PERCOBAAN I - Dasar-Dasar Penggunaan Mikrokontroler Berbasis ATMega 32 Dalam Sistem Pengaturan PDF
PERCOBAAN I - Dasar-Dasar Penggunaan Mikrokontroler Berbasis ATMega 32 Dalam Sistem Pengaturan PDF
Sistem Pengaturan
PERCOBAAN 1
DASAR-DASAR PENGGUNAAN MIKROKONTROLER
BERBASIS ATMEGA 32
DALAM SISTEM PENGATURAN
1. TUJUAN
Praktikum dasar-dasar penggunaan mikrokontroler berbasis ATMega 32
dalam system pengaturan bertujuan agar setelah selesai praktikum, mahasiswa
mengetahui dasar-dasar penggunaan dan fungsi dari mikrokontroler serta dapat
mengaplikasikan mikrokontroler sebagai salah satu kontroler dalam merancang
sebuah perencanaan system pengaturan.
2. TEORI DASAR
Sistem Pengaturan
dengan koneksisecara serial yang disebut Serial Peripheral Inteface (SPI). AVR
memilki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan
mikrokontroler AVR yaitu memiliki kecepatan dalam mengeksekusi program
yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock
(lebih cepat dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS 51 yang memiliki
arsitektur Complex Intrukstion Set Compute). ATMega 32 mempunyai throughput
mendekati 1 Millions Instruction PerSecond (MIPS) per MHz, sehingga membuat
konsumsi daya menjadi rendah terhadap kecepatan proses eksekusi perintah.
Adapun beberapa keistimewaan dari AVR ATMega 32 antara lain:
¾ Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan
konsumsi daya
rendah.
¾ Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada
frekuensi16MHz
¾ Memiliki kapasitas Flash memori 32 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan
SRAM1 Kbyte
¾ Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
¾ CPU yang terdiri dari 32 buah register
¾ Unit interupsi dan eksternal
¾ Port USART untuk komunikasi serial
¾ Fitur peripheral
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
(compare)
• Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan
Mode Compare
• Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah,
ModeCompare dan Mode Capture
• Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri
Empat kanal PWM
8 kanal ADC
• 8 Single-ended Channel dengan keluaran hasil konversi 8 dan
10resolusi
(register ADCH dan ADCL)
• 7 Diferrential Channel hanya pada kemasan Thin Quad Flat
Pack(TQFP)
• 2 Differential Channel dengan Programmable Gain
Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI) Bus
Watchdog Timer dengan Oscillator Internal
Sistem Pengaturan
Sistem Pengaturan
5. Port C (PC0 – PC7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan
selain itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Sistem Pengaturan
6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex)
dan selain itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.3 Fungsi Khusus Port D
Sistem Pengaturan
$regfile = “header”
’inisialisasi
’deklarasi variabel
’deklarasi konstanta
Do
’pernyataan-pernyataan
Loop
End
Sistem Pengaturan
2.2.4 Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai dengan tipe data tertentu yang tidak
dapat diubah-ubah selama proses program berlangsung. Konstanta harus
didefinisikan terlebih dahulu diawal program.
2.2.5 Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk
mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program yang dapat diubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan. Nama dari variable terserah sesuai dengan yang
diinginkan namun hal yang terpenting adalah setiap variabel diharuskan :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus
berupa huruf, max 32 karakter.
2. Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti : $, ?,
%, #, !, &, *, (, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore.
Sistem Pengaturan
3. Deklarasi
Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam
suatu program.
Contohnya :
Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer)
Sistem Pengaturan
/ : untuk pembagian
+ : untuk pertambahan
- : untuk pengurangan
= ’Equality X = Y
AND ‘Conjunction
OR ‘Disjunction
XOR ‘Exclusive or
Sistem Pengaturan
Sistem Pengaturan
Sistem Pengaturan
Rangkaian Rangkaian Driver
Slot
Relay Motor DC
ADXL335
LCD 2x16
Vcc & Gnd
Trimpot Extended
ARef
Dip Switch port Slot
SRF04
Sensor suhu
LM35
Motor
Slot Servo Servo
Socket DC
Push Button
Downloader
USBASP
Potensiometer
Mikrokontroler
ATMega 32
Keterangan :
4. Vcc & Gnd extended: digunakan sebagai suplly cadangan ketika ada I/O
eksternal yang membutuhkan tegangan 5v.
Sistem Pengaturan
12. Slot servo: digunakan untuk menghubungkan motor servo dengan modul.
13. Sensor suhu LM35: digunakan sebagai pembaca suhu keadaan sekitar
dengan menggunakan fungsi port ADC.
16. LCD 2x16 : digunakan sebagai media display dari modul mikrokontroler.
Sistem Pengaturan
LCD
9 RS= PORTA.3
9 E= PORTA.4
9 Db4= PORTC.3
9 Db5= PORTC.2
9 Db6= PORTC.1
9 Db7= PORTC.0
SRF04
RELAY
SERVO= PORTB.0
MOTOR DC=
PUSH BUTTON
Sistem Pengaturan
JENIS PERCOBAAN
Langkah kerja:
3. Kenali port I/O yang digunakan sebagai port trigger dan port echo SRF04
pada mikrokontroler.
4. Pastikan Dip switch pada port tersebut sudah dalam kondisi ON.
7. Compile program
Percobaan SRF04
No Jarak pada penggaris Nilai waktu Hasil Jarak pada LCD
1 3 Cm
2 5 Cm
3 8 Cm
4 10 Cm
5 15 Cm
6 25 Cm
7 30 Cm
8 50 Cm
9 75 Cm
10 100 Cm
Sistem Pengaturan
Langkah kerja:
3. Kenali port I/O yang digunakan untuk ADC potensiometer dan LM35
pada mikrokontroler.
4. Pastikan Dip switch pada port tersebut sudah dalam kondisi ON.
7. Compile program
Percobaan ADC dengan LM35 & potensiometer
Potensiometer
No Hambatan pada AVO Nilai ADC pada LCD
1 200 ohm
2 500 ohm
3 750 ohm
4 900 ohm
5 Full Putar
Sensor Suhu LM 35
No Pengujian Nilai ADC pada LCD
1 Keadaan Normal
2 Dipegang dengan Jari
3 Didekatkan dengan Api
Sistem Pengaturan
Langkah kerja:
3. Kenali port I/O yang digunakan untuk Port servo pada mikrokontroler.
4. Pastikan Dip switch pada port tersebut sudah dalam kondisi ON.
7. Compile program
Percobaan Motor Servo
No Derajat pada Program Derajat pada Busur
1 0
2 45
3 50
4 90
5 135
6 10
7 95
8 180
9 60
10 110
Sistem Pengaturan
Langkah kerja:
4. Pastikan Dip switch pada port tersebut sudah dalam kondisi ON.
7. Compile program
Percobaan Motor DC
No PWM pada Program RPM
1 50
2 100
3 140
4 170
5 200
6 230
7 255
Sistem Pengaturan