Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN HASIL SEMINAR NASIONAL :

UPDATE PERKEMBANGAN JKN SERTA PELATIHAN TEKNIS (KODING &


BRIGDGING SYSTEM) DALAM RANGKA PENGUATAN TIM CASEMIX
RUMAH SAKIT MENGHADAPI UNIVERSAL HEALTH COVERAGE 2019
DAN IMPLEMENTASI
Materi 1 . PENGUATAN SISTEM RUJUKAN BERBASIS ONLINE SERTA ARAH KEBIJAKAN
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT TERBARU oleh Dr. dr. Yout Savithri, MARS (Kasubdit Pengelolaan
Rujukan dan Pemantauan RS Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian
Kesehatan)
- Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas Bagi Masyarakat
- Arah perubahan system rujukan menuju system rujukan terintegrasi. (SISRUTE)
- Tujuan dari SISRUTE
o Terintegrasinya sistem informasi rujukan pasien pada seluruh RS Regional (C), RS Kelas B
, RS Kelas A dan RS Kelas Khusus se-Indonesia
o Terwujudnya percepatan pelayanan rujukan di RS
o Terbitnya regulasi dari Kementerian Kesehatan RI terkait Rujukan di Era Digital
- Ada aplikasi antrian online , sisrute dan resume medis online gratis dari Kemenkes.
- Akan adanya reklasifikasi kelas RS
o Rumah Sakit umum kelas A merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) penunjang
medik spesialis, 12 (dua belas) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 13 (tiga belas)
subspesialis dan/atau spesialis dengan kompetensi tambahan.
o Rumah Sakit umum kelas B merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 4 (empat)
penunjang medik spesialis, 8 (delapan) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 2 (dua)
subspesialis dasar dan/atau spesialis dengan kompetensi tambahan.
o Rumah Sakit umum kelas C merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat)
penunjang medik spesialis.
o Rumah Sakit umum kelas D merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) spesialis dasar.
o RS umum kelas B yang akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan pelayanan mediknya,
penambahan pelayanan paling banyak 2 (dua) spesialis lain selain spesialis dasar, 1 (satu)
penunjang medik spesialis, 2 (dua) pelayanan medik subspesialis dasar, dan 1 (satu)
subspesialis lain selain subspesialis dasar.
o RS umum kelas C yang akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan pelayanan mediknya,
penambahan pelayanan paling banyak 3 (tiga) pelayanan medik spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 1 (satu) penunjang medik spesialis.
o RS umum kelas D yang akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan pelayanan mediknya,
penambahan pelayanan paling banyak 1 (satu) pelayanan medik spesialis dasar dan 1
(satu) penunjang medik spesialis.
- Dalam hal ditemukan ketidaksesuaian kelas rumah sakit berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan pada saat kredensial atau re-kredesial, maka BPJS Kesehatan harus
melaporkan kepada Menteri untuk dilakukan review (hasil review dijadikan dasar penyesuaian
kontrak)
- Pelayanan dalam keadaan darurat
o kriteria gawat darurat yaitu:
 Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/lingkungan
 Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
 Adanya penurunan kesadaran
 Adanya gangguan hemodinamik;
 Memerlukan tindakan segera.
o Menteri dapat menetapkan kriteria gawat darurat lainnya
o Dokter Penanggung Jawab Pasien berwenang menetapkan terpenuhinya kriteria gawat
darurat
-

Materi 2. KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL oleh Dr. Kalsum Komaryani, MPPM
(Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes RI)
- Pengadaan obat, alat kesehatan, dan/atau bahan medis habis pakai dilakukan melalui e-
purchasing berdasarkan katalog elektronik.
- Pembuatan akun Faskes Swasta peserta JKN dikoordinir oleh Kemenkes. Faskes Swasta Peserta
JKN yang telah memiliki akun ePurchasing hanya dapat membeli di Komoditas Obat 2018 saja.
- Sesuai Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 76 ayat 3 , apabila BPJS tidak mengeluarkan berita acara
kelengkapan berkas dalam 10 hari , maka berkas dinyatakan lengkap. Pembayaran dilakukan 15
hari dari tanggal dikeluarkannya berita acara kelengkapan berkas.
- Sesuai Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 77 Kadaluarsa klaim adalah 6 bulan, untuk berkas yang sama
sekali belum pernah diajukan dan berkas yang menjadi dispute klaim tetapi sudah ada
penyelesaiannya di dalam Berita Acara Penyelesaian Klaim terbaru
- Berkas dispute klaim yang belum ada penyelesaiannya di dalam Berita Acara Penyelesaian Klaim
terbaru maka tidak ada batas waktu kadaluarsa
- Kendali Mutu Kendali Biaya sangat penting di Era JKN
o Kemenkes : - penilaian teknologi kesehatan - pertimbangan klinis - penghitungan standar
tarif - monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan JKN.
o BPJS : - Kredensialing faskes - survey kepuasan peserta - pemantauan dan pengawasan
pemanfaatan.
o Fasilitas Kesehatan : - menerapkan KMKB, mempertimbangkan keselamatan pasien dan
mutu pelayanan - pemenuhan standar mutu faskes, proses pelayanan sesuai standar,
pemantauan terhadap luaran dan efisiensi biaya.
- Setiap RS Diharapkan mempunyai team Audit Internal , untuk menjaga mutu dari klaim yang
diajukan kepada pihak BPJS.
- Kementrian Kesehatan dan BPJS sedang menggodok pembangunan sebuah system yang bernama
HOSPITAL BASED VALUE , dimana nantinya besaran pembayaran claim tergantung dari rumah
sakit itu sendiri dengan mengikuti regulasi yang ada , ada beberapa kriteria yang nantinya akan
membedakan besar / kecilnya suatu claim diterima oleh pihak rumah sakit, contoh : Akreditasi ,
Kualitas Pelayanan , Achievment Point ( Rate dari rumah sakit itu sendiri , salah satu
indikatornya pernah berbuat fraud / tidak)

Materi 3. ATURAN KODING INACBG oleh Kayun Kasmidi A.md.PK , SKM (Ketua Subtim Koding
NCC dan Tim Teknis INA-CBG)
- Koding hanya mengikuti
o standar resmi WHO dalam pengkodean diagnosis (WHO Morbidity Refference Group)
o standar resmi aturan coding ICD-10 dan ICD-9-CM Up-date 2010
o Kaidah Koding Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016
Tentang Petunjuk Teknis SISTEM INDONESIAN CASE BASE GROUPS (Ina-cbg)
- Diagnosa utama adalah diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak menggunakan sumber daya atau yang menyebabkan hari rawatan
paling lama (LOS)
o Diagnosis utama selalu ditetapkan pada akhir perawatan seorang pasien. (established at
the end of the episode of health care)
o Jika terdapat lebih dari satu diagnosis maka dipilih satu diagnosis yg paling banyak
menggunakan resouces (SDM, bahan pakai habis, peralatan medik, tes pemeriksaan dan
lain2).
- Hati – hati menetapkan koding diagnosa Bronchitis, sebelum menetapkan kode ini perhatikan
umur pasien
- Penulisan diagnose dokter harus sejelas mungkin , jangan lupa untuk menulis akut / kronis dalam
sebuah diagnose
- Jika dalam ICD 10 terdapat catatan “Use additional code, if desired, to identify specified condition”
maka kode tersebut dapat digunakan sesuai dengan kondisi pasien.
- Tindakan Lysis tergantung pada benda tajam dan pemanfaatannya.
- Kode 95.01 digunakan pada pemeriksaan mata untuk kaca mata.
- Permasalahan koding
o Penulisan diagnosa/tindakan tidak spesifik
o Penulisan diagnosa/tindakan tidak jelas
o Penentuan kode tidak menggunakan buku ICD
o Tulisan dokter tidak terbaca
- Solusi
o Gunakan buku ICD untuk menetukan koding
o Diskusi dengan dokter terkait diagnosa/tindakan
o Menentukan koding jangan karena tarif
Materi 4. PERAN STRATEGIS TIM CASEMIX RS DI ERA JKN MUTU, BIAYA & PRODUKTIFITAS oleh
dr. Fajaruddin Sihombing (Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI)
- Prospective Payment (JKN)
o Banyak pemeriksaan, obat & tindakan -> Rugi.
o Share Resiko
o Volume harus banyak
o Tim Work/Kolektif
o Resume Medis -> Utama
o Ada audit Klaim
o Efisiensi -> didepan
o Clinical Pathway -> panduan
o Taat aturan -> wajib
- Peraturan banyak sehingga di butuhkan kecermatan & perhatian khusus tentang regulasi
- Peraturan cepat berubah, Up date regulasi suatu keharusan, ketinggalan Up date regulasi = rugi
- Persaingan bukan hanya sekedar alat canggih & dokter yang top, namun pelayanan, ketersediaan
& kontinuitas menjadi kata kunci
- Dahulu mencari pasien , sekarang pasien datang sendiri
- Dahulu RS pemerintah dan RS Swasta beda pangsa pasar, sekarang pasarnya sama (Pasar
Homogen)
- Selama ini : Sibuk dengan kendali mutu dan kendali biaya. Kurang perhatian pada Produktifitas
- Rumah Sakit di Era JKN
o Kalau mau dapat lebih, harus banyak dan harus capek
o Sim rs yang terintegrasi akan membantu meringankan beban kerja
o Tim casemix harus inovatif dan visioner
 HARUS PAHAM : Mutu, Biaya dan Produktifitas
 Bisa menyeimbangkan antara : Mutu, Biaya dan Produktifitas
o Semua mesin produksi di rs harus di fasilitasi untuk mempermudah pekerjaannya
- Kementrian Kesehatan dan BPJS sedang menggodok pembangunan sebuah system yang bernama
HOSPITAL BASED VALUE , dimana nantinya besaran pembayaran claim tergantung dari rumah
sakit itu sendiri dengan mengikuti regulasi yang ada , ada beberapa kriteria yang nantinya akan
membedakan besar / kecilnya suatu claim diterima oleh pihak rumah sakit, contoh : Akreditasi ,
Kualitas Pelayanan , Achievment Point ( Rate dari rumah sakit itu sendiri , salah satu
indikatornya pernah berbuat fraud / tidak)

Materi 5. PAPARAN BEST PRACTICE DARI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA oleh dr.
Ahmad Supriyanto (Ketuan TIM Pengendalian JKN-KIS , Manager Penunjang Medik , dan Panitia
Mutu dan Keselamatan Pasien RS PKU Muhammadiyah Surakarta)
- RS terkuat bukanlah yang mampu bertahan , tapi yang mampu responsive dalam perubahan.
- Learning Process RS PKU Muhammadiyah Surakarta
o Mengirim tim belajar casemix manajemen di International Casemix Center and Clinical
Coding
o Membentuk tim pengendali
o Melakukan edukasi ke staff
 Staff Medis
 Staff Non Medis
 Masuk di kurikulum orientasi karyawan baru (gap pendidikan dan pekerjaan)

- Yang perlu disiapkan :


o Coding
 Melakukan coding secara optimal
 Bersama dengan verifikator internal berkomunikasi dengan DPJP
o Costing
 Menyusun tarif CBG RS
 Melakukan Utilization Review
o IT Support
 Membangun IT good performance
 Melakukan maintenance, sistem sering down di saat yg tidak diduga
o Clinical Pathway
 Mengusulkan Clinical Pathway, berdasarkan prioritas. High volume, high cost,
High risk.
 Melakukan monitoring dan Evaluasi Clinical Pathway
o Strategi
 Keizen : Meningkatkan kualitas dan produktivitas
 Blue Ocean : Membuka layanan yang tidak dicover oleh BPJS

Materi 6. PAPARAN SOSIALISASI TEKNIS IMPLEMENTASI SIMRS GOS V2. Oleh Dr. dr . Agus
Hadian Rahim , Sp.OT(K), M.Epid, MH.Kes. (Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia)
- Setiap RS wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan penyelenggaraan RS
dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Permenkes No. 82 Tahun 2013)
- Kementrian Kesehatan memiliki sebuah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
bernama SIMRS GOS yang diberikan secara gratis untuk rumah sakit.

