Anda di halaman 1dari 2

Peri Dan Pembuat Sepatu

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri yang hidupnya serba pas-pasan. Sang suami
adalah seorang pembuat sepatu. Suatu hari, mereka sama sekali tidak mempunyai uang. Mereka
sangat sedih karena harus menahan lapar seharian. Namun, sang suami melihat selembar kulit yang
cukup untuk di buat sepasang sepatu.

Ia pun langsung menyiapkan segala perlengkapan untuk membuat sepatu tersebut. Ia pun bersiap
untuk membuat sepatu dan sangat berharap besok ada yang akan membelinya. Namun, karena
sudah sangat lelah, ia pun tertidur dengan sangat pulas.

Tiba-tiba, di tengah malam datanglah sekelompok Peri ke ruang kerja sang pembuat sepatu.
Sekumpulan Peri tersebut melihat perlengkapan membuat sepatu yang belum selesai di atas meja.
Mereka pun berniat untuk membantu membuatkan sepatu istimewa untuknya. Mereka pun dengan
penuh semangat menggambar pola, menggunting dan menjahit sepatu.

Disuatu pagi, Pembuat sepatu dan sang istri sangat terkejut melihat sepasang sepatu yang sangat
indah dan jahitan yang rapih di atas meja. Sepasang suami istri tersebut bertanya-tanya siapa yang
membuat sepatu cantik tersebut.

Sepatu tersebut, ia bawa kepasar untuk di jual. Dan sepatu itu di beli dengan harga yang sangat tinggi.
Pembuat sepatu sangat senang, meskipun dalam hatinya masih bertanya-tanya siapa yang sudah
membantunya membuat sepatu seindah tersebut. Setelah sepatunya terjual, ia pun langsung membeli
kulit yang lebih banyak. Cukup untuk membuat empat pasang sepatu. Setibanya ia dirumah. Sang
pembuat sepatu langsung menyiapkan perlengkapannya. Namun, karena lelah seharian mencari kulit
yang bagus. Ia pun tertidur lelap.
Tanpa disangka para Peri datang kembali untuk membantu sang Pembuat sepatu tersebut. Kejadian
yang serupa terulang kembali. Sepasang suami istri tersebut terkejut ketika bangun dari tidurnya.
Melihat empat pasang sepatu cantik dengan jahitan yang sangat rapih terletak di atas meja.

Pembuat sepatu tersebut, terus dikejutkan dengan sepatu-sepatu yang sudah jadi tersusun rapih di
atas meja. Sepasang suami istri tersebut. Kini hidup serba kecukupan. Mereka sangat penasaran
siapa yang selama ini sudah baik hati membantunya. Akhirnya, malam harinya mereka memutuskan
untuk mengintip tempat kerja sang pembuat sepatu.

Malam yang di tunggu sepasang suami tersebut tiba. Mereka sangat penasaran. Mereka pun
bersembunyi di balik tirai. Setelah menunggu lama. Di tengah malam, mulai terdengar suara berisik.
Ternyata, para Peri tersebut datang. Mereka pun langsung bekerja membuat sepatu-sepatu tersebut.
Dengan sangat terkejut, sepasang suami istri tersebut. Akhirnya, mengetahui siapa yang sudah
sangat baik membatu mereka.

Mareka pun sangat senang karena mereka di bantu oleh Peri-peri yang baik hati. Mereka pun berniat
untuk membuatkan beberapa baju, celana, mantel dan topi yang berukuran kecil. Karena mereka takut
para Peri tersebut kedinginan dengan menggunakan pakaian yang tipis.

Keesokkan harinya, pembuat sepatu tidak menyiapkan peralatan untuk membuat sepatu. Namun, ia
meletakkan beberapa baju hangat, celana, mantel dan topi dengan ukuran keci. Semua itu di buat
oleh istri sang pembuat sepatu. Mereka pun meletakan pakaian tersebut di atas meja dengan sebuah
pesan ‘’ Ini hadiah kecil kami untuk kalian. Kami sangat berterima kasih karena kaliah sudah bersedia
menolong kami.’’ Isi pesan tersebut.

Seperti biasa, para Peri kembali datang saat malam hari telah tiba. Mereka sangat terkejut melihat
apa yang tersusun di atas meja. Mereka sangat senang, dan segera mencoba baju, celana, mantel
dan tidak lupa dengan topinya. Pakaian yang baru mereka pakai tersebut sangat nyaman dan hangat.

‘’ Sepertinya pembuat sepatu dan istrinya sudah tahu tentang kita.’’ Kata salah satu Peri.

Akhirnya, para Peri pun memutuskan untuk meninggalkan rumah pembuat sepatu. Karena mereka
merasa pekerjaan untuk membantu pembuat sepatu dan istrinya sudah selesai.

“Pesan moral dari Cerpen Dongeng Anak : Peri dan Pembuat Sepatu adalah jadilah anak yang baik
maka kamu akan dibantu dan disayangi oleh orang lain.”

Anda mungkin juga menyukai