Anda di halaman 1dari 115

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )

BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Menjalankan Perintah Agama itu Mulia

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memiliki perilaku


yang lebih baik sesuai dengan kaidah
ajaran agamanya

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point

107
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang permasalahan dalam menjalankan perintah
agama
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap cara menjalankan perintah agama
dengan baik dan benar (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
menjalankan perintah agama
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat menjalankan perintah agama
dengan baik dan benar

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 semester sampai 1 tahun ).

108
peserta didik dapat menjalankan perintah
agama dengan baik dan benar

16. Catatan Khusus : ……………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

109
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Menjalankan Perintah Agama itu Mulia

MENJALANKAN PERINTAH AGAMA ITU MULIA


Agama diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa itu hanya untuk manusia.
Mengapa begitu? Karena manusia itu makluk Tuhan yang diberi kelebihan berupa akal
fikiran, ini yang membedakannya dengan makluk lain, sehingga bisa menjalankan
perintah dan menjauhi larangan agama.
Sementara makhluk yang lain seperti tumbuhan, hewan, air, udara, bulan
bintang, bulan, matahari, angin, api, pelangi, gunung, lautan, semuanya tidak ada yang
punya pikiran,
Agar hidup manusia selaras, serasi dan seimbang
Agama itu berasal dari kata A yang artinya tidak dan Gama artinya kacau. Jadi
diturunkannya agama untuk manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa itu punya tujuan agar
hidup manusia tidak kacau , atau dengan kata lain agar hidup manusia itu selaras,
serasi dan seimbang. Selaras, serasi,seimbang dalam hubungannya dengan Tuhan
sebagai pencipta alam semesta ini, maupun dengan selaras dengan alam semesta
sebagai ciptaan Tuhan.
Hubungan manusia dengan Tuhan (dalam agama Islam) sering disebut
habluminalloh maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia yang disebut
hablumminannas. Sementara agama lain, seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha
mengajarkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan menurut ajaran agamanya.
Bahkan belakangan pemeluk Konghucu pun mendapatkan kesempatan untuk
menerapkan ajarannya menuju selaras serasi seimbang menurut ajarannya.
Menjalankan perintah agama dengan baik dan benar
Di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dimana sila pertamanya berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, Negara menjamin kemerdekaan setiap warga ( termasuk
kita) untuk menjalankan ajaran agama secara baik dan benar. Maka kita bisa melihat
bagaimana rukunnya bangsa Indonesia ini yang walau berbeda agama tetapi bisa hidup
berdampingan satu dengan lainnya.
Ini didasari kesadaran bahwa jika urusan agama menjadi hak tiap-tiap warga
untuk memeluknya dan melaksanakan ajarannya. Tak ada paksaan dalam beragama.
Semua diberi kebebasan untuk beribadah menurut agamanya, bahkan itu dijamin
dalam UUD ’45.
Kita sebagai siswa kelas I SMP semester ganjil yang beraga Islam misalnya
sebagai anak yang sholeh/solekhah pasti selalu berusaha keras sekuat tenaga agar
dalam hidup sehari-hari bisa menjalankan perannya secara baik dan seimbang antara
habluminalloh dengan habluminannasnya. Jika keduanya bisa berjalan secara

110
seimbang maka hidup ini akan menjadi nikmat, membahagiakan dan memuliakan
martabat. Kok bisa begitu ? Uraian di bawah ini akan bisa menjelaskan jawabnya.
Dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sangat lengkap. Yang
ditugaskan untuk mengelola dunia seisinya itu adalah manusia. Sementara Tuhan juga
memberi manusia itu dua sifat dasar yakni sifat patuh kepada Tuhan dan sifat inkar
pada Tuhan. Nah begitu banyaknya manusia maka berbeda-beda juga sifatnya, ada
yang patuh pada Tuhan ada yang inkar .
Yang patuh pada Tuhan, hatinya selalu dekat dengan Tuhan, selalu ingin
menjalankan perintahnya, rindu membaca kitab sucinya, tak pernah merasa berat untuk
beribadah. Misalnya bagi yang beragama Islam kalau waktunya mendengar adzan
dikumandangkan, hatinya bergetar dan menghentikan bermain atau belajarnya
kemudian mengambil air wudlu berpakaian rapi, pakai sarung atau celana panjang,
berbaju muslim pakai kopiah, pakai minyak wangi, menyisir rambut secara rapi terus
berjalan menuju masjid untuk sholat jama’ah.
Sesampainya di masjid sholat sunnah dua raka’at, sambil menunuggu sholat
wajib, hatinya terus berdzikir dan saat sholat berjama’ah dilakukannya secara khusyu’
seolah-olah Tuhan ada di depannya sehingga rasa rindu ingin bertemu, takut kalau
salah dan harapan untuk selalu ditolong, dilindungi dan dikabulkan do’anya, bercampur
menjadi satu.
Jadi sholat itu terasa ni’mat sekali, nggak pakai rame atau guyon, apalagi main
cubit kaki temannya, atau ketawa- ketiwi yang nggak ada arti, malah bisa menghinakan
diri dihadapan Illahi. Kalau sholatnya tidak khusyu’ bisa mengganggu teman
sebelahnya, sholatnya jadi tidak fokus. Padahal sholat itu sarana komunikasi antara kita
denganNYA.
Kita tahu bahwa setiap gerak gerik jiwa dan raga kita direkam oleh CCTV-nya
Tuhan yang menyertai kita, Jadi amat takut kalau sholatnya tak diterima oleh Tuhan.
Hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa . Bagi anak yang patuh pada Tuhan ,
bayangan surga nanti di akhirat menjadi pemicu motivasi untuk terus menjalankan
perintahNYA dan menjauhi laranganNYA.
Sementara anak yang inkar atau tidak patuh pada Tuhan Yang Maha Esa,( yang
dalam agama Islam Tuhan itu disebut Alloh, swt), tidak pernah mau sholat, apalagi
membaca kitab suci, mempelajari dan mengamalkan nya, menyentuh pun mungkin
tidak mau dan tak tertarik. . Juga tidak mau puasa Romadlon. Baginya Agama dianggap
tak penting, yang penting senang-senang, menuruti kemauan, tak menghiraukan
perintahNYA.
Anak seperti ini mungkin belum begitu mengerti bahwa hidup itu ada tugas
tertentu yakni mengabdi kepada Tuhan dan Tuhan itu adil , maha sayang, maha
pemurah maha pengasih. Jika kita menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya
kita disebut sebagai orang yang bertaqwa, di dunia akan mendapat kebahagiaan dan
kemuliaan, dan nanti di akherat setelah mati akan dimasukkan surgaNYA. Sementara
yang tetap inkar sampai akhir hayatnya tak mau menjalankan perintah , larangnya
111
dilanggar maka hidupnya di dunia menjadi hina, tak bahagia, dan nanti di akherat
masuk neraka mendapat siksa .
Jalankan Perintah Jauhi LaranganNYA
Setiap agama ada perintah dan larangan. Di Islam misalnya perintahNYA sudah
jelas dan laranganNYA pun sudah jelas. Semua ada dalam kitab suci. Dalam
pelaksanaanya ada kategori hukumnya wajib, sunah , mubah, makruh dan kharam.
(Lebih jelasnya pelajari buku agamamu). Contoh perintah bagi umat Islam misalnya
yang ada pada rukun Islam yaitu, syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji( bagi yang
mampu).
Syahadat, sholat dan puasa itu masuk kategori habluminnalloh, karena murni
hubungan kita dengan Alloh. Apakah hati kita benar-benar syahadat, atau cuma pura-
pura walaupun lisan kita telah mengucapkannya, hanya antara kita dengan Alloh yang
tahu.
Demikian juga apakah jiwa/hati/batin kita juga sholat sewaktu badan kita
bergerak sholat sesuai ketentuan, hanya antyara kita denganAlloh yang tahu.
Apakah kalau tidak ada orang kita tetap puasa atau tidak , apakah kita puasa itu
karena menjalankan perintahNYA semata dan mengharap ampunan dan pahala
dariNYA, atau hanya bohong-bohongan, hanya antara kita denganNYA yang tahu ( lain
soal kalau kita member tahu teman kalau kita puasa bohong-bohongan ).
Sementara zakat dan haji tergolong habluminalloh yang bercampur dengan
habluminnas, karena zakat itu memeberi kepada yang berhak menerima oleh pemberi
yang wajib mengeluarkannya Niat zakat itu untuk mensucikan diri, nah niat itu ditujukan
kepada Alloh , sementara manfaat zakat untuk sesama manusia.
Sedangkan haji disamping berhubungan dengan Alloh dalam niat, wukuf, towaf
dan sya’i, juga ada yang berhubungan dengan manusia yakni dalam kewajiban
membayar dam, berupa sembelihan seekor domba yang dagingnya dibagikan kepada
yang berhak menerima.
Demikian juga di luar itu, masih ada perintah lain misalnya diperintah untuk
tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa seperti mengajari membaca kitab suci,
memberi bagi yang kekuraangan, menengok teman yang sakit, belajar ilmu dunia dan
ilmu akhirat, berbakti kepada Ibu Bapak, menyumbang anak yatim, membersihkan
rumah dan kelas, dan sebagainya.
Sementara laranganNYA seperti mencuri, memfitnah, mengadu domba, minum
minuman yang memabukkan, memakan bangkai dan darah, riba dalam jual beli,
korupsi, inkar janji, berkata/ berbicata kotor (misuh: jw), mencela, membicarakan aib
orang lain, berburuk sangka, putus asa, hingga membunuh tanpa ada alas an yang
dibolehkan oleh agama .
Jika kita bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangaNYA dengan tulus
ikhlas sesuai dengan kaidah agama kita maka kita akan mendapat kebahagian, pahala
112
dan di hadapanNYa akan digolongkan menjadi hambaNYA yang taqwa yang mulia di
dunia di akherat masuk surga, Namun jika sebaliknya melanggar larangNYA dan tidak
menjalankan perintahNYA maka diancam dengan nerakaNYA.
Sekarang pilih yang mana kita? So pasti kita pilih surge bukan ? Yuk kita
laksanakan semua perintahNYA jauhi laranganNYA sekuat tenaga kita, semoga kita
selalu dalam lindungan, ridlo dan petunjukNYA. AGAR KITA MENDAPAT NIKMAT,
BAHAGIA, MULIA DUNIA AKHERAT.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjalankan perintah agama dengan
baik dan benar?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya
menjalankan perintah agama dengan baik dan benar?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI


Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
menjalankan perintah agama dengan baik dan benar

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Perkembangan Remaja

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami

113
perubahan fisik dan psikis yang terjadi
pada dirinya dan mampu
mengembangkannya secara maksimal.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang perkembangan remaja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap

114
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap perkembangan remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang perkembangan remaja
- (Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
- Laijapen : ( Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ). Peserta
didik dapat memahami perkembangan
remaja
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami
perkembangan remaja

16. Catatan Khusus : ……………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

116
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Perkembangan Remaja

PERKEMBANGAN REMAJA
Pada masa remaja disebut masa pubertas yaitu masa ketika seorang anak
mengalami perubahan fisik, psikis dan kematangan seksualitasnya.Pada masa
pubertas terjadi perubahan yang sangat mencolok dan membutuhkan penyesuaian diri
terhadan tuntutan sosial.
Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seksual
sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan serta
perkembangan yang sedemikian rupa tanpa disadari oleh remaja itu sendiri. Hormon
yang ada pada wanita adalah estrogen dan progesterone sedang untuk pria
dipengaruhi oleh hormone testoteron.
1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah fase kehidupan manusia yang sangat strategis, penting
dan berdampak luas bagi perkembangan remaja itu berikutnya atau sampai
dewasa nanti.

Perkembangan atau pertumbuhan fisik pada saat awal remaja terjadinya


sangat pesat dan terkadang tidak sesuai antara usia dan fisik yang dimiliki
remaja. Berkaitan dengan fisik remaja, perkembangan terpenting adalah aspek
seksualitas. Pada masa ini akan mempengaruhi perkembangan pribadi
seseorang selanjutnya, karena hal ini akan berdampak luas.

a. Ciri-ciri fisik pada remaja, antara lain :


 PUTRA
1. Tubuh bertambah berat dan tinggi
2. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
3. Tangan dan kaki bertambah besar
4. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
5. Otot menguat
6. Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil
lagi
7. Tumbuh jakun
8. Tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka
9. Suara menjadi besar
10. Keringat bertambah banyak
11. Kulit dan rambut mulai berminyak

 PUTRI
1. Tubuh bertambah berat dan tinggi dengan bentuk tumbuh berlekuk
2. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang

117
3. Tangan dan kaki bertambah besar
4. Tumbuh payudara
5. Pantat berkembang lebih besar
6. Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil lagi
7. Keringat bertambah banyak
8. Kulit dan rambut mulai berminyak
9. Tumbuh jerawat
10. Terkadang terjadi bau badan (kalau tidak pandai merawatnya)

2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak manusia ( kognitif ) mengalami perkembangan
kesempurnaan pada seorang anak usia 12-20 tahun. Secara fungsional
mengalami pertumbuhan kognitif atau kemapuan berfikir dapat digambarkan
sebagai berikut :

a. Secara intelektual, remaja mulai dapat berfikir logis.


b. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi
c. Munculnya nalar secara ilmiah.
d. Dapat berfikir untuk mrencanakan masa depan.
e. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinteraksi.
f. Berfikirnya semakin luas.

3. Perkembangan Emosi
Remaja memiliki puncak emosionalitas, perkembangan emosi tingkat tinggi,
remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif atau mendukung
maka kematangan emosionalnya akan terhambat, sehingga sering mengalami
akses negatif berupa tingkah laku yang menyimpang, misal:
a. Agresif ( bersifat melawan, keras kepala )
b. Lebih suka menyendiri, pendiam, melamun.
c. Mengambil kompensasi /pelarian yang negatif

Sedangkan lingkungan yang harmonis dan kondusif dapat membantu


kematangan emosional remaja, antara lain :
a. Emosinya stabil, ada cinta dan kasih sayang, simpati, suka menolong, dll.
b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar dan
optimis.

4. Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi dalam masa remaja ini adalah masa berkembangnya
identitas diri yang bakal menjadi dasar pada saat perkembangan ke masa
dewasa.

Faktor-faktor penting dalam perkembangan kepribadian di masa remaja antara


lain :
a. Pertumbuhan fisik semakin dewasa
118
b. Kematangan seksual
c. Munculnya kesadaran terhadap diri dan cita-citanya.
d. Kebutuhan berinteraksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis
dan lawan jenisnya.
e. Memperhatikan etika dalam bergaul.
f. Mengembangkan sikap-sikap pribadi.

5. Perkembangan Kesadaran Beragama.


Kesadaran akan beragama mulai muncul dalam perkembangan remaja ini,
mereka sudah melakukan kewajiban yang diperintahkan agama sesuai yang
diajarkan baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Mereka sudah mulai
sadar dan tahu apa yang diperintahkan dan dilarang oleh agama serta keyakinan
yang dianutnya.

Nilai-nilai agama sudah menjadi kebutuhan dalam berinteraksi sosial sebagi


penuntun dalam berperilaku atau bergaul dengan sesama remaja. Untuk
mengembangkan hal ini para remaja banyak mengikuti kegiatan-kegiatan antara
lain :
a. Kajian-kajian keagamaan untuk menambah wawasan serta pendalaman
agama.
b. Pelatihan-pelatihan cara mengerjakan sholat yang benar.
c. Kursus membca Al-Qur’an.
d. Kegiatan Istoqotsah, Yasin dan Tahlir.
e. Mengikuti Jamaah Diba’, Hadrah, dll.

6. Tugas Perkembangan.
Setiap remaja diharapkan mampu berkembang sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan yang dilaluinya yaitu antara lain :

a. Menerima keadaan fisik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


b. Mencapai kemandirian emosional tanpa tergantung kepada orang lain.
c. Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi antar pribadi dan belajar
bergaul dengan orang lain/teman sebaya.
d. Menemukan model atau tokoh yang dapat dijadikan idola sebagai rujukan
dalam menjalankan tugas perkembangan.
e. Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya.
f. Mampu mengontrol diri disesuaikan dengan nilai-nilai moral yang ada dalam
masyarakat.
g. Meninggalkan sedikit demi sedikit sifat kekanak-kanakan yang kadang-
kadang masih muncul.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

119
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghadapi perkembangan remaja yang
terjadi pada diri anda?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi
perkembangan remaja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “
TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui perkembangan remaja

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Pengaruh Pergaulan Remaja

2. Bidang Bimbingan : Sosial


120
3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik memiliki ketegasan


sikap dalam pergaulan sehari-hari

5. Fungsi Layanan : Pemeliharaan dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang pengaruh pergaulan remaja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.

121
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pengaruh pergaulan remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang pengaruh pergaulan
remaja (Action) Rencana tindakan yang
akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami pengaruh pergaulan
remaja
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami pengaruh
pergaulan remaja

16. Catatan Khusus : ………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

122
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

123
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Pengaruh Pergaulan Remaja

PENGARUH PERGAULAN REMAJA


Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah “Tri Media Pendidikan” yang mana
mengandung arti bahwa manusia tidak lepas dari 3 (tiga) skup pendidikan selama
hidupnya di dunia ini. Tiga ruang lingkup pendidikan itu adalah:

1. Pendidkan Informal;
2. Pendidikan non formal;
3. Pendidikan formal.

Pendidikan informal adalah pendidikan di mana keluarga sebagai sumbernya,


pendidikan non formal adalah lingkungan (pergaulan) merupakan wahananya
sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh di ruang lingkup
sekolah. Ketiga ruang linkup pendidikan tersebut saling mempengaruhi kehidupan
manusia, yang mana seseorang bisa berhasil dengan baik karena pengaruh ketiga
lingkup pendidikan tersebut, sebaliknya juga tidak menutup kemungkinan seseorang
akan gagal dalam hidupnya juga karena pengaruh dari salah satu pendidikan tersebut
yang kurang mendukung.

Remaja adalah suatu sosok manusia yang dinamis, penuh gejolak, emosional dan
sebagainya yang mana pada masa remaja tersebut terjadi perubahan yang drastis baik
fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangatlah besar
pengaruhnya utamanya dalam pergaulan.

Mengingat masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, dinamis, masa yang
labil dan masih mencari identitas diri maka pengaruh- pengaruh dari pergaulan baik
yang bersifat positif maupun negatif sangat besar pengaruh dalam dirinya. Remaja
yang menyadari tentang pengaruh-pengaruh dalam pergaulan utamanya yang bersifat
negatif dan berusaha untuk menjauhinya kemungkinan besar akan terhindar dari pola
pergaulan yang tidak baik.

Remaja diharapkan mempunyai kepribadian yang kuat agar tidak mudah


terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif. Dalam pergaulannya remaja akan
mencari identitas diri mulai memilih banyak teman dan melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan teman sebayanya. Remaja juga harus berhati-hati dalam
pertemanan karena, dalam pertemanan itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan
belajarnya. Bahkan kadang-kadang dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang tidak
baik. Pengaruh hubungan dengan teman bisa mempengaruhi perilaku baik yang positif
maupun yang negatif. Remaja dalam pergaulannya untuk bisa diterima dalam
pertemanan sering kali di tuntut untuk bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh
teman-temannya. Sehingga apabila tidak bisa melakukannya sering kali berpengaruh
pada tingkah laku dan kegiatan belajar remaja tersebut.
124
Oleh karena itu apabila seorang teman banyak memberikan pengaruh yang
negatif lebih baik kita menjauh dan menghindarinya. Dan mencari teman lain yang lebih
baik dan bisa mendorong kita meraih keberhasilan di sekolah.

Kalau kita amati Pergaulan remaja saat ini sangatlah luar biasa pesat
perkembangannya, lebih-lebih pada era kemajuan iptek sekarang ini. Pergaulan
mereka didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di
seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai sarana
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry dianggap sebagai
sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka. Memang diakui penggunaan alat
komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk berbagi informasi baik yang
benar ataupun salah. Terkadang gadget (barang /peralatan yang berteknologi tinggi)
yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.

Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga
yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan.
Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan
membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan
ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.

Orang tua yang bijak haruslah dapat menempatkan diri secara baik dihadapan
anak, baik dalam arti bisa menempatkan diri sebagai orang tua dan juga sekaligus
sebagai teman untuk anaknya. Orang tua yang bijak tidak menerapkan pendidikan
dalam keluarga secara otoriter. Anak apalagi yang menginjak remaja, tidak boleh terlalu
dikekang dalam pergaulannya. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat
mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang anak yang
menginjak remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka
bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan. Informasi tentang apa yang
sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka
lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.

Dengan demikian, besar harapan kita agar remaja mampu memilih apa yang baik
dan tidak untuk dilakukan. Tidak ada kata benar atau salah, tapi lebih tepat kepada
yang baik atau bermanfaat dan yang merugikan.

Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan
begitu kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin
meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini sangatlah
minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut campur
orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa
menilai dengan cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu
dengan maraknya penggunaan baby sitter dan jasa pembantu rumah tangga lainnya.
Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja untuk melakukan
segala sesuatunya sehingga mereka tidak tumbuh sebagai individu dengan penuh
kemandirian.

125
Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia
virtual. Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah
hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal
yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing untuk
memenangkan permainan. Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara
mengkonsumsi internet atau playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs
yang seharusnya tidak untuk konsumsi para remaja atau terjadinya kecanduan
playstation sehingga mereka membolos menghabiskan waktu untuk bermain
playstation.

Banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah
dibanding pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu
berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan
malu seperti dulu. Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan
kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap secara langsung,
tanpa basa-basi seperti halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa
mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya. Merangkul dan
mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan
mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan sayang
pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-
mall para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat
para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa
kuatir. Namun, apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir yang mereka
miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan
pertikaian antara orang tua dan anak yang menginjak remajapun tidak dapat lagi
dihindari.

Ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui, bahwa pola pergaulan sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan maupun kegagalan bagi para remaja sebagai
generasi penerus bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, kita perlu ketahui segi
positif maupun negatif dari pola pergaulan remaja sebagai berikut:

Pengaruh positif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :


1. Meningkatkan motivasi belajar sehingga bisa meraih prestasi belajar dengan baik;
2. Dapat meningkatkan pengembangan bakat pada remaja;
3. Dapat mengisi waktu pada kegiatan yang positif;
4. Dapat mengembangkan sikap yang berkarakter (ramah, sopan, suka. menolong,
dll);
5. Dapat mencetak pribadi yang menyenangkan, sehingga disenangi banyak orang,
misalnya: teman sebaya, orang tua, maupun guru.

Pengaruh negatif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :


1. Sering melanggar tata tertib sekolah misalnya: membolos sekolah, pulang sekolah
tanpa ijin;
126
2. Melakukan tindakan yang merusak milik orang lain atau fasilitas umum misalnya:
mencoret-coret yang bukan pada tempatnya dengan kata-kata yang tidak baik;
3. Membentuk gank atau perkumpulan teman sebaya yang cenderung melakukan
kegiatan negatif misalnya: sering pesta miras, kebut-kebutan dan lain-lain;
4. Melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Misalnya : mencuri, mencopet, menipu, dll.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghindari pengaruh negatif pergaulan
remaja?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi
pengaruh negatif pergaulan remaja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui pengaruh pergaulan remaja

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Sikap dalam Bekerja

2. Bidang Bimbingan : Karier

3. Jenis Layanan : Informasi


127
4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu bertanggung
jawab atas suatu pekerjaan yang
dilakukannya

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang sikap dalam bekerja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
128
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap sikap dalam bekerja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang sikap dalam bekerja

(Action) Rencana tindakan yang akan


diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami sikap dalam bekerja
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami sikap dalam
bekerja

16. Catatan Khusus : ………………………………………….

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

129
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

130
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Sikap dalam Bekerja

SIKAP DALAM BEKERJA


Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa
yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. orang akan merasa sangat
susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai
menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi
dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis.
Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa
digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai, dan lebih
terhormat di masyarakat daripada orang yang menganggur/tidak bekerja. Lebih jauh
lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan
kompetensi diri, sehingga dapat menjadi wahana untuk mengaktualisasikan segala
potensi yang dimiliki.

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan menunjuk pada setiap
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier lebih menunjuk
pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup. Maka
dari itu pemilihan karier lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak
dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih
cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Tahap-tahap Perkembangan Karier

Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi
menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:

- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)


- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)

131
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah
besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara,
dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain
jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di
lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada
umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah,
atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka.
Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih
jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja
pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu
cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan
pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik. Dalam tahap ini anak
belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena
mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka
sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.
Pada perkembangan anak usia SMP (12-16 tahun), perkembangan karier berada pada
tahap Tentatif, yang perkembangannya dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni:
(1) sub tahap Minat (Interest);
(2) sub tahap Kapasitas (Capacity);
(3) sub tahap Nilai (Values) dan
(4) sub tahap Transisi (Transition).
Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan
kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni,
sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai
sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain. Ada yang lebih mampu
dalam bidang matematika, sedang yang lain dalam bidang bahasa, atau lain lagi bidang
olah raga.

Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan
atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja.
Sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan
pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat
dan kesukaannya.
Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana
kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai;
sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau
"merencanakan" karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang
ingin diperjuangkan.
Nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja

132
Terdapat beberapa nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja , adalah:
1. Jujur
Makna jujur, merupakan sebuah karakter atau nilai yang dapat membawa bangsa
menjadi bangsa yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jujur dalam kamus
Bahasa Indonesia dimaknai dengan lurus hati, tidak curang. Dalam pandangan umum,
jujur sering dimaknai adanya kesamaan antara realita dengan ucapan. Ciri orang-orang
jujur adalah:
- Jika bertekad untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan
kemaslahatan.
- Jika berkata tidak berbohong (benar, apa adanya).
- Jika ada kesamaan antara yang dikatakan hatinya, dengan apa yang dilakukan.
Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam
persahabatan, bisnis, mitra kerja, dsb. Jujur merupakan salah satu karakter
pokok untuk menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan
diterima dirinya dengan kebenaran yang dilakukan.

2. Kerja keras.
Kerja keras adalah suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam
menyelesaikan pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Kerja keras bukan
berarti bekerja sampai tuntas lalu berhenti, tetapi mengarah pada visi besar yang harus
dicapai untuk kebaikan/kemaslahatan manusia dan lingkungannya.
3. Ikhlas
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ikhlas memiliki arti tulus hati; (dengan) hati yang
bersih dan jujur. Sedangkan ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita
kerjakan semata-mata hanya karena mengharapkan ridho Allah SWT.
Ciri-ciri orang ikhlas adalah:
a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.
b. Senantiasa beramal di jalan Allah SWT, baik dalam keadaan sendiri atau
bersama orang lain, bukan beramal bila dipuji dan semakin berkurang bila dicela.
c. Selalu menerima apa adanya, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
Allah SWT.
d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda ketahui tentang sikap dalam bekerja?


133
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam bersikap dalam
bekerja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui sikap dalam bekerja

134
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Meraih Cita - cita

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Penempatan dan Penyaluran

i. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu


menggambarkan cita- citanya secara jelas

4. Fungsi Layanan : Pemahaman

5. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

6. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

7. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

8. Penyelenggara Layanan : Guru BK

9. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

10. Metode : Diskusi dan Penugasan

11. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

12. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan

135
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang cita-cita masing2 anggota kelompok
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

13. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

14. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap meraih cita - cita (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan penempatan dan
penyaluran tentang cita – cita (Action)
Rencana tindakan yang akan diambil
peserta didik setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami cita - citanya
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami cita - citanya

15. Catatan Khusus : ………………………………………………

136
……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

137
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Meraih Cita - cita

MERAIH CITA-CITA

Cita-cita, itulah sepenggal kata yang sering dipertanyakan kepada anak-anak,


semua orang tua pasti pernah menanyakan kata itu kepada anak-anaknya.
Banyak yang belum mengerti apa yang dimaksud dengan cita-cita, tapi pada
usia anak-anak kalau ditanya tentang cita-cita, pasti menjawab dengan lugu dan
tanpa mengerti apa yang disampaikan. Cita-citaku akan menjadi polisi, menjadi
dokter, menjadi pilot, menjadi astronot, menjadi Presiden dsb.

Berkaitan dengan masalah cita-cita yang dipertanyakan orangtua kepada anak-


anaknya, dengan mendengar jawaban yang keluar dari mulut polos anak-anak,
orangtuapun akan senang dan berkata mudah-mudahan cita-citamu akan
tercapai dan biar bisa menjadi seorang polisi, dokter, pilot atau presiden, kamu
harus belajar dengan sungguh-sungguh dan dibarengi dengan berdoa.

Itulah sedikit penggalan tentang cita-cita yang pernah dan selalu ditanyakan
orang tua kepada anak-anaknya pada waktu masih kecil. Bagaimanakah
jawaban-jawaban polos yang keluar dari mulut anak-anak itu, akankah ada
jawaban yang sama ketika pertanyaan tentang cita-cita disampaikan waktu anak
sudah besar nanti? kadang juga tidak semua jawaban polos itu keluar dengan
sendirinya, dan sebagian memang ada anak-anak yang ketika ditanyakan
tentang cita-citanya, dia menjelaskan secara jelas apa cita-citanya. Dan ketika ia
sudah besar, ia benar-benar serius untuk menggapai cita-citanya itu sampai bisa
mewujudkan, dan ia membuktikan kepada orang tuanya bahwa apa yang ia
ucapkan ketika ia kecil memang terbukti ia menjadi seorang yang sesuai dengan
cita-citanya, tapi banyak juga cita-cita yang ia sebutkan hanyalah kepolosan
belaka yang ia sebutkan ketika ia kecil tanpa mengerti apa yang ia sebutkan, dan
banyak juga cita-cita yang terwujud tidak sesuai dengan apa yang ia cita-cita
sewaktu kecil dulu, atau dalam arti kata ia membelot dari apa yang diucapkan
ketika kecil dulu, dan tentunya itu semua dikarenakan banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi, diantaranya karena semakin matangnya tingkat berfikir, semakin
memahami terhadap potensinya, dan semakin mengerti dengan yang diucapkan
dengan berbagai macam pengalaman yang dia laluinya. Anak bercita-cita untuk
menjadi polisi, mungkin karena dulu yang ada didalam pikirannya seorang polisi
itu gagah, berani, kemana-mana membawa pistol dan seorang polisi pasti galak
ditakuti oleh siapapun, sehingga ia sangat bercita-cita untuk menjadi seorang
polisi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semua anak berhak


menyebutkan apa cita-citanya terserah, semua sah dan berhak dimiliki. Seperti
kata pepatah raihlah cita-cita setinggi lagit, artinya kita boleh menginginkan cita-
cita yang besar. Perlu digarisbawahi bahwa, semua cita-cita yang kita inginkan
138
adalah merupakan harapan yang harus digapai dan diraih dengan belajar dan
kerja keras. Perasaan bangga dan senang akan kita rasakan, apabila yang kita
impikan tercapai, tetapi apabila semua cita-cita kita tidak tergapai setelah kita
melakukan usaha dan disertai berdoa maka kita harus bisa mengendalikan diri,
agar segala yang telah kita lakukan bermanfaat dan pasti dibalik kegagalan
terselip sebuah hikmah yang sangat besar yang bisa kita ambil, paling tidak
sebagai pengalaman.Jangan takut gagal dan pessimis terhadap masa depan,
isilah diri anda dengan energy positif yang bisa menyemangati diri untuk
mencapai cita-cita. Semua orang/individu memiliki potensi dan kelebihan yang
perlu dikembangkan dan diwujudkan.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda ketahui tentang cita - cita?


2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam meraih cita – cita ?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui cara meraih cita - cita

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Remaja yang Berinteletual

2. Bidang Bimbingan : Sosial

139
3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

i. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami dan


mewujudkan aspek – aspek sosial yang
dipelajari di SMP

4. Fungsi Layanan : Pemahaman

5. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

6. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

7. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

8. Penyelenggara Layanan : Guru BK

9. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

10. Metode : Diskusi dan Penugasan

11. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

12. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang remaja yang berintelektual
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian

140
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

13. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

14. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap remaja yang berintelektual
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang remaja yang berintelektual
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami remaja yang
berintelektual
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami remaja yang
berintelektual

15. Catatan Khusus : ………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

141
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

142
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Remaja yang Berinteletual

REMAJA YANG BERINTELEKTUAL


Jadilah siswa yang berimtag, berpengetahuan dan berprestasi
Apa yang dipelajari di SD tentunya ada perbedaan dengan apa yang yang
dipelajari di SMP. Berdasarkan kurikulum berbasis KTSP, struktur kurikulumnya adalah
sebagai berikut :
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan

B. Muatan lokal
Yaitu pelajaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan lingkungan, setiap sekolah
berbeda sesuai dengan lingkungan masing-masing.

C. Pengembangan Diri
Ada beberapa mata pelajaran yang merupak hal baru bagi anak-anak yang baru
masuk di bangku SMP. Ada beberapa mata pelajaran yang sudah diberikan di SD, dan
sekarang di lanjutkan di SMP.
Dari mata pelajaran tersebut diatas dikelompok-kelompokkan sesuai dengan
ruang lingkupnya. Kelompok mata pelajaran tersebut antara lain :
1. Agama dan Akhlak Mulia adalah kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian adalah kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan

143
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah kelompok mata pelajaran ilmu
epngetahuan dan teknologi pada SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Kewarganegaraan dan Kepribadian adalah kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
keindahan dan harmoni.
5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Pada jaman sekarang ini banyak remaja Indonesia yang menggunakan alat
pendukung seperti komunikasi yang berupa media online yang sangat mudah dan
banyak pengetahuan di dalamnya.
REMAJA BERINTELEKTUAL DALAM KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Intelektual adalah suatu kepandaian atau kemahiran di bidangnya masing-
masing. Remaja Indonesia yang pandai / mahir menggunakan komunikasi dan
Informasi diharapkan dapat menjadi harapan dalam membangun bangsa Indonesia
di kedepannya. Bangsa Indonesia sudah makin dikenal dunia dengan berbagai segi.
BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI REMAJA
A . Kutub Keluarga ( Rumah Tangga )
Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan bahwa anak/remaja yang
dibesarkan dalam lingkungan social keluarga yang tidak baik/disharmonis keluarga,
maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi kepribadian
antisocial dan berperilaku menyimpang lebih banyak dibandungkan dengan anak /
remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat/harmonis ( Sakinah )
Kriteria keluarga yang tidak sehat tersebut menurut para ahli antara lain :
 Keluarga tidak utuh
 Kesibukan orang tua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan
anak di rumah
 Hubungan antarpersonal antara anggota keluarga ( ayah, ibu, anak ) yang
tidak baik.
 Substitusi ungkapan kasih sayang orang tua kepada anakdalam bentuk
materi dari pada kejiwaan ( Psikologis )

Rincian kondisi keluarga yang merupakan sumber stress pada anak / remaja
 Hubungan buruk atau dingin antara ayah dan ibu
144
 Terdapatnya gangguan fisik atau mental dalam keluarga
 Cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua, oleh kakek
/nenek.
 Sikap orang tua yang dingin dan acuh tak acuh terhadap anak.
 Sikap orang tua yang kasar dank eras kepada anak.
 Campur tangan / perhatian yang berlebihan dari orang tua terhadap anak
 Orang tua yang jarang di rumah / terdapatnya istri lain
 Sikap /control yang tidak konsisten, control yang tidak cukup

B. Kutub Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik dapat mengganggu proses belajar mengajar
anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anank didik
berperilaku menyimpang.
Kondisi sekolah yang tidak baik tersebut antara lain :

 Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai


 Kualitas dan kuantitas kerja guru yang tidak memadai
 Kualitas dan kuantitas non guru yang tidak memadai
 Kesejahteraan guru yang tidak memadai
 Kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama / budi pekerti yang
kurang
 Lokasi sekolah di daerah rawan
C. Kutub Kemasyarakatan ( Kondisi Lingkungan social )
Faktor kondisi lingkungan social yang tidak sehat / rawan dapat merupakan
factor yang menyebabkan anak/remaja untuk berperilaku menyimpang.
Faktor kutub masyarakat ini dapat di bagi menjadi 2 bagian :
1. Faktor Kerawanan masyarakat
2. Faktor daerah rawan ( gangguan kamtibmas )

Kriteria dari kedua factor tersebut antara lain :


a. Faktor kerawanan masyarakat / lingkungan
 Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan sampai dini
hari.
 Peredaran alcohol, narkotika, obat-obatan terlarang.
 Pengangguran
 Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
 Wanita tuna susila/WTS
 Berbagai bacaan, tontonan, TV, majalah dll, yang sifatnya pornografi.
 Perumahan kumuh dan padat
 Kesenjangan social
145
b. Faktor daerah rawan ( gangguan kamtibmas )
 Penyalahgunaan alcohol, narkotika dan zat adiktif lainnya
 Perkelahian perorangan/kelompok
 Kebut-kebutan
 Pencurian, perampokan,
 Perkosaan
 Pembunuhan
 Dll

Ciri-ciri Remaja berintelektual :

 Mudah menangkap pelajaran


 Perbendaharaan kata luas
 Penalaran tajam ( berfikir logis, kritis, memahami sebab akibat )
 Daya konsentrasi baik ( perhatian tak mudah teralihkan )
 Menguasai banyak bahan tentang macam-macam topic
 Senang dan sering membaca
 Uangkapan diri lancer dan jelas
 Pengamat yang cermat, Senang mempelajari kamus dan peta dan eksiklopedia.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda persiapkan untuk menjadi remaja yang berintelektual?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam mempersiapkan diri
anda untuk menjadi remaja yang berintelektual?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

146
Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui remaja yang berintelektual

147
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Belajar Hidup Bertanggung Jawab

2. Bidang Bimbingan : Karier

3. Jenis Layanan : Informasi & Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat menunjukkan


perilaku bertanggung jawab

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan

148
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang tanggung jawab
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap tanggung jawab (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
tanggung jawab (Action) Rencana
tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat belajar hidup bertanggung
jawab
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat belajar hidup
bertanggung jawab
16. Catatan Khusus : …………………………………………………

……………….,……………

149
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

150
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Belajar Hidup Bertanggung Jawab

BELAJAR HIDUP BERTANGGUNG JAWAB

Hiduplah dengan penuh rasa tanggung jawab

Manusia adalah mahluk social yang hidup berkelompok, ia tidak boleh hidup
menurut caranya sendiri, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok.
Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia
hidup tertib dan teratur, jika tidak manusia akan bertindak sewenang-wenang, tanpa
kendali dan sulit di atur.

Demikian pula dengan siswa selain sebagai mahluk individu siswa juga
merupakan mahluk social. Sebagai mahluk social siswa hidup di lingkungan
masyarakat. Lingkungan masyarakat terkecil adalah keluarga. Peranan siswa dalam
kehidupan masyarakat adalah :

1. Sebagai anak ( anggota keluarga )


2. Sebagai siswa ( anggota di lingkungan sekolah )
3. Sebagai warga ( anggota di lingkungan masyarakat )
Oleh karena itu siswa sebagai remaja harus mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Perubahan social menuntut pula kemampuan individu dalam


mengikuti perubahan tersebut. Tanpa kemampuan mengikuti perubahan yang demikian
cepat, akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah dan kesukaran-kesukaran
yang bersifat pribadi dan social, khususnya dalam bentuk apa yang sering diistilahkan
dengan “ Salah suai “ atau “ Mal-adjusted “.

