Anda di halaman 1dari 16

1.

Kortikosteroid adalah pilihan untuk syok dengan penyebab

a. Kardiogenik

b. Neurogenik
c. Anafilaktik
d. Septik
e. Obstruktif

2. Epinefrin adalah pilihan untuk syok dengan penyebab

a. Kardiogenik

b. Neurogenik
c. Anafilaktik
d. Septik
e. Obstruktif

3. Nor epinefrin adalah pilihan untuk syok dengan penyebab

a. Kardiogenik

b. Neurogenik
c. Anafilaktik
d. Septik
e. Obstruktif

4. Fenilefrin adalah pilihan untuk syok dengan penyebab

a. Kardiogenik

b. Neurogenik
c. Anafilaktik
d. Septik
e. Obstruktif
5. Dobutamin adalah pilihan untuk syok dengan penyebab

a. Kardiogenik

b. Neurogenik
c. Anafilaktik
d. Septik
e. Obstruktif

6. Appropriate tracheal stoma position for elective tracheostomy, is :

a. 1st - 2nd tracheal rings


b. 2nd – 3rd tracheal rings
c. 3rd – 4th tracheal rings
d. 4th – 5th tracheal rings
e. 5th – 6th tracheal rings

7. Strong indication for elective tracheostomy, according to the Jackson’s dyspnoe


grading, is;

a. Dyspnoe grade I
b. Dyspnoe grade II
c. Dyspnoe grade III
d. Dyspnoe grade IV
e. Dyspnoe grade V

8. The disease of foreign bodies in nasal cavity from flies maggots, is:

a. Nasal mitosis
b. Nasal meiosis
c. Nasal maggots
d. Nasal myasis
e. Nasal worms

9. The urgent manuevre for acute total obstruction of upper respiratory tract, are:

1. Endo tracheal tube intubation.


2. Cricothyroidotomy
3. Nasopharynx oxygenation
4. Heimlich manuevre
10. The appropriate solution for rapid killing life foreign bodies in external auditory canal,
without get irritation and laceration of skin’s canal are , EXCEPT :

a. Paraffin solution
b. Glycerine solution
c. Coconut oil
d. Kayu putih oil
e. Fried oil

11. Arteri Etmoidalis anterior et posterior berasal dari :

A. Arteri Karotis eksterna

B. Arteri Maksilla

C. Arteri Ophtalmica

D. Arteri Sphenopalatina

E. Arteri Supra orbita

12. Arteri labialis superior yang memperdarahi rongga hidung berasal dari :

A. Arteri Fasialis

B. Arteri Karotis Interna

C. Arteri Maksila eksterna

D. Arteri Palatina ascendens

E. Arteri Angularis

13. Rangsangan nyeri pada rongga hidung yang menyebabkan keluarnya air mata
berhubungan dengan :

A. Nervus IX

B. Nervus VI

C. Nervus III

D. Nervus V

E. Nervus VII
14. Benda asing hidung jenis apa yang memerlukan penanganan segera (dalam 24
jam), untuk menghindari komplikasi deformitas,

a. Manik-manik
b. Biji jagung
c. Kacang tanah
d. Baterei cakram
e. Flies Maggot

15. Pleksus Kiesselbach pada epistaksis anterior dibentuk oleh cabang-cabang arteri,
KECUALI;

a. Arteri labialis superior


b. Arteri Ethmoid anterior
c. Arteri Palatina Mayus
d. Arteri infra orbital
e. Arteri Sfenopalatina

Laki-laki usia 23 tahun masuk rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas 2 jam lalu ,
mengakibatkan cedera kepala dengan jejas di kepala dan wajah. Tingkat kesadaran
menurun yang ditandai dengan penurunan GCS. Dilakukan CT-scan kepala tanpa
kontras.

16. Ditemukan bayangan hiperdens pd permukaan otak otak parietal kiri berbentuk
biconvex dan pergeseran garis tengah. Maka diagnosis yang paling paling tepat
adalah :
A. Perdarahan epidural
B. Perdarahan intracerebral
C. Perdarahan subdural
D. Perdarahan subarachnoid
E. Perdarahan petechial

17. Pada kasus di atas ditemukan juga bayangan hiperdens pada sisi otak parietal
kontralateral berbentuk crescent/bulan sabit, yang menunjukkan adanya :

A. Perdarahan intracerebral
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan subdural
D. Perdarahan subarachnoid
E. Perdarahan petechial
18. Laki-laki 19 tahun dengan kecelakaan lalu lintas dengan pembengkakan
pergelangan tangan kanan. Dilakukan foto x-ray pergelangan tangan dengan hasil :
ditemukan fraktur distal radius dengan dislokasi angulasi segmen distal kea rah
posterior. Maka diagnosis untuk kasus tersebut adalah :

