Anda di halaman 1dari 17

CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBA

SIS ALKOHOL/ALKOHOL HAND CRUB CUCI


TANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Suatu proses menggosok tangan dengan antiseptik alkohol 75 %/ iso pranol atau

1. Pengertian alkohol 80 % / ethanol ditambah 100 cc emolien ( 3-5 ml) untuk menghilangkan

mikroorganisme tapi tidak bisa menghilangkan kotoran atau zat organik

2. Tujuan Mencegah resiko kontaminasi/ penularan infeksi silang melalui tangan petugas

3.1 Buku Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit, Direktorat


Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta 2009
3. Kebijakan 3.2 WHO GUIDLINES ON HAND HYGIENE IN HEALTH CARE, 2009
3.3 Sk kepala puskesmas

WHO GUIDLINES ON HAND HYGIENE IN HEALTH CARE, 2009


4. Referensi

5. Prosedur 1. Alkohol cuci tangan


2. Alat pengering (tisuue)
1. Petugs melepaskan semua perhiasan yang digunakan
2.petugas menuangkan segenggam penuh antiseptik berbasis alkohol ke dalam
tangan ( 3ml – 5 ml )
3.petugas menggosok rata pada seluruh tangan dengan tahapan :
a. Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
b. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
c. Telapak pada telapak dan jari-jari saling menjalin
d. Punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari saling
6. Langkah- mengunci
e. Gosok memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan mengunci pada telapak
langkah kiri atau sebaliknya
f. Gosok memutar ke arah belakang dan depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya
4. petugas melakukan kegiatan cuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol
selama 20,- 30 detiki
5. petugas melakukan kegiatan cuci tangan dengan anti septik berbasis alkohol ini
dilakukan hanya pada saat :
a. Tangan tidak kotor
b. Tangan tidak terkontaminasi
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas
10. Lembar tilik cuci tangan D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PROSEDUR TETAP CUCI TANGAN DENGAN
SABUN DAN AIR MENGALIR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :½
PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Suatu rangakaian kegiatan membersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun
1. Pengertian
cair biasa atau sabun antiseptik

Untukmeningkatkanefektifitasdankesadaranpetugaskesehatan
2. Tujuan
Terhadaptindakancucitangan

WHO GUIDLINES ON HAND HYGIENE IN HEALTH CARE, 2009


3.1 Buku Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta 2009
3. Kebijakan 3.2 Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, DepKes RI 2009
3.3 Sk kepala puskesmas

4. Referensi WHO GUIDLINES ON HAND HYGIENE IN HEALTH CARE, 2009

5. Prosedur

1. petugas melepaskanperhiasan: cincin, jam tangan, ataugelang.


2. petugas membasahikeduabelahtangandengan air mengalir.
3. Petugas menggunakansabunbiasacairsecukupnya ( ± 5 ml ).
4. petugas menggosok rata padaseluruhpermukaantangandengantahapan :
a. Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
b. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
dan sebaliknya
c. Telapak pada telapak dan jari-jari saling menjalin
d. Punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
e. Gosok memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan mengunci pada telapak kiri
atau sebaliknya
6. Langkah- f. Gosok memutar ke arah belakang dan depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya
langkah 5. petugas membilastangandengan air mengalir
6. petugas mengeringkantangansekeringmungkindengan tissue
atauhandukkecilsekalipakai
7. petugas menggunakan tissue/atau alat pengering laennya untuk mengeringkan
tangan
8. petugas melakukankegiatancucitanganselama 40 – 60 detik
9. petugas melakukan kegiatancucitangan di unit pelayanandilakukansaat :
a. Sebelumkontakdenganpasien
b. Sebelummelakukantindakan aseptic
c. Setelahkontakdenganpasien
d. Setelahterpajancairantubuhpasien
e. Setelahmenyentuhbarang-barangsekitarpasien
.
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Semua unit Puskesmas
10. Lembar tilik cuci tangan D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN HANDS
SCOEN NON STERIL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :½
PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

1. Pengertian Tata cara penggunaan sarung tangan

Tenaga medis,paramedis dan non paramedis mampu menggunakan sarung tangan


2. Tujuan
secara baik dan benar

Semua tenaga medis, paramedis dan non paramedis wajib mengenakan sarung
3. Kebijakan
tangan pada saat melakukan tindakan pelayanan kesehatan

