Anda di halaman 1dari 45

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

PASIEN DAN KARYAWAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/230 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap 10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah, dan mutu bahan


Pengertian makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam
rangka memepersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
Tujuan spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan
untuk pasien dan karyawan rumah sakit.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Susun bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan
makanan apakah termasuk dalam:
a. Bahan makanan segar
b. Bahan makanan kering
2. Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dengan
Prosedur
cara :
a. Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani.
b. Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1
siklus menu ( 7 hari).
c. Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (3 bulan).
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN PASIEN DAN
KARYAWAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/230 00 -2/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
d. Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan
menggunakan kalender.
e. Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun
waktu yang ditetapkan (3 bulan).
f. Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah
dilengkapi dengan spesifikasinya.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMESANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/231 00 1/1
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap 10 Oktober 2016
dr. Eka Soegiharti
NIK 06.06.037

Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan bahan


makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah
Pengertian
konsumen (pasien/karyawan) yang dilayani, sesuai periode
pemesanan yang ditetapkan.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
Tujuan pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peraturan Menkes no 78/Menkes/2013 tentang Pedoman
Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan
kering
Prosedur
2. Rekapitulasi bahan makanan dengan cara mengalikan standar
porsi dengan jumlah konsumen kali kurun waktu pemesanan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08/232 00 -1/1-
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap 10 Oktober 2016
dr. Eka Soegiharti
NIK 06.06.037

Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat,


memutuskan, dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan
Pengertian
makanan sesuai dengan pemesanan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan serta waktu penerimaannya.
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu
Tujuan
pesan, dan spesifikasi yang ditetapkan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan
2. Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan
jenis barang atau dapat langsung dibawa ke tempat pengolahan
Prosedur makanan.
3. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara bahan makanan yang
datang dengan spesifikasi yang ditentukan maka bahan
makanan tersebut dikembalikan ke rekanan untuk ditukar
dengan bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/233 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap 10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Suatu tata cara menata, meyimpan, memelihara jumlah, kualitas,


Pengertian
dan keamanan bahan makanan kering di gudang.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
Tujuan
dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera
dibawa ke ruang penyimpanan bahan kering (gudang).
2. Bahan makanan disimpan di rak/tempat yang telah disediakan.
Prosedur 3. Sistem penyimpanan menggunakan sistem FIFO.
4. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diperiksa oleh bagian gudang bahan makanan
dibawa ke ruang persiapan bahan makanan
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/234 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Suatu tata cara menata, meyimpan, memelihara jumlah, kualitas,


Pengertian
dan keamanan bahan makanan basah di gudang bahan makanan.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
Tujuan
dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera
dibawa ke ruang penyimpanan bahan (gudang).
2. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diperiksa oleh bagian gudang bahan makanan
dibawa keruang persiapan bahan makanan.
3. Untuk bahan makanan tertentu mendapat perlakuan khusus,
seperti:
Prosedur
a. Sayur yang berakar sebelum dibawa ke ruang penyimpanan
bagian batang dan akar dibersihkan terlebih dahulu
b. Bumbu yang masih kotor (terdapat tanah) dicuci dan
ditiriskan, setelah itu ditempatkan dalam wadah yang
disediakan.
c. Daging dan ayam dicuci bersih kemudian dikemas dan
disimpan di freezer.

Unit Terkait Instalasi Gizi


PENYALURAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
Halaman :
No. Revisi:
SPO -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasarkkan


Pengertian
permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan
Tujuan kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
diperlukan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Adanya bon permintaan bahan makanan
Prosedur 2. Tersedia kartu stock/buku catatan keluar masuknya bahan
makanan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/236 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
DIREKTUR

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang


siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
Pengertian
sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi,
standar bumbu, dan jumlah pasien yang dilayani.
Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu
Tujuan
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Setelah bahan dikeluarkan sesuai dengan permintaan dari
gudang dan dibawa ke bagian persiapan, bahan makanan
dipersiapkan untuk diolah.
2. Untuk sayur : bahan makanan dikupas, dan dipotong sesuai
menu, setelah itu dicuci hingga bersih menggunakan air
mengalir.

