Anda di halaman 1dari 3

Andre antonio rizky nanggus

IX A

PEMBUAT SEPATU DAN PERI

Pada suatu hari, disebuah desa yang terdapat disebuah kerajaan,


ada seorang pembuat sepatu tua yang umurnya sekitar 50 tahun,
dia bekerja sendiri, dia adalah orang yang sangat baik, dia memiliki
ruang kerja khusus untuk pekerjaannya itu yang sekaligus menjadi
tempat tidurnya, dia sangat menyayangi ruangan itu lebih dari
apapun, untuk mendapat ide, dia biasanya menatap kelangit,
karena itu dia meletakan meja kerjanya didekat jendela

Penghasilannya bisa dibilang besar, namun pada suatu hari dia


mulai lelah untuk mengerjakan semua pekerjaannya, dia bekerja
dari pagi sampai malam. Lalu suatu hari dia mendapat pesanan dari
seseorang yang berasal dari keluarga kerajaan yang harus selesai
dalam waktu 3 hari, sedangkan untuk mengumpulkan bahannya
saja butuh waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih satu minggu,
begitu banyak hal yang harus ada didalam pembuatan sepatu itu.
Dari mulai kulit yang harus berasal dari kulit sapi yang berkualitas,
sampai beberapa butir emas yang harus ada disepatu itu, dia
mengumpulkan semua bahan pada hari pertama dan kedua. Dihari
ketiga dia mengerjakannya dengan lemas karena dari pagi sampai
sore dia mengumpulkan semua bahan untuk sepatu itu. Dia bekerja
dari pukul 6 sore sampai pukul 10 malam hanya untuk satu sepatu,
diapun menyerah lalu tertidur dimeja kerjanya.

Pada pukul 12 malam sekumpulan peri yang jumlahnya sekitar 20


peri yang sedang berjalan jalan melihat pengrajin sepatu itu
tertidur dimeja kerjanya, tanpa pikir panjang, merekapun
membantu pembuat sepatu itu.

Mereka mulai membagi bagi tugas,dengan menggunakan bubuk


ajaib peri, sepuluh peri membawa pembuat sepatu itu
keranjangnya dengan cara menerbangkannya menggunakan bubuk
peri. Lalu sepuluh peri lagi mengerjakan sepatunya, setelah sepuluh
peri yang bertugas membawa pembuat sepatu itu kembali, mereka
langsung mempercantik sepatu yang sudah jadi, mereka
mengerjakannya sampai pagi, pukul 5 pagi jadilah sepasang sepatu
yang amat teramat cantik dengan jaitan yang sangat rapih dan
cantik, lalu dilengkapi dengan butiran emas yang ditata dengan
sangat rapih ditambah dengan bubuk peri yang berkilau yang tidak
akan hilang sampai kapanpun, lalu mereka langsung pergi dan
meninggalkan sebuah surat untuk sipembuat sepatu itu, pada
pukul 6 pagi sipembuat sepatu bangun, lalu terkejut karena dia
bangun kesiangan, dia langsung lari kemeja kerjanya dengan niatan
menyelesaikan sepatunya.

Betapa terkejut dan terheran herannya sipembuat sepatu itu


melihat sepasang sepatu yang sangat cantik, dia pun menghampiri
meja kerjanya, melihat sepasang sepatu itu dengan perasaan
heran, namun perasaan heran itu tertutupi dengan perasaan
bahagia.

Diapun membaca surat yang ditinggalkan peri untuknya, surat itu


berisi kata penyemangat untuk sipembuat sepatu itu, sipengrajin
sepatu itu tidak bisa menahan tangis bahagianya, dan dia berjanji
pada dirinya sendiri agar tidak putus asa dan terus mengerjakan
sepatu semaksimal mungkin dengan penuh semangat.

Pada pukul 10 siang sipembuat sepatu itu mengantarkan sepasang


sepatu yang indah itu keistana, dia sendiri yang memberikannya
keanggota keluarga itu, dengan perasaan senang dia menerima
sepasang sepatu itu. Lalu tanpa pikir panjang langsung mengambil
sebuah kantong besar yang penuh dengan emas dan
memberikannya pada sipembuat sepatu itu.

Dengan perasaan yang penuh syukur, dia kembali kerumah.


Sesampainya dirumah, dia teringat kepada para peri, lalu dia
menyimpan sekatong penuh buah beri yang dia beli menggunakan
sekeping emas dan menyimpannya didekat jendela. Pada jam 12
malam datanglah 10 peri yang semalam membantu sipembuat
sepatu itu, mereka mengampiri jendela sipembuat sepatu yang
terbuka, lalu mereka membaca surat yang ditinggalkan sipembuat
sepatu itu. Isinya adalah ucapan terimakasih, dan memohon pada
para peri untuk mengambil sekantong buah beri itu. Lalu salah
seorang peri memberikan tanda peri kesurat itu lalu pulang dengan
membawa kantong penuh buah beri dengan perasaan yang sangat
senang.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai