Anda di halaman 1dari 40

INTEGRASI

PIS PK, SPM


dan GERMAS

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

1
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

2
INTEGRASI
PIS PK, SPM
dan GERMAS

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

3
DAFTAR ISI

Halaman
Pendahuluan 5
SPM 7
PIS PK 15
GERMAS 21
Penyelenggaraan 24
Integrasi PIS PK/Germas / SPM 27
Monitoring dan Evaluasi 32
Penutup 35

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

4
PENDAHULUAN

• Keberhasilan dalam pembangunan nasional di bidang


kesehatan telah banyak dicapai, namun bangsa Indonesia
masih belum berhasil mencapai “Indonesia Sehat”
sebagaimana yang dikehendaki dalam RPJPN.
Hal yang belum dapat dilakukan secara baik antara lain
upaya:
• Menurunkan Angka Kematian Ibu.
• Menurunkan Angka Kematian Bayidan prevalensi balita
pendek (stunting).
• Menanggulangi penyakit menular HIV-AIDS, Tuberkulosis,
dan Malaria.
• Menanggulangi penyakit tidak menular Hipertensi,
Diabetes, Obesitas, Kanker dan Gangguan Jiwa..

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

5
UPAYA dan PENDEKATAN

• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang


Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan dicanang-
kannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Inpres
No. 1/2017 serta digiatkannya Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK)Permenkes No. 39/ 2016.
• Buku ini menjelaskan keterkaitan SPM- PIS-PK dan Germas
dalam mewujudkan Indonesia Sehat dan implementasinya
diberbagai srata Pemerintahan. Peran Kepala Daerah dan
jajarannya diuraikan sesuai tugas dan tanggung jawabnya
dalam mencapai indicator dan sasaran SPM –PISPK dan
Germas

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

6
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

7
DASAR HUKUM

Amanat Pasal 18 ayat


Urusan Pemerintahan Wajib yang
(3) Undang-Undang berkaitan dengan Pelayanan
Nomor 23 Tahun 2014 Dasar meliputi:
1. Pendidikan;
tentang Pemerintahan 2. Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman;
Daerah yang 3. Kesehatan;
menyatakan bahwa 4. Ketenteraman, Keterti-
ban Umum, dan Perlindungan
ketentuan lebih masyarakat;
5. Pekerjaan Umum dan Penataan
lanjut mengenai Ruang;
standar pelayanan 6. Sosial.

minimal diatur dengan


peraturan pemerintah.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

8
K L A S I F I K A S I U R U S A N P E M E R I N TA H A N

ABSOLUT URUSAN PEMERINTAHAN


UMUM
KONKUREN

1. Politik Luar
Negeri
2. Pertahanan WAJIB PILIHAN (8)
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Agama
6. Moneter &
Fiskal
NasionalPELAYANAN DASAR NON PELAYANAN DASAR
(18)
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. PU & Penataan Ruang
4. Perumahan Rakyat &
Kawasan Permukiman
5. Tramtibum & Linmas
6. Sosial

SPM NSPK

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

9
PRINSIP STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PRINSIP STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

1 Merupakan kebutuhan dasar bagi


setiap individu secara universal 4 Merupakan kewajiban bagi
pemerintah daerah
provinsi maupun
Pemenuhan kebutuhan dasar dapat kabupaten/kota untuk
2 dipenuhi sendiri oleh warga negara, menjamin setiap warga
atau oleh pemerintah daerah negara memperoleh
kebutuhan dasarnya

Merupakan pelayanan dasar yang


3 menjadi kewenangan daerah provinsi TanggungjawabPemda
5
maupun kabupaten/kota berlaku secara nasional

KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH


PEMERINTAH PUSAT
1. Menetapkan NSPK, paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan urusan konkuren
diundangkan serta melaksanakan pembinaan dan pengawasan;
2. Membatalkan kebijakan daerah yang tidak berpedoman pada NSPK;
3. Menetapkan SPM

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

10
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Salah Satu Kewajiban Kepala Daerah dan


Wakil Kepala Daerah :
(pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014) Melaksanakan Program

Yang dimaksud dengan“Program Strategis Nasional”adalah


program yang ditetapkan presiden sebagai program yang
memiliki sifat strategis secara nasional dalam upaya meningkat-
kan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga
pertahanan dan keamanan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan msyarakat

NAWA CITA PRESIDEN JOKO WIDODO

• Poin Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan


Program Strategis Nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis
oleh Menteri untuk Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau
Walikota dan/atau Walikota

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

11
SANKSI KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH
• Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan Pro-
gram Strategis Nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis
oleh Menteri untuk Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau
Walikota dan/atau Walikota
• Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut
dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah
diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
• Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai
menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program
strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagaiKepala Daerah
dan/atau Wakil Kepala Daerah

URUSAN KESEHATAN
• Urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah;
• Pelaksanaan pelayanan dasar urusan kesehatan berpedoman pada-
Standar Pelayanan Minimal (SPM);
• Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan;
• Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran urusan
kesehatan minimal 10% dari total belanja APBD di luar gaji (amanat Pasal
171 ayat (2) UU No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan dan Permendagri No. 37
Tahun 2014 Ttg Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2015);
• Pendanaan urusan kesehatan dapat bersumber dari APBN dan APBD.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

12
SPM BIDANG KESEHATAN
• Dasar: Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang SPM bidang Kesehatan
• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
– Meliputi seluruh kelompok umur daur hidup (bumil, bulin, bayi,
balita, usia sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
– Meliputi 5 penyakit yang utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM,
ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100%, karena berbasis hak asasi manusia

SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA


NO JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA PERNYATAAN
DASAR DASAR LAYANAN STANDAR
DASAR

1 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Ibu hamil. Setiap ibu hamil mendapat-
kan pelayanan antenatal
ibu hamil pelayanan antenatal. sesuai standar.

2 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin menda-
ibu bersalin pelayanan persalinan. patkan pelayanan persalinan
sesuaistandar.

3 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahirmenda-
bayi baru lahir pelayanan kesehatan- patkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.
bayi baru lahir.
4 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Balita. Setiap balita mendapatkan
balita pelayanan kesehatan- pelayanan kesehatan sesuai
standar.
balita.
5 Pelayanan kesehatan Sesuai standar skrining- Anak pada usia Setiap anak pada usia pen-
pada usia pendidikan kesehatan usia pendidi- pendidikan dasar. didikan dasar mendapatkan-
skrining kesehatan sesuai
dasar kan dasar.
standar.

6 Pelayanan kesehatan Sesuai standar skrining- Warga Negara Setiap warga negara
pada usia produktif kesehatan usia produktif. Indonesia usia Indonesia usia 15 s.d. 59
tahun mendapatkan skrining
15 s.d. 59 tahun.
kesehatan sesuai standar.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

13
NO JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA PERNYATAAN
DASAR DASAR LAYANAN STANDAR
DASAR

7 Pelayanan kesehatan Sesuai standar skrining- WNI usia 60 Setiap WNI usia 60 tahun
keatas mendapatkan skrin-
pada usia lanjut kes. usia lanjut. tahun keatas. ing kes. sesuai standar.
.
8 Pelayanan kesehatan Sesuai standar kes. Penderita Setiap penderita hipertensi
penderita hipertensi penderita hipertensi. hipertensi. mendapatkan pelayanan
kes. sesuai standar.

9 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Penderita Setiap penderita Diabetes


penderita Diabetes pelayanan kes. penderita Diabetes Melitus mendapatkan pela-
Melitus Diabetes Melitus. Melitus. yanan kes. sesuai standar.
10 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dgn gangguan
orang dengan gang- pelayanan kesehatan- gangguan jiwa jiwa (ODGJ) berat mdptkan
pelyn kes. sesuai standar.
guan jiwa berat jiwa (ODGJ) berat.
11 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan TB
orang dengan TB kesehatan TB. TB. mendapatkan pelayanan TB
sesuai standar.