Prosedur 3. Untuk ikan, daging, dan ayam : bahan makanan dicuci hingga
bersih dengan air mengalir.
4. Untuk buah :
a. Melon, semangka, pepaya : buah dikupas kulitnya,
dihilangkan bagian bijinya (melon dan pepaya), dicuci
hingga bersih, setelah itu dipotong sesuai standart dan
dimasukkan dalam kantong plastik.
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/236 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung

b. Pisang : buah dilap dengan kain bersih


c. Apel,jeruk, dan tomat : dicuci dengan air mengalir kemudian
ditiriskan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMASAKAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/37 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan,
RSIA FAUZIAH

Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah


Pengertian menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk
dikonsumsi.
a. Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
b. Meningkatkan nilai cerna
Tujuan c. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan,
dan penampilan makanan
d. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Pemasakan dengan medium udara, seperti memanggang/
mengoven , membakar.
2. Pemasakan dengan menggunakan medium air, seperti :merebus
Prosedur dan menyetup.
3. Pemasakan dengan menggunakan lemak
4. Pemasakan langsung melalui dinding panci
5. Pemasakan dengan kombinasi
Unit Terkait Instalasi Gizi
DISTRIBUSI MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/238 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG

Prosedur Tetap Tanggal Terbit


12 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


NIK 06.06.037

Serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan


Pengertian
jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/pasien yang dilayani.
Konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan
Tujuan
yang berlaku.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Tersedianya peraturan pemberian makanan rumah sakit
2. Tersedianya standar porsi yang ditetapkan rumah sakit
3. Adanya peraturan pengambilan makanan
Prosedur 4. Adanya daftar permintaan makanan pasien
5. Tersedianya peralatan untuk distribusi makanan dan peralatan
makan
6. Adanya jadwal pendistribusian makanan yang ditetapkan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERENCANAAN ANGGARAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/239 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan


Pengertian
bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang dilayani.
Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
Tujuan
makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun
sebelumnya.
2. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien.
3. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan
melakukan survei pasar, kemudian tentukan harga rata-rata
bahan makanan.
Prosedur 4. Buat pedoman berat bersih bahan makanan yang digunakan
dan dikonversikan ke dalam berat kotor.
5. Hitung indeks harga makanan perorang perhari sesuai dengan
cara mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan
dengan harga satuan sesuai konsumen/pasien yang dilayani.
6. Hitung anggaran bahan makanan setahun (jumlah
konsumen/pasien yang dilayani dalam 1 tahun dikalikan indeks
harga makanan).

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/239 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
7. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada pengambil keputusan
(sesuai dengan struktur organisasi masing-masing) untuk meminta
perbaikan.
8. Rencana anggaran diusulkan secara resmi melalui jalur administratif yang
berlaku.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERENCANAAN MENU

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/240 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti)

Suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk


Pengertian memenuhi selera konsumen/pasien, dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang.
Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di
Tujuan
rumah sakit (misalnya 10 hari/seminggu).
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Bentuk tim kerja.
2. Menetapkan macam menu.
3. Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu penggunaan
menu.
4. Menetapkan pola menu.
Prosedur 5. Menetapkan besar porsi.
6. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang, dan malam
pada satu putaran menu termasuk jenis makanan selingan.
7. Merancang format menu.
8. Melakukan penilaian menu dan merevisi menu.
9. Melakukan test awal menu.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/241 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
Tanggal Terbit KABUPATEN TULUNGAGUNG
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti)


Penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan
Pengertian pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen/pasien yang
dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
Tujuan pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Tersedianya dana untuk bahan makanan.
2. Adanya spesifikasi bahan makanan.
3. Adanya menu dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan
selama periode tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun)
4. Adanya pesanan bahan makanan untuk 1 periode menu.
Prosedur
5. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan
kering.
6. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara
mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen / pasien
kali kurun waktu pemesanan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


