Anda di halaman 1dari 3

Restorasi Komposit Kelas IV Anterior

BAGAIMANA MERESTORASI GIGI ANTERIOR KELAS IV DENGAN BAHAN


TAMBALAN KOMPOSIT

Penggunaan bahan tambalan komposit untuk merestorasi gigi sekarang ini


berkembang semakin maju dan dikatakan sebagai bahan tambalan multi guna dalam bidang
kedokteran gigi dan banyak menjadi pilihan pasien untuk penambalan gigi depan
(anterior),yang tentu saja keinginan pasien untuk mendapatkan tambalan sewarna dengan
gigi. Dengan menggunakan resin komposit yang memiliki sifat fisik terbaik, dokter gigi layak
mengharapkan restorasi komposit bertahan sekurangnya 10 tahun atau lebih.

Tambalan komposit adalah bahan tambalan yang berbahan dasar resin dan
pengerasannya dibantu dengan alat sinar halogen atau LED (Light Emitting Diode),.
Bahan tambalan komposit banyak macamnya, yang biasa digunakan adalah Tetric Evo Ceram
dan Tetric N Ceram keluaran Ivoclar Vivadent dengan keunggulan dimana golongan bahan
tambalan tersebut termasuk dalam kategori nano hibrid, berarti campuran partikel terkecilnya
sudah mencapai ukuran nano.

Resin komposit hybrid merupakan gabungan makrofil dan mikrofil sehingga


mempunyai ukuran filler yang beraneka ragam. Resin komposit ini mempunyai karakteristik
gabungan dari resin komposit makrofil dan mikrofil. Resin komposit tipe ini mempunyai
kehalusan permukan dan kekuatan yang baik. Bahan ini diindikasikan baik untuk restorasi
gigi anterior, termasuk restorasi klas IV ( kavitas yang mengenai tepi insisal) , maupun
restorasi gigi posterior.

Keunggulan dari bahan tambalan ini adalah estetiknya yang baik, radiopak yang
berarti tambalan bila di rontgen akan terihat jelas apakah ada kebocoran atau untuk
mengetahui keadaan tambalan dan tambalan ini tidak cepat aus bila dipakai kunyah.
Tambalan ini setelah dipoles juga mempunyai permukaan yang halus untuk mencegah
akumulasi plak.
Adapun Desain Preparasi adalah semua karies dan enamel yang tidak terdukung
dipreparasi dari gigi dan dibuat bevel half-thickness 135º pada semua tepi enamel. Bevel ini
akan menyempuranakan preparasi.

I. Tahap Aplikasi Bahan Resin Komposit


1. Anastesi lokal (bila perlu)
2. Isolasi dengan isolator karet.
3. Preparasi
Bur diamond yang kecil dengan kecepatan lambat digunakan untuk
membuang debris substansi karies. Seluruh substansi karies dibuang dengan
hati-hati dan preparasi yang dilakukan paling dalam hanya sebatas terendah
dentin yang terbuka. Setelah pembuangan substansi karies, bur diamond bulat
yang besar digunakan untuk membuat permukaan resin komposit yang
tertinggal dan enamel bagian pinggir menjadi kasar.
4. Pemberian pelapik kalsium hidroksida di atas dentin.
Sebelum aplikasi etsa asam atau penempatan restorasi resin, dentin
harus dilindungi dengan memberikan pelapik. Bila pelapik tidak diberikan,
asam yang berfungsi sebagai etsa atau resin akan menyebabkan iritasi terhadap
pulpa. Vernis umumnya tidak digunakan sebagai pelapik karena bagian
monomer resin dapat melarutkan vernis, yang menghilangkan barier
pelilndung. Juga bahan pelarut pada vernis mengganggu pengerasan resin.
Basis kalsium hidroksida adalah pilihan pelapik yang dianjurkan. Bahan
diaplikasikan sebagai suatu lapisan tipis di bawah resin. Dalam teknik etsa
asam, asam fosfat dapat melarutkan sebagian pelapik kalsium hidroksida,
mengharuskan dilakukan penambahan atau aplikasi ulang dari bahan pelapik.
5. Etsa asam
Suatu tambahan yang bernilai untuk retensi dari sistem resin adalah
teknik etsa atau demineralisasi email antara permukaan restorasi. Teknik
tersebut sangat membantu restorasi kelas IV.
Kadang-kadang restorasi kelas IV diubah dengan membuat bahu kecil
atau chamfer pada email sejauh mungkin mengelilingi preparasi untuk
mendapatkan email yang lebih luas bagi prosedur etsa. Ini adalah keadaan
yang melibatkan fraktur insisal, dimana retensi total dari bahan restorasi
mungkin diperoleh menggunakan mekanisme etsa asam.
Etsa asam pada permukaan email sangat menguntungkan untuk retensi
restorasi resin pada gigi anterior yang fraktur. Etsa asam tidak akan berhasil
jika bagian email tidak cukup luas atau jika restorasi mendapat beban tekanan
oklusal yang berat.
Jadi, banyak restorasi yang besar pada insisivus bawah gagal bila etsa
asam digunakan sebagai retensi utama. Dalam preparasi resin dengan retensi
yang meragukan, pin sebaiknya ditambahkan sebagai pendukung.
Aplikasikan asam fosforik 40% dan digerakkan perlahan dengan
menggunakan burnisher bulat selama kira-kira 20 detik kemudian dilakukan
pembilasan dengan air dan pengeringan yang sempurna. Setelah pembilasan
den pengeringan permukaan oklusal, bahan resin yang tertinggal dan enamel
yang telah di preparasi terlihat berwarna kusam, berarti etsa yang dilakukan
tepat.
6. Penempatan bahan bonding.
Selapis tipis cairan resin bonding dioleskan diatas seluruh permukaan
yg telah dipreparasi dan dinding dasar preparasi kavitas yang baru, biarkan
untuk memenuhi permukaan enamel selama sekitar 10 -15 detik.
Keuntungan utama dari bonding adalah dapat menjamin bahwa resin
membasahi gigi dengan baik dan terbentuk resin tag yang maksimal.
System bonding dari resin yang lebih rapat terhadap email pada bagian tepi
mengurangi kemungkinan pewarnaan dan kebocoran mikro di bagian tepi,
terlepas dari tipe resin yang digunakan.
7. Penempatan restorasi dan penyelesaian.
Sebelum dilakukan penyinaran, bahan resin komposit dimasukkan
kedalam kavitas. Dengan menggunakan burnisher besar, resin komposit di
tekan ke dalam kavitas dengan hati-hati untuk menghindari terperangkapnya
gelembung udara. Bahan yang berlebihan diratakan diatas bahan restoratif
yang lama dan tepi enamel terdekat agar terlihat seperti baru dan menambah
kekuatan tambalan.
Kemudian penyinaran dilakukan selama lebih dari 30 detik. Setelah
disinari restorasi tersbut diselesaikan dengan bur diamond rata atau bur karbit.
Pemolesan restorasi dapat dieselesaikan dengan menggunakan karet abrasif
dan bubuk alumunium oksida yang halus.

Anda mungkin juga menyukai