12 Pelayanan kesehatan Sesuai standar menda- Orang berisiko Setiap orang berisiko terin-
orang dengan risiko patkan pemeriksaan HIV. terinfeksi HIV feksi HIV (ibu hamil, pasien
TB, pasien IMS, waria/
terinfeksi HIV (ibu hamil, transgender, pengguna
pasien TB, napza, dan warga binaan-
pasien IMS, war- lembaga pemasyarakatan)
ia/transgender, mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar.
pengguna napza,
dan warga
binaan lembaga
pemasyaraka-
tan).

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

14
PROGRAM INDONESIA
SEHAT DENGAN
PENDEKATAN
KELUARGA (PIS - PK)

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

15
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015-2019

Program
Program • Benefit
Program • Peningkatan
• Promotif – preventif Aksesterutamapd FKTP • Sistem pembiayaan:
sebagai landasan • Optimalisasi Sistem asuransi – azas
pembangunan Rujukan gotong royong
• Peningkatan Mutu • Kendali Mutu
kesehatan
&Kendali Biaya
• Pemberdayaan
masyarakat
Penerapanpendekatancon • Sasaran: PBI &Non
• Keterlibatan lintas sektor
tinuum of care PBI
Intervensiberbasisresikokese
hatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS

KELUARGA SEHAT
DTPK

PENDEKATAN KELUARGA

Program Indonesia Sehatter diri dari tiga (3) pilar sebagai berikut:
Pilar 1. Paradigma Sehat :
Paradigma sehat merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk merubah
pola pikir stakeholder dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dengan
peningkatan upaya promotif – preventif, pemberdayaan masyarakat melalui pen-
dekatan keluarga, peningkatan keterlibatan lintas sektor dan GerakanMasyarakat
Hidup Sehat. Su

Pilar 2. Penguatan Pelayanan Kesehatan


Penguatan pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk menjamin keterjangkauan-
dan mutu pelayanan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu pada 3
(tiga) hal penting sebagai berikut:

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

16
a. Peningkatan akses terutama pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),
Optimalisasi Sistem Rujukan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan
b. Penerapan pendekatan continuum of care.
c. Intervensi berbasisresikokesehatan (health risk).

Pilar 3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


Program JKN ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi
seluruh masyarakat Indonesia, baik Penerima Bantuan Iuran (PBI) ataupun Non-
PBI. Dalam pengembangan JKN ini Kementerian Kesehatan fokus pada pengem-
bangan benefit package, menggunakan sistem pembiayaan asuransi dengan
azas gotong royong, serta melakukan kendali mutu dan kendali biaya pelayanan
kesehatan

PENGERTIAN PENDEKATAN KELUARGA


Pendekatan Keluarga adalah salah satu
cara Puskesmas untuk mening-
katkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan atau meningkat-
kan akses pelayanan kesehatan
dengan mendatangi keluarga.

Pendekatan pelayanan yang menginte-


grasikan UKP & UKM secara berkes-
inambungan, dengan target keluarga,
didasari data & informasi dari
profil kesehatan keluarga.

Tujuan Pendekatan Keluarga:


1. Mengintegrasikanseluruh program di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanankesehatan yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan Provinsi
4. Mendukung pelaksanaan JKN
5. Mendukung tercapainya program indonesia sehat

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

17
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

Keluarga mengikuti program Penderita hipertensi melakukan


KB pengobatan secara teratur

Ibu melakukan persalinan di Penderita gangguan jiwa berat mendapatkan


faskes pengobatan dan tidak ditelantarkan

Bayi mendapat imunisasi Anggota keluarga tidak ada yang


dasar lengkap merokok

Bayi mendapatkan ASI eksklusif Keluarga akses air bersih

Balita mendapatkan Keluarga akses serta menggunakan


pemantauan pertumbuhan jamban sehat
dan perkembangan

Keluarga sudah menjadi anggota


Penderita TB Paru JKN/askes
mendapatkan pengobatan

Catatan:
dapat ditambahkan indikator lokal sesuai kebutuhan setempat

Indikator Keluarga Sehat ditetapkan sebanyak 12 indikator yang dipriori-


taskan untuk percepatan penanggulangan permasalahan kesehatan terkait
program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak; Pengendalian Penyakit Menulardan
Tidak Menular; dan Perilakudan Kesehatan Lingkungan