A. Fraktur Monteggia

B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Jefferson
E. Fraktur Colles

19. Perempuan usia 50 tahun masuk rumah sakit dengan sesak nafas. Dilakukan foto
Thorax dengan hasil : tampak perkabutan simetris pada kedua paru terutama
medial/perihiler. Jantung tidak jelas membesar. Diagnosis yang paling mungkin
untuk kasus di atas adalah :

A. Pneumonia

B. Efusi pleura

C. Hidropneumothorax

D. Edema paru

E. Emfisema paru

20. Laki-laki 45 tahun masuk rumah sakit dengan sesak nafas. Pemeriksaan fisik
ditemukan hipersonor pada hemithorax kanan,.Dilakukan foto thorax dan
didiagnosis sebagai pneumothorax karena ditemukan :

A. Bayangan hiperlusen tanpa vascular

B. Bayangan opasitas memenuhi hemithorax kanan

C. Bayangan hiperlusan dengan vascular paru kasar

D. Bayangan air-fluid level kanan

E. Kavitas berdinding tebal paru kanan


21. Laki-laki 60 tahun dengan sesak nafas, dilakukan foto thorax posisi AP dengan
hasil: perselubungan /opasitas luas pada hemithorax kiri disertai tanda-tanda
retraksi jantung mediastinum ke arah lesi. Maka diagnosis yang paling mungkin
untuk kasus tersebut adalah :

A. Atelektasis paru

B. Efusi pleura

C. Pneumothorax

D. Emfisema paru

E. Edema paru

Seorang laki-laki umur 55 tahun, masuk rumah sakit karena kesadaran menurun yang
terjadi sekitar 2 jam lalu, muntah 3 kali, penglihatan kabur , sejak sehari sebelumnya
penderita mengeluh nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisis ditemukan Glasgow Coma
Scale 10, reflex fisiologis meningkat pada seluruh ekstremitas, tensi 220/110 mmHg.

22. Pasien pada skenario di atas kemugkinan menderita penyakit:

A. Hipertensi urgency

B. Hipertensi krisis

C. Hipertensi esensial disertai kedaran menurun

D. Hipertensi primer

E. Hipertensi maligna

23. Patomekanisme penyakit tersebut adalah:

1. Refleks vasokonstriksi

2. Kerusakan autoregulasi serebral

3. Ekstravasasi cairan dan protein

4. Kerusakan otak fokal


24. Pada pasien tersebut jika dilakukan pemeriksaan radiologic maka dapat ditemukan:

1. CT scan kepala: hipodensitas pd regio posterior otak

2. MRI otak T2 : lesi hyperintense

3. MRI otak T1: lesi hypointense

4. Predominan pd sirkulasi vertebrobasilar

25. Terapi yang tepat pada kasus tersebut adalah:

1. Harus dirawat di ICU dengan memonitor tekanan darah sert tanda vital
lainnya
2. Cukup diobservasi saja di IRD
3. Turunkan tekanan darah dalam beberapa menit, tidak lebih dari 20 % -25 %
dalam 1-2 jam pertama
4. Tidak boleh menurunkan tekanan darah karena dapat memperberat gangguan
perfusi otak.

Seorang wanita umur 30 tahun masuk rumah sakit karena kejang-kejang pada seluruh
tubuh disertai kesadaran menurun sejak 3 jam sebelumnya, durasi setiap kali kejang
sekitar 45 menit.

