Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN

PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN


PERUMAHAN DENGAN SISTEM 3R

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


TAHUN 2013

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah adalah sesuatu bahan


atau benda padat yang sudah tidak
dipakai lagi oleh manusia, atau
benda padat yang sudah tidak
digunakan lagi dalam suatu
kegiatan manusia dan dibuang.
Dalam kaitan dengan PHBS tatanan
rumah tangga, perilaku membuang
sampah disembarang tempat
seperti disungai, kebun, maupun laut masih banyak dilakukan di Kabupaten Musi
Banyuasin. Walaupun sudah ada dari pihak pemerintah khususnya Dinas Kebersihan
yang melakukan pengangkutan secara rutin tapi tidak semua wilayah atau
Desa/kelurahan yang dijangkau, dikabupaten Muba baru lima Ibu kota kecamatan yang
sudah terlayani pengangkutan sampahnya yaitu : Kec. Sekayu, Kec. Sungai Lilin, Kec.
Babat Toman, Kec. Bayung Lencir dan Kecamatan Lais

Pada saat ini sampah merupakan masalah yang sangat memprihatinkan terutama
sampah yang dihasilkan rumah tangga yang semakin hari semakin komplek
permasalahannya dan tidak bisa ditangani dengan sistem persampahan yang ada. Maka
untuk menangani limbah sampah rumah tangga terutama skala kabupaten perlu adanya
peran serta masyarakat.

Pengelolaan sangat penting dilakukan ditingkat rumah tangga dengan pemilahan


sampah dan pemanfaatan atau penggunaan ulang sampah, misalnya sampah dijadikan
bahan baku kerajinan atau dijadikan kompos.

Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di


kota- kota di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan
mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau

1
tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan, baik terhadap tanah, air
dan udara. Untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan
dan pengendalian terhadap sampah. Penanganan dan pengendalian akan
menjadi semakin kompieks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis
maupun komposisi dari sampah sejalan dengan majunya kebudayaan. P enanganan
sampah di perkotaan relatif lebih dibanding sampah di desa-desa. Masalah yang
sering muncul dalam penanganan sampah kota adalah masalah biaya operasional
yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangan. Sebagai
akibat biaya operasional yang tinggi, kebanyakan kota - kota di Indonesia hanya
mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 70% dari seluruh produksi
sampahnya. Dari 70% ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan cara yang
tidak saniter, boros dan mencemari. Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan
efisiensi yang tinggi dalam penanganan sampah di kota, maka dalam
pengelolaannya harus cukup layak diterapkan yang sekaligus disertai upaya
pemanfaatannya sehingga diharapkan mempunyai keuntungan berupa nilai tambah.
Untuk dapat meningkatkan nilai tambah dari sampah, diperlukan sarana yang cukup
dan memadai serta kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah yang
baik.
Salah satu sarana pengelolaan
persampahan yang diperlukan adalah sarana
pewadahan dan pengumpulan sampah, yaitu
tempat sampah terpilah dan gerobak sampah
terpilah. Ketersediaan sarana pewadahan
yang cukup juga harus didukung dengan
peningkatan kesadaran masyarakat.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan kondisi riil di lapangan permasalahan pengelolaan sampah yang terjadi saat
ini adalah :
1. Masih rendahnya kualitas dan tingkat pengelolaan Persampahan
2. Makin besarnya timbulan sampah namun belum maksimalnya usaha pengurangan
sampah dari sumbernya

2
3. Belum adanya kelompok masyarakat yang dapat mengelola sampah dengan sistem
“bank sampah”.
4. Belum dilibatkannya pihak swasta dalam investasi pengelolaan persampahan
5. Belum dilibatkannya masyarakat dalam pengelolaan persampahan
6. Belum memasyarakatnya pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R. (Reduce,
Reuse, Recycle)
7. Belum dilibatkannya pihak swasta dalam investasi pengelolaan persampahan

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan ini adalah upaya pemenuhan sarana dan kelompok
masyarakat dalam menunjang keberhasilan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R di
Kabupaten Musi Banyuasin.