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

18
2 “SAYAP” PUSKESMAS

Kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mempercepat pencapaian Program Indo-


nesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, adalah dengan memperluas cakupan
pentahapan menjadi 30% dari seluruh Puskesmas (tahun 2017), 60% dari seluruh
Puskesmas (tahun 2018), dan 100% dari seluruh Puskesmas (tahun 2019). Pember-
dayaan masyarakat adalah bagian dari fungsi upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dari Puskesmas. Karena keluarga merupakan lembaga terkecil dari masyarakat,
maka pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari pemberdayaan keluarga.
Kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan perorangan tingkat-
pertama (UKP) memang dapat menghasilkan individu sehat, yang diukur dengan
Indikator Individu Sehat (IIS). Tetapi dengan cara ini saja, Kecamatan Sehat akan-
sulit dicapai. Melalui pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan di wilayah
kerjanya, Puskesmas akan lebih cepat mencapai Kecamatan Sehat. Oleh karena
itu Puskesmas harus mengembangkan kedua sayapnya untuk membentuk Keluarga
Sehat.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

19
KONSEP PENDEKATAN KELUARGA

Puskesmas

UKBM:
RumahDesaSehat (RDS), Posyandu, PAUD, UKS,
Poskestren, Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga

Dalam menjangkau keluarga, Puskesmas tidak hanya mengandalkan


upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada sebagaimana
selama ini dilaksanakan, melainkan juga langsung berkunjung ke kelu-
arga. Perlu diperhatikan, bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan
rumah ini tidak berarti mematikan UKBM-UKBM yang ada, tetapi justru
memperkuat UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan masih kurang
efektif. Bahkan bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal danTransmigrasi, dikembangkan Rumah Desa Sehat
yang merupakan wahana untuk koordinasi dan integrasi berbagai UKBM
yang ada di masyarakat desa seperti Posyandu, Posbindu PTM, PAUD,
Poskestren, Posmaldes, dan lain-lain.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

20
GERAKAN
MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS)

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

21
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat :

• Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara


bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran,
kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup
• Salah satu bentuk operasional di lapangan adalah UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat)

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

22
UKBM BERDASARKAN SIKLUS KEHIDUPAN

Usia Jenis UKBM

Bumil Kelas ibu hamil, RTK (Rumah Tunggu Kelahiran), PMT Bumi inte-
grasi ke Rumah Desa Sehat

Balita Posyandu (Penimbangan balita, PMT, Imunisasi, Pendidikan gizi, dll),


PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dll. integrasi ke Rumah Desa
Sehat

Usia sekolah UKS/M (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah) Transformasi


UKS/M: merupakan wujud Germas di institusi sekolah/madrasah

Usia produktif UKK (Usaha KesehatanKerja): Deteksi dini penyakit dan norma sehat-
dalam bekerja: wujud Germas di tempat kerja

Usia lanjut Posbindu usila: penanggulangan PTM, senam bersama, dll) inte-
grasi ke Rumah Desa Sehat

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)
 Tingkatkan aktivitas fisik

Penyakit tidak menular:


Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
Kanker (1,4%o semua umur)
 Deteksi dini penyakit tidak menular
 Kendalikan faktor risiko

Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan


sayur (93,5%)
 Tingkatkan makan sayur & buah

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

23
PENYELENGGARAAN

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

24
SUMBER DAYA KETENAGAAN INPUT

Pembina Keluarga

Pengelola Program Teknis


(Penanggung Jawab Program)

Klinis
Manager (Dokter/DLP)

Institusi
(Kapus)

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

25
INTEGRASI PEMBIAYAAN INPUT

ALOKASI PEMBIAYAAN
RUTIN PROGRAM
NASIONAL
(TB, Imunisasi, KIA,dll)

DANA KAPITASI

DAK Fisik dan


Non Fisik

APBD LAIN

a. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis


Dana Alokasi Khusus Fisik
b. Permenkes no. 21 Tahun 2016 tentang Pemanfaatan Dana Kapitasi di
FKTP milik Pemda
c. Permenkes no. 71 tahun 2016 tentang Juknis Penggunaan DAK non
Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2017
d. Permenkes no. 39 tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

26
INTEGRASI PIS - PK,
SPM dan GERMAS

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

27
KETERKAITAN SPM BIDANG KESEHATAN, PIS PK
DAN GERMAS

SPM Filosofi & tujuan

1. Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,


2. Cakupan 100% Usiprod, Usila + PM & PTM

KS Metoda
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga Keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini

Germas Metoda
Dukungan lintas sektor RDS UKS/M UKK

IKS
Indikator
Cak. Program

Penguatan Puskesmas dalam Program UKM

Keterkaitan antaran SPM bidang kesehatan, PISPK dan Germas seperti terlihat pada
slide di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:
SPM bidang Kesehatan adalah filosofi untuk mencapai tujuan memenuhi hak-hak
rakyat yang paling minimal harus diberikan di bidang kesehatan. Ruang lingkupnya
meliputi semua kelompok umur mengikuti siklus kehidupan, dari ibu hamil, ibu bersa-
lin, bayi, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif sampai usia lanjut; mencakup
pula 5 penyakit utama yaitu hipertensi, diabetes melitus, gangguan jiwa, tuberkuloosis
dan HIV/AIDS. Cakupannya harus 100%, karena memenuhi hak-hak rakyat sehingga
semua rakyat tanpa terkecuali harus mendapatkan pelayanan minimal ini.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

28
PISPK merupakan cara untuk melaksanakan SPM melalui pemberdayaan keluarga. Petu-
gas pro-aktif mengunjungi keluarga untuk mengetahui masalah kesehatan yang mereka
hadapi, untuk kemudian diberi solusinya sedini mungkin. Ruang lingkupnya lebih ke
arah promotif-preventif dan deteksi dini penyakit, karena intervensi dilakukan sebelum
keluarga mengeluh sakit. Cakupannya harus “total coverage” sesuai dengan tujuan
yang tertulis dalam SPM bidang kesehatan.
Germas merupakan cara untuk melaksanakan SPM melalui pemberdayaan masyarakat,
dengan cara mengoptimalkan potensi masyarakat setempat dalam bentuk UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti posyandu untuk balita, kelas ibu hamil
untuk ibu hamil, posbindu PTM untuk mereka yang menderita penyakit tidak menu-
lar, posyandu lansia untuk lanjut usia, Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) untuk para
pekerja baik formal maupun informal, UKS/M (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah)
untuk anak usia sekolah, Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) untuk para santri, dsb.
Dalam melaksanakan UKBM, partisipasi masyarakat dan keterlibatan lintas sektor amat
menentukan, karena UKBM memang merupakan bentuk operasional Germas di tingkat
operasional (Puskesmas ke bawah). Dalam perkembangannya beberapa UKBM ini
disatukan dalam wadah Rumah Desa Sehat.
Dampak dari ke 3 hal ini adalah keluarga yang menjadi lebih sehat, diukur dengan 12
indikator keluarga sehat, yang secara komposit disatukan menjadi IKS (Indeks Keluarga
Sehat). Jadi IKS dan 12 indikator keluarga sehat adalah ukuran yang bisa digunakan
untuk menilai apakah SPM bidang kesehatan dijalankan dengan baik di wilayah yang
bersangkutan.
Dengan kata lain, SPM bidang kesehatan, PISPK dan Germas adalah 3 pilar pembangu-
nan kesehatan di tingkat operasional, yang bila dilaksanakan dengan terintegrasi dan
terkoordinasi, akan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya
dan kesehatan keluarga pada khususnya.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

29
No SPM Bidang Kesehatan Metode

1 Setiap bumil mendapatkan pelayanan PISPK


antenatal sesuai standar
2 Setiap bulin mendapatkan pelayanan PISPK
persalinan sesuai standar
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan PISPK
yankes sesuai standar
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan PISPK
kesehatan sesuai standar
5 Setiap anak usia pendidikan dasar UKS
mendapatkan skrining kes. sesuai standar
6 Setiap warganegara Indonesia usia 15 - 59 UKS + Posbindu PTM
tahun mendapatkan skrining kes. sesuai standar
7 Setiap WNI usia > 60 tahun mendapatkan Posyandu lansia
skrining kesehatan sesuai standar
8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes PISPK
sesuai standar
9 Setiap penderita Diabetes Melitus dapat yankes Posbindu PTM
sesuai standar
10 Setiap ODGJ mendapatkan yankes sesuai standar PISPK
11 Setiap penderita TB mendapatkan pelayanan TB PISPK
sesuai standar
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan UKS + UKK
pemeriksaan HIV sesuai standar

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

30
SPM KESEHATAN - UKBM

RDS: Rumah Desa Sehat – UKS: Usaha Kesehatan Sekolah – UKK: Upaya Kesehatan Kerja

No INDIKATOR KELUARGA SEHAT SPM


1 Keluarga mengikuti program Keluarga KB
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 2
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4
4 Bayi mendapatASI eksklusif 3
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan 4
perkembangan 11
6 Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai 8
standar 10
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN *
11 Keluarga akses air bersih **
12 Keluarga akses serta menggunakan jamban sehat
**
*) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah
**)Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

31
MONITORING dan
EVALUASI

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

32
OUTPUT OUTCOME
INDEKS KELUARGA SEHAT

2019
100% Puskesmas

https://keluargasehat.kemkes.go.id/

Untuk melihat hasil kunjungan Keluarga Sehat, kita-


dapat mengunjungi website aplikasi Keluarga Sehat
di: https://keluargasehat.kemkes.go.id/
Selain Indeks Keluarga Sehat secara nasional, kita
dapat mengetahui Indeks Keluarga Sehat di tingkat-
Provinsi, Kabupaten/Kota, sampai ketingkat Rumah
Tangga.Selain itu juga dapat mengetahui pencapa-
ian 12 indikator baik secara nasional hingga sampai
ketingkat keluarga.

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

33
PENANGGUNGJAWAB DALAM MONEV PIS PK

UNIT ORGANISASI PENANGGUNGJAWAB

Tingkat Pusat Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat Pusat


yang ditetapkan oleh Menteri

Tingkat Propinsi Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat provinsi


yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan-
Provinsi

Tingkat Kabupaten/Kota Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat Kabu-


paten/kota yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

34
PENUTUP
Rangkuman dari keterkaitan antara SPM bidang kesehatan, PISPK dan Ger-
mas secara singkat adalah sebagai berikut:
• SPM adalah filosofi untuk memenuhi hak-hak rakyat, yang tentu saja meli-
puti segala umur dan penyakit utama, dengan cakupan 100%.
• PISPK adalah salah satu cara untuk melaksanakan SPM bidang kesehatan
melalui pemberdayaan keluarga. Polanya dengan kunjungan ke keluarga
dan mengatasi masalah kesehatan di keluarga tersebut secara
terintegrasi.
• Germas adalah salah satu cara untuk melaksanakan SPM bidang keseha-
tan melalui pemberdayaan masyarakat. Potensi masyarakat setempat
secara terpadu dioptimalkan melalui UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat) seperti Posyandu, Posbindu PTM, kelas ibu hamil, UKS/M
(Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah), Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja),
Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), dan lain-lain.
• Jadi SPM bidang kesehatan, PISPK dan Germas adalah 3 pilar yang bila
dilaksanakan secara seimbang, akan mampu mengangkat derajat keseha-
tan keluarga pada khususnya dan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Semoga buku kecil ini bermanfaat dan penuh berkah.

Jakarta, awal Desember 2017

Tim Penyusun

INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

35
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

36
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

37
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

38
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

39
INTEGRASI SPM - PIS PIK - GERMAS

40

Anda mungkin juga menyukai