Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR TERSTRUKTUR MODUL 2

PENGEMBANGAN PROFESI GURU


Oleh :
Nama : INANTA AYU IRIANTINI, S.Pd
NO. Peserta PPG :
Bidang Studi Sertifikasi : 180 – MATEMATIKA
Sekolah Asal : SMAN 5 MATARAM

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas


akhir berikut:

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?


Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
jabat an y ang disandang ny a. Dalam hal ini t ugas atau peker jaan
y ang dimaksud adalah profesi Guru. Rumusan kompetensi guru yang
dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang No.14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ay at (1) ko mpet ensi g ur u meliput i
ko mpe tensi pedagog ik , ko mpet ensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Artinya
diselengarakannya Pendidikan Profesi Guru (PPG) dimaksudkan agar guru
memiliki kompetensi sebagaimana y a n g d i m a k s u d d a l a m U n d a n g -
u n d a n g t e r s e b u t . G u r u y a n g m e m i l i k i kompetensi memadai sangat
menentukan keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan penjelasan uraian di atas, maka guru profesional adalah tolak ukur dari
kemajuan dunia pendidikan untuk mencetak generasi muda yang siap menghadapi
tantangan abad 21. Untuk itu seorang guru profesional hendaknya berusaha untuk
mengembangkan 4 kompetensi guru profesional diantaranya:

 Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum
kompetensi inti pedagogik meliputi;
Pertama; menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang
harus dimiliki oleh guru. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan
dengan kemampuan;
(a) memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial- budaya,
(b) mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
(c) mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
(d) mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
Kedua; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, merupakan kompetensi inti pedagogik yang selanjutnya harus dimiliki
oleh seorang guru. Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan
dengan kemampuan guru;
(a) memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
(b) menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif,
(c) menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karakteristik
bidang studi.
Ketiga; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang studi yang diampu merupakan kompetensi yang sudah
semestinya dikuasai oleh guru. Indikatornya seperti;
(a) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
(b) menentukan tujuan pelajaran,
(c) menentukan pemencapai tujuan pelajaran,
(d) memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran,
(e) menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik peserta didik,
(f) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. Kompetensi ini dilakukan
oleh guru dalam bentuk penyususnan RPP.
Keempat; kemampuan kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik, indikatornya ditunjukkan dengan;
(a) memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
(b) mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
(c) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
(d) melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
(e) menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
(f) mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang.
Kelima; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini
sudah menjadi keharusan bagi guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan
TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan
media dan penggalian sumber belajar.
Keenam; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukkan
guru dengan;
(a) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal,
(b) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya.
Ketujuh; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik, merupakan kompetensi pedagogik yang penting dimiliki oleh guru,
seperti;
(a) memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan,
(b) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara
siklikal dari :
(1) penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
(2) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk
ambil bagian,
(c) respons peserta didik,
(d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
Kedelapan; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar.
Kompetensi evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat
ukur keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Indikator kompetensi ini meliputi;
(a) memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
(b) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
(c) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
(d) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
(e) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrument,
(f) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
(g) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Kesembilan; selain memiliki kemampuan dalam mengevaluasi seorang guru
juga harus mampu untuk memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran, seperti;
(a) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
(b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan,
(c) mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
(d) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kesepuluh; kompetensi terakhir dari pedogogi yaitu kemampuan guru dalam
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, indikator
kompetensi ini ditunjukkan dengan;
(a) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
(b) memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran,
(c) melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran.
 Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti :
(a) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia,
(b) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat,
(c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa,
(d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri, dan
(e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Secara rinci kompetesi kepribadian
diuraikan menjadi sub- kompetensi sebagai berikut.
Pertama; bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia, seperti;
(a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender,
(b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
Kedua; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, seperti;
(a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
(b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
(c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
Ketiga; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, seperti;
(a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
(b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
Keempat; Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri, seperti;
(a) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
(b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.
Kelima; Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, seperti;
(a) memahami kode etik profesi guru,
(b) menerapkan kode etik profesi guru,
(c) berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

 Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat
sekitar. Kompetensi sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya
senantiasa berinteraksi dengan human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki sub
kompetensi dengan indikator sebagai berikut.
Pertama, bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi, seperti;
(1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
(2) tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat,orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin,
latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
Kedua, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini
ditunjukan dengan cara;
(1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
(2) berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
(3) mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
Ketiga, beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh
pendidik, apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini
ditunjukan dengan;
(1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
(2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
Keempat, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain, seperti;
(1) berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,
(2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
 Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang
menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Berikut
dijabarkan kompetensi dan sub-kompetensi profesional.
Pertama, menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan
ini sangat penting dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan disampaikan
guru kepada siswa berupa ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh guru.
Kedua, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, seperti;
(1) memahami standar kompetensi mata pelajaran,
(2) memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
(3) memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
Ketiga, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
(1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik,
(2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Keempat, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif, seperti;
(1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
(2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
(3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
(4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Kelima, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri, seperti;
(1) memanfaatka teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
(2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh
guru dan siswa?
Pada pembelajaran abad 21 guru harus mentrasformasi diri dalam era
pedagogik digital dengan terus mengembangkan kreativitas dan daya inovatif. Guru
harus dapat mengubah pola pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru
( t e a c h e r c e n t r e d ) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centred). Peran guru menjadi fasilitator,mediator, motivator sekaligus
leader dalam proses pembelajaran
Belajar mengetahui merupakan kegiatan untuk memperoleh,
memperdalam dan memanfaatkan materi pengetahuan. Penguasaan materi
merupakan salah satu hal penting bagi siswa di abad ke-21. Siswa juga harus
memiliki kemauan untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini berarti siswa harus secara
berkesinambungan menilai kemampuan diri tentang apa yang telah diketahui dan
terus merasa perlu memperkuat pemahaman untuk kesuksesan kehidupannya kelak.
Siswa harus siap untuk selalu belajar ketika menghadapi situasi baru yang
memerlukan keterampilan baru. Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang guru
maupun siswa harus memiliki keterampilan, sebagai berikut:
 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterampilan memecahkan masalah mencakup keterampilan lain seperti identifikasi
dan kemampuan untuk mencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir, dan
mempertimbangkan berbagai alternatif dan menafsirkan informasi. Seseorang harus
mampu mencari berbagai solusi dari sudut pandang yang berbeda-beda, dalam
memecahkan masalah yang kompleks. Pemecahan masalah memerlukan kerjasama
tim, kolaborasi efektif dan kreatif dari guru dan siswa untuk dapat melibatkan
teknologi, dan menangani berbagai informasi yang sangat besar jumlahnya, dapat
mendefinisikan dan memahami elemen yang terdapat pada pokok permasalahan,
mengidentifikasi sumber informasi dan strategi yang diperlukan dalam mengatasi
masalah. Pemecahan masalah tidak dapat dilepaskan dari keterampilan berpikir
kritis karena keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan fundamental
dalam memecahkan masalah. Siswa juga harus mampu menerapkan alat dan teknik
yang tepat secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan.

 Komunikasi dan kolaborasi


Kemampuan komunikasi yang baik merupakan keterampilan yang sangat berharga
di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi mencakup
keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara
oral maupun tertulis, kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas,
menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui
kemampuan berbicara. Kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan melalui
pengalaman yang ada di dalam sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah (P21,
2007a). Siswa dapat bekerja bersama-sama secara kolaboratif pada tugas berbasis
proyek yang autentik dan mengembangkan keterampilannya melalui pembelajaran
tutor sebaya dalam kelompok. Pada dunia kerja di masa depan, keterampilan
berkolaborasi juga harus diterapkan ketika menghadapi rekan kerja yang berada
pada lokasi yang saling berjauhan. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang
efektif disertai dengan keterampilan menggunakan teknologi dan sosial media akan
memungkinkan terjadinya kolaborasi dengan kelompok-kelompok internasional.
 Kreativitas dan inovasi
Pencapaian kesuksesan profesional dan personal, memerlukan keterampilan
berinovasi dan semangat berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin
berkembang jika siswa memiliki kesempatan untuk berpikir divergen. Siswa harus
dipicu untuk berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang
baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi
baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan
jawaban. Kesuksesan individu akan didapatkan oleh siswa yang memiliki
keterampilan kreatif. Individu-individu yang sukses akan membuat dunia ini
menjadi tempat yang lebih baik bagi semuanya.
 Literasi informasi, media, dan teknologi
Literasi informasi yang mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi dan
menggunakan informasi sangat penting dikuasai pada saat ini. Literasi informasi
memiliki pengaruh yang besar dalam perolehan keterampilan lain yang diperlukan
pada kehidupan abad ke-21. Seseorang yang berkemampuan literasi media adalah
seseorang yang mampu menggunakan keterampilan proses seperti kesadaran,
analisis, refleksi dan aksi untuk memahami pesan alami yang terdapat pada media.
Kerangka literasi media terdiri atas kemampuan untuk mengakses, menganalisis,
mengevaluasi, dan menciptakan pesan dalam berbagai bentuk media,
menciptakan suatu pemahaman dari peranan media pada masyarakat, dan
membangun keterampilan penting dari informasi hasil penyelidikan dan ekspresi
diri. Literasi media juga mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan dari
diri dan untuk memberikan pengaruh dan informasi kepada orang lain.
 Literasi informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT)
Kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan mengakses, mengatur,
mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui penggunaan
teknologi komunikasi digital. Literasi ICT berpusat pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi dalam mempertimbangkan informasi, media, dan teknologi di
lingkungan sekitar. Setiap negara hendaknya menumbuhkan secara luas
keterampilan ICT pada masyarakatnya karena jika tidak, negara tersebut dapat
tertinggal dari perkembangan dan kemajuan pengetahuan ekonomi berbasis
teknologi. Terdapat beberapa keterkaitan antara tiga bentuk literasi yang meliputi
literasi komunikasi informasi, media dan teknologi. Penguasaan terhadap
keterampilan tersebut memungkinkan penguasaan terhadap keterampilan dan
kompetensi lain yang diperlukan untuk keberhasilan kehidupan di abad ke-21
(Trilling & Fadel, 2009).