SPO/10.08/242 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Pengertian Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan


makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam
rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.
Tujuan Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan
untuk pasien rumah sakit.
Kebijakan 1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
Prosedur 1. Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan
bahan makanan apakah termasuk dalam :
a. Bahan makanan segar/basah.
b. Bahan makanan kering.
2. Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dgn cara:
a. Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani.
b. Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1
siklus menu (misal : 5, 7 atau 10 hari).
c. Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (1 bulan,
3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun)
d. Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah.
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/242 00 -2/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
e. ditetapkan dengan menggunakan kalender. Contoh : Bila menu yang
digunakan adalah 10 hari, maka dalam 1 bulan (30 hari) berlaku 3 kali
siklus. Bila dalam 1 bulan adalah 31 hari, maka berlaku 3 kali siklus
ditambah 1 menu untuk tanggal 31.
f. Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun
waktu yang ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun).
1. Masukkan dalan formulir kebutuhan bahan makanan yang telah dilengkapi
dengan spesifikasinya
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYUSUNAN DIET

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/243 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang


Pengertian berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi
rencana diet pasien di ruang rawat inap.
Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
Tujuan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Pengkajian status gizi.
b. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan
penyakitnya.
Prosedur c. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakitnya
dan cara pemberian makanan.
d. Konseling gizi.
e. Evaluasi dan tindak lanjut pelayanan gizi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
ASUHAN GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/244 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
12 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis


gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
Pengertian
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi serta monitoring dan
evaluasi gizi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
Tujuan
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan
dan meningkatkan status gizi.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Mengkaji hasil skrining gizi perawat dan order diet awal dari
dokter.
2. Melakukan asesmen/pengkajian gizi lanjut pada pasien yang
beresiko malnutrisi, malnutrisi atau kondisi khusus meliputi
pengumpulan, analisa dan interpretasi data riwayat gizi;
Prosedur
riwayat personal; pengukuran antropometri; hasil
laboratorium terkait gizi dan hasil pemeriksaan fisik terkait
gizi.
3. Mengidentifikasi masalah/diagnosa gizi berdasarkan hasil
asesmen dan menetapkan prioritas diagnosis gizi
ASUHAN GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/244 00 -2/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
4. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan dan preskripsi diet
yang lebih terperinci untuk penetapan diet definitive serta merencanakan
edukasi/konseling.
5. Melakukan koordinasi dengan dokter terkait dengan diet definitive.
6. Koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain dalam
pelaksanaan intervensi gizi.
7. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi.
2. Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/245 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis


gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
Pengertian
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi serta monitoring dan
evaluasi gizi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
Tujuan
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan
dan meningkatkan status gizi.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
1. Memberikan penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi pada
klien/pasien dan keluarganya.
2. Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter.
3. Melakukan asesmen gizi ulang (reassesment) apabila tujuan
belum tercapai.
Prosedur
4. Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan.
5. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan
dokter, perawat, anggota tim asuhan gizi lain, klien/pasien
dan keluarganya dalam rangka evaluasi keberhasilan
pelayanan gizi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT JALAN
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :
1/2

Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

SPO
dr. Eka Soegiharti
Pengertian Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan
dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi
gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.
Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling
gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi.
Tujuan Memberikan pelayanan pada klien/pasien rawat jalan atau
kelompok dengan membantu mencari solusi masalah gizinya
melalui nasehat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang
sesuai, jenis diet yang tepat, jadual makan dan cara makan, jenis
diet dengan kondisi kesehatannya.
Kebijakan 1. Kebijakan manajemen / keputusan Direktur yang akan
diberlakukan perlu disampaikan dan dijelaskan kepada
karyawan dalam suatu pertemuan tatap muka
2. Pelatihan / Seminar yang diikuti oleh seorang karyawan karena
penugasan dari RS perlu disebarluaskan kepada karyawan lain
Prosedur 1. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau
dari luar rumah sakit.
2. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi.
3. Dietisien melakukan asesmen gizi dimulai dengan
pengukuran antropometri pada pasien yang belum ada data
TB, BB.
4. Dietisien melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa
anamnesa riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil
pemeriksaan lab dan fisik klinis (bila ada). Kemudian
menganalisa semua data asesmen gizi.
5. Dietisien menetapkan diagnosis gizi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT JALAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


2/2

Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

SPO
dr. Eka Soegiharti

Pengertian Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan


dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi
gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.
Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling
gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi.
Tujuan Memberikan pelayanan pada klien/pasien rawat jalan atau
kelompok dengan membantu mencari solusi masalah gizinya
melalui nasehat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang
sesuai, jenis diet yang tepat, jadual makan dan cara makan, jenis
diet dengan kondisi kesehatannya.
Kebijakan
Prosedur 6. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan
konseling dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet
flyer/broser diet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien
serta menjelaskan tujuan diet, jadual, jenis, jumlah bahan
makanan sehari menggunakan alat peraga food model,
menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan, cara pemasakan dan lain-lain yang disesuaikan
dengan pola makan dan keinginan serta kemampuan pasien.
7. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untuk
mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan
monitoring dan evaluasi gizi.
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME
(Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring & Evaluasi)
dimasukkan ke dalam rekam medik pasien atau disampaikan
ke dokter melalui pasien untuk pasien di luar rumah sakit dan
diarsipkan di ruang konseling.
Unit Terkait Instalasi Gizi
KUNJUNGAN ULANG KONSULTASI GIZI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


1/1

Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

SPO
dr. Eka Soegiharti

Pengertian Konsultasi gizi adalah proses dimana seseorang dibantu


memecahkan masalah gizi dan masalah dietnya.
Tujuan Membuat perubahan yang diinginkan pada ”Food Behavior”.
Dalam proses konsultasi gizi prinsip ilmu tentang makanan dan
gizi diterjemahkan dalam bentuk praktis, sehingga cocok dan
dapat diterima oleh klien.
Kebijakan
Prosedur 1. Pasien datang dengan surat pengantar dari dokter yang berisi
nama, umur, diagnosis dan hasil laboratorium serta diet yang
dimintakan oleh dokter.
2. Pasien diterima oleh petugas poliklinik untuk dilakukan
pengukuran antropometri seperti : penimbangan berat badan
(BB), pengukuran tinggi badan/panjang badan (anak),
pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran lingkar kepala
(anak).
3. Ahli gizi melakukan anamnesa diet.
4. Analisis hasil anamnesa.
5. Rencana pemberian diet.
6. Evaluasi.
7. Tindak lanjut untuk menentukan waktu kunjungan berikutnya.
8. Anjuran diet yang telah diberikan kepada pasien, hasil
anamnesa diet, hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan
makan.
9. Untuk kunjungan ulang pasien diberi kartu poliklinik gizi berisi
nama dan nomor register pasien.
Unit Terkait Instalasi Gizi
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08.246 00 -1/1-
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Serangkaian kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data


kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dalam jangka waktu tertentu,
Pengertian
untuk menghasilkan bahan bagi penilaian kegiatan pelayanan gizi
rumah sakit maupun untuk pengambilan keputusan.
Agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan
Tujuan
yang ditetapkan dapat mencapai sasaran yang dikehendaki.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Pencatatan dan pelaporan pengadaan makanan.
b. Pencatatan dan pelaporan tentang penyelenggaraan makanan.
c. Pencatatan dan pelaporan tentang perlengkapan peralatan
instalasi gizi.
Prosedur
d. Pencatatan dan pelaporan anggaran belanja bahan makanan.
e. Pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi di ruang rawat inap.
f. Pencatatan dan pelaporan di ruang penyuluhan dan konsultasi
gizi/poliklinik gizi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
MONEV KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08.247 00 -1/2-
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti


Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui
Pengertian respon pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat
keberhasilannya.
Memberikan pelayanan gizi agar memperoleh asupan makanan
Tujuan yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Oranisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Monitor perkembangan yaitu kegiatan mengamati
perkembangan kondisi pasien/klien yang bertujuan untuk
melihat hasil yang terjadi sesuai yang diharapkan oleh klien
maupun tim.
b. Mengukur hasil. Kegiatan ini adalah mengukur
perkembangan/perubahan yang terjadi sebagai respon terhadap
intervensi gizi. Parameter yang harus diukur berdasarkan tanda
Prosedur
da gejala dari diagnosis gizi.
c. Evaluasi hasil.
Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan di atas akan didapatkan 4
jenis hasil, yaitu :
1. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
MONEV KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08/247 00 -2/2-
Tulungagung
2. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan
makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya
makanan, minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun
parenteral
Unit Terkait Instalasi Gizi
MONEV KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :
2/2
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