C. Tujuan dari kegiatan yang diusulkan adalah sebagai berikut :


 Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah,
 Terbukanya tambahan lapangan kerja baru,
 Bertambahnya pendapatan masyarakat yang mengelola sampah menjadi bahan
pupuk organik dan nilai jual barang bekas (Recycle),
 Berubahnya perilaku masyarakat dari tidak peduli tentang sampah menjadi peduli
sesuatu yang bernilai ekonomis (dibentuknya bank sampah)
 Bertambahnya usia teknis tempat pembuangan/pemusnahan akhir (TPA),
 Berkurangnya timbulan volume sampah harian, terutama dari sumber rumah
tangga (domestik) dan
 Terciptanya kondisi lingkungan yang sehat, teratur dan Bersih

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan dimaksud adalah
pengelolaan sampah di 14 kecamatan kota di
Kabupaten Musi Banyuasin.

D. Lingkup Kegiatan mencakup :


1. Pengadaan sarana pengelolaan sampah rumah tangga di setiap kecamatan berupa;

3
 pengumpul sampah,
 pengangkut sampah,
 pengelolah sampah.

2. Sosialisasi/kampanye rencana program pengelolaan dan manajemen sektor


persampahan bagi masyarakat,
3. Peningkatan SDM masyarakat pengolah sampah
4. Pendanaan pembangunan sarana fisik pengolahan sampah (bangunan pengolah dan
lain sebagainya)
5. Pengadaan biaya operasional & pemeliharaan:
 sarana penunjang dan peralatan
 fasilitas kegiatan pendukung lainnya

E. Spesifikasi (Keunikan) Program;


Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini mempunyai spesifikasi program, yaitu;
 program yang diusulkan ini merupakan bagian dari program yang lebih besar yaitu
Terwujudnya Kabupaten Musi Banyuasin yang SMART
 meningkatkan peranan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dari
sumbernya,
 pemberdayaan untuk masyarakat di 14 kecamatan.

F. Keluaran (outputs) program CSR ini di antaranya adalah ;


1. Pengadaan sarana pengumpul sampah terdiri atas; 25 unit gerobak sampah, 12 unit
sepeda motor gerobak roda 3, 250 unit tong sampah pemilah, 25 unit tempat sampah
terpilah untuk rumah tangga, 25 unit tempat sampah terpilah di tempat umum, 10 unit
gerobak sampah terpilah, 5 unit gerobak sampah bermotor terpilah, 50 unit Penyediaan
sarana pembuangan sampah (Tempat sampah terpilah u/ Sekolah)/ SD-SLTP, 25 unit
Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tempat sampah terpilah u/ Sekolah)/SLTA.
2. Sarana pengolahan sampah; 200 unit komposter aerobic, 4 unit komposter komunal.
3. Kegiatan sosialisasi; 1 paket penyuluhan di 15 kecamatan dan 1 paket pelatihan di 15
kecamatan
G. Pengelolaan Program
Perencanaan;

4
Proses perencanaan atas usulan program CSR penataan pengelolaan sampah berbasis
masyarakat dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kota dengan sinergi dukungan; Kelompok
Masyarakat/ kader lingkungan, Karang Taruna, organisasi PKK, LPM kelurahan dan SKPD
terkait.

Pelaksanaan;
Proyek akan dilaksanakan oleh institusi yang akan ditunjuk oleh pemangku kepentingan
(stake holder) pembangunan sanitasi Kabupaten, dengan pemilahan berdasarkan jenis
kegiatannya adalah sebagaimana tabel berikut di samping ini;

Jenis Kegiatan Institusi Terlibat


Pekerjaan perencanaan SKPD terkait

Kegiatan sosialisasi SKPD terkait


Kegiatan konstruksi Kontraktor setempat

H. Pengawasan;
Kegiatan pengawasan akan dilakukan berdasarkan kepada sistem pengawasan proyek yang
lazim digunakan, LAKIP, atau lainnya yang lebih praktis.
 Pengawasan tersebut akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu Tim
Pengawasan yang terdiri atas komponen pemangku kepentingan (stake-holder) di
antaranya terdiri atas;
 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, melalui Pokja Sanitasi,
 Perguruan Tinggi setempat,
 Kelompok Masyarakat Kelurahan, Karang Taruna, organisasi PKK,
 Perwakilan Korporasi Pemberi Hibah CSR

Keberadaan organisasi dan kelompok masyarakat, seperti LPM (Lembaga Pemberdayaan


Masayarakat), Kelompok Tani, organisasi PKK dan Karang Taruna bersinergi dengan
organisasi pemerintahan merupakan potensi yang memadai dalam pelaksanaan
pengawasan dan pemanfaatan program.