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?


Pengembangan guru berkelanjutan seyogyanya memiliki serangkaian aktivitas
reflektif untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan seorang guru dalam hal ini mendukung pemenuhan kebutuhan
seseorang dan meningkatkan praktik profesional mereka. Pengembangan guru
secara berkelanjutan selalu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan profesional mereka di luar apa yang mereka dapatkan dalam pelatihan
dasar yang mereka terima ketika pertama kali melakukan pekerjaan
tersebut. Strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi 3 aspek,
yaitu: a) strategi pengembangan diri, b) strategi publikasi ilmiah, dan c) strategi
karya inovatif. Adapun rencana pengembangannya adalah sebagai berikut:

Komponen PKB Rencana Pengembangan

Pengembangan  Mengikuti diklat, seminar atau workshop terkait


diri strategi pembelajaran, media atau kurikulum yang
dilaksanakan oleh dinas pendidikan atau universitas

 Melaksanakan PTK untuk mengatasi masalah nyata


di kelas

 Membuat forum diskusi MGMP untuk membahas


masalah-masalah dalam pembelajaran

Publikasi Ilmiah  Mempublikasikan hasil PTK pada jurnal ilmiah

 Mengembangkan modul pembelajaran untuk tingkat


MGMP

Karya inovatif  Membuat media pembelajaran eksploratif dan


inovatif

 Mengembangkan sumber belajar berbasis video oline


yang mudah diakses oleh siswa
Format Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru(diisi
oleh Koordinator Guru)

Nama Sekolah : SMAN 5 MATARAM


Nama Guru : INANTA AYU IRIANTINI, S.Pd
Tahun Pelajaran : 2018/2019

Strategi
Rencana Pengembangan
Dimensi Tugas Pengembangan
KeprofesianBerkelanjutan
Utama/Indikator Keprofesian
yang akan dilakukan
Kinerja
Guruuntuk peningkatan
Guru 5
kompetensi terkait 1 2 3 4 6
a b
I.PERENCANAANPEMBELAJARAN
1. Kemampuan
memformulasikan tujuan
pembelajaran dalam RPP
sesuai dengan
kurikulum/silabus dan
memperhatikan
karakteristik peserta didik
2. Kemampuan menyusun
bahan ajar secara runtut,
logis, kontekstual dan
mutakhir
3. Kemampuan
merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif
4. Pemiilihan sumber
belajar/ media
pembelajaran sesuai
dengan materi dan
strategi pembelajaran
II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN
EFEKTIF
Kegiatan Pendahuluan
1. Ketrampilan memulai
pembelajaran dengan
efektif
Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi
pelajaran
2. Kemampuan menerapkan
pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif
3. Pemanfaatan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran
4. Kemmpuan memicu
dan/atau memelihara
keterlibatan siswa dalam
pembelajaran
5. Kemampuan bahasa
yang benar dan tepat
dalam pembelajaran
Kegiatan Penutup
1. Ketrampilan mengakhiri
pembelajaran dengan
efektif
2. Komunikasi dengan
sesama guru, tenaga
kependidikan, orang tua,
peserta didik, dan
masyarakat
III. PENILAIANPEMBELAJARAN
1. Perancangan alat
evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan
keberhasilan belajar
peserta didik
2. Penerapan berbagai
strategi dan metode
penilaian untuk
memantau kemajuan dan
hasil belajar peserta didik
dalam mencapai
kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis
dalam RPP
3. Pemanfaatan berbagai
hasil penilaian untuk
memberikan umpan balik
bagi peserta didik tentang
kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan
rancangan pembelajaran
selanjutnya
A. Kompetensi
menghasilkan Publikasi
Ilmiah
B. B. Kompetensi
menghasilkan Karya
Inovatif
C. Kompetensi untuk
penunjang pelaksanaan
pembelajaran berkualitas
(TIK, Bahasa Asing, dsb)
D. Kompetensi untuk
melaksanakan tugas
tambahan (misalnya
Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, dsb)

Tanda Tangan Kepala


Tanda Tangan Guru
Sekolah

Catatan:

1) Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru


sendiri
2) Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama
guru lain
3) Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di
sekolah
4) Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di
KKG/MGMPMGBK
5) Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh
institusi selain sekolah atau KKG/MGMP/MGBK
6) Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat
dipenuhi (diajukan/di-koordinasikan oleh Disdik untuk dipertimbangkan)

Anda mungkin juga menyukai