SPO
dr. Eka Soegiharti

Pengertian Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui


respon pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat
keberhasilannya.
Tujuan Memberikan pelayanan gizi agar memperoleh asupan makanan
yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
Kebijakan 1. Kebijakan manajemen / keputusan Direktur yang akan
diberlakukan perlu disampaikan dan dijelaskan kepada
karyawan dalam suatu pertemuan tatap muka
2. Pelatihan / Seminar yang diikuti oleh seorang karyawan karena
penugasan dari RS perlu disebarluaskan kepada karyawan lain
Prosedur 1. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu
pengukuran yang terkait dengan antropometri, biokimia dan
parameter pemeriksaan fisik/klinis.
2. Dampak terhadap pasien/klien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYUSUNAN FORMULA DIET

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


1/1

Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

SPO
dr. Eka Soegiharti

Pengertian Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair


hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien yang
mengalami gangguan mengunyah, menelan, dan mencernakan
makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu
tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta pra
dan pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau
parenteral.
Tujuan Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi
kebutuhan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan sisa (residu).
Kebijakan
Prosedur a. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap.
b. Dapat diberikan jenis FRS. Formula rendah laktosa atau bebas
laktosa dll disesuaikan dengan indikasi penyakit.
c. Porsi kecil tapi sering.
d. Mudah ditelan.
e. Nilai osmolaritas ˂ 400 Mos ml.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMAKAIAN APD

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/248 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit

Prosedur Tetap 10 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka


Pengertian menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian/kesengajaan.
Memberi perlindungan kepada pekerja, memelihara kebersihan,
Tujuan kesehatan dan ketertiban, serta memperoleh kebersihan antara
tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Baju kerja, celemek dan topi terbuat dari bahan yang tidak
panas, tidak licin dan enak dipakai, sehingga tidak
mengganggu gerak pegawai sewaktu kerja.
b. Menggunakan sandal yang tidak licin bila berada di lingkungan
dapur (jangan menggunakan sepatu yang berhak tinggi).
Prosedur c. Menggunakan cempal/serbet pada tempatnya.
d. Tersedia alat sanitasi yang sesuai, misalnya air dalam keadaan
bersih dan jumlah yang cukup, sabun, alat pengering dan
sebagainya.
e. Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di
tempat yang mudah dijangkau.
MONEV KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08/248 00 -2/2-
Tulungagung
f. Tersedia alat/obat P3K yang sederhana.
g. Mengikuti petunjuk/prosedur kerja yang ditetapkan. Sebelum mulai
bekerja dan bila akan meninggalkan ruangan harus cuci tangan
dengan menggunakan sabun atau desinfektan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN
UNTUK PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI
MENULAR
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH
SPO/10.08/249 00 -1/1-
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

dr. Eka Soegiharti

Penyakit infeksi menular adalah mikroorganisme yang


meninggalkan zat racun dalam makanan setelah masuk dalam
tubuh manusia sehingga mengakibatkan penyakit. Biasanya
Pengertian
ditularkan melalui mulut, hidung, tangan, saputangan kotor, sendok
pencicip yang dipakai berulang-ulang, makanan matang yang
diletakkan terbuka.
Pembebasan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
Tujuan merusak kesehatan mulai dari sebelum makanan di olah, di
produksi sampai penyelenggaraan makanan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Kebijakan 3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Dibedakan penempatan makanan dan alat makanan yang telah
disiapkan dan diberi tanda pengenal.
b. Untuk pembersihan diperlukan air, dan yang paling cocok
untuk membersuhkan alat agar kuman yang berbahaya dapat
Prosedur dimatikan atau dicegah penyebarannya yaitu air panas dengan
suhu 170˚F.
c. Semua bahan makanan/makanan harus ditempatkan pada
tempat yang layak sesuai dengan kebutuhan masing-masing
makanan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMANTAUAN SISA MAKANAN DAN ASUPAN PASIEN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/250 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Prosentasi makanan yang dapat dihabiskan dari satu atau lebih

Pengertian waktu makan merupakan indikator tidak langsung terhadap tingkat


kepuasan pasien.
Menyediakan makanan yang berkualitas untuk memenuhi syarat
Tujuan
kesehatan dalam jumlah dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Pilih pasien/menu yang akan di audit. Pasien tidak boleh
diberitahu akan di audit.
b. Minta penyaji makanan tidak membereskan meja pasien
sebelum audit selesai atau bila pasien telah selesai makan,
pindahkan baki pasien ke troli terpisah untuk diamati auditor.

Prosedur c. Amati dan catat estimasi sisa makanan yang terdapat dalam
baki.
d. Tentukan apakah skor minimum tercapai atau tidak.
e. Lakukan rekapitulasi dari beberapa pasien dan tentukan
kesimpulannya secara keseluruhan apakah skor minimum
tercapai atau tidak.

Unit Terkait Instalasi Gizi


PEMBERSIHAN ALAT MAKAN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/251 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Salah satu upaya pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan


dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
Pengertian
minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak
kesehatan.
Menurunkan kejadian resiko penularan penyakit atau gangguan
Tujuan
kesehatan melalui alat makan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Teknik pencucian yang benar akan memberikan hasil
pencucian yang sehat dan aman.
Tahapan-tahapan pencucian adalah :
1. Scraping atau membuang sisa kotoran.
Prosedur 2. Flushing atau merendam dalam air.
3. Washing atau mencuci dengan detergen.
4. Rinsing atau membilas dengan air bersih.
5. Sanitizing/desinfection atau membebas hamakan.
6. Toweling atau mengeringkan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENGELOLAAN ALAT DAPUR

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/252 00 -1/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
14 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Pengertian Peralatan pengolahan pangan yang kotor jangan mencemari pangan


oleh karena itu harus di jaga agar selalu tetap bersih.
Tujuan Untuk menghindari pencemaran pangan dan peralatan yang kotor.
Kebijakan 1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
Prosedur a. Pencucian alat masak hendaknya pada tempat khusus yang
dilengkapi dengan sarana air panas. Alat-alat dapur besar dan
kecil dibersihkan dan disimpan di ruang khusus, sehingga
mudah bagi pengawas untuk inventarisasi alat.
b. Fasilitas pencucian alat :
1. Terletak terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan.
2. Tersedia fasilitas pengering/rak dan penyimpanan
sementara yang bersih.
3. Dilengkapi alat untuk mengatasi sumbatan dan vector.
4. Tersedia air mengalir dalam jumlah cukup dengan tekanan
+ 5 psi ( 1.2 kg/cm³ ).
5. Tersedia sabun dan lap pengering yang bersih.
c. Digunakan peralatan yang mudah dibersihkan (Stainless Steel).
d. Permukaan meja tempat pengolahan dibersihkan dengan sabun
dan air bersih dengan benar.
e. Peralatan pisau, sendok, panci, piring setelah dipakai
dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air panas.
f. Meletakkan peralatan yang tidak dipakai dengan menghadap ke
bawah.
PENGELOLAAN ALAT DAPUR

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/252 00 -2/2-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
g. Membilas kembali peralatan dengan air bersih sebelum mulai
memasak.
h. Membersihkan peralatan pengolahan dengan menerapkan pencucian
yang benar yaitu pencucian, pembersihan dan desinfektan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMBERSIHAN LANTAI DAPUR

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/253 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
17 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Upaya untuk mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan kuman pada makanan dan minuman. Faktor-faktor
Pengertian tersebut berasal dari proses penanganan makanan, minuman,
lingkungan dan orangnya sehingga makanan dan minuman yang
disajikan rumah sakit tidak menjadi mata rantai penularan penyakit
Menurunkan kejadian resiko penularan penyakit atau gangguan
Tujuan
kesehatan melalui makanan.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Pembersihan ruang dilakukan sebelum dan setelah proses
pekerjaan/penanganan selesai meliputi ruang, lantai dan langit-
Prosedur langit.
b. Dilakukan penyapuan di lokasi dapur.
Dilakukan pengepelan dengan pembersih lantai.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENGELOLAAN SAMPAH DAPUR

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/254 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
17 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Pengertian Sisa bahan medis atau non medis yang sudah tidak terpakai.
Menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroba patogen dan
bahan kimia berbahaya. Lingkungan yang kotor dapat menjadi
Tujuan
sumber bahaya yang mencemari pangan, baik bahaya fisik, kimia
maupun biologis.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Tutup tempat sampah (terpisah antara sampah kering dan
sampah basah) dengan rapat agar tidak dihinggapi lalat dan
tidak meninggalkan bau busuk serta buanglah sampah secara
Prosedur
teratur di tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
b. Pastikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) berfungsi
dengan baik.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMBERSIHAN GUDANG