Macam - macam tanggung jawab remaja

1. Kita wajib sadar bahwa waktu remaja bukanlah untuk berhura-hura, tetapi waktu
tersebut wajib di isi dengan mencari ilmu pengetahuan dan menghayati agama,
jadikan waktu tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan
apabila semakin tua kelak.
151
2. Kita tidak mudah terpedaya dengan unsur-unsur negative, ambilah budaya yang
baik dari siapapun dalam mencari dan meningkatkan ilmu. Tetapi kekalkan
ahklak dan cara kehidupan orang beragama, kita akan menjadi orang yang
paling di segani dan di hormati. Kelak kita mulia didunia dan akhirat, Amin
3. Sebagai remaja janganlah menghabiskan masa berkhayal dengan perasaan
cinta dan mencari pasangan. Hal itu tidak membawa banyak hasil, marilah waktu
kita yang berharga yang sepatutnya di habiskan dengan mencari ilmu atau
berbagi kepada masyarakat.
4. Hormatilah orang tua kita, walaupun pada pandangan kita mereka tidak
memahami jiwa dan perasaan kita. Sesungguhnya orang tua kita adalah pintu
syurga. Sekiranya kita tidak sependapat dengan mereka maka katakanlah
dengan nada yang lembut dan sopan bukan dengan membentak dan
menunjukan marah.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat belajar hidup bertanggung jawab?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya belajar hidup
bertanggung jawab?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

152
Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


belajar hidup bertanggung jawab

153
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Remaja Berprestasi

2. Bidang Bimbingan : Belajar

3. Jenis Layanan : Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu


mengembangkan prestasi secara optimal
sesuai dengan perkembangannya

5. Fungsi Layanan : Pengentasan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang

154
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang remaja berprestasi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap remaja berprestasi (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang remaja
berprestasi (Action) Rencana tindakan yang
akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat menjadi remaja berprestasi
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat menjadi remaja
berprestasi

16. Catatan Khusus : ……………………………………………

155
……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

156
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Remaja Berprestasi

REMAJA BERPRESTASI
Belajar tidak mengenal waktu
Seseorang yang melakukan kegiatan belajar supaya berhasil sesuai dengan apa
yang diharapkan maka perlulah kiranya memperhatikan beberapa factor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar.
Adapun factor-faktor itu antara lain :
1. Faktor Internal
Adalah factor yang berasal dari diri anak itu sendiri, baik fisik maupun
psikologis.
Faktor internal yang mempengaruhi kegiatan belajar meliputi :
- kesehatan
- cacat badan
- Intelegensi
- Bakat
- Minat, dll
2. Faktor Eksternal
Adalah factor yang berasal dari luar dari anak.
Faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan belajar meliputi :
- lingkungan keluarga
- lingkungan sekolah
- lingkungan masyarakat

Kedua factor tersebut di atas dapat mempengaruhi seseorang yang sedang belajar.
Dalam materi ini yang dibahas adalah pengaruh positif kemampuan, bakat dan
minat terhadap kegiatan belajar
1. Kemampuan
Kemampuan adalah salah satu factor internal dari siswa, dimana antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain mempunyai kemampuan yang berbeda,
sehingga di dalam menerima pelajaranpun berbeda.
Bilamana kemampuan seseorang baik/tinggi maka dalam belajar akan berhasil.
2. Bakat

157
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang yang dilahirkan di dunia ini di lengkapi
dengan bakat. Bakat ini mulai nampak sejak anak bisa berbicara atau sesudah
masuk SD. Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama.
Berkat usahanya dalam pengembangan bakat inilah membuat seseorang dapat
berhasil dalam studinya/belajarnya.
Secara umum Bkat adalah kemampuan/potensi yang dimiliki oleh
seseorang/individu untuk mencapai keberhasilan masa depan.
Ciri-ciri anak berbakat :
1) Dapat dengan mudah menangkap informasi yang disajikan
2) Memiliki ingatan yang baik
3) Memiliki penalaran yang tajam
4) Mampu berkonsentrasi dan senang mempelajarinya
Penyebab utama bakat-bakat tidak tampak/terpendam adalah :

 Ketidakpahaman orang tua terhadap bakat buah hatinya


 Tempat tinggal/lingkungan yang minim fasilitas penunjang
 Lemahnya/kurangnya pendidikan dan latihan

3. Minat

Pengertian minat adalah sustu kecenderungan yang menyebabkan seseorang


berusaha untuk mencari/mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu.
Pendapat lain mengatakan bahwa minat adalah adnya ketertarikan kuat atas
sesuatu.
Minat akan mempengaruhi belajar seseorang. Pelajaran yang menarik minat
anak maka akan dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya, karena mempunyai
daya tarik baginya. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar diharapkan ada minat
yang mendasari, kemudian di kembangkan secara maksimal, supaya hasil
belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk mencapai prestasi belajar yang baik perlu adanya kesesuaian antara
kemampuan, bakat dan minat. Kesesuaian ini akan membuat orang merasa
senang dalam belajar dan merasa puas terhadap prestasi yang diperolehnya.
Keberadaan minat merupakan factor utama bagi pengembangan bakat karena
tanpa minat, bakat tidak akan berdayaguna.
Orang cerdas adalah orang yang mampu memahami, mengembangdkan dan
mendayagunakan bakatnya untuk kepentinganan dan kebahagiaan hidupnya.
Sedangkan orang sukses adalah orang yang mampu membahagiakan hidupnya.
Ciri-ciri kreatifitas :
 Dorongan ingin tahunya tinggi
158
 Sering menggunakan pertanyaan yang baik
 Memberikan banyak gagasan/usul terhadap suatu masyarakat
 Bebas dalam mengutarakan pendapat
 Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkan sesuatu tidak mudah
terpengaruh orang lain
 Rasa humor tingg
 Daya imajinasi kuat.
Ciri-ciri motivasi :
 Tekun terhadap tugas
 Ulet menghadapi kesulitan
 Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
 Selalu berusaha berprestasi
 Dll

CARA JITU MENJADI REMAJA BERPRESTASI


Ada 63 cara memperbaiki diri menjadi remaja berprestasi, antara lain :

 Senyum
 Humor
 Gembira
 Bersyukur
 Sedih
 Bersyukur lebih dari
 Rasa bersalah1
 Rasa bersalah 2
 Stress
 Kecemasan
 Memiliki tujuan hidup
 Rasa malu
 Berhenti membenarkan diri dan memaafkan kesalahan
 Berhenti membenarkan pandangan negative
 Menjadi diri apa adanya
 Disiplin
 Gigih
 Kerja giat
 Pro aktif
 Kreatif
 Jujur pada orang lain
 Mengilhami orang lain
 Lentur/fleksibel
 Berdo’a
 Berfikir

159
 Bermimpi
 Mengambil resiko
 Fokus
 Menolong
 Penuh rasa cinta
 Dll

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjadi remaja yang berprestasi?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menjadi
remaja yang berintelektual?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menjadi remaja berprestasi

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Perilaku Mandiri

160
2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi & Penguasaan konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik memiliki perilaku


mandiri di rumah maupun di sekolah

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang perilaku mandiri
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian

161
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap perilaku mandiri (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang
perilaku mandiri (Action) Rencana tindakan
yang akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat bersikap mandiri
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat bersikap mandiri

16. Catatan Khusus : …………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

162
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

163
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Perilaku Mandiri

PERILAKU MANDIRI
Seringkali orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak enggan
berangkat ke sekolah, bahkan kadang menjadi pembolos. Hal itu seringkali disebabkan
si anak tidak mampu mengungkapkan perasaannya secara terus terang mengenai
masalah yang dihadapi. Apalagi bila terjadi pada usia SMP, tanpa alasan jelas tiba-tiba
dia lebih tertarik ke tempat lain (mall, warnet, warung kopi dsb). Lalu apa yang harus
dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi kondisi anak membolos tanpa alasan? Ada
banyak hal yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mencari penyebab hal itu bisa
terjadi, misalnya dengan bekerja sama dengan pendidik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang permasalahan anak. Salah satu penyebab anak enggan ke sekolah adalah
masalah kemandirian. Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan pelajaran,
dengan tugas-tugas sekolah, dengan teman-teman, atau dengan guru bisa jadi sebagai
penyebab utamanya. Anak memililih ke tempat lain (mall, warnet, atau warkop dll)
karena ditempat seperti itu dia merasa lebih bebas dan nyaman, bisa melakukan segala
sesuatu sesuai kemauannya.

Definisi mandiri untuk remaja dan orang dewasa adalah kemampuan seseorang
untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain.
Kemandirian anak, kemampuannya disesuaikan dengan tugas perkembangan, apabila
seorang anak telah mampu melakukan tugas perkembangan, ia telah memenuhi syarat
kemandirian. Untuk itu membentuk kemandirian, perlu dikembangkan sejak anak usia
dini. Peran orangtua atau lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak
sejak usia dini merupakan suatu hal yang penting, mengingat kemandirian pada anak
tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Anak perlu dukungan, seperti sikap positif dari
orangtua dan latihan-latihan ketrampilan menuju kemandiriannya.

Dalam menanamkan kemandirian pada anak, hindarilah perintah dan ultimatum


Karena dapat membuat anak selalu merasa berada di bawah orangtua dan tidak
mempunyai otoritas pribadi. Menanamkan disiplin dan rasa hormat tetap dilatih tanpa
harus bersikap galak pada anak. Mengarahkan, mengajar serta berdiskusi dengan anak
akan lebih efektif daripada memerintah, apalagi bila perintah tidak didasari dengan
alasan yang jelas. Lama kelamaan anak akan bergantung pada perintah atau larangan
dalam melakukan segala sesuatu, yang akhirnya anak tidak berani ambil keputusan
sendiri, karena kurangnya kepercayaan diri. Orangtua harus bersikap positif pada anak,
seperti: memuji, memberi semangat sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mandiri
yang dilakukan anak. Adanya penghargaan atas usaha anak untuk menjadi pribadi
mandiri, terlepas dari apakah pada saat itu ia berhasil atau tidak. Dengan tumbuhnya
perasaan berharga, anak akan memiliki kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan
dalam proses pembelajaran selanjutnya.

164
Selain itu, untuk menjadi pribadi mandiri, seorang anak perlu mendapat
kesempatan berlatih secara konsisten mengerjakan sesuatu sendiri atau
membiasakannya melakukan sendiri tugas-tugas yang sesuai dengan tahapan usianya.
Orangtua atau lingkungan tidak perlu bersikap terlalu cemas, terlalu melindungi, terlalu
membantu atau bahkan selalu mengambil alih tugas-tugas yang seharusnya dilakukan
anak, karena hal ini dapat menghambat proses pencapaian kemandirian anak.
Kesempatan untuk belajar mandiri dapat diberikan orangtua atau lingkungan dengan
memberikan kebebasan dan kepercayaan pada anak untuk melakukan tugas-tugas
perkembangannya. Namun demikian peran orangtua atau lingkungan dalam
mengawasi, membimbing, mengarahkan dan memberi contoh teladan tetap sangat
diperlukan, agar anak tetap berada dalam kondisi atau situasi yang tidak
membahayakan keselamatannya. Kegiatan praktis sehari-hari di rumah, seperti
mencuci piring sendiri sehabis makan, mencuci pakaian sendiri, melatih anak untuk
membersihkan kamar tidurnya sendiri, membersihkan rumah, menata taman,
menyajikan makanan dan sebagainya, perlu dilakukan untuk membiasakan hidup
mandiri.

Selain bersikap positif dan selalu mendukung anak, praktek kemandirian juga perlu
diajarkan kepada anak melalui materi ketrampilan hidup dengan konsep-konsep
sederhana. Seperti: anak diajarkan untuk mengerti bahwa semua barang miliknya
(sepatu, pakaian, mainan, buku-buku, dan barang-barang lainnya) diperoleh karena
orangtua bekerja keras untuk mndapatkan penghasilan, supaya mampu membeli
semua kebutuhan keluarga. Karena itu, perlu adanya sikap tegas bahwa tidak semua
yang dia inginkan harus dipenuhi pada saat itu juga. Perlu waktu menunggu untuk
menabung terlebih dahulu. Dengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam
nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri
secara ekonomis.

Belajar Mandiri
Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan
tujuan belajarnya, strategi belajarnya, merencanakan proses belajar, menggunakan
sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan dan melakukan kegiatan-
kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar. Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan
partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat
dengan kehadiran guru, pertemuan/ tatap muka di kelas, atau dengan kehadiran teman
sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan
dengan cara tersendiri. Peran guru sebagai fasilitator dan konsultan, guru bukan satu-
satunya sumber ilmu, dan dapat menggunakan apa saja sebagai sumber dan media
untuk belajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan,
kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju
dalam pengetahuan. Alvin Tovler, mengatakan”Siapa yang banyak menguasai
informasi, maka dialah yang menguasai dunia.” Belajar mandiri artinya belajar yang
bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk mencapai tujuan,
bukan bebas dari aturan-aturan, baik aturan agama, Negara, adat atau masyarakat.

165
Manfaat Belajar Mandiri
Belajar mandiri memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi dan
psikhomotor siswa, yaitu:
1. Memupuk tanggung jaawab.
2. Meningkatkan ketrampilan.
3. Memecahkan masalah.
4. Mengambil keputusan.
5. Berfikir kreatif, banyak ide.
6. Berfikir kritis,
7. Percaya diri yang kuat.
8. Menjadi guru bagi dirinya sendiri.

Manfaat belajar mandiri akan semakin terasa bila siswa aktif membaca buku sumber,
melakukan pengamatan, penelitian, analisa dan memecahkan masalah. Pengalaman
yang mereka peroleh semakin menambah wawasan, dan semakin kaya dengan ilmu
pengetahuan. Apalagi bila mereka belajar mandiri dalam kelompok, disini mereka akan
belajar kerja sama, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Belajar mandiri akan
menjadikan siswa untuk berani memilih sendiri apa yang dilakukan dengan penuh
tanggung jawab. Kemandirian adalah memerlukan tanggung jawab, berinisiatif, memilki
keberanian, dan sanggup menerima resiko serta mampu menjadi guru bagi dirinya
sendiri, dengan demikian pada akhirnya siswa akan menikmati arti hidup sebenarnya
dari pada terbelenggu dan selalu diatur oleh orang lain.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menjadi
pribadi yang mandiri?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

166
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menjadi pribadi mandiri

167
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Mengenal Norma Kehidupan

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu berperilaku


sesuai dengan norma kehidupan yang
ada

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang

168
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang norma kehidupan
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap norma kehidupan (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik etelah
menerima layanan informasi tentang norma
kehidupan (Action) Rencana tindakan yang
akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat berperilaku sesuai norma yang
ada
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat berperilaku sesuai norma
yang ada

16. Catatan Khusus : ………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
169
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

170
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Mengenal Norma Kehidupan

