Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Setiap orang berhak atas kesehatan dan mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional, terjangkau, efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Laundry merupakan salah satu urusan dibagian Rumah Tangga yang bertanggung
jawab terhadap pengelolaan Linen Rumah Sakit secara keseluruhan. Untuk itu perlu
meningkatkan mutu pelayanan di urusan laundry dan linen secara berkelanjutan.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dibidang Laundry dan Linen, harus
disusun kegiatan-kegiatan yang melibatkan pelaksana Laundry dan Linen mulai dengan
Perencanaan, kebutuhan linen, kebutuhan fasilitas, SDM yang terlatih, metode dan system
yang terpadu, organisasi dan uraian tugas yang dapat dilaksanakan di lapangan.
Dengan penyusunan perencanaan yang baik disertai pengontrolan terhadap pelaksaan
lapangan : diharapkan mutu linen yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar
yang telah ditentukan. Kepuasan pasien merupakan harapan dari urusan Laundry dan juga
merupakan dari Rumah Sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terselenggaranya pelayanan urusan Laundry yang optimal, terarah dan terpadu dalam
upaya peningkatan pelayanan kepada pasien
2. Tujuan Khusus :
a. Terselenggaranya pengelolaan linen dengan baik dan sesuai standar.

1
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pengelolaan linen laundry adalah proses pengelolaan linen yang meliputi proses:
1. Pengumpulan
2. Pengangkutan
3. Penimbangan
4. Pencucian
5. Pengeringan
6. Penyetrikaan
7. Penyimpanan
8. Pendistribusian
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pengumpulan
Proses pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan dikumpulkan sebelum
diangkut ke tempat pencucian sesuai karakteristiknya, dimana linen infeksius
dimasukkan kedalam kantong plastik berwarna kuning dan linen non infeksius
dimasukkan kedalam kantong plastik berwarna hitam.Yang melakukan pengumpulan
adalah perawat.
2. Pengangkutan
Proses pengangkutan linen kotor harus segera dibawa diangkut dari tiap-tiap nurse
station keperawatan ke ruang laundry. Yang melakukan pengangkutan linen kotor
adalah petugas Laundry dengan menggunakan trolley bulat.
3. Penimbangan
Proses penimbangan linen kotor ditimbang tetap didalam plastik oleh petugas laundry.
Hasil penimbangan dicatat di buku timbangan.
4. Pencucian
Proses pencucian dengan menggunakan mesin cuci. Dengan produk kimia yang
digunakan oleh RSU Kusuma Ungaran adalah produk dari PT. Holy Darma Atmadja,
dengan rincian sebagai berikut ;
 Hollybritte sebagai detergent yang berbentuk bubuk,berfungsi untuk menghilangkan
kotoran yang bersifat asam secara global,anti redoposisi dan optical brighter.
 Hbcl sebagai chlorin bleach berbentuk liquid (cair) untuk dipakai linen
putih,berfungsi mengangkat noda,membunuh bakteri dan memutihkan linen.

2
 Past sebagai neutralizer berbentuk bubuk,berfungsi mengangkat residu chemical
dari linen dan uniform yang dicuci,menghambat noda karat,mencegah penguningan
pada linen dan uniform dan aman untuk linen putih dan warna.
 Hollysoft sebagai pelembut berbentuk liquid (cair),berfungsi untuk pelunak atau
pelembut kain,anti jamur dan mempermudah proses penyetrikaan.
 Zerro bac sebagai disinfektan berbentuk liquid (cair),berfungsi untuk membunuh
kuman dan menghilangkan bau amis pada linen infeksius (dari Vk/Ok).
Hal-hal yang harus dilakukan jika bahan kimia terkena petugas laundry adalah
sebagai berikut :
 Terkena kulit,segera lakukan pencucian dibawah air bersih mengalir selama ± 15
menit.
 Terkena mata atau mulut,segera lakukan pembilasan dibawah air bersih mengalir
selama ±15 menit.
 Apabila tertelan segera minum susu namun jika susu tidak ada susu minumlah air
sebanyak-banyaknya.
 Apabila sudah dilakukan tindakan diatas masih terasa sakit,segeralah kedokter.
Maka dari itu pada saat kontak dengan bahan kimia petugas laundry harus
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Jenis APD :
 Topi/tutup kepala.
 Kacamata gogle
 Masker
 Scort/Apron
 Sarung Tangan
 Sepatu boot.
Proses pencucian linen kotor non Infeksius
 Linen kotor non infeksius dikeluarkan dari trolley bulat untuk dilakukan
penimbangan.
 Dalam proses pencucian linen kotor harus menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) seperti: topi, masker, sarung tangan, apron, goggle, dan sepatu boot.
 Memasukkan linen non infeksius ke dalam mesin cuci kecil yang berkapasitas 12
kg.
 Masukkan chemical untuk linen putih:Hollybritte, Hbcl, Zerro (saat program extra
clean) kemudian Past (saat program rinse 1) dan Hollysoft (saat rinse
2).Sedangkan chemical untuk linen warna:Hollybritte dan zerro seterusnya sama.

3
Proses Linen kotor infeksius
 Linen kotor infeksius dikeluarkan dari trolley bulat untuk dilakukan penimbangan.
 Dalam proses pencucian linen kotor harus menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) seperti : topi, masker, sarung tangan, apron, goggle, dan sepatu boot.
 Proses disinfeksi linen infeksius dilakukan dengan cara;
▸Memasukkan linen infeksius ke dalam mesin cuci dengan beban ± 20 KG.
▸Bahan cemical yang digunakan untuk proses disinfeksi linen adalah ZerroBac 2
ml/Kg dan Hollybrite 2 gr/Kg
Program 08(nol delapan)- Pree Wash Air Panas(60°C)
STEP FUNGSI WAKTU DETERJEN KETERANGAN
1 COLD HIGH 5 Menit Zerro Bac Dilakukan pada
(Sikat) +Holly Brite linen infeksius
2 WASH I 10 Menit Zerro Bac
HEAT 60°C
3 DRAIN 1 Menit
▸ Di program 08 ini terjadi proses pre wash yang berfungsi sebagai pembunuh
kuman, menaikan PH sehingga mempermudah dalam menghilangkan noda.
▸ Setelah program 08 selesai, lanjutkan dengan program mesin cuci.
5. Pengeringan
Proses pengeringan dengan menggunakan mesin pengering.
Temperatur mesin pengering dengan suhu 70 derajat celcius ( medium ) dengan
kapasitas ¾ dari 6 Kg.
Untuk bahan linen jenis sprei, drill, katun, terpal, handuk seperti : handuk besar,
sprei,baju kamar operasi,baju pengunjung, baju dokter. Atur temperatur mesin
pengering sebanyak 70 derajat Celsius ( medium ) dengan kapasitas muatan ¾ dari 23
Kg yaitu 18 Kg.
Usahakan linen tidak terlalu kering agar proses penyetrikaan linen lebih mudah.
1. Linen yang telah dicuci dimasukkan dalam mesin pengering dengan temperatur
mesin:
 High/tinggi (kurang dari 80 C) digunakan untuk linen katun.
 Medium/sedang (kurang dari 70 C) digunakan untuk linen katun.
 Low/rendah (+/- 50 C) digunakan untuk bahan kare,nylon dan sintetic
 No heat digunakan untuk bahan woll.
2. Waktu pengeringan 15 menit sampai dengan 60 menit.
6. Proses Penyetrikaan

4
Proses penyetrikaan dengan menggunakan setrika manual tangan.
a. Persiapan yang harus dilakukan:
 Panaskan setrika yang akan digunakan.
 Perhatikan apakah linen tersebut tidak robek atau rusak dan lakukan
penyotiran.
 Setrika linen satu per satu pada seluruh muka berdasarkan jenis linen dengan
tumpukan maksimal 3 buah.
b. Setrika ulang linen yang tampak masih keriting/keriting.
c. Lipat linen dengan kode/tanda diatas dan lipat sesuai jenis linen.
d. Kumpulkan sesuai jenis linen dan instalasi yang bersangkutan.
e. Masukkan linen kedalam lemari sesuai instalasi lalu tutup pintu lemari.
7. Penyimpanan
Proses penyimpanan linen di ruang penyimpanan laundry
a. Pelaksana adalah petugas laundry
b. Simpan linen bersih dengan rapi agar tidak kusut dan kembali kotor dalam lemari
yang tersedia sesuai jenis dan macam linen pada lemari instalasi keperawatan
masing-masing.
c. Linen bersih yang sudah ada ditumpukan lemari,ditaruh ditumpukan paling atas
dan linen bersih yang baru didistribusikan ditumpuk dibawahnya supaya linen
bersih yang lama tidak terlalu kusut.
d. Lemari penyimpanan linen bersih harus selalu dalam keadaan tertutup untuk
menghindari bahaya serangga dan udara kotor.
8. Pendistribusian
a. Pelaksana adalah petugas laundry
b. Linen bersih yang didistribusikan dicatat di buku distribusi linen dan ditandatangani
oleh petugas perawat.
c. Pendistribusian linen bersih menggunakan trolley kotak.
E. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam pedoman pelayanan laundry RS Hermina Bitung
adalah:
1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

5
6. PP No. 20 tahun 1990 tentang Pencemaran Air.
7. PP No. 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 472/Menkes/PER/V/1996
tentang Penggunaan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 986/Menkes/PER/XI/1992
tentang Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Kualifikasi sumber daya manusia di Laundry Rumah Sakit Hermina Bitung :
No. Ketenagaan Kualifikasi Jumlah
1. Kepala Urusan 1. SMA/D III 1 orang
Laundry 2. Sertifikat Diklat Laundry
3. Masa kerja minimal 2 tahun
2 Pelaksana 1. SMA/SMK 2 orang
Penanganan Linen 2. Sertifikat Diklat Laundry
Bersih
3 Pelaksanan 1. SMA/SMK 2 orang
Penanganan Linen 2. Sertifikat Diklat Laundry
Kotor
4 Penjahit 1. SMA/SMK Belum tersedia

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
 Kepala Urusan bertugas 1 shift dari jam 08.00 – 16.30 (Senin – Jumat ) jam 08.00-
1400 (Sabtu)

6
 Pelaksana laundry masing-masing shift terdiri dari 2 orang petugas dengan 1 orang
diantaranya sebagai PJ Shift. Hari kerja pelaksana Laundry yaitu : hari Senin s/d
Minggu.
Bertugas 14 jam dibagi dalam 2 shift :
- Shift pagi : 07.00 – 14.00
- Shift sore : 14.00 – 21.00
C. PENGATURAN JAGA
 Jadwal jaga petugas laundry disusun setiap bulan dan ditandatangani oleh Manager
Rumah Tangga
 Jadwal Pengambilan Linen Kotor setiap hari, yaitu :
- Pukul 06.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas shift I/Shift Pagi.
- Pukul 11.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas shift I/Shift Pagi.
- Pukul 15.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas shift 2/ Shift siang.
- Pukul 18.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas shift 2/ Shift Siang.
 Jadwal Distribusi Linen Bersih Setiap hari, yaitu :
- Pukul 08.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas Shift Pagi.
- Pukul 13.00 WIB ditangani oleh satu orang petugas Shift Pagi.
- Pukul 17.00 WIB ditangani oleh setiap orang petugas shift Sore
- Pukul 19.30 WIB ditangani oleh setiap petugas shift sore

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Ruang Laundry RSU Aghisna Medika Kroya terletak di lantai 1 . Dimana terdiri dari 3
ruangan yaitu ruang dekontaminasi, ruang pencucian, ruang pengering, ruang administrasi,
ruang penyetrikaan dan ruang penyimpanan. Dapat menggunaakan lift belakang dan posisi
ruangan laundry sebelah kiri.

8
B. STANDAR FASILITAS
 Sumber Air
Pengadaan air bersih merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu RSU Aghisna
Medika Kroya air bersih mengalir secara terus menerus adalah mutlak bagi Laundry,
oleh karena itu RSU Aghisna Medika Kroya memiliki sumur pompa sebagai sumber
air untuk setiap kegiatan yang dilakukan di RS.
 Sumber Listrik

9
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan aman, diperlukan aliran listrik yang
cukup dengan tegangan yang konstan dan tidak ada aliran listrik yang terputus,
cadangan sumber listrik dari generator sehingga dapat tetap memberikan pelayanan.
Listrik Digunakan untuk instalasi penerangan dan instalasi tenaga. Kabel yang
digunakan adalah jenis NYY. Sunber listrik berasal dari mesin panel dari ruang panel
halaman luar.
Dari Main Panel disalurkan ke Braker di lantai IV (empat) untuk kemudian digunakan
MCB (Mesin Central Breaker) di ruang Laundry. Dan digunakan tuas kontak (Handle
Switch) untuk kontak langsung ke peralatan (mesin cuci dan mesin Pengering).
 Peralatan
Laundry RSU Aghisna Medika Kroya terbagi menjadi 2 (dua) ruangan terdiri dari
pengelolaan ruangan pengelolaan linen kotor dan pengelolaan linen bersih.
a. Ruang pengelolaan linen kotor (pencucian)
Pada ruangan tersebut memuat:
 Mesin cuci
 Timbangan
 Lemari tempat detergen
 Ember-ember tempat linen kotor
 Trolly bulat linen kotor
Diruangan tersebut terjadi proses:
Penimbangan linen kotor
Pemisahan linen infeksius dan non infeksius
Penempatan linen kotor
Pencucian linen kotor
b. Ruang pengelolaan linen bersih (pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan dan
penjahitan)
Pada ruangan tersebut memuat:
1. Mesin pengering
2. Meja Setrika
3. Setrika
4. Trolly kotak tempat linen bersih