Pedoman kewaspadaan universal precoution dipelayanan kesehatan departemen

4. Referensi kesehatan republik indonesia direktoral jendral pemberantasan penyakit menular

dan penyehatan lingkungan cetakan III tahun 2010

5. Prosedur
Hand scoen
1 Petugas mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
2 Petugas memakai hand scoen bila mungkin terkontaminasi daerah luka,
cairan tubuh, sekresi,ekskresi dan bahan terkontaminasi, mukosa membran
dan kulit yang tidak utuh, kulit utuh yang potensial terkontaminasi
3 Petugas memakai sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan
6. Langkah- 4 Petugas memakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk
membersihkan lingkungan
langkah 5 Petugas melepaskan sarung tangan yang dipakai segera setelah selesai,
sebelum menyentu benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi,
sebelum beralih ke pasien lain
6 Petugas jangan memakai sarung tangan satu pasang untuk pasien berbeda
7 Petugas harus mengganti sarung tangan bila tangan berpindah dari area
tubuh terkontaminasi ke area bersih
8 Petugas mencuci tangan segera setelah melepas sarung tangan
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
1. Igd
2. Poli (Bkia,umum,gigi,lansia,kusta,vct,TB)
3. Vk bersalin
9. Unit Terkait 4. Rawat inap
5. Pustu
6. Kebersihan
7. Loundry
8. laboratorium
9. polindes
10. Sop layanan medis D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN SARUNG
TANGAN STERIL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :½
PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

1. Pengertian Tata cara penggunaan sarung tangan steril

Tenaga medis dan paramedis mampu menggunakan sarung tangan steril secara
2. Tujuan
baik dan benar

Semua tenaga medis dan paramedis wajib mengenakan sarung tangan steril pada
3. Kebijakan
saat melakukan tindakan pembedahan/invasif

Pedoman kewaspadaan universal precoution dipelayanan kesehatan departemen

4. Referensi kesehatan republik indonesia direktoral jendral pemberantasan penyakit menular

dan penyehatan lingkungan cetakan III tahun 2010

5. Prosedur
Hand scoen
1. Petugas melepaskan jam tangan, cincin, dan lengan pakaian panjang ditarik
keatas
2. Petugas menginspeksi permukaan kulit dan kuku apakah ada luka
3. petugas melakukan perawatan cuci tangan sebelum tindakan
4. petugas membuka pembungkus bagian luar sarung tangan dari kemasan sarung
tangan dengan memisahkan sisi- sisinya
5. Petugas menjaga agar sarung tangan tetap diatas permukaan bagian dalam
pembungkus
6. Petugas mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri, gunakan sarung tangan
6. Langkah-
pada tangan yang dominan terlebih dahulu
7.petugas dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non
langkah
dominan memegang tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung
tangan dominan
8. Petugas dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan menyelipkan jari-
jari kedalam mancet sarung tangan kedua
9. petugas mengenakan sarung tangan yang kedua pada tangan yang non
dominan
10.Petugas jangan membiarkan jari jari yang sudah memakai sarung tangan
memegang atau menyentuh daerah yang terbuka
11. petugas memastikan setelah memakai sarung tangan,kedua tangan memegang
alat alat steril
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
1. Sterilisasi alat
perlu
2. Cara penggunaan sarung tangan
diperhatikan
1. Igd
9. Unit Terkait
2. Vk bersalin
10. Sop heacting,sop persalinan, sop kateter D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
SOP PEMAKAIAN MASKER

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1
PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Cara menutup hidung dan mulut dengan menggunakan masker secra baik dan
1. Pengertian
benar

2. Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi lewat udara

3. Kebijakan

Pedoman kewaspadaan universal precoution dipelayanan kesehatan departemen

4. Referensi kesehatan republik indonesia direktoral jendral pemberantasan penyakit menular

dan penyehatan lingkungan cetakan III tahun 2010

5. Prosedur
Masker
1. petugas mencuci tangan
2. petugas menjelaskan kepada pasien maksud dari pemasangan masker
3.petugas memasang masker menutupi hidung dan mulut kemudian mengikat
6. Langkah- tali-talinnya:
- tali bagian atas diikat melewati belakang atas telinga
langkah - tali belakang diikat melewati leher
4. petugas menanggalkan masker, dengan melepas tali talinya kemudian masker
dilipat dari bagi luar kedalam setelah itu dibuang di tong sampah medis
5. petugas mencuci tangan

7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
1.pendaftaran
2.poli (umum,TB,VCT,gigi,Lansia,kusta,jiwa,BKIA,Kandungan)
9. Unit Terkait 4.UGD
5.Rawat inap
10. D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
SOP Pemakaian APD
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :½

PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Alat pelindung diri yang digunakan di pelayanan kesehatan ketika melakukan


1. Pengertian
perawatan terhadap pasien untuk mencegah infeksi silang

Melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan
2. Tujuan
tubuh lainnya yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial

3. Kebijakan

4. Referensi Pedoman kewaspadaan universal precoution Depked RI.Th 2010

5. Prosedur
Apron,doogle,masker,handscoen,sepatu
1. Masker
- Petugas mengeratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepal dan leher
- Petugas mengepaskan klip hidungdari logam fleksibel pada
batang hidup
- Petugas mengepaskan erat pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik
- Petugas memperiksa ulang pengengepasan masker
2. Gaun pelindung
- Petugas menutup badan sepenuhnnya dari leher hingga
lutut,lengan hingga pergelangan tangan dan selubungkan ke
belakang punggung
- Petugas mengikat ikatandibagaian belakang leher dan pinggang
3. Kaca mata (google)
- Petugas memasang kaca mata pada wajah dan mata sesuaikan
6. Langkah-
agar pas
4. Sarung tangan
langkah
- Petugas memakai hand scoen bila mungkin terkontaminasi daerah luka,
cairan tubuh, sekresi,ekskresi dan bahan terkontaminasi, mukosa membran
dan kulit yang tidak utuh, kulit utuh yang potensial terkontaminasi
- Petugas memakai sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan
- Petugas memakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk
membersihkan lingkungan
- Petugas melepaskan sarung tangan yang dipakai segera setelah selesai,
sebelum menyentu benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi,
sebelum beralih ke pasien lain
- Petugas jangan memakai sarung tangan satu pasang untuk pasien berbeda
- Petugas harus mengganti sarung tangan bila tangan berpindah dari area
tubuh terkontaminasi ke area bersih
5. Sepatu
- Petugas memakai sepatu yang kedap air
- Petugas memakai sepatuh yang menutupi seluruh ujung kaki dan telapak
kaki
7. Diagram Alir
1. Kenakan APD sebelum Kontak dengan pasien
Syarat :
Pajanan resiko rendah (mis. Handscoen saja)
8. Hal-hal yang Pajanan resiko sedang ( mis, sarung tangan,celemek,masker)
perlu Pajanan resiko tinggi (handscoen,masker,celemek,google, topi)
diperhatikan 2. Gunakan dengan hati hati jangan meyebarkan kontaminasi
3. Lepas dan buang secara hati hati jangan menyebarkan kontaminasi
4. Cuci tangan 6 langkah WHO

9. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan


10. Sop tindakan D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
SOP SPIL KIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Seperangkat alat yang digunakan untuk menangani tumpahan cairan tubuh seperti

1. Pengertian darah,muntahan atau cairan infeksius laennya, agar tidak membahayakan petugas

dalam bekerja dan lingkungan sekitarnya

Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mencegah terjadinnya infeksi

2. Tujuan nosokomial pada pelayanan kesehatan dan tersedian peralatan penanganan

tumpahan darah/ cairan tubuh

Semua kegatan pebersihan tumpahan cairan tubuh pasien seperti

3. Kebijakan darah, muntah atu bahan infeksus lainnya harus dlakukan sesuai

prosedur

4. Referensi Pedoman kewaspadaan universal precoution Depked RI.Th 2010

Spil kit berisih:


1. Celemek
2. Kaca mata
3. Masker
4. Hand scoen
5. Tisu/kain bekas
5. Prosedur
6. Plastik medis
7. Cairan klorin/bayclin
8. Pasir
9. Sapu
10. Cikrak
11. Kain pel
12. Papan penanda lantai basah
1. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda peringatan
2. Petugas memakai APD (masker, kacamata, celemek/apron)
3. Petugas menyiapkan plastic kuning untuk limbah medis
4. Tumpahan cairan tubuh (darah) yang dilantai diberi pasir sekitarnya
6. Langkah-
dengan cara melingkari cairan tersebut.
5. Petugas menuangkan cairan bayclin/clorin 0,5 % secukupnya
langkah
dipermukaan tumpahan cairan tubuh tunggu 10 menit
6. dengan menggunakan lap/kertas merang/tisu petugas membersihkan
permukaan lantai yang kotor dengan gerakan memutar keluar
7. Kertas merang/tisu/kain
bekas dimasukkan kedalam plastik kuning yang telah disiapkan
Masukkan lap basah ke dalam larutan air dan desinfektan (chlorin 0,5%)
8. Petugas mengikat plastic berisi kertas kertas merang/tisu yang telah
terkontaminasi, masukkan ke dalam tempat sampah infeksius. Buka
sarung tangan, buang ke tempat sampah infeksiusk.
9. Petugas melepaskan APD dan
memasukkan APD ke kotak peralatan spill kit.
10. Petugas mengembalikan spill kit ke tempat penyimpanan
11. Petugas Mencuci tangan

7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. D
okumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
TATA LAKSANA PAJANAN DARAH PASIEN
HIV/AIDS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Paparan cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang berpotensi terjadi penularan ke

petugas tanpa disengaja saat melakukan tugas pelayanan kesehatan baik karena
1.Pengertian
luka tusuk maupun cipratan cairan tubuh pasien HIV/AIDS melalui mukosa tubuh

dan luka terbuka

Mencegah resiko penularan dari penderita ke petugas kesehatan yang

2. Tujuan berhubungan dengan pekerjaan petugas kesehatan akibat paparan cairan tubuh

pasien HIV /AIDS

3. Kebijakan Memperhatikan keshatan dan keselamatan kerja

4. Referensi Pedoman kewaspadaan universal precoution Depked RI.Th 2010

1. Nacl 0,9%
5. Prosedur
2. Air bersih
3. Sabun atau larutan antiseptik
1. Bila terjadi luka tusuk maka jangan panik, atasi dengan prosedur
dalam waktu 4 jam
2. Segera cuci bagian tubuh yang tertusuk dengan air mengalir dan

6. Langkah- sabun antiseptik, luka jangan dipencet – pencet


3. Percikan pada mukosaatau kulit yang terluka segera dibilas dengan
langkah
air mengalir
4. Mata diirigasi dengan menggunakan larutan Nacl 0,9%
5. Segera laporkan kepada tim HIV /AIDS dan tim pengendali infeksi
6. Segera ikuti penatalaksanan profilaksis pasca pajanan

7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
1. Ketenangan dalam bertindak
perlu
2. Cermat dan teliti
diperhatikan
1. Tim PPI
2. Petugas RR VCT
9. Unit Terkait 3. UGD
4. RAWAT INAP
5. Vk BERSALIN
10. D
dokumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr.ZUHAIDA,
TAMAN M.Kes
TTD Kepala Puskesmas
NIP.19670502200112
2001

Pengobatan obat antiretroviral jangka pendek untuk menurunkan kemungkinan


1. Pengertian
terjadinnya infeksi pasca pajanan

Meminimlakan resiko tertular HIV/ AIDS pada petugas yang terpajan darah atau
2. Tujuan
cairah tubuh pasien yang status HIV diketahui atau tidak

1.semua petugas wajib mengetahui prosedur pertolongan pertama apabila terkena

darah atau cairan tubuh pasien dan mengetahuia alur manageman profilaksis

3. Kebijakan pasca pajanan

2. semua petugas yang terpajan wajib melaporkan kasus pajanan kepada Petugas

RR VCT dan tim PPI

4. Referensi Pedoman kewaspadaan universal precoution Depked RI.Th 2010

5. Prosedur 1. Spuit 3cc


2. Rapid test
1. Petugas pertama yang dilakukan apabila petugas terpajan dengan darah
atau cairan tubuh pasien :
 Bersihkan luka atau kulit yang terpajan dengan sabun atau alir
mengalir
 Kulit yang terluka harus dengan segera di cuci dan dibersihkan
berulang kali dengan sabun kemudian berikan povidone iodine atau
klorhexidine
6. Langkah-  Mata atau mukosa yang terkena harus dibilas dengan Nacl 0,9 %
selama 5 – 10 menit
langkah  Untuk luka tusuk/suntik , biarkan darah keluar untuk sesaat
sebelum dibersihkan ( jangan dipencet – pencet ) setelah itu
dibersihkan dengan air mengalir dan sabun setelah itu olesi
dengan sabun antiseptic
2. Setelah melakukan prosedur pertolongan pertama, petugas PPI segera
menghubungi petugas RR VCT untuk dirujuk ke RSUD sidoarjo bagian
CST (Mawar merah/UGD) pasca pajanan sebelum 4 jam untuk
mendapatkan manegeman profilaksis yang sesuai SOP di RSUD sidoarjo

7. Diagram
Alir
8. Hal-hal
yang perlu Penanganan cepat tidak dianjurkan > 72 jam
diperhatikan
9. Unit Terkait  Petugas RR VCT (Rina B 0822 9899 9194)
 PPI
 Semua layanan kesehatan
 RSUD Sidoarjo
10. Ddokumen
terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai