Anda di halaman 1dari 8

Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

SATUAN ACARA BERMAIN ORIGAMI PADA ANAK USIA SEKOLAH


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

Oleh:
KELOMPOK IX

Luh Gede Intan Kencana Putri 1102105009


Made Wiwin Sumawidayanti 1102105012
Ni Luh Putu Yuliastini 1102105021
Ni Made Gita Anindita Nirmala Putri 1102105038
I Ketut Sugiarsa 1102105045
Ni Luh Nyoman Widya Mahayanti 1102105050
I Gusti Ayu Franciska A.P. 1102105068
Ni Wayan Mas Utami Garniswari 1002105054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2015

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

SATUAN ACARA BERMAIN ORIGAMI PADA ANAK USIA SEKOLAH


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

Bidang Studi : Ilmu Keperawatan Anak


Topik : Terapi bermain pada anak usia sekolah
Sub Topik : Bermain origami
Sasaran : Anak Usia Sekolah (5-12 Tahun)
1. Pasien An. L umur 6 tahun
2. Pasien An. B umur 5 tahun
3. Pasien An. E umur 10 tahun
4. Pasien An. S umur 10 tahun
Tempat : Ruangan Bermain Anak di Ruang Pudak RSUP Sanglah
Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2015
Waktu : 1 x 40 menit

I. Tujuan Umum :
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, anak diharapkan bisa merasa
tenang selama perawatan di rumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga
bisa merasa nyaman selama dirawat di rumah sakit serta mampu meningkatkan daya
intelektual serta sosialisasi

II. Tujuan Khusus :


 Mengurangi trauma hospitalisasi
 Mengembangkan proses fikir
 Mengembangkan aspek sosialisasi anak dengan teman sebaya
 Mengembangkan daya imajinasi
 Menumbuhkan sportifitas
 Mengembangkan kepercayaan diri
 Mengembangkan koordinasi motorik
 Menyalurkan emosi/perasaan anak
 Mengembangkan kecerdasan
 Melatih kerjasama mata dan tangan
 Mampu melipat kertas origami sehingga menjadi suatu bentuk

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

III. Metode
Agar tujuan khusus tercapai, metode yang dipergunakan adalah :
 Anak akan diberikan stimulus berupa kertas origami yang dilipat sesuai dengan
yang dicontohkan.
 Anak akan mencoba untuk melipat kertas origami sesuai dengan bentuk yang
dicontohkan.
IV. Media
- Origami
- Meja dan kursi

V. Waktu
1. Saat anak mempunyai waktu luang
2. Sedang tidak ada tindakan keperawatan / pengobatan
3. Kondisi anak memungkinkan untuk dilakukan terapi bermain

VI. Pengorganisasian
Leader : Wiwin Sumawidayanti
Co leader : Gita Anindita Nirmala Putri

Fasilitaor :Widya Mahayanti


Putu Yuliastini
Intan Kencana Putri
Ketut Sugiarsa
Fransiska A.P
Observer : Mas Garniswari

VII. Desain Bermain


No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan
a. Menyiapkan ruangan : ukuran 4 x 5 meter. 10 menit Ruangan, tempat,
b. Menyetting tempat : duduk melingkar berdampingan alat, anak
dengan anak-anak

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

c. Menyiapkan alat-alat : origami


d. Menyiapkan anak
2 Proses :
a. Membuka proses terapi bermain dengan 1 menit Menjawab salam,
mengucapkan salam, memperkenalkan diri untuk Memperkenalkan
menarik perhatian anak (leader) diri,

b. Menjelaskan padaanak tentang tujuan dan manfaat 2menit Memperhatikan


bermain, menjelaskan cara permainan.(leader)

c. Membagi alat permainan 2 menit

d. Mengajak anak bermain (anak mulai melipat kertas 15 menit Bermain bersama
origami sesuai dengan contoh) dengan antusias
dan
mengungkapkan
perasaannya

e. Memberikan reward pada anak yang berhasil 2 menit


menyelesaikan origami

f. Menentukan anak yang mampu melipat kertas


origami dan menghasilkan suatu bentuk 5 menit

g. Mengevaluasi respon anak (leader)


3 Penutup 3 menit Memperhatikan
Menyimpulkan, mengucapkan salam (leader) dan menawab
salam

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

VIII. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
 Proses terapi bermain dapat berlangsung dengan lancar dan peserta terapi
bermain dapat mengikuti aturan permainan yang diberikan.
 Peserta terapi antusias dan tenang dalam mengikuti terapi bermain ini.
 Tidak ada anak yang meninggalkan tempat dilaksanakan terapi bermain selama
kegiatan berlangsung.
b. Evaluasi Hasil
Peserta bermain mampu : membuat sebuah karya menggunakan kertas origami.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Adriana,D (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta : Salemba
Medika
Hawadi& Akbar, R. (2001). PsikologiPerkembanganAnak.Jakarta :Grasindo
Kobayashi, Kazuo (2008). Membuat Pintar: Latihan Origami. Jakarta: PT.Grasindo, hal:
107-108.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta
Shalev, Hagit (2005). Origami In Education And Therapy.
http://www.theragami.com/origami_ed.html di akses tanggal 24 Agustus 2015
jam 21.00 WITA
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Supartini Y. (2004). Buku Ajar KonsepDasarKeperawatanAnak.Jakarta :EGC
Thompson, J. (2003). Toddlercare Pedoman Merawat Balita. Jakarta : Erlangga