26. Pasien tersebut didiagnosis sebagai:

A. Status kejang
B. Epilepsi

C. Intoksikasi
D. Strok
E. Kejang tonik-klonik umum

27. Etiologi dari penyakit tersebut bisa oleh karena:

1. Putus obat anti epilepsy

2. Stroke
3. Tumor otak
4. Trauma serebral
28. Pada kasus tersebut dapat dijumpai adanya:

1. Metabolisme otak yang meningkat

2. Hipoglikemia

3. Hipoksia otak

4. Hipotensi

29. Dampak sistemik dari penyakit yang diderita pasien tersebut adalah:

1. Aritmia jantung dan gagal jantung akibat peningkatan output.

2. Hipoksia: edema paru dan aspirasi.

3. Demam

4. Hipoglikemia, hiperkalemia.

30. Penata laksanaan kasus tersebut di atas yaitu:

1. Bebaskan jalan napas serta berikan oksigen, longgarkan pakaian

2. Infus cairan Na Cl 0,9 %, Larutan glukosa 40% bila hipoglikemi

3. Inj. Diazepam 10 – 20 mg iv(2-3 menit) dapat diulangi 3 kali

4. Bila tetap kejang setelah pemberian diazepam 3 kali, berikan phenytoin 20 mg /


kg BB iv dlm 100 cc NaCl 0,9 %, kecepatan tetesan boleh lebih dari 50 mg/menit

31. Pada kasus tersebut di atas pemeriksaan laboratorium cito yang diperlukan adalah:

1. Gulah darah sewaktu (GDS)

2. Elektrolit : kalsium, magnesium, fosfat,natrium

3. Darah rutin

4. Ureum, kreatinin, SGOT,SGPT


32. Seorang laki-laki datang ke unit gawat darurat RS. Ibnu SIna dengan keluhan mata
kanan kabur. Dari anamneses 3 jam lalu ia mengalami kecelakaan lalu lintas
dengan benturan pada kepala bagian kanan.

Mata kanan kabur dapat disebabkan oleh:


1. Hipema totalis
2. Perdarahan di korpus vitreum
3. Dislokasi lensa
4. Perdarahan retina

33. Dari pernyataan di bawah ini yang mana ada hubungan dengan dislokasi lensa
pada mata kanan :
1. Pada pemeriksaan dengan slitlamp ditemukan lensa tidak ada
2. Sakit pada mata kanan
3. Visus jauh mata kanan (VOD) 1/60 koreksi S +10.00 D= 6/9
4. Visus dekat tidak terganggu

34. Dari pernyataan dibawah ini yang mana ada hubungan dengan subluksasi lensa:
1. Penurunan visus
2. Astigmatisme
3. Diplopia monokuler
4. Iridodenesis

35. Pengobatan subluksasi lensa :


A. Ekstraksi lensa
B. Pemberian obat tetes cygloplegi
C. Pemberian obat tetes kortikosteroid
D. Pemberian/koreksi kacamata

36. Pemberian luksasi lensa adalah :


A. Ekstraksi lensa
B. Pemberian obat tetes cygloplegi
C. Pemberian obat tetes kortikosteroid
D. Pemberian/koreksi kacamata

37. Gejala-gejala korpus alienum konjungtiva adalah:


A. Lakrimasi
B. Nyeri pada mata
C. Pemeriksaan ditemukan korpus alienum konjungtiva
D. Semua diatas benar
38. Pada traumatic glaucoma peninggian Tekanan Intraokuler (TIO) dapat disebabkan
oleh:
A. Hyphema totalis
B. Trabekuler Meashwork tersumbat oleh bekuan darah
C. Pupillary block oleh bekuan darah
D. Semua diatas benar

39. Gejala traumatik glaucoma, disamping TIO yang meninggi juga ditemukan:
A. Photophobia
B. Lakrimasi
C. Visus menurun
D. Semua diatas benar

40. Pengobatan traumatic glaucoma diberikan :


A. Tetes mata Beta blocker
B. Tetes mata Carbonic Anhydrase Inhibitor
C. Asam traneksamat untuk Hyphema
D. Semua diatas benar

41. Filtering Surgery pada Traumatik Glaukoma dilakukan:


A. Kalau TIO >60mmHg dalam 2 hari
B. Kalau TIO >30mmHg dalam 2 hari
C. Kalau pengobatan medikamentosa tidak ada efeknya
D. Semua di atas benar

Bayi, laki-laki, umur 1 minggu berat badan lahir 2,4 kg, masuk ke UGD Rumah sakit
dengan muntah, muntah sejak setelah lahir, sifat muntah tidak proyektil, warna hijau.
Riwayat ibu Hidramnion. Pada pemeriksaan fisis : Epigastrium sedikit kemung,
gambaran gerakan peristaltik lambung. RT : feses kering sedikit tanpa mekonium. BB
turun, dehidrasi.

Pertanyaan :

42. Diagnosis klinis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah :
a. Atresia duodenum
b. Atral Web
c. Pancreas Anulare
d. Gastric outlet obstruction
e. Pyloric stenosis.
43. Pemeriksaan radiologi, foto polos abdomen pada penderita di atas
menunjukkan gambaran :
a. Single Bubble
b. Double Bubble
c. Multiple Bubble
d. Multiple Airfluid Level
e. Multiple Stepledder

44. Penanganan dari kasus diatas adalah :


a. Gastroduodenostomi
b. Jejujojejunostomi
c. Ileostomi
d. Duodenoduodenostomi
e. Piloromiotomi

Bayi, Perempuan, umur 1 bulan, Masuk Rumah Sakit dengan keluhan utama
muntah, muntah sifatnya progresif projektil, muntah tidak berwarna hijau, penderita
sangat lemas, berat badan turun’

Pada pemeriksaan fisis :


Perut bagian atas kembung & tampak gelombang peristaltik
Kadang tampak massa seperti telur diperut kanan atas
Teraba massa 2 cm di kanan garis tengah, Foto polos abdomen
Tampak single bubble.