10
5. Kursi
6. Lemari penyimpanan linen bersih
7. Mesin Jahit
Diruangan tersebut terjadi proses:
 Pengeringan
 Penyortiran
 Penyetrikaan
 Pelipatan
 Penyimpanan linen bersih
 Penyerahan linen bersih
 Administrasi
 Penjahitan linen

 Peralatan dan Bahan Pencuci


Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
No. Nama Barang Tahun Pengadaan Jumlah
1 Pesawat Telpon
2 Mesin Jahit Butterfly
3 Lemari Linen 2 pintu
4 Rak Sepatu
5 Trolly linen bersih (kotak)
6 Trolly linen kotor (bulat)
7 Meja kayu tempat menyetrika
8 MCB (Panel Central Listrik)
9 Panel Box Listrik
10 Setrika
11 Kipas Angin dinding
12 Tempat Deterjen
13 Timbangan Linen Kotor
14 Timbangan deterjen
15 Mesin Cuci infeksius
16 Mesin Cuci non infeksius
17 Mesin Pengering

 Pemeliharaan sarana dan Prasarana Urusan Laundry


a. Pemeliharaan Mesin Cuci Speed Queen
Perawatan rutin setiap hari dilakukan oleh operator mesin Laundry;

11
- Bersihkan kompartemen sabun/chemical dari kotoran sabun yang menempel
- Bersihkan bagian dalam drum dari kotoran dan kerak.
- Bersihkan door gasket dan body mesin dari kotoran yang menempel
Perawatan rutin setiap bulan dilakukan oleh petugas teknik;
- Periksa dan bersihkan filter air
- Periksa persediaan tegangan listrik dan sambungan kabel, apakah dalam
kondisi baik
- Periksa pump injection oil bearing, apakah oli berfungsi dengan baik atau tidak.
- Periksa pintu dan pengunci (door lock)
- Periksa dan bersihkan bagian dalam mesin
- Buka cover mesin bagian atas, depan dan belakang.
- Pastikan semua pipa dan slang tidak ada kebocoran ataupun bergesekan dengan
bagian mesain lain yang dapat meyebabkan kebocoran.
- Periksa kondisi V-Belt atur tegangan belt atau ganti bila kondisi kurang baik.
- Periksa dan pastikan tidak ada air yang menetes ke lantai atau bagian mesin
lainnya.
- Periksa dan bersihkan elemen pemanas dari kotoran dan kerak
- Periksa shock absorber, putaran motor, bearing dan seal as drum.
b. Pemeliharaan Mesin Pengering Speed Queen
Perawatan rutin setiap hari dilakukan oleh operator mesin laundry;
- Bersihkan filter screen dari kotoran yang menempel
- Bersihkan pintu dan kaca dari debu, kotoran dan kerak.
- Bersihkan bagian dalam drum
Perawatan setiap bulan dilakukan oleh petugas teknik;
- Bersihkan grill udara masuk dan blower fan
- Periksa sambungan kabel elektrik/mekanik
- Buka “cover” depan mesin, bersihkan bagian dalam mesin.
- Periksa roda bantalan dan as dari keausan dan bersihkan.
- Periksa fan blower, putaran motor, V-belt, elemen-pemanas/steam coil/gas
burner, thermostat dan timer.

 Pemeliharaan sarana dan prasarana lain sebagai berikut :


No Nama Barang Tahun Jumlah Jadwal Pemeliharaan
Pembelian
1 Pesawat Telepon Dibersihkan setiap hari dan
diperiksa apakah dapat digunakan
dengan baik.

12
2 Mesin Jahit 1. Setiap selesai digunakan
dibersihkan dan diberi pelumas
bila perlu.
2. Setiap sebulan sekali diperiksa
dinamo dan mesin lainnya.
3. Setiap 3 (tiga) bulan sekali
diservice oleh rekanan.
3 Lemari Linen 2 Dibersihkan saat bongkar setiap 1
Pintu bulan sekali.
4 Trolley Linen 1. Alas trolley diganti dan dicuci
Bersih ( Trolley setiap 2 (dua) kali sehari.
Kotak ) 2. Roda trolley diperiksa setiap 1
minggu sekali.
5 Trolley Linen 1. Alas trolley diganti dan dicuci
Kotor ( Trolley setiap shift. 2 (dua) kali
Bulat ) sehari.
2. Roda trolley diperiksa setiap
minggu
6 Rak sepatu Dibersihkan setiap bongkar besar 1
bulan sekali.
7 Meja kayu tempat 1. Dibersihkan setiap hari.
menyetrika 2. Dibersihkan saat bongkar besar
1 bulan sekali.
8 MCB (panel Setiap sebulan sekali I kali
sentral listrik) diperiksa dan dibersihkan oleh
tekhnisi.
9 Panel Box Listrik Setiap sebulan 1 kali diperiksa dan
dibersihkan oleh tehnisi.
10 Setrika Listrik 1. Setiap selesai pakai
dibersihkan.
2. 1 bulan sekali diperiksa
mesinnya.
11 Kipas angin Setiap bulan diperiksa dan
Dinding dibersihkan.

12 APAR (Alat Setiap bulan diperiksa dan


Pemadam Api dibersihkan.
Ringan)
13 Tempat detergent Setiap bulan diperiksa dan
dibersihkan
14 Timbangan linen Setiap bulan diperiksa dan
kotor dibersihkan

 Standar Alat Pelindung Diri

13
Alat Pelindung Diri (APD)
No Jenis Alat Pelindung Jumlah Frekuensi Cara Pemeliharaan
Diri (APD) Pembersihan
1. Scort Setiap hari dan Dicuci dengan
setelah penggunaan menggunakan mesin
per-shift cuci
2. Sepatu Boot Setiap hari dan Dicuci dan dijemur
setelah penggunaan manual
per-shift.
3. Sarung Tangan Setiap hari dan Dicuci manual dan
setelah penggunaan menggunakan talk
per-shift antiseptic
4. Masker disposible Setiap hari dan Dibuang,sekali pakai
setelah penggunaan
per-shift
5. Google Setiap hari dan Dicuci dan dijemur
setelah penggunaan manual
per-shift
6. Tutup Kepala Setiap hari dan Dicuci dengan
setelah penggunaan menggunakan mesin
per-shift cuci

 Kegunaan APD;
- Scort digunakan pada saat petugas akan memilah, menghitung dan mencuci
linen kotor.Agar badan tidak terkena cipratan cairan tubuh dari pasien.
- Sepatu Boot digunakan oleh petugas setiap saat akan memilah, menghitung dan
mencuci linen kotor.Agar kaki tidak tertusuk oleh benda tajam(jarum).
- Sarung Tangan digunakan oleh petugas saat akan memilah, menghitung dan
mencuci linen kotor.Agar tangan tidak tertusuk oleh benda tajam(jarum).
- Masker dipakai oleh seluruh petugas laundry baik yang mencuci, menyetrika,
distribusi linen dan digunakan setiap akan bekerja diruangan
laundry.Menghindari kontaminasi udara.
- Google digunakan atau dipakai oleh petugas yang akan memilah, menghitung
dan mencuci linen kotor.Menjaga mata agar tidak terkena cipratan cairan tubuh
pasien.
- Tutup Kepala dipakai oleh petugas laundry setiap hari pada saat akan bekerja
diruangan laundry.Agar rambut petugas laundry tidak rontok di linen