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

LAMPIRAN
A. Latar belakang
Saat anak yang mengalami sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit,
mereka akan terpaksa berpisah dari lingkungan yang dirasakan nyaman, penuh
kasihsayang, dan menyenangkan, yaitu rumah, permainan, dan teman
sepermainannya. Proses ini dikatakan sebagai proses hospitalisasi. Hospitalisasi
merupakan suatu proses, dimana karena suatu alasan tertentu baik darurat atau
berencana mengharuskan anak tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah (Supartii, 2004). Proses
hospitalisasi pada anak akan berdampak pada psikologis anak. Perawatan di rumah
sakit juga membuat anak kehilangan control terhadap dirinya. Selama proses
hospitalisasi anak dan orang tua dapat mengalami beberapa pengalaman yang sangat
traumatic dan penuh dengan kecemasan, hal ini akan berdampak negatif bagi anak.
Anak akan mulai belajar hidup mandiri semenjak usia sekolah. Pada usia
sekolah, anak akan belajar mengembangkan kemampuan intelektual dan sosialnya
(berinteraksi dengan orang lain). Anak sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun
(Hawadi &Akbar 2001).
Dampak negative dari efek hospitalisasi sangat berpengaruh terhadap upaya
perawatan dan pengobatan yang sedang dijalani pada anak. Reaksi yang
dimunculkan pada anak akan berbeda antara satu dengan lainnya. Anak-anak dalam
bermain menggunakan emosinya, perasaan, dan pikirannya. Kesenangan merupakan
suatu elemen pokok dalam permainan. Anak akan terus bermain sepanjang aktivitas
tersebut menghiburnya (Adriana, 2011).
Dunia anak adalah dunia bemain dan belajar. Anak-anak akan lebih mudah
menangkap ilmu kalau diberikan lewat permainan, jadi anak-anak bisa sekaligus
bermain dan tetap belajar. Dalam dunia anak-anak terdapat berbagai jenis
permainan, salah satu jenis permainan yang bermanfaat bagi anak dan bersifat
edukatif adalah origami. Origami adalah suatu seni melipat kertas sehingga
menghasilkan berbagai macam bentuk, misalnya bentuk hewan, bunga atau alat
transportasi. Origami dapat mengasah kemampuan motorik halus melalui
ketrampilan jari-jemari tangan anak saat melipat kertas. Ketika kedua tangan
bergerak, gerakan jari-jari otot tangan mengirimkan sinyal kesistem saraf pusat
memicu neuron melalui tangan (impuls motorik halus) mengaktifkan bagian bahasa
otak (Shalev, 2005).

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

Pembentukan perkembangan anak usia prasekolah bisa dengan cara bermain.


Banyak macam mainan yang dapat mengembangkan kemampuan anak, seperti
bermain peran, puzzle, dan origami. Menurut Prof. Kawashima (2001), bermain
origami dapat mengaktifkan otak depan seperti halnya merajut dan pertunjukan
musik, bermain origami adalah sebuah kegiatan yang menggerakan tangan sambil
berfikir untuk menghasilkan sesuatu. Selain menyenangkan, origami memiliki
banyak manfaat lain, diantaranya dapat meningkatkan kreativitas dan motorik halus
anak. Membuat origami membutuhkan ketelitian dan imajinasi sehingga saraf otak
akan bekerja dengan baik sehingga akan berdampak positif bagi perkembangan otak
anak usia prasekolah (Kobayashi, 2008).
Dari latar belakang tersebut kelompok ingin mengadakan terapi bermain anak
usia pra sekolah di Ruang Pudak RSUP Denpasar.

B. Data-data peserta terapi bermain


a) Pasien A umur 6 tahun
 Diagnosa Medis : Germ Cell Tumor
 Lama dirawat : 22 hari
b) Pasien B umur 5 tahun
 Diagnosa Medis : Susp. PJR
 Lama dirawat : 21 hari
c) Pasien E umur 10 tahun
 Diagnosa Medis : Gagal jantung
 Lama dirawat : 16 hari
d) Pasien S umur 10 tahun
 Diagnosa Medis: Susp. Thalasemia
 Lama dirawat : 2 hari

Praktik Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Ilmu KeperawatanTahun 2015

C. Gambar Media Bermain

Praktik Profesi Keperawatan Anak

Anda mungkin juga menyukai