Pertanyaan :

45. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosa klinis penyakit :


a. Atresia duodenum
b. Atresia jejunum
c. Mekonium ileus
d. Midgut volvulus
e. Pyloric stenosis

46. Bila dilakukan pemeriksaan radiologis barium meal didapatkan gambaran :


a. String Sign.
b. Dougnat Sign
c. Target Bull’s eye sign
d. Rovsing Sign
e. Psoas Sign
47. Penanganan operative Pada kasus diatas, yaitu ;
a. Duodenoduodenostomi
b. Jejunojejunostomi
c. Piloromiotomi
d. Prosedur Kasai
e. Ileostomi

Bayi, Perempuan, umur, 4 tahun. Datang ke poli bedah anak dengan


keluhanutama. Perut kembung, buang air besar tidak lancar, muntah kadang
kadang terutama kalau perut sangat kembung. Riwayat pengeluaran kotoran
pertamakali pada saat penderita umur 3 hari. Pada pemeriksaan fisis Perut
kembung.

Pertanyaan :

48. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosa klinis penyakit :


a. Malrotasi
b. Volvulus Midgut
c. Invaginasi
d. Penyakit Hirschsprung
e. Stenosis Ani

49. Pemeriksaan penunjang diagnostik awal yang dilakukan adalah


a. Foto thorax
b. Foto Colon In Loop
c. MD Foto
d. CT Scan Abdomen
e. MRI Abdomen

50. Penanganan penyakit kasus diatas yaitu :


a. Rektal wash out
b. Colostomi + operasi definitif kemudian
c. Langsung Operasi Definitif
d. Laparotomi Eksplorasi Reduksi invaginasi
e. Anoplasty Minimal

Bayi, laki-laki, umur, 5 hari. Datang ke UGD Bedah dengan keluhan utama tidak
ada lubang pantat, diketahui orang tua sejak 1 hari yang lalu, perut tidak kembung,
penderita tidak muntah, buang air kecil lancar warna kehijauan. Riwayat demam
disangkal.

Pada pemeriksaan fisis : Perut tidak kembung, Perineal : Perineum datar (Flat
Bottom +), tidak ditemukan lobang anus. Pemeriksaan laboratorium dalam batas
normal, Foto Cross Table lateral Position, Jarak kulit perineum (marker) ke ujung
colon adalah 3 cm.
Pertanyaan :

51.Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis penyakit :


a. Malrotasi
b. Malformasi anorektal letak rendah
c. Invaginasi
d. Malformasi anorektal letak tinggi
e. Penyakit Hirschsprung

52.Anak laki-laki, umur 8 thn dibawa orang tuanya karena pendarahan yang
banyak/ hebat pada tungkai atas kiri setelah jatuh dari jendela rumah, lantai
dua. Usaha yang dikerjakan selain
a. Memasang tourniquet
b. Menekan setempat
c. Menekan arteri femoralis
d. Irigasi dan debrydement
e. Pemberian obat-obat coagulantia

Bayi, laki-laki, umur 6 bln, masuk ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan berak
darah campur lender, dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk ugd, anak
rewel, tapi anak bisa tidur beberapa saat kemudian rewel lagi, tidak muntah,
riwayat diare sebelumnya selama 3 hari, saat ini tidak diare setelah diobati oleh
dokter anak.
Pada pemeriksaan fisis : Perut tidak kembung, teraba massa diperut kanan atas,
peristaltik usus kesan meningkat. RT : spincter mencekik, ampula kosong pada
handscoon tampak feses, darah dan lender.