14
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pelayanan Laundry


PENCUCIAN
PENGANGKUTAN LINEN
LINEN KOTOR LINEN KOTOR
KOTOR
INFEKSIUS (Infeksius)
(Trolley Bulat Infeksius)
PENGERINGAN
PENGANGKUTAN LINEN LINEN
DISTRIBUSI LINEN
LINEN KOTOR KOTOR BERSIH
NON INFEKSIUS (Trolley Bulat Non Infeksius)
(TROLLEY KOTAK) PENYETRIKAAN
LINEN

PENGGUNAAN PENYIMPANAN DISTRIBUSI PENYIMPANAN


LINEN DI LINEN DI LINEN BERSIH LINEN DI
INSTALASI PERAWATAN LAUNDRY

B. Tahapan Pelayanan di Laundry


a. Linen kamar operasi
1. Jenis-jenis linen di OK.
Jenis linen yang disterilkan dan fungsinya
- Alas meja operasi ; alas meja operasi.
- Bungkus alat besar ; pembungkus instrument.
- Duk bolong besar ; draping daerah operasi.
- Duk bolong sedang ; draping daerah operasi.
- Duk bolong kecil ; draping daerah operasi.

15
- Duk sedang ; draping setelah duk besar.
- Jas operasi ; baju tim operasi.
- Kantong meja operasi ; kantong meja mayo.
- Kantong sarung tangan ; sarung tangan spinal.
- Kantong kaki ; draping daerah kaki.
Jenis linen yang tidak distrilisasi :
 Handuk
 Ikat kaki/tangan
 Protektor
 Scort dokter
 Sprei RR
 Topi pasien, dokter, perawat.
 Selimut
 Kimono suster
 Baju pasien
 Baju dokter
 Washlap

2. Alur distribusi linen


LAU
LINEN KOTOR TROLLEY KOTOR NDRY
INFEKSIUS (BULAT) PENCUCIAN
PENGERINGAN
PENYETRIKAAN
PENGGUNAAN LINEN PENYIMPANAN DI
LAUNDRY

b. Linen Perawatan
1. Perawatan
PROSES di RS Hermina
STERILISASI Bitung , berdasarkan
PENYIMPANAN LINEN penggunaan linen LINEN
DISTRIBUSI terbagi
UNTUK LINEN OK BERSIH DI RUANGAN BERSIH
menjadi 13 (tiga belas) instalasi yaitu :
(TROLLEY KOTAK)
 Lantai 1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
 Lantai 2 Poliklinik (Ibu, Anak, Lain-lain)
 Lantai 1 Laboratorium
 Lantai 1 Radiologi
 Lantai 1 Kamar Bersalin (VK)
 Lantai 1 Kamar Operasi (OK)
 Lantai 1 Kamar Bayi Baru Lahir (KBBL)
 Lantai 1 Perina/HCU

16
 Lantai 2 Perawatan Anak
 Lantai 2 Perawatan Ibu Obgyn
 Lantai 2 Perawatan Ibu Umum
 Lantai 2 Perawatan Pria
2. Penggunaan linen
a. Perawatan menggunakan linen bersih dari lemari penyimpanan linen sesuai
dengan jumlah kebutuhan yang akan digunakan.
b. Perawatan menggunakan linen sesuai dengan jenis dan kegunaanya, misal :
lap tangan harus digunakan untuk membersihkan/mengeringkan tangan,
tidak digunakan untuk membersihkan alat, dst.
c. Perawat meletakkan linen kotor di tempat linen kotor.
d. Petugas kebersihan akan mengambil linen kotor dan menggantinya dengan
linen bersih sesuai dengan prosedur distribusi linen.
e. Semua jenis dan jumlah yang digunakan di masing-masing instalasi tercatat
di stock buku laundry dan perawatan
c. Pelayanan Linen
Proses pelayanan linen terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu :
1. Perencanaan
Dalam Proses perencanaan ditentukan :
a. Standar jumlah linen
Penentuan standar jumlah linen, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Jumlah tempat tidur/kamar
- Frekuensi pemakaian per-shift
- Pembagian jumlah linen di laundry dan di ruang perawatan
- Perhitungan BOR (Bed Occupancy Rate) dalam hal ini dihitung 60%
- Jenis linen yang digunakan
b. Standar spesifikasi jenis dan bahan linen
Penentuan standar spesifikasi jenis dan bahan, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
- Jenis linen
- Jenis bahan

17
- Kualitas bahan
- Merk bahan
- Ukuran bahan
- Lebar bahan
2. Pengadaan
a. Pengadaan linen berdasarkan jenisnya meliputi :
 Pengadaan penggantian linen rusak.
 Pengadaan linen baru {penambahan jenis lama}
b. Pengadaan linen di RSU Aghisna Medika Kroya dilakukan oleh :
 RSU Aghisna Medika Kroya
- Penentuan jumlah dan jenis kebutuhan linen oleh bidang perawatan
(masing-masing instalasi)
- Penentuan jumlah kebutuhan bahan oleh urusan laundry
- Pengajuan (disposisi Manajer Jang-Um dan Direktur)
- Penjahitan linen oleh penjahit RSU Aghisna Medika Kroya
- Serah terima linen dari laundry kepada masing-masing instalasi.
 Workshop Hermina Group atau pihak ketiga lainnya
- Penentuan jumlah dan jenis linen oleh bidang perawatan (masing-
masing instalasi)
- Pengajuan (disposisi Manajer Jang-Um dan Direktur)
- Pemesanan ke Workshop Aghisna Group atau pihak ketiga lainnya
- Serah terima linen dari Workshop Aghisna Grup atau pihak ketiga
kepada Laundry RSU Aghisna Medika Kroya .
- Serah terima linen dari Laundry kepada masing-masing instalasi

3. Pengawasan
a. Pengawasan Stock Linen

18
 Apabila dari bagian perawatan atau bagian laundry ditemukan linen yang
rusak/robek/hilang maka petugas yang bersangkutan (perawat/laundry) akan
membuat laporannya pada buku stock linen. Kemudian Kepala Instalasi akan
membuat permintaan kepada manajer rumah tangga.
 Hasil rekapitulasi linen rusak/robek diajukan untuk dilakukan penggantian.
 Setelah proses penggantian linen selesai, kepala urusan atau PJ Laundry
menyerahkan linen baru ke bagian perawatan.
 Kemudian Kepala Urusan Laundry dan Kepala Instalasi Perawatan mencatat
penggantian linen tersebut ke dalam buku stock linen.
b. Stock Fisik Linen
 Stock fisik linen dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan jadwal
setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember.
 Petugas yang berwenang melakukan stock fisik linen adalah Kepala
Instalasi, perawat yang menangani masalah stock linen, petugas kebersihan
yang bertugas pada instalasi keperawatan bersangkutan dan petugas
laundry yang berwenang melakukan stock.
 Pada saat stock fisik linen dilakukan tidak boleh dilakukan distribusi lenen
baik dari bagian perawatan maupun urusan laundry.
 Di instalasi perawatan yang bersangkutan, petugas stock menghitung
jumlah linen yang kotor, linen yang ada di lemari dan linen yang terpakai
pada instalasi tersebut dan kemudian dicatat sesuai istilah yang digunakan
pada standar linen.
 Di urusan laundry, petugas yang bersangkutan menghitung seluruh stock
linen instalasi perawatan bersangkutan dengan cara menghitung linen yang
kotor, linen yang sudah bersih dan linen yang ada di lemari penyimpanan.
 Stock linen yang ada di Instalasi perawatan dijumlahkan dengan stock
linen yang ada di laundry untuk kemudian dibandingkan dengan standar
linen pada instalasi yang bersangkutan. Apabila ditemukan selisih antara
jumlah stock yang baru dihitung dengan standar tang telah dibuat,

19
misalnya linen rusak/hilang, maka kepala instalasi bersangkutan membuat
laporan tertulis untuk kemudian deajukan kepada Manajer Rumah Tangga.
 Manajer Rumah Tangga kemudian menindaklanjuti laporan dari urusan
laundry dan bagian perawatan. Tindak lanjut dapat berupa penambahan
linen, perubahan prosedur pencucian dan lain sebagainya.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan linen dilakuka dengan cara nenyortir pada saat penghitungan dan
penyertikaan linen, dimana linen yang rusak dipisah di tempat yang telah
disediakan. Linen yang rusak disortir kembali oleh penjahit dan dipisahkan antara
linen yang dapat diperbaiki dan linen yang tidak dapat diperbaiki. Linen yang
tidak dapat diperbaiki dicatat dan direkapitulasi setiap bulan untuk di ajukan
penggantiannya.
d. Pedoman Penghitungan Linen
Penghitungan linen meliputi :
1. Standar jumlah linen
Rumus penghitungan standar jumlah adalah :
 Poliklinik ( Ibu & Anak )
(Jumlah Kamar Poly X FP X Stock) + 10%
 Rawat Inap ( Ibu & Anak )
Jumlah TT X BOR X FP X Stock
 OK
Rata-rata Jumlah Operasi X Standar Set Linen Operasi X Stock
 VK
Rata-rata Persalinan X Standar Set Linen Persalinan X Stock
 Baju Pengunjung Peri / HCU
Jumlah TT X BOR X 2 Pengunjung X FP X Stock
 Baju Pengunjung VK
Rata-rata jumlah persalinan X 2 pengunjung X FP X Stock
 Baju Laboratorium, Ronsen dan Dokter
Jumlah Petugas X Stock

20
Keterangan :
 FP = Frekuensi Pakai
 BOR = Bed Occupancy Rate
 Bila FP 1 minggu 1 kali saja, stocknya cukup 2 + 10% cadangan
 Bila FP 2 kali dalam 1 minggu, stoknya cukup 1,5 + 10% cadangan
 Bila FP setiap hari diganti, stocknya cukup 3
Pembagian jumlah linen antara Perawatan dan Laundry adalah :
Perawatan = Jumlah Standar X 1,75
3
Laundry = Jumlah Standar X 1,25
3
2. Standar Jenis, Spesifikasi linen dan standar Kode linen
 Standar jenis dan spesifikasi linen meliputi nama linen, jenis bahan, merk
bahan, lebar bahan, ukuran linen yang telah ditetapkan oleh RSU Aghisna
Medika Kroya.
 Adapun standar jenis dan spesifikasi linen sebagai berikut :

No Jenis Linen Spek Bahan Ukuran Linen Index Bahan Kode Linen
Dalam Cm
1 Alas Bokong Tetra 70 x 45 70 : 3 03.01.09
2 Alas Foto Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
3 Alas Instrumen OK Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
4 Alas Instrumen Poli Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
5 Alas Instrumen VK Sprei Super 100 x 100 100 : 1 03.01.09
6 Alas Meja Operasi Taipan Drill 200 x 145 180 : 1 03.01.09
7 Baby Blanket Handuk 60 x 120 60 : 1 03.01.09
8 Baju Batik Batik SML 400 : 1 03.01.09
9 Baju Celana Suster Taipan Tripocal SML 400 : 1 03.01.09
10 Baju Dokter Taipan Tropical SML 400 : 1 03.01.09
11 Baju Infus Besar Bercolin 120 : 1 03.01.09
12 Baju Infus Kecil Bercolin 100 : 3 03.01.09

21
13 Baju Infus Sedang Bercolin 100 : 2 03.01.09
14 Baju Pasien Anak < 3 th Taipan Tropical SML 120 : 2 03.01.09
15 Baju Pasien Anak > 3 th Taipan Tropical 100 x 75 200 : 1 03.01.09
18 Baju Pasien Dewasa Taipan Tropical 100 x 75 200 : 1 03.01.09
19 Baju Pasien Radiologi Taipan Tropical SML 200 : 1 03.01.09
20 Baju Pengunjung Taipan Tropical SML 200 : 1 03.01.09
21 Baju Petugas Lab Taipan Drill SML 200 : 1 03.01.09
22 Baju Serut Bercolin 100 : 4 03.01.09
23 Bando Handuk 60 x 8 100 : 5 03.01.09
24 Bedong Perina Flanel 90 x 90 100 : 1 03.01.09
25 Bedong Flanel 90 x 90 100 : 1 03.01.09
26 Bungkus Alat Besar Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
27 Bungkus Alat Kecil Taipan Drill 80 x 80 60 : 2 03.01.09
28 Bungkus Alat Kecil IGD Taipan Drill 80 x 80 80 : 1 03.01.09
29 Bungkus Set GV Taipan Drill 40 x 40 40 : 3 03.01.09
30 Duk AB Sprei Super 100 x 100 100 : 1 03.01.09
31 Duk VK Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
32 Duk Besar Taipan Drill 250 x 150 250 : 1 03.01.09
33 Duk Bolong Besar Taipan Drill 250 x 150 250 : 1 03.01.09
34 Duk Bolong Kecil Taipan Drill 150 x 100 100 : 1 03.01.09
35 Duk Bolong Kecil IGD Taipan Drill 100 x 75 100 : 2 03.01.09
36 Duk KB Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
37 Duk Kecil / Sircumsisi Taipan Drill 90 x 75 100 : 2 03.01.09
38 Duk Kecil untuk Vacum Taipan Drill 75 x 75 80 : 2 03.01.09
39 Duk LO Taipan Drill 150 x 250 250 : 1 03.01.09
40 Duk Meja Operasi Taipan Drill 200 x 150 180 : 1 03.01.09
41 Duk OK Kecil Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
42 Duk Sedang Taipan Drill 150 x 185 185 : 1 03.01.09
43 Duk Spinal Taipan Drill 80 x 80 80 : 1 03.01.09
44 Handuk Anak Sakit Handuk 100 x 60 100 : 2 03.01.09
45 Handuk Bayi Sehat Handuk 100 x 60 100 : 2 03.01.09
46 Handuk Bayi VK Handuk 100 x 100 100 : 1 03.01.09

22
47 Handuk Dokter VK Handuk 60 x 100 120 : 2 03.01.09
48 Handuk OK Handuk {30 x 30}2 60 : 2 03.01.09
49 Ikatan Kaki Blacu 160 x 30 175 : 4 03.01.09
50 Ikatan Tangan Blacu 60 x 30 65 : 4 03.01.09
51 Jas Operasi Taipan Drill 400 : 1 03.01.09
52 Kantong Hanscoon Taipan Drill 60 x 60 60 : 2 03.01.09
53 Kantong Kaki Taipan Drill 100 x 100 100 : 1 03.01.09
54 Kantong Meja Besar Taipan Drill 160 x 120 160 : 1 03.01.09
55 Kelambu Box Bayi Kelambu 03.01.09
56 Lap Tangan Handuk 60 x 60 60 : 2 03.01.09
57 Popok Bayi Sehat Tetra 50 x 35 100 : 10 03.01.09
58 Popok Besar Tetra 70 x 45 70 : 3 03.01.09
59 Popok BL Tetra 25 x 32 100 : 10 03.01.09
60 Popok Sedang Tetra 50 x 35 100 : 8 03.01.09
61 Sarung Bantal Anak Sprei 40 x 45 100 : 4 03.01.09
62 Sarung Bantal Box Bayi Sprei 30 x 30 60 : 4 03.01.09
63 Sarung Bantal Ibu Sprei 52 x 70 185 : 4 03.01.09
64 Sarung Bantal OK Sprei 40 x 45 100 : 6 03.01.09
65 Sarung Bantal Utama Sprei Super 52 x 70 185 : 4 03.01.09
66 Scort Suster ICU / Taipan Tropical SML 200 : 1 03.01.09
Perina
67 Scort Suster KBBL Taipan Tropical SML 200 : 1 03.01.09
68 Selimut Anak 03.01.09
69 Selmut Box Bayi Tetron Warna 03.01.09
70 Selimut Dokter Jaga Taipan Drill 200 x 190 200 : 1 03.01.09
71 Selimut Dokter VK Taipan drill 200 x 190 200 : 1 03.01.09
72 Selimut Hermina Sprei Super 100 x 90 100 : 2 03.01.09
73 Selimut Poli Sprei Super 200 x 150 200 : 1 03.01.09
74 Slaber Handuk 30 x 30 100 : 10 03.01.09
75 Sprei Anak Sprei Super 200 x 120 200 : 1 03.01.09
76 Sprei Bayi Sprei Super 100 x 100 100 : 2 03.01.09

23
77 Sprei Bayi Sehat Sprei Super 100 x 100 100 : 2 03.01.09
78 Sprei Ibu Sprei Super 260 x 200 260 : 1 03.01.09
79 Sprei Karet Kecil Sprei Super 100 x 100 100 : 2 03.01.09
80 Stiklaken Sprei Super 175 x 80 175 : 3 03.01.09
81 Topi Dokter Taipan Tropical 50 x 25 80 : 5 03.01.09
82 Topi Pasien Taipan Tropical 110 x 60 60 : 1 03.01.09
83 Topi Suster Taipan Tropical 60 x 25 80 : 4 03.01.09
85 Waslap Handuk 20 x 12 100 : 20 03.01.09
86 Protektor Bantal 03.01.09
87 Protektor Kasur 03.01.09
88 Bed Cover 03.01.09
89 Selimut Ibu Kelas 03.01.09

3. Stock Buku
a. Stok buku berisikan data stok awal di Perawatan, Laundry dan cadangan.
Kolom berikutnya adalah kolom Mutasi yang terdiri dari: Linen Rusak, Hilang,
Penggantian, Penambahan. Dan kolom terakhir adalah stock akhir.
b. Pencatatan stok buku dilakukan setiap saat terjadi perubahan stok (karena linen
rusak,hilang,penggantian, dll)
c. Dibuat per-instalasi dan per-jenis linen.
d. Dijadikan patokan sebagai dasar perhitungan stock fisik.
4. Stock Fisik
a. Stock fisik linen dilakukan setiap tiga bulan sekali.
b. Stock fisik dilakukan oleh bidang perawatan dan urusan laundry
c. Penghitungan linen dilakukan di ruangan perawatan, lemari penyimpanan linen
di perawatan dan di laundry, linen kotor di perawatan dan di laundry, linen yang
sedang dalam proses pencucian,pengeringan dan penyetrikaan.
d. Selama proses stock fisik tidak boleh ada distribusi antar ruang perawatan
dengan laundry, hal ini untuk menghindari penghitungan dua kali pada linen
yang sama.

24
e. Jumlah linen yang dihitung harus sesuai dengan jumlah stock buku, jika terjadi
selisih, harus dianalisa sebabnya.
f. Penghitungan asset linen setiap 3 ( tiga ) bulan
 Dibuat oleh Kepala Urusan Laundry, dengan melihat jumlah terakhir di stock
buku pada akhir bulan.
 Jumlah stock akhir pada setiap jenis linen pada stok buku diperhitungkan
nilai rupiahnya. Dengan perhitungan linen baru dinilai 100% dari harga linen
sesuai standar, linen lama dinilai 50% dari harga linen sesuai standar.
 Dilaporkan ke Manajer Rumga dan Wadir Umum.
5. Distibusi Harian
a. Setiap linen kotor yang akan dicuci di laundry dilakukan proses penimbangan
dan penghitungan jumlah.
b. Jumlah linen kotor dicatat dalam buku timbangan dan buku distribusi harian.
c. Dalam buku distribusi harian dicatat jumlah linen kotor berdasarkan jenis dan
ruang perawatan.
d. Jumlah linen bersih yang diserahkan oleh petugas laundry harus sama dengan
jumlah linen kotor yang diserahkan petugas kebersihan.
e. Jika jumlah linen bersih yang diserahkan tidak sama dengan jumlah linen kotor,
maka selisih jumlah tersebut dicatat di kolom hutang laundry, untuk kemudian
diakumulasikan dengan jumlah linen bersih yang harus diserahkan pada
penaikan linen berikutnya.
f. Jika perawatan meminjam linen bersih dari laundry, maka jumlah tersebut
dicatat dalam kolom hutang perawatan, untuk kemudian diakumulasikan
dengan jumlah linen kotor yang harus diserahkan oleh petugas tata graha

25
BAB V
LOGISTIK

A. Ruang Lingkup Logistik Laundry


Logistik di Laundry meliputi detergen, ATK dan Linen.
B. Kelompok Logistik di Laundry
 Perbekalan detergen terdiri dari Hollybritte, Hbcl, Past, Hollysoft, Zerro bac
 Linen berupa sprei, popok, jas operasi, dll
C. Jenis Persediaan Logistik
Jenis persediaan logistik di Laundry terdiri dari :
1. Bahan Habis Pakai (BHP) adalah bahan yang digunakan untuk tindakan keperluan di
laundry di luar pembiayaan komponen yang sudah termasuk dalam biaya tindakan.

26
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Adapun dalam keselamatan pasien ada indikator sasaran keselamatan pasien, yaitu
untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan sasaran keselamatan pasien. Indikator
keselamatan pasien yang dipantau di Laundry RSU Aghisna Medika Kroya , adalah :
1. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien. Insiden terdiri dari:
1. Kejadian Potensial Cedera (KPC), adalah kondisi di rumah sakit yang
berpotensi menimbulkan cedera pada pasien, karyawan atau lingkungan.
2. Kejadian Tidak Cedera (KTC), adalah suatu kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
yang dapat mencederai pasien tapi cedera serius tidak terjadi.
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC), adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya.
5. Sentinel adalah KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera serius.
Di Laundry Rumah Sakit Hermina Bitung melakukan pencatatan semua kejadian
terkait dengan keselamatan pasien pada buku yang sudah disediakan. Adapun petugas yang
terkait dengan kejadian keselamatan pasien harus segera menghentikan kejadian. Petugas

27
terkait membuat kronologis kejadian tersebut paling lama 1 x 24 jam dan dilaporkan oleh
Kepala Instalasi / Kepala Perawat IGD terkait kejadian tersebut dan kepala instalasi/kepala
perawat gawat darurat membuat laporan insiden keselamatan pasien (IKP) lalu melakukan
grading. Apabila hasil grading menunjuk pada warna biru/hijau maka kepala instalasi/kepala
perawat membuat simple investigasi kemudian diserahkan kepada Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KPRS). Apabila hasil grading menunjuk pada warna kuning/merah maka kepala
instalasi/kepala perawat langsung melaporkan pada Tim KPRS. Selanjutnya Tim KPRS
menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan instalasi gawat darurat
dan melakukan regrading. Berdasarkan akar masalah yang ditemukan, Tim KPRS
merekomendasikan solusi pemecahan masalah kepada Instalasi Gawat Darurat diketahui
Direktur Rumah Sakit Hermina Bitung melalui rapat keselamatan pasien tiap bulan.

28
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Rumah Sakit sebagai suatu bangunan umum haruslah dilengkapi dengan peralatan,
dijalankan dan dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan mencegah hal-hal
yang tidak diharapkan, serta persiapan dalam menjaga keselamatan dan keamanan di rumah
sakit. Hal ini untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, karyawan dan
pengunjung rumah sakit.
Dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3), RSU Aghisna Medika
menerapkan keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja dimana didalamnya terdapat
Kroya aspek manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja.
Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSU Aghisna Medika Kroya adalah:
1. Mengelola rumah sakit untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan
nyaman bagi pasien, pengunjung dan karyawan rumah sakit.
2. Menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit yang aman dari kebakaran dan mencegah
terjadinya bencana.
3. Menciptakan suatu kondisi sehat dan aman dari kecelakaan kerja bagi seluruh karyawan
rumah sakit.
Adapun yang termasuk keselamatan kerja di Laundry RSU Aghisna Medika Kroya adalah :
1. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Dengan adanya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diletakkan di tempat yang dekat
dengan urusan Laundry dan mudah dijangkau.
2. Pengelolaan B3
Adanya SPO pengelolaan B3 serta berkoordinasi dengan bagian Kesling dan Tata Graha
dalam mengelola B3 dan menjaga kebersihan lingkungan urusan Laundry.
3. Kesehatan Lingkungan Kerja
Dengan adanya ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.
4. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

29
Dengan adanya tempat sampah injak dan juga tempat sampah yang sudah di pisah
antara sampah medis (plastik kuning) untuk sampah-sampah yang infeksius dan non
medis (plastik hitam) untuk sampah-sampah yang tidak infeksius.
Gunakan scort, sepatu boot, celana, sarung tangan, topi atau tutup kepala, masker dank
aca mata google bagi petugas yang berhubungan dengan linen kotor.
Lakukan pembersihan alat-alat APD tadi setelah selesai bkerja dan diwajibkan mandi
setelah selesai bekerja agat tidak ada bakteri/virus yang megendap (tertinggal)
Setiap hari petugas mendapatkan makanan tambahan berupa susu di luar jatah
makanan yang diterima setiap harinya untuk memeliharan data tahan tubuh agar tetap
sehat.

30
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Masyarakat saat ini sangat kritis terhadap pelayanan kesehatan, karena pengetahuan
masyarakat tentang dunia kesehatan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena arus
informasi media cetak, elektronik dan internet menimbulkan tingginya harapan pasien akan
kepuasan pelayanan rumah sakit. Selain dari itu dengan banyaknya pertumbuhan rumah sakit
pasien memiliki banyak pilihan dalam menentukan rumah sakit.
Rumah sakit harus mampu bersaing agar pasien dan keluarganya merasa aman nyaman
dan puas terhadap pelayanan yang diterimanya. Salah satu strategi yang paling tepat untuk
mengimbangi hal tersebut adalah melalui pendekatan mutu pelayanan yang harus dilaksanakan
secara terpadu, berkelanjutan dan menyeluruh sehingga stake holder maupun masyarakat yang
membutuhkan mendapatkan kepuasan dan memenuhi harapannya.
Mutu adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan rumah sakit.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah upaya peningkatan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam
proses klinis maupun lingkungan fisik.
Berdasarkan hal di atas, maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya peningkatan
mutu Laundry RSU Aghisna Medika Kroya .
1. Definisi Peningkatan mutu : Pendekatan terhadap proses pembelajaran dan proses
perbaikan yang terus menerus dari proses penyediaan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Perbaikan kualitas secara
terus menerus, perbaikan yang terus menerus, perbaikan kinerja dan manajemen mutu di
Laundry.
2. Tujuan :
 Tujuan Umum :

