Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR METODE NUMERIK

APLIKASI METODE NEWTON-RAPHSON

UNTUK MENGHITUNG PERSAMAAN GAS IDEAL

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM TURBO PASCAL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik

Dosen Pengampu : Dr. Rochmad, M.Si

Oleh:

Aprilia Kasanah (4111411015)

Prodi matematika

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Metode Newton-Raphson 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat


diselesaikan dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam
memandang permasalahan, terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan
tersebut mempunyai penyelesaian atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa
tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan
perhitungan biasa. Dalam permasalahan non-linier, terutama dalam
permasalahan optimasi multivariabel. Biasanya tidak dapat diselesaikan
secara analitik, sehingga diperlukan teori khusus dalam memudahkan
perhitungannya. Salah satu teori yang biasa digunakan adalah metode
numerik.
Metode numerik akan sangat membantu setiap penyelesaian
permasalahan, apabila secara matematis dapat dibentuk suatu pola hubungan
antar variabel (parameter). Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola
hubungan yang terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi. Suatu
permasalahan optimasi disebut non-linier jika fungsi tujuan dan kendalanya
mempunyai bentuk non-linier pada salah satu atau keduanya. Optimasi non-
linier ditinjau dari pandangan matematis adalah topik lanjutan dan secara
konsepsual, sulit untuk diselesaikan. Dibutuhkan pengetahuan aktif mengenai
kalkulus, differensial dan aljabar linier. Kesulitan lain yang dihadapi, yaitu
fungsi tujuan non-linier, yang tidak mempunyai nilai minimum serta
mempunyai daerah penyelesaian dengan batas non-linier (tidak konvex).
Secara umum tidak terdapat teknik penyelesaian yang terbaik, tetapi ada
beberapa teknik yang mempunyai masa depan cerah dibandingkan yang lain.
Banyak teknik penyelesaian optimasi non-linier yang hanya efisien untuk
menyelesaikan masalah yang mempunyai struktur matematis tertentu. Hampir
semua teknik optimasi non-linier modern mengandalkan pada algoritma

Metode Newton-Raphson 2
numerik untuk mendapatkan jawabannya. Salah satu metode numerik yang
sering digunakan adalah metode Newton-Raphson.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat


dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan metode Newton-Raphson?


2. Bagaimana menggunakan metode Newton-Raphson dengan bahasa
pemrograman dalam menyelesaikan masalah persamaan gas ideal pada
termodinamika dengan menggunakan turbo pascal?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian metode Newton-Raphson,
2. Memahami penggunaan metode Newton-Raphson dengan bahasa
pemrograman dalam menyelesaikan masalah persamaan gas ideal pada
termodinamika dengan menggunakan turbo pascal.

Metode Newton-Raphson 3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Newton-Raphson


Metode Newton-Raphson adalah metode pendekatan yang menggunakan
satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien
pada titik tersebut. Di antara semua metode pencarian akar, metode Newton-
Raphson-lah yang paling terkenal dan paling banyak dipakai dalam terapan
sains dan rekayasa. Metode ini paling disukai karena konvergensinya paling
cepat di antara metode lainnya.

Ada dua pendekatan dalam menurunkan rumus metode Newton-Raphson,


yaitu:

1. Penurunan rumus Newton-Raphson secara geometri


= ( )

Garis singgung kurva di


dengan gradient = ′( )

Gambar 1.1

Dari gambar di atas, gradient garis singgung di adalah

′( ∆ ( ) ′( ( )
= )= = atau )=

sehingga prosedur iterasi metode Newton-Raphson adalah

( )
= − ; ′( ) ≠ 0
′( )

Metode Newton-Raphson 4
2. Penurunan rumus Newton-Raphson dengan bantuan deret Taylor
Uraikan ( ) di sekitar ke dalam deret Taylor:

( − )
( ) ≈ ( )+( − ) ′( ) + ′′ ( )
2

Yang bila dipotong sampai suku orde-2,menjadi


( ) ≈ ( )+( − ) ′( )
Dan karena persoalan mencari akar, maka ( ) = 0, sehingga
( )
0 = ( )+( − ) ′( ) atau = − ′( )
; ′( ) ≠ 0

Yang merupakan rumus metode Newton-Raphson.