Materi 7. TATA KELOLA KLAIM KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL) SERTA KLAIM KECELAKAAN
KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (KKPAK) oleh dr. Budi Mohamad Arief MM AAAK (Deputi
Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan)
- Perpres 82 Tahun 2018
- Permenkeu 141/Pmk02/2018
- Penyakit Akibat Kerja tidak termasuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional
- Klaim tanpa tagging dan terindikasi KLL, KK dan PAK akan dikembalikan ke FKRTL
- Status Kecelakaan harus jelas
o Bukan Kecelakaan ( BPJS Kesehatan )
o Kecelakaan Lalu Lintas dan Bukan Kecelakaan Kerja ( BPJS Kesehatan & Jasa Raharja )
o Kecelakaan Lalu Lintas dan Kecelakaan Kerja ( BPJS Ketenagakerjaan , Taspen (Untuk PNS)
& Jasa Raharja )
o Kecelakaan Kerja ( BPJS Ketenagakerjaan , Taspen (Untuk PNS) )
- Data dengan tagging akan terkirim secara otomasi sistem ke Bapel JKK dan JKLL (realtime)
- SEP BUKAN SURAT JAMINAN, penjaminan mengacu pada ketentuan perundangan
- Fasilitas Kesehatan wajib melakukan deteksi KLL, KK dan PAK
- Fasilitas Kesehatan wajib melaporkan dugaan kasus KLL, KK dan PAK melalui fitur yang telah
disediakan
- Laporan dugaan kasus akan diterima oleh penyelenggara jaminan lain
- Respon balasan penyelenggara jaminan lain wajib diberikan melalui sistem informasi terintegrasi
- Kendala respon yang belum diupdate untuk dilaporkan ke penyelenggara jaminan lain

Materi 8. REMUNERASI RUMAH SAKIT DI ERA JKN oleh dr. Harry Triyanto, MARS (Konsultan RS
Jabal Rahmah Medika Jambi , Direktur RS Proklamasi , Dewan Direksi PT Bhakti Husada)
- Dasar Hukum :
o Permenkes No 625 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi
Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit
o Permendagri No 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
- Remunerasi RS Swasta
o P1 = Gaji Pokok
 Status karyawan :
 Tetap
 Kontrak
 Anorganik
 Setiap karyawan mempunyai angka / nilai jabatan
 Dasar pendidikan dan lama kerja
o P2 = Kinerja
 IKI ( Indikator Kinerja Individu )
 Perilaku Kerja
 Prestasi Kerja
 IKU ( Indikator Kinerja Unit )
 Program
 Kegiatan
 Indikator
 Target
o P3 = Kekhususan
 Keahlian Khusus
- Jasa Medis
Pembayaran remunerasi berasal dari Pembayaran remunerasi diolah dari
kumpulan pembayaran jasa profesi dalam pendapatan pelayanan sesuai tarif INA-CBG.
sistem fee for service.
Jasa profesi muncul “by name” dalam billing, Tidak ada akun “jasa profesi” dalam billing
sehingga profesional merasa memiliki hak INACBG
utama
Jasa utilitas penunjang medik dapat Utilisasi penunjang medik yang berlebihan
dimasukkan sebagai komponen remunerasi akan menjadi sumber pemborosan sumber
(Paradigma utilitas). daya, bukan sumber pendapatan (paradigm
Efisiensi)

- Efek Negative Remunerasi


o Dirasakan dan digunakan oleh beberapa karyawan yang belum membuka pintu hidayah
o Ingin mendapat pendapatan yang meningkat tanpa diiringi peningkatan kinerja
o “Pokoknya orang lain ngga boleh naik (pendapatannya) melewati dirinya”
- Efek Positive Remunerasi
o Pegawai :
 Bekerja memenuhi target kerja
 Bekerja sesuai SPO
 Mempunyai performance yang baik
 Kesejahteraan lebih jelas 
 Motivasi meningkat
 Kompetitif dalam bekerja
o RS :
 Lebih terbuka tentang keuangan
 Mempunyai alat kontrol biaya (gaji – insentif) lebih jelas
 Mempunyai karyawan (tetap) yang benar – benar sesuai kriteria kinerja yang
diinginkan
- Prinsip Remunerasi
o Layak dan adil
o Kompetitif, tepat, mudah
o Transparan, legal dan mutakhir
- Kunci Remunerasi
o Pt / owner & direktur harus terbuka dalam hal keuangan (TIDAK VULGAR)
o Karyawan harus mau untuk meningkatkan kinerja
o Indikator kinerja menyesuaikan dengan kondisi RS
o Adil, terbuka, kebersamaan
- REMUNERASI MERUPAKAN MEDIA KARYAWAN MENINGKATKAN PENGHASILAN DENGAN
MENINGKATKAN KINERJA.

Anda mungkin juga menyukai