Pertanyaan :

53.Diagnosis klinis yang paling mungkin pada kasus diatas adalah :


a. Malrotasi usus
b. Invaginasi
c. NEC
d. Stenosis Ani
e. Polip Rekti

54.Pemeriksaan radiologi awal yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis


diatas adalah :
a. BNO abdomen (supine)
b. USG Abdomen
c. CT Scan Abdomen
d. MRI
e. Colon In Loop
55.Pemeriksaan penunjang Radiologi lainnya yang lebih baik untuk diagnostik
sekaligus terapeutik adalah :
a. BNO abdomen 3 posisi
b. USG Abdomen
c. CT Scan Abdomen
d. MRI
e. Barium Enema

56.Terapi operative pada kasus diatas adalah :


a. Laparotomi, bebaskan pelengketan
b. Laparotomi, milking
c. Laparotomi Explorasi
d. Repair Stenosis ani
e. Eksisi Tumor

57.Penyebab penyakit ini paling sering pada anak umur 3-12 bulan adalah :

a. Perubahan jenis makanan


b. Divertikle meckle
c. Polip usus
d. Limfoma
e. Duplikasi usus

Bayi Perempuan umur 1 bulan, BB Lahir 2900 gram, masuk Rumah Sakit
dengan keluhan utama tidak bisa minum susu setiap kali minum susu (asi) selalu
dimuntahkan, penderita sering meludah, batuk sehabis minum susu, dan
kadang-kadang sesak, setelah duduk sesak berkurang, berat badan turun.
Pada pemeriksaan fisis :

Perut datar, tidak kembung, tidak teraba massa, peristaltik normal.

Pertanyaan :

58.Pada kasus diatas sesuai dengan diagnsa klinis penyakit :


a. Atresia esophagus
b. GER
c. CHPS
d. Atresia duodenum
e. Midgut volvulus
59. Pemeriksaan radiologis awal yang dianjurkan adalah :
a. Thorax foto dengan memakai NGT
b. Barium Meal
c. MD foto
d. CT Scan Thorax
e. BNO Abdomen

60. Penanganan Operative pada kasus diatas, yaitu :


a. Tutup fistel dan gastrostomy
b. Duodenoduodenostomi
c. Piloromiotomi
d. Laparotomi explorasi
e. Nissan Fundoplikasi

61. Anak, laki-laki, umur 3 tahun. Datang ke Poli Bedah Anak dengan keluhan
utama pusar sering basah dan bau amis, diketahui orang tua sejak bayi,
keluhan lainnya tidak ada, pemeriksaan fisis dalam batas normal kecuali pada
pusar yang selalu basah. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
Riwayat demam disangkal oleh orang tua penderita.

Pertanyaan :
a. Paten ductus omphalomesenterikus
b. Paten ductus urakus
c. Fistel umilicalis
d. Sinus umbilicalis
e. Granuloma umbilicalis

Seorang penderita laki-laki umur 35 tahun dibawa ke IRD dengan Riwayat


Kecelakaan lalulintas . Pada saat diterima di IRD ,tanda vital T : 80/- HR : 145
kali/menit P : 40 kali/menit , Saturasi 95% . Terlihat adanya tanda perlukaan
didaerah fronto-temporal kanan, jejas didaerah dada kiri ,serta hematom yang luas
pada pangkal paha kiri. Penderita masih terdengar mengerang kesakitan .

62.Penanganan yang harus segera dilakukan pada penderita diatas adalah :


A. Bebaskan Jalan Napas
B. Evaluasi Kesadaran
C. Pasang jalur infus kaliber besar
D. Head to toe evaluation
E. Segera siapkan kamar operasi
62. Setelah beberapa saat tiba di IRD pasien terlihat bertambah sesak (frekuensi
napas > 40 kali/menit) disertai penurunan saturasi < 80% walaupun telah
diberikan Oksigen Masker NonRebreathing dengan flow 12 liter . Penyebab
sesak napas dan desaturasi yang paling mungkin adalah :
A.Obstruksi Jalan Napas
B.Tension Pneumothorax
C.Kerusakan pusat pernapasan pada Medulla Oblongata
D.Syok Hipovolemik
E.Tamponade jantung

63. Berkaitan dengan Soal No.61 diatas , tindakan yang harus dilakukan adalah :
A.Head tilt ,Chin lift ,Jaw Thrust
B.Needle decompression
C.Craniectomy
D.Resusitasi Cairan
E.Perikardiosintesis

64. Seorang pasien laki-laki 25 tahun ,Berat badan = 70 kg dibawa ke IRD dengan
perdarahan akibat multitrauma oleh karena Kecelakaan lalulintas . Diperkirakan
jumlah darah yang hilang (EBL) = 1500 CC (30% TBV) . Prioritas pertama yang
harus dilakukan pada pasien ini adalah :
A.Restorasi Volume dengan cairan kristaloid
B.Restorasi Volume dengan Whole Blood Transfusion
C.Restorasi Volume dengan Packed Red Cells
D.Normalisasi Status Koagulasi
E.Restorasi volume dengan Plasma Segar

Anda mungkin juga menyukai