Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

MATA KULIAH PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (PPP)

DI SMKN 1 SIDOARJO

Oleh:
Novia Sakinah Rahmayanti
NIM:
15040254077
Program Studi:
S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
JURUSAN PMPKN
PROGRAM STUDI PPKn
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan hidayah-Nya, maka penyusunan Laporan Pogram Pengelolaan

Pembelajaran (PPP).

Penyusunan laporan PPP ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penyusun mengucapakan terima kasih kepada :

1. Drs. Abdul Rofiq M.Si. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sidoarjo.

2. Ibu Hasnah, S.Pd, M.Pd. selaku guru Mata pelajaran PPKn di SMK Negeri 1

sidoarjo.

3. Semua peserta didik SMK Negeri 1 Sidoarjo.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini.

Penyusunan Laporan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) ini jauh

dari kata sempurna, karena itu diharapkan kritik, saran dan tanggapan untuk

perbaikan dan penyempurnaan Laporan PPP ini. Akhirnya peneliti berharap

semoga Laporan PPP ini bermanfaat bagi penyusun dan bagi perkembangan dunia

pendidikan khususnya dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan.

Surabaya, 6 September 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah


Nama Sekolah : SMKN 1 SIDOARJO
AlamatSekolah : Jl. Monginsidi No. 1
Desa : Sidoklumpuk
Kecamatan : Sidoarjo
Kabupaten : Sidoarjo
Propinsi : JawaTimur

B. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sidoarjo
Jenis Sekolah : Negeri
NSS : 321050201001
NIS : 320010
NPSN : 20501715
Izin Operasional : Kegiatan Sekolah
Luas Tanah :15.000 m²
Alamat Sekolah : Jl. Monginsidi No. 1
Kecamatan : Sidoarjo
Kabupaten : Sidoarjo
Propinsi : Jawa Timur
Program : : membuka 7 ProgramKeahlian antaralain:
Keahlian 1. Bisnis Konstruksi dan Properti (
BKP )
2. Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan ( DPIB )
3. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
( TPTL )
4. Teknik Audio Video ( TAV )
5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (
TPTU )
6. Teknik Pemesinan ( TPM )
7. Teknik Mekanik Otomotif ( TMO)
Kode Pos : : 61215
Telepon/Fax : : 031-8965636
E – Mail : : smkn1sda@yahoo.com
Website : : http://smkn1sidoarjo.sch.id
: http://smakid.blogspot.com
b. Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Drs.Abdul Rofiq, M.Si
NIP. :196011151987031004
Tempat/Tgl Lahir :15 November 1960
Status Kepegawaian : PNS
Pendidikan Terakhir : S2
Jurusan :Magister Sains Administrasi

c. Ketua Komite Sekolah


Nama :Nurul Puji astuti, S.Kep, NS, M.Kes.
Alamat :Griya Surya Asri A4-20 RT. 4/4
Balongdowo Candi Sidoarjo

2. Data Siswa
Banyak Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018
Kelas Banyak Rombel Jumlah
X 12 432
XI 12 402
XII 11 382

Tingkat Kelulusan Tiga Tahun Terakhir


Tahun Banyak Siswa Kelas Lulus Tidak Lulus
12
2015/2016 364 364 -
2016/2017 369 369 -
2017/2018 397 397 -

Rata-rata Nilai UN Tiga Tahun Terakhir


Rata-rata Nilai UN
Tahun Bhs. Matematika Bhs. Jumlah Rata-rata
Indonesia Inggris tigamapel
2015/2016 74,02 50,89 65,39 190,30 63,43
2016/2017 70,71 47,47 51,58 169,76 56,58
2017/2018 70,68 37,49 50,48 167,50
3. Data Guru Dan Karyawan
Guru
NIP Pendid MasaKerja
No Nama Guru Status
ikan (Tahun)
1 Drs. Abdul Rofiq, M.Si 196011151987031004 S2 PNS 15
Drs. Johanes Anthony,
2 195910301986031009 S2 PNS 24
MMT
Drs. Hariadi Prapto
3 195904101987031006 S2 PNS 15
Basuki
4 Purwono, SPd 195905251983031018 S2 PNS 22
5 Drs. Mansur, MPd 196101121987031009 S1 PNS 16
6 Drs. Bambang Suharsono 195910271987031004 S1 PNS 16
7 Drs. Kasianto 196306281990031004 S2 PNS 16
Drs. H. Hoirul Nur Rosyid.
8 196708131997031001 S1 PNS 16
MM
9 Dra. Hj. Yulia Eko Sukarti 195907211986032009 S2 PNS -
10 Drs. Choiru 196003171986031014 S1 PNS 15
11 Drs. Sugijono 196010171986031013 S2 PNS 14
Drs. Eko Warsanto
12 196112261986031012 S1 PNS 15
Boediatmoko
13 Drs. Isjanto 196010141987031008 S1 PNS 15
14 Drs. Kusnandar 196107031987031007 S2 PNS 13
Drs. Slamet Darwanto,
15 196207101987101001 S2 PNS 13
MM
16 Dra. Sunariyati 196010111989032005 S2 PNS -
17 H. Suprijantoro, SPd. 196112011984031008 S1 PNS 16
18 Dra. Sri Asnanik 196308051989032011 S1 PNS 13
Didik Marsudi Yuwono,
19 196410011987031009 S1 PNS 17
SPd
20 Dwi Emi Riyani, SPd 196410101989032018 S1 PNS 13
21 Jumiatun, SE 196105131989032001 S1 PNS 16
22 Sutris, SPd 196106281989031005 S1 PNS 9
23 Supiyanto, SPd, MM 196111091981121001 S2 PNS 16
24 Drs. Abdul Choji 196309291991031004 S2 PNS 16
25 Iman Pracoyo, SPd 196311201988111001 S1 PNS 16
26 Agus Harijono, SPd 196508211989011001 S1 PNS 16
27 Agus Karyanto, ST 196608261990031003 S2 PNS 8
28 Drs. Parwono 196406201995121002 S2 PNS 13
29 Sugiono, SPd, MPd. 196412201992031002 S1 PNS 19
30 Drs. Didik Sugiharto 196605281993031008 S1 PNS 6
31 Drs. Luthfi 196007131995121001 S1 PNS 9
32 Drs. Suhirman 196112281995121002 S1 PNS 6
33 Drs. Kolisun 196607161995121001 S1 PNS 6
34 Dra. Denok Kustini 196804121996012002 S1 PNS 16
Dra. Galuh Chandra
35 197008261996012001 S2 PNS 6
Astaria
36 Drs. H. Abdul Wakhid 196605051997031005 S2 PNS 5
37 Didik Winarno, SPd 197204071998011001 S1 PNS -
38 Suhadak, S.Pd 197206172000031003 S1 PNS -
39 Sudarmono, SPd 196405121986021008 S1 PNS 20
40 Drs. Susilo Hadi 196305161996011001 S2 PNS 21
41 Moh. Anas, SPd, S.ST 197309032000031006 S2 PNS 14
Nur Faridah Ilmianah, S
42 197803282005012010 S2 PNS 12
Kom, MT
43 Siwi Kuntarsih, S.Pd 197710052006042027 S2 PNS -
44 Erna Relawati, SPd 196410251988032007' S1 PNS 4
M. Imam Asmuni ,AMd,
45 196601021989031017 S1 PNS 15
SAg
Dra. Rr Umi Rahayu
46 196707242008012009 S1 PNS 12
Suryaningsih
47 Dra. Sri Lestari 196904132008012025 S2 PNS 16
48 Sudarman, SPd 196704012005011007 S2 PNS 1
49 Endang Lilik H, S.Pd 197409142007012011 S2 PNS 1
50 Drs. Yuwono 196201142006041004 S1 PNS 5
51 Dra. Anisah 196407052006042011 S1 PNS 7
52 Drs. Latif Labib 196505272007011013 S1 PNS 7
53 Sri Rahayu, SPd 196702052008012009 S2 PNS 12
54 Wartini, SPd 196903242008012007 S1 PNS 9
55 Setyo Widodo, SPd 197006112008011011 S1 PNS -
56 Drs. Choirul Anhar 196403252008011002 S1 PNS 8
57 Heri Pratikto,S.Pd 196706222007011017 S2 PNS 8
58 Sunartik, SPd 197105072008012016 S1 PNS 8
59 Makhfudi, S Kom 197409242008011106 S1 PNS -
60 Mohammad Ansori, S.Pd 197410312006041010 S2 PNS 11
61 Abdul Majid Hariadi, SPd 198105102009021005 S2 PNS -
62 Muhammad Kamim, SPd 197404072009021005 S2 PNS 16
63 Sulilik Faridah 196007291985032010 S2 PNS 8
64 Inanik Lumiati, SPd 197405022008012014 S1 PNS 9
65 Drs. Mulyono, ST 196503042007011021 S2 PNS 9
66 Totok Supriyanto, SPd 196607032007011016 S1 PNS 7
Warso Tjatoer
67 196810232007011008 S2 PNS 4
Haribowo,S.Pd
Yenni Dwi Hariyanto,
68 197712262007012008 S1 PNS -
S.Psi
Moch. Nadim Haharap,
69 198008082006041025 S1 PNS -
SPd
70 Zia Nailillah, S Kom 198211092009022009 S1 PNS -
71 Dian Isdwiyanti,S.Pd 198404102009032007 S1 PNS -
72 Hari Pratomo, Spd. T 198510242010011012 S1 PNS -
Eka Octaviyanti
73 198510282009022017 S1 PNS -
Istiqomah, SPd
Muchammad Fatichuddin,
74 198512182009021003 S1 PNS -
SPd. I
Muhamad Hari Purnomo
75 198607162009021005 S2 PNS -
Hadi, SPd
76 Risal Firmansyah, SPd 198404212010011028 S1 PNS -
77 Ika Nurul Fajarwati, ST 198408302011012008 S1 PNS -
78 Sumarli, SE 196507061999031001 S1 PNS -
79 Miftachur Roziq, ST 197805072010011012 S1 PNS -
80 Ainur Rois, S.Pd 198205052010011031 S2 PNS -
81 Rifai 196709192009021002 S1 PNS -
82 Moch. Ischak 197904022009021003 S1 PNS 19
83 Eliyah Romzah 198012062010012001 S1 PNS -
84 Ali Nomar 197208132009021001 S1 PNS -

4. Sarana Dan Prasarana


No. Fasilitas Kuantitas Ukuran (m²)
1 RuangKelas 26 Ruang 63
2 Lab. IPA 1 72
3 Perpustakaan 1 144
4 Ketrampilan 1 -
5 Multimedia 1 -
6 Kesenian 1 72
6 Lab. Bahasa 2 144
7 LabKomputer 1 72
8 PTD - -
9 Serbaguna/aula 1 120
10 KepalaSekolah 1 41
11 WakilKepalaSekolah 1 22
12 TenagaPendidik 1 120
13 Tata Usaha 1 60
14 Tamu 1 9
15 Gudang 1 9
16 Dapur 1 6
17 Reproduksi - -
18 KM/WC TenagaPendidik 2 9
19 KM/WC PesertaDidik 8 31
20 BK 1 24
21 UKS 1 6
22 PMR/Pramuka 1 -
23 OSIS 1 10
24 MASJID 1 88
25 Koperasi 1 9
26 Hall/lobi 1 25
27 Kantin 1 78
28 RumahPompa/Menara Air - -
29 BangsalKendaraan - -
30 RumahPenjaga - -
31 PosJaga 1 6
32 Ruang Musik 1 1
33 Ruang Olahraga 1 1

SEJARAH
SMK Negeri 1 Sidoarjo sebagai salah satu SMK yang ada di
Kabupaten Sidoarjo dan merupakan Sekolah Kejuruan pertama yang
berada di Kabupaten Sidoarjo, ikut berperan aktif dalam menyiapkan
sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang tangguh, mampu
bersaing, memiliki kompetensi, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mampu menghasilkan produk unggul. Akan tetapi pada
kenyataannya sarana dan prasarana praktek di SMK Negeri 1 Sidoarjo
jauh dari mencukupi, sehingga sangat sulit rasanya SMK Negeri 1
Sidoarjo dapat mewujudkan misinya yang bertujuan untuk menghasilkan
sumber daya manusia sebagaimana yang diuraikan diatas. Sejak awal
berdirinya pada tahun 1975, sekolah ini dirancang sebagai sekolah induk,
dimana pembelajaran teori dilaksanakan di sekolah induk, dan
pembelajaran praktek dilaksanakan di Balai Latihan Pendidikan Teknik
(BLPT) Surabaya, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
masalah antara lain :
Lokasi tempat praktek yang cukup jauh, dan untuk menuju tempat
praktek memakan waktu relatif cukup lama, menimbulkan permasalahan
tersendiri bagi siswa pada saat melaksanakan praktik; antara lain : faktor
keselamatan siswa dalam perjalanan yang cukup rawan, keterlambatan
siswa sampai di tempat praktek (BLPT Surabaya), munculnya biaya
tambahan di luar biaya sekolah berupa biaya transportasi yang dirasa
cukup memberatkan oleh orang tua/ wali murid. Adanya pengembangan
program studi, mengakibatkan tidak seluruh program studi yang ada di
SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat melaksanakan praktek di BLPT Surabaya.
Melihat permasalahan tersebut, maka pada awal Tahun Ajaran
1996/1997 SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai melaksanakan praktik sendiri
di SMK Negeri 1 Sidoarjo ,serta melakukan kerja sama dengan SMK
Negeri 3 Buduran (dahulu STM Negeri Perkapalan) untuk beberapa
program keahlian yang peralatannya belum ada di SMK Negeri 1 Sidoarjo.
Dengan menyadari adanya kekurangan seperti tersebut diatas,
maka mulai awal tahun 1997, SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai
menyiapkan diri untuk menjadi sekolah mandiri, dengan melaksanakan
praktek dasar di sekolah sendiri. Sarana/Prasarana praktek dasar yang ada
saat ini diusahakan dengan melalui beberapa cara, yaitu :
1. Mengubah beberapa ruang teori, ruang genset, gudang, dan tempat
parkir sepeda siswa menjadi bengkel praktek.
2. Memfungsikan kembali beberapa peralatan praktek ex Sekolah Teknik
Negeri (ST Negeri) yang masih layak pakai (peralatan ini berasal dari
ST Negeri Waru, Sidoarjo dan ST Negeri Probolinggo).
3. Mengadakan peralatan baru dengan bantuan dana dari siswa baru,
melalui sumbangan Komite Sekolah.
4. Mendapatkan sumbangan peralatan dari dunia usaha/dunia industri.

Dari usaha tersebut, saat ini telah dapat diadakan beberapa bengkel
praktek dasar namun dengan kondisi yang masih kurang memadai.

SMK Negeri 1 Sidoarjo didirikan pada tahun 1975 yang pada


awalnya berasal dari STM Sidoarjo ( Swasta ), yang berlokasi di Jalan
Jenggolo No. 1 Sidoarjo dengan membuka 2 jurusan yaitu Teknik Mesin
Produksi dan Bangunan Gedung.

Kemudian Pada tahun 2000 menjadi SMK negeri 1 Sidoarjo yang


berlokasi di Jalan Monginsidi tepatnya di Desa Sidoklumpuk Kecamatan
Sidoarjo dengan nomor telepon 0318965636. Seiring dengan tuntutan
dunia usaha / industri dan juga kurikulum yang ada maka pada awal tahun
1999 menambahkan 5 Program Keahlian lagi sehingga menjadi 7 program
keahlian

Ketujuh Program Keahlian tersebut antara lain :

1. Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP)


2. Desain Pemodelan dan Ilmu Bangunan (DPIB)
3. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TPTL)
4. Teknik Audio Video (TAV)
5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU)
6. Teknik Pemesinan (TPM)
7. Teknik Otomotif (TO)

Oleh karena itu SMK Negeri 1 Sidoarjo mengajukan proposal


permohonan bantuan Peningkatan Pelaksanaan Maintenance & Repair
(MR) dan Pengadaan Peralatan Praktek melalui Program Subsidi Layanan
Dasar (Schoolgrant - SMK). Diharapkan dengan adanya pembenahan ke
dalam khususnya Perbaikan dan Perawatan peralatan praktik serta
penambahan peralatan praktik, maka SMK Negeri 1 Sidoarjo nantinya
mampu melaksanakan Program Pendidikan yang telah direncanakan
sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan
yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill education) melalui
pendekatan berbasis luas (Broad Base Education)

Visi Sekolah :
SMK Negeri 1 Sidoarjo Mewujudkan Prima Pelayanan, Unggul Prestasi,
Terampil di Karya Berbudaya peduli terhadap pelestarian lingkungan serta
meningkatkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misi Sekolah :
1. Meningkatkan penghayatan, pengamalan ajaran agama dan norma-norma
untuk membentuk kepribadian yang bertanggung jawab dan mandiri.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui peningkatan etos
kerja, disiplin kerja dan lingkungan sekolah yang kondusif.
3. Melaksanakan model pembelajaran aktif, inovatif dan menyenangkan.
4. Mendorong peserta didik untuk mengenal potensi diri melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
5. Meningkatkan budaya bersih, rasa memiliki dan pentingnya kebersamaan
dan keserasian.
6. Meningkatkan kepedulian dan budaya warga sekolah terhadap upaya
pelestarian, mencegah pencermaran dari kerusakan lingkungan.
7. Mengkaji dan menyelesaikan permasalahan air, sampah, kantin, makanan
sehat, energy dan keanekaragaman hayati.

Moto Pendidikan
SIMPATIK
S : Senyum (Siap melayani pelanggan)
I : Iman (Meyakini keyakinan dan norma yang berlaku)
M : Mandiri (Mampu berkarya)
P : Produktif (Menghasilkan tamatan siap kerja)
A : Aktif (Giat bekerja dan berusaha)
T : Tertib (Menjunjung tinggi nilai dan aturan yang berlaku)
I : Inovatif (Mampu mengembangkan diri)
K : Kompetitif (Memiliki daya saing)
Moto Organisasi
TANGKAS
T : Terampil (Cekatan dalam menyelesaikan tugas)
A : Amanah (Bertanggung jawab dan dapat dipercaya)
N : Nalar (Mampu berpikir secara logis dan ilmiah)
G : Gagas (Mampu menyampaikan ide)
K : Kreatif (Mampu mengembangkan diri)
A : Andal (Tangguh dalam menghadapi segala tantangan)
S : Semangat (Memiliki etos kerja yang tinggi)

PROGRAM KEAHLIAN

SMK Negeri 1 Sidoarjo menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan


(diklat) berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang
keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri / usaha / profesi. Semua
Program Keahlian menggunakan kurikulum K13 dan Kurikulum
Spectrum yang sudah disesuaikan dengan pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan oleh Perusahaan / Dunia Usaha dan Industri. Khusus
untuk Program Keahlian Mekanik Alat Berat (kerja sama dengan
PT.Trakindo Utama) menggunakan Kurikulum Caterpillar USA. Untuk
kelas Mekanik Astra (kerja sama dengan PT.Astra International Tbk)
menggunakan kurikulum Astra dengan 3 produk utama Toyota, Isuzu dan
Daihatsu. Peserta didik diseleksi pada saat kenaikan dari tingkat 1 ke
tingkat.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sidoarjo memiliki 7 Progam


Keahlian :

1. Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP)


2. Desain Pemodelan dan Ilmu Bangunan (DPIB)
3. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TPTL)
4. Teknik Audio Video (TAV)
5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU)
6. Teknik Pemesinan (TPM)
7. Teknik Otomotif (TO)
SARANA

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Negeri 1 Sidoarjo


adalah sebagai berikut :

1. Luas tanah : 1,5 Ha


2. Bangunan Permanen milik sendiri
3. Ruang kelas yang memadai,
nyaman dan dibantu dengan
pemakaian LCD projector
4. Ruang perpustakaan yang nyaman
5. Masjid yang cukup luas dan
nyaman
6. Ruang lab KKPI yang lengkap dan ber AC
7. Ruang laboratorium Bahasa Inggris
8. Ruang laboratorium Kimia
9. Ruang laboratorium Fisika
10. Ruang kesenian
11. Bengkel / ruang Autocad ( gambar bangunan )
12. Ruang Gambar Manual
13. Bengkel Elektronika
14. Bengkel Kayu
15. Bengkel Pendingin
16. Bengkel Otomotif
17. Bengkel Pemesinan
18. Kantin Siswa dan Guru
19. Koperasi Siswa
20. Ruang UKS
21. RuangFitnes

Sidoarjo,6 September 2018


Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. Abdul Rofiq, M.Si.


NIP. 196309131987031016
C. Karateristik Guru Pamong Bidang Studi

Nama Lengkap : Hasnah, S.Pd, M.Pd.


NIP. :196903012009032001
Tempat/Tgl Lahir : Pamekasan, 01 Maret 1969
Status Kepegawaian : PNS
PendidikanTerakhir : S2
Jurusan : PPKn
Karakter : Disiplin,Bijaksana, dan Ulet

Guru pamong adalah guru pendamping mahasiswa selama


melakukan kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran mulai dari
tanggal 17 Juli – 2 September 2017, tugas dari guru pamong sendiri adalah
Mengarahkan, Memfasilitasi, sampai dengan melakukan penilaian
terhadap kinerja mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PPP. Adapun
guru pamong yang bertugas mendampingi mahasiswa PPP bidang studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran di SMKN 1 Sidoarjo adalah
Ibu Hasnah, S.Pd, M.Pd.
Ibu Hasnah merupakan Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, beliau merupakan sosok guru yang sangat disiplin
terhadap siswanya, sangat baik dan tegas, bijaksana, serta memiliki
keuletan dan kesabaran yang tinggi.
BAB II
KEGIATAN AKADEMIK

A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan


Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) merupakan bagian dari mata
kuliah yang bobot sksnya sebesar 3 SKS dan harus ditempuh oleh mahasiswa
Program Kependidikan. Materi yang ada meliputi program mengajar teori dan
praktek di kelas dengan dikontrol oleh guru pembimbing masing-masing.
Rancangan kegiatan PPP ini disusun setelah mahasiswa melakukan
observasi di kelas sebelum penerjunan kegiatan PPP yang bertujuan untuk
mengamati kegiatan guru, siswa di kelas dan lingkungan sekitar dengan
maksud agar pada saat PPP nanti mahasiswa benar-benar siap diterjunkan
untuk praktik mengajar, pada periode bulan Juli sampai September 2017.
Sebelum pelaksanaan Program PPP, maka perlu dilakukannya berbagai tahap,
yaitu sebagai berikut:
1. Simulasi pengajaran
Tahapan pertama kali sebelum pelaksanaan PPP adalah simulasi
pengajaran. Simulasi pengajaran merupakan proses dimana mahasiswa
belajar mengajar yang didampingi oleh dosen pembimbing dari masing-
masing jurusan. Siswa yang diajar pada saat simulasi pengajaran adalah
teman sekelas yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok. Tahapan
simulasi pengajaran digunakan sebagai latihan sebelum melaksanakan
microteaching. Tahapan simulasi pengajaran mahasiswa diberikan materi
dan praktik cara - cara mengajar serta bagaimana teknk menyampaikan
materi pembelajaran di dalam kelas.
2. Pengajaran mikro(Microteaching)
Pengajaran mikro merupakan tahap pengenalan mahasiswa akan cara
- cara mengajar dan menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas
yaitu dengan mengajar teman-teman mahasiswa atau siswa dari sekolah
SMK yang telah diundang. Program ini dilaksanakan dengan dimasukkan
dalam mata kuliah wajib lulus dengan nilai minimum B agar mahasiswa
dapat mengambil PPP pada semester berikutnya, karena apabila nilai
Pengajaran Microteaching kurang dari B maka mahasiswa tidak bisa
mengambil PPP pada semester berikutnya dan wajib mengulang pada
tahun yang akan datang. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa
diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai
praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalah teman
sekelompok atau siswa dari sekolah SMK yang telah diundang.
Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam
pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa keterampilan - keterampilan
yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon pendidik,
baik mengenai teknik membuka kelas, cara berkomunikasi di dalam kelas,
teknik menguasai kelas, dan cara menutup kelas.
3. Pembekalan PPP
PembekalanPPP diadakan oleh pihak universitas yang bertujuan
untuk memberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas
dan kewajiban sebagai peserta PPP dengan baik. Dari pembekalan ini
mahasiswa mendapatkan informasi mengenai kemungkinan –
kemungkinan yang akan dihadapi di sekolah sehingga program akan
disesuaikan dengan pengalaman pada bidang yang ditekuni. Dalam
kegiatan pembekalan, diberikan arahan kepada mahasiswa mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan PPP.
Pembekalan PPP yang terakhir dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2018
di Gedung P3G Kampus Universitas Negeri Surabaya Lidah Wetan pukul
13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pembekalan dilaksanakan
sesuai dengan pembagian wilayah praktek masing-masing, yang dimana
pada tanggal 3 Juli khusus untuk wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan
pembekalan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengenal mahasiswa calon
pendidik dari jurusan lain, supaya pada saat pelaksanaan PPP bias saling
memahami karakteristik masing - masing.

