PERBAIKAN
√
√
√
√
√
r.
N
u
HEWAN COBA g
r
o
h
o
a
ji
D
h
a
r
m
a
w
Judul :Pengaruh Ekstrak Daun
a Sirsak (Annona
Muricata L.) Terhadapn Penurunan Kadar
Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus
Norvegicus)
Peneliti Utama : Rhadiathul Islamiah
HP : 082348589185
Program Pendidikan : S1/Fakultas Kedokteran Umum
: -
Penghubung
Jenis Penelitian :
Riset √
Pengajaran
Lain-lain
Jenis Proposal :
Baru √
Perbaikan/Perubahan
Lanjutan
Bila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan persetujuan
sebelumnya .
Pembantu Peneliti : -
2. Apakah anda mencari sponsor dari luar? Ya Tidak
√
d. Mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol total darah sebelum dan sesudah
pemberian diet standar, Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan
(Omega-3) pada tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik
(Kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3))
e. Membandingkan kadar trigliserida dan kolesterol total darah pada kelompok
kontrol, kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil), Minyak ikan (Omega-
3) dan kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) ditambah Minyak ikan
(Omega-3)
f. Mengetahui pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan
(Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol total darah pada tikus putih
galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik.
HIPOTESIS PENELITIAN
H0 : Terjadi penurunan kadar trigliserida dan kolesterol total darah setelah
pemberian Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega 3)
pada tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik
H1 : Tidak terjadi penurunan kadar trigliserida dan kolesterol total darah setelah
pemberian Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega 3)
pada tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan informasi ilmiah dan data dasar pada penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak
ikan (Omega-3) terhadap trigliserida dan kolesterol total pada tikus putih galur
wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik.
Bagi Masyarakat
Untuk memberikan informasi tentang aplikasi klinik Minyak zaitun (Extra
virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan
kolesterol total pada penyakit hiperglikemik maupun DM sehingga masyarakat dapat
memahami dan mengetahui pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan
Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol total.
Bagi Peneliti
a. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan mengenai
penulisan karya tulis ilmiah.
b. Untuk meningkatkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam meneliti dibidang
kedokteran.
c. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin
olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol
total darah.
Lihat Diskripisi Penelitian
4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari penelitian
ini dan rencana penelitiannya. scientific back ground to the project and project plan.
LATAR BELAKANG
Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang berpengaruh
pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat. Konsumsi makanan
yang banyak mengandung glukosa dapat memicu tingginya kadar glukosa dalam
darah. Kondisi ini jika terjadi secara terus-menerus dapat memicu terjadinya
resistensi insulin sehingga menimbulkan gejala hiperglikemia.
Secara klinis, perjalanan penyakit ini bersifat progresif dan cenderung
melibatkan pula gangguan metabolisme lemak ataupun protein. Gangguan
metabolisme glukosa akan berlanjut pada gangguan metabolisme lipoprotein yang
sering disebut sebagai lipid triad, meliputi : 1. Peningkatan konsentrasi VLDL atau
trigliserida, 2. Penurunan konsentrasi kolesterol HDL, 3. Terbentuknya small dense
LDL yang lebih bersifat aterogenik.
Salah satu penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam
darah yaitu Diabetes Melitus (DM). Menurut American Diabetes Association (ADA)
2010, Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
Prevalensi penyakit diabetes DM di dunia semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2000 jumlah
penderita DM di dunia mencapai 171 juta jiwa.
Data dari rumah sakit diseluruh Indonesia pada tahun 2009, jumlah penderita
DM tertinggi terdapat pada kelompok usia 45-54 tahun diikuti kelompok dengan usia
diatas 65 tahun, dan kelompok usia 25-44 tahun. Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas)
di Sulawesi Selatan melaporkan prevalensi DM mencapai 1,6% atau sekitar 91,823
penduduk terdiagnosis DM oleh dokter.
Penatalaksanaan DM dimulai dengan edukasi, terapi gizi medis, latihan
jasmani, intervensi farmakologis dan non farmakologik. Terapi non farmakologik
pada DM menurut American Diabetes Association (ADA) adalah dengan
memberikan Monounsaurated fatty acid (MUFA) dan Omega 3. Salah satu tumbuhan
yang memiliki MUFA adalah minyak zaitun (Ekstra Virgin Olive Oil), sedangkan
Omega 3 terdapat banyak pada minyak ikan.