MENGENAL NORMA-NORMA KEHIDUPAN


Kita sebagai manusia tak hidup sendirian. Sebagai makhluk sosial kita selalu
butuh berhubungan dengan orang lain untuk kelangsungan hidup, seperti bermain
dengan teman, berhubungan dengan guru, dengan orang tua, dengan pedagang di
pasar, dengan pak sopir di lyn bemo, pak tukang parker, pak tukang sampah, bu pijat
dan sebagainya. Nah untuk kelancaran hubungan itu kita perlu memahami norma-
norma yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan kita maupun orang lain .
Macam-macam Norma Dalam Kehidupan
Norma artinya tata ukuran atau aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi
segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan setiap
orang yang terlibat di dalamnya bisa terjamin dan terpelihara dengan baik, semua
mendapatkan hak sesuai yang seharusnya didapatkannya yang bermuara pada rasa
aman, tentram, damai tanpa gangguan dan tekanan.
Menurut isinya norma itu terdiri dari perintah dan larangan. Perintah adalah
kewajiban bagi setiap orang yang berada di dalamnya untuk berbuat sesuatu karena
akibatnya- akibatnya dipandang membawa kebaikan bagi semuanya. Sedangkan
larangan adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang yang berada di dalam lingkungan
masyarakat setempat untuk tidak melanggar sesuatu yang jika dilanggar akan
berakibat tidak baik/tidak menguntungkan bagi semuanya.
Dalam kehidupan kita mengenal beberapa macam norma . Setidakny7a ada
empat macam norma dalam kehidupan kita antara lain :
1. Norma Agama :
Yakni seperangkat aturan/ tatanan hidup yang wajib diterima oleh
orang yang memeluk agama teretentu yang didalamnya ada seperangkat
perintah dan larangan yang kem udian menjadi sumber ajaran agama itu
dan mengikat para pemeluknya. Perintah dan larangan itu berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa yang diturunkan kepada utusannya bisanya
diwujudkan dalam bentuk wahyu dan kemudian dikumpulkan dalam kitab
suci. Seperti untuk agama Islam kitab sucinya Al-Qur’an.
Perintah dan larangan itu mengandung konsekwensi / tanggung
jawab moral bagi pemeluknya. Perintah yang dilaksanakan oleh pemeluk
agama itu akan mendapat pahala, sementara jika diabaikan akan
berdosa. Demikian juga sebaliknya jika larangan itu diterjang atau
dilanggar akan mendapat dosa namun jika dihindari akan mendapat
pahala. Dan balasannya bukan hanya di dunia namun juga di akherat
nanti yakni jika dalam hidupnya di dunia taat pada perintaNYA dan selalu
171
menjauhi laranganNYA maka disediakan sorga baginya. Demikian juga
jika sebaliknya akan mendapat neraka .
Beberapa contoh norma agama misalnya :
a. “Seseorang tak boleh mencuri”
b. “Orang Islam wajib sholat lima waktu”
c. “Anak wajib berbakti kepada orang tua”
d. “ Menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan”
e. “ Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan jangan tolong menolong
dalam
hal kejahatan, dosa dan permusuhan”
f. “Berdagang itu khalal , riba itu haram”
g. “ Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan”
2. Norma Hukum:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh
lembaga kekuasaan negara, dimana isinya mengikat setiap orang dalam negara
itu. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tetap mempertahankannya lewat
praktek paksaan oleh alat-alat negara. Norma hukum ini bersumber dari
peraturan perundang-
Undangan, yurisprodensi, agama, doktrin dan kebiasaan.
Dibandingkan dengan norma lainnya norma hukum terletak pada sifatnya yang
memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman, Sanksi dan penataan terhadap
pelanggaran peraturan –peraturan hukum itu bisa bersifat memaksa, dipaksakan
oleh kekuatan dari luar yakni kekuasaan negara bersangkutan.
Biasanya hokum dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis , atau disebut
dengan perundang-undangan. Perundang-undangan ada yang bersifat nasional
ada yang daerah, semuanya dibuat oleh lembaga formal yang diberi
kewenangan untuk membuatnya.
Beberapa contoh norma hukum misalnya :
a. “Barang siapa membuang sampah dengan sengaja di tempat umum
didenda Rp. 50.000 atau hukuman sekurang-kurangnya satu tahun”
b. “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa/ jiwa orang lain ,
dihukum karena membunuh dengan hukuman setin ggi-tingginya 15
tahun
172
c. “ Dilarang membunyikan petasan, jika dilanggar didenda Rp. 100.000
atau hukuman kurungan dua tahun penjara”
d. “ Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan suatu
Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan hukuman
penjara paling sedikit 1(satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp.
1.000.000(satu juta rupiah) atau pidana paling lama 7(tujuh)tahun dan
atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00(lima miliar rupiah).”

3. Norma Kesopanan:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh
masyarakat setempat untuk mengatur pergaulan antar anggota mereka dengan tujuan
satiap anggota masyarakat saling menghormati satu dengan lainnya semuanya
mendapatkan hak sesuai dengan yang harus didapatkan.
Jika norma kesopanan dijalankan maka kita akan dikenal sebagai orang yang
sopan dan bisa diterima di masyarakat itu. Demikian juga sebaliknya jika ternyata kita
melanggar norma kesopanan kita akan dicela (dipaido:jw), digunjingkan, dan
semacamnya.
Norma kesopanan itu berbicara soal patut atau tidak, pantas atau tidak, biasa
berlaku di masyarakat setempat atau tidak .
Norma ini juga bersifat kedaerahan, tidak mendunia, satu daerah dengan daerah
lainnya berbeda. Sesuatu yang di daerah lain dianggap kurang sopan , mungkin di
tempat lain dianggap sangat sopan . Contoh norma kesopanan yang bersifat
kedaerahan ini misalnya:
Di daerah Nganjuk, Madiun sampai ke Jogja anak yang mengatakan : “ Mangga
menawi Bapak Sare kula adus rumiyin”( Silakan Bapak tidur saya tak mandi dulu). Ini
sangat sopan
Namun ternyata di Surabaya dan sekitarnya ternyata bahasa itu menjadi:
” Mangga menawi Bapak tilem kula siram rumiyin” ini yang sopan. Jadi
terbalik.
Demikianlah masih banyak lagi contoh daerah satu dengan lainnya yang
berbeda. Di Kalimantan itu kalau ada tamu disuguhi kepala ikan sebagai bentuk
penghormatan, itu sopan sekali, tetapi kalau di Jawa menyuguhi kepala ikan dianggap
tidak sopan. Di Jepang orang member pengormatan dengan membungkuk itu sopan.
Jadi kita memang harus belajar tentang norma kesopanan ini. Walaupun bersifat
kedaerahan namun kesopanan secara umum juga bisa kita lihat antara lain
contohnya :

173
a. “Memberi dengan tangan kanan ini lebih sopan dibandingkan
dengan tangan kiri”
b. “ Orang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati
yang tua.”
c. “ Bersikap ramahlah ketika bertemu dengan orang lain”
d. “ Jangan memotong pembicaraan orang”
e. “ Tidak makan sambil berbicara”
f. Dsb
4. Norma Kesusilaan :
Yakni seperasngkat peraturan hidup bermasyarakat yang berasal dari suara hati
nurani manusia. Jika kita bisa menerapkan norma kesusilaan dalam kehidupan kita
akan nyaman berada di tengah masyarakat itu .
Namun jika sebaliknya, kita gagal menerapklannya maka akan berakibat
penyesalan yang mendalam . Norma kesusilaan ini bersifat universal, bisa diterima oleh
seluruh umat manusia di dunia.
Beberapa contoh norma Kesuliaan anatara lain misalnya :
a. “ Kita tidak boleh membohongi orang lain “
b. “ Kita harus menolong orang yang kesusahan”
c. “ Jangan sombong kepada orang tua”
d. “ Berlaku jujurt itu mulia”
e. “ Tepatilan janjimu, Jangan berkhianat”
Nah itulah empat norma yang ada dalam kehidupan , semuanya harus kita
fahami agar kita bisa mencapai kehidupan yang sukses , selaras, serasi dan seimbang,
akhirnya akan menjadi masnusia yang bermartabat dan mulia dunia maupun akherat.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat berperilaku sesuai dengan norma
kehidupan?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya
berperilaku sesuai dengan norma kehidupan?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

174
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


berperilaku sesuai dengan norma kehidupan

175
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Belajar Mind Map

2. Bidang Bimbingan : Belajar

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat mengatasi


masalah belajar dengan efektif
176
5. Fungsi Layanan : Pengentasan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 2 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati
Kegiatan inti 30’
tayangan materi melalui media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi
4 kelompok, 1 kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang permasalahan dalam Belajar Mind Map
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

177
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap cara menjalankan perintah agama
dengan baik dan benar (Comportable)
Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
Belajar Mind Map (Action) Rencana
tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat menjalankan Mind Map.

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
peserta didik dapat Belajar Mind Map
dengan baik dan benar

16. Catatan Khusus : ……………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

178
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

179
Lampiran :1. Uraian Materi

A. BELAJAR DENGAN MIND MAP

BELAJAR DENGAN MIND MAP

A. BELAJAR
Belajar (learning) adalah sebuah proses memaknai praktek atau pengalaman.
Belajar membawa perubahan, dan perubahan itu adalah kecakapan baru yang
diperoleh dari usaha yang disengaja. Oleh karena itu, komponen penting dalam
belajar adalah pengalaman atau praktek yang multi ranah dan multi cerdas yang
menumbuhkan keberanian, kapasitas berkarya dan bertindak. Proses belajar
merupakan upaya memutar siklus belajar yaitu, proses pengalaman/praktek,
kegiatan membaca, kegiatan menulis dan kemampuan mempresentasikan .

Prof.Roger Sperry, otak manusia (Human Brain) ditemukan ada 2 bagaian yaitu
otak kiri dan otak kanan yang masing-masing fungsi berbeda. Kecerdasan manusia
tidak tunggal melainkan majemuk (Multiple Intelligences). Prof.Howard Gardner,
menyatakan sedikitnya manusia memiliki 8 kecerdasan yaitu: Logika, Bahasa,
Intrapersonal, Interpersonal, Visual, Fisik, Musik dan Natural, dengan tingkatan
berbeda-beda dan unik. Kecerdasan manusia tidak bersifat tetap pada saat
dilahirkan, melainkan dapat dikembangkan sepanjang hidupnya. Terdapat 3 learning
styles/ kecenderungan model belajar yaitu visual, auditory dan kenesthetic. Oleh
karena itu seharusnya tidak ada kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar
asal bisa mengoptimalkan fungsi-fungsi otak tersebut.

B. Beberapa penyebab kesulitan belajar:

1. Kondisi fisik lemah


2. Buruknya Managemen waktu
3. Pengajaran konvensional
4. Tugas terlalu banyak.
5. Timbulnya konflik atau masalah.
6. Rendahnya Motivasi.
C. Strategi mengatasi kesulitan belajar.
Terdapat berbagai cara/strategi untuk mengatasi masalah belajar , antara lain yang bisa
dilakukan dan paling efektif pelaksanaannya adalah dengan membuat MIND MAP .

Apakah Mind Map itu?

180
Mind Map adalah bentuk pencatatan dengan struktur radian yang sangat menarik
karena dipenuhi oleh aneka warna, kata, angka, gambar, kode dan symbol sebagai
hasil yang kreatif dengan pemakaian seluruh ketrampilan otak kiri dan kanan secara
simultan dan sinergis.

Berikut ini langkah-langkah dalam membuat Mind Map:

1. Paper / kertas :
a. Harus dalam posisi mendatar (landscape)
b. Harus polos (blank)
c. Mulai dari titik pusat kertas (start-center)
2. Line / Garis :
a. Garis harus berubah dari yang lebih tebal (thicker) ke yang lebih tipis
(thinner)

b. Semua garis-garis harus terhubung (connected)

c. Panjang (length) garis harus sama dengan panjang kata (word) atau
gambar (picture)

3. Word/ Kata

a. Gunakan hanya kata kunci (key words), sebagai inti-sari suatu ide
sehingga lebih mudah diingat dan dihubungkan dengan ide lainnya.
b. Gunakan huruf kapital pada semua cabang utama.
c. Haya satu kata pergaris, untuk menstimulai suatu ide menjadi bagian-
bagian kecil yang saling berhubungan.

4. Image/Gambar

a. Gunakan gambar 3-Demensi bila memungkinkan, untuk menstimulasi


otak kanan.
b. Gunakan gambar yang kuat, untuk gambar pusat (central image), karena
merupakan ilustrasi topik sehingga dapat memperkuat fokus dan
konsentrasi.
c. Gunakan sebanyak mungkin kode dan simbul, untuk mengaktifkan otak
kanan dan mind map menjadi lebih menarik sehingga meningkatkan daya
ingat.

5. Colors/ Warna

a. Gunakan paling sedikit 3 warna, karena akan mengaktifkan otak kanan


serta dapat meningkatkan daya ingat dengan bentuk yang bebih menarik.

181
b. Beri kode warna untuk menghubungkan setiap tema sehingga
pengelompokan akan lebih jelas dan mudah diingat.
Contoh Mind Map:

182
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Sebutkan manfaat atau keunggulan yang dapat diraih bila siswa menggunakan
teknik mencatat mind map (peta pikiran) ini dalam kegiatan pembelajarannya..?
2. Sebutkan bentuk dasar Mind Map..?
3. Bagaimana cara Mengorganisasikan Materi pembelajaran Ke Dalam Mind Map…?

Jawaban :

1. Mnfaat Mind Map

 Mind map meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok


 Mind map memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat
 Mind map meningkatkan daya ingat
 Mind map dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang terhadap suatu
informasi
 Mencatat dengan teknik mind map menyenangkan
 Mind map mengaktifkan seluruh bagian otak
 Mind map dapat memusatkan perhatian siswa

2. Bentuk Dasar Mind Map

 Subjek yang menjadi perhatian utama (tema utama) mengalami kristalisasi


dalam bentuk gambar di tengah mind map
 Tema utama dari subjek memancar dari gambar di tengah mind map dalam
bentuk cabang-cabang
 Cabang-cabang dapat berupa gambar atau kata kunci yang dilukis atau ditulis
pada garis yang berhubungan
 Topik-topik dengan tingkat kepentingan lebih rendah digambar atau ditulis
sebagai cabang-cabang yang lebih kecil
 Cabang-cabang membentuk struktur yang saling berhubungan

3. cara Mengorganisasikan Materi pembelajaran Ke Dalam Mind Map

 Gunakan kertas kosong


 Buat gambar tentang GAGASAN UTAMA di tengah kertas
 Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang langsung
terhubung ke GAGASAN UTAMA
 Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama
 Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst

183
 Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)
 Tiap baris letakkan satu kata kunci
 Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian yang
mungkin

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI


Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
belajar Mind Map dengan baik dan benar

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Empati

2. Bidang Bimbingan : Sosial

184
3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami dan


menempatkan diri dalam keadaan orang
lain tanpa menjadi orang lain.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan.

