SUPPLY
Kelompok 3
Disusun oleh:
ARIS AJI SAPUTRA
FAHRI SUBANGUN
FAJAR IKHTIAR
INDRA ADITIA
SRI UTAMI NINGSIH
WIDODO
1. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan
benar.
2. dsb.
1 Power Supply
3 Speaker
4 RAM
Analisa Suara
5 VGA Card & Monitor
6 Keyboard
7 Card I/O
Analisa Tampilan
8 Disk Drive
9 Disket
1. Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor
atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan
ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan
Disket.
2. Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA
Card dan Monitor.
3. Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,
kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power
Supply dan Motherboard.
Kelebihan dari Power Supply ATX dibandingkan dengan AT adalah pada tombol powernya.
Untuk ATX 20 PIN sendiri sudah dilengkapi dengan auto shutdown yang berfungsi mematikan
power supply ketika computer dimatikan. Sehingga kita tidak perlu susah payah untuk menekan
tombol power seperti pada Power Supply AT. Dari jenis-jeins power supply diatas, Power Supply
ATX menjadi primadona untuk power supply saat ini. Hal tersebut terbukti dari banyaknya
pengguna komputer yang memilih untuk menggunakan power supply yang satu ini.
Solusi :Pada kasus ini, ada dua kemungkinan yang terjadi pada power supply anda.
Kemungkinan pertama, adanya ketidakstabilan tegangan listrik di rumah anda. Hal ini dapat
mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada
distribusi arus listrik ke komponen – komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan
memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply
yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard
sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam
motheboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan
memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin
terdapat kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena
kerusakan tertentu atau sudah mulai kering.
Troubleshooting 2;
Pada saat komputer dihidupkan, PC sering mengalami restart sendiri.
solusi:Ada beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai penyebab utama kasus
tersebut. Kemungkinan pertama adalah faktor listrik yang kurang stabil di rumah anda. Hal ini
dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh
pula pada distribusi arus listrik ke komponen-komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi
dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply
yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard
sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam
motherboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan
memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat
kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan
tertentu atau sudah mulai kering. Kemudian, kemungkinan ketiga adalah faktor virus. Solusinya,
cek komputer anda dengan menggunakan antivirus dengan update-an terbaru.
Kasus: Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi: Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan
debu yang menempel a power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang
disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan
mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kasus: Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau
hidup.
Solusi: Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan
daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply
yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch
yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute
dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak
bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak
pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.
Kasus: Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi: Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Untuk melakukan pengecekan kabel listrik ini adalah hal yang paling mudah, tapi bagaimana
denga power supply? Untuk mengecek power supply hidup atau mati kita harus menggunakan
sedikit trik, karena power supply tidak akan bekerja jika tidak diberi beban.
Berikut ini trik yang bisa digunakan untuk mengecek power supply:
Lepas semua kabel power supply yang terhubung ke motherboard ataupun kipas di
komputer
Cari kabel yan sudah tidak dipakai dan potong beberapa centimeter panjangnya
kemudian kelupas
Gunakan kabel yang sudah dikelupas pembungkusnya untuk menghubungkan kaki-kaki
kabel power supply antara warna hijau dan hitam
Hubungkan power supply ke listrik
Jika kipas power supply mati, maka bisa dipastikan power supply mengalami kerusakan
(mati). Namun jika kipasnya menyala maka ada kemungkinan rusak pada bagian
motherboard. Anda bisa menggantinya atau memperbaiki motherboard tersebut.
Namun jika Anda kurang begitu paham dengan bagian-bagian motherboard maka Anda bisa
coba bawa ke tempat service komputer terdekat.
Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati,
kemungkinan yang terjadi adalah:
1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.
Caranya Cek Power Supply ATX :
1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip
kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu
bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga
ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala /
mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
8. Penyebab Kerusakan Pada Power Supply Komputer
Penyebab Power Supply Rusak,Perlu anda ketahui bahwa Power Supply merupakan sumber
tenaga yang digunakan oleh Komputer sehingga keberadaannya sangat penting bagi komputer
kita. Bila sumber tegangan dari power supply tidak ada maka komputer tidak akan menyala.
Penyebab power supply komputer rusak sangat banyak sekali namun yang paling sering
adalah terdapat banyak debu pada power supply dan mungkin yang paling sering terjadi adalah
karena Electrolit Condensator (ELCO) pada power supply sudah kadaluarsa atau rusak sehingga
power supply tidak dapat menyalurkan aliran listrik ke feripheral.
Pegang kabel out utama dari PSU, lalu hubungkan ujung kabel WARNA HIJAU dengan
HITAM (yang penting hitam) dari salah satu kabel itu. Ingat! Yang jadi titik tolak logika
adalah menghubungkan ujung kabel HIJAU dengan kabel lain. Sebenarnya boleh juga
antara hijau dan merah, hijau dan kuning, yang penting salah satunya adalah HIJAU.
Lihat caranya pada gambar dibawah ini. Warna kabel pada power supply dan output
tegangannya:
1. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian
elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil
memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
2. Bersihkan bekas lem untuk memeriksa koneksi kabel dengan board – periksa jika ada
kebocoran di sisi ini.
3. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut
dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1.
Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih
baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus,
harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus,
karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan
kerusakan bagian lain.
4. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan
DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang
bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut
dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah
satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor
baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua
transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
5. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik
AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering
terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut
masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan
transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat
besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat,
kerusakan ini yang paling fatal.
6. Periksa juga transistor pembangkit pulsa “power on reset”, juga kapasisitor dan resistor
yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja
dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM
dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru
jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test
akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama
dengan sebelumnya.
7. Karena Power Supply komputer umumnya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari
suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan
solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh
solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan
jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan
kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan
umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
8. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah
ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power
switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal
pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan
IC pembanding yang masih bagus.
9. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara
keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk
drive saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning
(+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground).
Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan
gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula.
The XP