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/255 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
17 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Bangunan tertutup yang digunakan untuk kepentingan


Pengertian
penyimpanan barang.
Menyimpan bahan makanan, perkakas alat dapur dan alat
Tujuan pemasakan untuk jangka waktu yang lama agar aman dan bebas
dari tikus, kecoa, lalat, serangga dan hewan lain.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Gudang di buka pada waktu yang telah ditentukan. Semua
bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup, terbungkus
rapat dan tidak berlobang. Diletakkan di atas rak bertingkat
yang cukup kuat dan tidak menempel pada dinding.
Prosedur
b. Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta di
buka pada waktu-waktu yang ditentukan.
c. Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar antara 19-21ºC.
d. Pembersihan ruangan secara periodik, 2 kali seminggu.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMESANAN DIET PASIEN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
SPO/10.08/256 00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
17 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Memberikan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi kejiwaan


Pengertian dan estetika dan mengusahakan agar pasien dapan
mengkonsumsinya
Pasien dengan diagnosa dan diet apapun, asupan makanan pasien
yang memuaskan adalah utama untuk mempertahankan struktur
Tujuan
jaringan dan fungsi tubuh sehingga penyembuhan penyakit tidak
terhambat.
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Petugas tata usaha gizi menulis formulir permintaan makanan
berdasarkan diet yang ditetapkan. Formulir tersebut di tanda
tangani oleh ruangan.
b. Formulir dan buku daftar makanan di bawa ke gizi untuk
diserahkan pada tata usaha gizi administrasi. Buku daftar
Prosedur
makanan ditanda tangani oleh petugas yang menerima formulir
makanan.
Daftar Permintaan Makanan Pasien ( DPMP ) di serahkan ke
petugas administrasi gizi sebelum pukul 09.30 WIB setelah itu
di serahkan ke bagian distribusi.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMORSIAN MAKANAN UNTUK PASIEN DENGAN
PENYAKIT MENULAR
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
RSIA FAUZIAH SPO/10.08/257 00 -1/1-
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
17 Oktober 2016

(dr. Eka Soegiharti )

Ukuran jenis dan berat bahan makanan yang diberikan kepada


Pengertian
setiap pasien dan disesuaikan dengan penyakit ( menular ).
Memberikan ketepatan diet bagi pasien yang disesuaikan dengan
Tujuan
penyakit ( menular ).
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Persiapan alat makanan yang telah ditentukan ( menular ).
b. Dilakukan Quality Control ( QC ) sebelum diserahkan ke
Prosedur bagian distribusi.
Pemberian porsi makanan sesuai dengan jenis dan jumlah,
ukuran dan penyakit yang di derita.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMBERIAN ETIKET PADA DIET PASIEN

No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
00 -1/1-
RSIA FAUZIAH
Tulungagung
Ditetapkan
DIREKTUR RSIA FAUZIAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap

(dr. Eka Soegiharti )

Label yang diberikan pada makanan pasien berisi nama pasien,


Pengertian
kamar/bed, diet, bentuk makanan, dan waktu tanggal pemberian
Mencegah kekeliruan pada saat penyajian diet pasien dalam
Tujuan
pendistribusian makanan
1. SK Tentang kebijakan pelayanan gizi Direktur rumah sakit
2. UU RI no 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. Peratiuran Menkes no 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Gizi
Kebijakan
4. Keputusan Direktur PT Nur Fauziah Rizki no 007/PT-NFR/III
tentang Struktur Organisasi RSIAF no 007/PT-NFR/III/2012
tetang struktur organisasi RSIAF
a. Mempersiapkan etiket dengan mengisi sesuai daftar diet yang
telah ditentukan meliputi nama pasien, kamar/bed, diet, bentuk
Prosedur makanan, dan waktu tanggal pemberian
b. Meletakan etiket pada nampan makanan sesuai identitas
pasien.
Unit Terkait Instalasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai