LESTARI PUJI RAHAYU, S.

Pd
PKBM KYAI MARSAM
KABUPATEN KEDIRI

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

JUDUL MODUL : BELANJA CERDAS
TINGKAT : 5.1

UNIT 1
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL SERTA PENERAPAN
SEHARI-HARI
1. Boros dalam penggunaan kata yang bermakna sama, jadi tata bahasa pada kalimat kurang efektif.
Contoh : kata “mudah” pada halaman 7
2. Banyak kesalahan ketik dan tidak sesuai EYD
Contoh: kata “diatas” seharunya dipisah; “symbol” ini kata dalam Bahasa inggris.
3. Banyak kalimat yang diulang-ulang. Sehingga sajian materi jadi membingungkan.
Contoh: definisi persamaan yang diulangi 2 kali.
4. Perhatikan dalam penyusunan paragraf
Contoh: dalam satu paragraph hanya tersusun dari 1 kalimat. Ini sangat menggantung materinya
(halaman 7).
5. Banyak kesalahan dalam penggunaan tanda baca. Seharusnya sesuai dengan konteks kalimatnya.
6. Sebaiknya jangan gunakan istilah Bahasa matematika, lebih tepatnya “kalimat matematis” atau
“bentuk persamaan”
7. Perintah soal yang diulang-ulang
Contoh: kata “ubahlah” pada Kegiatan 1 halaman 8
8. Penempatan gambar konteks sebaiknya bias disesuaikan agar lebih baik dilihat dan dibaca.
Contoh: gamabr bawang di halaman 11
9. Definisi variabel kurang tepat. Variabel adalah lambang yang mewakili himpunan penyelesaian
dari suatu sistem persamaan. Bukan pengganti bilangan yang belum diketahui nilainya.
10. Disebutkan metode penyelesaian SPLDV bias menggunakan grafik, determinan, dan matriks,
namun tidak jelaskan kenapa metode penyelesaian dengan menggunakan grafik, determinan, dan
matriks tidak dimuat di modul.
11. Disebutkan juga bahwa metode penyelesaian dari SPLDV adalah metode substitusi, eliminasi,
gabungan substitusi eliminasi, determinan, dan matriks. Namun kalimat di bawahnya tidak
LESTARI PUJI RAHAYU, S.Pd
PKBM KYAI MARSAM
KABUPATEN KEDIRI

sinkron. Hal ini ini dikarenakan ada metode lain dalam penyelesaian SPLDV yaitu menggunakan
metode operasi baris. Yang benar yang mana?
12. Contoh soal sebaiknya diperbanyak
13. Isi materinya kurang padat, sehingga terkesan terlalu banyak kata-kata yang dirasa tidak perlu.