sangat signifikan, dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
kelangsungan pemakaiannya.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki mempunyai pengaruh yang kuat
pada perilaku reproduksi dan penggunaan alat kontrasepsi. Sebesar 50 45% wanita yang tidak
sekolah menggunakan cara kontrasepsi modern, sedangkan wanita berpendidikan menengah atau
lebih tinggi yang menggunakan cara kontrasepsi modern sebanyak 58%. Jadi, secara umum
semakin tinggi tingkat pendidikan wanita, semakin besar kemungkinannya memakai alat/cara
KB modern.
Pengetahuan
menentukan sikap dalam memilih kontrasepsi suntik. Akseptor KB harus mengenal, mempelajari
dan memahami tentang pengertian, macam, keuntungan, cara pemberian, efek samping dan
kontraindikasi dalam pemakaian kontrasepsi suntik. Pengetahuan dan sikap merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan atau perilaku seseorang. Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan dan sikap positif, akan berlangsung langgeng (Notoadmojo, 2007).
Pengetahuan akseptor KB suntik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yang
terdiri dari pengalaman, umur dan pendidikan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari pengaruh
orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan dan media massa (Notoatmodjo, 2003).