Dalam sebuah penelitian dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyimpulkan
bahwa pemberian minyak zaitun (Ekstra Virgin Olive Oil) dapat memperbaiki kadar
kolesterol dan menurunkan kadar gula darah puasa. Minyak zaitun merupakan
minyak yang mengandung MUFA sebagai komponen utamanya. Komponen terbesar
dalam bentuk asam oleat yang mengandung banyak antioksidan. Hal ini dikaitkan
dengan peningkatan aktivitas insulin, yaitu meningkatan sensitivitas insulin pada
jaringan yang dituju, peningkatan sekresi insulin, dan memperbaiki sel-sel beta
pankreas.
Selain minyak zaitun, obat herbal yang dapat digunakan untuk terapi pada
pasien dengan hiperglikemia adalah minyak ikan yang digunakan sebagai sumber
utama asam lemak Omega-3.
Pada penelitian oleh Fatimah (2011), menyebutkan bahwa trigliserida darah
dapat diturunkan hanya dengan suplementasi minyak ikan (Omega-3) saja dengan
melalui 3 mekanisme yaitu menghambat sintesa triasilgliserol, merangsang oksidasi
asam lemak dan sebagai perantara klirens lipoprotein lipase (LDL).
Tikus
Eksklusi
Tikus mengalami
hiperglikemik
Hasil Data
Analisis Data
Kesimpulan
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan simulasi
komputer atau dilakukan pada binatang percobaan?
Ya Tidak
√
6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek
penelitian:
DESAIN PENELITIAN
PENGAMBILAN DARAH
Sebelum pengambilan darah dilakukan, tikus dimasukkan ke dalam tabung
yang seukuran dengan badan tikus sehingga tidak dapat bergerak. Kemudian ekor
tikus dibersihkan dengan alkoholswab. Selanjutnya ujung ekor tikus digunting
kurang lebih 0,2 cm dari ujung ekor, dilakukan pemijatan perlahan terhadap ekor agar
darah keluar.
PENGUKURAN KADAR TRIGLISERIDA DAN KOLESTEROL TOTAL
Pengukuran kadar Trigliserida dan Kolesterol total dalam darah dilakukan
dengan menggunakan alat spektrofotometer.
UJI STATISTIK
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program
Statistical Products and Service Solutions (SPSS) 24. for Windows Release.
Dilakukan uji homogenitas Shapiro-Wilk untuk melihat normalitas distribusi data.
Bila dijumpai nilai p > 0,05 maka distribusi normal, sehingga teknik analisis data
yang digunakan adalah uji one-way Anova untuk melihat secara umum beda rerata
kadar glukosa darah tikus semua kelompok. Jika hasil uji Anova signifikan maka
dilanjutkan dengan post hoc test (Tukey) digunakan untuk mengetahui pasangan
mean yang paling berbeda antar kelompok. Prosedur yang digunakan dalam Post
Hoc Tests adalah Least Significant Difference (LSD).
7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau efek samping pada subyek akibat prosedur
yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk mencegah atau
meminimalkan hal tersebut.
Bahaya :
Kematian pada tikus saat dilakukan induksi diet tinggi karbohidrat maupun induksi
oral terapi yang digunakan (Minyak zaitun dan minyak ikan)
Risiko :
Terjadi peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total darah sesaat yang dapat
mempengaruhi sistem metabolisme tikus
Efek samping :
Komplikasi hiperglikemik yang dapat timbul akibat peningkatan kadar glukosa darah
terlalu tinggi.
Bagi subyek
Bagi petugas pengambil spesimen
Kewaspadaan yang dilakukan :
Menggunakan alat pelindung diri (APD) selama melakukan penelitian, menjaga
kebersihan dan kerapian lingkungan penelitian dan menjaga kestabilan imunitas diri
dalam perjalanan melakukan penelitian.
8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus dilakukan
oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini :
Sonde lambung terhadap setiap hewan coba.
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
Bobot berkisar 150-250 gr sebanyak 24 ekor, berumur ±2-3 bulan
10. Sumber dan cara rekrutmen subyek penelitian :
Laboratorium Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Timur. Seleksi berdasarkan berat
badan mencit dan usia yang telah diskrining oleh petugas laboratorium RS Hewan
Provinsi Jawa Timur
11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya?
Tidak ada
12. Kriteria inklusi, ekslusi dan kriteria pengunduran diri (bila penelitian memerlukan
waktu panjang)?
Kriteria inklusi :
a. Tikus bergerak aktif.
b. Secara makroskopis tidak ada kelainan morfologi.
c. Sampel hewan coba memiliki jenis kelamin, umur, berat dan panjang badan yang
tidak jauh beda.
d. Tikus yang kadar glukosa darahnya >180 mg/dL
Kriteria eksklusi :
a. Tikus yang mati selama penelitian.
b. Tikus yang cacat (anggota tubuh tidak sempurna).
c. Tikus yang hilang dalam masa penelitian.
d. Tikus yang kadar glukosa darahnya <180 mg/dL
√
Ya Tidak
15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event
(bahaya/efek samping) akibat prosedur yang dilakukan?
Penambahan dosis minyak zaitun dan minyak ikan untuk menurunkan kadar
trigliserida dan kolesterol total pada tikus.
16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun
setelah penelitian selesai?
Memahami dan menjalankan norma aturan dan hukum dari ethical clearance.
17. √
(a). Apakah digunakan bahan radioaktif? Ya Tidak
(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA, toksin, mutagen, tetragon
atau karsinogen?
√
Ya Tidak
18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari lain-lain komite etik?
√
Ya Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja:
Apakah sudah disetujui? Ya √ Tidak
19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian ini?
(sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)
Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut!
Isu etik tentang memanfaatkan hewan coba dengan bijaksana, perkiraan jumlah
hewan coba sesuai dengan jumlah yang akan digunakan pada saat penelitian. Tetap
memperlakukan hewan coba semanusiawi mungkin, sesuai dengan nasehat-nasehat
yang telah diberikan langsung oleh wakil dekan 1 fakultas peternakan unhas pada
saat meminta persetujuan beliau.
20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya?
-
21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan tersebut?
Atau salah satu dari peneliti dengan subyek?
-
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti tentang
peraturan-peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada manusia dan
penjelasan-penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari
tanggung jawab yang harus saya pikul dalam menjalankan semua langkah-langkah
(prosedur) penelitian saya, prinsip-prinsip dan lain-lain hal yang ditentukan oleh
Komite Etik Penelitian Kesehatan UMI-RS. Ibnu Sina YW-UMI, sehubungan
dengan etika penelitian menggunakan subyek manusia.
KEDUDUKAN
NO. NAMA DLM KEAHLIAN
PENELITIAN
4.
5.
Lampiran 2
1. Latar Belakang
Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang
berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung glukosa dapat memicu
tingginya kadar glukosa dalam darah. Kondisi ini jika terjadi secara terus-
menerus dapat memicu terjadinya resistensi insulin sehingga menimbulkan
gejala hiperglikemia.
Secara klinis, perjalanan penyakit ini bersifat progresif dan cenderung
melibatkan pula gangguan metabolisme lemak ataupun protein. Gangguan
metabolisme glukosa akan berlanjut pada gangguan metabolisme lipoprotein
yang sering disebut sebagai lipid triad, meliputi : 1. Peningkatan konsentrasi
VLDL atau trigliserida, 2. Penurunan konsentrasi kolesterol HDL, 3.
Terbentuknya small dense LDL yang lebih bersifat aterogenik.
Salah satu penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar glukosa
dalam darah yaitu Diabetes Melitus (DM). Menurut American Diabetes
Association (ADA) 2010, Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Prevalensi penyakit diabetes DM di dunia semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2000
jumlah penderita DM di dunia mencapai 171 juta jiwa.
Data dari rumah sakit diseluruh Indonesia pada tahun 2009, jumlah
penderita DM tertinggi terdapat pada kelompok usia 45-54 tahun diikuti
kelompok dengan usia diatas 65 tahun, dan kelompok usia 25-44 tahun. Riset
Kesehatan Daerah (Riskesdas) di Sulawesi Selatan melaporkan prevalensi DM
mencapai 1,6% atau sekitar 91,823 penduduk terdiagnosis DM oleh dokter.
Penatalaksanaan DM dimulai dengan edukasi, terapi gizi medis, latihan
jasmani, intervensi farmakologis dan non farmakologik. Terapi non
farmakologik pada DM menurut American Diabetes Association (ADA)
adalah dengan memberikan Monounsaurated fatty acid (MUFA) dan Omega 3.
Salah satu tumbuhan yang memiliki MUFA adalah minyak zaitun (Ekstra
Virgin Olive Oil), sedangkan Omega 3 terdapat banyak pada minyak ikan.
Dalam sebuah penelitian dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB
menyimpulkan bahwa pemberian minyak zaitun (Ekstra Virgin Olive Oil)
dapat memperbaiki kadar kolesterol dan menurunkan kadar gula darah puasa.