B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah


Pengamatan kultur sekolahdilakukandenganempat macam bentuk
pengamatan. Pengamatan kultur sekolah mempunyi peran penting baik pada
saat mempersiapkan perangkat pembelajaran maupun pada saat proses
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Macam-macam pengamtan kultur
sekolah antara lain :
1. Pengamatan kondisi lingkungan sekolah
Pengamatan tentang kondisi lingkungan sekolah penting dilakukan
karena dapat memberikan gambaran situasi kebiasaan yang dilakukan
warga sekolah. Warga sekolah meliputi : guru selaku tenaga pendidik,
staf dan karyawan selaku tenaga kepandidikan, dan yang siswa selaku
peserta didik. Ketiga komponen ini adalah penentu keberhasilan sebuah
penyelenggaraan pendidikan.
2. Pengamatan administrasi sekolah
Mahasiswa sebagai calon penerus guru harus mampu memahami dan
melaksanakan tata cara dan bentuk administrasi sekolah. Seperti
contohnya pembuatan dan penerbitan surat, pembuatan perangkat
pembelajaran dan tata cara pelaksanaan atau pelaporan pengadaan barang
yang dilakukan sekolah. Hal ini penting karena tidak menutup
kemungkinan seorang guru bisa merangkap jabatan selain sebagai guru
juga sebagai bagian sarana dan prasarana.
3. Pengamatan proses pembuatan perangkat pembelajaran
Tahapan pembuatan perangkat pembelajaran merupakan tahapan
perencanaan sebuah kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan oleh
guru dan siswa. Tahapan ini mempunyai kontribusi penting terhadap
sukses tidaknya sebuah kegiatan pembelajaan. Perangkat pembelajaran
yang perlu dipersiapkan meliputi analisis materi, program tahunan,
program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
materi pembelajaran, media pembelajaran dan format penilaian.
4. Pengamatan proses kegiatan belajar mengajar
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan tahapan terpenting dari
kegiatan pembelajaran, karena pada tahap ini guru langsung bertatap
muka dengan siswa. Pembelajaran yang berhasil dapat dilihat dari
indikator pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Mahasiswa calon guru perlu melakukan pengamatan ini dengan cara
mengikuti guru mengajar didalam kelas pada minggu pertama
pelaksanaan Progam Pengelolaan Pembelajaran (PPP). Tujuan dari
pengamatan ini adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru supaya bisa
tampil maksimal pada saat menjadi guru sungguhan, sesuai dengan teori
yang didapat selama kuliah. Dan bisa meniru cara atau teknik mengajar
yang baik dari guru pembimbing di sekolah. Dalam hal ini mahasiswa
calon guru harus dapat memahami beberapa hal mengenai kegiatan
pembelajaran di kelas seperti membuka dan menutup materi
pembelajaran, mengelola kelas, merencanakan pengajaran, menyusun
program semester, menyusun analisis materi, mengetahui metode
mengajar yang baik, karakteristik peserta didik, media pembelajaran, dan
lain - lain. Kegiatan observasi kelas meliputi:
a) Pendahuluan, yaitu membuka pelajaran dan memberi memotivasi
siswa.
b) Penyajian materi, meliputi cara, metode, teknik, dan media yang
digunakan.
c) Penutup, meliputi cara mengevaluasi pembelajaran dan cara
menyimpulkan materi yang telah diajarkan

C. Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


Dari gambaran RPP maple PPKn dapat dihasilkan penilaian (terlampir)
dan dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran yang baik maka akan
menghasilkan proses pembelajaran yang baik, dan proses yang baik berpeluang
besar memperoleh hasil yang baik pula. Agar pengembangan RPP mata
pelajaran PPKn berjalan dengan baik, maka perlu memperhatikan prinsip
pengembangannya. Dalam upaya pengembangan RPP, prinsip yang perlu
diperhatikan yaitu ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan
kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.Sedangkan prinsip pengembangan RPP
antara lain: memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong
partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis,
memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi , dan yang paling penting
disini mengaitkan permasalahan yang ada saat ini dengan materi yang ada.
Selama pengembangan silabus dan RPP memperhatikan prinsip-prinsip
tersebut, maka pembelajaran PPKn akan berjalan dengan baik.

D. Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan


Dari hasil telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran maka dihasilkan
perangkat pembelajaran mata pelajaranPPKn. Isi dari perangkat pembelajaran
tersebut meliputi program tahunan, analisis materi, program semester, silabus,
RPP, danbahan ajar.
BAB III
PEMBELAJARAN INOVATIF

A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja

1. Peran Diri dalam Proses


Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student
centered. Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa
untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi
oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif
mendasarkan diri pada paradigma konstruktivistik.

Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan paradigma konstruktivistik


membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau
mentransformasi informasi baru.

Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru (Gardner, 1991) yang


merupakan hasil dari munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang
mendalam terjadi ketika hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya
atau menaikkan struktur kognitif yang memungkinkan para siswa memikirkan
kembali ide-ide mereka sebelumnya.

Setting pengajaran konstruktivistik yang mendorong konstruksi


pengetahuan secara aktif memiliki beberapa ciri: (1) menyediakan peluang kepada
siswa belajar dari tujuan yang ditetapkan dan mengembangkan ide-ide secara
lebih luas; (2) mendukung kemandirian siswa belajar dan berdiskusi, membuat
hubungan, merumuskan kembali ide-ide, dan menarik kesimpulan sendiri; (3)
sharing dengan siswa mengenai pentingnya pesan bahwa dunia adalah tempat
yang kompleks di mana terdapat pandangan yang multi dan kebenaran sering
merupakan hasil interpretasi; (4) menempatkan pembelajaran berpusat pada siswa
dan penilaian yang mampu mencerminkan berpikir divergen siswa.

Urutan-urutan mengajar konstruktivistik melibatkan suatu periode di mana


pengetahuan awal para siswa didiskusikan secara eksplisit. Dalam diskusi kelas
yang menyerupai negosiasi, guru memperkenalkan konsepsi untuk dipelajari dan
mengembangkannya. Strategi konflik kognitif cenderung memainkan peranan
utama ketika pengetahuan awal para siswa diperbandingkan dengan konsepsi
yang diperlihatkan oleh guru.Untuk maksud tersebut, pemberdayaan pengetahuan
awal para siswa sebelum pembelajaran adalah salah satu langkah yang efektif
dalam pembelajaran konstruktivistik.

Secara lebih spesifik, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai


expert learners, sebagai manager, dan sebagai mediator.Sebagai expert learners,
guru diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang materi pembelajaran,
menyediakan waktu yang cukup untuk siswa, menyediakan masalah dan alternatif
solusi, memonitor proses belajar dan pembelajaran, merubah strategi ketika siswa
sulit mencapai tujuan, berusaha mencapai tujuan kognitif, metakognitif, afektif,
dan psikomotor siswa.

Sebagai manager, guru berkewajiban memonitor hasil belajar para siswa


dan masalahmasalah yang dihadapi mereka, memonitor disiplin kelas dan
hubungan interpersonal, dan memonitor ketepatan penggunaan waktu dalam
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, guru berperan sebagai expert teacher yang
memberi keputusan mengenai isi, menseleksi prosesproses kognitif untuk
mengaktifkan pengetahuan awal dan pengelompokan siswa.

Sebagai mediator, guru memandu mengetengahi antar siswa, membantu


para siswa memformulasikan pertanyaan atau mengkonstruksi representasi visual
dari suatu masalah, memandu para siswa mengembangkan sikap positif terhadap
belajar, pemusatan perhatian, mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan
awal, dan menjelaskan bagaimana mengaitkan gagasan-gagasan para siswa,
pemodelan proses berpikir dengan menunjukkan kepada siswa ikut berpikir kritis.

Dalam melakukan pembelajaran inovatif di kelas X maupun XI salah


satunya saya menggunakan pembelajaran inovatif model Group to Grop Exchange
dan Cooperative learning. Karena dengan metode diskusi kelompok, siswa
mampu menunjukkan sikap toleransi serta berpikir kritis secara berkelompok
dengan bekerja sama memadukan pemikiran serta gagasannya dalam
mengembangkan materi.

Pembelajaran inovatif sekolah


Gerakan Membaca
Gerakan membaca adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk
pembiasaanmembaca bagi semua warga sekolah. Peserta didik
dibimbing, didampingi dan diarahkan untuk melakukan program
membaca mandiri, yaitu membaca buku atausumber lain nonpelajaran
selama 20 menit sebelum program pembelajaran. Kegiatan ini
berlangsung setiap hari dalam satu minggu kecuali hari senin dan
jumat.
Pembelajaran inovatif di kelas menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Group To Group Exchange

Model pembelajaran Pertukaran Kelompok Mengajar ini, tugas yang


berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda. Masing-masing
kelompok “mengajar” apa yang telah dipelajari untuk sisa kelas.

Langkah-langkah pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Group


To Group Exchange sebagai berikut :

1. Pilihlah sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian, posisi,


konsep, pendekatan untuk ditugaskan. Topik haruslah sesuatu yang
mengembangkan sebuah pertukaran pandangan atau informasi (kebalikan
teknik debat)
2. Bagilah kelas ke dalam beberapa kelompok, jumlah kelompok sesuai
jumlah tugas. Diusahakan tugas masing-masing kelompok berbeda.
3. Berikan cukup waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan bagaimana
mereka dapat menyajikan topik yang telah mereka kerjakan.
4. Bila diskusi telah selesai, mintalah kelompok memilih seorang juru bicara.
Undanglah setiap juru bicara menyampaikan kepada kelompok lain.
5. Setelah presentasi singkat, doronglah peserta didik bertanya pada presenter
atau tawarkan pandangan mereka sendiri. Biarkan anggota juru bicara
kelompok menanggapi.
6. Lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan
merespon pertanyaan juga komentar peserta. Bandingkan dan bedakan
pandangan serta informasi yang saling ditukar. Contoh: Seorang pengajar
membandingkan dua negara yang telah disepakati dengan menggunakan
motede ini. Kelompok pertama membahas Costa Rica (dikenal negara
yang aman) dan kelompok lain membahas El Savador (baru saja
mengalami perang saudara). Setelah setiap kelompok mempresentasikan
kebudayaan dan sejarah negara yang telah ditetapkan, diskusi diarahakan
pada analisis “ mengapa dua negara tetangga tersebut memiliki perbedaan
pengalaman”

Kegiatan diskusi kelompok dan presentasi di kelas X TKTL 1


2. Hasil Kinerja

Dalam pembelajaran inovatif model group to group exchange yang saya


terapkan didalam kelas ini dinilai mampu mendorong siswa aktif dalam
pembelajaran, kemudian siswa juga dapat mengembangkan idenya dengan
menukarkan ide serta gagasan satu sama lain dengan anggota kelompoknya.
Kemudian dengan model pembalajaran ini, dinilai juga dapat merespon siswa
untuk bertanya kepada kelompok lain sehingga dapat mengembangkan
wawasannya dalam materi yang sedang dipelajari. Menurut saya, model
pembalajaran ini cocok diberikan kepada siswa SMK Negeri 1 Sidoarjo,
karena mereka juga sangat antusias di dalam kelas. Terlebih lagi ketika sesi
tanya jawab antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
BAB IV

KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER

A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja


1. Peran Diri dalam Proses
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui suatu kegiatan khusus. Banyak macam kegiatan ekstrakurikuler
yang dikembangkan di sekolah, yang tentu saja berbeda – beda untuk tiap
sekolah. Perbedaan itu bisa dimengerti karena terdapatnya perbedaan
minat dan kebutuhan peserta didik, sarana dan prasarana, potensi sekolah
dan potensi daerah yang bersangkutan.

Kegiatan PPP tidak hanya sebatas kegiatan mengajar dikelas saja


melainkan seluruh kegiatan di SMK Negeri 1 Sidoarjo yang berhubungan
dengan KBM juga harus diikuti. Dalam hal ini, guru pemula harus
memberikan konstribusi lain diluar jam mengajar yaitu kegiatan belajar
tambahan ataupun ekstrakurikuler. Seorang guru pemula dituntut untuk
dapat bersosialisasi dengan peserta didik lainnya diluar kelas. Kegiatan
sosialisasi di luar kelas ini dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa
kegiatan yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan
rapat OSIS, pendampingan kegiatan masa pengenalan lingkungan
sekolah, pendampingan lomba perayaan hari kemerdekaan RI, maupun
pendampingan kegiatan di luar sekolah yang melibatkan peserta didik
SMK Negeri 1 Sidoarjo. Dalam proses pendampingan kegiatan
ekstrakurikuler, saya sebagai guru pemula mendampingi kegiatan
ekstrakurikuler Jurnalistik. Dimana ekstrakurikuler jurnalistik ini
merupakan ekstrakurikuler yang menaungi kegiatan dokumentasi,
fotografi dan menulis. Yang tentunya dalam ekstrakurikuler jurnalistik ini
dinilai dapat menambah dan meningkatkan kemampuan siswa di bidang
fotografi serta menulis dan dapat menambah wawasan dan kekreatifan
siswa lewat kegiatan menulis. Ekstrakurikuler Jurnalistik ini diadakan di
luar jam belajar sesuai kurikulum standar. Biasanya ekstrakurikuler ini
diadakan setiap hari sabtu pukul 08.00 di ruang kesenian SMK Negeri 1
Sidoarjo. Kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya
dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan
di luar jam pelajaran sekolah. Ekstrakurikuler yang baru dilaksanakan dan
dibuat sekiar 3 tahun yang lalu di SMK Negeri 1 Sidoarjo ini rupanya
juga banyak diminati oleh para peserta didik SMK Negeri 1 Sidoarjo.
Karena biasanya didalam rapat perkumpulan ekstrakurikuler Jurnalistik
ini para peserta didik diajarkan mengenai kamera, fotografi, dan menulis
yang baik dan kreatif serta inovatif. Bagi ketua ekstrakurikuler jurnalistik
SMK Negeri 1 Sidoarjo saat ini yaitu Naufaldy dari kelas XI DPIB 2
yakni harapan kedepannya ekstrakurikuler jurnalistik ini bisa lebih maju
dan dapat membanggakan sekolah lewat karya – karya dan prestasi yang
akan didapatkan.

Foto kegiatan jurnalistik di SMK Negeri 1 Sidoarjo

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS )


Kegiatan Memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 73

2. Hasil Kinerja
Dengan adanya guru pemula sebagai pendamping peserta didik dalam
beberapa kegiatan di luar pelajaran, peserta didik merasa lebih nyaman
karena perbedaan usia antara peserta didik dengan guru pemula yang
tidak terpaut jauh. Sehingga peserta didik dapat bertanya maupun berbagi
pengalaman dengan guru pemula tanpa rasa canggung. Guru pemula juga
mendapat pengalaman untuk dapat bersosialisasi dan mengenal
karateristik peserta didik lain di luar kelas. Sehingga proses
pendampingan kegiatan khususnya kegiatan ekstrakurikuler peserta didik
di SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat berjalan dengan baik dan lancar.
B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya
1. Kendala Diri
Kendala yang dialami guru pemula dalam kegiatan pendampingan
ekstrakurikuler adalah kurangnya pengalaman dalam pendampingan. Hal
itu dikarenakan siswa kurang minat dalam mengikuti ekstrakurikuler
dengan alasan waktu yang digunakan kurang efektif.
2. Cara Penanganan
Guru pemula sebisa mungkin memanfaatkan waktu yang singkat
selama PPP ini untuk ikut mendampingi kegiatan ekstrakurikuler dan
bersosialisasi dengan peserta didik yang lain. Mungkin pengalaman yang
diperoleh tidak dapat maksimal, namun guru pemula dapat mengambil
pengalaman bersosialisasi dan juga memahami karateristik peserta didik
di SMK yang dominannya adalah anak laki-laki. Karena dengan
memahami karakter peserta didik akan dapat membentuk pribadi dan
moral peserta didik ke arah yang lebih baik dan juga dapat
mengembangkan karakter tersebut menjadi suatu bakat dan minat masing
– masing peserta didik.
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Kendala yang Dihadapi


Selama melaksanakan Progam Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang
dilaksanakan di SMKN 1 Sidoarjo pada bulan Juli sampai dengan September
2018, banyak sekali pengalaman yang diperoleh guru pemula dalam
mengembangkan kemampuannya dalam mengajar. Namun dalam pelaksanaan
PPP tersebut tidak terlepas dari beberapa kendala. Hambatan yang dihadapi
muncul dari segi akademis maupun non akademis.
Hambatan dari segi non akademik diantaranya:
1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan dan tata cara adiministrasi
sekolah yang cukup memakan waktu, karena belum pernah diajarkan
sebelumnya selama masa perkuliahan.
2. Kegiatan belajar mengajar masih belum efektif karena bertepatan
dengan tahun ajaran baru disekolah.
3. Jam efektif banyak yang terpotong dengan kegiatan sekolah seperti
pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan
Peringatan HUT RI ke 73.
4. Banyak peserta didik yang ijin untuk menyelesaikan administrasi
dengan sekolah terdahulu (SMP), seperti cap tiga jari, legalisir ijazah,
dsb.
5. Banyak peserta yang susah diatur dikarenakan mereka menganggap
bahwa anak SMK memang nakal.
6. Peserta didik belum terbiasa memanggil guru pemula dengan sebutan
seorang guru karena mereka merasa usia yang tidak terpaut jauh.
7. Ruangan kelas yang dirasa masih belum memadai, contohnya terdapat
sebagian jendela yang tidak terpasang selambu sehingga peserta didik
merasa kepanasan dan tidak semangat untuk belajar.

Hambatan dari segi akademik diantaranya :


1. Kesulitan dalam pedoman membuat bahan ajar, karena dengan
berlakunya SK Dirjen DIKDASMEN NO: 330/D.D5/KEP/KR/2017.
Sehingga buku PPKn untuk siswa SMK harus juga dirubah. Bukan
buku standar SMA/SMK/MA/MAK tetapi SMK/MAK.
2. Kesulitan dalam pembuatan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan Kurikulum 2013 yang terbaru karena sebelumnya guru
pemula hanya diajarkan pembuatan perangkat pembelajaran
menggunakan K-13 yang lama.
3. Materi pada K-13 terbaru banyak yang berbeda dengan materi
sebelumnya sehingga guru pemula kesulitan mencari materi yang akan
diajarkan.
4. Terdapat perbedaan kemampuan dan kecepatan belajar peserta
didikdalam satu kelas, sehingga guru pemula kesulitan untuk memilih
metode pembelajaran yang efektif.
5. Karakter akademis peserta didik SMK yang lebih senang
pembelajaran praktikum dari pada pembelajaaran teoritis menjadi
faktor penghambat apabila peserta didik SMK diberikan pembelajaran
teori di dalam kelas.

B. Upaya yang Dilakukan dan Hasil


1. Upaya yang Dilakukan
Segi non akademis:
a. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dengan
mengikuti briefing oleh kepala sekolah bersama guru yang lain sebelum
kegiatan belajar mengajar(KBM) dimulai. Untuk masalah administrasi
dan perijinan, guru pemula berusaha menaati peraturan dengan menulis
surat perijinan jika memang berhalangan hadir selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
b. Dengan waktu yang singkat, guru pemula berusaha memanfaatkan
waktu tersebut sebaik-baiknya untuk meningkatkan kemampuannya
sebagai calon guru.
c. Dengan berkurangnya jam efektif pembelajaran dikarenakan kegiatan
sekolah, guru pemula dapat mencari pengalaman lain dengan
mendampingi dan bersosialisasi dengan peserta didik yang lain melalui
kegiatan tersebut.
d. Guru pemula membiasakan peserta didik untuk memanggil dengan
sebutan guru dengan menegurnya.

Segi non akademis:


a. Jika memang ada kesulitan dalam pembuatan perangkat pembelajaran
menggunakan K-13 terbaru, guru pemula dapat berkonsultasi secara
rutin dengan guru pamong.
b. Mengenai masalah kesulitan mencari materi yang akan diajarkan, guru
pemula dapat berkonsultasi dengan guru mata pelajaran agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemberian materi kepada peserta didik.
c. Guru pemula berusaha untuk memahami karakter peserta didik dalam
kelas dan menyesuaikannya dengan metode pembelajaran yang akan
digunakan.

2. Hasil
Segi non akademis:
a. Dengan adanya briefing bersama kepala sekolah dan guru-guru, guru
pemula dapat mengenal dan bersosialisasi dengan guru lain selain guru
pamong. Selain itu guru pemula juga dapat mengerti permasalahan apa
yang terjadi di sekolah dan cara penanganannya. Untuk perijinan,
dengan menulis surat perijinan jika berhalangan hadir diharapkan tidak
akan ada kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan guru pemula
yang berhalangan hadir.

Briefing bersama guru dan kepala sekolah

b. Guru pemula mendapat pengalaman di luar kegiatan belajar mengajar di


kelas dengan keikutsertaan pada kegiatan sekolah.
c. Dengan membiasakan peserta didik untuk memanggil guru pemula
dengan sebutan seorang guru akan membuat peserta didik menghormati
dan menghargai guru pemula sebagai seorang guru
Segi akademis
a. Guru pemula mendapat ilmu dan dapat menerapkan secara
langsungproses pembuatan perangkat pembelajaran menggunakan K-13
terbaru.
b. Dengan adanya materi terbaru dalam kurikulum 2013, guru pemula
dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya karena dituntut untuk belajar
lagi materi yang terbaru.
c. Guru pemula dapat memahami karakter-karakter peserta didik yang
berbeda dan mampu mengatasi perbedaan karakter tersebut.

C. Kesan, Saran, dan Rekomendasi


1. Kesan
Kepada pihak sekolah:
SMK Negeri 1 Sidoarjo sangat mendukung proses pelaksanaan PPP
ini. Para guru pemula tidak hanya diijinkan untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas tetapi juga diikutsertakan pada beberapa kegiatan
sekolah. Sehingga guru pemula tidak hanya mendapat pengalaman
mengajar saja.
Untuk masalah kedisiplinan di SMK Negeri 1 Sidoarjo patut untuk
diacungi jempol. Sanksi tegas bagi para pelanggar ketentuan pun nyata,
bukan hanya untuk menakut-nakuti. Rutinitas menyanyikan lagu
kebangsaan bersama setiap paginya pun patut untuk dicontoh oleh
beberapa sekolah yang lain. Karena dari kebiasaan tersebut dapat
menumbuhkan rasa kebangsaan bagi seluruh warga sekolah. Briefing
setiap pagi pun juga sangat efektif bagi guru pemula untuk mengetahui
informasi dan keadaanterbaru yang sedang terjadi di sekolah.

Rutinitas menyanyikan lagu kebangsaan setiap pagi

Kepada pihak UNESA:


Pengontrolan rutin dan evaluasi yang diadakan oleh UNESA sangat
membantu guru pemula. Dengan itu guru pemula dapat menanyakan hal-
hal yang belum dipahami dan juga mengungkapkan keluh kesah jika ada
yang dirasa kurang memenuhi.

2. Saran
Kepada pihak sekolah:
a. Program literasi lebih ditegaskan lagi agar dapat dilaksanakan secara
maksimal karena tidak semua peserta didik yang melaksanakan
program tersebut.
b. Perijinan keluar sekolah juga seharusnya lebih diperketat lagi karena
ada beberapa laporan kalau ada peserta didik yang meminta ijin untuk
cap 3 jari tetapi nyatanya hanya untuk bolos sekolah.
c. Untuk kebersihan kantin, sekolah seharusnya memberi tata tertib bagi
seluruh warga sekolah setelah makan di kantin untuk mengembalikan
langsung piring maupun gelas kosong agar tidak menumpuk di meja
ketika ada yang akan menggunakan meja kantin.
d. Proses pendampingan ekstrakurikuler oleh guru sebaiknya dapat
ditingkatkan lagi agar masing – masing esktrakurikuler dapat
menambah prestasi dan mengembangkan kekreatifitasannya di bidang
non akademik.

Kepada pihak UNESA:


Sebelum para guru pemula diterjunkan secara langsung ke sekolah,
seharusnya diberikan bekal terlebih dahulu mengenai perangkat
pembelajaran yang terbaru, agar guru pemula tidak kesulitan dalam
memahaminya. Dan nama baik UNESA tidak tercoreng karenanya.

3. Rekomendasi
Kepada pihak sekolah:
Sebaiknya urusan perizinan guru pemula untuk suatu urusan
mendadak misalnya (kepenasehatan atau bimbingan dosen di kampus) agar
lebih dimaklumi dan tidak diperketat untuk perizinannya.
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN SELAMA DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

Anda mungkin juga menyukai