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 2 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang Empati.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian

185
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap perkembangan remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang Empati. (Action) Rencana
tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : ( Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ). Peserta
didik dapat memahami materi tentang
empati.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memiliki sifat empati.

16. Catatan Khusus : ……………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
186
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

187
Lampiran :1. Uraian Materi

B. Empati

EMPATI

Empati adalah kesanggupan untuk turut merasakan apa yang dirasakan orang
lain dan kesanggupan untuk menempatkan diri dalam keadaan orang lain tanpa
menjadi orang lain. Pengaruh modernitas dan kecanggihan teknologi, empati menjadi
barang mahal yang sulit diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Empati yang rendah
menyebabkan adanya pelecehan antar sesama, pengintimidasian, kekerasan dan
perkelaian. Rasa empati dalam diri remaja perlu dikembangkan, agar peka terhadap
persoalan-persoalan yang ada dilingkungan sekitar. Kemampuan untuk memahami
orang lain merupakan kunci dalam menciptakan hubungan social yang baik sehingga
diharapkan remaja dapat mengekspresikan perasaannya secara terbuka. Empati
dibangun berdasrkan kesadaran diri, semakin terbuka seseorang terhadap emosinya
maka semakin terampil ia membaca perasaan orang lain.

Strategi Bibliokonseling

PETUNJUK

1. Bacalah dengan teliti dan seksama cerita dibawa ini sampai selesai!
2. Isilah lembar refleksi diri, pada lembar yang telah disediakan.
3. Buatlah pengembangan komitmen, uji coba komitmen dan refleksi
pengalaman yang berkaitan dengan kepedulian terhadap orang lain dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Kumpulkan cerpen dan refleksi diri yang telah diisi kepada konselor sekolah
5. Diskusikan tugas anda bersama teman-teman dibawa bimbingan konselor
sekolah.
6. Selamat belajar semoga sukses!
BAHAN BACAAN/CERITA PENDEK

HADIAH DARI RAJA BURUNG PIPIT

Laki-laki itu sudah semakin kepayahan. Tubuhnya tak kuat lagi menanggung
sakit yang tak terperiih. Mungkin waktunya memang sudah hamper tiba. Tak masalah
kalau harus mati, tapi ada satu hal yang terus merisaukan hatinya. Kepada siapa ia
harus mewariskan semua harta miliknya? Bagi orang Korea, pewaris utama adalah
anak laki-laki.Hanya do’a dari mereka yang bisa mengantarkan kebahagiaan di alam
kematian. Dua putra yang gagah memang sudah ia miliki. Sayang watak putra
sulungnya Nolboo, tak terlalu baik. Padahal anak laki-laki tertualah yang akan
menerima tongkat estafet sebagai kepala keluarga, dan mesti sanggup mengayomi
188
adiknya. Sang ayah sangsi Nolboo bisa melaksanakan semua tugas itu. Tapi tradisi
harus tetap dilaksanakan. Ia kemudian memanggil kedua anaknya untuk terakhir kali.

Si bungsu Hungboo tampak terpukul sekali melihat ayahnya tak berdaya seperti
itu. Kalau ada tabib atau obat dari manapun yang bisa menyembuhkan sang ayag, pasti
akan ia kejar. Tapi, tak ada yang bisa menyembuhkan atau setidaknya meredam rasa
sakit yang diderita sang ayah. Begitulah, laki-laki tua itu akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya dalam pelukan si bungsu.Selain harta, yang semua diperuntukkan bgi
putra sulung, sang ayah berpesan agar mereka selalu rukun dan saling membantu.
Nolboo merasa senang sekali dengan wasiat dari ayahnya, tentu dengan
mengecualikan pesan terakhir ayahnya. Tanpa sungkan ia mengusir Hungboo dan
keluarganya keluar dari rumah. Nolboo sama sekali tidak peduli bagaimana sedihnya
Hungboo, karena baru saja kehilangan ayahnya tercinta dan diusir dari rumah tersebut.

Keluarga yang terusir itu kemudian membangun gubuk kecil di bukit.Mereka


bekerja apa saja untuk bertahan hidup. Kadang, jika penghasilan terlalu sedikit atau
tidak ada sama sekali, keluarga itu memetik buah dan makan tanaman seadanya.
Orang banyak yang mulai berbisik-bisik membicarakan nasib si adik yang bagai bumi
dan langit dengan kakaknya. Merka yang kasihan, ada yang memberikan makanan,
walau tak banyak. Sampai tiba musim dingin yang panjang, kehidupan jadi semakin
sulit. Anak-anak Hungboo menangis karena kelaparan. Orangtua mereka sangat
prihatin melihatnya. Hungboo-pun mencoba dating kepada kakaknya untuk minta
tolong.

“Heh! Mau apa kau kemari?” tukas Nolboo kasar.

“tolong aku, kak. Anak-anakku lapar, kasihan sekali melihat mereka. Kami tidak
mempunyai makanan lagi. Aku pinjam setangkup beras saja, nanti kalau ada rezeki
pasti akan aku kembalikan.” Tutur Hungboo memelas.

Mestinya , siapa saja mendengar keluhan tersebut, akan langsung iba. Namun
tidak untuk Nolboo. Ia lebih suka berasnya membusuk di gudang daripada diberikan
kepada adik dan anaknay yang banyak itu. Tapi Hungboo tidak putus asa, ia tidak bisa
pulang dengan tangan hampa. Bukan hanya tak tega mendengar tangis memlukan
anak-anaknya. Hungboo bisa gila kalau mereka sampai sakt karena sama sekal tidak
makan. Ditolak oleh sang kakak, Hungboo mencoba untuk meluluhakan hati istri
Nolboo. Kebetulan, wanita itu sedang menyiapkan makan malam. Mungkin hati
perempuan lebih mudah tersentuh. Tapi bukannya menolong, wanita itu malah
memukul kedua pipi hungboo dengan sendok nasi. Apa boleh buat Hungboo benar-
benar harus pulang tanpa hasil.

189
Sang Pencipta memang maha baik, musim dingin itu berlalu dengat selamat.
Ada saja jalan untuk mendapatkan rezeki. Dalam perjalanan pulang, dalam langkah-
langkah lesunya, Hungboo hamper saja kejatuhan ranting-ranting besar pohon pinus
yang berderak terhantam longsoran salju. Untung ia bisa menghindar. Untung pula
baginya, ranting-ranting itu bisa dijual ke pasar. Hasilnya pasti cukup untuk membeli
beras. Walau tidak berlimpah, setidaknya cukup untuk bertahan hidup.

Ketika musim dinginnya salju mulai berganti dengan suasana riang dan
hangatnya musim semi, Hungboo sekeluarga benar-benar terberkati. Musim semi ini
mereka kedatanagn tamu kecil, seekor anak burung pipit.

Seekor ular yang menghuni atap rumah hungboo hampir saja melahap si pipit
kecil. Untung ada burung besar pemberani yang berhasil menolongnya. Meskipun lolos
dari maut, kaki burung pipit kecil tersangkut di tirai bamboo. Ia tergantung tanpa daya di
sana. Beruntung pula baginya, Hungboo sangat mengasihi binatang. Dengan hati-hati
ia mengangkat makhluk mungil itu, dan menenangkannya. Hungboo kemudian
mengolesi kaki si burung pipit kecil dengan tanah liat yang lembab. Tubuhnyapun ia
hangatkan biar lebih nyaman lagi.

Beberapa hari kemudian si anak burung pipit berangsur-angsur sembuh. Pemilik


rumah yang baik hati itu segera melepaskannya kea lam bebas. Sambil terbang dengan
suka cita, pipit kecil bercericit meriah, seakan mengucapkan terima kasih kepada
penolongnya.

Pipit kecil rupanya sungguh ingin membalas pertolongan Hungboo. Begitu


sampai disarang, ia langsung menghadap rajanya dan menceritakan kejadian yang
baru saja dialamnya dengan runtut. Raja burung Pipit dan semua pembesar di kerajaan
burung itu sangat terkesan dengan sikap Hungboo yang welas asih dan empati kepada
sesame makhluk walaupun kondisinya tidak berpunya. Menurut nereka, manusia
seperti Hungboo layak untuk mendapat hadiah. Tanpa menunggu lama, serangkaian
hadiah segera disiapkan untuk Hungboo. Dari permata, emas, peralatan makan, kuda,
sapi bahkan bidadari cantik. Tapi, barang-barang indah dan mahal itu tidak begitu saja
dijatuhkan dari langit. Secara magic semua hadiah itu dikemas ke dalam sebutir biji
kecil. Pipit kecil dengan senang hati mengantarkan biji penuh hadiah ke gubuk
Hungboo.

Ketika menerima hadiah dari di pipit kecil, Hungboo tersenyum senang. Meski
hanya sebutir kecil biji entah cikal-bakal tanaman apa, Hungboo sangat terkesan
dengan kebaikan hati pipit kecil itu. Burung itu sungguh baik hati, sampai repot-repot
memberikan hadiah, hanya untuk membalas budi. Istri Hungboo kemudian menanam
biji itu. Dalam tempo singkat, tumbuh tananam labu. Cukuplah kiranya untuk persediaan
makan anak-anak mereka jika berbuah nanti. Hungboo bisa membayangkan kalau
190
anak-anak pasti senang sekali bisa menyantap bubur labu, atau dikukus sajapun sudah
sangat enak.

Tak sia-sia keluarga itu menunggu waktu panen, buah labu yang dihasilkan
ternyata besar-besar. Mereka lebih tercengang lagi, ketika labu pertama yang dipanen
mengeluarkan keeping-keping emas. Labu kedua berisi banyak sekali beras. Labu
ketiga bahkan mengeluarkan pekerja bangunan lengkap dengan peralatannya. Mereka
mengaku dikirim dewa untuk membangun sebuah kastil yang besar. Selesai bekerja,
para pekerja itu menghilang tanpa jejak. Seakan masih belum puas menyenangkan
keluarga Hungboo, dari buah-buah labu yang lain, keluar berbagai benda menakjubkan
kiriman raja burung pipit.

Semua keberuntungan itu membuat hidup Hungboo dan keluarganya menjadi


lebih dari berkecukupan. Tak hanya orang-orang desa yang berbisik-bisik dengan wajah
tak percaya, sang kakak Nolboo lebih terperanjat lagi mendengar kabar perubahan
hidup adiknya. Semua itu hasil dari mencuri. Tak membuang-buang waktu, ia segera
melabrak ke kastil megah Hungboo. Rasanya sesak sekali melihat hidup si adik sudah
jauh lebih baik. Pasti harta Hungboo juga lebih banyak daripada miliknya.

Hungboo yang mendengar tuduhan telah mencuri dari kakaknya merasa sedih.
Padahal ia sudah senang Nolboo mau menemuiinya. Ia ceritakan saja bagaimana
semua berkah itu bisa didapatkannya. Nolboo serta merta tergiur. Tanpa berkata-kata,
ia bergegas pulang. Teriakan Hungboo yang memintanya untuk makan siang tidak
digubris.

Sesampai di rumah, Nolboo segera memanjat atap rumahnya. Semua pelayan,


terlebih istrinya, hanya memasang muka heran melihat tingkah Nolboo, Mereka
semakin ternganga waktu Nolboo berteriak kegirangan saat menemukan seekor burung
pipit yang bersarang diatap rumah. Apa yang tengah dilakukan Nolboo?

Nolboo membawa sarang burung pipit itu ke halaman belakang. Ya ..Tuhan,


Nolboo tanpa ragu, langsung mematahkan kaki salah satu anak burung pipit itu. Tanpa
menghiraukan pekik kesaktan anak burung pipit. Walaupun kemudian ia mengobati kaki
anak burung itu. Ah, rupanya Nolboo mau mengikuti jejak adiknya, siapa tau bisa
mendapatkan keberuntungan yang sama.

Burung pipit itu memang kembali ke rumahnya dengan menjatuhkan biji labu di
halaman depan. Kala biji itu ditaman dan berbuah, Nolboo dan keluarganya sudah
berharap akan memperoleh emas, beras, dan kastil yang lebih besar dari milik adiknya.

Tapin rupanya Nolboo belum beruntung, labu pertama berisi kotoran manusia
yang sangat busuk, dari labu kedua keluar ular berbisa, sementara labu ketiga lebih
mengerikan lagi. Dari labu itu muncul penyihir dan hantu yang memukuli mereka. Tapi
191
Nolboo yang rakus dan kikir belum menyerah. Dengan tubuh penuh luka ia buka labu
keempat. Tapi bukan banjir hadiah yang dia peroleh , labu itu malah mengeluarkan
banjir bandang yang menyapu semua harta Nolboo.

Setelah tak memiliki apa-apa lagi, Nolboo dan keluarganya dating ke kastil
Hongboo. Tentu saja sang adik sangat welas asih dan tidak tega melihat penderitaan
kakaknya dan mau menolong mereka dengan ikhlas. Nolboo sekeluargapun menjadi
sahabat. Kedua kakak beradik dan keluarganyapun hidup rukun dalam ketentraman.

Sumber:

Badariah,R.N.2010.101 Cerita bijak dari Korea Symphoni of life from the land of
Morning Calm. Yogyakarata: Gradien Mediatama.

Petunjuk: Bacalah dengan seksama cerita pendek diatas dan lakukanlah/isi refleksi di
bawah ini!