I. PENERIMA MANFAAT

5
Dalam pembangunan penataan pengelolaan sampah kecamatan berbasis masyarakat
diperoleh manfaat terhadap seluruh pemangku kepentingan sebagaimana tabel berikut;

Matriks Indikasi Manfaat terhadap Pemangku Kepentingan (Stake Holder)

Unsur
Pemangku Indikasi Manfaat Konkrit yang akan Diperoleh
Kepentingan
Korporasi  Promosi produk atau corporate image selama satu tahun, pada;
Pemberi Hibah  Kegiatan sosialisasi, berupa pemasangan logo perusahaan pada
CSR brosur, spanduk kegiatan sosialisasi,
 Pemasangan logo perusahaan pada sarana dan prasarana
kegiatan,
 Pemasangan papan-nama perusahan pada setiap lokasi
pengolahan sampah yang strategis dan banyak dikunjungi orang,
Masyarakat  Meningkatkan pendapatan dari pengolahan sumber sampah,
secara umum  Kondisi permukiman lebih nyaman dan sehat
Pemerintah Mendapatkan bantuan CSR
Kabupaten
LSM/ Memperoleh lesson-learn atau transfer-knowhow dalam mengembangkan
organisasi local pemberdayaan kelompok masyarakat
dan Perguruan
tinggi

J. Rencana Usulan
Program Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini membutuhan dukungan dana
sebagai berikut;

6
No Uraian Biaya Paket Kegiatan Volume Jumlah (Rp) Keterangan
1 Pengadaan gerobak sampah 30 unit 200.000.000
2 Pengadaan sepeda motor gerobak roda 15 unit 300.000.000
3
3 Pengadaan tong sampah pemilah 150 unit 100.000.000
4 Pengadaan komposter aerobic 150 unit 100.000.000
5 Pengadaan komposter komunal 5 unit 300.000.000
6 Pengadaan Tempat Sampah Terpilah 30 unit 50.000.000
untuk Rumah Tangga.
7 Pengadaan Tempat Sampah terpilah 30 unit 50.000.000
ditempat umum/jalan
8 Pengadaan Gerobag Sampah terpilah 15 unit 60.000.000
9 Pengadaan Gerobag Sampah bermotor 10 unit 150.000.000
terpilah
10 Penyediaan sarana pembuangan 100 unit 40.000.000
sampah (Tempat sampah terpilah u/
Sekolah)./ SD-SLTP
11 Penyediaan sarana pembuangan 20 unit 50.000.000
sampah (Tempat sampah terpilah u/
Sekolah). / SLTA
12 Penyuluhan 1 paket 30.000.000
13 Pelatihan 1 paket 30.000.000
Jumlah 1.460.000.000

K. Jadwal Program
Meskipun secara jadwal terlihat 4 (empat) bulan tetapi secara total komulatif untuk
menyelesaikan pekerjaan ini bisa berkisar selama 14 (empat belas) bulan. Rencana umum
jadwal program sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut;

N W Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4


Urian Kegiatan
o b 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengadaan gerobak sampah 1
2 Pengadaan sepeda motor gerobak roda 1

7
3
3 Pengadaan tong sampah pemilah 2
4 Pengadaan komposter aerobic 1
5 Pengadaan komposter komunal 1
6 Pengadaan Tempat Sampah Terpilah 1
untuk Rumah Tangga.
7 Pengadaan Tempat Sampah terpilah 1
ditempat umum/jalan
8 Pengadaan Gerobag Sampah terpilah 1
9 Pengadaan Gerobag Sampah bermotor 1
terpilah
1 Penyediaan sarana pembuangan 1
0 sampah (Tempat sampah terpilah u/
Sekolah)./ SD-SLTP
1 Penyediaan sarana pembuangan 1
1 sampah (Tempat sampah terpilah u/
Sekolah). / SLTA
1 Penyuluhan 1
2
1 Pelatihan 1
3
Jumlah 14

W/b = Waktu dalam bulan

Anda mungkin juga menyukai