31
Meningkatkan pelayanan laundry melalui upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal, tercapainya
kepuasan, harapan dan kebutuhan pasien terhadap pelayanan rumah sakit di Laundry.
 Tujuan Khusus :
a. Terselenggaranya upaya peningkatan mutu yang menunjang keselamatan pasien
b. Terselenggaranya pelayanan sesuai dengan standar profesi
c. Tercapaianya profesionalisme dalam mutu pelayanan
d. Tercapainya indikator mutu
e. Terselenggararanya survei yang berkaitan dengan mutu
Laundry Rumah Sakit menjalankan program pengendalian mutu dan peningkatan
mutu, sesuai dengan pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Adapun indikator mutu yang dilakukan pemantauan di Laundry Rumah Sakit Umum
Aghisna Medika Kroya adalah :
a) Angka kejadian hutang linen
b) Persentase biaya penggantian linen yang hilang dan rusak
c) Persentase kejadian linen yang dikembalikan user
d) Angka komplain terhadap kondisi linen

1. Angka kejadian hutang linen


Judul Indikator Angka Kejadian Hutang Linen ( 0 kali)
Tujuan Peningkatan Mutu Kebutuhan linen di ruang keperawatan terpenuhi
Definisi Operasional Jumlah kejadian hutang linen atau tidak terpenuhinya
permintaan keperawatan terhadap kebutuhan linen karena
kesalahan petugas laundry , dalam 1 TW (kecuali KLB)
Numerator Data serah terima linen harian di seluruh rumah sakit
Denumerator
Sumber Data Data distribusi harian laundry
Penanggung Jawab Kaur Laundry
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Proses & Outcome
Jangka Waktu Pelaporan Triwulan
Frekuensi Penilaian Data Satu Bulan
Target Sampel & Ukuran Target Sampel : Semua proses distribusi linen bersih.
Sampel Ukuran Sampel : sesuai RS
Area Monitoring Laundry
Nilai Ambang Standar 100%
Metode Pengumpulan Data Retrospektif

32
Pengumpulan Data dan Diambil oleh Kaur Laundry
Analisanya

Jelaskan bagaimana data 1). Laporan Triwulan data distribusi linen


akan diseminasi ke staf 2). Rapat pembahasan Pencapaian Mutu Per-3 bulan sekali
3). Feedback dari Direktur
Formulir Alat Audit Buku Distribusi harian

Analisa, Kesimpulan serta Terlampir hasil berupa laporan, Analisa dan kesimpulan
Grafik

2. Persentase biaya penggantian linen yang hilang dan rusak


Judul Indikator Persentase biaya penggantian linen yang hilang dan rusak ≤ 6
%
Tujuan Peningkatan Mutu Monitoring biaya penggantian linen rusak dan hilang di urusan
laundry
Definisi Operasional Jumlah biaya penggantian linen yang hilang dan rusak, dalam
1 TW dibandingkan dengan nilai asset linen.
Numerator Biaya penggantian linen dalam 1 TW
Denumerator Nilai asset linen
Sumber Data Rekapitulasi linen rusak bulanan
Penanggung Jawab Kaur Laundry
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Proses & Outcome
Jangka Waktu Pelaporan Triwulan
Frekuensi Penilaian Data Satu Bulan
Target Sampel & Ukuran Target Sampel : Semua linen rusak yang teridentifikasi
Sampel Ukuran Sampel : sesuai RS
Area Monitoring Laundry
Nilai Ambang Standar ≤6%
Metode Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpulan Data dan Diambil oleh Kaur Laundry
Analisanya
Jelaskan bagaimana data 1). Laporan Triwulan data linen rusak
akan diseminasi ke staf 2). Rapat pembahasan Pencapaian Mutu Per-3 bulan sekali
3). Feedback dari Direktur
Formulir Alat Audit Rekap linen rusak

Analisa, Kesimpulan serta Terlampir hasil berupa laporan, Analisa dan kesimpulan
Grafik
3. Persentase kejadian linen yang dikembalikan user

33
Judul Indikator Persentase kejadian linen yang dikembalikan user ≤ 1 %

34
Tujuan Peningkatan Mutu
Definisi Operasional Jumlah kejadian linen yang dikembalikan atau ditolak user karena
kotor, bernoda, tidak licin atau robek dibandingkan dengan jumlah
frekuensi pengantaran linen (4 x sehari) dalam 1 TW.
Numerator Kejadian linen dikembalikan user
Denumerator 4 x jml hari dalam 1 TW
Sumber Data Data linen yang dikembalikan
Penanggung Jawab Kaur Laundry
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Proses & Outcome
Jangka Waktu Pelaporan Triwulan
Frekuensi Penilaian Data Satu Bulan
Target Sampel & Ukuran Target Sampel : Semua linen yang dikembalikan
Sampel Ukuran Sampel : sesuai RS
Area Monitoring Laundry
Nilai Ambang Standar ≤1%
Metode Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpulan Data dan Diambil oleh Kaur Laundry
Analisanya
Jelaskan bagaimana data 1). Laporan Triwulan data linen yang dikembalikan
akan diseminasi ke staf 2). Rapat pembahasan Pencapaian Mutu Per-3 bulan sekali
3). Feedback dari Direktur
Formulir Alat Audit Rekap linen yang dikembalikan

Analisa, Kesimpulan serta Terlampir hasil berupa laporan, Analisa dan kesimpulan
Grafik

4. Angka komplain terhadap kondisi linen


Judul Indikator Angka komplain terhadap kondisi linen
Tujuan Peningkatan Mutu
Definisi Operasional Jumlah kejadian komplain terhadap kondisi linen yang
disampaikan secara tertulis atau lisan melalui petugas dalam 1
TW
Numerator Data complain pasien
Denumerator
Sumber Data Komplain pasien secara tertulis ataupun face to face
Penanggung Jawab Kaur Laundry
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Proses & Outcome
Jangka Waktu Pelaporan Triwulan
Frekuensi Penilaian Data Satu Bulan
Target Sampel : Semua linen yang dikembalikan

35
Target Sampel & Ukuran
Sampel Ukuran Sampel : sesuai RS
Area Monitoring Laundry
Nilai Ambang Standar 0
Metode Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpulan Data dan Diambil oleh Kaur Laundry
Analisanya
Jelaskan bagaimana data 1). Laporan Triwulan data linen yang dikembalikan
akan diseminasi ke staf 2). Rapat pembahasan Pencapaian Mutu Per-3 bulan sekali
3). Feedback dari Direktur
Formulir Alat Audit Buku laporan face to face, complain tertulis

Analisa, Kesimpulan serta Terlampir hasil berupa laporan, Analisa dan kesimpulan
Grafik

BAB IX
PENUTUP

36
Pedoman Urusan Laundry ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi Rumah
Sakit Umum Aghisna Medika Kroya untuk mengelola Laundry secara optimal agar dapat
memberikan pelayanan umum yang bermutu dan profesional kepada seluruh instalasi sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit Umum Aghisna Medika Kroya serta menjadi program
unggulan yang berusaha mewujudkan pelayanan yang bermutu melalui perbaikan sistem,
ketersediaan sumber daya dan sarana prasarana yang optimal.

Ditetapkan di : Cilacap
Pada Tanggal :
RSU Aghisna Medika Kroya
Direktur

dr. Teguh Saefudin

37

Anda mungkin juga menyukai