1.Refleksi Isi:

1. Siapa sajakah tokoh yang ada dalam cerita”Hadiah dari Raja Burung Pipit”, serta
bagaimana karakter masing-masing tokoh?
2. Siapakah yang anda tokohkan dari cerita “Hadiah dari Raja burung Pipit”?,
berikan alasannya!
3. Siapa karakter yang dapat diteladani dari cerita “hadiah dari Raja Burung Pipit”
serta karakter siapa yang tidak baik untuk diteladani?
4. Kira-kira bagaimana perasaan Hungboo ketika diusir dari rumah dan melihat
keadaan anak-anaknya yang sedang kelaparan?
5. Bagaimana pendapat anda tentang sikap Nolboo dan keluarganya yang
mengusir Hungboo dan tidak mau member hungboo beras ketika anak-anak
Hungboo kelaparan?
6. Bagaiman pendapat anda tentang sikap Hungboo yang mau menolong burung
pipit walaupun keluarganya dalam kondisi kesusahan?

2. Refleksi Diri

1. Apakah yang akan anda lakukan, jika melihat Hungboo dan keluarganya yang
serba kekurangan?
2. Bagaimana sikap yang akan anda tunjukkan pada Nolboo dan keluarganya,
ketika mereka meminta bantuan anda, padahal dulunya mereka pernah berbuat
jahat kepada anda dan keluarga anda?

192
3. Apakah anda setuju dengan sikap yang ditunjukkan oleh Hungboo di akhir
cerita? Berikan alasan!
4. Bagaimana perasaan anda jika menjadi Nolboo, ketika harta benda anda habis
dan tidak lagi mempunyai apa-apa?
3. Uji Komitmen

Bibliokonseling dapat membantu siswa/konselee untuk membangun pemahaman


dan pemikiran yang positif, menganalisis situasi dan mengajarkan ketrampilan
social terkait dengan pentingnya sikap empati.

Ceritakan secara tertulis suatu keadaan yang kurang menyenangkan yang dialami
oleh teman, saudara atau siapapun dan bagaimana perasaan serta tanggapan
anda?

4. Refleksi Pengalaman.

Bacakan/cerita pengalaman yang sudah anda buat terkait pengalaman dan


bagaimana sikap yang seharusnya untuk menunjukkan empati kepada
sesama,secara bergantian. Konselee yang lain dapat mengungkapkan pertanyaan
atau tanggapan kepada konselee yang membaca jurnal tersebut.

5. Pengembangan Komitmen.

1. Bercermin dari cerita tersebut seharusnya sebagai keluarga, bagaimanakah


sikap kita kepada saudara yang lain? Berikan alasan!
2. Hikmah apa yang dapat anda peroleh dari cerita diatas?

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang dimaksud dengan Empati..?


2. Bagaimana cara menumbuhkan sikap Empati..?
3. Contohkan dalam keseharian hal hal yang dapat menumbuhkan sifat empati..??

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

193
Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui Empati.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Kesiapan Menjadi Remaja

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

194
3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik menjadi pemimpin


masa depan yang berkarakter.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang Kesiapan Menjadi Remaja.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.

195
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap Kesiapan Menjadi Remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang Kesiapan Menjadi
Remaja (Action) Rencana tindakan yang
akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami Kesiapan Menjadi
Remaja
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami Kesiapan
Menjadi Remaja

16. Catatan Khusus : ………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

196
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

197
Lampiran :1. Uraian Materi

C. Kesiapan Menjadi Remaja

KESIAPAN MENJADI REMAJA

Ada dua hal yang terjadi pada seseorang dalam tahap kehidupannya, tak
terkecuali pada masa remaja. Dua hal itu adalah pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses perubahan


fisik, tubuh baik pertambahan maupun pengurangan dalam ukuran, proporsi, fungsi,
kuantitas dan kualitasnya.

Sedangkan perkembangan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan


proses perubahan fungsi jiwa/ psyche/ psikologis seseorang .

Pertumbuhan pada masa remaja

Masa remaja sesorang ditandai dengan pertumbuhan yang sangat luar biasa
pesatnya dibandingkan dengan masa ank-anak dan masa dewasa, apalagi masa tua.
Pertumbuhan di masa remaja berbeda antara laki-laki dan perempuan :

Untuk laki-laki ditandai dengan :

- pertambahan tinggi badan;


- kulit menjadi lebih kasar;
- tumbuh bulu di beberapa bagain tubuh seperti di tangan, kaki, ketiak, dada,
sekitar alat kelamin, janggut kumis dan jambang;.
- suara menjadi lebih besar;
- mimpi basah;
- tumbuh jakun di leher
- tubuh membentuk segitiga terbalik, yakni pundak dan dada mekar dan lebih
besar dibanding pinggul;
- tubuh berotot dan kekar;.

Untuk perempuan ditandai dengan:

-pertambahan tinggi dan lebar tubuh;


-kulit tumbuh lebih halus, terutama pada wajah;
-tumbuh bulu lembut di ketiak dan sekitar alat kelamin;
-suara lebih kecil
-tubuh membentuk segitiga, dimana pinggul membesar. Sesuari dengan
fungsi kodrati wanita yakni hamil dan melahirkan;
- tubuh feminin
Perkembangan pada masa Remaja
198
Sementara secara umum disamping menghadapi problema adaptasi
sehubungan dengan

pertumbuhan yang cukup menyita energi dan konsentrasi, remaja juga dihadapkan
pada tuntutan psikologis berkaitan dengan masanya.

Secara garis besar tugas perkembangan remaja tiap tahap telah dibahas di bab
I maka di sini hanya akan dikemukakan secara umum tuntutan perkembangan yang
biasanya dihadapi remaja. Perkembangan remaja meliputi:

- Perkembangan emosionalnya yang belum stabil. Emosi itu bukan hanya


marah, melainkan mencakup segala pergolakan hati meliputi::
o rasa simpati yakni perasaan mengalami hal yang dialami oleh orang
lain yang ditindaklanjuti dengan tindakan terhadap obyek simpati;
o rasa empati, yakni perasaan ikut mengalami apa yang dialami oleh
orang lain;
o marah;
o sedih;
o rindu;
o senang susah;
o benci;
o bosan;
o jenuh dan sebagainya.
- Konsep dirinya belum matang,masih mencari jati diri, gampang terombang-
ambing terpengaruh sana-sini, baru akan mantap jika sudah dewasa.
Inilah yang kemudian menjadikan beberapa persoalan yang akhirnya menjadi tuntutan
psikologis bagi remaja untuk bisa mengatasinya.

Lebih dari itu secara umum remaja menghadapi problema sebagaimana


dijelaskan di bawah ini :

Remaja dihadapkan persoalan untuk dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat
memanfaatkannya secara efektif

Sebagian besar remaja belum dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut
terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau
tokoh tertentu. Misalnya si Marisa merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka
Marisa akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Marisa yang
demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin
Marisa akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-
kelamaan Marisa tidak memiliki teman, dan sebagainya.

Remaja seharusnya dapat dibantu orang tua untuk memperoleh kebebasan


emosionalnya .
199
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku
“pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas perkembangan yang
sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di
rumah ini berlartut-larut, maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar
rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional
dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang
senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari akan pentingnya tugas
perkembangan ini, maka remaja dalam kesulitan besar. Hal yang sama juga dilakukan
remaja terhadap orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’, guru
misalnya.

Remaja seharusnya mampu bergaul lebih matang dengan teman sesama jenis
maupun lain jenis kelamin

Pada masa remaja, seseorang seharusnya menyadari akan pentingnya


pergaulan. Seorang remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus
dilaluinya untuk bergaul dengan kedua jenis kelamin, maka bisa digolongkan dalam
golongan remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada sebagaian
besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia
remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam perkembangan
remaja tersebut.

Seharusnya meengetahui dan menerima kemampuan sendiri

Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya


mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab
tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum mengenal kemampuan dirinya
sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada masa remaja ini tentu saja akan
menjadi masalah untuk perkembangan selanjutnya (masa dewasa atau bahkan sampai
tua sekalipun).

Banyak bertanya, belajar, membaca, berdiskusi dan menc oba hal-hal baru akan
sangat membantu mengatasi hal ini, sehingga saat meninggalkan masa remaja akan
bisa berlangsung secara baik.

Seharusnya memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma

Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi
dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-
bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan
membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah “Aku” (Who Am
Y)?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan
200
dalam dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang dianggap sebagai
pengganti orang tua’ untuk mampu menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi
para remaja tersebut.( marsiman)

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Sebutkan cirri-ciri remaja dan cirri-ciri khusus remaja ….?


2. Apa yang dimaksud dengan pubertas…?
3. Sebutkan sikap yang benar dalam kesiapan menjadi remaja ….?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui tentang kesiapan menjadi remaja

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Memahami Masa Remaja

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat mencapai


perilaku sosial yang bertanggung jawab

201
sesuai dengan sistem nilai yang dianut
oleh masyarakat.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang Memahami Masa Remaja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah

202
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap Memahami Masa Remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang Memahami Masa
Remaja (Action) Rencana tindakan yang
akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami Memahami Masa
Remaja.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami Memahami
Masa Remaja.

16. Catatan Khusus : ………………………………………….

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

203
………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

204
Lampiran :1. Uraian Materi

D. Memahami Masa Remaja

Memahami Masa Remaja

Semua orang dewasa pasti pernah mengalami masa remaja, namun bukan berarti
mereka lantas paham betul dengan berbagai sifat remaja yang kebanyakan cenderung
labil. Kurangnya pengetahuan atau tidak ada pemahaman akan sifat remaja inilah
yang kerap menimbulkan dampak buruk dalam suatu keluarga.

Tidak sedikit anak remaja yang kemudian memberontak atau melakukan hal-hal buruk
hanya karena para orang tua tidak memahami karakter dan sifat anak remaja mereka.
Terkadang banyak pula yang tidak tahu bagaimana cara menangani sifat remaja yang
cenderung berubah-ubah, labil, dan kadang tidak tertebak.

Mengenal Remaja

Remaja ini bisa di pahami dari Istilah yang berbeda, di Indonesia sendiri bisa saja
mereka di sebut sebagai anak tanggung, anak kencur, dsb. Dalam bahasa pengajaran
psikologi, adolescence atau remaja berasal dari kata latin “ Adoiescere “ yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Artinya masa remaja berada dalam periode
transisi, yakni periode di mana tidak bisa kembali ke titik awal, remaja secara fisik akan
semakin matang, sesuai dengan penambahan volume otak, dan pertumbuhan lainnya.

Pertumbuhan itu terkadang di remehkan oleh orang dewasa yang sok sibuk, dan
melupakan bahwa mereka memiliki remaja untuk bisa di bimbing dan di kembangkan, di
mana itu bukan tugas sekolah atau orang tua, melainkan pula masyarakat umum,
karena yang bisa di permasalahkan di sini adalah perkembangan sifat remaja sendiri
secara psikologis.

Menurut Plaget, secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah
tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak integritas dengan masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek afektif, kurang lebih berhubungan dengan masalah puber.

Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang


khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannnya untuk mencapai integrasi dalam

205
hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan cirri khas yang umum
dari periode perkembangan ini ( Elizabeth. H, 1991 : 206 ).

Masa remaja merupakan periode penting karena terjadi perkembangan fisik yang cepat
dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental. Semua perkembangan itu
menimbulkan perlunya penyesuaian.

Tingkat perubahan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan
fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik yang terjadi dengan pesat,
perubahan perilaku juga berlangsung dengan pesat.

Salah satu tugas pekembangan remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial atau berinteraksi. Remaja harus melakukan penyesuaian sosial
dengan orang lain di luar lingkungan rumah , baik itu di sekolah maupun di masyarakat.

Havighurst ( Hurlock , 1991 : 209 ) mengemukakan beberapa tugas perkembangan


sosial yang harus dicapai pada masa remaja , yaitu :

 Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman - teman sebaya
( sejenis maupun lawan jenis ).
 Dapat menjalankan peran sosial menurut jenis kelamin masing- masing , artinya
dapat menerima peran masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
dalam masyarakat.
 Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan,
artinya turut serta dalam kegiatan - kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab, menghormati serta menghayati nilai sosial yang berlaku
dalam lingkungan.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda ketahui tentang Remaja…?


2. Masa remaja merupakan periode penting dimana terjadi banyalk
perkembangan, sebutkan perkembangan perkembangan tersebut..?
3. Apa yang menjadi tugas remaja…?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

206
Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui tentang materi masa remaja

207
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Menjadi Pribadi Mandiri

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Penempatan dan Penyaluran

i. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu bebas untuk


melakukan apa yang diinginkan tanpa
peduli apa yang orang lain pikirkan dan
juga akan membawa siswa untuk
menemukan beberapa solusi dari
permasalahanya.

4. Fungsi Layanan : Pemahaman

5. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

6. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

7. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

8. Penyelenggara Layanan : Guru BK

9. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

10. Metode : Diskusi dan Penugasan

11. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

12. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
208
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang materi masing2 anggota kelompok
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

13. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

14. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap materi (Comportable) Perasaan
yang dialami peserta didik setelah menerima
layanan penempatan dan penyaluran
tentang materi (Action) Rencana tindakan
yang akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami materinya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami tentang
Pribadi Mandiri

15. Catatan Khusus : ………………………………………………

209
……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

210
Lampiran :1. Uraian Materi

E. Menjadi Pribadi Mandiri

MENJADI PRIBADI MANDIRI

Menjadi pribadi yang mandiri adalah idaman dan cita-cita tiap orang. Pribadi
mandiri secara umum gambarannya adalah pribadi yang tak tergantung pada fihak
lain dalam mengekpresikan diri dalam segala bentuknya.Untuk menjadi pribadi
mandiri diperlukan banyak bekal, baik ilmu, kematangan diri, pengalaman hidup dan
keberanian mengambil keputusan.

Berani Bermimpi

Dalam buku ”Dragon Spirit” karangan Ron Rubin dan Stuard Avery Gold,
dijelaskan bahwa untuk bisa mandiri awalnya orang harus berani punya ”mimpi”, ya
mimpi untuk bisa menjadi sesuatu, mimpi untuk bisa menggapai sesuatu, mimpi
untuk bisa menghasilkan sesuatu, mimpi untuk bisa sampai pada tujuan tertentu,
mimpi untuk bisa mengatasi sesuatu( masalah,situasi, tantangan). Mimpi ini akan
mampu menghasilkan energi yang sangat luar biasa dasyat bagi sesorang jika
kemudian ia serius untuk berusaha menjadikannya ’kenyataan”.

Ya, kenyataan itu awalnya memang dari mimpi. Orang- orang besar di dunia,
apakah itu politikus, pemimpin, pengusaha, ilmuwan, ulama, atau siapapun yang
berkaliber dunia, semuanya mengawali kesuksesannya menjadi pribadi yang mandiri
dan berhasil berkat keberaniannya bermimpi. Obama sang presiden Amerika Serikat
sekarang ini, waktu kecilnya ketika sekolah di SD Menteng Jakarta sudah
menuliskan mimpinya untuk kelak jika dewasa bisa menjadi Presiden. Ya dengan
berbekal energi dasyat mimpinya itu maka kemudian Obama mengerahkan semua
usahanya dari mulai studi dan karier politiknya secara serius, terarah dan fokus,
akhirnya jadilah ia Presiden Amerika Serikat sekarang ini. Ciputra kecil yang
hidupnya serba kekurangan berani bermimpi untuk suatu saat menjadi pengusaha
sukses, dan kenyataannya sekarang menjadi interpreneur sukses di tanah air dan
bahkan mendirikan sekolah pengusaha untuk mendidik tunas bangsa agar kelak bisa
menjadi pengusaha mandiri yang sukses. Dahlan Iskan seorang anak desa asli
Magetan yang sejak kecil berani bermimpi untuk menjadi orang mandiri yang sukses,
ketika memulai kariernya sering kali jalan kaki tanpa uang sangu yang cukup ketika
meliput berita, dengan segala keuletannya berhasil menjadikan Jawa Pos koran
nasional terbesar di Indopnesia Timur, bahkan lebih dari itu berhasil melahirkan
sekian ratus anak perusahaannya dengan sekian puluh ribu karyawannya , dan
211
sekarang setelah sukses membangun PLN kemudian dipercaya Presiden untuk
menjadi menteri BUMN.

Itulah orang –orang mandiri yang sukses dengan mengawalinya dari mimpi.
Bermimpi itu boleh, baik, menyenangkan, tak ada yang bisa melarang sepanjang
produktif dan ada kemauan yang sungguh-sungguh untuk mengejawantahkannya
dalam realitas, tidak hanya sebatas mimpi saja. Jika sesorang hanya pandai
bermimpi tak punya kemauan dan kemampuan untuk mewujudkannya dengan usaha
keras agar menjadi kenyataan, maka sepanjang hidupnya ia hanya akan menjadi
’pemimpi’ Dan jika bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang macam begini maka jadilah
bangsa ini bangsa ’pemimpi’. Jadikan mimpi itu kenyataan. Kalau orang lain bisa
kenapa aku tak bisa? Kalau Obama, Ir.Ciputra, Dahlan Iskan bisa kenapa kita tidak
bisa ? APA BEDANYA AKU DENGAN MEREKA ?

Yang perlu diingat adalah untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan,


bukanlah hal yang mudah. Ada banyak ’monster’ di luar sana yang siap menerkam
setiap mimpi yang coba diujudkan jadi kenyataan oleh seseorang . Monster itu
berupa penghasut, perusak ide, penghalang kesuksesan, dan ’penasehat kegagalan’
yang datang secara gratis dengan ringannya mengatakan bahwa mimpi itu terlalu
mengada-ada, mimpi itu terlalu muluk dan semacamnya. Tujuannya satu agar mimpi
itu gagal terwujud, selebihnya menarik si pemimpi lari dari mimpinya,
mewngeringkan energi si pemimpi, membuat ambisi si pemimpi sia-sia dan
kemudian menghancurkan semangat si pemimpi dalam mewujudkan impiannya.

Bagi pribadi yang ingin sukses, menghadapi monster-monster seperti cepat


mengambil keputusan yakni dengan menghindar, tidak melademi, tidak
menghiraukan, menjauh sejauh mungkin. Tetap berteman dengan mereka berarti
mengambil risiko untuk menyia-nyiakan kegemilangan dirinya. Bahkan lebih buruk
lagi ia akan berusaha mencekik mimpi terindah. Biarkan mereka dengan nasehat-
nasehat kegagalannya mungkin memang pengalaman hidupnya penuh kegagalan
sehingga ingin orang lain gagal seperti dia. Nah pribadi mandiri yang sukses tahu itu
maka cepat menghindar dan terus beruisaha mewujudkan impiannya agar menjadi
nyata.

Strategi berikutnya adalah ibarat lem, ia akan mencari orang/teman yang


berfikiran sama,bermimpi sama, orang-orang bermaksud baik yang akan
mendukungnya mewujudkan mimpinya dan tidak membebaninya dengan
kecemasan ketika bayang-bayang datang kepadanya. Seperti burung-burung
sejenis berkumpul bersama,

Punya Keyakinan

212
Untuk menjadi pribadi mandiri yang sukses seseorang harus punya
keyakinan. Yakin bahwa mimpinya itu benar bisa terwujud, yakin bahwa mampu,
yakin bahwa dia kuat,yakin bahwa dia bisa. Keyakinan ini menyatu dengan kekuatan
tekad, kekuatan fikiran dan hati, sehingga menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi
dan kemandirian yang kokoh sebagai pribadi.

Para guru bijak sepakat bahwa memiliki keyakinan sejati dalam diri
seseorang sama seperti memiliki kekuatan dan kebijaksanaan sepuluh ekor naga
( Dragon Spirit: 56). Suatu pemikiran yang mengagumkan. Dengan suatu keyakinan
seseorang akan bisa bertahan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Dengan
keyakinan seseorang bisa mendapatkan karunia(contoh para nabi), kepastian,
seperti seorang superior yang tak terbatas, menyelaraskan fikiran,tubuh dan jiwa
dengan higher self seseorang. Dengan keyakinan seseorang akan memperoleh
kekuatan untuk melepaskan potensinya yang melimpah secara maksimal untuk
mengekspresikan maksud dan kemauannyadan medwujudkan kemampuan yang
terbaiknya. Walau harus juga siap bawa dalam semngat kejujuran,dengan
keyakinan, pada saat yang sama juga harus siap untuk banyak kehilangan di kala
saat bersamaan banyak yang didapat.

Apa yang hilang tatkala keyakinan begitu kokoh bertengger pada pribadi
saeseorang? Bukan hal buruk, bergembiralah saat mengetahui bahwa dengan
keyakinan seseorang akan kehilangan rasa cemas, rasa bersalah, serta khawatir
akan hal-hal yang tak dapat dikendalikan. Dengan keyakinan seseorang akan
kehilangan rasa skeptis dan ketakutan terhadap ketakutan terhadap kegagalan.
Dengan keyakinan pula seseorang akan kehilangan gangguan-gangguan negatif
yang timbul dari dalam diri dan menyebabkan seseorang tak mampu membangun
diri dan kehidupannya.

Berani mengambil resiko

Ciri pribadi mandiri berikutnya adalah keberanian mengambil resiko. Dalam


hidup seseortang akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang menuntutnya
untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menghadapi atau memecahkannya.
Keputusan itu punya konsekwensi logis yakni menguntungkan atau merugikan, gagal
atau berhasil. Pribadi mandiri siap terhadap konsekwensi logis itu. Baginya resiko
afalah suatu keniscayaan dalam hidup. Sekecil apapun keputusan yang diambil
berkenaan dengan suatu hal pasti ada resikonya dan itu harus siap menerimanya. Itu
sebabnya pribadi yang mandiri tak akan terlalu berbangga diri apalagi sampai lupa
diri jika sukses dari hasil keputusan yang diambil atau kecewa terhadap kepuutusan
yang membawa kegagalan. Semia diterimanya sebagai suatu resiko dari keputusan
yang diambilnya.
213
Tabah dan Tawakal

Pribadi mandiri adalah pribadi yang akan terus menerus mewujudkan


mimpinya dengan keyakinan dan keberaniannya menanggung resiko. Ia akan tabah
menghadapi segala cobaan dan goncangan. Ia mendefinisikan ketabahan sebagai
suatu usaha yang terus menerus tanpa henti, walau badai menghalang. Ia akan
belajar mencitai apa yang dilakukannya, ia akan mengindoktrinasi diri dengan LAW
( Love And Will), Cintai apa yang dilakukan dan niatkan dengan sungguh-sungguh
untuk melakukannya bagaimanapun keadaannya. Ketabahan identik dengan
kekuatan jiwa dalam menggapai sesuatu. Pribadi mandiri tak akan pernah berhentik
berusaha hanya karena di depannya ada halangan, ia terus akan mengusahakan
agar tujuannya tercapai.

Disamping terus bedrusaha menggapai impiannya, ia menyadari bahwa


berhasil tidaknya usahanya sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa
memperhitungkan, mengkalkulasi, mengusahakan dengan sekuat tenaga,
selebihnya berhasil tidaknya sepenuhnya Tuhan yang menentukan. Ia akan bersikap
tawakal, berserah diri kepadaNYA. Tuhanlah yang akan menentukan berhasil
tidaknya usahanya, hanya Tuhanlah yang menentukan terwujud tidaknya mimpinya.
Maka setelah berusaha sekuat tenaga, ia akan tawakal dan bedrdoa smoga Tuhan
meridoinya sehingga tujuannya berhasil, mimpinya jadi kenyataan.(marsiman)

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apakah sikap mandiri membawa pengaruh baik untuk setiap individu? Jelaskan!
2. Apa manfaatnya jika kita mempunyai sikap mandiri??
3. Berikan 3 Contoh sikap mandiri yang anda lakukan di lingkungan sekolah?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

214
REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui materi.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Peranan Remaja Dalam Kehidupan Sosial

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami dan


mewujudkan aspek – aspek sosial .
215
5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
Kegiatan inti 30’
media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang materi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian
,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

216
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
- Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
- Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap Peranan Remaja Dalam
Kehidupan Sosial (Comportable) Perasaan
yang dialami peserta didik setelah menerima
layanan informasi Peranan Remaja Dalam
Kehidupan Sosia (Action) Rencana tindakan
yang akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami Peranan Remaja
Dalam Kehidupan Sosia
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami Peranan
Remaja Dalam Kehidupan Sosial.

16. Catatan Khusus : ………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN

217
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

218
Lampiran :1. Uraian Materi

F. PERANAN REMAJA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

PERANAN REMAJA

DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Salah satu kesan positif remaja adalah remaja merupakan kelompok manusia
yang penuh potensi. Sekarang kelompok remaja Indonesia berjumlah lebih kurang
sepertiga dari penduduk Indonesia. Sejarah telah mencatat, betapa Negara ini telah
disusun di atas jerih payah remaja tempo dulu. Dalam kenyataan, sekarang remaja
banyak berpartisipasi dalam derap roda pembangunan.

Pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus


perjuangan Bangsa dan Pembangunan Nasional dengan memberikan bekal
ketrampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme,
kepribadian dan budi pekerti yang luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat,
sehingga memungkinkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan
bertanggung jawab.

Betapa besar peranan remaja dalam pembangunan bangsa dan Negara, oleh
karena itu remaja di tuntut mampu berperan sesuai dengan peranannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Remaja selain sebagai makhluk individu merupakan makhluk sosial, dimana


mereka selalu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Kehidupan sosial
remaja meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam kehidupan sosialnya remaja
mempunyai peranan masing-masing antara lain

 Sebagai anggota keluarga perannya sebagai anak yaitu berperanan ikut


menjaga nama baik orang tua dan keluarga, membantu meringankan pekerjaan
orang tua di rumah, menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman di rumah, dll

219
 Sebagai warga sekolah perannya sebagai siswa yaitu berperanan ikut
menjaga keamanan dan ketertiban sekolah, memajukan dan meningkatkan
prestasi sekolah dengan cara belajar yang sungguh-sungguh, menjalin kerja
sama dan hubungan sosial yang baik dengan siswa yang lain, mengembangkan
kreatifitas sesuai dengan bakat dan minatnya, dll
 Sebagai warga masyarakat perannya sebagai pemuda/pemudi desa/kota
berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, menjaga
kebersihan lingkungan, ikut serta membangun desa/kota di mana mereka tinggal
dengan cara mengembangkan kreatifitas demi memajukan desa, tidak menjadi
remaja yang malas dan acuh terhadap lingkungan, dll

Pengaruh teman sebaya.

Sebagai makhluk sosial remaja di tuntut bisa menyesuaikan diri dimanapun


mereka berada. Jika remaja tidak mampu menyesuaikan diri yang di sebut “ Mal
ajusment “ akan timbul masalah.

Sikap, perasaan / emosi seseorang telah ada dan berkembang semenjak ia


bergaul dengan lingkungannya. Timbulnya sikap, perasaan / emosi itu baik positif
maupun negative merupakan produk pengamatan dari pengalaman individu secara unik
dengan benda – benda fisik lingkungannya, antara lain dengan orang tua, saudara –
saudara, serta pergaulan social yang lebih luas.

Sikap remaja awal yang berkembang, terutama menonjol dalam sikap social,
lebih – lebih sikap social yang berhubungan dengan teman sebaya.

Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja baik


positif maupun yang negative. Oleh karena itu remaja harus mampu menolak tekanan
negative dari teman sebaya, seperti :

 Berani berkata tidak


 Menjauhi teman yang melakukan tekanan negative.
 Tolak dengan kalem tapi tegas.
220
 Tolak dan beri alasan.
 Tolak dan ganti tema / topic pembicaraan.
 Dan lain – lain.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda persiapkan untuk menjadi remaja yang memiliki peran
sosial?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam
mempersiapkan diri anda untuk menjadi remaja yang memiliki peran sosial?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui materi.

221

Anda mungkin juga menyukai