Minyak zaitun merupakan minyak yang mengandung MUFA sebagai
komponen utamanya. Komponen terbesar dalam bentuk asam oleat yang
mengandung banyak antioksidan. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan
aktivitas insulin, yaitu meningkatan sensitivitas insulin pada jaringan yang
dituju, peningkatan sekresi insulin, dan memperbaiki sel-sel beta pankreas.
Selain minyak zaitun, obat herbal yang dapat digunakan untuk terapi
pada pasien dengan hiperglikemia adalah minyak ikan yang digunakan sebagai
sumber utama asam lemak Omega-3.
Pada penelitian oleh Fatimah (2011), menyebutkan bahwa trigliserida
darah dapat diturunkan hanya dengan suplementasi minyak ikan (Omega-3)
saja dengan melalui 3 mekanisme yaitu menghambat sintesa triasilgliserol,
merangsang oksidasi asam lemak dan sebagai perantara klirens lipoprotein
lipase (LDL).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin meneliti pengaruh
Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap
kadar trigliserida dan kolesterol total pada tikus putih (galur wistar) dengan
hiperglikemik.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan
Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol total darah
tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol total darah sebelum dan
sesudah pemberian diet standar pada tikus putih galur wistar (Rattus
norvegicus) hiperglikemik (Kelompok Kontrol)
b. Mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol total sebelum dan sesudah
pemberian diet standar dan Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) pada tikus
putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik (Kelompok Minyak
zaitun (Extra virgin olive oil))
c. Mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol total darah sebelum dan
sesudah pemberian diet standar dan Minyak ikan (Omega-3) pada tikus
putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik (Kelompok Minyak
Ikan (Omega-3))
d. Mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol total darah sebelum dan
sesudah pemberian diet standar, Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan
Minyak ikan (Omega-3) pada tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus)
hiperglikemik (Kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan
Minyak ikan (Omega-3))
e. Membandingkan kadar trigliserida dan kolesterol total darah pada
kelompok kontrol, kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil), Minyak
ikan (Omega-3) dan kelompok Minyak zaitun (Extra virgin olive oil)
ditambah Minyak ikan (Omega-3)
f. Mengetahui pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan Minyak
ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan kolesterol total darah pada
tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik.
3. Manfaat Penelitian
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan informasi ilmiah dan data dasar pada penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh Minyak zaitun (Extra virgin olive oil) dan
Minyak ikan (Omega-3) terhadap trigliserida dan kolesterol total pada tikus
putih galur wistar (Rattus norvegicus) hiperglikemik.
Bagi Masyarakat
Untuk memberikan informasi tentang aplikasi klinik Minyak zaitun
(Extra virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida
dan kolesterol total pada penyakit hiperglikemik maupun DM sehingga
masyarakat dapat memahami dan mengetahui pengaruh Minyak zaitun (Extra
virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan
kolesterol total.
Bagi Peneliti
a. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan mengenai
penulisan karya tulis ilmiah.
b. Untuk meningkatkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam meneliti
dibidang kedokteran.
c. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh Minyak zaitun (Extra
virgin olive oil) dan Minyak ikan (Omega-3) terhadap kadar trigliserida dan
kolesterol total darah.
7. Prosedur Penelitian
Tikus
Eksklusi
Tikus mengalami
hiperglikemik
Hasil Data
Analisis Data
Kesimpulan
9. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan yaitu bulan juli-
agustus 2017 meliputi perencanaan, persiapan, studi pustaka, percobaan dan
penyusupan laporan.
Lampiran 6
Alat:
Bahan :
a. Hewan coba berupa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) yang dipesan
khusus dan bersertifikat serta memenuhi kriteria inklusi.
b. Bahan perlakukan berupa :
1) Diet standar mencit (Ad2) dan air bersih
2) Minyak zaitun (Extra virgin olive oil)
3) Minyak Ikan (Omega 3)
4) Pakan tinggi karbohidrat (air gula)
5) Buffer sitrat
6) Betadine
7) Strip glukosa darah
8) EDTA 10%
c. Bahan pemeriksaan kadar kolesterol total dan trigliserida berupa :
1) Test strip untuk pemeriksaan kadar kolesterol total
2) Reagen untuk pemeriksaan kadar trigliserida dan kolesterol total
3) Serum darah tikus putih
Kalibrasi alat:
-
Lampiran 9
Biaya untuk pelaksanaan studi ini selama kuran lebih 4 tahun adalah sebanyak
Rp. 5.693.000,00
Sumber dana : Dana pribadi