Kriteria Penghentian

Kondisi penghentian iterasi metode Newton-Raphson adalah bila


|x −x |<
dengan ε adalah toleransi galat yang diinginkan.

B. Permasalahan pada Pemakaian Metode Newton-Raphson


Walaupun metode Newton-Raphson adalah metode dengan konvergensi
paling cepat, terdapat beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam suatu
pencarian akar.
Permasalahan pada pemakaian metode Newton-Raphson adalah:
1. Metode Newton-Raphson tidak bisa mengidentifikasi akar ganda,
2. Program tidak akan berjalan apabila nilai ( ) = 0,
3. Kasus divergen.

C. Persamaan Gas Ideal


Hukum gas ideal diberikan oleh
PV = nRT
dengan P adalah tekanan, V adalah volume gas, adalah banyaknya mol, R
adalah tetapan gas universal, dan T adalah suhu mutlak. Suatu gas dikatakan
memperlihatkan perilaku ideal apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:

Metode Newton-Raphson 5
1. Molekul-molekul
molekul dalam keadaan gas tidak memiliki gaya apapun, baik
gaya tarik-menarik
menarik maupun gaya tolak-menolak antara satu dengan yang
lain,
2. Volume molekul diabaikan karena begitu kecilnya dibandingkan dengan
wadahnya.

D. Penyimpangan Gas Nyata Terhadap Hukum Gas Ideal

Plot gas-gas gas nyata (CO2, CH4, dan N2) dan gas
ideal (H2) terhadap tekanan (P) pada suhu 200K

Berdasarkan persamaan gas ideal, untuk 1 mol suatu gas berlaku,

PV
=1
RT
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa kondisi = 1 untuk 1 mol hanya
dapat tercapai ketika tekanannya rendah. Semakin meningkat tekanannya,
maka kerapatan gas akan meningkat sehingga letak molekul-molekul
molekul ekul gas akan
semakin dekat. Akibatnya gaya tarik-menarik
tarik ataupun tolak-menolak
menolak antar
molekul tersebut juga semakin besar. Oleh karena itu, gas-gas
gas gas tersebut tak
dapat dianggap sebagai gas ideal.

Metode Newton-Raphson 6
E. Persamaan Gas Nyata (Persamaan van der Waals)
Gas menempati ruang dan memiliki volume. Ketika gas didinginkan pada
0 K, gas dapat berubah menjadi cair ataupun padat. Pada kondisi 0 K, apapun
wujudnya, hasil perubahan gas tersebut seharusnya masih memiliki volume,
walaupun sangat kecil. Akan tetapi menurut persamaan gas ideal pada suhu 0
K untuk 1 mol zat,
PV = RT

⟺ V =
×
⟺V=

⟺V=0
Sehingga diperlukan tambahan konstanta b sehingga persamaannya menjadi
berikut:
= + .
Di antara molekul-molekul akan terjadi gaya tarik-menarik atau tolak-
menolak apabila jarak mereka dekat. Di antara jarak-jarak tersebut, terdapat
jarak optimum sehingga gaya tarik-menarik akan mempunyai energi (yaitu
energy potensial). Van der Waals beralasan gaya tarik-menarik akan
mengurangi tekanan gas. Pengurangan tekanan sebanding dengan konsentrasi
molekul dengan konsentrasi molekul yang lain atau dengan kata lain
pengurangan tekanan sebanding dengan kerapatan (densitas) dikuadratkan.
Kerapatan (densitas) berbanding terbalik dengan volume molar. Jadi, gaya
tarik-menarik sebanding dengan . Hal ini sesuai dengan hukum gravitasi
dimana energy potensial dari gaya tarik-menarik sebanding dengan dua massa
yang saling bertarikan. Oleh karena itu, rumus persamaan gas ideal dapat
diubah menjadi
RT a
P= −
V−b V
atau

+ ( − )=

Metode Newton-Raphson 7
Persamaan terakhir inilah yang disebut persamaan Van der Waals. Nilai a
dan b adalah konstanta empiris yang nilainya bergantung pada gas tertentu.
Konstanta ini diperoleh melalui percobaan. Berikut ini adalah nilai dari a dan
b untuk beberapa jenis gas:


Gas

He 0.0341 0.0237
Ne 0.211 0.0171
Ar 1.35 0.0322
Kr 2.32 0.0398
Xe 4.19 0.0511
H2 0.244 0.0266
N2 1.39 0.0391
O2 1.36 0.0318
Cl2 6.49 0.0562
CO2 3.59 0.0427
CH4 2.25 0.0428
NH3 4.17 0.0371
H2 O 5.46 0.0305

F. Penghitungan Volume Molal Suatu Gas Menggunakan Metode Newton-


Rapson
Komputasi volume molal dari suatu gas diberikan oleh rumus fungsi

( )= + ( − )− .

Turunan dari rumus fungsi ( ) dengan mudah dapat dicari, yaitu

( )= − + .

metode Newton Raphson untuk menentukan estimasi akar adalah dengan


formula iteratif,

Metode Newton-Raphson 8
( )
= −
( )

Tebakan awal akar diperoleh dari volume molal yang dicari dengan
menggunakan rumus gas ideal = .

Metode Newton-Raphson 9
G. Diagram Alur (Flow Chart)
Newton_Raphson
)
Mulai

Iterasi 0

input P, T, a, b
Cari ( ) dan ′( )

Cari
Apakah
| ′( )| < ?
Newton_Raphson
ya tidak

Selesai
( )
Berhenti = −
( )

Iterasi = Iterasi + 1

Apakah| − | < tidak


atau ‘berhenti’
atau > ?

ya

Apakah
‘berhenti?’

ya tidak

Tulis ‘pembagian dengan Apakah > ?


bilangan hampir 0’
ya tidak
Tulis ‘divergen’
Hampiran akar adalah

Selesai
Metode Newton-Raphson 10
H. Contoh Program

PROGRAM Program_penghitung_volum_molal_suatu_gas;
USES
Wincrt;
VAR
p, a, b, T, v0, v_sebelumnya: real;
gas: String;
CONST
R=0.082054;
PROCEDURE Newton_Raphson(v:real);
CONST
epsilon1=0.000001;
epsilon2=0.000000001;
Nmaks=30;
VAR
i:integer;
berhenti:boolean;

FUNCTION f(v:real):real;
BEGIN
f:=((p+(a/(v*v)))*(v-b))-(R*T);
END;

FUNCTION f_aksen(v:real):real;
BEGIN
f_aksen:=p-(a/(v*v))+((2*a*b)/(v*v*v));
END;
BEGIN
i:=0;
berhenti:=false;
REPEAT
IF ABS(f_aksen(v)) < epsilon2 THEN
berhenti:=true
ELSE
BEGIN
v_sebelumnya:=v;
v:=v-f(v)/f_aksen(v);
i:=i+1;
END;
UNTIL (ABS(v-v_sebelumnya) < epsilon1) OR
(i>Nmaks);

IF berhenti THEN
BEGIN
WriteLn('Hampiran akar tak dapat ditemukan');
WriteLn('Pembagian dengan bilangan hampir 0');
END
ELSE
IF i>Nmaks THEN
BEGIN
WriteLn('Hampiran akar tak dapat ditemukan');
WriteLn('Divergen');
END
ELSE
BEGIN
WriteLn('Hampiran akar v = ', v:10:6);
WriteLn('Jadi, volume molal gas ',gas,' adalah ',v:10:6);
END;
END;
Metode Newton-Raphson 11
BEGIN
WriteLn;
WriteLn('======================SelamatDatang=================
=====');
WriteLn;
WriteLn('Ini adalah program penghitung volume molal suatu
gas');
WriteLn('CATATAN:1.) Jumlah zat yang digunakan adalah 1
mol');
WriteLn(' 2.) Metode yang digunakan adalah metode
Newton-Raphson');
WriteLn;
Write('Jenis gas : '); ReadLn(gas);
Write('Tekanan dalam atm (P) = '); ReadLn(p);
Write('Suhu dalam Kelvin (T) = '); ReadLn(T);
Write('a = '); ReadLn(a);
Write('b = '); ReadLn(b);
WriteLn;
WriteLn;
v0:=R*T/p;
Newton_Raphson(v0);
END.

Contoh aplikasi turbo pascal:

Gambar 1

Metode Newton-Raphson 12
Gambar 2

Dan apabila program dijalankan maka hasilnya sebagai berikut:

Metode Newton-Raphson 13
Metode yang digunakan adalah metode Newton-Raphson karena
dalam kasus ini f (v) mudah dihitung. Jadi, sifat-sifat kekonvergenan yang
cepat dari metode Newton-Raphson dapat dimanfaatkan. Selain itu, metode
Newton-Raphson hanya mensyaratkan satu tebakan awal akar yang telah
disediakan oleh penghitungan volume molal dengan menggunakan hukum
gas ideal. Kemudian, dengan menganggap bahwa kerangka waktunya cukup
pendek sehingga tekanan dan suhu tidak berubah-ubah dengan melonjak yang
besar di antara komputasi-komputasi, penyelesaian akar yang sebelumnya
akan menyediakan suatu terkaan bagus untuk penerapan berikutnya. Jadi,
terkaan dekat yang sering merupakan prasyarat untuk kekonvergenan metode
Newton-Raphson akan tersedia secara otomatis sehigga jebakan pada metode
Newton-Raphson yang berupa kasus divergen tak akan terjadi.

Fungsi f(v) = p + (v − b) − RT adalah fungsi berderajat 1

sehingga akar-akarnya hanya satu. Hal ini menyebabkan program yang telah
dibuat tak akan mengalami jebakan yang kedua, yaitu akar ganda. Untuk
jebakan ketiga yang dimiliki oleh metode Newton-Raphson, yaitu akar-akar
fungsi tak akan didapatkan ketikaf (x) = 0, ditanggulangi oleh munculnya
ε . Nilaiε digunakan sebagai perbandingan untuk nilai f′(x), sehingga nilai
ε dibuat mendekati nol. Jika ε < ′( ) maka program akan menampilkan
tulisan “Pembagian dengan bilangan hampir 0” sehingga akar tak dapat
ditemukan.

Metode Newton-Raphson 14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Metode Newton-Raphson adalah metode pendekatan yang menggunakan


satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau
gradient pada titik tersebut.
2. Penggunaan metode Newton-Raphson untuk mencari volume molal
sebuah gas dengan volume molal yang diperoleh dari perhitungan
menggunakan rumus gas ideal sebagai terkaan awal adalah sangat tepat.
Sifat-sifat kekonvergenan yang dimiliki oleh metode Newton-Raphson
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selainitu, jebakan-jebakan yang
terdapat pada metode Newton-Raphson dapat dihindari dan
ditanggulangi.

B. Saran
1. Dalam menyelesaikan masalah komputasi sebaiknya menggunakan
metode numerik karena dapat dipakai dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang rumit, misalnya persamaan non-linear. Salah satunya
menggunakan metode Newton-Raphson.

Metode Newton-Raphson 15
DAFTAR PUSTAKA

Chapra, Steven C. and Raymod P. Canale.1988. Metode Numerik Jilid 1 Edisi


Kedua. Jakarta: Erlangga.

Susila, I Nyoman. 1994. Dasar-dasar Metode Numerik. Bandung: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

Munir, Rinaldi. 2003. Metode Numerik. Bandung: Informatika.

Metode Newton-Raphson 16

Anda mungkin juga menyukai