiri
Keluhan Tambahan
Penglihatan mata kabut (+), merasa silau (+), penglihatan ganda (+), tidak bisa
melihat dimalam hari (+).
No. Pemeriksaan OD OS
1. Visus 1/ 1/300
2. Tekanan Intra Okuler 15,5 mmHg 15,5 mmHg
3. Kedudukan Bola Mata
Posisi ortoforia ortoforia
Eksoftalmus (-) (-)
Enoftalmus (-) (-)
4. Pergerakan Bola Mata
Atas baik baik
Bawah baik baik
Temporal baik baik
Temporal atas baik baik
Temporal bawah baik baik
Nasal baik baik
Nasal atas baik baik
Nasal bawah baik baik
Nistagmus (-) (-)
5. Palpebrae
Hematom (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
Madarosis (-) (-)
6. Punctum Lakrimalis
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
7. Konjungtiva Tarsal Superior
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
8. Konjungtiva Tarsalis Inferior
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Anemis (-) (-)
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
9. Konjungtiva Bulbi
Kemosis (-) (-)
Pterigium (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Injeksi konjungtiva (-) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan subkonjungtiva (-) (-)
10. Kornea
Kejernihan
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Erosi (-) (-)
Infiltrat (-) (-)
Flikten (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
Macula (-) (-)
Nebula (-) (-)
Leukoma (-) (-)
Leukoma adherens (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Neovaskularisasi (-) (-)
Imbibisi (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Tes sensibilitas
11. Limbus kornea
Arkus senilis (+) (+)
Bekas jahitan (-) (-)
12. Sklera
Sklera biru (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
13. Kamera Okuli Anterior
Kedalaman normal normal
Kejernihan jernih jernih
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
14. Iris
Warna coklat coklat
Gambaran radier jelas jelas
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
15. Pupil
Bentuk bulat bulat
Besar 3mm 3mm
Regularitas reguler reguler
Isokoria isokor isokor
Letak central central
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
16. Lensa
Kejernihan keruh keruh
Shadow test (+) (-)
Refleks kaca (-) (-)
Luksasi (-) (-)
Subluksasi (-) (-)
Pseudofakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
17. Funduskopi
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
Refleks fundus dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
Papil dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- warna papil dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- bentuk dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- batas dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
Retina dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- warna dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- perdarahan dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
- eksudat dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
Tidak bisa
Tidak bisa dilakukan
Makula lutea dilakukan karena
karena lensa keruh
lensa keruh
IV. Resume
Pasien datang ke poliklinik mata RS Muhammadiyah Palembang mengeluh
pandangannya kabur yang dimulai mata kanan lalu diikuti mata kiri, padangan
berkabut (+), penglihatan merasa silau (+), melihat ganda (+), tidak bisa melihat
dimalam hari (+), penglihatan seperti tirai (-), sakit kepala (-), mual (-), dan muntah
(-).
Mata kiri mulai kabur sejak 4 bulan lalu, penglihatan kedua mata semakin kabur
sehingga menggangu aktivitas, pandangan berkabut semakin memberat.
Status Oftalmologi :
OD Penilaian OS
V. Diagnosis Kerja
- Katarak senilis matur OS
VIII. Penatalaksanaan
Non farmakologi :
- Pembedahan
- Edukasi:
1. Tajam penglihatan tidak akan membaik dengan pemberian kacamata
2. Sebaiknya dilakukan tindakan operasi katarak
3. Stabilisasi hipertensi
4. Antibiotik sebagai profilaksis
IX. Prognosis
OD Ad vitam : ad Bonam
Ad fungtionam :dubia ad Bonam
OS Ad vitam : ad Bonam
Ad fungtionam : dubia ad Bonam
BAB IV
ANALISIS KASUS
5.1 Kesimpulan
Katarak dapat mengenai kedua mata dan berjalan progresif
ataupun tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
Penuaan merupakan penyebab umum katarak. Namun faktor lain
yang juga dapat terlibat dalam pembentukan katarak, yaitu: toksin,
trauma, merokok, penyakit sistemik (seperti diabetes mellitus), dan
herediter.
Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada
usia diatas 50 tahun . Katarak senilis merupakan hasil dari proses
penuaan normal yang mengakibatkan lensa menjadi keras dan
keruh. penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.
Namun, terdapat beberapa konsep penuaan seperti teori putaran
biologik, teori imunologis, teori mutasi spontan, teori “A free
radical”, dan teori “A-cross link”. Katarak senilis dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Secara klinis,
katarak senilis dikenal dalam 4 stadium, yakni stadium insipien,
stadium imatur, stadium matur, stadium hipermatur.
Indikasi pembedahan pada katarak terdiri dari indikasi medis
yaitu adanya penyulit seperti glaukoma ataupun indikasi sosial yaitu
permintaan pasien bahwa penglihatannya sudah mengganggu
pekerjaan sehari-hari.
Pada pasien disimpulkan diagnosa kerja pasien katarak
senilis matur ODS. Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala yang
dialami pasien dan pemeriksaan oftalmologi. Tatalaksana yang
diberikan pada pasien ini adalah pembedahan dengan teknik
ECCE (ExtraCapsular Cataract Extraction) dan pemasangan IOL.
Prognosis pasien ini adalah baik.
DAFTAR PUSTAKA